Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS DIETETIK I

ANEMIA MIKROSITIK DENGAN GASTRITIS DAN ULKUS LAMBUNG

Dosen pengampu :
Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si.
Ahmad Syauqy, S.Gz, MPH, PhD

Disusun oleh:

Devi Fairuz Zakiyah 22030117110018

UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2019
I. LATAR BELAKANG
Ny. N berusia 68 tahun memiliki keluhan mual, lemas, BAB berwarna hitam, bahkan
transfusi rutin dilakukan sejak 6 tahun lalu karena kadar Hb rendah. Ny. N didiagnosis
anemia mikrositik dan gastritis disertai ulkus lambung. Riwayat penyakit maag karena
sering melewatkan waktu makan dan tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.
Semenjak masuk RS, Ny. N telah mendapat 2 kantong transfusi darah. Saat di RS, Ny. N
minum 3 gelas susu isokal dengan takaran 2 sendok tiap kali penyajian. Sehari-hari, Ny.
N lebih banyak beristirahat karena mudah lelah (bedrest).

II. SKRINING (DATA UMUM)


A. Pemilihan metode skrining
Pada kasus Ny. N, metode skrining yang digunakan adalah MNA (Mini
Nutritional Assessment), mengingat pasien adalah lansia berusia 68 tahun. MNA
dapat mengidentifikasi lansia yang mengalami malnutrisi dan berisiko malnutrisi.
B. Pengisian kuesioner
Tabel 1. Skrining Risiko Malnutrisi dengan MNA

5
C. Membuat kesimpulan kuesioner
Ny. N mengalami malnutrisi (poin 5) dan diharuskan segera dilakukan
perencanaan asuhan gizi, sehingga layak untuk dilakukan PAGT.

III. ASESMEN (PENGKAJIAN) GIZI


.1 Pengkajian data riwayat pasien (CH)
Tabel 2. Pengkajian data riwayat Ny. N
Domain Data
CH 1.1.1 Umur 68 tahun
CH 1.1.2 Gender Perempuan
CH 1.1.6 Pendidikan Pendidikan terakhir SD
CH 1.1.7 Peran dalam keluarga Ibu rumah tangga
CH 2.1.5 Riwayat Penyakit: Gastritis, ulkus lambung
Gastrointestinal
CH 2.1.7 Riwayat Penyakit: Hematologi Anemia mikrositik
CH 2.2 Perawatan Transfusi darah 2 kantong, terapi medis NaCl 20 tpm,
Omeprazole 40 mg dan Asam Tranexamat 50 mg injeksi.
CH 3.1.2 Kondisi Rumah Hidup bersama anak, menantu, dan cucu perempuan
Kesimpulan: Nyonya N berusia 68 tahun dengan riwayat pendidikan terakhir SD.
Nyonya N memiliki riwayat penyakit gastritis, ulkus lambung, anemia mikrositik, dan
menerima perawatan transfusi darah 2 kantong, terapi medis NaCl 20 tpm, omeprazole
40 mg dan asam tranexamat 50 mg injeksi.
.2 Pengkajian riwayat terkait gizi/makanan (FH)
a. Data Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)
Tabel 3. Pengkajian riwayat gizi/makanan Ny. N
Domain Data SMRS Interpretasi
FH 1.1.1 Asupan energi 1005 kkal Kurang, asupan energi
sekitar 57,94%
FH 1.2.1 Asupan cairan 1200 mL Kurang, asupan cairan
sebesar 84,37%
FH 1.5.1 Asupan lemak dan Lemak 37,1 g Berlebih, asupan lemak
kolesterol Kolesterol 146,1 mg sebesar 128,37%
FH 1.5.2 Asupan protein 37,4 g Kurang, asupan protein
sebesar 34,5%
FH 1.5.3 Asupan karbohidrat 136,3 g Kurang, asupan
karbohidrat 52,38%
FH 1.5.4 Asupan serat 8,9 g Kurang, asupan serat
sekitar 46,11%
FH 1.6.1.2 Asupan vitamin C 28,7 mg Kurang, asupan vitamin
C sekitar 43,6%
FH 1.6.1.11 Asupan vitamin B12 1,2 mcg Kurang, asupan vitamin
B12 sebesar 57,14%
FH 1.6.2.3 Asupan mineral zat besi 7,4 mg Kurang, asupan zat besi
sekitar 70,27%
FH 1.6.2 Asupan mineral kalsium 207,8 mg Kurang, asupan kalsium
sekitar 23,67%
FH 2.1.2 Kebiasaan diet Sering melewatkan waktu makan
FH 7.3 Aktivitas fisik Lebih banyak beristirahat,
mudah lelah (bedrest)
Kesimpulan: Sebelum masuk rumah sakit, Nyonya N memiliki riwayat asupan
kurang pada energi, cairan, protein, karbohidrat, serat, vitamin C, vitamin B12, zat
besi dan kalsium.
b. Data Masuk Rumah Sakit (MRS)
Tabel 4. Asupan MRS Ny. N
Domain Data SMRS Interpretasi
FH 1.1.1 Asupan energi 321,42 kkal Kurang, asupan energi
sebesar 20,07%
FH 1.3.1 Asupan enteral Isocal
FH 1.5.1 Asupan lemak dan kolesterol Lemak 11,57 g Kurang, asupan lemak
Kolesterol 19,28 mg sekitar 43,36%
FH 1.5.2 Asupan protein 11,57 g Kurang, asupan protein
sekitar 11,56%
FH 1.5.3 Asupan karbohidrat 43,71 g Kurang, asupan
karbohidrat 18,2%
FH 7.3 Aktivitas fisik Lebih banyak beristirahat, mudah
lelah (bedrest)
Kesimpulan: Nyonya N tidak memenuhi asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat
saat dirawat di rumah sakit.

