Case Study : Frequent Flier’s Fraud Crashes Dr. Joseph T. Wells
1. Identifikasi perpetrator dan victim company:
Perpetrator adalah Marcus Lane bekerja sebagai ahli geologi. Victim company adalah sebuah kantor perwakilan regional di Tlyer Hartford.
2. Identifikasi fraud yang dilakukan perpetrator:
Fraud yang dilakukan perpetator adalah Expense Reimbursement Schemes karena Lane melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi permintaan penggantian biaya atas pengeluaran fiktik kepada kantor tempat Lane bekerja. Jenisnya termasuk Overstated Expense Reimbursements, dimana Lane meminta penggantian pengeluaran dengan jumlah yang lebih besar dari pengeluaran yang sesungguhnya. Marcus Lane melakukan pemesanan ganda penerbangan dan juga membuat boarding pass fiktif seolah-olah Lane mengambil penerbangan yang lebih mahal. Identifikasi segitiga fraud: Tekanan : Lane mengalami masalah keuangan sementara sebagai akibat dari perceraian yang baru menimpanya, dia hanya perlu uang untuk mengatasinya Kesempatan : Lane diberikan kebebasan untuk memesan perjalanannya sendiri karena Lane adalah karyawan yang sangat tepercaya dan dihormati yang sering bepergian dengan bisnis perusahaan. Rasionalisasi : Lane mengatakan bahwa dia berniat untuk mengembalikan uang itu sesegera mungkin, dan Lane melakukan pembenaran bahwa dia melakukan aksinya itu selama empat bulan saja
3. Identifikasi fraud tersebut terdeteksi:
Fraud yang dilakukan Marcus Lane dapat dideteksi ketika seorang akuntan (Heidi McCullogh) yang bekerja di markas besar Pantai Timur Tyler Hartford sedang memproses laporan pengeluaran terbaru milik Lane, dia melihat adanya perbedaan antara waktu keberangkatan yang tercantum pada tanda terima penerbangan dan boarding pass untuk penerbangan 4578 dari Minneapolis ke San Antonio. McCullough memutuskan untuk memberitahu adanya perbedaan itu ke Tina Marie Williams, manajer departemen audit internal.
4. Identifikasi fraud supaya tidak terjadi lagi di masa mendatang:
Membuat kebijakan agar semua perjalanan bisnis dipesan melalui agen perjalanan perusahaan. Untuk pembayarannya menggunakan kartu kredit perusahaan agar perusahaan lebih mudah mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan perusahaan. Konfirmasi kepada penerbit kwitansi.