Anda di halaman 1dari 5

Psikologi Sosial 1

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 5

Lanjutan Kemampuan jiwa yang berhubungan dengan pengenalan (kognisi) 2

Mekanisme memori
Prestasi memori akan merujuk pada kemudahan memunculkan tanggapan
atau ingatan atau sebaliknya ketidakmampuan memunculkan tanggapan. Seperti
pameo yang mengatakan akan mudah menjawab pertanyaan mengapa kita lupa
dengan menjelaskan mengapa orang ingat. Di dalam mekanisme memori, terdapat
tiga teori yaitu :
a. Teori aus (disuse theory)
Penjelasan teori ini adalah bahwa memori akan memudar karena waktu,
artinya memori akan kuat bila dilatih secara terus menerus. Salah satu
pendapat yang mendukung teori ini adalah eksperimen Benton J
underwood :the more memorizing one does, the poorer one’s ability to
memorize.

b. Teori interferensi (Interference theory)


Teori ini menjelaskan bahwa ingatan pada suatu stimulus yang pertama
akan berkurang manakala seseorang sedang mengamati stimulus yang
kedua. Contoh hapalan pada materi kuliah pada halaman pertama akan
berkurang manakala kita sedang menghapal halaman ke dua.

c. Teori pengolahan informasi


Teori ini menjelaskan bahwa informasi mula-mula disimpan dalam sensory
storage ( gudang inderawi) kemudian masuk ke dalam short term memory
(memori jangka pendek) lalu dikoding dalam long term memory (memori
jangka panjang). Artinya bahwa otak manusia dianalogikan sebagai
komputer. Sensori storage lebih berorientasi pada proses perseptual
sedangkan short term memory adalah proses encoding dalam otak dan
bila ini dipertahankan maka akan masuk kedalam long term memory. Long
term memory inilah yang disebut ingatan.

Fantasi
Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi
manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke
depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa
manusia dapat terjadi:
1) secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya.
Misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan
fantasinya.
2) Secara tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntun
oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak
sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis., sekalipun tidak ada
niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal seorang anak memberikan
berita yang tidak sesuai dengan keadaan yang senyatanya, sekalipun ia tidak
ada maksud untuk berbohong.
Fantasi berbeda dengan berpikir, bila berpikir adalah menemukan sesuatu yang
sudah ada tetapi belum diketahui, sementara fantasi mencipatakan sesuatu yang
baru.

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Psikologi Sosial 2

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 5

Macam-Macam Fantasi
Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun
demikian sering dibedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang
dipimpin.
Fantasi yang menciptakan atau kreatif merupakan bentuk atau jenis fantasi
yang menciptakan sesuatu. Fantasi model demikian banyak dimilki oleh seniman,
desainer juga anak-anak.
Fantasi yang dituntun atau terpimpin, yaitu merupakan bentuk atau jenis
fantasi yang dituntun oleh fihak lain. Misal seorang yang melihat film, orang ini dapat
meliputi apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-
tempat lain dengan perantaraan film itu, sehingga dengan demikian fantasinya
dituntun atau dipimpin oleh film tersebut.

Bila dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas tiga fantasi
yaitu :
a. Fantasi yang mengabstraksi, yang cara orang berfantasi dengan
mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang
dihilangkan. Misal anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka
untuk menjelaskan maka dipakailah bayangan hasil persepsi yaitu
lapangan. Bayangan lapangan ini dipakai sebagai loncatan untuk
menjelaskan gurun pasir tersebut. Dalam anak berfantasi gurun pasir itu,
banyak bagian-bagian lapangan yang diabstrksikan. Dalam berfantasi
gurun pasir dibayangkan seperti lapangan, tetapi tanpa pohon-pohon
disekitarnya, dan tanahnya itu melulu pasir semua, bukan rumput.
b. Fantasi yang mendeterminasi, yaitu cara orang berfantasi dengan
mendeterminasi terlebih dahulu. Misal anak belum pernah melihat
harimau. Yang telah mereka kenal kucing; maka kucing digunakan sebagai
bahan untuk memberikan pengertian tentang harimau. Dalam berfantasi
harimau, dalam bayangan seperti kucing, tetapi bentuknya besar.
c. Fantasi yang mengombinasi, yaitu orang berfantasi dengan cara
mengombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang
ada pada individu yang bersangkutan. Misal berfantasi tentang ikan
duyung, yaitu kepalanya kepala seorang wanita, tetapi badannya badan
ikan. Jadi adanya kombinasi dari kepala manusia badan ikan.Fantasi yang
mengombinasi inilah yang banyak digunakan orang. Misal ingin membuat
rumah dengan mengombinasikan rumah model eropa dengan atap model
minangkabau.

