Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

MODUL PENYAKIT DALAM

TRIGGER 1

OLEH :

Kelompok Tutorial XIV

Fasilitator : dr Wisda Widiastuti sp PD

Ketua : Desri Sevti Eka Putri (1410070100105)

Sekretaris : Diah Permata sari (1410070100106)

Anggota : Muhammad hilmi (1410070100107)

Devi masila (1410070100108)

Neni novita (1410070100109)

Vadlil ihsan apnosa (1410070100110)

Riza rigustia (1410070100111)

Rafinia wiza zahra (1410070100112)

Andica aditya (1410070100164)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2016
2|Page
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“PENYAKIT DALAM”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

padang, Sseptember 2016

penulis

Ilmu Penyakit Dalam


Page i
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................... i
Daftar isi............................................................................... ii
BAB I Pendahuluan............................................................. 1
BAB II Pembahasan............................................................. 2
Step 1............................................................. 2
Step 2............................................................. 2
Step 3............................................................. 3
Step 4............................................................. 3
Step 5............................................................. 4
Step 7............................................................. 5-14
BAB III Penutup................................................................... 15
Kesimpulan................................................... 15
Daftar pustaka............................................... 16

Ilmu Penyakit Dalam


Page ii
BAB I

PENDAHULUAN

Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan Maag adalah penyakit yang
sering terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan dan disepelekan
oleh penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan. Gastritis
adalah penyakit pencernaan pada lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung
yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung.
Penderitanya merasa akan merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar ulu hati. Jika
hal ini dibiarkan dan diabaikan berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung.
Dalam beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul (ulkus) pada lambung dan
peningkatan kanker perut.

Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke 9 dari 50 peringkat utama
pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (yanmed
DEPKES RI http://bank data depkes.go.id/data).

Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan menyerang laki-
laki lebih banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
sakit maag antara lain adalah riwayat keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya daya
mengatasi atau adaptasi yang buruk terhadap stres.

Ilmu Penyakit Dalam


Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

TRIGGER 1 : ACHANDRA DARI HONGKONG

Bapak achandra 57 tahun dating ke dokter karena perutnya terasa perih sejak 3 hari ya
yang lalu. Perih terutama dirasakan disekitar ulu hati dan sering kambuh bila terlambat
makan dan nyeri berkurang bila diisi makan. Rasa perih juga dirasakn bila terdapat stress
karena pekerjaaan. Hal ini terjadi karena bapak achandra sangat sibuk bolak-balik padang-
hongkong mengurus bisnisnya. Selain rasa perih, sering disertai kembung dan mual, tapi
tidak sampai muntah. Semua keluhan ini sudah mulai dirasakan sejakan sekitar 6 bulan
belakangan ini. Pasien punya riwayat sering minum obat penghilang nyeri karena ada
reumatik pada lutut kiri sejak sekitar 3 tahun yang lalu. Sampai saat ini sakitnya sering hilang
timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada region epigastrium. Pasien
bertanya apakah dia ada sakit maag? Bagaimana rencana dokter selanjutnya terhadap nyeri
perut dan reumatiknya?

STEP I (Clarify Unfamiliar Terms)

1. Reumatik : Radang pada sendi


2. Region epigastrium :Daerah diatas umbilicus diantara hipokondrium kanan dan kiri
serta diaphgrama
3. Maag : Inflamasi pada mukosa lambung akibat peningkatan asam
lambung
4. Nyeri : Rasa yang ditimbulkan akibat kerusakan jaringan karena
tereksitasinya saraf sensorik

STEP II (Define The Problems)

1. Apa saja keluhan yang dirasakan oleh pak achandra?


2. Apa saja factor yang memperberat keluhan pak achandra
3. Apa saja factor yang memperingankan keluhan pak achandra?
4. Apa hasil pemeriksaan fisik pak achandra?
5. Apa diagnose penyakit pak achandra?
6. Apa hubungan riwayat konsumsi obat penghilang nyeri dengan keluhan yang
dirasakan pak achandra?
7. apa hubungan stress dengan nyeri?
Ilmu Penyakit Dalam
Page 2
STEP III (Brainstroms Possible Hyphotesis or Explanation)

