Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

DisusunOleh :

Nama :
No Peserta :
AsalSekolah :

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

2017

1
SILABUS

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :X/1
Tema : Kesuburan tanah
Sub tema : Kesuburan fisika tanah

KompetensiDas
Pembelajaran ar yang MateriPokok
akandicapai
Mengamati
- Contoh Tanah 3.21. Tanah dan jenis-jenisnya
Menanya Menganalisis Hubungan tanah dan tanaman
- Apa itu kesuburan tanah? kesuburan Kesuburan tanah
- Bagaimanaciri-ciri atau kriteria tanah tanah untuk Sifat fisika tanah (Tekstur dan
subur? tanaman Konsistensi tanah)
- Bagaimana menentukan / mengevaluasi sayuran
kesuburan tanah?
Mencoba 4.2.1.
- Melakukan evaluasi kesuburan tanah Memelihara
melalui praktik analisa sifat fisik tanah kesuburan
(tekstur dan konsistensi tanah) tanah tanaman
Mengasosiasikan sayuran
- Menganalisisdanmenyimpulkanhasil
pengamatan, diskusidanhasilpraktek
Mengkomunikasikan
- Masing-
masingkelompokmempresentasikanhasilo
bservasi dan ptraktek

2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester : 1/ 1
Tema : Kesuburan Tanah
Sub tema : Kesuburan Fisika Tanah
AlokasiWaktu : ………..menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayatidanmengamalkanajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayatidanmengamalkanperilakujujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, danproaktifmelaluiketeladanan, pemberiannasehat,
penguatan, pembiasaan,
danpengkondisiansecaraberkesinambungansertamenunjukkansikapsebagaibagiandarisolusiatasberbag
aipermasalahandalamberinteraksisecaraefektifdenganlingkungansosialdanalamsertadalammenempatk
andirisebagaicerminanbangsadalampergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,menganalisis, danmengevaluasitentangpengetahuanfaktual, konseptual,
operasionaldasar,
danmetakognitifsesuaidenganbidangdanlingkupAgribisnisTanamanpadatingkatteknis, spesifik, detil,
dankompleks, berkenaandenganilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya,
danhumanioradalamkontekspengembanganpotensidirisebagaibagiandarikeluarga, sekolah, dunia
kerja, wargamasyarakatnasional, regional, daninternasional.
4. Melaksanakantugasspesifik, denganmenggunakanalat, informasi, danprosedurkerja yang
lazimdilakukansertamenyelesaikanmasalahsederhanasesuaidenganbidangdanlingkupAgribisnisTana
man. Menampilkankinerja di bawahbimbingandenganmutudankuantitas yang
terukursesuaidenganstandarkompetensikerja. Menunjukkanketerampilanmenalar, mengolah,
danmenyajisecaraefektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dansolutifdalamranahabstrakterkaitdenganpengembangandari yang dipelajarinya di sekolah,
sertamampumelaksanakantugasspesifik di bawahpengawasanlangsung.
Menunjukkanketerampilanmempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakangerakmahir,
menjadikangerakalami, dalamranahkonkretterkaitdenganpengembangandari yang dipelajarinya di
sekolah, sertamampumelaksanakantugasspesifik di bawahpengawasanlangsung.

B. KompetensiDasardanIndikatorPencapaianKompetensi

KompetensiDasar: IndikatorPencapaianKompetensi
3.21. Menganalisis kesuburan 3.21.1 Menganalisis hubungan tanah dan tanaman
tanah untuk tanaman sayuran
3.21.2 Menganalisis perbedaan tekstur dan
konsistensi tanah pada tanaman sayuran
4.21. Memelihara kesuburan 4.21.1 Melaksanakan praktek uji tekstur dan
tanah tanaman sayuran konsistensi tanah tanaman sayuran
4.21.2 Melaksanakan praktek modifikasi tekstur
dan konsistensi tanah tanaman sayuran

Karakter:

3
1. Berperilakuilmiah,
teliti,tekun,jujurterhadapdatadanfakta,disiplin,tanggungjawab,danpedulidalammengumpulkaninforma
sidaneksperimen,beranidansantundalammengajukanpertanyaandanberargumentasi,pedulilingkungan,
gotongroyong,bekerjasama, cintadamai,berpendapatsecarailmiahdankritis,
responsifdanproaktifdalamsetiaptindakandandalammelakukanpengamatandanpercobaandi
dalamkelasmaupundiluarkelas/lahanpadasaatmelaksanakanpekerjaanpenyiapanmediatanam
2. Peduliterhadapkeselamatandiridanlingkungandenganmenerapkanprinsipkeselamatankerjasaatmelaku
kankegiatanpengamatanpercobaan di laboratorium

C. TujuanPembelajaran
1. Pesertadidikmampumenganalisis hubungan tanah dan tanaman setelah melalui kegiatan observasi
dan diskusi dengan teliti (C4)
2. Pesertadidikmampumenganalisis perbedaan tekstur dan konsistensi tanah pada tanaman
sayuransetelah kegiatan observasi, diskusi dan praktek denganteliti(C4)
3. Pesertadidikmampumelaksanakan praktek uji tekstur dan konsistensi tanah tanaman sayuransetelah
kegiatan observasi, diskusi dan praktek denganteliti (P2)
4. Pesertadidikmampumelaksanakan praktek modifikasi tekstur dan konsistensi tanah tanaman sayuran
setelah kegiatan observasi, diskusi dan praktek dengantepat (P4)