.3 Pengkajian antropometri (AD)


Tabel 5. Pengkajian antropometri Ny. N
Domain Data Identifikasi Masalah Hasil Interpretasi Data
AD 1.1.1 Tinggi badan Panjang Menggunakan rumus 149,1 cm
ulna= 22 TB = 2,525 panjang
cm ulna (cm) – 5,828 jenis
kelamin + 99,3841
AD 1.1.2 Berat badan LILA = Menggunakan rumus 47,41 kg
25,4 cm BB = LILA/26,3 x (TB
– 100)
AD 1.1.5 Indeks Massa LILA = Menggunakan rumus 84,9% Gizi kurang
Tubuh 25,4 cm status gizi = LILA
aktual/LILA persentile
x 100%
Kesimpulan: Nyonya N mengalami gizi kurang menurut status gizi berdasarkan LILA.

.4 Pengkajian data biokimia (BD)


Tabel 6. Pengkajian data biokimia Ny. N
Domain Data Nilai Normal Interpretasi Data
BD 1.5.2 GDS 120 mg/dl <200 mg/dl Kurang
BD 1.10 Eritrosit 3,16 juta/ul 4,5-5,5 juta/ml Kurang
BD 1.10 MCH 23,7 pg 26-34 pg Kurang
BD 1.10 Trombosit 629 ribu/ul 140-400 ribu/ul Lebih
BD 1.10.1 Hemoglobin 7,5 g/dl 12-14 g/dl Kurang
BD 1.10.2 Hematokrit 23,5% 40-48% Kurang
BD 1.10.3 MCV 74,4 fL 80-100 fL Kurang
Kesimpulan: Nyonya N memiliki nilai biokimia yang kurang pada GDS, eritrosit, MCH,
hemoglobin, hematokrit dan MCV.
.5 Pengkajian data klinis/ fisik (PD)
Tabel 7. Pengkajian data klinis/fisik Ny. N
Domain Data Nilai Normal Identifikasi Masalah
PD 1.1.5 Digestive systems Mual, lemas - -
PD 1.1.9 Tekanan Darah 110/70 mmHg <120/ <80 mmHg Normal
(vital Respiratory Rate 20x/menit 20-30x/menit Normal
signs) Suhu 36,4°C 36-37°C Normal
Kesimpulan: Nyonya N memiliki data klinis vital normal, namun memiliki keluhan
mual dan lemas.
.6 Comparative standar
Tabel 8. Nilai comparative standar Ny. N
Domain SMRS MRS
CS 1.1.1 Kebutuhan Energi 1734,48 kkal 1601,06 kkal
CS 2.1.1 Kebutuhan Lemak 28,9 gram 26,68 gram
CS 2.2.1 Kebutuhan Protein 108,4 gram 100,06 gram
CS 2.3.1 Kebutuhan Karbohidrat 260,17 gram 240,159 gram
CS 2.4 Kebutuhan Serat 19,3 gram 19,3 gram
CS 3.1.1 Kebutuhan Cairan 1422,3 ml 1422,3 ml
CS 4.1.2 Kebutuhan Vitamin C 65,84 mg 65,84 mg
CS 4.1.11 Kebutuhan Vitamin B12 2,1 mcg 2,1 mcg
CS 4.2.3 Kebutuhan Zat Besi Zat besi: 10,53 mg Zat besi: 10,53 mg
CS 4.2.1 Kebutuhan Kalsium 877,9 mg 877,9 mg
Kesimpulan: Nyonya N memiliki nilai kebutuhan energi 1734,48 kkal pada sebelum
masuk rumah sakit dan 1601,06 kkal pada masuk rumah sakit.
IV. DIAGNOSIS GIZI
Inadequate oral intake (NI 2.1) berkaitan dengan asupan makanan yang tidak memenuhi
kebutuhan energi (52,14%) dan kebiasaan sering melewati waktu makan ditandai dengan
penyakit gastritis dan ulkus lambung yang diderita.

Altered gastrointestinal function (NC 1.4) berkaitan dengan adanya gangguan saluran
cerna yang mengalami perdarahan ditandai dengan keluhan mual, lemas, bab berwarna
hitam (mengandung darah) dan transfusi darah rutin serta hasil lab yang menunjukkan
Hb 7,5 g/dl, eritrosit 3,16 juta/ul.

V. INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi Gizi
1. Memberikan makanan dan cairan secukupnya, mengistirahatkan saluran cerna dan
mengurangi risiko perdarahan ulang dengan mengusahakan keadaan gizi sebaik
mungkin.
2. Memberikan informasi diet bagi penderita gastritis, ulkus lambung dan anemia
mikrositik.
B. Perencanaan (Planning)
1. Pemberian Diet
a. Preskripsi Diet
Memenuhi kebutuhan pasien yaitu 1000 kkal, diberikan makanan saring
mengingat fungsi saluran cerna yang belum sepenuhnya pulih. Karbohidrat
diberikan sebanyak 150 gram, lemak diberikan sebanyak 20 gram (dibatasi),
protein diberikan sebanyak 50 gram.
b. Syarat Diet
a) Rendah serat dan tidak merangsang saluran cerna.
b) Diberikan suplementasi iron dan B12 jika diperlukan.
2. Pemberian Konseling Gizi
Konseling gizi diberikan oleh ahli gizi yang mengunjungi ke kamar rawat inap
pasien, segera setelah pasien awal dirawat juga saat pasien telah mampu diberikan
makanan saring. Ahli gizi juga memaparkan konseling kepada keluarga yang ikut
menemani pasien. Konseling berlangsung selama 30 menit dengan didukung media
leaflet. Ahli gizi memberikan beberapa anjuran dan larangan, seperti:
a. Karbohidrat cukup, protein tinggi, dan lemak dibatasi
b. Menghindari pengolahan makanan dengan digoreng, lebih baik direbus,
dikukus, dibakar, dipanggang
c. Cairan cukup, terutama bila ada muntah dan demam
d. Rendah serat dan tidak menimbulkan gas
e. Membatasi asupan teh berlebih
f. Mudah cerna, porsi kecil dan sering
g. Tidak dianjurkan minum susu dan teh terlalu banyak
h. Menghindari snack terlalu malam, karena merangsang pembentukan asam
lambung di malam hari
3. Koordinasi dengan profesi kesehatan lain
a. Dokter bertanggung jawab dengan menegakkan diagnosis dan menetapkan
terapi secara keseluruhan, menetapkan preskripsi diet, dan merujuk pasien ke
ahli gizi.
b. Perawat bertanggung jawab melakukan skrining gizi dan pemantauan asupan
makanan dan respons klinis pasien terhadap diet yang diberikan, lalu
menyampaikan ke ahli gizi.
C. IMPLEMENTASI
1. Jenis Diet : Diet Makanan Saring
2. Bentuk Makanan : Makanan saring
3. Menu
Waktu Menu Bahan Penurkar URT
6.30 Teh hangat Gula pasir 1P 1 sdm
7.30 Bubur kacang hijau Kacang hijau 2P 2 sdm
Gula aren 1P 1 sdm
10.00 Isocal 1P 250 ml
12.30 Puree ayam wortel Ayam tanpa kulit 2P 2 ptg sdg
Wortel ½P 1 ptg
Kentang 1P 2 bh sdg
16.00 Sari melon Melon 1P 1 ptg bsr
Gula pasir 1P 1 sdm
18.30 Sup krim jagung Jagung 1P 3 ptg sdg
Susu ½P 100 g
Maizena ½ sdt
Telur rebus Telur 1P 1 btr
20.00 Isocal 1P 250 ml

