Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizqa Rahmawati

NPM : 5190121004

Case Study : Frequent Flier’s Fraud Crashes Dr. Joseph T. Wells

1. Identifikasi perpetrator dan victim company:


Perpetrator adalah Marcus Lane bekerja sebagai ahli geologi.
Victim company adalah sebuah kantor perwakilan regional di Tlyer Hartford.

2. Identifikasi fraud yang dilakukan perpetrator:


Fraud yang dilakukan perpetator adalah Expense Reimbursement Schemes karena Lane
melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi permintaan penggantian biaya atas
pengeluaran fiktik kepada kantor tempat Lane bekerja.
Jenisnya termasuk Overstated Expense Reimbursements, dimana Lane meminta
penggantian pengeluaran dengan jumlah yang lebih besar dari pengeluaran yang
sesungguhnya. Marcus Lane melakukan pemesanan ganda penerbangan dan juga
membuat boarding pass fiktif seolah-olah Lane mengambil penerbangan yang lebih
mahal.
Identifikasi segitiga fraud:
Tekanan : Lane mengalami masalah keuangan sementara sebagai akibat dari perceraian
yang baru menimpanya, dia hanya perlu uang untuk mengatasinya
Kesempatan : Lane diberikan kebebasan untuk memesan perjalanannya sendiri karena
Lane adalah karyawan yang sangat tepercaya dan dihormati yang sering bepergian
dengan bisnis perusahaan.
Rasionalisasi : Lane mengatakan bahwa dia berniat untuk mengembalikan uang itu
sesegera mungkin, dan Lane melakukan pembenaran bahwa dia melakukan aksinya itu
selama empat bulan saja

3. Identifikasi fraud tersebut terdeteksi:


Fraud yang dilakukan Marcus Lane dapat dideteksi ketika seorang akuntan (Heidi
McCullogh) yang bekerja di markas besar Pantai Timur Tyler Hartford sedang
memproses laporan pengeluaran terbaru milik Lane, dia melihat adanya perbedaan
antara waktu keberangkatan yang tercantum pada tanda terima penerbangan dan
boarding pass untuk penerbangan 4578 dari Minneapolis ke San Antonio. McCullough
memutuskan untuk memberitahu adanya perbedaan itu ke Tina Marie Williams,
manajer departemen audit internal.

4. Identifikasi fraud supaya tidak terjadi lagi di masa mendatang:


 Membuat kebijakan agar semua perjalanan bisnis dipesan melalui agen perjalanan
perusahaan.
 Untuk pembayarannya menggunakan kartu kredit perusahaan agar perusahaan lebih
mudah mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan perusahaan.
 Konfirmasi kepada penerbit kwitansi.

Anda mungkin juga menyukai