Anda di halaman 1dari 4

Analisis dan Strategi Sistematis Dalam Menginterpretasikan Radiologi

Panoramik Dalam Menunjang Diagnosis

Analisis dan strategi sistematis dalam menginterpretasikan radiologi


panoramik dapat dibagi menjadi dalam 5 tahap yaitu tahap melokalisasi
abnormalitas, melihat bentuk dan batas, menganalisis struktur internal,
menganalisis efek dari lesi terhadap struktur sekitar dan tahap terakhir adalah
mengformulasikan interpretasi.

1. Melokalisasi abnormalitas
dalam menentukan abnnormalitas dapat dilihat dari berbagai hal,
yaitu:
• posisi anatomis
• lokalisata atau generalisata
• unilateral atau bilateral
• single atau multifocal

2. Menilai garis batas dan bentuk


Seorang klinisi harus mengetahui garis batas dari suatu lesi. terdapat
dua tipe dari garis batas dan tiga bentuk dari bentuk, yaitu:
• menilai garis batas
Dalam menilai garis batas, terdapat dua tipe dalam
menentukannya, yaitu:
- well - defined: terdapat berbagai macam well-defined border
seperti punched out border yang biasa ditemui di myeloma,
corticated border yang berbentuk tipis ddan berbentuk seragam
serta berwarna radiopak, dan sclerotic margin yang berbentuk
radiopak tebal, tidak seragam dalam ketebalannya.
- Ill - defined: dapat dibagi menjadi dua yaitu blending border dan
invasive border. Blending border berbentuk gradasi dan
mengambil area yang besar. Invasive border berbentuk
radiolusen dengan sedikit atau tidak adanya trabekula yang
mempresentasikan ada nya kerusakan tulang.

• menilai bentuk
terdapat dua tipe bentuk:
- circular: fluid-filled shape, seperti balon yang
mengembang. Biasanya merupakan karakteristik dari cyst.
- scalloped: biasa ditemui di odontogenic keratocyst dan
biasa di referensikan sebagai multilokular.

3. Menganalisis struktur internal


Setelah menganalisis garis batas dan bentuk dari lesi tersebut, klinisi
dapat melihat dari struktur internal dari lesi tersebut. terdapat tiga tipe
dalam menganalisis struktur internal dari suatu lesi:
• radiolusen total: Biasanya sering terlihat pada kista,
• radiopak total: biasanya ditemui pada osteoma,
• campuran (mixed): ada nya struktur yang terkalsifikasi (radiopak)
dengan area disekitarnya berbentuk radiolusen.

4. Menganalisis efek dari lesi terhadap jaringan sekitar


Evaluasi efek lesi terhadap struktur sekitar untuk melihat
karakteristik lesi tersebut dapat membantu klinisi dalam mengidentifikasi
penyakit.
• gigi, lamina dura, membran periodontal
efek dari lesi terhadap gigi adalah terjadinya tooth
displacement, resorpsi gigi. Pada membran periodontal dapat terjadi
pelebaran membran periodontal
• reaksi tulang sekitar
abnormalitas dapat menstimulasi reaksi tulang dengan
contoh corticated border cyst. Lesi tersebut bukan bagian dari kista
namun reaksi dari tulang
• kanalis saraf alveolar inferior dan foramen mental
Perubahan pada analis alveolar inferior bisa menjadi
karakteristik dari suatu proses penyakit. Contohya adalah disposisi
superior dari kanalis alveolar inferior diasosiasikan dengan fibrous
dysplasia.
• batas luar tulang kortikal dan reaksi periosteal
Batas kortikal dari tulang dapat berubah seagai respon
terhadap pertumbuhan lesi di maksila atau mandibula. Perubahan
bentuk eksternal dari mandibula atau maksila dapat memberikan
informasi tentang pola pertumbuhan lesi.

5. Merumuskan interpretasi
Tahapan - tahapan sebelumnya dapat membantu dalam menemukan
seluruh temuan radiografik secara urutan sistematis dalam suatu urutan
yang rapih. Dalam merumuskan interpretasi, terdapat 4 tahapan yang dapat
dilakukan oleh klinisi, yaitu:
• Menentukan normal atau abnormal
klinisi harus menentukan apakah struktur tersebut adalah
variasi yang normal atau abnormalitas. Hal ini penting karena variasi
normal tidak memerlukan perawatan atau pemeriksaan lebih lanjut.
• Menentukan berkembang atau Acquired
Jika area yang diperiksa adalah abnormal, selanjutnya adalah
menentukan karakteristik radiografik (lokasi, garis batas, bentuk,
struktur internal, dan efek ke struktur sekitar) untuk
mengindikasikan bahwa regio yang diperiksa menunjukan
perkembangan abnormalitas atau perubahan dapatan.

• Menentukan klasifikasi penyakit


Setelah abnormalitas didapatkan, selanjutnya adalah
menentukan kategori penyakit yang didapatkan. Kategori penyakit
dapat ditemukan melalui observasi dari fitur dan mekanisme
penyakit tersebut. kategori penyakit ini dapat berupa kista, tumor
jinak, tumor ganas, inflamasi, dan lain lain.
• Proses selanjutnya
Setelah menganalisis gambar, klinisi harus menentukan
proses selanjutnya. Keputusan dapat berupa pengambilan gambaran
lebih lanjut, melakukan perawatan, biopsi, atau observasi dari
abnormalitas tersebut.

sumber: White and Pharoah, 2014. Oral Radiology. 7th ed. St.Louis : Mosby

Anda mungkin juga menyukai