D. MateriPembelajaran
N Jenis Materi Materi
o Mater Pokok
i
1 Fakta Jenis Tanah dan fungsinya serta Jenis tanah
tanah
2 Konse Pengert Kesuburantanahadalahkemampuanataukualitassuatutanahmenyediakanunsur hara
p ian tanamandalamjumlah yang mencukupikebutuhantanaman
Kesubu
ran
tanah

Pengert TEKSTUR adalahperbandinganrelatifpasir,


ian debudantanahliat.Konsistensitanahadalahresistensitanahterhadapdeformasi/kepec
Tekstur ahandanditentukanolehsifatkohesifdanadhesifseluruhmassatanah.
dan
Konsist
ensi
tanah
3 Prinsip Hubun Tanah sebagai media bertanam. Unsur hara yang terdapat dalam tanah diperlukan
gan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
tanah
dan
tanama
n
4 Prosed Analisi Teksturtanah di lapangandapatdibedakandengancara manual
ur s yaitudenganmemijittanahbasah di antarajarijempoldenganjaritelunjuk,
kesubur sambildirasakanhaluskasarnya yang meliputi rasa keberadaanbutir-butirpasir,
an debudanliat.
fisika PenetapanKonsistensisecarakualitatifadalahpenentuanketahanantanahterhadaprem
tanah asantangan, tekananataupijitantanganpadaberbagaikadar air.
(Tekstu
4
N Jenis Materi Materi
o Mater Pokok
i
r dan
konsist
ensi
tanah)

E. MetodePembelajaran
Pendekatan : Pendekatansaintific
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusikelompok, KajiPustaka, eksperimen, danpresentasi
F. Media Pembelajaran
1. LCD proyektor, untukpenayanganmateripembelajaran.
2. Laptop, membantumenayangkanmateripembelajaran
3. Contohtanah untuk keperluan analisis sifat fisik tanah
4. Lembarkerja (pesertadidik).
G. SumberBelajar
 Bukupegangan :DirektoratPembinaan SMK. 2013.PembiakanTanamanKelas X Semester 1. Jakarta:
Kemendikbud RI.
H. Langkah-langkahPembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 10menit
(Pemberian Guru mengucapkansalampembuka.
Stimulus / Guru menunjuk salah satupesertadidikmemimpinberdoa
respon) untuk menumbuhkan sikaf spiritual (religius).
Apersepsiuntukmendorong rasa
ingintahudanberpikirkritis, guru mengaitkan materi
sebelumnya mengenai “Tanah dan Fungsinya”
dengan materi yang akan dipelajari tentang
“Kesuburan Tanah”
Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik :
“Pertemuan sebelumnya, kita sudah mempelajari
tentang tanah dan fungsinya bagi tanaman”
“Siapa yang masih ingat, apa fungsi tanah bagi
tanaman?”
“Agar tanaman tumbuh dengan baik, tanah yang seperti
apa yang diinginkan tanaman?
Guru membimbing Pesertadidikuntuk
dapatmenyimpulkanmateriapa yang
akandisampaikandaripertanyaan yang muncul di
awalpelajaran (“Kesuburan Tanah”)
Guru
menegaskankembalidarihasiljawabanpesertadidikbahw
amateripadapembelajaraniniadalahKesuburan tanah
Guru
membimbingpesertadidikuntukmenguraikantujuanpem
belajaran yang akanberlangsung.
Inti 30 Menit
Merumuskan Guru membagi pesertadidikmenjadi 3
pertanyaan kelompokterdiriatas3 orang anggota.
5
Guru membagi LKS pada setiap kelompok
Mengamati
Guru membimbing setiap kelompok untuk mengamati
perbedaan pertumbuhan tanaman pada gambar yang
terdapat di LKS.
Menanya
Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik :
“Sekarang, coba amati pertumbuhan tanaman pada
kedua gambar di LKS.”
“Mana yang lebih yang baik pertumbuhannya?”
“Darimana kalian tahu, tanah ini subur atau tidak?”
“Sekarang untuk membuktikan bahwa dugaan
sementara kalian sebutkan tadi adalah ciri-ciri (kriteria)
tanah subur?Silahkan amati dan diskusikan bersama
kelompok kalian masing-masing?”
Dari hasil pengamatan, tiap kelompok merumuskan
pertanyaan / masalah
Pertanyaan yang diharapkan yaituApa itu kesuburan
tanah?bagaimanaciri-ciri atau kriteria tanah
subur?bagaimana menentukan / mengevaluasi
kesuburan tanah?
Merencanak Setelah melakukan pengamatan, guru membimbing tiap
an kelompok membuat hipotesis atau jawaban sementara
berdasarkan pertanyaan yang sudah dirumuskan
Tiap kelompok merencanakan kegiatan untuk
menjawab rumusan pertanyaan dengan cermat
Mengumpulk Mencoba
an dan Guru membagikan sampel tanah yang digunakan untuk
menganalisis praktek.
data Guru membimbing setiap kelompok melakukan
evaluasi kesuburan tanah melalui praktik analisa sifat
fisik tanah (tekstur dan konsistensi tanah) dengan penuh
tanggung jawab
Tiap kelompok menganalisis data dan membuat laporan
sementara hasil praktikum dengan teliti
Guru membimbing setiap anggota kelompok bekerja
sama menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan
dengan disiplin dan penuh tangguh jawab.
Menarik Mengkomunikasikan
kesimpulan Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi dan
praktik uji analisis sifat fisik tanah, guru memfasilitasi
setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas dengan penuh tanggung jawab
Guru membimbingkelompok lainnya untuk
menanggapi hasil presentasi.
Guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang
dilakukan tiap kelompok
Guru melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap
kesimpulan peserta didik untuk mempertegas konsep
dan membimbing peserta didik untuk membuktikan
kesesuaian kesimpulan dengan sumber belajar
(literatur)
6
Aplikasi dan Guru membimbing peserta didik untuk mengaitkan
tindak lanjut materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
Guru meminta peserta didik untuk mempersiapkan diri
untuk materi pembelajaran yang akan datang mengenai
“Evaluasi kesuburan sifat kimia tanah melalui
pengukuran pH”
Penutup Guru melakukan refleksi terhadap pemahaman peserta 10menit
didik.
Guru membimbingpeserta didik untuk memberikan
masukan terhadap kegiatan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian kognitif siswa melalui tes
tertulis.
Guru meminta salah seorang peserta didik untuk
memimpin doa mengakhiri kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran hari ini diakhiri dengan guru
mengucapkan salam.

