SIKLUS PENDAPATAN
Annisa Anilda S. Irfan Ripaldi Nugraha Felyatry Mangera Putri Andi Adrian
Fadel Muhammad
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas berkat dan karunia-
Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Pendapatan”
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Baik berupa bantuan material maupun dorongan moril yang sangat bermanfaat
bagi penulis. Untuk itu, penulis berkewajiban untuk menyampaikan banyak ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang sifatnya membangun demi untuk
penyempurnaan makalah ini. Namun, kami tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan khususnya bagi para pelajar.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala
sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologiyang diusahakan secara maksimal.
Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi sangat mendukung
proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat
terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun
dengan teknologi yang modern pengeluaran biaya operasional yang diperlukan akan
semakin banyak. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan
kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya,
sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer
dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Bagi perusahaan yang bergerak,
sistem informasi memainkan sebuah peranan yang penting dalam mengukur tindakan dan
hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para individu. Dan
setiap pengeporasian perusahaan terjadi siklus pendapatan perusahaan yang mencakup
aktivitas bisnis dalam penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan dan penerimaan
pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan tersebut. Sehingga sebuah
perusahaan melakukan berbagai pencatatan yang terjadi dalam siklus pendapatan demi
terjaganya sistem pengendalian perusahaantetap stabil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan?
2. Apa sajakah yang menjadi aktivitas dasar dalam siklus pendapatan?
3. Apa tujuan utama dari siklus pendapatan?
4. Bagaimana pengendalian masalah siklus pendapatan?
5. Bagaimana model data siklus pendapatan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Pendapatan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No 23 (2009:23):
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”
Beberapa pendapat para ahli mengenai definisi siklus pendapatan
- Menurut Romney dan Steinbart (2009) : “Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas
bisnis yang berulang-ulang dan proses informasi yang terkait dengan menghasilkan
barang dan jasa kepada konsumen dan mengumpulkan uang pembayaran atas penjualan
tersebut.”
- Menurut James A. Hall dalam bukunya yang berjudul Accounting Information
Systems, siklus pendapatan dimana Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan
melalui siklus pendapatan, yang melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan
kredit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit. Transaksi siklus pendapatan juga
memiliki komponen fisik dan keuangan, yang diproses terpisah.
- Menurut Rama dan Jones (2009: 4) siklus pendapatan (revenue cycle) adalah proses
menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya.
Pendapatan berasal dari penjualan barang dan penyerahan jasa serta diukur dengan
pembebanan yang dikenakan kepada pelanggan, klien, atau penyewa untuk barang dan jasa
yang disediakan bagi mereka. Pendapatan juga mencakup keuntungan dari penjualan atau
pertukaran aktiva (selain saham yang diperdagangkan), bunga dan deviden yang diperoleh
dari investasi, dan peningkatan lainnya dalam ekuitas pemilik kecuali yang berasal dari
kontribusi modal dan penyesuaian modal (Riahi A. &Belkaoui, 2016;279).
Pendapatan diukur dalam hal nilai dari produk atau jasa yang dipertukarkan dalam
transaksi “wajar”. Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto
atas uang yang diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang ditransfer oleh
perusahaan kepada pelanggannya.
5
Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
informasi terkait yang terus – menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada
pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut (Romney &
Steinbart, 2015;413).
Romney & Steinbart (2015;414) yaitu Sebuah organisasi menjalankan empat aktivitas
dasar pada siklus pendapatan yang digunakan yaitu:
1. Pesanan penjualan
2. Pengiriman
3. Penaggihan
4. Penerimaan kas
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas
bisnis perusahaan yang berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan yang berlangsung secara terus – menerus dan penagihan pembayaran dari hasil
penjualan tersebut.
B. Sistem Konseptual dalam Siklus Pendapatan
1. Langkah-Langkah Pemrosesan Penjualan
a. Menerima pesanan. Proses penjualan dimulai dengan menerima pesanan pelanggan
yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta. Karena pesanan
pelanggan tidak sesuai dengan format standar yang dibutuhkan oleh sistem
pemrosesan pesanan penjualan, maka pesana tersebut harus diterjamahkan kedalam
format pesanan pejualan. Setelah membuat pesanan penjualan, satu salinan dari
dokumen tersebut disimpan dalam file pesanan pelanggan terbuka untuk referensi
dimasa mendatang.
b. Memeriksa kredit. Pemeriksaan kredit pada penjualan hanya memastikan bahwa
kredit pelanggan tersebut belum melebihi batas yang sudah ditentukan.
c. Pengambilan barang. Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran
barang dari pesanan penjualan ke bagian gudang. Dokumen ini mengindikasikan
barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari gudang, selain itu, juga
sebagai persetujuan formal bagi peetugas gudang untuk mengeluarkan barang yang
dimaksud.
