RPP Hewani
RPP Hewani
( RPP )
A. Kompetensi Inti
3. KD pada KI-3
3.1 Menerapkan prinsip pengolahan daging
Indikator:
3.1.1 Menerapkan prinsip pengolahan daging mulai dari pengenalan
karakterisitik bahan, prinsip dasar pengolahan, faktor-faktor
yang mempengaruhi, jenis dan prinsip kerja alat pengolahan,
alur proses pengolahan, serta prinsip pelaksanaan pengolahan
daging.
3.1.2 Menerapkan prinsip pengemasan produk olahan daging
3.1.3 Menerapkan prinsip perencanaan usaha pengolahan daging
3.1.4 Menerapkan prinsip pemasaran produk olahan daging
4. KD pada KI-4
4.1 Melaksanakan produksi hasil daging
Indikator:
4.1.1 Melaksanakan pengolahan daging
4.1.2 Melaksanakan pengemasan daging
4.1.3 Melaksanakan perencanaan usaha pengolahan daging
4.1.4 Melaksanakan pemasaran hasil pengolahan daging
C. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik meyakini
anugerah Tuhan pada pembelajaran dasar pengendalian mutu hasil
pertanian dan perikanan sebagai amanat untuk kemaslahatan umat
manusia.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;disiplin teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;disiplin teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
4. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik menghargai kerja
individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
5. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat menerapkan prinsip
pengolahan daging mulai dari pengenalan karakterisitik bahan, prinsip
dasar pengolahan, faktor-faktor yang mempengaruhi, jenis dan prinsip
kerja alat pengolahan, alur proses pengolahan, serta prinsip pelaksanaan
pengolahan daging
6. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat menerapkan pengemasan
hasil usaha pengolahan daging
7. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat menerapkan prinsip
perencanaan usaha pengolahan daging
8. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat menerapkan prinsip
pemasaran produk olahan daging
9. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat melaksanakan
pengolahan daging
10. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat melaksanakan
pengemasan hasil pengolahan daging
11. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat melaksanakan
perencanaan usaha hasil pengolahan daging
12. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat melaksanakan
pemasaran hasil pengolahan daging
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Bahan pangan hewani
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari
hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan
pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan
penanganan dan pengolahan yang berbeda pula. Selanjutnya dalam hal
ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani.
Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta
produk- produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.
Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan
bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:
a. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek
daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali
telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan
hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan
pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah
terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik
sehingga tidak bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda
dengan sifat telur.
Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal
jaringan- jaringan atau komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan
pangan hewani, lemak pada daging terletak pada jaringan lemak, pada
susu terletak pada globula- globula lemak dan pada telur terdapat pada
kuning telur.
d. Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan
lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat,
vitamin, mineral, lemak dan protein.
2. Karakterisitik Daging
a. Pengertian Daging
Daging dapat dideskripsikan sebagai sekumpulan otot yang melekat pada
kerangka. Daging juga dapat didefinisikan sebagai otot tubuh hewan atau
manusia termasuk tenunan pengikatnya. Bagian-bagian lain dari tubuh
hewan seperti hati, ginjal, otak, dan jaringan-jaringan otot lainnya yang
dapat dimakan masih tergolong dalam pengertian daging. Beberapa jenis
hewan yang secara umum dikenal sebagai penghasil daging konsumsi
meliputi : sapi, kerbau, kambing, domba, unggas, dan babi.
Hewan-hewan lainnya seperti kelinci, kuda, kalkun dan lain-lain juga
sering dimanfaatkan untuk diambil dagingnya. Pengertian daging menurut
FDA adalah daging yang telah dikuliti dengan baik, dapat berasal dari
sapi, babi, domba, atau kambing yang telah cukup dewasa dan sehat pada
waktu penyembelihannya, terdiri dari otot-otot pada rangka, lidah,
diafragma, jantung, tetapi tidak termasuk otot-otot pada bibir,
hidung/moncong dan telinga.
