Anda di halaman 1dari 11

Tugas UTS

Dosen Pengampu

Penyelesaian tugas UTS

Ahmad Masari, SH. I, MA. HK

Tugas UTS
(Hadist)

Disusun Oleh
TRIANA PUTRI
11354203591
VD

MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA TERAPAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN SYARIF QASIM RIAU

Soal UTS Hadist

1. Tuliskan pengertian hadist, pembagian hadist secara kualitas serta perbedaan hadis
nabi, hadis qudsi, dan alquran.
2. Tulis profl singkat kutubussittoh dan kutuuttisah (nama kitab dan penyusunannya)
3. Jelaskan kedudukan hadis terhadap al-quran serta jelaskan klasifikasi inkarussunnah
beserta argumentasi masing-masing.
4. Jelaskan posisi muhamad sebagai manusia biasa dan sebagai pembawa risalah (rasul)
5. Apa urgensi mengetahui alasan ilmiah ( ijazul ilmi) sebuah hadist
6. Apa urgensi mengetahui sababul wurud hadis dalam memahami hadist.
Pilih 5 diantara 6 soal

PEMBAHASAN
1. Jelaskan pengertian hadist,pembagian hadist secara kualitas dan kuantitas,serta perbedaan
hadist nabi, hadist qudsi dan al-Quran !!
Hadist adalah segala perkataan atau sabda,perbuatan dan ketetapan dan persetujuan
dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama islam.
Pembagian hadist secara kuantitas
1.
Hadits Mutawatir
Menurut bahasa mutawatir berarti muttabi artinya yang datang kemudian, yang
beriringan atau yang berurut-urut, maksudnya beriring-iringan antara yang satu dengan yang
lain.
Sedang menurut istilah ialah Hadits mutawatir ialah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah
besar perawi yang menurut adat, mustahil mereka lenih dahulu bersepakat untuk berdusta,
mulai awal sampai akhir matarantai sanad, pada setiap thabaqat atau generasi.
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan
oleh sejumlah besar perawi, yang menurut adat, pada umumnya dapat memberikan keyakinan
yang mantap, terhadap apa yang telah mereka beritakan, dan mustahil mereka bersepakat
untuk bersepakat untuk berdusta, mulai dari awal matarantai sanad sampai pada akhir sanad.
Adapun kriteria yang harus ada dalam hadits mutawatir adalah sebagai berikut :
a.

Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi


Maksudnya secara umum sejumlah besar periwayat tersebut bisa memberikan suatu

keyakinan yang mantap bahwa mereka tidak mungkin bersepakat untuk berdusta, tanpa melihat
berapa jumlah besar perawinya.
b. Adanya kesinambungan antara perawi pada thabaqat (generasi) pertama dengan generasi
berikutnya.
Maksudnya jumlah perawi generasi pertama dan berikutnya harus seimbang, artinya jika
pada generasi pertama berjumlah 20 orang, maka pada generasi berikutnya harus 20 orang atau lebih.
c. Berdasarkan tanggapan pancaindra.
Maksudnya hadits yang sudah mereka sampaikan itu harus benar hasil dari pendengaran
atau

penglihatan

mereka

sendiri.(Nasir,

Ridwan.Ulumul

hadits

dan

Musthalahul

hadits.

(jombang.darul-hikmah.2007) halaman 171-173


Menurut ulama sebagian Ulama lainnya, hadits mutawatir dapat dibedakan menjadi 2 macam ,
namun sebagian ulama lainnya membaginya menjadi tiga, yakni, hadits mutawatir lafdz , maknawi,
dan amali.

Hadits mutawatir lafdz

Hadits yang mutawatir yang periwayatannya dengan suatu redaksi yang sama atau hadits yang
mutawatir lafal dan maknanya.

Hadits mutawatir maknawi

Hadits yang maknanya mutawatir tetapi lafalnya tidak.Atau juga hadits yang lafal serta
maknanya berlain-lain, tetapi dapat diambil dari kumpulannya satu makna yang umum. Maksudnya
adalah hadits yang para perawinya berbeda-beda dalam menyusun redaksi pemberitaan, tetapi pada
prinsipnya sama.