Fantasi bila dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan jiwa yang lain,


fantasi lebih bersifat subjektif. Dalam orang berfantasi bayang-bayang atau
tanggapan-tanggapan yang telah ada dalam diri orang memegang peran yang sangat
penting. Bayangan yang ditimbulkan karena fantasi disebut bayangan fantasi.
Bayangan fantasi berlainan dengan bayangan persepsi. Bayangan persepsi merupakan
hasil dari persepsi, sedang bayangan fantasi adalah hasil dari fantasi. Oleh karena
dengan kekuatan fantasi orang dapat menjangkau ke depan, maka fantasi mempunyai
arti yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan fantasi pula orang dapat
menambah bayangan-bayangan atau tanggapan-tanggapan, sehingga dngan demikian
akan menambah bahan bayangan yang ada pada individu. Namun demikian, ini tidak
berarti bahwa fantasi itu tidak mempunyai keburukan. Keburukannya ialah dengan
fantasi orang dapat meninggalkan alam kenyataan, lalu masuk dalam fantasi. Hal ini

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Psikologi Sosial 3

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 5


merupakan suatu bahaya, karena orang terbawa hidup dalam alam yang tidak nyata.
Fantasi juga dapat menimbulkan kedustaan, takhayul dan sebagainya.

Berfikir
Banyak pendapat yang berkaitan dengan berpikir, diantaranya ada yang
menganggap berfikir sebagai suatu proses asosiasi saja; pandangan semacam ini yang
dikemukakan oleh kaum assosiasionist. Ada pula yang memandang berfikir sebagai
proses penggugat hubungan antara stimulus dan respons, pandangan semacam ini
yang dikemukakan oleh kaum fungsionalist. Di antaranya ada yang mengemukakan
bahwa berfikir merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara dua
objek atau lebih. Dan hubungan ini dapat dicari dengan melalui proses berfikir.
Tujuan berfikr ialah memecahkan permasalahan tersebut. Karena itu sering
dikemukakan bahwa berfikir itu adalah merupakan aktivitas psikis yang intensional,
berfikir tentang sesuatu. Oleh karenanya berpikir adalah menghubungkan
pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka memecahkan persoalan
yang dihadapi. Sementara Drever mendefinisikan berfikir sebagai “thingking: any
course or train of ideas; in the narrower and strictersense, a course of ideas
initiated by a problem”.

Fungsi berpikir
Para ahli logika mengemukakan bahwa ada tiga fungsi berpikir yang meliputi :
1. Membentuk pengertian adalah proses berpikir (memanfaatkan isi ingatan) yang
bersifat riil, abstrak dan umum serta mengandung sifat hakekat sesuatu. Untuk
memperoleh pengertian ada bermacam macam cara, yaitu:
a. Pengertian yang diperoleh dengan tidak sengaja, yang sering pula disebut
pengertian pengalaman. Tetapi ini tidak berarti bahwa pengertian yang
diperoleh dengan cara lain itu bukan pengertian pengalaman. Yang
dimaksud dengan pengertian pengalaman di sini ialah pengertian yang
pada umumnya diperoleh dengan cara tidak sengaja, diperoleh sambil lalu
dengan melalui pengalaman-pengalaman. Misalnya pengertian anak-anak
pada umumnya diperoleh dengan tidak disengaja. Proses memperolehnya
pada umumnya memperoleh melalui proses generalisasi yang kemudian
atas perkembangan daya fikirnya timbul diferensiasi, yaitu proses
membedakan satu dengan yang lain.
b. Pengertian yang diperoleh dengan sengaja, yaitu pengertian yang memang
disengaja diperoleh, kadang-kadang juga disebut pengertian ilmiah. Oleh
karena dijalankan dengan sengaja, maka pengertian ini dibentuk dengan
penuh kesadaran. Prosedur memperolehnya berbeda dengan prosedur yang
tidak sengaja. Prosedurnya melalui beberapa tingkatan yaitu:
 Tingkat menganalisis
pada tingkat atau taraf ini orang mengadakan analisa terhadap
sesuatu fenomena dengan menyelidikii sifat-sifatnya dengan
seksama, dan semua sifat-sifat tersebut dicatat dengan sebaik-
baiknya.
 Tingkat mengadakan komperasi
sifat-sifat tersebut dikomperasikan satu dengan yang lain. Dicari
sifat-sifat yang umum atau sama dan sifat-sifat yang khusus.
 Tingkat mengadakan abstraksi
Pada tingkat atau taraf ini sifat-sifat yang tidak sama atau tidak
sekutu dikesampingkan, dan sifat-sifat yang sama dijadikan satu,