1. Perih disekitar ulu hati, kembung, mual,


2. Telat makan, stress., konsumsi obat penghilang nyeri
3. Makan
4. Nyeri tekan pada region epigastrium
5. Diagnose : gastritis
Diagnose diferensial : dyspepsia
6. Mengkonsumsi obat penghilang nyeri pada reumatik jangka panjang dapat
mengakibatkan kerusakn pada mukosa lambung
7. Stress dapat meningkatkan asam lambung melalui reaksi neurotransmitter

STEP IV (Arrange Explanation Into A Tentative Solution)

ANAMNESA
neogenesis

Keluhan utama Jriwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit


(factor pemberat dan dahulu
factor peringan)

Pemeriksaan fisik
dan penunjang

Diagnose

penatalaksanaan

Ilmu Penyakit Dalam


Page 3
STEP V (Define Learning Objective)

Mahasiswa mampu mengerti, memahami dan menjelaskan

1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
 Factor pemberat
 Faktpr peringan
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Pemeriksaan fisik dan penunjang
5. Diagnose
6. Penatalaksanaan
 Farmakoterapi
 Nonfarmakoterapi
7. Patofisiologi dari NSAID menyebabkan penyakit pak achandra
8. Pilihan obat selain NSAID untuk mengobati reumatik serta untuk menghilangkan
nyeri
9. Kemungkinan komplikasi jika penyakit tidak diatasi pada kasus achandra
10. Prognosa

STEP VII (Share The Result Information Gathering And Private Study)

Anamnesa

Nama : pak achandra

Umur : 57 tahun

1. keluhan utama : nyeri disekitar ulu hati sejak 3 hari yang lalu

keluhan penyerta : mual, kembung

2. Riwayat penyakit sekarang (RPS)


nyeri dirasakan saat pasien terlambat makan dan stress karena pekerjaan dan
berkurang setelah makan
3. Riwayat penyakit dahulu (RPD)
reumatik pada lutut kiri

Ilmu Penyakit Dalam


Page 4
4. Riwayat pemberiaan obat
mengkonsumsi obat penghilang nyeri selama 3 tahun
5. Pemeriksaan fisik dan penunjang
a) pemeriksaan fisik
palpasi abdomen : terdapat nyeri tekan pada region epigastrium
b) pemeriksaan penunjang
berdasarkan kasus pada trigger pemeriksaan penunjang belum dilakukan
6. Diagnosa : gastritis akut
DD : ulkus peptikum

DIAGNOSA

GASTRITIS AKUT
ETIOLOGI :
a. Penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid dalam dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambug.
b. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat
dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
c. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar
d. Stress. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi
berat dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan pada lambung.
TANDA DAN GEJALA GASTRITIS AKUT

Gejala yang paling sering dijumpai pada penderita penyakit gastritis adalah
keluhan nyeri, mulas, rasa tidak nyaman pada perut, mual, muntah, kembung, sering
platus, cepat kenyang, rasa penuh di dalam perut, rasa panas seperti terbakar dan
sering sendawa