Hadits mutawatir amali

Sesuatu yang dapat diketahui dengan mudah bahwa hal itu adalah dari agama, dan telah
mutawatir diantara umat islam bahwa nabi s.a.w mengerjakannya atau menyuruhnya atau selain dari
hal itu.
Jenis hadits mutawati amali ini banyak jumlahnya, misalnyahadits yang menerangkan waktu
shalat, rakaat shalat, shalat jenazah, tata cara shalat, cara pelaksanaan haji dan lain-lain.



tidak sah sholat itu dengan tidak membaca fatihah.
2.

Hadits ahad
Pengertian hadits Ahad
Kata Ahad atau wahid berdasarkan segi bahasa berarti satu, maka Ahad atau khabar wahid

berarti yang disampaikan oleh satu orang.Khabar yang jumlah perowinya tidak sebanyak jumlah
perowi hadits mutawatir, baik perowinya itu satu, dua, tiga, empat, lima dan seterusnya, Yang
memberikan pengertian bahwa jumlah perowi tersebut tidak mencapai jumlah perowi hadits
mutawatir.
Pembagian hadits ahad
Para ulama membagi hadits ahad menjadi dua, yaitu masyhur dan ghoiru masyhur, sedangkan
ghoiru masyhur terbagi menjadi dua, yaitu aziz dan gharib.
a.
Hadits masyhur
Masyhur menurut bahasa ialah al-intisyar wa az-zuyu ( sesuatu yang sudah tersebar dan
popular).Adapun menurut istilah yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang lebih, tetapi
bilangannya tidak mencapai ukuran bilangan mutawatir.
b.
Hadits ghairu Masyhur
Para ulama ahli hadis menggolongkan hadis ghairu masyhur menjadi aziz dan Gharib.

Pembagian hadist secara kualitas


Hadits shahih
Sahih secara etimologi adalah lawan dari saqim (sakit), sedangkan dalam istilah ilmu hadits
berarti hadits yang berhubungan (bersambung) sanadnya yang diriwayatkan oleh perawi yang adil ,
dhabith, yang diterimanya dari perawi yang sama (kualitasnya) dengannya sampai kepada akhir
sanad, tidak syadz dan tidak pula berillat.

Yang dimaksud dengan hadits shahih menurut Muhadditsin ialah hadits yang dinukilkan
(diriwayatkan) oleh rawy yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak
berillatdan tidak janggal.
Syarat-syarat hadits shahih :
1.
2.
3.
4.
5.

Rawinya bersifat adil


Sempurna ingatannya
Sanadnya tidak putus
Hadits itu tidak berillat
Tidak syadz atau janggal.

Para ulama membagi Hadits shahih menjadi dua bagian, yaitu shahih li-dzatih dan shahih li
ghoirih.Perbedaan antara kedua bagian ini terletak pada segi hafalan atau ingatan perawinya kurang
sempurna.

Hadits Hasan

Hadits Hasan menurut bahasa berarti Sesuatu yang disenangi dan di oleh nafsu. Sedangkan
hadits Hasan menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikannya..
Menurut At-Turmudzy Hadits Hasan ialah Hadits yang pada sanadnya tiada terdapat orang
yang tertuduh dusta, tiada terdapat kejanggalan pada matannya dan Hadits itu di riwayatkan tidak dari
satu jurusan ( mempunyai banyak jalan) yang sepadan mananya.
Sedangkan menurut Jumhurul-Muhaddutsin Hadits Hasan ialah Hadits yang dinukilkan oleh
seorang adil, ( tapi ) tak begitu kokoh ingatannya, bersambung-sambung sanadnya dan tidak terdapat
illat serta kejanggalan pada matannya
Sebenarnya perbedaan antara Hadits Shahih dan Hasan itu, terletak pada syarat kedlabithan
rawy. Yakni pada Hadits Hasan, kedlabithannya lebih rendah ( tidak begitu baik ingatannya ), jika di
bandingkan dengan Hadit Shahih. Sedang syarat-syarat Hadits Shahih yang lain masih diperlukan
untuk Hadits Hasan.
Dengan kata lain, syarat hadits hasan dapat di rinci sebagai berikut :

Sanadnya bersambung..
Perawinya adil.
Perawinya harus dhabit, tetapi kualitas ke dhabitannya dibawah ke dhabitan

perawi hadits shahih.