I. PenilaianHasilPembelajaran
No. Aspek Yang Dinilai Teknik WaktuPenilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selamapembelajarandansaatdiskusi
Teliti dalam
memecahkan semua
masalah yang
didiskusikan
2. Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaiantugasindividudankelompok
Mampu menganalisis
hubungan tanah dan
tanaman.
Mampu
menganalisis
perbedaan tekstur
dan konsistensi tanah
pada tanaman
sayuran
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaiantugas
a. Melaksanakan (baikindividumaupunkelompok)
praktek uji saatdiskusi
tekstur dan
konsistensi tanah
tanaman sayuran
b. Melaksanakan
praktek
modifikasi
tekstur dan
konsistensi tanah
tanaman sayuran

7
Menyetujui, ………. ,…………… 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

……………………. ………………………………
NIP………………… NIP. …………………………

8
LAMPIRAN 1. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Tanah merupakan suatu benda alam yang menempati lapisan kulit bumi terluar yang tersusun dari butir tanah, air,
udara, serta sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan tempat hidup makhluk hidup. Perbedaan jenis tanah
dipengaruhi oleh : Batuan Induk yang berbeda, Curah hujan yang berbeda, Penyinaran matahari yang berbeda,
Perbedaan Relief dan Keberadaan penutup tanah.

Jenis Tanah di Indonesia :

1. Tanah gambut (organosol), Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang
tinggi, memiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada umumnya
kurang begitu subur.
2. Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil tanah yang dalam, mudah menyerap air.
3. Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan.
4. Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini
dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya.
5. Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45
cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu.
6. Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat,berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis,
dan mudah pecah saat musim kemarau.
7. Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan
tanah yang subur.
8. Tanah podzolik merah-kuning merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas di Indonesia.
9. Tanah rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-
batuan mergel, dan gips tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia.
Tanah merupakan faktor terpenting dalam tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan
suatu jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara
makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai
pemasok unsur hara, dan tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai medium
tumbuh tanaman.

Setiap jenis tanah memiliki sifat fisik tanah yang berbeda. Usaha untuk memperbaiki kesuburan tanah tidak hanya
terhadap perbaikan sifat kimia dan biologi tanah tetapi juga perbaikan sifat fisik tanah. Perbaikan keadaan fisik tanah
dapat dilakukan dengan pengolahan tanah, perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah. Selain itu sifat fisik tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah
menentukan penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga
mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah.

Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu:

- Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat
persediaan.
- Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi
- Sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.
Kesuburan Tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan,
pada lingkungan tempat tanah itu berada. Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah
faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau
Waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman
merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.

Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas suatu tanah menyediakan unsur hara tanaman dalam jumlah
yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa-senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan
dalam perimbangan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu dengan didukung oleh faktor pertumbuhan
lainnya (Yuwono dan Rosmarkam 2008).

9
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanah yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia
dan biologi bagian tubuh tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Ada akar yang berfungsi menyerap air
dan larutan hara dan ada juga yang berfungsi sebagai penjangkar tanaman. Mutu kesuburan tanah tidak diukur atau
diamati, tetapi hanya dapat ditaksir (asseded). Penaksirannya dapat didasarkan atas sifat-sifat dan kelakuan fisik,
kimia dan biologi tanah yang terukur melalui analisis tanah, sehingga dapat diketahui sebab-sebab yang menentukan
kesuburan tanah. Kesuburan tanah dapat juga ditaksir secara langsung berdasarkan keadaan tanaman yang teramati
(bioessay), namun hanya dapat diungkapkan tanggapan tanaman terhadap keadaan tanah yang dihadapinya.

Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen. Ungkapan akhir
kesuburan tanah adalah hasil panen, yang diukur dengan bobot bahan kering per satuan luas (biasanya hektar) per
satuan waktu. Hasil panen yang besar dengan variasi musiman kecil menandakan kesuburan tanah tinggi, karena ini
berarti tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan setiap kali menghasilkan panen besar. Hasil panen besar, akan
tetapi hanya sekali setahun pada musim baik, menandakan kesuburan tanah tidak tinggi, karena pada musim lain
yidak dapat ditanami.

Kesuburan Tanah mempelajari hubungan unsur-unsur hara dalam tanah dengan pertumbuhan tanaman, pemupukan
dan usaha-usaha lain dalam memperbaiki sifat-sifat tanah (sifat fisik, kimia dan biologi tanah) untuk pertumbuhan
tanaman.

Produktivitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tertentu suatu
tanaman di bawah suatu system pengelolaan tanah tertentu. Suatu tanah atau lahan dapat menghasilkan
produk tanaman yang baik dan menguntungkan dikatakan tanah produktif. Tanah produktif harus
mempunyai kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi TANAH SUBUR TIDAK
SELALU BERARTI PRODUKTIF. Tanah subur akan produktif jika dikelola dengan tepat, menggunakan teknik
pengelolaan dan jenis tanaman yang sesuai. Ini merupakan bukti bahwa arti produktivitas tanah tidak selalu sama
dengan kesuburan tanah.

Hilangnya salah satu fungsi tanah yang menyebabkan produktivitas tanah menurun menjadi Tanah Marjinal. Dengan
demikian, Tanah Marjinal untuk budidaya tanaman merupakan tanah yang mempunyai sifat-sifat fisika, kimia, dan
biologi yang tidak optimal untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Kalau tanah ini diusahakan untuk budidaya
tanaman memerlukan masukan teknologi, sehingga menambah biaya produksi. Selain itu, tanah ini juga tidak
mempunyai fungsi ekologis yang baik terhadap lingkungan.

Tanah Marjinal dapat terbentuk secara alami dan antropogenik (ulah manusia). Secara alami (pengaruh lingkungan)
yang disebabkan proses pembentukan tanah terhambat atau tanah yang terbentuk tidak sesuai untuk pertumbuhan
tanaman. Misalnya, bahan induk yang keras dan asam, kekurangan air, suhu yang dingin/membeku, tergenang dan
akumulasi bahan gambut, fraksi tanah yang dihasilkan didominasi oleh pasir, pengaruh salinisasi/penggaraman.
Secara antropogenik adalah karena ulah manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam yang tidak terkendali,
sehingga terjadi kerusakan ekosistem. Misalnya, deforestasi (perubahan tutupan dari suatu wilayah yang berhutan
menjadi tidak berhutan) dan degradasi hutan, eksploitasi deposit bahan tambang, terungkapnya unsur atau senyawa
beracun bagi tanaman, pengeringan ekstrem pada tanah gambut, serta kebakaran. Deforestasi dan degradasi hutan
menyebabkan terjadinya erosi yang dipercepat dan punahnya organisme yang berperan dalam pembentukan tanah.

Tanah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kualitas tanah. Kualitas tanah dapat sebagai
sifat atau atribut inherent tanah yang dapat digambarkan dari sifat-sifat tanah atau hasil observasi tidak langsung,
dan sebagai kemampuan tanah untuk menampakkan fungsi-fungsi produktivitas lingkungan dan kesehatan.

Kriteria Tanah Subur

Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada tumbuh-
tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan tetap,bila hutan-
hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah
terjadi di tanah bekas injakan-injakan binatang.

Tanah subur memiliki beberapa kriteria antara lain ditinjau dari segi sifat tanah:
10
1. Fisika Tanah
- Tanahnya gembur / aerasi tanah baik
- struktur tanah yang remah (ringan)
- Tekstur Lempung
- Warna tanah hitam
- Unsur hara mudah diserap tanaman dan tersedia dalam larutan tanah
2. Kimia Tanah
- Banyak tersedianya unsur hara (Unsur Hara Makro dan Mikro)
- pH tanah 6-7
- KTK (Kapasitas Tukar Kation) tinggi
- Kejenuhan Basa (KB) Tinggi
- Kandungan Bahan organik tinggi
3. Biologi Tanah
- Adanya mikroorganisme perombak bahan organik dalam tanah.
- Adanya mikroorganisme Fiksasi Nitrogen
EVALUASI KESUBURAN TANAH

kesuburan tanah dalam arti sempit adalah ketersediaan hara tanaman pada waktu tersebut. makin tinggi
ketersediaan hara, maka tanah tersebut semakin subur dan sebaliknya. Status hara dalam tanah selalu berubah-
ubah, tergantung pada musim, pengelolaan tanah dan jenis tanaman.