DIAGNOSA BANDING

 ULKUS PEPTIKUM

ETIOLOGI

 Riwayat keluarga dengan ulkus peptikum


 Infeksi bakteri H. Pylori Bakteri ini dapat bertahan dalam lingkungan asam di lapisan
mukosa karena mempunyai urease khusus. Urease ini digunakan untuk menghasilkan
Ilmu Penyakit Dalam
Page 5
CO2, NH3, HCO3- dan NH4+, sehingga menyangga ion H+ di sekelilingnya. Bakteri
ini dipindahkan dari satu orang ke orang lain dan menyebabkan infeksi pada mukosa
lambung (gastritis, terutama di daerah antrum). Infeksi dari bakteri ini nanti akan
mengakibatkan terjadinya angguan fungsi sawar epitel, dan pada akhirnya terjadilah
ulkus.
 0Obat-obatan (OAINS - Obat Anti Inflamasi Non Steroid) OAINS merupakan
kelompok obat-obatan yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri atau sakit, misal
naproxen, ketorolac, oxaproxin, ibuprofen dan aspirin. Orang yang mengkonsumsi
OAINS dalam jangka waktu yang lama dan dengan dosis yang tinggi memiliki resiko
besar untuk terdinya ulkus. Obat ini menghambat sintesis prostaglandin secara
sistemik, termasuk di epitel lambung dan duodenum. Obat ini menurunkan sekresi
HCO3- sehingga perlindungan pada mukosa menjadi lemah dan mukosa menjadi
rusak. Kerusakan mukosa ini terjadi secara lokal melalui difusi non-ionik ke dalam sel
mukosa.
 Hipersekresi asam pada saluran pencernaan Kelebihan sekresi dari asam ini dapat
mengiritasi mukosa dan menjadi ulkus.
 Tumor (kanker, lymphoma)
 Perokok berat
 Stres fisiologik : trauma multipel, sepsis, Stres emosional Stres emosional yang
disertai dengan merokok, penggunaan OAINS dan alkohol dapat meningkatkan
sekresi asam lambung dan pepsinogen yang dapat mengiritasi mukosa.
 Pengguna alkohol
Menggunakan alkohol dalam jumlah banyak atau dalam konsentrasi tinggi akan
merusak mukosa dan menyebabkan ulkus
Gejala Klinis
 Nyeri
1) Nyeri pekak, persiten, rasa terbakar pada mid epigastrium atau di
punggung.
2) Nyeri hilang dengan makan atau minum antasida, namun apabila lambung
sudah kosong dan alkali hilang, nyeri akan kembali timbul.
3) Nyeri tekan tajam dengan memberikan tekanan kuat pada epigastrium,
atau sedikit ke kanan garis tengan tubuh

Ilmu Penyakit Dalam


Page 6
 Pirosis (Nyeri Ulu Hati) Sensasi terbakar pada esofagus atau lambung karena
eruktasi asam.
 Muntah
1) Jarang terjadi pada ulkus duodenum tak-terkomplikasi.
2) Mungkin didahului mual atau bisa saja tidak.
 Konstipasi dan Perdarahan Sebagai akibat dari diet dan obat.

7. Penatalaksanaan

a). Nonfarmakoterapi

1. istirahat
2. Diet
 Makanan yang dimakan harus lembek, mudah dicerna tidak merangsanag
peningkatan seksresi dan dapat menetralisir asam lambung
 Makanan dalam porsi kecil dan berulang kali \
 Dilarang makanan pedas , asam, sayur mengandung gas dan alcohol
 Perut tidak boleh kosong terlalu lama
 Hindari rokok

Jenis bahan makanan yang boleh diberikan dan tidak boleh diberikan padan
pasien gastritis

No Jenis Bahan Makanan Boleh diberikan Tidak Boleh


Diberikan

1 Sumber hidrat arang (nasi Beras, kentang, mie,bihun, Beras ketan, bulgur,
atau penggantinya). makaroni, roti, biskuit dan jagung
tepung- tepungan. cantel,singkong,
kentang
goreng, cake, dodol.

2 Sumber protein hewani. Ikan, hati, daging Daging, ikan, ayam


sapi, (yang diawetkan/d
telur ayam, susu. ikalengkan
digoreng,dikeringkan
atau didendeng),
telur ceplok
atau

Ilmu Penyakit Dalam


Page 7
goreng.

3 Tahu, tempe, kacang Tahu, tempae,


Sumber Protein Nabati. hijau direbus atau kacang merah,
dihaluskan. kacang tanah
yang digoreng atau
panggang.

4 Lemak. Lemak. Lemak hewan, santan


Margarine, minyak kental.
(tidak
untuk menggoreng dan santan
encer).

5 Sayuran. Sayuran yang tidak bnyk Sayuran yang banyak


serat dan tidak mengandung serat
menimbulkan gas. dan
menimbulkan gas,
sayuran mentah.