b. Sifat Fisik-Morfologik Daging
Sifat morfologik daging berkaitan dengan aspek-aspek bentuk, ukuran,
warna, sifat permukaan, dan susunan. Bentuk daging sekaligus dapat
dikaitkan dengan bentuk karkas dan ukurannya. Bentuk karkas sapi
misalnya sangat berbeda dari sisi bentuk dan ukurannya jika dibandingkan
dangan karkas daging ayam.
c. Tenunan Pengikat
Tenunan pengikat terdiri atas beberapa sel yang agak besar membentuk
serat-serat. Tenunan pengikat bermacam-macam bentuknya, dari mulai
yang tipis dan lunak sampai yang tebal dan kenyal s eperti tendon dan ikat
sendi atau ligamen. Tendon adalah tenunan pengikat yang
menghubungkan otot daging de ngan struktur lainnya, misalnya tulang.
Ada lima tahap yang harus dilalui untuk memperoleh karkas. Tahap-tahap
itu meliputi inspeksi ante mortem, penyembelihan, penuntasan darah,
dressing, dan inspeksi pascamortem.
4. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Praktik
6. Presentasi
1. Alat / Bahan
Laptop
LCD
Lembar kerja siswa
Daging sapi, dan daging ayam
Peralatan praktik pembuatan bakso, nugged , dan abon
2. Sumber Belajar
Buku pelajaran, modul, buku referensi yang sesuai, majalah, hasil
penelitian dan internet
30
Kegiatan
Akhir Wakil masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kegiatan/tugas
yang telah dilakukan untuk
mengevaluasi keberhasilanya dengan
jujur dan tanggung jawab
Kegiatan
Inti Membahas tugas dan mengidentifikasi 140
masalah.
Melakukan interaksi antar siswa dan
guru melalui forum tanya jawab,
sehingga dapat mengekplorasi
kemampuan siswa.
Siswa melakukan identifikasi alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktik.
Siswa melakukan persiapan alat, bahan
dan tempat praktik di laboratorium.
Siswa melakukan kegiatan praktik
penerapan prinsip mutu dalam
pengolahan bahan hasil pertanian dan
perikanan secara berkelompok
sehingga timbul rasa toleransi, kerja
keras dan tanggung jawab.
Siswa mengamati dan mencatat hasil
pengamatan selama dan setelah praktik
dengan teliti.
Siswa menghitung, menganalisis dan
membuat kesimpulan hasil praktik
untuk menerapkan prinsip mutu dalam
pengolahan bahan hasil pertanian dan
perikanan dengan jujur, percaya diri
dan mandiri.
Siswa membuat laporan hasil praktik
secara individu maupun kelompok.
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil praktik dalam 25
Kegiatan
menerapkan prinsip mutu aneka bahan
Akhir
hasil pertanian dan perikanan.
Kegiatan 140
Inti Membahas tugas dan mengidentifikasi
masalah.
Melakukan interaksi antar siswa dan
guru melalui forum tanya jawab,
sehingga dapat mengekplorasi
kemampuan siswa.
Siswa melakukan identifikasi alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktik pengendalian mutu selama
proses dengan pendekatan diagnosis
penyimpangan dan perbaikan proses.
Siswa melakukan persiapan alat, bahan
dan tempat praktik di laboratorium.
Siswa melakukan kegiatan praktik
pengendalian mutu selama proses
dengan pendekatan diagnosis
penyimpangan dan perbaikan proses,
secara berkelompok sehingga timbul
rasa toleransi, kerja keras dan
tanggung jawab.
Siswa mengamati dan mencatat hasil
pengamatan selama dan setelah praktik
dengan teliti.
Siswa menghitung, menganalisis dan
membuat kesimpulan hasil praktik
pengendalian mutu selama proses
dengan pendekatan diagnosis
penyimpangan dan perbaikan proses,
dengan jujur, percaya diri dan mandiri.
Siswa membuat laporan hasil praktik
secara individu maupun kelompok.
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil praktik 25
pengendalian mutu selama proses
Kegiatan dengan pendekatan diagnosis
Akhir penyimpangan dan perbaikan proses.
