Panduan PLP2K-BK PDF
Panduan PLP2K-BK PDF
Kata Pengantar________________________
i
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Daftar Isi_____________________________
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
1. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Maksud ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................... 2
1.4 Sasaran .................................................................................................. 3
2. DASAR HUKUM................................................................................................ 3
3. KUMUH VS SQUATTER..................................................................................... 3
4. PRINSIP PLP2K-BK TA 2010 ............................................................................. 4
5. LINGKUP PENANGANAN................................................................................. 5
6. KOMPONEN KEGIATAN UTAMA ..................................................................... 6
7. RENCANA PLP2K-BK VS RENCANA TINDAK KOMUNITAS.............................. 9
8. STIMULAN FISIK KAWASAN ............................................................................ 10
9. STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA .............................................................. 11
10. STIMULAN FISIK PERUMAHAN FORMAL......................................................... 13
11. SUBSIDI PEMBIAYAAN .................................................................................... 15
12. KETERLIBATAN INSTANSI & KEMITRAAN ....................................................... 16
13. KERANGKA TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN......................................... 17
14. KRITERIA LOKASI PENANGANAN ................................................................... 20
15. PRIORITAS LOKASI PENANGANAN................................................................. 21
16. KERJASAMA PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 23
17. STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................. 24
18. TUGAS POKOK MASING-MASING PIHAK ........................................................ 25
19. POKOK-POKOK RENCANA KERJA TIM SURVEY PUSAT.................................. 28
20. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................... 29
21. SEKRETARIAT .................................................................................................. 30
LAMPIRAN
ii
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Pendahuluan________________________________
1.1. Lat ar B elak ang
Jumlah penduduk perkotaan saat ini sudah mencapai lebih dari 50% dari total
penduduk Indonesia. Pesatnya perkembangan perkembangan penduduk perkotaan
tersebut, yang umumnya berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh
kemampuan pelayanan kota sehingga telah berakibat pada semakin meluasnya
perumahan dan permukiman kumuh. Kondisi ini dapat ditunjukkan melalui fakta
bahwa luas perumahan dan permukiman kumuh pada tahun 2004 yang tadinya
sebesar 54.000 ha telah
berkembang menjadi sebesar
59.000 ha pada tahun 2009.
Bahkan diperkirakan apabila tidak
dilakukan penanganan maka luas
perumahan dan permukiman
kumuh akan tumbuh menjadi
71.860 ha pada tahun 2025 dengan
pertumbuhan 1,37% pertahun.
Meluasnya perumahan dan
permukiman kumuh di perkotaan telah menimbulkan dampak pada peningkatan
frekuensi bencana kebakaran dan banjir, meningkatnya potensi kerawanan dan
konflik sosial, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, menurunnya kualitas
pelayanan prasarana dan sarana permukiman, dan lain sebagainya. Perumahan dan
permukiman kumuh yang cenderung meluas ini perlu segera ditangani, sehingga
diharapkan terwujud suatu lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni
dalam suatu lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
Pada Sidang Umum PBB, yang diselenggarakan tahun 2000 tercapai kesepakatan
tujuan pembangunan global yang tertuang dalam Millenium Development Goals
(MDGs). Salah satu targetnya adalah peningkatan kualitas hidup 100 juta masyarakat
dunia di perumahan dan permukiman kumuh pada tahun 2020. Selanjutnya, Kongres
Perumahan dan Permukiman II yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Mei 2009 yang
lalu juga menargetkan tercapainya kota tanpa permukiman kumuh tahun 2025 dalam
Agenda Menyongsong Era Baru Perumahan dan Permukiman Indonesia.
Sejak TA 2004-2009, Kementerian Negara Perumahan Rakyat telah melaksanakan
beberapa program dan kegiatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan
terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kegiatan tersebut antara
lain adalah Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan
1
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
1.2. Maksud
Maksud program PLP2K-BK TA 2010 adalah untuk mendorong terwujudnya
lingkungan perumahan dan permukiman yang layak melalui efektivitas dan efesiensi
perencanaan dan penanganan serta sinergi tindak antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, masyarakat dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan.
