Asuhan Keperawatan Torsio Testis
Asuhan Keperawatan Torsio Testis
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, umur, alamat, jenis kelamin, agama, suku, bangsa, pekerjaan, no.
MRS, diagnose medis.
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama: Biasanya pasien orchitis mengeluh testis mengalami
pembengkakan disertai nyeri dan warna kemerahan pada daerah testis
yang terkena, selain itu testis terasa berat dan penuh
c. Riwayat penyakit sekarang:
Biasanya pasien mengalami demam, rasa lemah, nyeri otot, tubuh terasa
tidak nyaman, mual, dan sakit kepala
d. Riwayat penyakit dahulu:
Perlu dikaji imunisasi gondongan yang tidak adekuat, infeksi saluran
berkemih berulang, kelainan saluran kemih, riwayat penyakit menular
seksual pada pasangan, riwayat gonore atau penyakit menular seksual
lainnya. Biasanya pasien mempunyai riwayat gondongan.
e. Riwayat penyakit keluarga: perlu dikaji apakah keluarga juga pernah
mengalami penyakit yang sama dengan pasien.
f. Riwayat lingkungan: Biasannya klien tinggal di lingkungan yang
kurang bersih atau kumuh yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: biasanya composmentis
b. TTV:
TD: biasanya meningkat (N:120/80 mmHg)
Nadi: biasanya meningkat (N: 100x/menit)
RR:biasanya normal (N: 16-20x/menit)
S: biasanya meningkat (N: 36,5-37.5oC)
3. Review of system
a. B1 (Breath)
Biasanya pasien dengan orchitis tidak di temukan masalah pada sistem
pernafasan. Kecuali jika ada penyakit yang menyertai atau
kemungkinan komplikasi.
b. B2 (Blood)
Biasanya pasien dengan orchitis didapatkan peningkatan tekanan darah
dan nadi.
c. B3 (Brain)
Biasanya pasien dengan orchitis GCS composmentis dan terdapat sakit
kepala.
d. B4 (Bladder)
Biasanya pada pemeriksaan nampak testis yang membesar,
konsistensinya kenyal, namun dapat juga mengeras, tampak merah,
epididimis membesar, dan kulit skrotum meregang, nyeri pada testis
hingga ke pangkal paha, mual, muntah, nyeri saat buang air kecil dan
nyeri saat hubungan seksual, darah pada semen
e. B5 (Bowel)
Biasanya pasien dengan orchitis mengalami mual dan muntah.
f. B6 (Bone)
Biasanya pasien dengan orchitis mengalami rasa lemah, nyeri otot,
tubuh terasa tidak nyaman.
Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b.d proses inflamasi
2. Nyeri b.d infeksi pada saluran kemih
3. Perubahan pola eliminasi urin b.d gangguan pada sistem urinaria
4. Gg pemenuhan kebutuhan seksual b.d nyeri pada saat hubungan seksual
5. Gg harga diri rendah b.d infertilitas
Intervensi
1. Monitor suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan respirasi secara
berkala (minimal tiap 2 jam)
2. Pantau suhu lingkungan, batasi penggunaan selimut.
3. Berikan kompres hangat
4. Anjurkan klien untuk mempertahankan asupan cairan adekuat
5. Berikan antipiretik dan antibiotic sesuai indikasi
Rasional
1. Suhu diatas 37,5C menunjukkan proses penyakit infeksius akut.
Menggigil sering mendahului puncak suhu.
2. Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan
suhu mendekati normal.
3. Membuat vasodilatasi pembuluh darah sehingga dapat membantu
mengurangi demam
4. Untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan cairan karena suhu
tubuh yang tinggi
5. Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus
Intervensi
1. Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) dan penyebaran.
Perhatikan tanda non verbal, contoh peninggian TD dan nadi, gelisah,
merintih, menggelepar.
2. Observasi TTV
3. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan ke perawat
terhadap perubahan kejadian/ karakteristik nyeri.
4. Berikan tindakan nyaman
5. Bantu atau dorong penggunaan distraksi dan aktivitas terapeutik.
6. Kolaborasi dalam pemberian analgesik
Rasional
1. Membantu mengevaluasi tempat dan kemajuan gerakan kalkulus.
Nyeri panggul sering menyebar ke punggung , lipat paha, genitelia,
sehubungan dengan proksimitas saraf pleksus dan pembuluh darah
yang mencetuskan ketakutan, gelisah, ansietas berat.
2. Mengetahui perkembangan lebih lanjut
3. Memberikan kesempatan untuk pemberian analgesic sesuai waktu
(membantu dalam peningkatan kemampuan koping pasien dan dapat
menurunkan ansietas) dan mewaspadakan perawat akan kemungkinan
terjadi komplikasi.
4. Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan
meningkatkan koping.
5. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.
6. Untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman.
Rasional
1. Merupakan nilai dasar untuk perbandingan dan menetapkan tujuan
lebih lanjut
2. Berkemih 20-30cc dengan teratur dan haluaran kurang dari masukan
adalah tanda retensi urine
3. Menetapkan jumlah urine yang tersisa
4. Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi,
contoh infeksi dan perdarahan. Perdarahan dapat mengindikasikan
peningkatan obstruksi / iritasi ureter
5. Menentukan adanya ISK, dari gejala komplikasi.