Contoh Laporan KKL
Contoh Laporan KKL
Disusun oleh :
Kelompok XA
Ketua Panitia,
Fadhillah Evandharu
Nim. 23010111120001
Ahmad N. Al-Baari, S.Pt., M.P., Ph.D. Drh. Enny Tantini Setiatin, MSc.
197406012001121002 196109121990032002
PENDAHULUAN
dari ternak tertentu atau untuk tujuan pemuliaan. Feeding adalah salah satu faktor
pakan yang benar dan tepat maka akan meningkatkan produktivitas ternak dan
pemilihan pakan yang baik serta pemberian yang sesuai angka kecukupan nutrien
akan menjaga kondisi ternak agar tetap sehat. Manajemen pemeliharaan yang
Oleh karena itu, Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan agar
baik dan benar serta dapat membandingkan teori yang diperoleh saat perkuliahan
Kerja Lapangan ini dilakukan di PT. Charoen Pokhpand feedmeal yang bertujuan
untuk mengetahui proses pengolahan pakan dari awal kegiatan sampai menjadi
hasil ternak bebek berupa telur. Kunjungan ketiga dilakukan di BPTU – HPT
mengetahui cara pemuliaan dan pembibitan dari sapi Bali dan babi.
KUNJUNGAN I. PT. CHAROEN POKPHAND SURABAYA
Mei 2014. Kegiatan yang dilakukan yaitu presentasi mengenai profil PT. Charoen
Pokphand feedmeal dan kegiatan diskusi (tanya jawab) untuk pengumpulan data
pakan ternak, Day Old Chicks dan makanan olahan terbesar di Indonesia.
Perseroan didirikan tahun 1972 dengan pabrik pakan ternak terbesar pertama di
Jakarta untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas. Dari satu pabrik pakan
dalam menghasilkan produk yang dapat dipercaya dan berkualitas tinggi dengan
jaringan pabrik pakan ternak ini membuat Perseroan menjadi salah satu produsen
pakan ternak terbesar di Indonesia. Selain itu, jaringan tersebut memiliki posisi
strategis untuk memenuhi kebutuhan peternak ayam di seluruh negeri. Hal ini
menjadikan Perseroan sebagai perusahaan penghasil pakan ternak yang
terpercaya.
Proses intake adalah proses penuangan atau pengisian bahan baku yang
merupakan tahap awal dari proses produksi yang akan berlangsung. Bahan baku
yang disimpan dalam gudang akan dimasukkan kedalam hopper intake sesuai
dengan permintaan bahan baku dari bagian mixer. masuk ke chain dan dialirkan
menuju bucket elevator. Elevator bergerak dengan arah vertikal membawa bahan
baku dan akan mengiisi tong-tong bahan baku. Sebelum masuk kedalam tong
berupa plastic dan benang yang terdapat dalam bahan baku. Biasanya proses
ini menyaring bahan-bahan yang ukuranya lebih besar daripada bahan baku
yang dituang.
logam yang terdapat pada bahan baku karena alat ini dilengkapi oleh
elektromagnetik.
sehingga volumenya sesuai dengan ketentuan yang diinginkan. Proses milling ini
pengadukan bahan baku pada proses Mixing dikontrol secara otomatis dengan
Lama pengadukan dalam 1 batch untuk mixer A adalah ± 4 menit dan untuk mixer
vitamin yang disebut juga proses hand add. Proses pencampuran ini disebut
dengan Dry Mix karena bahan baku yang diolah semuanya masih berupa bahan
padat. Setelah itu pada mixer disemprotkan cairan/liquit tambahan seperti curt
palm oil (CPO) yang disebut juga proses Wet Mix. Diharapkan nantinya dari
Proses pelleting ini adalah proses untuk membentuk bahan yang dihasilkan
dari mixer dari bentuk serbuk menjadi bentuk padat seperti silinder kecil yang
dan tekanan. Produk yang keluar dari lubang (die) walaupun sudah berbentuk
pellet tapi panjangnya tidak rata sehingga perlu diseragamkan dengan dipotong
dengan menggunakan pisau otomatis. Bentuk pellet yang baik yang dihasilkan
adalah yang tidak keras dan waktu ditekan pelletnya tidak hancur atau remuk
sehingga pellet tersebut akan menjadi rapuh atau mudah hancur. Dengan demikian
saat bahan yang keluar dari mesin pellet turun, maka bahan tersebut harus
ini bertujuan untuk menurunkan suhu pellet menjadi maksimal 5oC diatas suhu
ruangan (± 30oC).
