Anda di halaman 1dari 50

KELANGKAAN SUMBER DAYA MANUSIA PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN DENGAN KERJA KELOMPOK/STUDENT


TEAMS ACHEAVMENT DIVISIONS
( STAD ) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA UNTUK
MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI I PANGANDARAN.

Oleh :
Nama
: Drs. Toni Irianto
Nip. Lama : 131671959
Nip. Baru : 19630710 198703 1 011

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


SMA NEGERI I PANGANDARAN
DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT - 46186
2006/007

HALAMAN PERSETUJUAN

Yangbertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa proposal


Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang berjudul :
Penerapan model pembelajaran dengan kerja kelompok/Student
Teams-Acheavment Division (STAD) sebagai upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran ekonomi di kelas X
SMAN.I Pangandaran
Disusun oleh :
Nama
: Drs. Toni Irianto
Nip. Baru : 19630710 198703 1 011
Di setujui pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pangandaran, Oktober 2006


Kepala SMAN I Pangandaran
Koordinator,

- Drs. H. Iho Yuliawanto Nip. 130703118

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


SMA NEGERI I PANGANDARAN
DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT - 46186
2006/007

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Makalah

Penyusun

Penerapan model pembelajaran


dengan kerja kelompok tipe
Student
Teams-Acheavment
Division (STAD) sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran
ekonomi di kelas X SMAN.I
Pangandaran
Drs. Toni Irianto

Pangkat/Golongan/Ruang

Pembina /IV-a

NIP

131671959

Sekolah

SMA

UPTD Pendidikan

SMAN I Pangandaran Dinas


Pendidikan Pemerintah Kabupaten
Ciamis- Propinsi. Jawa Barat

Pangandaran, Oktober 2006


Kepala SMAN.I Pangandaran
Koordinator

Penyusun,

- Drs. H. Iho Yuliawanto -

- Drs. Toni Irianto


Nip. 131671959

Nip. 130703118

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

i
LEBARPERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
v
ABSTRAK .
Vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah ..
1.2. Perumusan masalah
1.3. Cara pemecahan masalah
1.4. Tujuan penelitian .
1.5. Manfaat penelitian ..

1
3
3
3
4

BAB II TINJAUAN TEORITIS


1.1. Kelangkaan ( scarcity )
1.2. Contectual Teaching and Learning ( CTL )..
1.3. Motivasi belajar
1.4. Hipotesis penelitian ..
1.5. Evaluasi Tindakan
1.6. Refleksi..

5
6
8
8
8
9

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Rancangan Penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ..
3.3. Faktor yang diselidiki ..
3.4. Metode Pengambilan Data
3.5. Indikator Kinerja ...

10
13
13
13
14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian .. 15
4.2. Pembahasan . .. 22
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
5.1. Kesimpulan 26
5.2. Saran-saran . 27
Lampiran-lampiran:
Iv

ABSTRAK

Drs. Toni Irianto, Model pembelajaran dengan kerja kelompok tipe


Student Teams Acheavment Divisions ( STAD ) , merupakan pendekatan
pembelajaran peserta didik pada masalah autentik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
1) Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan kerja kelompok tipe STAD.
2) Keefektifan model pembelajaran berdasarkankerja kelompok
dalam mengajarkan materi ajar tentang kelangkaan ( scarcity ),
Dalam kegiatan belajaran mengajar dengan metode STAD ini di
tunjang oleh alat bantu berupa Lembar Kerja Siswa ( LKS ).
Penelitian ini merupakan penelitian experimen semu yang diawali dengan
pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi model pembelajaran
kerja kelompok dengan alat bantu LKS sebagai pemecahan suatu masalah
dalam pembelajaran . Populasi penelitian adalah kelas X SMA Negeri I
Pangadaran Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2006/2007.
Sampel yang dipilih yaitu kelas X.5 yang berjumlah 40 orang yang terdiri
dari : perempuan 26 orang dan laki-laki 14 orang , untuk dijadikan kelas
uji coba, kelas experimen, dan kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model STAD adalah lebih baik dari pada hasil
belajar yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : Pembelajaran berdasrkan kerja kelompok tipe STAD ,
pembelajaran konvensional, masalah outentik, perangkat pembelajaran /
LKS , keefektifan pembelajaran, motivasi, buku sumber. prestasi belajar.
vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang masalah


Ekonomi merupakan salah satu dari cabang ilmu sosial
merupakan mata pelajaran yang diberikan pada program pndidikan
akademis pelajaran mayor di SMA., untuk mengantisipasi para siswa
agar tidak bosan atau jenuh didalam mempelajari ilmu ini maka
harus ditunjang oleh muatan kurikulum yang relevan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang bergerak cepat dan komplek,
juga sangatlah penting ditopang propesonal dan kemampuan guru
dalam pengelolaan dan penerapan metode pembelajaran ekonomi
didalam maupun diluar kelas . Bertitik tolak dari uraian diatas dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran ekonomi
perlu pengubahan para digma lama bahwa guru dalam mengelola
kegiatan mengajar menggunakan hal yang tidak berorientasi pada
Bagaimana saya belajar ( Teacher centerend ) tetapi lebih kepada
bagimana saya membelajarkan siswa ( Depdiknas SN. 43-44).
Untuk

mengantisipasi

perubahan

paradigma

tersebut

sangat

didukung oleh kurikulum. Dimana proses belajar mengajar bukan


untuk mengejar target kurikulum semata tetapi lebih kepada
melaksanakan kompetensi apa yang diperoleh peserta didik.
Salah satu bentuk pendekatan dalam kurikulum adalah kontektual
teaching and learning ( CTL ) Bleachard 2001 dalam depdiknas SN .
38 menjelaskan pembelajaran dan pengajaran contectual merupakan
suatu konsepsi yang membantu mengaitkan isi materi pelajaran
dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan
antar pengajaran dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga, tenaga kerja .
Perangkat pemebelajaran kontektual kini telah diselaraskan dengan
1

2
kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) yang dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan
kognitifnya sesuai dengan keahlian anak itu.
Pengalaman dalam proses pembelajaran ekonomi khususnya
materi tentang kelangkaan ( Scarcity ) dengan metode ceramah dan
diskusi tanpa gambar makhluk hidup ( Media pembelajaran )
Siswa kurang termotivasi dan suasana belajar kurang menggairahkan
serta tidak cukup efektip dalam memanfaatkan buku sumber yang
ada .
Berdasarkan berbagai pemikiran diatas dan pengalaman menjalankan
tugas mendorong penulis untuk membuat sedikit perubahan
mengenai strategi pembelajaran dan ingin melakukan penelitian
tindakan kelas ( PTK ) dengan judul :
Penerapan model pembelajaran kerja kelompok tipe STAD dengan
lembar kerja siswa. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri I Pangandaran
tahun ajaran 2006/2007 .
1.2

Rumusan masalah
Berdasarkan

latar

belakang

permasalahan yang timbul adalah


1) Motivasi

belajar

siswa

masalah

diatas

maka

sebagai berikut :

dalam

mempelajari

materi

kelangkaan ( scarcity )
2) Kemampuan/prestasi anak mengenal kelangkaan ( scarcity ).

ajar

1.3

Cara pemecahan masalah .