Tidak terdapat kejanggalan ( syadz )
Tidak ada illat ( cacat )

Hadits hasan itu dapat di bagi menjadi dua yaitu :


a)

Hadits hasan lidzatihi

Hadits Hasan Lidzatihi ialah Hadits yang terkenal para perawinya tentang kejujuran dan
amanahnya tetapi hafalan dan keteguhan hafalannya tidak mencapai derajat para perawi hadits shahih.
b). Hadits hasan lighairihi
Maksudnya adalah hadits dhaif dimana sistem periwayatannya sebagai syarat
keshahihan, banyak yang tidak terpenuhi, tetapi mereka dikenal sebagai orang yang tidak banyak

berbuat kesalahan atau berlaku dosa dan para perawi banyak meriwayatkannya, baik menggunakan
redaksi yang sama maupun yang ada kemiripan.

Hadits Dlaif

Menurut bahasa Dlaif berarti Ajiz = yang lemah sebagai lawan qawiyyu = kuat. Sedangkan
hadits dhaif menurut istilah , para ulamaberbeda-beda dalam susunsn redaksiny, tetapi substansi dari
definisi tersebut adalah sama.
Perbedaan hadist nabi,hadist qudsi dan al-Quraan
Perbedaan dari segi bahasa dan
makna

Al-Quran diturunkan dengan bahasa dan maknanya


langsung dari Allah swt
Hadis Nabawi adalah bahasa dan maknanya dari
Nabi saw.

Perbedaan dari segi bahasa dan


makna

Hadis Qudsi adalah hadis yang maknanya dari Allah


swt., sedangkan bahasanya dari Nabi saw.

Perbedaan dari segi periwayatan

Al-Quran tidak
maknanya
saja
kemujizatannya

boleh diriwayatkan dengan


sebab
dapat
mengurangi

Hadis qudsi dan hadis nabawi boleh diriwayatkan


dengan maksudnya saja. Yang terpenting dalam hadis
adalah penyampaian maksudnya.
Perbedaan dari segi kemukjizatan

Al-Quran, baik lafal maupun maknanya merupakan


mukjizat.
Hadis qudsi dan hadis nabawi bukan merupakan
mukjizat

Perbedaan
dari
membacanya

segi

nilai

Al-Quran diperintahkan untuk dibaca, baik pada


waktu shalat (surah al-fatihah) maupun di luar shalat
sebagai ibadah, baik orang yang membacanya itu
mengerti maksudnya maupun tidak
Hadis qudsi dan hadis nabawi dilarang dibaca ketika
shalat dan membacanya tidak bernilai ibadah. Yang
terpenting dalam hadis adalah untuk dipahami,
dihayati dan diamalkan.

2. Tulislah profil singkat kutubussitah dan kutubuttisah (nama kitab dan penyusunnya)
AL-MUWATHTHO KARYA IMAM MALIK
Kitab ini disusun oleh ulama besar yang hidup pada generasi tabiut tabiin, bintangnya para
ulama di Madinah dan guru dari para Imam madzhab.
Belum lengkap rasanya menelaah kitab-kitab yang menghimpun hadits Nabi Muhammad
SAW tanpa menyertakan kitab yang satu ini.Meski tak setebal kitab-kitab hadits lainnya, kitab hadits