6
d. Pengiriman barang. Sebelum menerima barang dari salinan suurat pegelauaran
barang, departemen penerimaan menerima salinan slip pengepakan dan dokumen
pengiriman dari departemen penjualan. Petugas pengiriman mengepak barang,
menempelkan slip pengepakan ke kotak barang, melengkapi dokumen pengiriman
dan mempersiapkan bill of lading.
e. Penagihan pelanggan. pengiriman barang menandai berakhirnya peristiwa ekonomi
dan merupakan saat dimana pelanggan sudah dapat ditagih. Jurnal penjualan adalah
jurnal khusus untuk mencatat setiap penjualan.
f. Memperbaharui catatan persediaan. Departemen pengendali persediaan
menggunakan dokumen pengeluaran barang untuk memperbaharui akun buku besar
pembantu persediaan.
g. Memperbaharui piutang dagang. Departemen piutang dagang akan membukukan
dari salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
h. Memposting ke buku besar.
Piutang dagang-pengendali xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan-pengendali xxx
Penjualan xxx
2. Prosedur Retur Penjualan
a. Menyiapkan slip retur . ketika barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung,
memeriksa, dan menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan barang
tersebut.
b. Menyiapkan memo kredit. Memo kredit merupakan alat yang sah bagi pelanggan
untuk menerima pembayaran atas berang yang dikembalikan.
c. Menyetuji memo kredit. Manajer kredir mengevaluasi kondisi pengembalian
kemudian membuat keputusan untuk menyetujui atau tidak menyetujui
pengembalian barang.
d. Memperbaharui jurnal penjualan, persediaan, dan piutang dagang.
e. Memperbaharui buku besar.
Persediaan-pengendali xxx
7
Retur penjualan xxx
Harga pokok penjualan xxx
Piutang dagang-pengedali xxx
3. Prosedur Penerimaan Kas
a. Departemen ruang penerimaan dokumen. Ruang penerimaan dokumen menerima
cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran.
b. Mencatat dan menyetor cek. Kasir menverifikasi keakuratan dan kelengkapan
antara cek dengan permintaan pembayara. Setelah itu, kasir mencatat penerimaan
kas pada jurnal penerimaan kas. Selanjutnya staf menyiapkan slip setoran bank
rangkap tiga yang menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek
tersebut beserta dua salinan dari slip setoran ke bank. Dan terakhir staf merangkum
ayat jurnal dan menyiapkan voucher entri sebagai berikut:
Kas xxx
Piutang dagang xxx
c. Memperbaharui akun piutang. Melakukan pembukuan permintaan pembayaran di
buku pembantu piutang, kemudian merangkum buku pembantu,setelah itu
menyerahkan rangkuman tersebut ke departemen buku besar.
d. Memperbaharui buku besar. Mencocokkan voucher jurnal dari penerimaan kas
dengan piutang dagang. Kemudian memperbaharui akun buku besar.
e. Mencocokkan penerimaan kas dan penyetoran
8
Pemisahan tugas Kredit dipisah dari Penerimaan kas dipisah
pemrosesan; dari piutang dagang dan
pengendalian akun kas; buku besar
persediaan dipisah dari pembantupiutang dagang
gudang; buku besar dipisah dari buku besar.
pembantu piutang
dagang
dipisah dari buku besar
umum.
Supervisi Ruang penerimaan
dokumen.
9
C. Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di
tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Untuk dapat mencapai tujuan ini,
pihak manajemen harus membuat beberapa keputusan penting antaralain :
1. Mengetahui sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan tiap kebutuhan
dan keinginan pelanggan.
2. Mengontrol banyak persediaan yang harus dimiliki dan tempat untuk persediaan
tersebut.
3. Menggunakan cara yang tepat dalam mengirimkan barang dagangan kepada para
pelanggan.