Dari permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut
penulis

mencoba

melaksanakan

dengan

pendekatan

model

pembelajaran kerja kelompok tipe STAD dengan lembar kerja siswa


Dan didalamnya diajukan beberapa pertanyaan .
1.4

Tujuan penelitian
1) Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Ekonomi kelas X semester 1 dengan materi ajar
kelangkaan ( scarcity ) melalui pendekatan model pembelajaran
kerja kelompok tipe STAD dan LKS.
2) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa
sehingga dapat dicari solusinya .

4
1.5

Manfaat penelitian
1) Bagi siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada konsep /materi
ajar kelangkaan ( scarcity ), Demikian pula dengan konsepkonsep berikutnya
2) Bagi guru
a. Sebagai bahan acuan untuk mengintropeksi diri agar lebih
baik

dalam

meningkatkan

propesionalisme

untuk

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar ( KBM ).


b. Sebagai bahan acuan bagi guru untuk dapat memilih
metode pembelajaran bagi siswa yang lebih tepat .
3) Bagi sekolah
Hasil penelitian nanti akan memberikan sumbangan yang
berharga bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan
pembelajaran pada khususnya dan sekolah lainnya pada
umumnya.

-0-

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kelangkaan
2.1.1 Pengertian kelangkaan ( Scarcity )
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin
mengkonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang di produksi
atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh
lebih banyak dari apa yang tersedia.
2.1.2 Kelangkaan faktor-faktor produksi ( sumber daya ekonomi )
1. Kelangkaan Sumber Daya Alam / SDA.
Sumber Daya Alam Terdiri Atas sumber daya alam yang
dapat di perbaharui dan sumber daya alam yang tidak
dapat di perbaharui.kedua sumber daya alam tersebut jika
di manfaatkan secara terus menerus,persediaannya menjadi
relatif terbatas.keterbatasan inilah yang menjadi penyebab
terjadinya kelangkaan.
2. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Manusia dihadapkan pada sumber daya modal yang
terbatas, baik modal dalam arti barang-barang modal
maupun modal dalam arti uang (financial).
2.1.2.1.1.1.1

Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya Manusia juga mengalami kelangkaan .Tentu


saja sumber daya Manusia yang dianggap langka adalah
sumber daya Manusia yang berkualitas.
2.1.3

Kelangkaan barang dan jasa


Untuk memperoleh barang yang langka diperlukan
pengorbanan.semakin langka suatu barang,semakin besar
pengorbanan yang di perlukan.Misalnya,mutiara sangat
sedikit jumlahnya sehingga untuk mendapatkannya
5

6
diperlukan pengorbanan yang begitu besar .
Atas dasar kelangkaan itu,barang terbagi atas barang langka
(barang ekonomi) dan barang tidak langka (Barang bebas ).
Barang Ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan.Adapun barang bebas adalah barang
yang diperoleh dengan tidak memerlukan pengorbanan.
2.2

Contectual Teaching and Learning ( CTL ).


Pengajaran dan pembelajaran kontektual atau contectual
teaching and learning merupakan suatu konsepsi yang membantu
guru yang mengaitkan konten atau pelajaran dengan situasi dunia
nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pegetahuan
dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga , warga negara dan tenaga kerja ( AS Washington2001 )
pembelajaran kontektual bukan merupakan kosep baru .
Penerapan pembelajaran kontektual dikelas-kelas di Amerika
pertama-tama diusulkan oleh John Doway pada tahun 1916 . Dowey
mengusulkan suatu kurikulum dan metodelogi pengajaran yang
dikaitkan dengan minat dan pengalaman belajar siswa.
Pengajaran

kontektual

adalah

pengajaran

yang

memungkinkan siswa-siswa TK sampai SMA untuk menguatkan ,


memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan
akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan
luar sekolah agara dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata
atau

masalah-masalah

yang

disimulasikan

Universitas

of

washington. 2001 )
CTL menekankan pada berfikir tingkat lebih tinggi , transper
pengetahuan tingkat disiplin, serta pengumpulan penganalisasian dan
peresentasian, inpormasi dan data dari berbagai sumber dan
pandangan .

7
Implementasi pengajara dan pembelajaran mengacu dan berpusat
pada siswa oleh sebab itu bagaimana seorang guru merancang dan
menyususn pengajaran yang melibatkan banyak pertimbagan tidak
hanya pertimbanan apa yang akan dipelajari siswa tetapi juga
bagaimana siswa menggunakan apa yang dipelajarinya
Jadi proses pengajaran mencakup pemilihan penyususnan, dan cara
menyampaikan informasi dalam suati lingungan yang sesuai dengan
cara siswa berineraksi dengan informasi tersebut ( Depdiknas, Sains,
45:3) . Sadiman , 1990 menyatakan media merupakan perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan .
Media

adalah

alat

bantu

yang

dapat

memberikan

pengalaman kongrit , meningkatkan motivasi belajar, serta


mempertinggi daya serap dan prestasi belajar siswa dengan demikian
setiap

guru

harus

mempunyai

kemampuan

memilih

dan

menggunakan alat bantu yang disesuaikan dengan :


a.

Tujuan pembelajaran

b.

Materi pembelajaran

c.

Ketersediaan alat yang diperlukan

d.

Tingkat kemampuan siswa

e.

Metode yang digunakan

f.

Situasi pengajaran / pembelajaran.

Keguanaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar


sebagai berikut ( Depdiknas sains, 43 : 14 ) :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis
( dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
3) Menimbulkan kegairahan belajar
4) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan

8
5) Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan
dan minatnya
2.3

Motivasi belajar siswa


Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap
berkat adanya latihan dan pengalaman .
Belajar sesungguhnya dilakukan oleh manusia seumur hidup, kapan
saja dimana saja, baik disekolah maupun dirumah dalam waktu yang
telah ditentukan.
Namun satu hal yang pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh
manusia senantiasa dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu.
Motivasi belajar pada siswa adalah hal yang penting
didalam proses belajar mengajar artinya berfungsi mendorong dan
mengarahkan siswa pada kegiatan belajar . Oleh karena itu prinsip
pembelajaran melalui LKS bergambar sangat memotivasi siswa
untuk mengenal apa isi gambar / materi ajar tersebut .
Adapun cara memotivasi belajar siswa antara lain kebermaknaan
menggunakan model pembelajaran komunikasi terbuka, latihan atau
praktek yang bermanfaat, kondisi kelas yang menyenangkan dan
mengevaluasi ( Hamalik 1990 )

2.4.

Hipotesis tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik diatas maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran kerja
kelompok tipe STAD dengan LKS bergambar dapat meningkatkan
pretasi / hasil belajar siswa mengenai kelangkaan ( scarcity ).

2.5.