1.3. Tujua n
Tujuan program PLP2K-BK TA 2010 adalah:
1. Mengupayakan berkurangnya luas perumahan dan permukiman kumuh secara
konsisten dan berkelanjutan;
2. Meningkatkan efektivitas penanganan perumahan dan permukiman kumuh secara
terkoordinasi dan berkelanjutan;
3. Mendorong terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang
terintegrasi dengan rencana tata ruang wilayah dan dilaksanakan berdasarkan
pendekatan tridaya (manusia, lingkungan dan ekonomi);
4. Mengintegrasikan pendekatan sektor dan stakeholder lainnya;
5. Mendorong terpenuhinya kebutuhan PSU secara memadai.
2
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
1.4. Sasar an
Sasaran kegiatan PLP2K-BK TA 2010, antara lain:
1. Teridentifikasinya karakteristik lingkungan perumahan dan permukiman kumuh
berdasarkan tipologi penanganan;
2. Terdeliniasinya kawasan perumahan dan permukiman kumuh yang akan ditangani
dengan pendekatan berbasis kawasan;
3. Teridentifikasinya dan tertingkatkannya kerjasama dan koordinasi antara pihak-
pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan perumahan dan
permukiman kumuh berwawasan lingkungan secara berkelanjutan;
4. Terlaksananya upaya peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman kumuh yang efektif, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
5. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman
kumuh dan perilaku peningkatan hidup sehat masyarakat;
6. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perumahan
dan permukiman yang sehat, aman, serasi, teratur, harmonis dan berkelanjutan.
Dasar Hukum_______________________________
1. UU No. 4/1994 tentang Perumahan dan Permukiman (Pasal 5, 7, 27 dan 28)
2. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang (Pasal 11 dan 41)
3. UU No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
4. PP No. 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
5. Permenpera No.22/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat
6. Beberapa Permenpera lainnya yang terkait dengan pengembangan kawasan,
pengembangan perumahan formal, pengembangan perumahan swadaya, dan
aspek pembiayaan.
Kumuh VS Squatter_________________________
1. Kumuh, merupakan
lingkungan permukiman
yang telah mengalami
penurunan kualitas secara
fisik, ekonomi, dan budaya,
dan lokasinya sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota.
3
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
2. Squatter, merupakan
permukiman liar yang tidak
sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah
kabupaten/kota, dan
menghuni suatu lahan yang
bukan miliknya/haknya atau
tanpa izin dari pemiliknya.
Program PLP2K-BK TA 2010 yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara
Perumahan Rakyat sementara diprioritaskan pada lingkungan permukiman KUMUH.
Penanganan terhadap SQUATTER dapat dilakukan setelah pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pemutihan yang dilengkapi dengan rencana
penanganan yang komprehensif.
4
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
1 . P e r ba i ka n d a n Pe mu g a ra n
Secara konseptual, implementasi prinsip perbaikan dan pemugaran meliputi 1)
Revitalisasi, 2) Rehabilitasi, 3) Renovasi, 4) Rekonstruksi, dan 5) Preservasi.
adalah upaya menghidupkan kembali suatu kawasan mati,
yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan
Revitalisasi
5
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Penanganan ini bertujuan untuk memelihara komponen yang berfungsi baik dan
mencegah dari proses penyusutan dini (kerusakan), misalnya dengan
menggunakan instrumen: Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Ketentuan atau
pengaturan tentang: Koefesien Lantai Bangunan, Koefesien Dasar Bangunan,
Garis Sempadan Bangunan, Garis Sempadan Jalan, Garis Sempadan Sungai, dan
lain sebagainya.
2 . P e r e ma ja a n
Peremajaan adalah upaya pembongkaran sebagian atau keseluruhan lingkungan
perumahan dan permukiman dan kemudian di tempat yang sama dibangun
prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman baru yang lebih
layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Tujuan utama dari kegiatan
ini adalah untuk meningkatkan nilai pemanfaatan lahan yang optimal sesuai
dengan potensi lahannya. Di samping itu, diharapkan mampu memberikan nilai
tambah secara ekonomis dan memberi vitalitas baru dari lahan permukiman yang
diremajakan. Pada umumnya, peremajaan ini memberikan konsekuensi bentuk
teknis penanganan seperti halnya: land consolidation, land re-adjustment dan land
sharing.