VI. PERENCANAAN MONITORING – EVALUASI GIZI


A. Antropometri (AD)
Berat badan pasien stabil saat dilakukan pengukuran seminggu kemudian.
B. Biokimia (BD)
Tes feses tidak menunjukkan adanya darah dua minggu kemudian.
Hemoglobin mencapai 10 g/dl setelah sebulan kemudian.
Uji laboratorium akan dilakukan setelah 3 bulan kemudian:
1. Eritrosit mencapai 4,5 juta/ml
2. Hematokrit mencapai 30%
3. MCV mencapai 40 fL
C. Klinis/fisik (PD)
Tidak terjadi demam (suhu >37,5°C) selama masa rawat inap berlangsung.
Pasien tidak merasakan keluhan mual dan lemas lagi setelah selesai dirawat.
D. Asupan makanan (FH)
Selama dirawat di rumah sakit:
1. Asupan energi meningkat minimal 1700 kkal pada minggu pertama.
2. Makanan dihabiskan lebih dari 80%.
3. Asupan cairan meningkat minimal 1500 mL.
4. Makan tepat waktu, sesuai jam makan dan saat makanan disajikan.
VII. PEMBAHASAN KASUS
Nyonya N berusia 68 tahun memiliki keluhan mual, lemas, dan bab berwarna
hitam, didiagnosis anemia mikrositik dan gastritis disertai ulkus lambung. Semenjak
masuk rumah sakit, Nyonya N telah mendapat 2 kantong transfusi darah. Sebelumnya,
sejak 6 tahun lalu Nyonya N rutin melakukan transfusi darah sejak 6 tahun lalu karena
kadar Hb yang rendah.
Metode skrining yang dilakukan pada Nyonya N yang dikategorikan sebagai
lansia adalah Mini Nutritional Assessment (MNA). Berdasarkan data hasil skrining
gizi, diperoleh skor 4 yang berarti malnutrisi, maka harus segera dilakukan proses
asuhan gizi terstandar pada Nyonya N.
Nyonya N yang memiliki tinggi badan 149,1 cm dan berat badan 47,41 kg
mengalami gizi kurang, dibuktikan dengan hasil perhitungan persentil LILA. Selain
itu, anemia mikrositik Nyonya N dibuktikan dengan Hb yang rendah yaitu 7,5 g/dl
dan MCV 74,4 fl. Anemia mikrositik adalah anemia yang mengandung hemoglobin
dalam jumlah kurang dari normal (MCV kurang, MCHC kurang). Hal ini umumnya
menggambarkan insufisiensi sintesis heme (besi), seperti pada anemia defisiensi besi,
keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronis, atau gangguan sintesis globin,
seperti pada talasemia.2
Nyonya N yang sebelumnya belum pernah menerima konseling gizi memiliki
kebiasaan melewatkan waktu makan sehingga memiliki riwayat penyakit maag.
Dilihat dari riwayat asupan, Nyonya N jarang mengonsumsi protein hewani dan lebih
sering mengonsumsi protein nabati setiap harinya, juga mengonsumsi teh manis tiga
kali sehari. Hal inilah yang bisa meningkatkan risiko anemia bagi Nyonya N,
