Anda di halaman 1dari 3

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN O2 MELALUI NASAL CANUL

Nama mahasiswa : Ayunita Kusumaningtyas

Hari/tanggal : 26 April 2018

NIM : N420163272

Judul jurnal : Jurnal tindakan keperawatan pemberian oksigen melaluinasal kanul

1. Identitas klien
 Nama klien : Ny.S
 Diagnosa Medis: HT URGENCY
 No.regester : 383786
2. Pengkajian [ data focus ]

Data subyektif : pasien memgatakan pusing berputar

Data obyektif : pasien tampak memejamkan mata terus, mual dan muntah, TD = 180/90 N = 88
RR = 26X/m SPO2 = 98 %

3. Tindakan / hal yang harus dipelajari sesuai pengkajian

Pemberian O2 5 lt/mnt melaluinasal kanul

a. Prinsip-prinsip tindakan
 bersih
 tindakan dilakukan secara tepat dan benar
 Tindakan dilakukan sesuai indikasi/advis dokter
b. Prosedur pemberian O2 melalui nasal kanul

 Persiapan alat
1. alat nasal kanul
2. Humidifier dan aquabides
 Prosedur tindakan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan tindakan
3. humidifier diisi aquabides sampai batasnya
4. Pasangkan alat nasal kanul ke humidifier
5. atur tekanan O2 yang akandi berikan yaitu 5 lt/ mnt
6. pasangkan alat nasal kanul tepat dilubang hidung pasien
7. pastikan o2 yang diberikan masuk kedalam saluran pernafasan klien

4.Analisa tindakan keperawatan

Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang adekuat dalam
darahsehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan mempertahankanoksigen
jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan pemenuhan oksigen di miokard dapat
teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar,
difusi gas pada membran alveokapiler, jumlah dan kapasitas yang di bawa oleh haemoglobin, dan
curah jantung.

Pada klien dengan CHF terjadi penurunan COP karenakontraktilitas otot miokard mengalami
penurunan, kondisi ini mengakibatkan suplai darah kejaringan tubuh mengalami penurunan.
Pemberian o2 pada klien CHF bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi yang adekuat pada
miokardium dan jaringantubuh sehingga suplai O2 untuk metabolisme di jaringan tubuh bisa
terpenuhi. Pemberian O2 yang adekuat dapat mengurangi kelelahan dan sesak nafas pada klien.

Bahaya yang mungkin muncul apabila apabila pemberian o2 berlebihan adalah timbunya
kondisi hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi.
Kepustakaan

Smeltzer, suzanna C,2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta

Brunner & suddart edisi 1,2,3, EGC, Jakarta

Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan, 2000, EGC, Jakarta

Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 2001, EGC, Jakarta

Noer staffoeloh et all,Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam jilid I, 2001, Balai penerbit FKUI,
jakarta.

Anda mungkin juga menyukai