Proses crumbling ini adalah proses untuk menghancurkan pellet yang ada
sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil seperti butiran (crumble). Pada proses
ini bahan yang melewati mesin crumble akan mengalami proses penekanan oleh 2
dari pengayakan adalah memisahkan hasil crumbling, yaitu bentuk pakan yang
menghasilkan produk yang siap dijual dengan kualitas baik dari segi keseragaman
baik, alat takar, media informasi (nama produk, produsen, komposisi produk) dan
promosi .
Pada proses ini bahan jadi yang telah diolah baik yang berbentuk tepung,
dimana beratnya telah diatur agar bahan jadi tersebut keluar 50kg saja oleh mesin.
Setelah bahan jadi dimasukkan kekarung maka dengan konveyor, karung tersebut
dijahit dan siap untuk dipacking. Setelah dipacking ada pengecekan mutu dari
bagian quality control (QC) sehingga produk yang dihasilkan dapat selalu
terjamin kualitasnya.
KUNJUNGAN II. KAMPOENG BEBEK SIDOARJO
pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan
proses pengolahan hasil ternak bebek serta melakukan tanya jawab untuk
Bapak Sulaiman yang terletak di desa Kebonsari – Candi, Sidoarjo Jawa Timur
(lihat ilustrasi 3). UD Adon Jaya adalah salah satu inovasi baru dalam bidang
pengolahan hasil ternak yang berupa telur bebek diolah dalam bentuk telur asin.
Namun, telur asin yang dijual bukan telur asin seperti biasa di pasaran. Di tempat
ini menjual berbagai macam olahan seperti telur asin asap, goreng, dan oven
dengan variasi rasa yang berbeda seperti salmon, udang atau kepiting.
Sejarah berdirinya UD Adon Jaya dimulai dari tahun 1987, pada tahun ini
pemilik mulai beternak sejumlah 150 ekor bebek sampai tahun 1997. Akhirnya
pada tahun 1997, pemilik tersebut berpikiran untuk memulai bisnis telur asin
karena produksi telur yang dihasilkan cukup tinggi yaitu mencapai 1500 butir dan
bebek yang diternakkan pun semakin bertambah hingga mencapai 900 ekor.
Jumlah karyawan yang dimiliki yaitu 2 orang yang bertugas memberi pakan dan
Manajemen Pemeliharaan
intensif (lihat ilustrasi 4) dengan pemberian pakan sebanyak 2 kali yang diberikan
pada pagi dan sore hari. Formulasi ransum yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan dari bebek dan dengan sistem pemberiaan pakan yang terukur.
Pemilihan bahan pakan disesuaikan dengan variasi rasa yang ingin dihasilkan,
misalkan rasa udang diperoleh dari pemberian kulit udang dalam campuran pakan.
Bahan pakan yang biasa digunakan berasal dari hasil samping tau limbah seperti
bekatul, nasi aking, kepala ikan, kulit udang, dan kupang. Presentase pemberian
pakan biasanya sebesar 20% nasi aking, 30% bekatul dan 5% konsentrat. Namun
pemilihan bahan pakan yang berasal dari hasil samping juga memiliki resiko
apabila bahan pakan tersebut disimpan terlalu lama. Misalkan, penyimpanan nasi
afkhir bebek dilihat dari tingkat produksinya, apabila produksi telur mulai
untuk memberikan rasa asin pada telur, pemeraman 2 kg garam untuk 300 butir
batu bata selama 12 hari dan bertujuan untuk melapisi telur agar rasa asin dapat
bertahan lama karena sifat garam yang mudah menguap sehingga perlu dilakukan
selanjutnya yaitu mengupas lapisan batu bata dan mencuci hingga bersih lalu
permintaan pelanggan telur asin bakar maka dilakukan pembakaran selama 12 jam
pada suhu < 100oC, yang membedakan yaitu terletak pada bahan bakar yang
bertujuan agar aroma minyak meresap dan dapat menurunkan kadar air telur.
Pemrosesan dengan cara digoreng atau oven dilakukan selama 7 jam pada suhu <
100oC. Jika menginginkan telur asin goreng dengan rasa salmon, maka proses
berupa televisi dan media sosial melalui internet. Sehingga hingga saat ini banyak
pengunjung yang berdatangan dengan sendirinya. Bahkan beberapa kali tempat ini
diliput oleh berbagai acara di stasiun televisi swasta yang membantu dalam proses
promosi produk tersebut. Berasal dari acara itulah sehingga Kampung Bebek
prasarana terutama transportasi. Harga jual telur asin itu sendiri untuk setiap butir
nilai jualnya. Telur asin dikemas dengan menggunakan kertas perak atau emas
dan dimasukkan kedalam box, setiap box berisi 10 butir telur. Produk dari telur
asin ini dapat bertahan hingga 20 hari walapun tanpa disimpan ke dalam lemari
pendingin.
KUNJUNGAN III. BPTU – HPT Denpasar (Breeding Center) Pulukan
2014. Kegiatan yang dilakukan yaitu presentasi mengenai profil BPTU – HPT
ilustrasi 6). Pengamatan secara langsung di lapangan tidak dapat dilakukan karena
HPT Denpasar (Breeding Center) Pulukan diperoleh data dan informasi sebagai
berikut :
dilatarbelakangi adanya dua isu besar tentang sapi Bali pada pertengahan dekade
70-an. Pertama adalah turunnya populasi sapi Bali yang diakibatkan oleh
pemotongan sapi betina produktif dan eksport sapi Bali yang tidak terkendali.
Kedua adalah dampak ikutan dari terkurasnya sapi Bali tersebut sehingga
Melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian nomor 776/ Kpts/ Um/ 12/
1976, pemerintah pusat pada 1976 berupaya mencegah punahnya sapi bali dan
Ternak Unggul Sapi Bali (BPTU Sapi Bali), yang bertanggung jawab kepada
Visi
Terwujudnya BPTU dalam peningkatan mutu genetik bibit ternak Sapi Bali dan
Misi
sub-sektor peternakan.
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
pemurnian.
4. Pelaksanaan seleksi berdasarkan uji performans dan uji progency sapi Bali
murni unggul.
9. Pelaksanaan penyebaran hasil dan produksi bibitb sapi Bali murni unggul.
produksi dan pengembangan serta penyebaran hasil produksi bibit Sapi Bali
lokasi BPTU ini, perlu waktu 3 jam lebih ke arah selatan Kota Denpasar.
Breeding Center Pulukan ini menempati lahan seluas 102 hektar, sebagai
Provinsi Bali. Lahan tersebut diibagi menjadi beberapa petak dengan peruntukan
Untuk
5% terbaik perbaikan
Uji Seleksi
mutu genetik
Ilustrasi 7. Proses Perbaikan Mutu Genetik BPTU-HPT Sapi Bali Breeding Center
KUNJUNGAN IV. UPT BIB TABANAN
diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014. Kegiatan yang dilakukan
yaitu presentasi mengenai profil UPT BIB Tabanan dan kegiatan diskusi tanya
Berdasarkan kegiatan Kuliah kerja lapangan (KKL) dengan tujuan UPT BIB
Lokasi dan Struktur Organisasi UPT BIB Sapi Bali dan Babi
BIB Sapi Bali dan babi berada di daerah Bedugul Bali, pada tahun 2001-
2002 diresmikan oleh dinas pertanian dan telah dibentuk struktur organisasinya.
BIB ini memiliki 10 tenaga kerja. BIB Sapi Bali dan babi Terdapat 14 ekor
pejantan sapi bali, 18 ekor pejantan babi, 15 ekor babi betina dan 12 induk sapi
bali. BIB atau Unit Pemuliaan Ternak ini berada dibawah pantauan Pemerintahan
Provinsi Bali, Tujuan awal pembangunan BIB ini yaitu untuk melestarikan sapi
bali, tetapi BIB ini juga mulai mengembangkan pada ternak lain yaitu babi.babi di
bali sangat vital posisinya sebagai makanan pokok maupun makanan adat.
Sehingga kebutuhan akan daging Babi meningkat dan mulai banyak dipelihara
semen babi dan sapi bali. Pada babi semen dalam bentuk cair, ini dikarenakan
penerapan dilapangan lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan dan untuk sapi
bali adalah semen beku. Jumlah produksi semen babi cair yaitu 10.000 strow dan
untuk semen beku sapi yaitu 90.000 strow. Ketika melakukan pengambilan
semen, lebih mudah dilakukan pada babi dari pada sapi untuk prosesing sampai
koleksi.
Pada babi dipilih semen dalam bentuk cair dikarenakan teknologi untuk
semen beku di Indonesia belum ada dan baru di Kanada yang menerapkan semen
babi beku. Selain semen beku menghasilkan strow yang sedikit dan susah untuk
semen cair. Tingkat keberhasilan IB babi cukup tinggi yaitu 80% dalam sekalai
melakukan IB (lihat ilustrasi 9). Lama simpan strow tergantung dari pengenceran
yang dilakukan, biasanya mampu bertahan 4-10 hari. BIB Bali pernah mengirim
Sapi Bali