Evaluasi tindakan

9
Keberhasilan tindakan dalam penelitian ini akan dievaluasi
dari beberpa asfek seperti, motivasi, aktivitas siswa, dan hasil belajar
Aktivitas siswa diambil sebanyak dua kali pada saat berlangsungnya
pembelajaran kelompok dengan menggunakan lembar observasi
( terlampir )
Dan untuk mengetahui minat dan motivasi dapat diketahui dari
angket

( terlampir )

Sedangkan hasil pembelajaran siswa dilakukan pada akhir tindakan


2.6

Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan
dan dianalisa dalam tahap ini.
Dari observasi tersebut guru dapat menyeleksi diri dengan melihat
data hasil observasi , apakah kegiatan yang dilakukan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal faktor-faktor yang
menyebabkan kelangkaan ( scarcity ) kemudian dipergunakan untuk
merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya .

-0-

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Rancangan penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dua
siklus. Setiap siklus dengan perubahan yang ingin dicapai.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam mengetahui
jenis-jenis kebutuhan diberikan tes awal ( pretest ) dari evaluasi guru
dapat merefleksi tindakan prosedur penelitian tindakan kelas ini
direncanakan 2 siklus setiap siklus dilaksanakan sesuai yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal
jenis-jenis kebutuhan.
Dan mengoptimalkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar, yaitu penerapan kooperatif learning tipe STAD
yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok kemudian diskusi kelas .
Dengan

berpedomnan

pada

evaluasi

diatas

maka

dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan langkah-langkah


sebagai berikut :
1) Perencanaan ( planning )
2) Pelaksanaan tindakan ( action )
3) Observasi ( Observation )
4) Refleksi ( Reflection )
Agar lebih rinci prosedur penelitian kelas pada siklus ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
3.1.1 Perencanaan ( Planning )
Adapaun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah
menyusun program pembelajaran dengan menerapkan metode
diskusi dengan pendekatan kooperatif tipe STAD, menyusun lembar
observasi, mempersiapkan media pembelajaran yang doperlukan
10

11
dalam rangka peningkatan kemampuan siswa mengenal jenis-jenis
kebutuhan , mendisain alat evaluasi untuk mengukur kemampuan
siswa dalam mengenal jenis-jenis kebutuhan.
3.1.2 Pelaksanaan tindakan ( aktion ), pada tahap pelaksanaan tindakan ini
berbentuk proses interaksi antara guru dengan siswa .
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
desain pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi melalui
pendekatan kooperatif tipe STAD dengan langkah langkah berikut :
1.

Tahap persiapan

Langkah pertama guru mengajukan pertanyaan, pengetahuan ,


prasyarat siswa
Langkah ke 2 memotivasi siswa dengan memperlihatkan gambargambar yang sudah didesain oleh guru berupa LKS
Langka ke 3 guru menyatakan kegiatan utama pembelajaran
Langkah ke 4 menyatakan permasalahan
Langkah ke 5 membentuk kelompok diskusi kecil beranggotakan 4
sampai 5 siswa, alokasi waktu sampai langkah ke 5 adalah 120
menit.
2.

Tahap kegiatan

Langkah ke 6 menggunakan LKS bergambar dengan cara :


a. Setiap kelompok memilih amplop yang didalamnya
berisi LKS bergambar
b. Bahan tersebut didiskusikan dengan kelompoknya
masing-masing
c. Setelah diskusi kelompok selesai masing-masing
kelompok

mempresentasikan

dengan menggunakan charta

hasil

diskusinya

12
d. Setiap keberhasilan kelompok diberikan reward
berupa bintang ( alokasi waktu langkah 6 ini tidak
lebih dari 60 menit )
3.

Tahap akhir

Langkah ke 7 memberikan pertanyaan lanjutan dari hasil diskusi


yang menuntun siswa menguasai konsep atau sub konsep ,
langkah ke 8 menarik kesimpulan, langkah ke 9 menutup
proses pembelajaran dengan memberikan tugas penguatan
materi ( alokasi tahap ini maksimal 20 menit ).
3.1.3 Observasi ( Observation )
Pada tahap ini dilaksanakan tahap observasi terhadap
pelaksanaan tindakan .
Alat observasi yang digunakan adalah lembar observasi yang telah
disusun.
Sebagai observator dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah atau
salah seorang guru yang ditugasi.
3.1.4 Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahaf observasi dikumpulkan
dan dianalisa.
Dari proses analisa terhadap observasi guru dapat merefleksi diri
apakah tindakan yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengenal faktor-faktor penyebab kelangkaan(scarcity) ,
selain lembar observasi guru dapat juga menggunakan jurnal yang
dibuat saat guru selesai melaksakan proses pembelajaran

13
Analisis hasil belajar siswa dilakukan untuk memperoleh
kesimpulan tentang tingkat kemampuan siswa mengenal

faktor-

faktor penyebab kelangkaan (scarcity).


Hasil analisis ini data pada tahap ini akan dipergunakan sebagai
acuan untuk merencanakan kegiatan padasiklus berikutnya .
3.2

Waktu dan tempat penelitian .


Penelitian ini dilaksankan selama 2 bulan yaitu pada bulan
oktober sampai dengan november 2009.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Pangandaran Kabupaten
Ciamis di kelas X. 5 jumlah siswa sebanyak 40 orang , terdiri dari 22
laki-laki dan 18 perempuan , dengan kemampuan siswa dan keadaan
sosial ekonomi yang heterogen.

3.3

Faktor yang diselidiki


Asfek yang diselidiki pada penelitian ini adalah melihat
kemampuan siswa kelas X SMA Negeri I Pangandaran mengenai :
a. Penerapan pendekatan kooperatif tipe STAD dengan LKS
bergambar
b. Hasil belajar siswa dalam mempelajari konsep kelangkaan (
scarcity ) sumber daya ekonomi, barang alat pemuas
kebutuhan.

3.4

Metode pengambilan data .


Merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk
mendapatkan data, penagambilan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data aktivitas kelas diambil melalui observasi pada saat
melaksanakan

tindakan

kelas

menggunakan lembar observasi

berlangsung

dengan

14
b. Data hasil belajar siswa diambil setelah masing-masing
siklus berlangsung
c. Data tentang motivasi siswa diambil melalui angket setelah
KBM berlangsung
d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan
pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan
observasi
3.4.1 Teknik analisis data, data hasil penelitian yang terhimpun
diklasifikasikan atas dua jenis data yaitu :
Data kuantitatif, berupa nilai para siswa pada setiap siklus dengan
mempergunakan teknik statistik data kuantitatif ditabulasikan dan
dihitung rata-ratanya, dihitung melalui rumus :
X = 1 X 1
Keterangan :
X = Rata-rata nilai
1 = jumlah siswa yang mendapat nilai dalam interval
X 1` = angka tengah tiap interval kelas
Rumusan tersebut ditarafkan setelah data ditabulasikan kedalam
tabel distribusi berkelompok.
Dari hasil perhitungan ini akan diperoleh nilai tertentu yang
menggambarkan kemampuan siswa mengenai kelangkaan (scarcity)
sumber daya ekonomi, barang alat pemuas kebutuhan.
3.5

Indikator kinerja
Yang mejadi indikator keberhasilan tindakan ini adalah bilamana
kemampuan siswa dalam mengenal kelangkaan (scarcity) sumber
daya ekonomi, barang alat pemuas kebutuhan, mencapai tingkat
keberhasilan 80% secara klasikal dan individual 65 %.
-0-