Kandungan unsur hara di dalam tanah sebagai gambaran status kesuburan tanah. Evaluasi ini dilakukan untuk
menentukan tingkat kesuburan tanah melalui pengamatan gejala defisiensi pada tanaman secara visual, analisa
tanaman, analisa tanah dan uji biologis
(Ukurantingkatkesuburantanahadalahpertumbuhantanamanataumikroorganismetertentu).

TEKSTUR TANAH

Teksturadalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah liat. Berdasarkan komposisi tersebut, maka dibedakan 3
kelas tekstur yaitu : tekstur halus, sedang dan kasar.

Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan
perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua
belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari
jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu
dan liat, dengan cara sebagai berikut:

Tabel 1. Menentukan kelas tekstur di lapangan

No. Kelas Tekstur Sifat Tanah

1 Pasir (S) apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk
bola dan gulungan

2 Pasir berlempung (LS) apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola
tetapi mudah sekali hancur

3 Lempung berpasir (SL) apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur

4 Lempung (L) apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola
agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat

5 Lempung berdebu (SiL) apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
gulungan dengan permukaan mengkilat

11
6 Debu (Si) apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat

7 Lempung berliat (CL) apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur

8 Lempung liat berpasir apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat
(SCL) dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur

9 Lempung liat berdebu apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh,
(SiCL) serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat

10 Liat berpasir (SC) apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola
teguh, dan mudah dibuat gulungan

11 Liat berdebu (SiC) apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan

12 Liat (C) apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik,
dan mudah dibuat gulungan

KONSISTENSI TANAH

Pengolahan tanah merupakan salah satu tindakan untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Pengolahan tanah
sebaiknya dilakukan pada kondisi kadar air yang tepat, yaitu kondisi tanah yang tidak terlalu kering atau tidak terlalu
basah. Hal ini dimaksudkan agar pengolahan tanah tidak merusakan struktur tanah. Untuk mengetahui hubungan
antara partikel tanah dengan kandungan air digunakan angka konsistensi.

Konsistensi tanah adalah sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi (tegangan permukaan) dan kohesi (ikatan
antar partikel) partikel tanah dan ketahanan masa tanah terhadap perubahan bentuk akibat adanya tekanan dan
berbagai kekuatan yang mempengaruhi. Konsistensi tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah, bahan organik, kadar
bahan koloid tanah dan kadar air tanah.

Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan
benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuknya. Gaya-gaya
tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan dan sebagainya. Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi
baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena itu tanah
dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basah atau kering, maka penetapan konsistensi tanah
harus disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut.

Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Prinsip penetapan
Konsistensi secara kualitatif adalah penentuan ketahanan tanah terhadap remasan tangan, tekanan atau pijitan
tangan pada berbagai kadar air. Perlu diketahui penetapan konsistensi dalam keadaan basah dengan kadar air
melebihi kapasitas lapang dapat dibagi menjadi dua yaitu kelekatan (stickiness) dan plastisitas (plasticity).

KONSISTENSI DAN PLASTISITAS DALAM KEADAAN BASAH

Keadaan basah diartikan keadaan air tanahnya lebih tinggi dari kapasitas lapang.

Kelekatan (derajat adhesi tanah) ditentukan dengan memijat tanah dengan ibu jari dan telunjuk.

Tidak lekat : bila kedua jari dilepas, contoh tanahrapuh/terus jatuh bebas. Tidak ada tanah yang tertinggal pada
ibu jari dan telunjuk.

Agak lekat : bila kedua jari dilepaskan, sebagian kecil contoh tanah masih ada yang tertinggal pada salah satu jari.

Lekat : banyak tanah yang melekat pada kedua jari, jika kedua jari direnggangkan.
12
Sangat lekat : bila kedua jari direnggangkan, maka tanah melekat sekali kedua jari sulit dipisahkan.

Plastisitas atau sifat kenyal (derajat kohesi tanah) merupakan ciri mudah tidaknya bentuk tanah berubah bentuk
tanpa retak bila dipirit antara ibu jari dan telunjuk.

Tidak plastis : tanpa dapat dibentuk bulat atau pita (masa tanah mudah berubah)

Agak plastis : dapat dibentuk bulatan atau pita, akan tetapi cepat berubah bentuk.

Plastis : tanah dapat dibentuk bulatan atau pita, tekanan yang sedang dapat mengubah bentuknya dengan
mudah (tidak tahan tekanan)

Sangat plastis : contoh tanah dapat dibentuk bulatan atau pita bundar, sulit dirubah bentuknya (tahan terhadap
tekanan).

Konsistensi dalam keadaan lembab

Dalam keadaan lembab, kandungan air berada antara titik layu permanen dan kapasitas lapang, penentuannya
dengan cara memeras tanah dengan telapak tangan.

Lepas : Butir-butir tanah terlepas dengan lainnya, tidak terikat dan melekat jika ditekan.

Sangat gembur : dengan sedikit tekanan mudah bercerai, bila digenggam mudah bergumpal dan melekat bila
ditekan.

Gembur : bila diremas dapat bercerai, bila digenggam masa tanah menggumpal dan melekat bila ditekan.