yang disusun oleh oleh ulama besar kelahiran Madinah itu diakui keakuratan dan bobot keilmuannya.
Itulah kitab Al-Muwaththa karya Al-Imam Malik bin Anas.
SHAHIH AL-BUKHARI KARYA IMAM AL-BUKHARI
Di antara kitab-kitab hadis yang berkembang, kitab Shahih Imam Al-Bukhari merupakan
salah satu di antara kitab hadis yang paling populer dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.Di
antara ulama bahkan mengatakan tidak ada kitab yang paling sahih setelah al-Quran selain kitab
Shahih Al-Bukhari.Anggapan ulama bahwa kitab Shahih Imam al-Bukhari ini memiliki akurasi yang
tinggi, bukan tanpa alasan.Tetapi, memang dipahami dari metode Imam al-Bukhari sendiri di dalam
menyeleksi hadis-hadis yang beliau masukan ke dalam kitab Shahih-nya.
Shahih Bukhari adalah karya terbesar dan terpenting di bidang hadits. Sejak dulu banyak
ulama yang meyakini, jika kitab Shahih Bukhari dibaca secara berjamaah akan mucul fadhilahnya,
seperti untuk menangkal musibah dan memulihkan keamanan suatu daerah.
Nama asli Imam Bukhari adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Ju'fi
Al-Bukhari. Julukan penghormatannya Abu Abdullah. Sedangkan nama Bukhari dinisbatkan kepada
desa tempat kelahiran beliau, Bukhara. Imam Bukhari lahir pada hari Jum'at 13 Syawal 194 H (810
M), di Bukhara, Uzbekistan. Ayahnya, juga dikenal sebagai ulama ahli hadits yang pernah berguru
kepada beberapa tabiin dan tabiut tabiin, seperti Imam Malik bin Anas, dan Imam Abdullah bin AlMubarak..
SHAHIH MUSLIM KARYA IMAM MUSLIM
Penghimpun dan penyusun hadits terbaik kedua setelah Imam Bukhari adl Imam Muslim.
Nama lengkapnya ialah Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi
an-Naisaburi. Ia juga mengarang kitab As-Sahih .Ia salah seorang ulama terkemuka yg namanya tetap
dikenal hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H. menurut pendapat yg sahih
sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah dalam kitabnya Ulamaul-Amsar.

SUNAN ABU DAUD KARYA IMAM ABU DAUD


Di antara kitab-kitab kumpulan hadits, inilah kitab yang susunannya bercorak fiqih yang
penyusunannya sangat sistematis.
Jika kita mengagumi kitab kumpulan hadits karya Imam At-Tirmidzi dan Imam An-Nasai,
maka kita harus terlebih dulu mengagumi kitab kumpulan hadits karya guru mereka yang juga
berjudul As-Sunan. Kitab yang juga banyak bercorak fiqih itu ditulis muhadits dan faqih besar pada

masanya yaitu Al-Imam Sulaiman bin Imran bin Al-Asy`ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amr
bin Imron Al-Azdy As-Sajistani atau biasa disebut Imam Abu Dawud.

3. Jelaskan kedudukan hadist terhadap al-Quran serta jelaskan klafikasi inkarussunnah beserta
arumentasi masing-masing !!
Kedudukan hadist terhadap al Quran
Allah SWT menutup risalah samawiyah dengan risalah islam. Dia mengutus Nabi SAW.sebagai
rasul yang memberikan petunjuk kepada umatnya, menurunkan al-Quran kepadanya yang
merupakan mukjizat terbesar. Penetapan hadist sebagai sumber kedua ditunjukan oleh tiga hal yaitu:
Al-Quraan sendiri, kesepakatan (ijma) ulama dan logika akal sehat.
Al-Quran sebagai sumber pokok dan hadist sebagai sumber kedua mengisyaratkan pelaksanaan dari
kenyataan dari kenyataan dari keyakinan terhadap Allah dan Rasul-Nya yang tertuang dalam Dua
Kalimat Syahadat.
Taat kepada Allah adalah mengikuti perintah yang tercantum dalam Al-Quran sedangkan taat
kepada rasul adalah mengikuti sunnah-Nya.
klafikasi inkarussunnah beserta arumentasi masing-masing
Dari realitas sejarah yang telah dijelaskan diatas, Imam As-SyafiI berpendapat bahwa inkar assunnah ialah kelompok yang bersikap menolak seluruh hadits sebagai salah satu sumber ajaran islam.
Menurut Imam syafii kelompok ini dibagi menjadi tiga, yakni :
a)
b)

Golongan yang menolak sunnah secara keseluruhan.