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil penelitian
1) Data tes awal , agar guru mengetahui kemampuan dasar yang
dimiliki oleh siswa dalam mengenal kelangkaan (scarcity) sumber
daya ekonomi, barang alat pemuas kebutuhan, maka perlu diberikan
pre tes ( tes awal ) yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Tes
tersebut disampaikan sebagai alat untuk mendiagnosa siswa, juga
berfungsi untuk mengetahui presepsi mereka tentang materi yang
akan dibahas selanjutnya hasil tes awal tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

15

16
Tabel 1
Seberapa nilai tes awal siswa kelas X SMA dalam mengenal
kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi, barang alat pemuas
kebutuhan.
N0
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Nama
Abu Soni
Arief S
Asep Saeful
Ayu Andriani
Desti R
Dian T
Eka P
Evi F
Fadlilah T
Gilang M
Hary G
Hera W
Indra WG
Irham K
Kiki A
Lastri S
M. Irfan
Manun F
Mega R
Melia K
Nenti S
Nina N
Nova M
R.A Vera
Rahmat E
Ratih S
Retna A
Rida M
Rina
Rosmiyati
Saeful A
Sari D
Septatilana T
Setia A
Silvia
Sri Sulastri
Triana A
Triyani
Wiwit R
Yohan P

Nilai

60
80
75
40

70
70
80
80

50
55
60
60

60
40
80
75

40
70
70
80
80
50
55

60
65
40
40
70
80

40
60
70
80
50
40
60
65
60
40

60

17
Keterangan
1) Jumlah siswa yang tuntas belajar 20 orang
2) Prosentase ketuntasan = 47,6 %
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa yang
bersangkutan dapat meraih nilai minimal 6,5.
Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal 80% dengan
berpedoman pada hal diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar ( 54 % ), siswa kelas X SMA Negeri I
Pangandaran,

yang

mempunyai

kemampuan

mengenal

kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi, barang alat


pemuas kebutuhan, masih rendah. Oleh karena itu perlu
dilakukan pelaksanaan tindakan kelas .

18
Tabel 2
Hasil belajar siswa kelas X.5 dalam mengenal macam-macam
kebutuhan pada siklus 1.
N0
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Nama
Abu Soni
Arief S
Asep Saeful
Ayu Andriani
Desti R
Dian T
Eka P
Evi F
Fadlilah T
Gilang M
Hary G
Hera W
Indra WG
Irham K
Kiki A
Lastri S
M. Irfan
Manun F
Mega R
Melia K
Nenti S
Nina N
Nova M
R.A Vera
Rahmat E
Ratih S
Retna A
Rida M
Rina
Rosmiyati
Saeful A
Sari D
Septatilana T
Setia A
Silvia
Sri Sulastri
Triana A
Triyani
Wiwit R
Yohan P

Nilai

60
95
95
60
95
40
70
90
95
95
80
60
85

60
70
85
95
65
75
70
95
40
85
85
70
40

65
80
40
45
95
85
85
70
90
92
90
95
40
40

19
Analisa tabel 2.
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas X.5 tersebut dapat di
tabulasikan dalam interval nilai dibawah ini .
Tabel 3
Analisis nilai hasil belajar siswa kelas X.5 dalam mengenal kelangkaan
(scarcity) sumber daya ekonomi, barang alat pemuas kebutuhan
No
Interval
Nilai
F1 X1 fL
XL
1
40-50
7.
45,5
45,5
2
51-60
3
55,5
45,5
3
61-70
7
65,5
458,5
4
71-80
3
75,5
226,5
5
81-90
10
85,5
855
6
91-100
10
95,5
955
Jumlah

40

X=e
XL = 2707
e
L 40 = 67,67%
f: = jumlah siswa tiap interval
XL = angka tengah tiap interval kelas.

2707

20
Tabel 4
Dari hasil belajar siswa kelas X dalam mengenal mengenal
kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi, barang alat pemuas
kebutuhan
N0
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Nama
Abu Soni
Arief S
Asep Saeful
Ayu Andriani
Desti R
Dian T
Eka P
Evi F
Fadlilah T
Gilang M
Hary G
Hera W
Indra WG
Irham K
Kiki A
Lastri S
M. Irfan
Manun F
Mega R
Melia K
Nenti S
Nina N
Nova M
R.A Vera
Rahmat E
Ratih S
Retna A
Rida M
Rina
Rosmiyati
Saeful A
Sari D
Septatilana T
Setia A
Silvia
Sri Sulastri
Triana A
Triyani
Wiwit R
Yohan P

Nilai

95
97
95
90
95
50
85

95
96
95
90
95
95
65
75

87
95
75
100
85
100
60
70

87
75
100
85
100
60
70
90
85
95
70
95
95
100
93
70

95

21
Selanjutnya hasil belajar siswa tersebut ditabulasikan dalam interval
nilai dibawah ini.
Tabel 5

Hasil belajar siswa dalam mengenal mengenal kelangkaan (scarcity)


sumber daya ekonomi, barang alat pemuas kebutuhan X.5 SMA
Negeri 1 sampai pada siklus dua ( 2 )
No Interval
Nilai
f1
fL
XL
1
50 60
3
55
16.5
2
61 - 70
3
65.5
196.5
3
71 - 80
5
75.5
377.5
4
81 - 90
9
85.5
769.5
5
91 - 100
20
95.5
1910
Jumlah
40
3270
X=e
Lx L
e
L = 81,75 %
Melihat kenyataan di atas maka target yang ditetapkan penulis yaitu
80 %
Telah tercapai, dengan demikian penggunaan metode diskusi melalui
pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan motivasi siswa mengenal macam-macam kebutuhan .
Dan juga aktivitas siswa dalam KBM meningkat.
Tabel 6
Data aktifitas kelompok pada setiap
siklus II
No Kelompok Pada siklus
RataAktivitas
rata
I
II
1
I
6.0
8.0
7.5
2
II
6.0
7.0
6.0
3
III
6.0
8.0
6.5
4
IV
5.0
7.5
7.0
5
V
6.5
7.0
7.0
6
VI
6.0
7.0
6.0
7
VII
7.0
6.0
6.0
8
VIII
6.0
7.5
6.2
Jumlah

47,5

57.0

pelaksanaan siklus I dan


Keterangan
Kenaikan aktivitas
Tetap
Kenaikan aktivitas
Kenaikan aktivitas
Kenaikan aktivitas
Kenaikan aktivitas
Kenaikan aktivitas
Kenaikan aktivitas

47,5
22

Secara umum terjdi peningkatan jumlah aktivitas kelas, rata-rata antara


kegiatan satu dan kedua dari 5.0 menjadi 8.0 sebesar 30 aktivitas.
Aktivitas rata-rata tertinggi dicapai oleh kelompok 1 dengan 32.
Aktivitas-aktivitas terendah dicapai oleh kelompok dua dengan 12
aktivitas.
Dari 8 kelompok diskusi yang dibentuk dikelas terdapat :
Satu kelompok dengan aktivitas tetap pada kegiatan satu maupun
kegiatan dua

yaitu kelompok dua dan satu kelompok mengalami

aktivitas yang menurun , yaitu kelompok tujuh. Ternyata setelah diteliti


penurunana aktivitas itu terjadi karena pada kegiatan yang ke dua salah
seorang anggota tidak hadir, karena sakit, namun kalau diperhatikan scor
rata-rata kelompok VII masih berada di atas scor rata-rata kelompok
dengan aktivitas terendah.
4.2.