Teguh : masa tanah tahan terhadap remasan, tidak mudah berubah bentuk, namun hancur jika ditekan
dengan tekanan yang lebih besar.

Sangat teguh : tahan sekali terhadap tekanan atau remasan, tidak mudah berubah bentuk.

Konsistensi dalam keadaan kering

Konsistensi kering ditentukan dengan meremas/menekan massa tanah yang berkadar air kurang dari titik layu
permanen.

Lepas : butir-butir tanah terlepas satu dengan lainnya, tidak terikat (tanpa kohesi)

Lemah/lunak : tanah mudah hancur hanya dengan sedikit tekanan jari tangan.

Agak keras : sedikittahan terhadap tekanan, masa tanah dapat dipatahkan dengan ibu jari.

Keras : tanah tahan terhadap tekanan, masa tanah dapat dipatahkan dengan tangan bukan dengan jari.

Sangat keras : tanah tahan dengan tekanan, masa tanah sukar dipatahkan dengan tangan.

Ekstrim keras : sangat tahan sekali terhadap tekanan, tidak dapat dipisahkan dengan tangan.

Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung.

Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan
produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.

Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah umumnya lebih
banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur berat.
Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan
waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada
setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah. Selain itu akar memiliki
kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang berpori, dibandingkan pada tanah yang
padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti

13
tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk menyebar akibat
rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk menembus struktur tanah yang
padat, sehingga perakaran tidak berkembang dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah
merupakan salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah.

Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Menahan Air dan Ketersediaan Hara:

Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan
menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur
kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air
dan unsur hara

Hubunganantarateksturdankesuburantanahtidakselaluadameskipunteksturtanahdapatmenentukanataubepengaruh
dalambeberapahalberikut :

 Pengerjaantanah, misalnyatanahberpasir di daerahiklimbasahbiasanyacepatterurai. Selainitu,


tanahtersebutberkapasitasrendahdalammenahan air, sehinggamudahmengering. Denganmenambahbahan-
bahanorganis, makakesuburantanahtersebutdapatditingkatkan.
 Pengerjaantanahberpasir di daerahberiklimkering (arid). Tanah di
sinimeskipunkadarbahanmakanannyacukuptinggi, tetapinilaikesuburannyarendahkarenaminimnyapresipitasi,
pencucian, danrendahnyakapasitasmenahan air.
 Pengerjaantanahlempung. Dipandangdarisudutmudahtidaknyadikerjakandankomposisikimiawinya,
tanahlempungmempnyaisifat yang bermacam-macam, diantaranyabersifatplastisdansukaruntukdiolahbilabasah,
sertakerasjikakering. Namun, di daerahiklimtrpisbasahtanahlempungmemilikipermeabilitaswalaupunrendah.

14
Lampiran 2. MEDIA PEMBELAJARAN

Tanah Subur

Tanah Pasir

LCD Proyektor
LEMBAR TES TERTULIS

Satuan Pendidikan :SMK NEGERI 1 PANGKALAN LADA


Mata Pelajaran : Agribisnis tanaman sayuran
Materi Pokok : Kesuburan Fisika tanah tanaman sayuran

15
Kelas/Semester : 1/ 1
Tahun Pelajaran : 2017/ 2018
AlokasiWaktu : DiberikanSaat Proses PembelajaranUntuk
MendalamiMateri

Soal Pilihan Ganda


1. Tanaman jagung yang di lahan Pak Made pada saat musim tanam pertama menghasilkan panen yang
berlimpah, namun pada saat musim tanam berikutnya, hasil panen jagungnya menurun / berkurang. Hal
ini karena ......
a. Tanah tidak mampu menyediakan Unsur hara
b. Kesuburan tanahnya berkurang
c. Pemberian pupuk organik
d. A dan B benar
e. Tidak ada yang benar
2. Tanaman yang beradapadatanahmilik Pak Amin lebihsuburdibandingkantanamanmilik Pak Anton. Tanah
di lahan Pak Amin mampu menyimpan air dan unsur hara lebih lama dibandingkan tanah milik Pak Anton.
Manakan dari pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan fakta di atas....
a. Tanah milik pak Anton bertekstur halus
b. Tanah milik Pak Amin bertesktur kasar
c. Tanah milik pak Amin banyak memiliki ruang pori makro
d. Tanah milik pak Anton mempunyai ruang pori lebih sedikit
e. Tanah milik pak Amin bertekstur kasar