4. Menentukan banyaknya kredit yang seharusnya diberikan ke tiap pelanggan.
5. Menentukan syarat-syarat kredit yang seharusnya diberikan kepada pelanggan.
6. Menentukan cara pembayaran pelanggan sehingga dapat diproses untuk
memaksimalkan arus kas.
10
operasi dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Berdasarkan definisi
tersebut, pengendalian internal dapat disimpulkan sebagai sistem yang terdiri dari metode,
kebijakan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyelamatkan aset-asetnya,
meningkatkan catatan pembukuan yang terpercaya, menjaga reliabilitas laporan keuangan,
memastikan efektifvitas operasional, meningkatkan efisiensi operasi dan memastikan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
1. Pengendalianakuntansi
2. Pengendalianadministrasi
Struktur pengendalian internal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan
prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan
c. struktur organisasional
f. pemberian wewenang dan tanggung jawab g. kebijakan dan praktek sumber daya
manusia
2. Aktivitas pengendalian internal
3. Penilaian resiko
11
5. Pengawasan
Komponen pengendalian internal yang lazim digunakan adalah Committee on
Sponsoring Organization (COSO). Seperti yang dikemukakan oleh Romney dan Steinbart
(2009) bahwa komponen dari pengendalian internal atau internal control COSO terdiri dari:
1. lingkungan pengendalian (control environment) yang menetapkan suasana suatu
organisasi, yang memengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya;
2. penilaian risiko (risk assessment) merupakan pengidentifikasian dan analisis entitas
mengenai risiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan entitas, yang membentuk
suatu dasar mengenai bagaimana risiko harus dikelola;
3. aktivitas pengendalian (control activities) yang merupakan prosedur yang membantu
meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan;
4. Informasi dan komunikasi (information and communication) yang merupakan
pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk
dan kerangka waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung
jawabnya;
5. Pemantauan (monitoring) yang merupakan suatu proses yang menilai kinerja
pengendalian internal pada suatu waktu.
Kemudian batasan-batasan dalam pengendalian internal seperti yang dikemukakan oleh
Boynton dan Johnson (2006) yaitu sebagai berikut. Pertama, kesalahan dalam
mempertimbangkan (poor judgement); terkadang manajemen dan personel lainnya dapat
melakukan pertimbangan yang buruk dalam membuat keputusan bisnis atau dalam
melaksanakan tugas rutin karena informasi yang tidak mencukupi, keterbatasan waktu,
atau prosedur lainnya. Kedua, gangguan (breakdown); gangguan dalam melaksanakan
pengendalian dapat terjadi ketika personel salah memahami instruksi atau yang akhirnya
mengakibatkan suatu kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Perubahan sementara
atau permanen dalam personel atau dalam sistem atau prosedur juga dapat berkontribusi
pada terjadinya gangguan. Ketiga, kolusi (collusion); individu yang bertindak sama, seperti
karyawan yang melaksanakan suatu pengendalian penting bertindak bersama dengan
karyawan yang lain, konsumen atau pemasok, dapat melakukan sekaligus menutupi
kecurangan sehingga tidak dideteksi oleh pengendalian internal. Keempat, pengabaian oleh
manajemen (management override); manajemen dapat mengakibatkan kebijakan atau
12
prosedur tertulis tujuan tidak sah seperti keuntungan pribadi atau status ketaatan. Praktik
pengabaian termasuk membuat penyajian yang salah dengan sengaja kepada auditor dan
lainnya, seperti menerbitkan dokumen palsu untuk mendukung pencatatan transaksi
penjualan fiktif. Kelima, biaya lawan manfaat (cost versus benefit); biaya pengendalian
internal suatu entitas seharusnya tidak melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh.
Pengukuran yang tepat baik dari biaya dan manfaat biasanya tidak memungkinkan,
manajemen harus mengestimasikan sendiri baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam
mengevaluasi hubungan antara biaya dan manfaat.
13
2. Model REA
Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk
melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA
ditentukan:entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana
susunan relationship antara entity dalam database SIA.Tipe entity dalam model REA
dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: Resources,Events, dan Agents. Resources
didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut.
Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan
tanah. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis,dimana manajemen ingin
mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan atau pengawasan. Sebagai contoh,
aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan danaktivitas penerimaan kas akan
menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan
informasi aktivitas tersebut. Sedangkan Agents adalah orang dan organisasi yang
berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan
perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai,
pelanggan, dan pemasok.
