PEWARNAAN - PPT 4 Students
PEWARNAAN - PPT 4 Students
PENGECATAN
BAKTERI
Asih Rahayu,drh.,M.Kes.
LAB. MIKROBIOLGI
FK UWKS
IDENTIFIKASI BAKTERI
Identifikasi bakteri penyebab penyakit infeksi
dilakukan di laboratorium Mikrobiologi dengan
mengirimkan spesimen /sampel / bahan
pemeriksaan penderita (mengenai sampel dibahas
lebih lanjut pada Bab Pengambilan Spesimen &
interpretasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Mikrobiologi)
Sampel yang diterima oleh lab akan dikerjakan
sesuai permintaan dokter pengirimnya
PEMERIKSAAN RUTIN LAB
MIKROBIOLOGI UNTUK BAKTERI
Setiap sampel untuk pemeriksaan bakteri yang
diterima oleh lab Mikrobiologi akan dilakukan
pemeriksaan sbb:
1. Pemeriksaan mikroskopis untuk mengetahui
morfologi & sifat afinitas bakteri terhadap zat
warna
2. Kultur (perbenihan) untuk mengetahui sifat
fisiologis & kimiawi bakteri
3. Hewan coba (bila perlu) ; saat ini sudah sangat
jarang dilakukan
1.PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Untuk memeriksa bakteri secara mikroskopis
perlu dilakukan pewarnaan /pengecatan
Jenis pewarnaan yang dipergunakan disesuaikan
dengan kebutuhan / permintaan masing masing
spesimen yang dikirimkan
Umumnya dilakukan pewarnaan rutin lab
Mikrobiologi yaitu Pewarnaan Gram, kecuali
terdapat indikasi lain misalnya untuk spesimen
penderita yang diduga TBC atau lepra , tidak
dilakukan pewarnaan Gram melainkan
pewarnaan Tahan Asam / Acid Fast / Ziehl Nelsen
Terdapat banyak jenis pewarnaan, pada kuliah ini
hanya dipelajari beberapa yang dasar & sangat
penting diketahui oleh seorang calon praktisi /
dokter umum
PEWARNAAN
berdasarkan ikatan zat
warna dengan sito-
plasma bakteri
POSITIF NEGATIF
-Zat warna dapat ber- -zat warna tidak dapat
ikatan dengan sito- berikatan dengan sito-
plasma bakteri plasma bakteri
Pewarnaan yang bersifat positif
Karena mempergunakan zat warna yang dapat berikatan
dengan sitoplasma bakteri, maka di bawah mikroskop
bakteri akan tampak berwarna sesuai dengan warna zat
yang dipakai
Zat warna yang dipakai harus bersifat basa ( basic dyes)
untuk dapat berikatan dengan sitoplasma bakteri yang
cenderung bersifat asam
Contoh zat warna yang bersifat basa:
Crystal violet berwarna ungu
Safranin berwarna merah
Methylene Blue berwarna biru
Carbol fuchsin berwarna merah
Malachite Green berwarna hijau ; larut dalam air
Neisser AB & Neisser C larut dalam air
Macam Pewarnaan yang bersifat positif
Sederhana / simple staining :
mempergunakan 1 macam zat warna basa
tujuannya hanya untuk mengetahui bentuk/morfologi &
susunan bakteri secara cepat
Differential :
dapat membedakan sifat sifat bakteri berdasarkan
afinitas terhadap zat warna
mempergunakan lebih dari 1 macam zat warna basa
selain untuk mengetahui bentuk & susunan bakteri juga
untuk mengetahui sifat bakteri berdasarkan afinitas
terhadap zat warna misalnya sifat Gram,sifat Acid fast
Khusus:
mempergunakan lebih dari 1 macam zat warna basa;
untuk mengetahui bagian bagian khusus yang dimiliki
oleh bakteri misalnya Granula metachromatic,
endospora / spora, capsule dll
PEWARNAAN YANG BERSIFAT NEGATIF
Karena menggunakan zat warna yang tidak dapat
berikatan dengan sitoplasma bakteri, maka di
bawah mikroskop bakteri akan tampak bening /
tidak terwarnai / transparan & hanya latar
belakang / daerah di sekitar bakteri yang akan
terwarnai
Zat warna yang dipakai harus bersifat asam /
acidic dyes sehingga tidak dapat berikatan dengan
sitoplasma bakteri yang cenderung bersifat asam
Contoh zat warna yang bersifat asam : tinta bak,
chinese ink, indian ink, nigrosin
MACAM PEWARNAAN YANG BERSIFAT NEGATIF
bercapsule
Membuat preparat / sediaan bakteri untuk pewarnaan