1. Amati gambar di atas !


2. Buatlah pertanyaan berdasarkan gambar di atas
No. Pertanyaan

3. Jawablah pertanyaan diatas dengan berdiskusi dalam kelompokmu


No. Jawaban

16
4. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktek antara lain sampel tanah, penggaris dan air.
5. Lakukan praktek untuk menentukan kelas tekstur dan konsistensi tanah.
Prosedur penentuan kelas tekstur tanah
1 Masa tanah kering atau lembab dibasahi secukupnya, kemudian diremas-remas dengan kondisi air
terletak antara batas cair dan lekat. Kemudian tanah dibuat bola dengan cara dikepal-kepal.
2 Tanah dibuat pita dengan jari telunjuk sebagai alasnya dan dipirit dengan jempol tangan
3 Tanah dibuat bubur pada telapak tangan, kemudian dirasakan dengan jari-jari. Dari rasa kasar atau
licin, gejala piridan, gulungan dan kelekatan pada jari-jari, tentukanlah kelas tekstur lapangan
berdasarkan kriteria tabel 1.
Prosedur Penentuan Konsistensi tanah
4 Contoh tanah yang berkadar air lebih tinggi dari kapasitas lapang dipijit di antara ibu jari dan telunjuk.
Tentukan konsistensi dalam keadaan basah yaitu kelekatannya. Tentukan pula plastisitasnya dengan
memijit tanah antara ibu jari dan telunjuk.
5 Contoh tanah yang berkadar air diatas titik layu permanen dan kapasitas lapang diremas dengan
telapak tangan. Tentukan konsistensi dalam keadaan lembab dengan mengamati ketahanan terhadap
remasan.
6 Contoh tanah yang berkadar air kurang dari titik layu permanen diremas/ditekan dengan telapak
tangan. Tentukan konsistensi dalam keadaan kering dengan mengamati ketahanannya terhadap
penekanan oleh telapak tangan

17
6. Isi tabel di bawah ini sesuai praktek yang dilakukan
Kelekatan Konsistensi
Sampel tanah Kelas Tekstur Plastisitas
(Stickness) Basah Kering
A
B
C (A+B)
7. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil praktek dan analisis data pada tabel di atas
Kesimpulan :
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
8. Presentasikan hasilnya di depan kelas.

18
LAMPIRAN 3. LEMBAR KERJA SISWA
Menentukan kelas tekstur di lapangan

No. Kelas Tekstur Sifat Tanah


1 Pasir (S) apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk
bola dan gulungan
2 Pasir berlempung (LS) apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola
tetapi mudah sekali hancur
3 Lempung berpasir (SL) apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur
4 Lempung (L) apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola
agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat
5 Lempung berdebu (SiL) apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
gulungan dengan permukaan mengkilat
6 Debu (Si) apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat
7 Lempung berliat (CL) apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur
8 Lempung liat berpasir apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat
(SCL) dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur
9 Lempung liat berdebu apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh,
(SiCL) serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat
10 Liat berpasir (SC) apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola
teguh, dan mudah dibuat gulungan
11 Liat berdebu (SiC) apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan
12 Liat (C) apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik,
dan mudah dibuat gulungan
Konsistensi dalam keadaan lembab
Dalam keadaan lembab, kandungan air berada antara titik layu permanen dan kapasitas lapang, penentuannya
dengan cara memeras tanah dengan telapak tangan.
Lampiran 2. Kriteria Konsistensi tanah dalam keadaan lembab
Sifat Kriteria
Lepas Butir-butir tanah terlepas dengan lainnya, tidak terikat dan melekat jika ditekan
Sangat dengan sedikit tekanan mudah bercerai, bila digenggam mudah bergumpal dan melekat bila
gembur ditekan
Gembur bila diremas dapat bercerai, bila digenggam masa tanah menggumpal dan melekat bila ditekan
Teguh masa tanah tahan terhadap remasan, tidak mudah berubah bentuk, namun hancur jika
ditekan dengan tekanan yang lebih besar
Sangat teguh tahan sekali terhadap tekanan atau remasan, tidak mudah berubah bentuk
Konsistensi dalam keadaan kering
Konsistensi kering ditentukan dengan meremas/menekan massa tanah yang berkadar air kurang dari titik layu
permanen.

19
Kriteria Konsistensi tanah dalam keadaan kering

Sifat Kriteria
Lepas butir-butir tanah terlepas satu dengan lainnya, tidak terikat (tanpa kohesi)
Lemah/lunak tanah mudah hancur hanya dengan sedikit tekanan jari tangan

Agak keras sedikit tahan terhadap tekanan, masa tanah dapat dipatahkan dengan ibu jari
Keras tanah tahan terhadap tekanan, masa tanah dapat dipatahkan dengan tangan bukan dengan
jari.
Sangat keras tanah tahan dengan tekanan, masa tanah sukar dipatahkan dengan tangan
Ekstrim keras sangat tahan sekali terhadap tekanan, tidak dapat dipisahkan dengan tangan
Konsistensi dan plastisitas dalam keadaan basah
Keadaan basah diartikan keadaan air tanahnya lebih tinggi dari kapasitas lapang.
Kelekatan (derajat adhesi tanah) ditentukan dengan memijat tanah dengan ibu jari dan telunjuk.
Kelekatan Kriteria
Tidak lekat bila kedua jari dilepas, contoh tanah rapuh/terus jatuh bebas. Tidak ada tanah yang tertinggal
pada ibu jari dan telunjuk
Agak lekat bila kedua jari dilepaskan, sebagian kecil contoh tanah masih ada yang tertinggal pada salah
satu jari
Lekat banyak tanah yang melekat pada kedua jari, jika kedua jari direnggangkan
Sangat lekat bila kedua jari direnggangkan, maka tanah melekat sekali kedua jari sulit dipisahkan
Plastisitas atau sifat kenyal (derajat kohesi tanah) merupakan ciri mudah tidaknya bentuk tanah berubah bentuk
tanpa retak bila dipirit antara ibu jari dan telunjuk
Plastisitas Kriteria
Tidak plastis tanpa dapat dibentuk bulat atau pita (masa tanah mudah berubah)
Agak plastis dapat dibentuk bulatan atau pita, akan tetapi cepat berubah bentuk
Plastis tanah dapat dibentuk bulatan atau pita, tekanan yang sedang dapat mengubah bentuknya
dengan mudah (tidak tahan tekanan)
Sangat plastis contoh tanah dapat dibentuk bulatan atau pita bundar, sulit dirubah bentuknya (tahan
terhadap tekanan

