Glikon
1.
Aglikon
BIOSINTESIS GLIKOSIDA
Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan gula,
maka glikosida ini disebut hollosida, sedang kalau bukan gula disebut
heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari heterosida umumnya
terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah reaksi
umum bagaimana bagian gula terikat dengan bagian aglikon,
diperkirakan reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologik. Ini
kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail tentang
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 1
yang
mengandung
glukosa
disebut
glukosida,
yang
pada glikosida
misalnya ramnosa,
digitoksosa
dan
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 3
Asetal
CH3
H3C
H C OH
HO C H
H C OH
HO C
H C OH
H C - OH
H C
HC
H C OH
H C OH
Kondensasi
GLYCOSIDES
tannins
cardioaktive
group
flavonol
group
phenol
group
saponin
group
aldehyde
group
alcohol
group
antraquinone
group
isothiocyanate
group
cyanophore
group
lactone
group
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 4
GLIKOSIDA SAPONIN
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa
sapogenin. Glikosida saponin bisa berupa saponin steroid maupun
saponin triterpenoid.
Saponin
adalah
segolongan
senyawa
glikosida
yang
17
HO
Kerangka steroid
H3C
CH3
17
CH3
3
HO
Kerangka triterpenoid
Proses biosintesienya
HO
HO
HO
O
OH
Acetic Acid
Mevalonic Acid
Squalen
IPP
H
H
HO
Cholesterol
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 7
aglycone
SAPONIN
1.
2.
3.
4.
Glycone
Aglicone
Sugar
Sapogenin
glukosa
arabinosa
xylose
glucuronic acid
Neutral
Saponine
Acid
Saponine
Steroide
Triterpenoide
O
O
HO
HO
Asetat
(Diosgenin)
Mevalonat
Skualen
Kolesterol
HO
Pertacyclic triterpenoid
( Amyrin)
GLIKOSIDA STEROID
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa
steroid. Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena
memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung.
Struktur Kimiawi
Secara kimiawi bentuk struktur glikosida jantung sangat mirip
dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada
posisi tiga dari inti steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid
yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe
bufadienolida.
Tipe
kardenolida
merupakan
steroid
yang
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 9
HO
Kardenolida
HO
Bufadienolida
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 10
kolesterol
sebagai
prekursor
(pra
zat)
isopentenil pirofosfat
skulen
kholesterol.
CH3 C
CH3COOH
-H2O
Asam asetat
S CoA
CH3 C CH2 C S CoA
S CoA
-CoA
asetoasetil CoA
Asetil CoA
O
- Co ASH CH3 C
S CoA
H3C
OH
H3C
OH
NADPH2
C
HO
C
CH2
CH2OH
CH2
Asam mevalonat
Fasforilase
ATP
- ADP
C
HO
C
CH2
C
CH2
S-CoA
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 11
H3C
OH
H3C
OP
ATP
C
CH2-O-P
CH2-O-P-P
fosforilase
HO
CH2
CH2
HO
Asam 5 fosfomevalonat
CH2
CH2
H3C
H3C
C
H3C
CH2 -O-P-P
CH2
H2C
CH2-O-P-P
CH2
3 isopentenil pirofosfat
H3C
Isopentenil
pirofosfat
H3C
C
H3C
H2C
HC
C
H2C
CH2-O-P-P
CH
Geranil pirofosfat
CH3
CH3
H2
C
CH3
H2
C
NADPH2
C
CH3
Farnesil pirofosfat
H3C
C
H
C
H2
C
H
C
H2
Farnesil pirofosfat
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 12
O
Skualen
2,3 - oksidoskualen
Sikloartenol
OH R
Lanosterol
H
HO
HO
HO
Zynosterol
Kholesterol
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 13
GLIKOSIDA ANTRAKUINON
Beberapa jenis obat pencahar yang berasal dari tanaman
mengandung glikosida sebagai isi aktifnya. Glikosida-glikosida yang
terdapat di dalam obat pencahar tersebut mengandung turunan
antrasen atau antrakinon sebagai aglikonnya. Simplisia yang
mengandung glikosida ini antara lain Rhamni purshianae Cortex,
Rhamni Frangulae Cortex, Aloe, Rhei Radix, dan Sennae Folium.
Kecuali itu Chrysa robin dan Cochineal (Coccus cacti) juga
mengandung turunan antrakinon, akan tetapi tidak digunakan
sebagai obat pencahar karena daya iritasinya terlalu keras
(Chrysarobin) sehingga hanya digunakan sebagai obat luar atau
hanya digunakan sebagai zat warna (Cochineal, Coccus Cacti).
Tanaman-tanaman seperti kelembak, aloe, sena, dan kaskara
telah
lama
dikenal
sebagai
obat
alami
kelompok
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 14
Struktur Kimiawi
Sama halnya dengan sifat glikosida lainnya, glikosida
antrakuinon juga mudah terhidrolisis. Bentuk uraiannya adalah
aglikon
dihidroksi
antrakuinon,
trihidroksi
antrakuinon,
atau
tetrahidroksi antrakuinon.
