Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran
Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran
Raudhatul
Jannah
Utari Putri
Primasari
Aspek
Keperilakuan
Pada
Perencanaan
Laba Dan
Penganggaran
Pendahuluan
Anggaran merupakan suatu rencana yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit
satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu
pendek yakni satu tahun. Dari penjelasan
tersebut dapat diketahui bahwa anggaran
rencana kerja berupa taksiran-taksiran yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang
dan anggaran diwujudkan dalam bentuk tertulis
yang disusun secara teratur dan sistematis.
Fungsi Anggaran
Anggaran merupakan hasil akhir dari
suatu proses perencanaan perusahaan.
Anggaran merupakan cetak biru bagi
pelaksanaan tindakan, yang
merefleksikan apa yang menjadi
prioritas-prioritas manajemen dalam
mengalokasikan sumber daya-sumber
daya perusahaan.
Anggaran berfungsi sebagai alat
komunikasi internal perusahaan,
Tujuan
Implementasi
Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
1. Penetapan Tujuan
seluruh aspek perencanaan yang meliputi partisipasi,
kesesuaian tujuan, dan komitmen. Aktivitas perencanaan
dimulai dengan menterjemahkan tujuan organisasi yang
luas ke dalam tujuan tujuan yang lebih spesifik.
Partisipasi
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan
bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana
keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan
terhadap mereka yang membuatnya.
Keselarasan dalam tujuan
Jika tujuan organisasi dipandang sebagai alat untuk
mencapai tujuan pribadi atau memenuhi kebutuhan
pribadi, maka tujuan organisasi akan memotivasi
karyawan untuk menyelesaikan setiap target yang
diinginkan. Jika keselarasan tujuan tidak dapat ditetapkan,
maka berbagai masalah dapat berkembang.
2. Implementasi
aspek keperilakuan yang harus diperhatikan pada tahap
implementasi adalah seluruh aspek perencanaan yang
meliputi komunikasi, kerja sama dan koordinasi.
Kerjasama dan Koordinasi
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan
kerjasama dari semua karyawan di setiap level dalam
organisasi. Jika unit organisasi tertentu tidak dapat
bekerjasama dapat berpotensi merusak koordinasi antar
departemen.
2. Resistensi
a. anggaran memberi pertanda dan membawa
perubahan, sehingga mengancam keadaan status
quo.
b. bahwa proses anggaran memerlukan banyak waktu
dan perhatian.
3. Konflik Internal
Anggaran membutuhkan interaksi antara orangorang pada tingkat organisasi yang berbeda. Konflik
internal dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi
ini, atau sebagai hasil dari laporan kinerja yang
membandingkan satu departemen ke departemen
lain.
3. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi lingkungan
perencanaan organisasi. Teori X dari McGregor menjelaskan
gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara
ketat, dimana kebutuhan efisiensi dan pengendalian
mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk berurusan
dengan bawahannya. Berbeda dengan Teori Y yang
dikemukakan oleh McCregor dan gaya kepemimpinan Likert
mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam
penentuan tujuan dan pengembilan keputusan.
Terima Kasih