mengingat kandungan tanin pada teh yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Pada kasus ini, Nyonya N yang memiliki status gizi kurang didiagnosis
ketidakcukupan asupan oral dan perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan
perdarahan saluran cerna. Atas dasar diagnosis inilah pasien diberikan intervensi
dengan tujuan memberikan makanan saring yang tidak memberatkan kerja lambung
dan mencegah sekresi asam lambung berlebihan serta memberikan pengetahuan
terkait diet penyakit pasien.
Nyonya N yang hanya mengasup sekitar 300 kalori saat dirawat ditargetkan
untuk meningkatkan asupan sampai 1000 kalori. Selain itu, Nyonya N juga diberikan
konseling gizi berkaitan dengan penyakit yang diderita dan diet yang tepat.
Diharapkan intervensi yang diberikan dapat mempertahankan berat badan pasien serta
mempercepat pemulihan pasien, meningkatkan nilai biokimia seperti hemoglobin,
eritrosit, MCV dan hemotokrit, tidak terjadi demam selama masa rawat inap, dan
kebiaasan makan Nyonya N menjadi teratur dan terpenuhi minimal 80%.
Nyonya N yang dirawat di rumah sakit mendapatkan terapi medis NaCl 20
tpm, omeprazole 40 mg dan asam tranexamat 50 mg injeksi. Omeprazole sebagai
penghambat pompa proton dapat menghambat sekresi asam dan absorpsi vitamin B12
dan zat besi, sehingga pasien harus dipastikan untuk tidak kekurangan vitamin B12
dan iron. Jika tidak dapat terpenuhi, pasien dapat diberikan suplementasi vitamin B12
dan iron.3
Selain omeprazole, asam traneksamat juga diberikan pada pasien yang
mengalami pendarahan dari lambung dibuktikan dengan bab yang berwarna hitam.
Asam traneksamat digolongkan sebagai rekomendasi kategori I sebagai obat yang
digunakan intraoperatif untuk mengurangi pendarahan.4

VIII. PENUTUP/ KESIMPULAN


Nyonya N yang didiagnosis anemia mikrositik, gastritis dan ulkus lambung
dengan keluhan mual, lemas dan bab berwarna hitam diberikan proses asuhan gizi
terstandar karena terbukti mengalami malnutrisi. Proses asuhan gizi terstandar yang
telah dilakukan pada Nyonya N diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi
pasien dengan tidak adanya keluhan setelah dirawat. Selain itu, diharapkan Nyonya N
dapat memperbaiki kebiasaan makannya seperti makan teratur dan bergizi seimbang,
serta meningkatkan pengetahuan gizi pada pasien.
IX. LAMPIRAN
1. LEAFLET
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
a. Riwayat Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)