Pembahasan
1) Pelaksanaan tindakan siklus I
Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, siswa dibagi menjadi 8
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang siswa
yang diambil sesuai dengan nomor urut pada absensi kelas materi
pelajaran disampaikan pada siswa, yang selanjutnya dibahas
dalam kelompok masing-masing.
Pada saat siswa sedang berdiskusi kelompok, guru berkeliling
dari kelompok yang satu kekelompok yang lain, sambil memberi
motivasi dan meluruskan masalah jika dapat permasalahan yang
menyimpang dari konsep yang diinginkan. Setelah masingmasing kelompok menemukan dan berhasil menyimpulkan hasil
pembahasannya, maka dimulailah diskusi antar kelompok yang
satu dengan yang lain.
Kelompok yang satu bertindak selaku penyaji sedangkan
kelompok yang lain sebagai peserta , demikian sebaliknya . Disini

23
guru berperan hanya sebagai mitivator dan fasilitator dalam
pengajaran kelompok, dalam pelaksanaan tindakan siklus ini
terdapat beberapa siswa kurang aktif dalam berdiskusi siswa yang
kurang aktif dalam berdiskusi ternyata setelah dilakukan
pendekatan siswa yang bersangkutan belum siap dengan materi
yang didiskusikan karena keterbatasan buku khususunya setelah
semua kelompok telah memaparkan hasilnya. Selanjutnya guru
mengumumkan kelompok diskusi terbaik dan memberikan bahan
mengenai persiapan materi dan sarana yang diperlukan dalam
pembelajaran kelompok. Setelah mengadakan analisis hasil
belajar pada pelaksanaan siklus 1 seperi terlihat pada tabel 3,
belum mencapai target yang ditetapkan yakni 80 %, oleh karena
itu perlu dilakukan uji ulang pada siklus berikutnya dengan
mengandalkan pembenahan pada kekurangan diatas.
2)

Pelaksanaan tindakan siklus II .


Pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya atau pada siklus

ke II ini dilakukan dengan pengecekan sarana yang disiapkan


siswa, kemudian memberikan materi yang akan dibahas.
Selanjutnya setiap kelompok diberikan permaslahan yang sama
setiap anggota kelompok masing masing diberikan tanggung
jawab untuk membahas kelangkaan ( scarcity ) sehingga ada
anggota kelompok yang pasif.
Hasil diskusi masing-masing kelompok anggota dirangkum dalam
kelompok sebagai bahan diskusi antar kelompok dengan pola
seperti aktivitas siswa dalam kelompok dan antar kelompok lebih
meningkat.
Dengan melihat kenyataan pada anasis hasil belajar pada tabel 5,
maka target yang ditetapkan penulis 80 % telah tercapai dengan
demikian penggunaan metode diskusi melalui pendekatan model

24
pembelajaran kerja kelompok tipe STAD dapat meningkatkan
efektifitas / hasil belajar siswa mengenai kelangkaan ( scarcity ).
Dan juga kalau dilihat aktivitas siswa dalam KBM meningkat.
Seperti terlihat pada tabel 6.
Dilihat dari analisis hasil penelitian di atas, pemebelajaran
melalui diskusi kerja kelompok dengan mengenal model LKS
dapat menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan pemahaman
terhadap diri dan orang lain sehingga akan timbul minat, sikap
dan motivasi belaja siswa semakin positif, selanjutnya akan
disertai dengan peningkatan prestasi belajar yang ditunjukan dari
hasil evaluasi. Menurut pedoman penilaian SLTA 1994 , nilaI
limit ketuntasan belajar seorang siswa adalah 65 ke atas. Jika
kurang dari angka tersebut siswa belum tuntas belajar. Dari hasil
analisis terdapat 37 orang siswa dari 40 orang siswa telah
mencapai ketuntasan blajar sebesar 92 % dengan nilai rata-rata
kelas 8,8 hal ini menunjukan bahwa metode diskusi kerja
kelompok dengan model LKS dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam pembahasan kelangkaan ( scarcity ). Kenyataan ini
diperoleh berkat adanya :
1.

Siswa lebih mepersiapkan diri dengan materi ajar yang


akan dibahas berikutnya

2.

Rasa percaya diri siswa lebih tinggi

3.

Anggota kelompok sering dimotivasi oleh kehadiran


kelompok lain .

4.

Masing-masing

kelompok

akan

berusaha

untuk

mempertahankan hasil kelompoknya. Disamping hal


hal

diatas

yang

mendukung

keberhasilan

dalam

pembelajaran melalui diskusi kerja kelompok diperlukan

25
pula perencanaan tugas-tugas kelompok yang lebih rinci,
perhatian guru dalam pengawasan dan motivasi maupun
sebagai pasilitator mengingat jumlah kelompok yang banyak
dalam satu kelas.

-0-

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap data yang
diperoleh selama pelaksanaan tindakan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1) Pada pelaksanaan siklus satu tingkat aktuvitas siswa rata-rata
masih rendah keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
mencapai 42 % keterlibatan siswa dalam diskusi kelas mencapai
50 %, sedangkan tingkat kemampuan siswa dalam mengusai
materi ajar yaitu kelangkaan ( scarcity ) 68 %.
2) Pada pelaksanaan siklus II, tingkat aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran mengalami kenaikan aktivitas yang mencapai 70 %
sedangkan dalam diskusi antar kelompok mencapai 65 %
kenaikan kemampuan siswa dalam mengusai materi ajar yaitu
kelangkaan ( scarcity ) mencapai 82 % .Kenaikan aktivitas dan
hasil belajar yang dicapai pada siklus II ini disebabkan oleh siswa
lebih mempersiapkan diri dengan materi agar yang akan
didiskusikan , rasa percaya diri siswa lebih tinggi. Kelompok
yang satu sering dimotivasi oleh kelompok lain, masing-masing
kelompok akan berusaha mempertahankan kelompoknya.
3) Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat merangsang
siswa dalam mengembangkan aktivitas dan kreatifitasnya.
4) Dari hasil analisis terdapat 37 orang siswa dari 40 orang siswa
telah mencapai ketuntasan belajar 92 % dengan nilai rata-rata 8,3.
5) Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh diatas , maka
pembelajaran

dengan

menggunakan

metode

pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan LKS dapat meningkatkan


kemampuan siswa mengenal kelangkaan ( scarcity ) pada siswa
26

27
kelas X.5 SMA Negeri Pangandaran tahun 2006/2007.
5.2.