14
Model REA dapat dilihat pada Gambar 8. Setiap entity event dihubungkan
denganentity resources yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Setiap
entity event juga dihubungkan dengan dua entity agent. Internal agent adalah pegawai
yang bertanggung jawab pada resources yang terlibat dalam event. Sedangkan external
agent adalah pihak luar yang berhubungan dengan transaksi. Gambar 7 menunjukkan
event yang mengubah jumlah resource dihubungkan dengan relationshipgive-to-get ke
event lain yang juga mengubah jumlah resources. Relationship give-to-get
mencerminkan prinsip dasar bisnis, dimana organisasi yang menggunakan resources
15
dalam aktivitas diharapkan dapat mengubah resource yang lain. Setiap siklus akuntansi
dapat digambarkan dalam relationship give-to-get seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 9.
16
a. Tentukan pasangan aktivitas yang saling memberi dalam siklus tersebut.Seperti
tampak dalam Gambar 8, model REA terdiri dari sepasang event, satu
menambah resource dan yang lain mengurangi resource. Tentukan event-event
bisnis yang perlu dimodelkan dalam siklus tersebut.
b. Tentukan resource yang dipengaruhi oleh event dan agent yang berpartisipasi
pada event tersebut.Setelah event ditentukan, resource yang dipengaruhi oleh
event tersebut ditentukan.Resource digambarkan pada kolom resource.
Kemudian gambarkan relationship antara entity resource dengan entity event.
Langkah selanjutnya menentukan agent yang berpartisipasi dalam event. Akan
selalu terdapat paling sedikit satu internal agent dan external agent yang
terlibat dalam event. Gambarkan relationship untuk menunjukkan agent mana
yang berpartisipasi dalam event tertentu. Sedapat mungkin penggambaran
agent tidak ganda.
c. Tetapkan cardinality untuk setiap relationship.Cardinality yang ditentukan harus
mencerminkan perusahaan dan praktek bisnis yang dimodelkan.
18
Manfaat Diagram REA
Diagram REA digunakan sebagai dokumentasi pelengkap, yang berguna untuk
mendokumentasi pembentukan advanced SIA. Diagram REA menyediakan dua
informasi database SIA, yang tidak ditunjukkan oleh bentuk dokumentasi lain.
Informasi yang disajikan oleh diagram REA adalah relationship antara data dan
praktek bisnis perusahaan. Diagram REA secara tegas menggambarkan relationship
antara bermacam-macam data item yang disimpan dalam database akuntansi.
Cardinality diagram REA menyajikan informasi yang berguna untuk menggambarkan
prinsip dan kebijaksanaan perusahaan yang dimodelkan. Menaksirkan dengan benar
cardinality diagram REA membutuhkan pemahaman secara tepat yang menunjukkan
kejadian setiap entity. Setiap kejadian dari entity agent menunjukkan orang atau
organisasi tertentu. Hal yang sama setiap kejadian suatu entity event menunjukkan
aktivitas atau transaksi bisnis spesifik.
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis perusahaan yang berkaitan
dengan pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan yang berlangsung secara terus
- menerus dan penagihan pembayaran dari hasil penjualan tersebut. Tujuan utama siklus
pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat
dengan harga yang sesuai. Siklus Pendapatan memiliki model data yaitu Model Entity dan
Model REA. Model Entity Relationship berpendapat bahwa model data digunakan untuk
men-dokumentasi kebutuhan user dan kebijakan perusahaan dalam rangka merancang data
base secara logis dengan menggunakan model E-R atau Semantic-Object, sedangkan
Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk
melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
20
DAFTAR PUSTAKA
David C. Hayes, J. Kenneth Reynolds, Louisiana State University. Caroline's Candy Shop:.An
In‐Class Role‐Play of the Revenue Cycle:16
Du’a Nena Agustina Florentiana. 2015. Analisa Sistem Informasi Akuntansi dalam
Meningkatkan Pengendalian Internal atas Pendapatan di Rumah Sakit hermana-lembean.
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,Bisnis dan Akuntansi( 3 -4): 3
Hall, James a.2011. Accounting Information Systems.Boston US:Cengage Learning
Rama, Dasaratha V. Jones,Frederick L. 2011. Accounting Informaation System.Boston
US:Cengage Learning
21