O
OH
O
Antrakuinon
Antron
Antranol
OH
OH
OH
Diantranol
Oksantron
senyawa
Dan
antrakinon
disimpulkan
diselidiki
bahwa
di
biosintesa
dalam
pada
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 15
C
O
CH3
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
8 molekul asetat
COOH
HO
CH3
Emodin
OH
OH
yang
dimaksud
dengan
memberi
label
adalah
akan
terurai
menjadi
bagian-bagiannya
dan
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 16
adalah
senyawa-senyawa
fenilprokanoid,
yang
COOH
C
CHO
COOH
+ H C OH
OP
C=O
H C OH
CH2
Asam fosfo fenol
piruvat
CH2
HO C H
CH2-O P
Eritrose-4-fosfat
H C OH
H C OH
CH2O P
Asam 3-deoksi-2-keto-Darabino-heptulosa-7-fosfat.
HO
COOH
COOH
OH
OH
Asam 5-dehidrokuinat
COOH
OH
HO
OH
OH
OH
Asam 5-dehidroshikimat
Asam shikimat
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 17
GLIKOSIDA ISOTIOSIANAT
Banyak biji dari beberapa tanaman keluarga Crucifera
mengandung glikosida yang aglikonnya adalah isotiosianat. Aglikon
ini merupakan turunan alifatik atau aromatik. Senyawa-senyawa
yang penting secara farmasi dari glikosida ini adalah sinigrin
(Brassica nigra = black mustard), sinalbin (Sinapis alba = white
mustard) dan glukonapin (rape seed).
Biosintesa Glikosida Isotiosianat
Aglikon dari glikosida isotiosianat dapat merupakan senyawa
alifatik atau turunan aromatik. Penelitian dengan radio isotop telah
menunjukkan
bahwa
aglikon
yang
berupa
senyawa
alifatik
H
CH2-CH-COOH
CH2-CH-COOH
NH2
Fenilalanin
CH2-C
NHOH
N-OH
N-hidroksifenilalanin
fenilasetaldehid-oxim
S-glukosa
CH2-N=C=S
CH2-C
Mirosina
N-OSO3K
Glukotropaeolin
GLIKOSIDA FLAVONOL
Glikosida flavonol dan aglikon biasanya dinamakan flavonoid.
Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya
di dalam tanaman. Di alam dikenal adanya sejumlah besar
flavonoid yang berbeda-beda dan merupakan pigmen kuning yang
tersebar luas diseluruh tanaman tingkat tinggi. Rutin, kuersitrin,
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 18
3CH3COOH +
Fenilalanin
CH
calkon
O
CH2
C
CH
COOH
CH
CH2
CH
HOOC
CH2
Asam sinamat
HO
OH
flavanoid
GLIKOSIDA ALKOHOL
Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu
memiliki gugus hidroksi. Senyawa yang termasuk glikosida alcohol
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 19
CH2OH
CHO
COOH
Oglukosa
CHO
Oglukosa
HO
glukosa-O
OCH3
Salisin (alkohol)
helisin
COOH
Asam shikimat
COOH
OH
Fenilalanin
asam sinamat
hidrokinon
glukosa
O
OH
Arbutin (fenol)
COOH
glukosa
O
Kumarin (lakton)
O- Kumaril glikosida
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 20
GLIKOSIDA ALDEHIDA
Salinigrin yang terkandung dalam Salix discolor terdiri dari
glukosa
yang
diikat
oleh
m-hidroksibenzaldehida
sehingga
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 21
Fungsi glikosida :
1. Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer
2. Proses pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi
3. Glikosida sebagai pengatur tekanan turgor
4. Proses glikosidasi untuk menjaga diri terhadap pengaruh luar yang
mengganggu
5. Glikosida sebagai petunjuk sistematik
Penggunaan glikosida dimana beberapa diantara glikosida
merupakan obat yang sangat penting, misalnya yang berkhasiat
kardiotonik, yaitu glikosida dari Digitalis, Strophanthus, Colchicum,
Conyallaria,
Apocynum
dan
sebagainya
yang
berkhasiat
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 22
Teori Wasicky mengatakan bahwa setelah diadakan percobaanpercobaan pada tanaman digitalis, ternyata bahwa glikosida
mempunyai fungsi sebagai pengatur tekanan turgor di dalam sel.
4. Proses glikosida untuk menjaga diri terhadap pengaruh luar yang
menggangu.
Teori ini menyatakan bahwa proses glikosidasi di dalam tanaman
dimaksudkan untuk menjaga diri terhadap serangan serangga atau
binatang lain dan untuk mencegah timbulnya penyakit pada
tanaman.
5. Glikosida sebagai petunjuk sistimatik.
Adanya glikosida didalam tanaman, meskipun masih sangat
tersebar, dapat digunakan sebagai salah satu cara mengenal
tanaman secara sistimatik, baik dari aglikonnya, bagian gulanya
maupun dari glikosidanya sendiri. Sebab ada beberapa glikosida,
aglikon atau gula yang hanya terdapat di dalam tanaman atau
familia tertentu.
6. Menurut hasil penelitian Fuch dan kawan-kawan (1952), ternyata
bahwa didalam waktu 24 jam tidak terdapat perubahan yang berarti
pada kadar glikosida baik ditinjau dari sudut biologi maupun secara
kimiawi. Juga pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang
gelap selama 24 jam, tidak ada perubahan kadar glikosida.
PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
Apabila glukosa direaksikan dengan metal alkohol, menghasilkan
dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain
dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan
bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus OH yang terikat pada
atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal
dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus
metal dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus OH
yang bereaksi disebut gugus OH glikosidik.
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 23
reaksi
glukopiranosida
ini,
yaitu
dan
metilDglukosida
metil--D-glukosida
atau
atau
metil--Dmetil--D-
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 24
DAFTAR PUSTAKA
ahmad.najib@ymail.com
www.nadjeeb.wordpress.com
Page 25