Disusun oleh:
dr. Steffi Isliana
Pendamping:
dr. Fitri Isneni
Wahana:
RS Siti Aisyah Lubuklinggau
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Portofolio
Dengan Judul :
Oleh:
dr. Steffi Isliana
Pendamping:
dr. Fitri Isneni
Wahana:
RS Siti Aisyah Lubuklinggau
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan portofolio ini dengan
judul ““Demam Berdarah Dengue Derajat II” Pada kesempatan ini, penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Fitri Isneni, selaku
pendamping yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan
dalam penyusunan portofolio ini.
Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn Andini
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 Tahun
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Tanggal MRS : 10 November 2021
II. ANAMNESIS
Informasi diperoleh secara autoanamnesis
• Keluhan Utama:
Demam sejak 5 hari SMRS
• Riwayat Operasi :
- Pasien belum pernah menjalani prosedur operasi sebelumnya
Riwayat Pengobatan
- Sejak keluhan ini muncul pasien telah mengkonsumsi parasetamol 3 x 500
mg tetapi tidak ada keluhan yang mengalami perbaikkan
- Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun secara rutin
• Riwayat Kebiasaan
- Pasien menyangkal adanya riwayat kebiasaan merokok, minum-minuman
beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku seksual yang
menyimpang.
- Pasien rutin berolahraga satu minggu sekali jalan pagi.
Keadaan umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 160 cm
BMI : 22, 65 (normal)
Keadaan sirkulasi
Tekanan darah : 130 / 90 mmHg
Nadi : 88x/menit regular kuat angkat
Suhu : 36.8 oC
VAS : 2/10
Keadaan pernafasan
Frekuensi : 18x /menit, SpO2 : 99% via O2 room air
Corak pernafasan : normal
Bau nafas : (-)
STATUS GENERALIS
Kepala
1. Kepala : Normosefali, massa - , skar -
2. Wajah : Dalam batas normal
3. Mata
Palpebral : hematoma (-/-), edema (-/-)
Kornea : jernih (+/+), infiltrat (-/-), ulkus (-/-)
Pupil : bulat, Isokor 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+
Konjungtiva : anemis (-/-), injeksi (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Rongga leher
Faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, detritus (-)
Kelenjar Getah Bening : pembesaran (-)
Leher
Inspeksi : Kelenjar tiroid pembesaran (-)
Jugular venous pressure 5±2 cm
Hepatojugular reflux (-)
Palpasi : Kaku kuduk (-)
Kelenjar tiroid: pembesaran (-)
Kelenjar getah bening: (-)
Lain- lain : Massa (-)
THORAX
Paru
Inspeksi : Pengembangan dada simetris pada saat statis maupun dinamis,
skar (-), retraksi (-)
Palpasi : Chest expansion simetris pada kedua lapang paru, taktil
fremitus normal, krepitus (-)
Perkusi : Sonor (+/+) di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikular (+/+), ronki (-/-) wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-), heave (-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal kanan bawah jantung ICS
IV parasternal dextra, kiri bawah jantung ICS V midclavicular sinistra,
pinggang jantung ICS III parasternal sinistra
Auskultasi : S1S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung (-), cekung (-), caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 8x/menit, metallic sound (-), bruit (-)
Perkusi : Shifting dullness (-), Fluid wave (-)
Palpasi : Nyeri tekan(-) hepatomegali (-) splenomegali (-) mc burney
sign (-)
EKSTREMITAS
• CRT < 2 detik, akral hangat (+/+), Range of Motion + semua arah
• Tampak makula eritematosa jumlah multipel berukuran 1 sampai dengan 2
mm pada brachii anterior dextra et sinistra
• Uji Rumple Leed +
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Darah Rutin
Hb 11,70 g/dl 14.0-17.0 g/dL
Leukosit 9900/µL 4.5 – 11 /µL
Trombosit 156 ribu/µL 150 – 450
ribu/µL
Hematokrit 31.00 % 41.50 - 50.40 %
Diff Count 0/0/3/31/52/314
Basofil 0% 0–1%
Eosinofil 0% 0–4%
Neutrofil 3% 3–5%
Batang 31 % 30-55 %
Neutrofil 51% 30-48 %
Segmen 14 % 3–9%
Limfosit
Monosit
MCV 69.50 fl 75.00-87.00
MCH 24.00 24.00-30.00
MCHC 34.50 31.00-37.00
GDS 107mg/dl 60-140
Rapid Test Antibodi SARS CoV-2
IgM Non-reaktif Non-reaktif
IgG Non-reaktif Non-reaktif
RESUME
Pasien wanita berumur 20 tahun datang ke IGD RSUS dengan keluhan utama
demam sejak 1 minggu SMRS. Demam muncul mendadak, terus menerus dengan
suhu 38,8 derajat Celcius. Pasien sudah mencoba untuk mengkonsumsi obat
parasetamol 500 mg 3 kali sehari tetapi keluhan demam tidak mengalami
perbaikkan.
Empat hari yang lalu timbul bintik-bintik merah berukuran 1-2 mm di seluruh
lapang tangan kanan dan kiri, pasien juga mengaku adanya riwayat gusi mudah
berdarah. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada kepala, nyeri pada sendi dan
otot seluruh tubuh yang muncul bersamaan dengan keluhan demam. Nyeri bersifat
terus menerus seperti ngilu dan tumpul. Sejak 3 hari yang lalu pasien mengeluhkan
lemas pada seluruh tubuh. Dari Riwayat Sosial didapatkan bahwa kurang lebih satu
minggu yang lalu tetangga pasien ada yang memiliki keluhan serupa.