20
Lampiran 4
PenilaianPengetahuan
a. Kisi-kisi dan Soal
No. IPK Soal PG Lev Kunci Skor
el jawaba
n
1 Menganalisis Tanaman jagung yang di lahan Pak Made pada saat C4 D 5
hubungan musim tanam pertama menghasilkan panen yang
tanah dan berlimpah, namun pada saat musim tanam berikutnya,
tanaman hasil panen jagungnya menurun / berkurang. Hal ini
karena ......
b. Tanah tidak mampu menyediakan Unsur hara
c. Kesuburan tanahnya berkurang
d. Pemberian pupuk organik
e. A dan B benar
f. Tidak ada yang benar
2 Menganalisisk Tanaman yang beradapadatanahmilik Pak Amin C4 C 5
esuburanfisik lebihsuburdibandingkantanamanmilik Pak Anton. Tanah
atanahpadata di lahan Pak Amin mampu menyimpan air dan unsur hara
namansayura lebih lama dibandingkan tanah milik Pak Anton. Manakan
n dari pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan fakta di
atas....
f. Tanah milik pak Anton bertekstur halus
g. Tanah milik Pak Amin bertesktur kasar
h. Tanah milik pak Amin banyak memiliki ruang pori
makro
i. Tanah milik pak Anton mempunyai ruang pori lebih
sedikit
j. Tanah milik pak Amin bertekstur kasar

Rubriknilaipengetahuansecara Generative

No. Nama Siswa/ Skor setiap nomor soal Nilai


Kelompok No. 1 No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

21
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF

Mata Pelajaran : Agribisnis tanaman sayuran


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi : Kesuburan tanah
WaktuPengamatan : Selama proses pembelajaran

Bubuhkantanda ‘V’ padakolom yang tersediasesuaihasilpengamatan


Teliti JmlNilai
No Nama
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
PedomanPenskoran :
A. Rubric Penilaian:

KriteriaPenilaian Skor (S)


Teliti
a. Peserta didik mengerjakan tugas / praktek dengan detil, cermat , tidak 4
ceroboh 3
b. Peserta didik mengerjakan tugas / praktek kurang cermat, cenderung 2
tergesa-gesa. 1
c. Peerta didik mengerjakan tugas / praktek asal-asalan (asal selesai)
d. Peserta didik mengerjakan tugas / praktek dengan ceroboh

B. Rentang Nilai
Nilai
No
HurufMutu AngkaMutu
1 Kurang (K) 1
2 Cukup (C) 2
3 Baik (B) 3
4 AmatBaik (A) 4

22
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Sayuran
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi : Menganalisis kesuburan tanah tanaman sayuran
WaktuPengamatan : SelamaPraktek

Uji Tekstur Uji Konsistensi


Nama Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian Keterampilan


Aspek yang dinilai KriteriaKeberhasilan
Uji tekstur tanah 1. Masa tanahkeringataulembabdibasahisecukupnya,
2. kemudiandiremas-remasdengankondisi air terletakantarabatascairdanlekat.
3. Kemudiantanahdibuat bola dengancaradikepal-kepal.
4. Tanah dibuat pita dengan jari telunjuk sebagai alasnya, dipirit dengan jempol
tangan
5. Tanah dibuatbubur pada telapak tangan, kemudian dirasakan dengan jari-jari.
Dari rasa kasar atau licin, gulungandankelekatanpadajari-jari

Uji Konsistensi tanah 1. Contoh tanah yang berkadar air lebih tinggi dari kapasitas lapang dipijit di
antara ibu jari dan telunjuk
2. Contohtanah yang berkadar air
diatastitiklayupermanendankapasitaslapangdiremasdengantelapaktangan
3. Contohtanah yang berkadar air
diatastitiklayupermanendankapasitaslapangdiremasdengantelapaktangan
4. Contohtanah yang berkadar air
kurangdarititiklayupermanendiremas/ditekandengantelapaktangan
5. Contohtanah yang berkadar air
kurangdarititiklayupermanendiremas/ditekandengantelapaktangan
Pedoman penskoran:
4 = memenuhi 5 deskriptor
3 = memenuhi 4 deskriptor
2 = memenuhi 3 deskriptor
1 = memenuhi 1 deskriptor

SkorPerolehan
NilaiKeterampilan = x 100
8

23

Anda mungkin juga menyukai