Saran-saran
Dari hasil penelitian uyang dilaksanakan dapat dikemukakan
sran sebagai berikut :
1) Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
kerja kelompok tipe STAD dengan LKS

guru dituntut lebih

memperhatikan siswanya terutama sistem monitoring yang lebih


efektif dan efisien.
2) Pembelajaran melalui metode diskusi/ kerja kelompok yang
disertai dengan LKS dapat menimbulkan dampak positif untuk
meningkatkan kwalitas pembelajaran serta dapat mendidik siswa
lebih kreatif dan mandiri , maka perlu dilakukan pengembangan
lebih lanjut.
3) Penelitian tindakan kelas ( PTK ) perlu dibudayakan dikalangan
guru agar terbiasa melaksanakan penelitian-penelitian walaupun
dengan skala kecil.
4) Bagi guru mitra yang akan menggunakan perangkat dan model
pembelajaran ini hendaknya sebelum menggunakan terlebih
dahulu melakukan simulasi dan selalu berkonsultasi dengan
peneliti, sehingga kekurangan yang terjadi pada uji coba ini dapat
teratasi sebelum mengajarkan di kelas.
-0-

Lampiran : 1
Jadwal Perencanaan Kegiatan

N0

Minggu

Bulan

Jenis kegiatan

ke
1

Agustus

Rapat koordinasi dan penyususnan

II

Agustus

proposal

III

Agustus

Pembekalan dan revisi proposal

IV

Agustus

Penyususnan perangkat penilaian

September

Siklus I Pendahuluan

II

September

Siklus langkah utama dan penilaian

III

September

Siklus II

IV

September

Analisa data hasil PTK

III

Oktober

Menyususn laporan dan PTK


Kegiatan akhir

keterangan

Lampiran 2

Curiculum Vitae Peneliti

1. Nama

: Drs. Toni Irianto

2. Tempat, tgl. Lahir

: Ciamis, 10 Oktober 1963

3. Pendidikan

: Sl / A4 Akuntansi- IKIP Bandung

4. Unit kerja

: SMAN I Pangandaran

5. Alamat sekolah

: Jln. Raya Babakan no. 321 Tlp. (0265)


639355 Pangandaran 46396

Lampiran 3

Pembagian kelompok Kelas X.5 MAN I Pangandaran

N0
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Nama
Abu Soni
Arief S
Asep Saeful
Ayu Andriani
Desti R
Dian T
Eka P
Evi F
Fadlilah T
Gilang M
Hary G
Hera W
Indra WG
Irham K
Kiki A
Lastri S
M. Irfan
Manun F
Mega R
Melia K
Nenti S
Nina N
Nova M
R.A Vera
Rahmat E
Ratih S
Retna A
Rida M
Rina
Rosmiyati
Saeful A
Sari D
Septatilana T
Setia A
Silvia
Sri Sulastri
Triana A
Triyani
Wiwit R
Yohan P

Lampiran 4

Kelompoki

II

III

IV

VI

VII

VIII

Lampiran, analisis ketrerlaksanaan KBM dam PBM menggunakan


model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan LKS.
Siklus

I
II
Rata-rata

Jumlah langkah KBM Sesuai RP


Yang harus
Yang
Presentase
terlaksana
terlaksana
keterlaksanaan
sesuai RP
10
8
80%
10
10
100%
90%

LAMPIRAN 5

Analisis data angket dalam proses KBM menggunkana LKS


No
I

Pernyataan

40
37
36
35
35
40

Bagaimana pendapatmu
terhadap komponen berikut :
1. Topik ekonomi yang
dipelajari
2. LKS
3. Buku kelas
4. Suasana kelas
5. Penampilan guru
6.Strategi belajar yang
dilatihkan oleh guru
Baru

III. Apakah kamu berminat


mengikuti KBM berikutnya
seperti yang telah kamu ikuti
IV.

Uraian
tak
senang

Jum Persen
lah
tase

Bagaimana pendapat terhadap


komponen KBM berikut ini :
1.Topik ekonomi yang
dipelajari
2.LKS
3.Buku siswa
4.Suasana kelas
5.Penampilan
6.Strategi belajar yang
dilatihkan oleh guru

II

Uraian
senang

40
40
40
40
40
40

100%
92%
90%
85%
85%
100%

40
40
40
40
40
40

75%
95%
50%
72%
100%
95%

Tidak :0

40

100%

Tidak: 2
Tidak :3
Tidak :0

40
40
40
40

95%
92%
100%

30 Tidak tau
38
10
20
2
29
20
40
11
38
0
2

Ya :40

Berikan komentarmu terhadap


buku siswa mengenai :
a. Bahasannya mudah
Ya 38
dimengerti
Ya 37
b. Penampilan buku menarik
Ya 40
c. Isi buku menarik

Lampiran 6

0
3
4
3
5
0

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas Semester
Standar Kompetensi

: SMANI PANGANDARAN
: Ekonomi
:X/1
:1. Memahami permaslahan ekonomi dalam
kaitannya dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi.
Kompetensi dasar
:1.2 Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang
langka dan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas.
Indikator
: 1.2.1 Mendeskripsikan pengertian kelangkaan
1.2.2 Mengindentifikasi factor-faktor penyebab
kelangkaan
1.2.3 Mengindentifikasi pengalokasian sumber daya
yang mendatangkan manfaat bagi rakyat
banyak.
1.2.4 Mengindentifikasi factor-faktot penyebab
kelangkaan sumber daya ekonomi di pesisir
pantai Pangandaran.
Alokasi waktu
: ( 2 x 45 menit ).
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah materi ajar ini disajikan, siswa diharapkan dapat :
Menyebutkan dan menjelaskan pengertian tentang kelangkaan
Menyebutkan dan menjelaskan factor-faktor penyebab kelangkaan sumber
daya & barang pada umumnya, dan khususnya di pesisir pantai
Pangandaran.
Menjelaskan pilihan pengalokasian sumber daya dan barang yang
dibutuhkan rakyat banyak pada umumnya dan mayarakat pesisir pantai
Pangandaran pada khususnya.
II. Materi Ajar :
Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
a. Pengertian kelangkaan ( Scarcity )
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin
mengkonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang di produksi atau
suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih
banyak dari apa yang tersedia.
b. Kelangkaan Sumber Daya Alam / SDA.
Sumber Daya Alam Terdiri Atas sumber daya alam yang dapat di
perbaharui dan sumber daya alam yang tidak
dapat di
perbaharui.kedua sumber daya alam tersebut jika di manfaatkan
secara
terus
menerus,persediaannya
menjadi
relatif
terbatas.keterbatasan inilah yang menjadi penyebab terjadinya
kelangkaan.
c. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Manusia dihadapkan pada sumber daya modal yang terbatas, baik
modal dalam arti barang-barang modal maupun modal dalam arti
uang (financial).
d. Sumber daya Manusia juga mengalami kelangkaan .
Tentu saja sumber daya Manusia yang dianggap langka adalah
sumber daya Manusia yang berkualitas.