Diagnosis Banding :
• Chikungunya Fever
• Zika Infection
• Leptospirosis
• Malaria
Tatalaksana :
- IFVD RL 30gtt/i
- Paracetamol fls 3x500mg
- Inj. Pantoprazole 1x40mg
- Inj. Ondancentron 2x4mg
BAB II
ANALISA KASUS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama demam sejak 1minggu SMRS.
Demam muncul mendadak, terus menerus, suhu tinggi. Pertama kali muncul dan
diukur oleh pasien sendiri suhu tubuh adalah 38,8 derajat Celcius. Demam menghilang
sejak kemarin dan belum muncul kembali hingga sekarang. Selain itu sejak 4 hari lalu
pasien juga merasakan adanya bintik-bintik rata tidak menonjol bewarna merah
berukuran sekitar 1-2 mm dengan jumlah banyak muncul mendadak di kedua tangan
kanan dan kiri. Bintik-bintik tidak menimbulkan keluhan apapun termasuk gatal.
Bintik-bintik merah tidak hilang ketika ditekan.
Bila ditemukan keluhan demam seperti ini maka perlu digali lebih lanjut dalam
anamnesis untuk menentukan penyebab dari demam. Keluhan demam dapat
disebabkan oleh infeksi, keganasan, kondisi inflamasi lainnya. Demam yang
diakibatkan oleh keganasan dapat dieksklusi dikarenakan kita mengkonsiderasikan
usia pasien yang masih muda, pola demamnya muncul mendadak akut, suhu tinggi dan
baru 5 hari yang lalu muncul. Sedangkan pada keganasan pada umumnya demam
muncul kronis dan subfebris. Pada anamnesis perlu ditanyakan apakah kondisi
inflamasi lainnya seperti artritis dapat menjadi penyebab dari demam. Oleh karena itu
keluhan seperti pembengkakan sekitar sendi dan kekakuan pagi hari perlu ditanyakan
dan tidak ditemukan pada pasien ini. Selain itu kita perlu menanyakan keluhan
tambahan lainnya untuk menemukan apakah ada sumber infeksi dari tubuh misalnya
nyeri pada gigi, nyeri saat BAK yang tidak ditemukan pada pasien ini.
Oleh karena itu, dengan keluhan demam yang seperti ini maka kita dapat
memikirkan etiologi demam disebabkan oleh infeksi virus dikarenakan pola
demamnya adalah abrupt onset of high fever yang dimana bila disebabkan oleh bakteri
maka umumnya progressive fever.
Keluhan tambahan yang ditemukan pada pasien ini adalah timbulnya rash di
ekstremitas bawah gusi mudah berdarah saat menyikat gigi. Nyeri pada kedua
belakang bola mata, nyeri pada otot dan sendi yang dideskripsikan seperti ngilu dan
tumpul dengan skala nyeri 3 dari 10.Dengan pola panas dan keluhan tambahan yang
dimiliki oleh pasien maka kita dapat mengkonsiderasikan diagnosis Demam Dengue,
demam Chikunguya, leptospirosis, infeksi Zika dan infeksi Malaria.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1) Siti Setiati, Alwi & Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi ke IV.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2014. Hal 539-548
2) Kementrian Kesehatan RI. 2016. InfoDatin. Situasi DBD di Indonesia. Buletin
Jendela Epidemiologi 22 April. Hal 1-14.
3) Dengue Transmission | Learn Science at Scitable [Internet]. Nature.com. 2019 [cited
1 July 2019]. Available from: https://www.nature.com/scitable/topicpage/dengue-
transmission-22399758
4) Dengue [Internet]. World Health Organization. 2019 [cited 1 July 2019]. Available
from: https://www.who.int/denguecontrol/en/
5) Setiawan M. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAN NS1 ANTIGEN
UNTUK DETEKSI DINI INFEKSI AKUT VIRUS DENGUE. Saintika Medika.
2012;6(1).
6) Wilson M. (2019). Chikungunya fever: Epidemiology, clinical manifestations, and
diagnosis. [online] UpToDate. Tersedia dari:
https://www.uptodate.com/contents/chikungunya-fever-epidemiology-clinical-
manifestations-and-diagnosis?csi=bbcbebf7-47ae-44d9-9de7-
b07e8d6f4da5&source=contentShare
7) Day N. (2019). Leptospirosis: Epidemiology, microbiology, clinical manifestations, and
diagnosis. [online] UpToDate. Tersedia dari:
https://www.uptodate.com/contents/leptospirosis-treatment-and-prevention?csi=f6416ca2-
a8b7-4a1b-bee9-5829f109aaa6&source=contentShare
8) Zika Virus [Internet]. CDC. 2019 [cited 1 July 2019]. Available from:
https://www.cdc.gov/zika/index.html
9) Siti Setiati, Alwi & Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi ke IV. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2014. Hal 595-612
10) Dengue vaccine [Internet]. Who.int. 2019 [cited 2 July 2019]
Available from:
https://www.who.int/immunization/policy/position_papers/who_pp_dengue_2018_summary.
pdf