Anda di halaman 1dari 2

Langkah-Langkah dalam Melakukan Konseling:

Langkah Fungsi dan tujuan Skil yang umumnya digunakan


1. Rapport dan structuring. Untuk membangun kerja sama Attending behavior untuk
Hello yang baik dengan klien dan untuk membangun kontak dengan klien
membuat klien merasa nyaman dan client observation skill untuk
dengan konselor. Structuring menentukan metode yang tepat
dibutuhkan untuk menjelaskan untuk membangun rapport.
tujuan dari konseling. Fungsi Strukturing umumnya
strukturing adalah untuk menjaga menggunakan influencing skill,
sesi pada tujuan (tidak yaitu information giving and
melenceng) dan untuk instructions
menginformasikan pada klien apa
yang konselor mampu dan tidak
mampu lakukan.
2. Mengumpulkan informasi, Untuk mengetahui alasan klien Yang paling umum digunakan
mendefinisikan masalah, dan datang dan bagaimana ia adalah attending skills, khususnya
mengidentidikasi aset. Apa memandang masalah. the basic listening sequence
masalahnya? Pendefinisian masalah yang baik (berurutan mulai dari open
akan memberi arah dan tujuan question, closed questions,
konseling dan menghindari encourager, parafrase, reflection
dibahasnya topik yang tidak of feeling, summarization.
berguna. Juga untuk Umumnya berhasil, tetapi tidak
mengidentifikasi kekuatan- kaku!! Mau penjelasan lebih
kekuatan klien (positive strength) lanjut? Lihat text book hal 211)
Ingat bahwa klien bertumbuh Skil yang lain digunakan bila
dari kekuatannya, yaitu dari aset- perlu. Jika masalah tidak jelas,
aset positif dan kemampuan- barangkali Anda memerlukan
kemampuan!! So, harus digali tambahan influention skill.
untuk memecahkan masalah yang Penggalian aset positif sering
sedang dihadapi dan untuk membukakan tentang
pertumbuhan di masa mendatang kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh klien yang berguna
dalam mencari pemecahan
masalah
3. Menentukan tujuan. Apa Untuk mengetahui dunia ideal Yang paling umum adalah
yang diinginkan oleh klien? klien. Hal bagaimana yang attending skills, khususnya the
diinginkan oleh klien? basic listening sequence. Dengan
Bagaimana segala sesuatunya jika klien dari budaya yang berbeda
masalah dipecahkan? Langkah ini dan yang tidak terlalu banyak
penting karena memungkinkan bicara, langkah ini (langkah 3)
konselor untuk mengatahui apa sebaiknya dilakukan sebelum
yang klien inginkan. Arah yang langkah 2.
yang diinginkan klien dan
konselor harus dibuat harmonis.
Untuk beberapa klien, lewati
langkah 2 dan tentukan tujuan
terlebih dahulu.
4. Mencari alternatif dan Untuk mencari pemecahan dari Dapat dimulai dengan kesimpulan
mengkonfrontasi client masalah klien. Hal ini bisa tentang discrepancy
incongruities Apa yang meliputi pemecahan masalah (ketidaksesuaian). Influencing
akan kita lakukan terhadap kreatif (menemukan sebanyak skills amat dibutuhkan di sini.
masalah ini? mungkin alternatif pemecahan Attending skills juga dibutuhkan
dengan tidak menilai terlebih untuk menyeimbangkan.
dahulubiar pun alternatifnya
tampak bodoh dan tak masuk
akal) untuk kemudian
memutuskan alternatif mana yang
akan diambil. Langkah ini
memerlukan waktu yang paling
lama dalam konseling
5. Generalization dan transfer Untuk memungkinkan perubahan Influencing skills, seperti
of learning Will you do it? dalam pikiran, perasaan, dan directive dan
perilaku dalam kehidupan klien information/explanation
sehari-hari. Banyak klien yang umumnya bermanfaat. Attending
mengikuti konseling untuk skills digunakan untuk mengecek
kemudian tidak melakukan apa- apakah klien memahami
apa untuk mengubah perilakunya, pentingnya tahap/langkah ini.
dan tetap hidup dengan pola
seperti sedia kala

Tugas Studi Kasus Konseling

1. Siapkan kaset dan tape recorder dan pilih subjek yang bersedia menjadi konselee Anda untuk role play.
Tugas dikerjakan dalam kelompok (Maksimal 3 orangminimal 1 orang). Jangan lupa minta ijin pada
konselee untuk merekam interview.
2. Konseling/wawancara bisa merupakan wawancara lanjutan ataupun wawancara pertama. Sebelum
memulai konseling, buat Perencaraan Konseling berdasarkan langkah-langkah konseling (Contoh
Perencanaan Konseling lihat pada halaman 265-266, atau pada lampiran berikut)
3. Rekam interview dan buat transcript secara verbatim (kata demi kata dicatat, termasuk ungkapan
seperti Em. Masukkan pernyataan konselor maupun testee dalam Format Laporan
4. Klasifikasikan skill dan fokus interview yang digunakan oleh konselor
5. Klasifikasikan fokus klien (Lihat contoh)
6. Identifikasikan langkah-langkah interview. Perhatikan bahwa Anda tidak selalu harus mengikuti urutan
langkah tersebut. Anda bisa saja menuliskan langkah 2 lagi setelah Anda melewati langkah 4, kalau
memang demikian terjadi dalam wawancara
7. Buat komentar terhadap transkrip. Gunakan kesan Anda sendiri, tambahkan dengan kerangka
konseptual dari materi yang telah dipelajari (Perhatikan contoh).

Anda mungkin juga menyukai