Anda di halaman 1dari 3

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

KELOMPOK 8 :

1. Aqilah Maulidiyah Pasien masuk RS

2. Fajar Bagaskara

3. Ika Kirana Puspitasari


UGD
4. Oktoria Trivina

Tanda & gejala RPD

Distensi abdomen Cedera pd dinding abdomen


(terkena hepar, kandung
Pe suhu tubuh RPS
kemih, limfe, usus, ginjal)

Mual & muntah Terkena tekanan dari luar


pd bagian abdomen
Takikardi
Tertabrak kendaraan
Nyeri bermotor

Ruptur bagian
abdomen

Melena

Perdarahan intra
abdominal
P1 P2 P3

1. Perdarahan 1. Distensi 1. Pe suhu tubuh


2. Takikardi abdomen 2. Tidak nafsu
3. Ruptur abdomen 2. Nyeri makan
4. Nyeri

Primary Survey

A B C D

Look, Listen & Feel Menghitung RR Mengenali tanda syok Nilai kesadaran dg
(nadi lemah & cepat, AVPU
sianosis, akral dingin,
CRT > 2dtk, tek.darah
Memeriksa adanya Jika tidak adekuat menurun
obstruksi jln nafas lakukan napas buatan
(mouth to mouth,
mouth to pocket mask)
Pasang IV line 2 jalur
Buka jln nafas dg head til dg cairan kristaloid
chin left, oropharingeal,
nasopharingeal, intubasi,
krikotiroidotomi.
1. DPL / USG +
2. Trauma tumpul dg
Ya Balut tekan OK perdarahan keluar dr
lambung rektum
3. Peritonitis
E 4. Trauma tumpul dg
hipotensi
Terdapat perdarahan

Tidak Selalu obeservasi 1. Imobilisasi


2. Tdk boleh makan &
minum
3. DPL

Secondary Survey

Terbentur benda tumpul


Wawancara
pada dinding abdomen

1. lebam area sekitar


Pemeriksaan dinding abdomen
fisik
2. px nyeri spontan

3. mual & muntah

Data Penunjang 1. DPL melalui anus


Darah berwarna hitam terdapat pd BAB atau
sekitar anus / usus halus / lambung.
2. Pemeriksaan diagnostik
a. Darah pd rektum
b. Perdarahan + bila sel darah merah ≥
100.000 sel/mm³
c. Kontras urologi dan gastrointestinal, jika
cedera meliputi area duodenum, kolon
ascendent/descendent dan dubur.

NIC

Defisit volume cairan Resiko infeksi Gangguan mobilisasi

Gangguan rasa Ansietas


nyaman nyeri
a. Kaji tanda-tanda vital a. Kaji tanda-tanda infeksi a. Kaji kemampuan pasien untuk
R/ untuk mengidentifikasi R/ mengidentifikasi adanya bergerak
defisit volume cairan resiko infeksi lebih dini R/ identifikasi kemampuan
b. Pantau cairan parenteral b. Kaji keadaan luka klien dalam mobilisasi
dengan elektrolit, antibiotik R/ keadaan luka yang b. Dekatkan peralatan yang
dan vitamin diketahui lebih dari awal dapat dibutuhkan pasien
R/ mengidentifikasi keadaan mengurangi resiko infeksi R/ meminimalisir pergerakan
perdarahan c. Kaji tanda-tanda vital klien
c. Kaji tetesan infus R/ suhu tubuh naik dapat c. Berikan latihan gerak aktif
R/ awasi tetesan untuk diindikasikan adanya proses pasif
mengidentifikasi kebutuhan infeksi R/ melatih otot-otot klien
cairan d. Perawatan luka dengan prinsip d. Bantu kebutuhan pasien
d. Kolaborasi: Berikan cairan sterilisasi R/ membantu dalam mengatasi
parenteral sesuai indikasi R/ teknik aseptik dapat kebutuhan dasar klien
R/ cara parenteral membantu menurunkan resiko infeksi e. Kolaborasi dengan ahli
memenuhi kebutuhan nutrisi nosokomial fisioterapi
tubuh e. Kolaborasi pemberian R/ terapi fisioterapi dapat
e. Tranfusi darah antibiotik memulihkan kondisi klien
R/ menggantikan darah yang R/ antibiotik mencegah adanya
keluar infeksi bakteri dari luar

a. Kaji karakteristik nyeri a. Kaji perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan
R/ mengetahui tingkat nyeri klien keterampilanyang berhasil pada waktu lalu
b. Beri posisi semi fowler R/ koping yang baik akan mengurangi ansietas klien
R/ mengurangi kontraksi abdomen b. Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan
c. Anjurkan teknik menejemen nyeri seperti rasa takut dan berikan penanganan
distraksi R/ mengetahui ansietas, rasa takut klien bisa mengidentifikasi
R/ membantu mengurangi rasa nyeri dengan masalah dan untuk memberikan penjelasan kepada klien
c. Jelaskan prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan
mengalihkan perhatian
mengenai penyakit
d. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai R/ apabila klien tahu tentang prosedur dan tindakan yang akan
indikasi dilakukan, klien mengerti dan diharapkan ansietas berkurang
R/ analgesik membantu mengurangi rasa nyeri d. Pertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stress
e. Manajemen lingkungan yang nyaman R/ lingkungan yang nyaman dapat membuat klien nyaman dalam
R/ lingkungan yang nyaman dapat menghadapi situasi
memberikan rasa nyaman klien e. Dorong dan dukungan orang terdekat
R/ memotifikasi klien

Anda mungkin juga menyukai