Akoso, T., Sapta S., Sri W., Margaretha M., Ronny M. 1999. Manual Standar
Metoda Diagnosa Laboratorium Kesehatan Hewan edisi 1. Departemen
Pertanian. Jakarta.
Al-jawi, M. 2005. Alkohol Dalam Makanan, Obat, dan Kosmetik: tinjauan fiqih
islam. http://www.mail-archive.com/rezim70@yahoogroups.com/msg014
10.html. Diakses pada 13 september 2009
Burns, D. dan Vinay K. dalam Vinay Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins,
edisi ke 7, volume 2. EGC: Jakarta.
Fakhrurrazy. 2004. Koordinasi Motorik dan Jumlah Sel Purkinje Cerebellum Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Dewasa Setelah Pemberian
Alkohol Peroral. Yogyakarta. http://arc.ugm.ac.id/files/%282828-h-
2004%29.pdf. Diakses pada 23 januari 2010.
49
Guyton, A. dan John E. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. EGC:
Jakarta.
Junqueira, L. dan Jose C. 2007. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Edisi 10. EGC.
Jakarta.
Junqueira, L., Jose C., Robert O. 1998. Histologi Dasar. Edisi ke-8. EGC: Jakarta.
Gartner, L. dan James L. 2002. Color Atlas of Histology third edition. EGC:
Jakarta.
Keppres RI. 1997. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997
Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Minuman Beralkohol
http://www.jakarta.go.id/v70/direktorihukum/public/download/KEPUTUS
AN_PRESIDEN_NO_3_TAHUN_1997_-_PENGAWASAN_DAN_
PENGENDALIAN_MINUMAN_BERALKOHOL_(U).pdf. Diakses pada
15 oktober 2009
Lee, N. dan Charles E. 1998. Alkohol. dalam Katzung. Farmakologi Dasar dan
Klinik Edisi VI. EGC: Jakarta.
Lu, F. 1995. Toksikologi dasar: Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Risiko Edisi
ke-2. Penerbit Universitas Indoesia: Jakarta.
Masters, S. 2002. Etanol. dalam Katzung. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 9.
Jakarta: Salemba Medika.
Putz, R. dan Reinhard P. 2006. Sobotta, Atlas Anatomi Manusia jilid 1, edisi 22.
EGC: Jakarta.