3. Pedoman penskoran
Terlampir
Spiritual
1. Indikator Spiritual
a. Melaksanakan ibadah secara rutin
b. Selalu berusaha dan berdoa, tidak berputus asa
c. Tidak melanggar larangan agama
d. Nampak bersahaja, rendah hati
e. Berakhlak santun dan menghargai orang lain
f. Berpakaian dan berpenampilan sopan
Jujur
2. Indikator Jujur
a. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
b. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
c. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
d. Melaporkan barang yang ditemukan
e. Melaporkan data atau informasi apa adanya
f. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Disiplin
3. Indikator Disiplin
a. Masuk kelas tidak pernah terlambat
b. Bekerja sesuai prosedur (SOP)
c. Menyelesaikan tugas sesuai ketentuan dan mengumpulkannya tepat waktu
d. Giat belajar dan bekerja
e. Menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik
f. Memperhatikan keselamatan diri, orang lain dan lingkungan
Tanggungjawab
4. Indikator Tanggungjawab
a. Melaksanakan tugas dan kewajiban individu dengan baik
b. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
c. Mengembalikan barang yang dipinjam/yang bukan haknya
d. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
e. Tidak mudah menyerah
Toleransi
5. Indikator Toleransi
a. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
b. Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender
c. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
d. Dapat memaafkan kesalahan/kekurangan orang lain
e. Jauh dari sifat egoisme
Gotong Royong
Santun
7. Indikator Santun
a. Baik budi bahasanya /ucapannya
b. Menggunakan ungkapan yang tepat
c. Mengekspresikan wajah yang cerah dan menyenangkan
d. Berperilaku sopan dan menghormati setiap orang
e. Mengucapkan terima kasih terhadap setiap bantuan orang lain
Percaya diri
Indikator
Pencapaia Teknik Bentuk
n Penilai Instrum Instrumen Skor
Kompete an en
nsi
Dapat Tes Pilihan Soal pilihan ganda:
menerap tulis ganda 1. Berikut ini yang bukan faktor penyebab 10
kan adanya penyimpangan mutu pada
prinsip komoditas hasil pertanian adalah :
mutu dan A. kontaminasi mikroba
pengendali B. karakteristik fisiologis
an mutu C. karakteristik bahan
D. perlakuan fisik dan mekanis
E. perlakuan kimia
2. Penyimpangan mutu juga dapat terjadi
pada saat proses pengolahan. Yang
termasuk penyimpangan fisik yang 10
terjadi dalam proses pengolahan adalah :
A. berkurangnya kadar air bahan akibat
proses pengeringan
B. perubahan bentuk karena proses
pemasakan
C. berkurangnya bobot bahan
D. perbedaan warna karena penggunaan
suhu terlalu tinggi
E. perubahan komposisi kimia
3. Dampak penyimpangan mutu adalah
sebagai berikut, kecuali :
A. produk ditolak pasar/konsumen
B. kerugian bagi produsen
C. gangguan kesehatan bagi konsumen 10
Indikator
Pencapaia Teknik Bentuk
n Penilai Instrum Instrumen Skor
Kompete an en
nsi
D. peningkatan hasil produksi
E. menurunnya harga jual
4. Berikut merupakan batas toleransi
penyimpangan mutu bahan hasil
pertanian ....
A. Bahan berubah warna
B. Tekstur bahan keras
C. Tidak membahayakan kesehatan
konsumen 10
D. Timbul racun
E. Terjadi penggumpalan
5. Salah satu penyebab penyimpangan mutu
bahan hasil pertanian dan perikanan
adalah ....
A. Alat produksi
B. Pendinginan
C. Pembekuan
D. Penggulaan
E. Kontaminasi mikrobiologis 10
6. Dalam pengolahan pangan ada tahap-
tahap yang dianggap sangat penting yang
menentukan keamanan produk pangan
yang dihasilkan adalah ....
A. HHCCP
B. SNI
C. SMN
D. Titik kritis
E. Titik kontrol 10
7. Kegiatan yang dilakukan dalam
pengendalian mutu adalah ... .