3 . P e n g el o l a a n d an P e m el i h a ra a n B e r k el a nj u t a n
Pengelolaan dan pemeliharaan berkelanjutan adalah upaya-upaya untuk
mencegah, mengendalikan atau mengurangi dampak negatif yang timbul, serta
meningkatkan dampak positif yang timbul terhadap lingkungan hunian.
6
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
kemauan serta pekerja keras. Jumlah TPM bisa disesuaikan dengan besaran
wilayah dan jumlah masyarakat yang didampingi. Di samping itu, sangat
tergantung pada kemampuan pembiayaan pemerintah daerah, karena TPM ini
akan dilatih di tingkat provinsi atau di tingkat kabupaten/kota (biasanya tiap 20
KK ada 1 TPM). Sebelumnya, pelatihan TPM akan dilaksanakan terpusat,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Training for Trainer (TOT) di tingkat
provinsi atau tingkat kabupaten/kota tersebut. Panduan Pembentukan dan
Lingkup Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) disajikan terpisah.
7
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Rencana PLP2K-BK VS
Rencana Tindak Komunitas___________
Rencana PLP2K-BK yang akan dilaksanakan selama 10 tahun didasari pada sistem
kegiatan kota yang diharapkan dapat mendukung lingkungan permukiman kumuh
yang ditangani. Berdasarkan pendekatan Tridaya, selanjutnya disusun Rencana
Tindak Komunitas (Community Action Plan) yang difasilitasi oleh Tenaga Penggerak
Masyarakat (TPM). Salah satu keluaran dari Rencana Tindak Komunitas adalah daftar
kegiatan stimulan fisik dan nonfisik yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kumuh secara
berkelanjutan. Daftar kegiatan stimulan fisik dan nonfisik ini juga diharapkan akan
sesuai dengan prinsip-prinsip makro yang menjadi rekomendasi rencana PLP2K-BK
Dengan demikian, pada tahap awal perlu difasilitasi penyusunan perencanaan
penanganan lingkungan kumuh berbasis kawasan. Selanjutnya ditugaskan Tenaga
9
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
10
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
13
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Rancang Bangun
- memiliki rencana site plan kawasan dan DED yang lengkap
- memenuhi kaedah rancang bangun yang sesuai dengan Permen PU No 5
tahun 2007 tentang Pedoman Rancang Bangun Rusuna Bertingkat Tinggi
14
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
15
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
1. KPRS Bersubsidi
Bagi MBR yang ingin memperbaiki/membangun rumahnya secara langsung, bisa
mendapatkan fasilitas kredit perumahan swadaya bersubsidi melalui skim KPRS
Bersubsidi.
2. KPRS Mikro Bersubsidi
Bagi MBR yang ingin memperbaiki atau membangun secara bertahap, bisa
mendapatkan subsidi perumahan melalui skim KPRS Mikro Bersubsidi.
Skim subsidi pembangunan atau perbaikan rumah baik melalui KPRS bersubsidi
maupun KPRS Mikro Bersubsidi, harus memenuhi persyaratan yang diberlakukan
atas: 1) Minimum dana tabungan/swadaya debitur, 2) Minimum pinjaman, 3)
Maksimum pinjaman, dan 4) Tenor.
16
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Kerangka Tahapan
Pelaksanaan Kegiatan___________________
1) TAHAP PERENCANAAN
1. Pembentukan Tim Kerja Penanganan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Tim Kerja PLP2K-BK terdiri dari Tim Pelindung, Tim Pengarah, Tim Verifikasi,
dan Sekretariat. Tim Pelindung terdiri atas Menteri Negara Perumahan dan
Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sedangkan Tim Pengarah
adalah Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Negara Perumahan
Rakyat. Tim Verifikasi terdiri atas Pejabat Eselon II dan III di lingkungan
Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
17
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
2) TAHAP PEMROGRAMAN
5. Pelaksanaan Kunjungan Lapangan dan Koordinasi Tim dengan
Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota)
Kunjungan lapangan dilakukan oleh Tim Survey Pusat. Tugas utama dari Tim
Survey Pusat ini adalah a) menjelaskan dan mensosialisasikan kegiatan
PLP2K-BK; b) melaksanakan tinjauan singkat ke lokasi yang diusulkan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap kesiapan pelaksanaan TA 2010; c)
berkoordinasi dengan pemerintah provinsi/kota/kabupaten untuk kesiapan
pelaksanaan TA 2010 dan rencana pelaksanaan tahun anggaran selanjutnya;
d) mempresentasikan hasil kunjungan lapangan kepada Tim Pengarah dan
Tim Pelaksana Pusat.
