Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan Syukur kami panjatkan ke Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai KEPRIBADIAN MANUSIA.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................3
B. PERMASALAHAN......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN..................................................................6
B. KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPRIBADIAN............................................................................................9
C. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN............................................................10
D. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN...............................................12
E. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN.................................................................14
F.

USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN...............................17

BAB III PENUTUP..............................................................................................18


A. KESIMPULAN...........................................................................................18
B. SARAN.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul dan bersosialisasi
satu sama lain. Dalam melangsungkan sosialisasi dengan sesamanya, tidak
jarang manusia mengalami perbedaan cara pandang dan cara berpikir.
Terkadang perbedaan-perbedaan itulah yang membuat manusia sering
bersitegang satu sama lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala dan tidak
mau disalahkan, titik temu perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga
masalah tidak akan selesai. Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak
dan mampu membantu mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Penengah ini harus memberi pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa
setiap

orang punya

kepribadian

yang

berbeda-beda

sehingga

bisa

menimbulkan cara pandang dan cara berpikir yang berbeda pula, sehingga
kedua pihak tersebut bisa lebih bertoleransi kepada perbedaan-perbedaan
yang terjadi diantara mereka.
Tak dapat dipungkiri bahwa kepribadian manusia berperan penting dalam
kelangsungan hidup tiap individu. Kepribadian mempengaruhi banyak hal
seperti yang sudah dipaparkan di atas, yaitu menghasilkan cara pandang dan
cara pikir yang berbeda pada setiap manusia. Kepribadian membuat
seseorang berbeda dengan yang lainnya. Ada yang menganggap bahwa
kepribadian seseorang telah terbentuk semenjak ia lahir. Sedangkan pihak lain
menganggap kepribadian terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitarnya.
Namun, ada pula yang menggabungkan kedua hal tersebut.
Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat
dilihat dari tampak luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar
tidak sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, dan
semua yang tampak dari luar hanyalah sebagai topeng saja.
Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk memahami manusia.
Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya pemahaman

tentang manusia tetap memiliki arti penting dan tetap harus dilaksanakan.
Bisa dikatakan bahwa kualitas hidup manusia, tergantung kepada peningkatan
pemahaman kita tentang manusia. Dan psikologi, baik secara terpisah
maupun sama-sama dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan secara mendalam
dalam penganganan masalah kemanusiaan ini.
Kepribadian sering disamakan atau digunakan secara bergantian dengan
istilah watak atau karakter dan tempramen, padahal masing-masing dari hal
tersebut merupakan sesuatu yang berbeda. Watak adalah aspek sosial dari
kepribadian manusia, sedangkan tempramen adalah aspek badaniah dari
kepribadian. Masing-masing hanyalah salah satu aspek kepribadian, di
samping aspek-aspek yang lain.
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa
manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah
yang disebut sebagai kepribadian atau personality. Hal itu memberikan suatu
identitas sebagai individu yang khusus kepada masing-masing manusia.
Kepribadian memiliki 3 unsur penting, yaitu pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri. Tiga unsur inilah yang berperan dalam pembentukan
kepribadian tiap-tiap manusia.

B. PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah pengertian kepribadian?


Apa saja yang berhubungan dengan kepribadian?
Unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam kepribadian?
Faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian?
Bagaimanakah pembagian kepribadian?
Bagaimana usaha-usaha untuk mempelajari kepribadian?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan
personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah
satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani
kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan
apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut dapat
menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Dari sejarah
pengertian kata personality tersebut, kata persona yang semua berarti topeng,
kemudian diartikan sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan peranan
seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah
personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang
individu, atau untuk menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah
laku manusia.1
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa
manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah
yang disebut sebagai kepribadian atau personality.

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa


diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian kepribadian menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1

1. G.W. Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam
diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari
orang tersebut.
2. R.B. Cattell
Kepribadian

adalah

sesuatu

yang

memungkinkan

kita

untuk

meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi


tertentu.
3. A. Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari
individu tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.
4. J.P. Chaplin
Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat
diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari
individu.2

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai


berikut:
Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri
dari aspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, citacita, dst. serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan

jasmani, dst.
Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan
lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-

menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau

unik.
Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami
perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola

yang bersifat tetap.


Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai oleh individu.3

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai berikut:


Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan) dari
seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain.

B. KONSEP-KONSEP

YANG

BERHUBUNGAN

DENGAN

KEPRIBADIAN
Abin

Syamsuddin

(2003)

mengemukakan

tentang

aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,


konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya


mereaksi

terhadap

rangsangan-rangsangan

yang

datang

dari

lingkungan.

Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau
ambivalen.

Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap


rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung,
marah, sedih, atau putus asa

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima


risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau
menerima risiko secara wajar atau melarikan diri dari risiko yang
dihadapi.

Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan


interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

C. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
Unsur-unsur kepribadian4 ada 3, yaitu:
1.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan
alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai
hal yang diterimanya melalui panca inderanya, yang masuk ke berbagai
sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan di dalam otak tersebutlah
semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu ke
alam sekitar. Di dalam psikologi, hal tersebut dikenal sebagai persepsi
yaitu; seluruh proses akal manusia yang sadar.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu
penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagianbagian. Penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan
secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut
dengan pengamatan.
2.

Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung
berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang
individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang
tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan
dalam kesadaranya perasaan negatif.
Perasaan, di samping segala macam pengetahuan agaknya juga
mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan
adalah

suatu

keadaan

dalam

kesadaran

manusia

yang

pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau negatif.