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Psikologi Sosial 4

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 5


hingga tinggal sifat-sifat yang bersamaan saja. Setelah
mengadakan abstraksi kemudian menarik kesimpulan.
 Tingkat kesimpulan
Dalam menarik kesimpulan orang memberikan pengertian atau
batasan. Misal: Gas itu adalah benda yang selalu memenuhi
tempatnya. Jadi dalam pengertian tercakup sifat-sifat tertentu
yang membentuk pengertian tersebut.
Unsur lain dalam pengertian adalah “isi” dan “luasnya” pengertian. Isi
pengertian adalah ciri-ciri khas dari suatu pengertian, misal ciri-ciri khas
kursi adalah tempat duduk yang ada sandarannya. Sedangkan luas pengertian
adalah banyaknya tanggapan atau perkara-perkara yang terdapat dalam
pengertian itu. Misal pengertian makhluk hidup lebih luas dari pengertian
manusia. Sehingga dapat disimpulkan makin luas suatu pengertian maka akan
semakin sempit isi pengertian tersebut. Contoh pengertian “manusia” lebih
luas daripada pengertian “si Hamid”. Sebab manusia adalah makhluk yang
memiliki kemampuan berpikir sedangkan hamid selain ciri tersebut juga
memiliki ciri berhidung besar, kulitb hitam tinggal di jalan x anaknya bapak Y
dan sebagainya.
Pengertian juga dibedakan dalam pengertian empiris (pengalaman)
dan pengertian logis. Pengertian yang pertama adalah pengertian yang
diperoleh melaui pegalaman sehari-hari yang menyebabkan perbedaan antara
pengalaman individu yang satu dengan individu yang lain. Sedangkan
pengertian logis adalah pengertian yang dipeoleh dengan sengaja dan sadar
dalam memahami sesuatu.

2. Fungsi yang kedua dari proses berpikir adalah membentuk pendapat yaitu hasil
pekerjaan dalam meletakan hubungan antara tanggapan yang satu dengan lainnya,
antara pengertian yang satu dengan pengertian lainnya yang dinyatakan dalam satu
kalimat.

3. Membentuk kesimpulan yaitu membentuk pendapat baru yang berdasar atas


pendapat-pendapat lain yang sudah ada. Dalam menarik kesimpulan manusia
menggunakan bermacam-macam cara yaitu :
a. Melalui analogi ; yaitu apabila seseorang berusaha mencari hubungan dari
peristiwa-peristiwa atas dasar kemiripan dan persamaan yang dilihat dari
khusus ke umum
b. Kesimpulan yang ditarik atas dasarinduksi sintesis yaotu metode berpikir
bertolak dari pengertian yang lebih rendah melompat kepada pengertian yang
lebih tinggi.
c. Kesimpulan yang ditarik atas dasar deduksi analitis, yaitu metode berpikir
yang bertolak dari pengertian lebih tinggi melompat ke pengertian yang lebih
rendah yang berangkat dari proposisi umum menuju pada anggapan yang
khusus. Contoh dari kesimpulan ini adalah silogisme

4. Menetapkan keputusan (decision making)


Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu menetapkan keputusan dan sebgain
keputusan yang diambil mennetukan masa depan manusia. Setiap keputusan yang
diambil akan disusul oleh keputusan lainnya. Kulaitas keputusan dipengaruhi oleh :\
a. kognisi artinya kualitas dan kuantitas yang dimiliki
b. motif
c. sikap

www.edwias.com edwias@yahoo.com
Psikologi Sosial 5

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi KULIAH 5


5. memecahkan masalah (problem solving)
Proses memecahkan masalah berlangsung dalam lima tahap yang meliputi :
a. Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa, dihambat oleh sebab-sebab
tertentu yang diatasi dengan pemecahan yang rutin
b. Menggali memori yaitu mencari cara-cara efektif di masa lalu
c. Penyelesaian mekanis atau trial and error yaitu mencoba seleuruh
kemungkinan pemecahan yang diingat
d. Menarik kesimpulan yang tepat
e. Insight solution menemukan dengan tiba-tiba segala sesuatu yang
terlintas dalam pikiran

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah


adalah sebagai berikut :
a. motivasi ; motivasi yang rendah mengalihkan perhatian sedangkan
motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas, contoh karena terlalu tegang
menghadapi ujian maka justru tidak mampu menjawab pertanyaan pada
tes
b. kepercayaan dan sikap yang salah ; asumsi yang salah akan menyesatkan
manusia, contoh kepercayaan bahwa kebahagiaan diperoleh dari materi
akan menyebabkan ketidakmampuan menyelesaikan persoalan batin
c. Kebiasaan ; kecenderungan untuk mempertahankan pola berpikir tertentu
atau kepercayaan yang berlebihan akan menyebabkan hambatan dalam
pemecahan masalah
d. Emosi ; emosi mewarnai cara berpikir kita, intensitas emosi yang tinggi
akan menghambat kemampuan berpikir

www.edwias.com edwias@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai