Makalah Konsep Dasar Akuntansi
Makalah Konsep Dasar Akuntansi
Oleh :
Kelompok 5
Disusun Oleh :
1. ARDIANSYAH
2. RAMLI AHMAD
3. SRI SARTIKA
4. SUMBAWATI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas
sifat Ilmun-Nya atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun dengan penuh perjuangan dan tanggung jawab untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen pada Magister Akuntansi Program
Pasca Sarjana Universitas Mataram.
Kami yakin makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah ini supaya dapat bermanfaat untuk para pembaca
khususnya para mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Atas bantuan semua pihak, baik moril, material, langsung maupun tidak langsung,
kami ucapkan terima kasih jazakallahu khairan katsiran.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
i
DAFTAR ISI............................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................
1
1.2. Tujuan......................................................................................................................
2
1.3. Rumusan Masalah....................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Secara umum, tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Manajemen. Dan secara khusus, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui, memperdalam wawasan dan pemahaman mahasiswa
tentang perkembangan akuntansi manajemen
1
1.3. Rumusan Masalah
Ada beberapa permasalahan yang muncul sehubungan dengan bagaimana
mencapai tujuan seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu:
1. Bagaimana proses pembebanan biaya?
2. Apa definisi produk berwujud dan tidak berwujud? Dan apa perbedaan definisi
biaya produk?
3. Bagaimana menyusun laporan laba rugi untuk organisasi manufaktur dan jasa?
4. Apa perbedaan antara sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi dan
berdasarkan aktivitas?
BAB II
PEMBAHASAN
2
juga memiliki peran utama dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.
Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk produksi.
3. Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif, dan harus dilakukan dengan
wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya
adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang
dikonsumsi oleh objek biaya. Ketertelusuran (traceability) Hubungan antara
biaya dan objek dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan objek biaya. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung
(direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek
biaya. "Ditelusuri dengan mudah" memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan
dengan cara yang layak secara ekonomi, sementara "dilacak dengan akurat"
memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan
sebab akibat. Jadi, ketelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke
objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab
akibat. Ketelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya
yang akurat.
Penelusuran adalah pembebanan aktula biaya ke objek biaya, dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh
objek biaya. Penelusuran biaya dibagi menjadi dua :
1. Penelusuran langsung
Penelusuran langsung adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan
biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran
ini paling sering dikerjakan melalui pengamatan secara fisik.
2. Penelusuran penggerak
Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk membebankan
biaya ke objek biaya. Penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati
3
dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Penggerak adalah
faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya, dan
memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan
objek biaya.
4
Alokasi tergantung pada hubungan yang diasumsikan dan kemudahan
membebankan biaya. Alokasi pada intinya pembebanan yang bersifat arbitrase
dan harus dihindari sedapat mungkin.
5
Tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk untuk
pelaporan keungan eksternal. Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori
fungsional utama : produk dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi
adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan,
pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Bagi barang
berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya
manufaktur dan nonmanufaktur. Bahan Langsung adalah bahan yang dapat
ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung
dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur
kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Tenaga Kerja Langsung adalah
tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.
Seperti halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat digunakan dalam
mengukur kuantitas karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk
atau jasa. Overhead adalah semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan
tenaga kerja langsung dikelompokkan ke dalam satu kategori yang disebut ongkos
overhead. Overhead juga dikenal sebagai beban pabrik atau overhead
manufaktur. Kategori biaya overhead memuat berbagai item yang luas. Banyak
input selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung diperlukan untuk
membuat produk. Biaya Penjualan dan Administrasi terdapat dua kategori biaya
nonproduksi yang lazim: biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya penjualan
dan biaya administrasi disubut sebagai biaya yang tidak dapat diinventarisasi.
Biaya yang tidak dapat diinventarisasi dibebankan dalam periode waktu
mereka terjadi. Jadi, tidak satu pun dari biaya-biaya ini yang dapat dibebankan ke
produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada
neraca. Biaya Utama dan Konversi klasifikasi produksi dan nonproduksi
memberikan pengaruh pada beberapa konsep biaya. Biaya utama (prime cost)
adalah jumlah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
7
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur mirip dengan laporan laba rugi
perusahaan dagang. Namun dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur,
“Pembelian” diganti dengan “Harga Pokok Produksi” dan “Persediaan Bar:ang
Dagangan” diganti dengan “Persediaan Barang Jadi”. Berikut contohnya
8
3. Laporan Laba Rugi : Perusahaan Jasa
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari
suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan
disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan
9
yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Bentuk laporan laba/rugi yang
lazim digunakan ada dua, yaitu:
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban
dijumlahkan. Dari selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat
diketahui besarnya laba atau rugi usaha.
10
2.4 Menjelaskan Perbedaan Antara Sistem Akuntansi Manajemen
Berdasarkan Fungsi Dan Berdasarkan Aktivitas
11
menggunakan penggerak produksi (tingkat unit), pengukuran konsumsi
yang berkolerasi dengan keluaran produksi. Produk unit atau penggerak
yang sangat berkolerasi dengan unit yang diproduksi, seperti jam tenaga
kerja dari tenaga kerja langsung, material langsung, dan jam kerja mesin,
adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting. Tujuan pembiayaan
produk dari pembiayaan berdasar fungsional dapat dipenuhi dengan
pembebanan biaya-biaya produksi untuk persediaan dan harga pokok
penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.
12
3. Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan
yang berarti, termasuk memperbaiki keakuratan pembiayaan produk,
memperbaiki pengambilan keputusan, meningkatkan perencanaan
strategis, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitas.
Sistem berdasarkan aktivitas secara khusus sesuai untuk mendukung
sasaran perbaikan berkelanjutan tujuan yang penting bagi perusahaan
untuk bersaing secara global. Bagi banyak perusahaan manfaat dari
perpindahan sistem FBM ke sistem ABM melebihi biayanya. Karenanya,
penggunaan ABC dan ABM telah semakin meluas dan perhatian akan
akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas adalah tinggi.
Dari uraian diatas maka dapat dilihat perbandinagn antara sistem manajemen
biaya berdasarkan Fungsional dan Aktivitas.
BAB III
PENUTUP
13
Konsep dasar akuntansi manajemen berkaitan erat dengan pembebanan biaya,
yang dapat dilakukan dengan penelusuran langsung yang tergantung pada faktor-
faktor sebab akibat. Hasil keluaran (out put) dari produk berwujud dan tidak
berwujud adalah barang-barang yang diperoduksi dengan mengubah bahan baku
melalui penggunaan tenaga kerja langsung dan input modal.
Akuntansi manajemen berdasarkan fungsional hanya menggunakan penggerak
berdasarkan unit, cenderung lebih intensif alokasi, menggunakn definisi biaya yang
sempit, menggunakan ukuran kinerja keuangan.
Sistem manajemen berdasarkan aktivitas menggunakan penggera berdasarkan
unit dan nonunit, intensif dalam penelusuran, menekankan kinerja sistem secara
keseluruhan dan menggunakan ukuran kinerja keuangan serta non keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Mowen. Hansen. 2006. Management Accounting. Jakarta. Salemba Empat.
Ahmad. Kamaruddin. 1995. Akuntansi Manajemen. Jakarta. PT. Raja Grafindo Perkasa.
15