3.
4

10

Dorongan naluri

karena

Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak


ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengetahuannya, tetapi karena
memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam
gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri
disebut dorongan.
Ada 7 macam dorongan naluri:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan seks.
3. Dorongan untuk berupaya mencari makan.
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama
manusia.
5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan untuk berbakti.
7. Dorongan akan keindahan.

11

D. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN


Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk
kepribadian5 dan ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut,
yaitu:
1. Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni
ditentukan oleh faktor bawaan.
Tokohnya adalah Lombroso, yang dikenal dengan istilahnya a born
criminal. Seseorang menjadi penjahat, karena memang ia sudah
dilahirkan sebagai penjahat. Pengaruh lingkungan sama sekali tidak
diperhatikan oleh aliran ini.
Faktor bawaan memang adakalanya memberikan pengaruh yang
dominan. Kita bisa melihat bagaimana misalnya, faktor genetik
(kromosom), kelenjar endokrin (hormon) mempengaruhi tingkah laku
atau kepribadian seseorang. Sebagai contoh: seorang anak yang
dilahirkan dengan gen tertentu yang dikenal sebagai down
syndrome. Hal ini menyebabkan dimilkinya Intelligence Quotient
(IQ) yang sangat rendah dan mempengaruhi kepribadiannya.
2. Aliran yang mengagungkan pengaruh faktor lingkungan.
Tokohnya:
a. John Locke, yang dikenal dengan teori tabula rasa.
Bayi yang dilahirkan adalah ibarat selembar kertas putih.
Lingkunganlah yang dapat menentukan apakah kertas putih itu
akan dijadikan hitam, kuning, merah atau apapun juga.
b. J.B Watson.
Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bisa membentuk mereka
sesuai dengan keinginan saya. Saya bisa menjadikannya sebagai
seorang pengemis, seorang jendral, pengusaha atau apapun saja.

3. Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan kedua aliran


yang muncul terdahulu. Baik faktor bawaan maupun faktor
5

12

lingkungan, sama-sama punya andil dalam membentuk kepribadian.


Pengaruh faktor genetika tidak kita sangsikan, dan karena manusia
berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat menarik manfaat dari
hasil pengalamannya itu, maka peran lingkungan dalam pembentukan
kepribadian menjadi jelas adanya.

13

E. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele 6, kepribadian seseorang
dibagi dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan
benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari
marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai,
mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari
kesan membutuhkan.
3. Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi
orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari
kegagalan.
4. Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami
perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna
hidup, dan menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala
sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan
menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki
jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan
persetujuan,

merasa

diperhatikan,

dan

terhindar

dari

kesan

pemberontak.
7. Petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta

14

merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada


dunia.
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan
diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari
kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian,
menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi


empat jenis yaitu:
1. Tipe Sanguin
Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai
gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi
kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya
atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah
sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan
dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan
dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin
cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar
bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.

2. Tipe Flegmatik
Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung
tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau
senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini
cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif
sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan

15

masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang


pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik
yang

berbobot.

Kelemahannya

adalah

cenderung

mau

ambil

mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi


orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu hal
yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena
dia cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe Melankolik
Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya
yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan
hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan
orang melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh
perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah
perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk
terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.
4. Tipe Kolerik
Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia
adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan
bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang
kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan
orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga
minim, karena perasaannya kurang bermain.
F. USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian
manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara yang
sederhana.
Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuan-pengetahuan
yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang menjelaskan

16

kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebut juga ilmu semu
(pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai berikut
(Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):
1. Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian
manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.
2. Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian
atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang
terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.
3. Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar tulisan tangan.
4. Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan
kepribadian atas dasar keadaan wajah.
5. Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan
kepribadian berdasarkan keadaan tengkorak.
6. Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian
atas dasar keadaan kuku.

17

BAB III
PENUTUP

B. KESIMPULAN
1. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa
kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan) dari
seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain.
2. Kepribadian memiliki beberapa aspek, yaitu: karakter, temperamen, sikap,
stabilitas emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas, dimana keenam hal tersebut
berkaitan erat dengan kepribadian.
3. Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian adalah
pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
4. Faktor bawaan dan faktor lingkungan adalah dua aliran bertentangan yang
dianggap mampu membentuk suatu kepribadian. Namun, ada satu pendapat
yang menggabungkan keduanya sehingga keduanya punya andil dalam
membentuk sebuah kepribadian.
5. Macam-macam kepribadian juga dapat dibedakan secara spesifik, seperti
pengamat, perfeksionis, dan lain-lain. Ada pula yang membaginya secara
tidak spesifik, seperti tipe melankolik, flegmatik, dan lain sebagainya.
6. Usaha-usaha untuk menyingkap kepribadian banyak dilakukan dengan cara
sederhana, seperti melihat garis tangan, keadaan/struktur wajah, dan lain-lain.

C. SARAN
Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika dipelajari. Tentunya makalah
ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari dan baca
referensi tentang kepribadian di berbagai buku-buku psikologi atau dari internet
agar wawasan kita tentang kepribadian bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

18

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009.
Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Renee Baron dan Elizabeth Wagele. Eneagram: Mengenal 9 Kepribadian Manusia
dengan Lebih Asyik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.
Drs. Kuntjojo, M.Pd. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan
Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2009.
Waluyo, S.Pd, MM. Kepribadian, Slide Share. Universitas Pamulang.
http://agungdermawan.blogspot.com/2008/07/makalah-kepribadian.html

19

Anda mungkin juga menyukai