A. Persiapan alat
B. Persiapan bahan
C. Monitoring suatu proses
D. Sesuai prosedur
E. Berkesinambungan
8. Pernyataan yang bukan merupakan
tujuan umum dari diagnosis
penyimpangan dan langkah perbaikan
adalah .... 10
A. Memperpanjang masa simpan
B. Menanamkan kesadaran tentang
pencegahan kerusakan
C. Menekan kerusakan
D. Meningkatkan keselamatan kerja
E. Menekan biaya produksi
Indikator
Pencapaia Teknik Bentuk
n Penilai Instrum Instrumen Skor
Kompete an en
nsi
Soal uraian : 10
Jelaskan 3 hal penting yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan
pengendalian proses pengolahan pangan !
20
Jumlah skor 100
Kunci Jawaban :
Pilihan ganda
1. C
2. B
3. D
4. C
5. E
6. D
7. C
8. A
Uraian
1. Proses pengolahan pangan perlu dikendalikan untuk menghasilkan produk pangan
yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
2. Pada prinsipnya pengendalian proses pengolahan pangan adalah untuk menghindari
atau menghilangkan sumber bahaya termasuk bahaya biologis baik mikroba
pembusuk atau patogen, bahaya kimia, dan bahaya fisik.
3. Proses pengendalian hendaknya dilakukan sejak bahan mentah masuk sampai
produk pangan dihasilkan.
2. Instrumen Penilaian Tes Lisan
Indikator Tekni
Bentuk
Pencapaian k Sko
Instrume Instrumen
Kompetens Penila r
n
i ian
Dapat Tes Daftar Pertanyaan:
menalar lisan pertanya 1. Apa yang dimaksud dengan 50
prinsip an pengendalian mutu ?
mutu dan 2. Sebutkan 3 metode pengendalian 50
pengenda proses dalam pengolahan bahan hasil
lian mutu pertanian! dalam menentukan saat
panen
Indikator
Bentuk
Pencapaian Teknik Sko
Instru Instrumen
Kompetens Penilaian r
men
i
Dapat Penugasan Kegia Tugas:
menerap tan di Lakukan kegiatan pengendalian proses
Kan laborat dengan pendekatan diagnosis
prinsip orium penyimpangan dan perbaikan proses,
pengola pada salah satu kegiatan praktik
Indikator
Bentuk
Pencapaian Teknik Sko
Instru Instrumen
Kompetens Penilaian r
men
i
mutu dan han pengolahan hasil pertanian di
pengenda laboratorium pengolahan hasil pertanian
lian mutu yang ada di SMK N1 Kalibagor !
Kunci:
Aspek yang dinilai:
a. Apresiasi kemampuan 25
mengidentifikasi masalah selama
pengamatan.
b. Keruntutan berpikir kemampuan 25
Dapat melaksanakan kerja berdasarkan
melaksana standar kerja untuk memperoleh
kan hasil yang baik.
pengendal c. Pilihan kata dalam mengutarakan
ian mutu pendapat dan kualitas gagasan yang 25
selama akan diimplementasikan dalam
proses penyusunan laporan hasil kerja.
d. Perilaku mempunyai sikap jujur
yang ditunjukkan oleh kelugasan
mengutarakan pendapat, sikap 25
terbuka dalam menerima masukan
dan koreksi
Indikator
No Waktu
Pencapaian Tugas / Langkah Kerja
. (menit)
Kompetensi
Dapat 1 Persiapan kerja 15
melaksanakan a. Bahan
pengendalian b. Alat
mutu selama c. Tempat
proses dengan 2 Proses 65
pendekatan a. Ketepatan pelaksanaan dengan prosedur
titik kritis dan b. Ketrampilan
catat nol serta c. K3
pendekatan d. Ketepatan waktu
diagnosis 3 Hasil kerja 20
penyimpangan a. Data hasil praktik
dan perbaikan b. Laporan
proses
Indikator
No Waktu
Pencapaian Tugas / Langkah Kerja
. (menit)
Kompetensi
Jumlah skor 100
Norma Penilaian Praktek:
No Tugas / Langkah Kriteria Keberhasilan Skor Kemungkinan Hasil Skor Perolehan Skor
Kerja Maks Peserta Didik
I Persiapan Kerja
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Suyanto
NIP 19610309 198503 1 010