6. Penetapan lokasi PLP2K-BK TA 2010
Berdasarkan usulan pemerintah provinsi dan hasil kunjungan lapangan,
Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat a/n Menteri Negara
18
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
3) TAHAP PELAKSANAAN
7. Pembentukan Tim Gabungan PLP2K-BK, Tim Teknis Rencana PLP2K-BK,
DED, Supervisi Stimulan Fisik, Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM), serta
Pembentukan Kelompok Masyarakat
Untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan keseluruhan penanganan maka
dibentuk Tim Gabungan PLP2K-BK yang terdiri dari Kemenpera, Instansi
lainnya, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota. Dalam
rangka koordinasi yang intensif dan untuk pengawasan dan pengendalian
kegiatan-kegiatan fisik maupun nonfisik, perlu dibentuk 1 (satu) Tim Teknis
Rencana PLP2K-BK, DED, Supervisi Stimulan Fisik yang mencakup seluruh
wilayah penanganan. Selanjutnya, perlu dibentuk juga Tenaga Penggerak
Masyarakat (TPM), yang penjelasannya dapat dilihat pada butir 1) Komponen
Kegiatan Utama. Guna terwujudnya keberlanjutan pelaksanaan kegiatan,
masyarakat perlu membentuk kelompok yang sedapatnya memanfaatkan
organisasi yang sudah ada dan relevan dengan kegiatan penanganan kumuh,
seperti kelompok masyarakat dalam pelaksanaan P2KP, NUSSP dll.
8. Penyusunan Rencana PLP2K-BK
Setelah Tim Teknis terbentuk, tahap berikutnya adalah Penyusunan Rencana
PLP2K-BK pada lokasi yang akan ditangani. Penjelasannya dapat dilihat pada
Komponen Kegiatan Utama (6).
Pada saat penyusunan rencana PLP2K-BK, diharapkan TPM telah bekerja
untuk mensosialisasikan kegiatan PLP2K-BK di masyarakat, sebagai langkah
awal dalam penyusunan rencana tindak masyarakat.
9. Penyusunan Rencana Tindak Komunitas (Community Action Plan)
Rencana Tindak Komunitas pada dasarnya merupakan perumusan
pemecahan-pemecahan masalah yang kemudian diformulasikan dalam suatu
bentuk rencana tindak jangka menengah atau jangka panjang. Rencana
Tindak Komunitas ini harus dapat menjawab pertanyaan siapa melakukan
apa, bagaimana, dan kapan dilaksanakan, serta sumber pembiayaannya.
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Komponen Kegiatan Utama (6).
10. Daftar Kegiatan Stimulan Fisik, NonFisik dan Penyusunan DED
Salah satu keluaran dari Rencana Tindak Komunitas adalah daftar kegiatan
stimulan fisik dan nonfisik yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk perbaikan
kualitas lingkungan permukimannya. Daftar kegiatan stimulan fisik dan
19
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
nonfisik ini juga diharapkan akan sesuai dengan prinsip-prinsip makro yang
menjadi rekomendasi rencana PLP2K-BK. Selanjutnya, dilakukan penyusunan
DED sebagai dokumen rencana membangun stimulan fisik.
11. Pelaksanaan Stimulan Fisik dan NonFisik serta Keberlanjutan Pelaksanaan
TA Berikutnya
Pelaksanaan stimulan fisik dan nonfisik pada setiap lokasi terpilih akan
mengacu kepada rekomendasi rencana PLP2K-BK, rencana tindak komunitas
dan DED. Stimulan fisik yang diberikan adalah PSU kawasan antara lain
mencakup jalan, sarana sosial ekonomi, pembangunan prasarana jalan
lingkungan, drainase, penerangan jalan umum, dll. Bantuan nonfisik antara
lain dapat berupa subsidi pembiayaan, seperti kemudahan penyaluran kredit
pembangunan atau perbaikan rumah, bantuan kredit usaha mikro untuk
peningkatan industri rumah tangga serta pelatihan keterampilan, dst, yang
diselenggarakan oleh instansi lainnya.