Kelangkaan barang dan jasa


Untuk
memperoleh
barang
yang
langka
diperlukan
pengorbanan.semakin langka suatu barang,semakin besar
pengorbanan yang di perlukan.Misalnya,mutiara sangat sedikit
jumlahnya sehingga untuk mendapatkannya diperlukan
pengorbanan yang begitu besar .
Atas dasar kelangkaan itu,barang terbagi atas barang langka
(barang ekonomi) dan barang tidak langka (Barang bebas ).
Barang Ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan.Adapun barang bebas adalah barang
yang diperoleh dengan tidak memerlukan pengorbanan.
III. Metode Pengajaran :
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Penugasan
IV. Media Pengajaran :
LKS
Buku Mini
V. Langkah Pembelajaran :
a. Kegiatan awal
Apersepsi, mengabsen
Memotivasi siswa agar dapat belajar dengan baik dan benar tentang
materi ajar yang sedang dipelajari
Informasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti :
Guru :
Mengkondisikan agar KBM dapat berjalan lancar
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Membentuk kelompok belajar siswa menjadi 8 kelompok untuk
mendiskusikan materi ajar yang akan disajikannya
Memberi tugas latihan evaluasi siswa ( LES ).

Siswa :
Mendengarkan, menyimak dengan penuh perhatian terhadap apa
yang di bicarakan oleh guru
Mencatat uraian materi ajar yang penting
Berdiskusi dengan teman kelompoknya
Menanyakan materi ajar yang belum dimengerti pada guru
Mengerjakan latihan evaluasi siswa ( LES ) .
c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan hasil pembelajaran
Penjajagan hasil belajar : Post test
Tindak lanjut : Perbaikan dan pengayaan
VI. Sumber belajar
1. Guru :
Buku paket ekonomi SMA Kelas X, Dep. P & K
Buku Ekonomi kelas X, Ritonga CS, PT. Phibeta Aneka Gama,
Jakarta
Buku Ekonomi kelas X, Eeng Ahman, Grafindo Media Pratama,
Bandung
LKS Ekonomi kelas X, Alex,Spd Cs.

2. Siswa :
Buku Ekonomi kelas X , Eeng Ahman , Grafindo Media Pratama,
Bandung
Buku catatan, alat tulis-menulis
Buku Latihan Evaluasi Siswa ( LES ).
VII. Penilaian :

Jenis tagihan :
Tugas Individu
Bentuk Instrumen :
Essai

Instrumen/ Soal :
1. Sebutkan tentang pengertian kelangkaan itu !
2. Sebutkan tentang factor-faktor penyebab kelangkaan pada umumnya !
3. Jelaskan tentang jenis-jenis sumber daya ekonomi !
4. Jelaskan apa yang disebut dengan barang ekonomi ?
5. Apa yang menjadi factor penyebab langkanya sumber daya ekonomi di
pesisir pantai Pangandaran, coba jelaskan ?
Kunci Jawaban :
1. Kelangkaan yaitu keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang
tak terbatas, dihadapkan kepada sarana ekonomi yang terbatas .
( keterbatasan sarana alat pemuas kebutuhan ).
2. Faktor penyebab kelangkaan yaitu ;
* terbatasnya persediaan sumber daya alam
* terbatasnya kemampuan manusia untuk berproduksi
* Keserakahan manusia
* Meningkatnya kebutuhan manusia lebih cepat dar I kemampuan
manusia untuk berproduksi atau
menemukan sumber baru.
3. * Sumber daya alam
* Sumber daya manusia
* Modal
* Kewirausahaan
4.
Barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan baik
biaya, maupun tenaga.
5. * Sifat manusia yang tidak bisa menjaga lingkungan alam
* Penyediaan modal yang minim
* Lingkungan alam yang rusak secara alami
* Pengambilan hasil yang terus menerus tanpa ada pemeliharaan, tak
ada penanaman kembali.
* Kurang adanya perhatian / kepedulian dari masyarakat setempat &
aparat pemerintah .
* Kemampuan SDM yang maih minim, tak ada tenaga akhli yang
professional yang dapat menumbuh
kembangkan / membudidaya
sumber daya alam di pantai Pangandaran.

Scor jawaban essai :


Bila jawaban betul nilanya 20
Salah sedikit nilanya 18
Setengah betul nilanya 10
Diisi tapi jawaban salah nilanya 4
Tak diisi nilainya kosong.

Jumlah nilai untuk soal essai bila betul semua bernilai =


5 x 20 = 100
Tingkat penguasaan yang dicapai =

Jumlah nilai essai


_______________
100

x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang dicapai :


90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = cukup
..
- 69 % = kurang
Bagi siswa yang mencapai tingkat kepuasan 69 % / kurang harus
mengulang lagi.

Mengetahui ,
Kepala SMA N 1 pangandaran,
Drs.H. IHO YULIAWANTO
Nip. 13070311

Pangandaran, Juli 2007.


Guru Bidang studi,

Drs. TONI IRIANTO


Nip.131 671 959

LAMPIRAN 7
LEMBARAN OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No

Asfek yang dinilai

Kriteria
Ya

Perencanaan pembelajaran
1. Guru menyusun RPP
2. Bahan pembelajaran
3. Tujuan pembelajaran
4. Kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan tujuan,
bahan, dan alokasi waktu
5. Media pembelajaran sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
6. Teknik dan prosedur
pembelajaran sesuai
dengan RP
7. Tulisan dapat dibaca
dengan mudah pola
kalimatnya baku dan
komunikatif secara
penulisannya sesuai
dengan RP.
Proses Belajar Mengajar
1. Kegiatan guru :
a.Menyediakan
pembelajaran yang
dilskuksn selain LKS
b. Menyediakan sumber
belajar
c. Membuka KBM tepat
waktu
d.Melaksanakan langkahlangkahKBM sesuai
dengan alokasi yang
direncanakan
e. Memberi petunjuk ,
menjelaskan cara
mengerjakan
f.Memberikan kesempatan
pada siswa untuk terlibat
KBM
g.Memotivasi siswa dalam

Tidak

diskusi
h.Membimbing siswa dalam
diskusi
i.Melaksanakan evaluasi
proses hasil belajar
j.Memberikan tindak lanjut
k.Menutup KBM tepat waktu

LAMPIRAN 8
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU
No

Kegiatan

Penyajian komentar
B

1
2
3
4
5
6
7

Membuka pelajaran
Mengadakan tes awal
Menyajikan materi pelajaran
secara garis besar
Membagikan topik atau bahan
yang akan didiskusikan
Memberikan kesempatan kepada
masing/ kelompok untuk
menyampaikan pendapat
Memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk
menanggapi
Memberikan kesimpulan dari
pendapat siswa

Keterangan :
B = Baik
C= Cukup
K = Kurang

Pangandaran , Oktober 2006


Pengamat,
Drs. Toni Irianto
Nip. 13161959

Lampiran 9
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2006

AGUSTUS

Minggu
ke

SEPT

OKTO

Minggu
ke

Minggu
ke

NO

JENIS KEGIATAN

Rapat koordinasi dan penyususnan


proposal

II

Pembekalan dan revisi proposal

III

Penyususnan perangkat penilaian

IV

I
II

III
IV
III

Siklus I Pendahuluan
Siklus langkah utama dan penilaian
Siklus II

Analisa data hasil PTK

Menyususn laporan dan PTK

Kegiatan akhir

Lampiran 10
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmad, 1985, Didaktik Metode, Semarang, Thoha Putra.
Achmad Sanusi, Prof. Dr., Kearah Memperkuat Dasar-dasar Pengajaran Studi Sosial
di Indonesia, Badan Penerbit IKIP Bandung, bekerja sama dengan Merdeka
Foundation, Bandung, 1971.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan & Kebudayaan Departement Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta 1978.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998, Manajemen Sekolah, Jakarta.
Depdikbud.
Eeng Ahman, KTSP 2006, Ekonomi kelas X, Sekolah Menengah Atas , Edisi kesatu,
Grafindo Media Pratama, Bandung, 2007.