============================================================
Analysis of the diet pla
============================================================
Food Amount energy carbohydr.
____________________________________________________________________

nasi putih 140 g 182.0 kcal 40.0 g


roti tawar 70 g 191.7 kcal 36.3 g
daging ayam 21 g 59.8 kcal 0.0 g
telur ayam 26 g 40.3 kcal 0.3 g
daging sapi 2g 5.4 kcal 0.0 g
ikan bandeng 29 g 24.3 kcal 0.0 g
tahu 80 g 60.8 kcal 1.5 g
tempeh, soybean, mold process 25 g 49.8 kcal 4.3 g
labu siam mentah 30 g 6.0 kcal 1.3 g
sawi hijau 60 g 9.0 kcal 1.3 g
apel 43 g 25.4 kcal 6.6 g
pisang ambon 100 g 92.0 kcal 23.4 g
gula pasir 21 g 81.3 kcal 21.0 g
susu sapi 7g 4.6 kcal 0.3 g
minyak kelapa sawit 20 g 172.4 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 1005.0 kcal (100 %), carbohydrate 136.3 g (100 %)

============================================================
Result
============================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
____________________________________________________________________
energy 1005.0 kcal 2198.9 kcal 46 %
PUFA 5.8 g - -
cholesterol 146.1 mg - -
protein 37.4 g(15%) 50.0 g(12 %) 75 %
fat 37.1 g - -
carbohydr. 136.3 g - -
dietary fiber 8.9 g - -
retinol 64.9 µg - -
phytic acid 647.4 mg - -
calcium 207.8 mg 800.0 mg 26 %
magnesium 198.8 mg 280.0 mg 71 %
niacineequiv. 0.0 mg 13.0 mg 0%
zinc 3.6 mg 12.0 mg 30 %
iron 7.4 mg 10.0 mg 74 %
Vit. B1 0.4 mg 1.0 mg 39 %
Vit. B2 0.5 mg 1.2 mg 44 %
niacine 5.3 mg - -
Vit. B6 1.0 mg 1.6 mg 64 %
pantoth. acid 2.1 mg - -
tot. fol.acid 134.9 µg - -
Vit. B12 1.2 µg 2.0 µg 58 %
Vit. C 28.7 mg 60.0 mg 48 %
Vit. A 1265.8 µg 800.0 µg 158 %

b. Riwayat Makan Setelah Masuk Rumah Sakit (MRS)

Nama Jumlah URT Kalori Karbohidrat Protein Lemak


Isocal 3 gelas/@2 72 gram 321,42 kkal 43,71 g 11,57 g 11,57 g
sdm
c. Perhitungan Tinggi Badan dan Berat Badan
TB (ulna) = 2,525 panjang ulna (cm) – 5,828 jenis kelamin + 99,384
= 2,525 x 22 – 5,828 x 1 + 99,384
= 149,1 cm
BB = LILA /26,3 x (TB – 100)
= 47,41 kg
Status gizi persentil = LILA aktual/LILA persentile x 100%
= 25,4/29,9 x 100%
= 84,9% (Gizi Kurang)
d. Kebutuhan Energi dan Makronutrien
BBI = (TB – 100) ± 10%(TB – 100)
= (149,1 – 100) ± 10%(149,1 – 100)
= 44,19 – 49,1
1) Kebutuhan SMRS
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 47,41) + (1,8 x 149,1) – (4,7 x 68)
= 1058,9
Energi = BMR x Faktor Aktivitas x Faktor Stres
= 1058,9 x 1,3 x 1,4
= 1927,2 kkal – 10%
= 1734,48 kkal
Lemak = 15% x 1734,48 kkal = 260,17 : 9
= 28,9 gram
Protein = 25% x 1734,48 kkal = 433,62 : 4
= 108,4 gram
Karbohidrat = 60% x 1734,48 kkal = 1040,68 : 4
= 260,17 gram
Cairan = 1600 ml (AKG 2013)
2) Kebutuhan MRS
Energi = BMR x Faktor Aktivitas x Faktor Stres
= 1058,9 x 1,2 x 1,4
= 1778,95 kkal – 10%
= 1601,06 kkal
Lemak = 15% x 1601,06 kkal = 240,16 : 9
= 26,68 gram
Protein = 25% x 1601,06 kkal = 400,26 : 4
= 100,06 gram
Karbohidrat = 60% x 1601,06 kkal = 960,63 : 4
= 240,159 gram
Cairan = 1600 ml (AKG 2013)
e. Kebutuhan Serat dan Mikronutrien (AKG 2013)
1) Serat = BB aktual/BB AKG x 22 gram
= 47,41 kg/54 kg x 22 gram
= 19,3 gram
2) Vitamin C = BB aktual/BB AKG x 75 mg
= 65,84 mg
3) Vitamin B12 = BB aktual/BB AKG x 2,4 mcg
= 2,1 mcg
4) Zat besi = BB aktual/BB AKG x 12 mg
= 10,53 mg
5) Kalsium = BB aktual/BB AKG x 1000 mg
= 877,9 mg
3. HASIL RECALL
Teknik Frekuensi Konsumsi Rata
pengolahan Porsi per kali makan Rata-
-
(kebiasaan) rata
Nama Bahan rata
Ha berat matang asupan
Makanan Minggu Bulan frek/
ri URT (g) gr/hari
hr
(n x f)
grg tms rbs x/mg x/hr x/bln x/hr gr tm rb (f)
Nasi beras 2 1 ctg 70 2 140 g
giling putih
Roti putih 1 2 lbr 35 g 70 g
PROTEIN HEWANI
Daging ayam 3 1 ptg sdg 50 3/7 21,42 g
Telur ayam 3 1 butir 60 3/7 25,71 g
Daging sapi 1 1 ptg sdg 50 1/30 1,67 g
Ikan bandeng 2 1 ptg sdg 100 2/7 28,57 g
presto goreng
telur
PROTEIN NABATI
Tahu 2 1 ptg sdg 40 2 80 g
Tempe 1 1 ptg sdg 25 1 25 g
SAYURAN
Labu siam Ya 1 1 sdk syr 30 1 30 g
Sawi hijau Ya 2 1 sdk syr 30 2 60 g
BUAH-BUAHAN
Apel merah 3 1 buah 100 3/7 42,85 g
Pisang 2 1 buah 50 2 100 g
SERBA SERBI
Gula pasir 3 1 sdm 7 3 21 g
Teknik Frekuensi Konsumsi Rata Rata-
Nama Bahan pengolahan Porsi per kali makan - rata
Makanan (kebiasaan) rata asupan
Minyak 4 1 sdm 5 4frek/ 20 g
gr/hari
CAIRAN
Air putih 6 1 gls 200 6 1200 ml
Teh manis 3 1 gelas 200 3 600 ml
Susu sapi 1 1 gelas 200 1/30 6,67 ml

DAFTAR PUSTAKA
1. Mulyasari I, Purbowati. Lingkar Lengan Atas dan Panjang Ulna sebagai Parameter
Antropometri untuk Memperkirakan Berat Badan dan Tinggi Badan Orang Dewasa.
Jurnal Gizi Indonesia, vol. 7 (1), 2018

2. Susyaminingsih E, et al. Hubungan Nilai MCH dengan Warna Eritrosit. Semarang:


Universitas Muhammadiyah Semarang. 2015.

3. Helmyati S, et al. Buku Saku Interaksi Obat dan Makanan: Pegangan dalam
Penyusunan Terapi Diet. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2013.

4. Alatas A. Keefektifan Metode Pemberian Asam Traneksamat pada Operasi Jantung


Terbuka Dewasa dalam Mengurangi Pendarahan Pascaoperasi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2013.

Anda mungkin juga menyukai