20
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
3) Kriteria Kompetitif
1. Adanya partisipasi masyarakat.
2. Intensitas kekumuhan.
3. Intensitas permasalahan sosial kemasyarakatan cukup tinggi.
4. Besarnya proporsi alokasi APBD untuk keberlanjutan kegiatan.
5. Diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang telah siap/memiliki program serupa.
21
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
22
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Sumber Dana*
No. Kegiatan Penanganan
APBD APBD Lembaga
APBN
Provinsi Kab./Kota NonPemerintah
5. Penyusunan CAP
9. Pemberdayaan Masyarakat
23
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Struktur Organisasi__________________
Tim Kerja Gabungan
Penanganan Lingkungan Instansi Pusat lainnya
Perumahan dan Permukiman
Kumuh Berbasis Kawasan
Tim Koordinasi
Tingkat Pusat
Tim Teknis
Tim Kerja
Rencana PLP2K-BK/DED/Supervisi
Kemenpera
Tim Koordinasi
Tingkat Provinsi
Perwakilan Provinsi
Keterangan:
Hubungan Komando
Hubungan Koordinasi
Hubungan Kontrak
24
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Tugas Pokok
Masing-Masing Pihak________________
Maksud dari penjelasan tugas pokok ini adalah agar setiap pihak yang terlibat
(pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) dapat
mengetahui secara singkat tugas dan kegiatan yang perlu dipersiapkan mulai dari
tahap perencanaan sampai kepada monitoring dan evaluasi.
1. Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Mengikuti Sosialisasi PLP2K-BK TA 2010 yang dilakukan oleh Tim Kerja
Kemenpera;
b. Mengusulkan minimal 3 (tiga) lokasi PLP2K-BK, dengan mengisi kuesioner
(form 1A) PLP2K-BK TA 2010 yang kemudian disampaikan ke pemerintah
provinsi;
c. Mengusulkan anggota Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota untuk masuk
ke dalam Tim Gabungan dan Tim Teknis PLP2K/DED/Supervisi Stimulan
Fisik;
d. Merekut Tenaga Penggerak Masyarakat dan memfasilitasi kebutuhan
kerjanya;
e. Memfasilitasi terbentuknya organisasi masyarakat;
f. Memfasilitasi masyarakat dalam menyusun RTM/CAP;
g. Melakukan survey lapangan bersama dengan Tim Kerja Kemenpera dan
tokoh masyarakat;
h. Mengalokasikan dana APBD untuk mendukung rangkaian kegiatan
penanganan, khususnya dalam rangka keberlanjutan PLP2K-BK kedepan
sesuai dengan lingkup perencanaan dan hasil RTM/CAP;
i. Berperan aktif untuk mendukung PLP2K-BK;
j. Menindaklanjuti kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan hasil-hasil PLP2K -
BK;
k. Membuat surat pernyataan tentang dukungan dan kesertaan pemerintah
kota/kabupaten dalam kegiatan PLP2K BK termasuk kesiapan alokasi
APBD.
l. Memfasilitasi dan mengawasi penyusunan rencana PLP2K-BK, DED dan
Supervisi Stimulasi fisik pada lokasi penanganan;
25
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
2. Pemerintah Provinsi
a. Membantu dan memfasilitas penyelenggaraan sosialisasi buku panduan
PLP2K-BK kepada pemerintah kota/kabupaten sampai dengan perekrutan
dan pelatihan anggota TPM;
b. Melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk usulan
lokasi PLP2K-BK, pengisian kuesioner dan pelengkapan data pendukung
c. Melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen usulan yang disampaikan oleh
pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk menyusun daftar lokasi dan
kegiatan yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan maupun daftar lokasi
dan kegiatan yang sudah siap dilaksanakan penanganannya pada tahun 2010
d. Mengusulkan lokasi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disampaikan
dalam buku panduan kepada Kemenpera;
e. Menyampaikan usulan anggota Tim Koordinasi Gabungan dan Tim Teknis
PLP2K, DED dan Supervisi Stimulasi Fisik
f. Memfasilitasi pembuatan surat pernyataan dari pemerintah kabupaten/kota
yang lokasinya terpilih tentang kesediaan penyediaan dana ;
g. Menyampaikan kesediaan memberikan sharing pendanaan bagi kegiatan
PLP2K-BK kepada Kemenpera;
h. Memfasilitasi dan mengawasi penyusunan rencana PLP2K-BK, DED dan
Supervisi Stimulasi fisik pada lokasi penanganan;
i. Mengikuti koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penanganan lingkungan
permukiman kumuh antar Tim Pelaksana di Pusat dan Tim Pelaksana
Kabupaten/Kota;
j. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan lingkungan
permukiman kumuh baik yang dilakukan melalui pemerintah kabupaten/kota
maupun langsung kepada TPM;
k. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan keberlanjutan penanganan PLP2K-BK
sebagaimana yang telah direncanakan dalam scenario PLP2K-BK, DED
maupun CAP.