Golongan yang menolah sunnah yang tidak sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan menerima

c)

jika sesuai dengan petunjuk Al-Quran.


Golongan yang menolak sunnah yang berstatus ahad dan hanya menerima yang berstatus

d)

mutawattir.
Kelompok yang menolak hadits secara keseluruhan, baik yang mutawattir maupun yang ahad.
Golongan Inkar sunnah yang menolak sunnah secara umum (keseluruhan) , argumen mereka
adalah:

Bahwa al-Quran diturunkan Allah Swt dalam bahasa Arab, dengan bahasa Arab yang
baik, maka al-Quran akan akan dapat pula memahami al-Quran dengan baik, tanpa

perlu penjelasan hadis-hadis rasulullah.


Argumen mereka selanjutnya adalah, karena al-Quran, merupakan penjelas segala
sesuatu, maka menurut mereka al-Quran sebagi penjelas segala sesuatu telah
mencakup segala sesuatu yang

Argumentasi penolakan mereka terhadap eksistensi hadits secara keseluruhan dalam kapasitasnya
sebagai dasar kedua dalam berhujjah setelah Al-Quran dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
argumentasi Naqli dan Aqli.

Argumentasi naqli, mengenai Al-Quran dan Hadits. Hal ini dapat dilihat dari kandungan ayatayat Al-Quran sendiri, sebagaimana yang terlihat didalam argumentasi yang dipakai mereka :
Al-Quran adalah kitab suci yang berbahasa Arab dengan menggunakan uslub bahasa yang
memang disediakan untuk bangsa Arab, sehingga seseorang yang telah mengenal uslub tersebut pasti
mampu memahaminya, tanpa membutuhkan sunnah atau hadits sebagai penjelasnya. Sebagaimana
firman Allah sebagai berikut : kami menurunkan kepada kamu Al-Quran untuk menjelaskan segala
sesuatu, untuk petunjuk dan rahmat serta berita gembira bagi orang-orang islam. (An-nahl : 89)
kami turunkan kepadamu suatu peringatan (Al-Quran) untuk kamu jelaskan kepada manusia tentang
apa yang telah diturunkan kepada mereka. (An-nahl : 44)

4. Jelaskan posisi Nabi Muhammad sebagai manusia biasa dan sebagai pembawa Risalah
(Rasul) !!
Pribadi Muhammad sebagai pengemban risalah kenabian dan kerasulan memiliki berbagai
dimensi yang merupakan perpaduan antara sisi kemanusiaan dan sisi ketuhanan. Nabi Muhammad
saw sungguh luar biasa. Salah satu bagian hidupnya yang membuat umat manusia kagum adalah saatsaat dimana beliau menjadi seorang pemimpin. Beliau pemimpin bagi Islam, sekaligus sebagai
pemimpin negara, sekaligus pemimpin rumah tangga, sekaligus pemimpin bagi dirinya sendiri.
Ucapan-ucapan Nabi yang berkenaan dengan pembinaan akhlak yang mulia, bukan saja
hanya pandai dalam berkata-kata saja namun beliau dalam hal perbuatan dan kepribadiannya juga
mengandung akhlak yang mulia yang pantas untuk kita jadikan sebagai contoh. Beliau juga dikenal
sebagai

orang

yang

shidiq(benar),

amanah(terpercaya),

tabligh(menyampaikan

dakwah),

fathanah(cerdas). Selain hal tersebut beliau juga bergelar al-amin(orang yang terpercaya). Selanjutnya
beliau juga taat beribadah, jauh dari perbuatan maksiat, pemaaf, dan lain-lain. Dengan segala sifat
Nabi yang begitu mulia itu dan memang beliau adalah Rasul Allah maka kita wajib untuk mentaati
dan mencontohnya. Lalu kemudian yang menjadi pertanyaan kaitannya dengan kenabian/kerasulan
Muhammad, yaitu posisi beliau yang menjadi kepala Negara dan di samping itu beliau juga manusia
biasa.
Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama seperti definisi Al-Sunnah sebagai
Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad saw., baik ucapan, perbuatan dan taqrir
(ketetapan), maupun sifat fisik dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi maupun sesudahnya.
Ulama ushul fiqh, membatasi pengertian hadis hanya pada ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw.
yang berkaitan dengan hukum; sedangkan bila mencakup pula perbuatan dan taqrir beliau yang
berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai al-Sunnah.

Sumber ajaran umat Islam yang pertama adalah al-Quran sebagai pedoman hidup untuk
menata serta memberi petunjuk umat manusia. Sedangkan sumber ajaran yang ke dua adalah Hadits
sebagai pedoman hidup dan untuk menjaga kemurnian ajaran agama tetap terjaga dalam kehidupan
sehari-hari. Hadits mengajarkan kepada umat Islam supaya mereka dapat menjalankan ajaran agama
dengan tepat. Tanpa menggunakan hadits, tidak akan utuh dalam memahami ajaran al-Quran terlebih
bagaimana mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memahami
sebuah ayat sering kita harus memahami kondisi serta situasi ketika sebuah ayat turun (asbabun
nuzul) hal ini tidaklah mungkin kita dapatkan selain dari keterangan sebuah hadits.
Secara historis, perjalanan Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa risalah langit terbagi
dalam tiga periode, yaitu pertama, periode pra kerasulan, kedua, periode kerasulan dan ketiga,
periode pasca kerasulan. Tahap kedua masa kenabian di awali dengan dengan kondisi demografis
sosiologis Arab, yakni kondisi masa Makiyyah dan masa Madaniyah. Latar belakang kehidupan
bangsa Arab yang begitu buruk lah yang menjadi sejarah awal perjuangan Nabi Muhammad dalam
menegakkan ajaran Islam.

5. Apa urgensi mengetahui sababul wurud hadis dalam memahami hadist.


Definisi asbabul wurud
Secara etimologi asbabubul wurud merupakan susunan idlofah, yg berasal dari kata asbab
dn wurud asbab adalah bentuk jama dari kata sabab, yang berarti segala sesuatu yang dapat
menghubungkan pada sesuatu yang lain atau penyebab terjadinya sesuatu sedangkan kata
wurud merupakan bentuk isim masdar dari waroda, yaridu,wuruudan yang berarti datang
atau sampai
Urgensi asbabul wurud dan cara mengetahuinya.
Asbabul wurud mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka memahami
suatu hadist. Sebab biasanya hadis yang disampaikan nabi bersifat, kasuistik,cultural,bahkan
temporal. Oleh karenanya memperhatikan konteks

historisitas munculnya sebuah hadis

sangat penting karena paling tidak akan menghindarkan kesalah pahaman dalam menangkap
maksud suatu hadist.
Sedemikian rupa sehingga kita tidak terjebak pada teksnya saja , sementara
konteksnya kita abaikan atau kita ketapikan sama sekali, pemahaman hadis yg mengetepikan
peranan asbabul wurud akan cendrung bersifat kaku ,literalis, bahkan kurang akomodatif
terhadap perkembangan zaman.
Adapun urgensi asbabul wurud menurut imam as-suyuthi antara lain untuk:
1. Menentukan untuk adanya takhsish hadis yang bersifat umum.
2. Membatasi pengertian hadist yang masih mutlak
3. Menthafsil (merinci) hadist yang bersifat global.
4. Menentukan ada atau tida adanya nashmansukh dalam suatu hadis
5. Menjelaskan illat (sebab-sebab) ditetapkannya suatu hukum
6. Menjelaskan maksud suatu hadis yang masih musykil (sulit dipahami)

Anda mungkin juga menyukai