Depdiknas , 2004 Kurikulum berbasis kompetensi, PT. Remaja Rasda


Karya ,Bandung.
Depdiknas, 2004, materi pelatihan terintegrasi, Jakarta.
Unipersitas terbuka, 2002, penelitian tindakan kelas, Jakarta .
Purkan Arif, 1982 : Pengantar Penelitian Pendidikan Usaha nasional,
Surabaya.
Tim Pelatihan Proyek PGSM , 1999, Penelitian tindakan Kelas, Jakarta.
Dinas Pendidkan Nasional, 2003, Sistem pendidikan Nasional ,Jakarta.

Lampiran 11
TIPE GAYA BELAJAR ANDA
PETUNJUK PENGISIAN :
1.

3.

Baca pernyataan / pertanyaan, pilih jawaban yang paling cocok dan paling
natural pada anda !
2.
Pertanyaan yang mungkin perlu anda perhatikan adalah, manakah yang
paling cocok dengan diri saya sa,at ini ?
Anda boleh memilih 2 bahkan semua pilihan jawaban yang tersedia dengan
catatan demikianlah adanya diri anda !
4.
Tulis jawaban anda dilembar soal yang telah disediakan
5.
Apabila anda tidak menjawab dengan akurat maka hasil tes ini tidak akan
menggambarkan diri anda yang sesungguhnya.
Selamat Mengerjakan
1. Jika anda bertemu dengan teman baru, apa yang anda biasanya
perhatikan pertama kali ?
a. Penampilan dan cara berpakaiannya
b. Cara berbicara sa,at mengucapkan kata-kata atau suaranya
c. Cara mereka bertingkah laku atau berprilaku
2. Beberapa hari setelah anda bertemu dengan orang baru, apa yang
biasanya paling anda ingat dari orang tersebut ?
a.
Wajah
b.
Nama
c.
Sesuatu yang anda lakukan bersamanya meski lupa nama
dan wajahnya
3. saat anda memasuki ruangan yang baru apa yang paling anda
perhatikan :
a.
Keadaan ruangan
b.
Suara ataupun diskusi yang berlangsung diruangan
tersebut
c.
Aktivitas yang sedang berjalan yang dilakukan diruangan
tersebut
4. Jika anda mempelajari sesuatu yang baru caramana yang paling
andasukai
a.
Diberi bahan untuk dibaca dan ditunjukan buku-buku,
gambar , grafik ,peta, bagan atau objek
b.
Diberikan penjelasan melalui diskusi dan kesempatan bertanya ,
tetapi tidak diberikan sesuatu untuk dilihat, dibaca, ditulis atau
dikerjakan
c.
Diberikan kesempatan untuk mengerjakan sebuah projek,
simulasi, percobaan, permainan, eksplorasi, dan penemuanpenemuan yang mungkin anda bergerak bebas dalam belajar
5. Saat anda harus mengajar orang lain, manakah yang anda akan lakukan
?
b. Memebrikan sesuatu kepada mereka untuk dihormati seperti suatu
objek gambar atau bagan
c. Anda akan menjelaskan dengan berbicara, tetapi tidak memberikan
materi visual apapun
d. Anda mendemostrasikan dan mengajak mereka melakukan secara
bersama-sama

6. Jenis buku apa yang paling anda suka?


a. Buku yang berisi penjelasan untuk membaqntu, memahami
situasi
b. Buku yang berisi informasi paktual, sejarah atau dialog-dialog
c. Buku saku yang berisitip olah raga, hobi, atau cara
mengembangkan bakat
7. Jenis aktivitas apa yang akan anda lakukan dalam waktu
senggang anda ?
a. Membaca buku atau majalah
b. Mendenganrkan pelajaran lewat kaset atau radio
c. Berolah raga atau melakukan permainan yang membutuhkan
gerakan tubuh
8. Berikut ini situasimana yang anda anggap paling enak untuk membaca,
mempelajari sesuatu
a. Anda tetap bisa belajar dengan diiringi musik atau suara-suara
bising disekeliling anda
b. Anda tidak akan bisa belajar bila ada musik atau kebisingan
disekeliling anda
c. Anda harus merasa nyaman, tetap bisa belajar baik dengan tana
musik tapi aktivitas yang berlangsung di ruangan bisa mempengaruhi
proses belajar anda
9. Saat anda berbicara dengan seseorang kemanakah arah pandangan mata
anda ?
a. Anda merasa harus melihat tepat diwajah orang yang anda ajak
berbicara, dan iapun harus melihat wajah anda
b. Anda memandangnya hanya sekilas saja dan kemudian mata anda
melihat dari satu sisi ke sisi yang lain kekanan atau kekiri
c. Anda sering memandangnya dan melihat kebawah atau kearah lain,
tetapi jika ada sesuatu gerakan maka anda akan mengalihkan
pandangan kearah gerakan tersebut
10. Pernyataan manakah yang paling pas menggambarkan diri anda .
a. Anda senang mengamati warna, bentuk, dan disain
b. Anda tidak biasa tinggal diam dan jika sekeliling anda begitu sunyi
maka anda akan bersenandung tau menghidupkan radio agar
diruangan tersebut selalu ada suara
c. Anda merasa kesulitan bila harus duduk berlama-lama dan harus
banyak bergerak, dan bila anda harus duduk anda akan
membungkuk , bergeser-geser, atau sering menggerak-gerakan kaki.

Lampiran 12
Photo photo pembelajaran saat dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas

Photo Siswa : Sedang berdiskusi tentang materi ajar kelangkaan


sumber daya ekonomi.

DK TA BI I. CC II A MM IISS

at

ua

h
Ma

yu

n an
ad
A yuna K

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


DINAS PENDIDIKAN
SMA 1 PANGANDARAN
Jalan Raya Babakan Nomor 129 Tlp. ( 0265 ) 639355 Pangandaran 46396
Fax. ( 0265 ) 631512 Email : smansa_pangandaran@yahoo.com

Surat perijinan
No.800/1780/2010
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMA Negeri I Pangandaran
dengan ini memberi ijin kepada :
Nama
Nip
Jabatan
Pangkat /gol.
Unit kerja

: Drs. Toni Irianto


: 19630710 198703 1 011
: Guru pembina
: Pembina / IV-a
: SMAN I Pangandaran

Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) di kelas X SMAN I


Pangandaran semester ganjil Tahun ajaran 2008/2009, sebagai salah satu syarat
untuk pengajuan kenaikan pangkat ke IV-a, di lingkungan dinas pendidikan
nasional.
Demikian surat ijin ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana perlunya.

Pangandarn, 2 Agustus 2008


Kepala SMANI Pangandaran
- Drs. H. Iho Yuliawanto
Pangkat : Pembina TK I
Nip. 195309031979031004

Anda mungkin juga menyukai