3. Tim Kerja Kemenpera
a. Menyelenggarakan sosialisasi PLP2K-BK baik melalui website maupun
sosialisasi sebelum dilakukan survey lapangan, kepada pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota.
b. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah perihal program PLP2K-
BK serta menginformasikan agar pemerintah provinsi mengusulan lokasi
PLP2K-BK berdasarkan masukan dari pemerintah kabupaten/kota.
26
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
27
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Pokok-Pokok
Rencana Kerja Tim Survey Pusat ______
28
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
1 Tahap Persiapan
1 Pembentukan Tim Kerja Pusat
2 Penyusunan Buku Panduan PLP2K-BK TA 2010
3 Sosialisasi kegiatan melalui website
4 Penyampaian surat kepada pemerintah provinsi
5 Sosialisasi dan koordinasi pemerintah provinsi
dengan pemerintah kabupaten/kota terkait usulan
lokasi
6 Penyusunan dan penyampaian usulan lokasi oleh
pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah
provinsi
7 Penyampaian usulan lokasi penanganan dari
pemerintah provinsi ke Kemenpera yang dilengkapi
dengan data pendukung
8 Evaluasi dan verifikasi dokumen usulan oleh Tim
Kerja PLP2K-BK
9 Penetapan lokasi survey PLP2K-BK TA 2010
2 Tahap Pemograman
10 Penyusunan rencana kunjungan lapangan
11 Koordinasi antara Kemenpera dengan pemerintah
provinsi terkait kuesioner dan teknis survey
lapangan
12 Pelaksanaan survey lapangan
13 Penyusunan laporan survey lapangan
14 Penetapan Lokasi PLP2K-BK TA 2010 oleh Menpera
3 Tahap Pelaksanaan
16 Sosialisasi Program PLP2K-BK TA 2010 (informasi
awal: penjabaran maksud, tujuan, sasaran) kepada
pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota
17 Pembentukan Tim Gabungan PLP2K-BK
18 Pembentukan Tim Teknis Penyusunan Rencana
PLP2K-BK, Supervisi, DED dan Stimulan Fisik
19 Perekrutan TPM (Tenaga Penggerak Masyarakat)
20 Penetapan TPM
21 Pelatihan TPM
22 Penugasan TPM
23 Pembentukan Kelompok Masyarakat
24 Penyusunan Rencana Tindak Komunitas (CAP)
25 Pembahasan pendalaman Rencana Tindak Komuni
dst
instansi lainnya (Departemen PU, Departemen
Sosial)**
Keterangan:
* Diharapkan ada alokasi APBD (Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga implementasi Rencana Tindak Komunitas berkelanjutan
** Sesuai dengan hasil Rencana PLP2K-BK dan Rencana Tindak Komunitas (CAP) diharapkan akan ditindaklanjuti pada TA berikutnya
29
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Sekretariat ________________________
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
SEKRETARIAT TIM KERJA PENANGANAN LINGKUNGAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN (PLP2K-BK)
Telp. (021) 727-88108
Contact Person :
1) Hardi Simamora (081510272400), email: hartom99@yahoo.com
2) Suminarti (08128279143), email: s_narti06@yahoo.com
3) Tati Kacaribu (081387370888), email: tati_kacaribu@yahoo.com
4) Dina Nuzulia (08128249377), email: dina_nuzulia@yahoo.com
5) Christiana Ari Sabatina (08122074141), email: christiana.ari@gmail.com
30
Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)
Lampiran ___________________________
Daftar lampiran Buku Panduan PLP2K-BK TA 2010 ini disajikan terpisah.
LAMPIRAN 2 : Surat-Surat