6 Buah- buahan. Pepaya, pisang rebus, Buah yang banyak


sawo, mengandung
jeruk garut, sari serat, dan
buah. menimbulakn gas
mis;
jambu, nenas, durian,
nangka dan
buah yang
dikeringkan
7 Bumbu-bumbu. Gula, garam, vitsin, Cabai, merica, cuka,
kunyit, kunci, serasi, dan bumbu
salam, lengkuas, bumbu yang
jahe dan merangsang.
bawang

b). farmakoterapi

 Proton Pump Inhibitor/ PPI


Mekanisme kerja memblokir enzim K+H+-ATP ase yang akan memecah
K+H+-ATP ase menjadi energy yang digunakan untuk mengeluarkan asam.
Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kenaikan gastritis darah.
PPI : 4 minggu

Ilmu Penyakit Dalam


Page 8
Omeprazol 1 X 20 mg
Lansoprazol : 1 X 30 mg
 Anatagonis reseptor H2/ARH2
Mekanisme kerjanya memblokir efek histamine pada sel parietal untuk tidak
memproduksi asam lambung.
Simetidin : dosis 2 x 400 mg/ 800 gr malam hari
Ranitidine : 300 mg malam hari
Nizatidine : 1x 40 mg malam hari
Roksatidin : 2x 75 mg atau 150 mg malam hari
 Antasida
Untuk menghilangkan nyeri. Dosis 3X1 TABLET

RESEP OBAT
dr ayu
padang,01september2016
R/ omeprazole cap 20 mg No V
S1dd cap1 (ac)

R/ antasida tab No XV
S3dd tab1 (dikunyah) (ac)

Pro : achandra
Umur : 57 tahun

8. Patofisiologi dari OAINS


OAINS merusak mukosa lambung melalui 2 mekanisme yakni tropikaql dan sistemik
 Kerusakan mukosa secara tropical terjadi karena OAINS bersifat asam dan
lipofilik sehingga mempermudah trapping ion hydrogen masuk mukosa dan
menimbulkan kerusakan
 Efek sistemik OAINS yaitu kerusakan mukosa terjadi akibat produksi
prostaglandin menurun OAINS secara bermakna menekan prostaglandin.

Ilmu Penyakit Dalam


Page 9
Prostaglandin merupakan substansi sitoprotektif yang amat penting bagi mukosa
lambung. Efek sitoprotektik itu dilakukan dengan cara menjaga aliran darah
mukosa, meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat dan meningkatkan
epitheln defense. Aliran darah mukosa yang menurun menimbulkan adhesi netrolit
pada endotel pada mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis. Radikal
bebas dan protease yang dilepaskan akibat proses imunologis tersebut akan
merusak mukosa lambung.
9. Pilihan obat selain NSAID untuk mengobati reumatik serta untuk menghilangkan nyeri
 Antagonis reseptor H2 (ARH2) atau PPI dapat mengatasi rasa sakit dengan baik
 dengan NSAID yang selektif yaitu COX-2 yang bekerja dengan menghambat jalur
siklooksigenase

10. Kemungkinan komplikasi jika penyakit tidak diatasi pada kasus achandra
 Gastritis akut komplikasinya adalah ulkus peptikum berupa hematemesis dan melena
11. Prognosa
 Apabila yang mendasari dari gastritis ini diatasi maka akan memberikan prognosis
yang baik

Ilmu Penyakit Dalam


Page 10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan gejala yang dialami pak achandra berupa rasa perih diulu hati ,
kembung dan mual. Rasa perih sering kambuh bila terlambat makan dan strees dam
berkurang bila diisi makan. Pak achandra sering minum obat penghilang nyeri karena ada
reumatik pada lutut kiri sejak 3 tahun yang lalu. Menurut kelompok kami, hasil anamnesa
dari trigger tersebut dapat ditegakkan diagnose adalah gastritis akut dengan diagnose
banding ulkus peptikum

Ilmu Penyakit Dalam


Page 11
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Setiati siti, 2014.ilmu penyakit dalam jilid II edisi VI. Jakarta pusat

Setiati siti, 2014.ilmu penyakit dalam jilid III edisi VI. Jakarta pusat

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45963/4/Chapter%20II.pdf

Ilmu Penyakit Dalam


Page 12

Anda mungkin juga menyukai