EP 4 4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan
harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui
ada hasil survei tentang kebutuhan dan
survei atau kegiatan lainnya. harapan masyarakat , rekapan hsl dari kotak
saran , ada hasil SMD, MMK (Musyawarah
Masy Kelurahan)
EP 5 5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan sektor ada RUK dan RPK, ada analisis kebutuhan
terkait yang bersifat komprehensif, meliputi lengkapi RUK dimana dlm perencanaan melibatkan
masyarakat dalam perencanaan dr hsl masyarakat dan sektor terkait
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. survei , tapi kurang lengkap.
Ep 6 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab,
ada proses penyusunan prencanaan pada
dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara waktu rapat PTP, pada dokumen rencana,
kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, sudah dibuat keterkaitan antara kebutuhan lengkapi dokumen rencana yang memuat keterkaitan
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas dan harapan masyarakat dengan visi, misi, antara kebutuhan dan harapan massyarakat dengan
fungsi dan tugas pokok puskesmas tapi visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
belum lengkap
Jumlah
Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara Pengguna pelayanan sudah
aktif untuk memberikan umpan balik tentang diikutsertakan secara aktif untuk
mutu, kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap memberikan umpan balik tentang mutu,
pelayanan Puskesmas kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap
pelayanan Puskesmas
EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan Ada Hasil identifikasi dan analisis umpan
masyarakat tentang mutu pelayanan balik masyarakat dr kotak saran, survei,
dll
EP 3 3. Ada upaya menanggapi harapan masyarakat
terhadap mutu pelayanan dalam rangka ada upaya perbaikan dalam menanggapi
memberikan kepuasan bagi pengguna harapan masyarakat thd mutu pelayanan,
pelayanan.
Jumlah
Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan ada identifikasi peluang pengembangan
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi untuk dalam penyelenggaraan upaya
perbaikan Puskesmas, ( PHBS utk berhenti
merokok), utk senam prolanis buat lansia
ada acara makan buah, pembuatan
minyak urut dari herbal dari masyarakat
untuk masyarakat, pemanfaatan sampah
plastik Kel Watu2 utk pot bunga, tas dll)
kerjasama antara Puskesmas dengan PKK
Kelurahan
EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam ada Notulen rapat pada waktu kepala
pengembangan pelayanan, dan diupayakan puskesmas/penanggung jawab
pemenuhan kebutuhan sumber daya UKM/UKP memberi
pengarahan/dorongan kepada staf untuk
melakukan pengembangan, ada inovasi
tentang pemanfaatan sampah plastik di
Kel Watu2, Prolanis, dll.
EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan ada hasil perbaikan terhadap pelayanan,
dalam pelayanan untuk memperbaiki mutu untuk kunjungsn lansia meningkat, dan di
pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan Kel Watu2 dengan sampah plastik dan lengkapi dokumen bukti kegiatan, bukan hanya berupa
kepada pengguna pelayanan. PHBS, tapi belum PDCA (matriks foto, lakukan analsis, buat matrik PDCA
PDCA )
Jumlah
Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan disusun berdasarkan Rencana Lima
Buat rencana usulan kegiatan (RUK) dengan
Puskesmas, melalui analisis kebutuhan Tahunan Puskesmas, ,sebagian sudah
melibatkan masyarakat (dengan memasukkan
masyarakat. melalui analisis kebutuhan masyarakat analisis kebutuhan masyarakat)
EP 2 2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas sesuai dengan anggaran yang Puskesmas sesuai dengan anggaran yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota
Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan. untuk tahun berjalan.
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara
lintas program dan lintas sektoral. ada notulen rapat penyusunan RUK dan
RPK dilakukan secara Lintas Program, lakukan rapat penyusunan RUK dan RPK secara
tapi Lintas sektor belum dilibatkan, lintas program dan Lintas sektor, lengkapi notulen
belum semua permasalahan yang ada rapat
yang berasal dr masukan masyarakat
(kotak saran, hasil survei) ditanggapi dan
dimasukkan ke RUK
EP 4 4. RUK dan RPK merupakan rencana RUK dan RPK merupakan rencana
terintegrasi dari berbagai Upaya Puskesmas. terintegrasi dari berbagai Upaya
Puskesmas.
EP 5 5. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) dengan Rencana Usulan ada kesesuaian antara Renstra/rencana
kegiatan (RUK) dan Rencana Lima Tahunan lima tahunan, RUK, RPK
Puskesmas.
Jumlah
Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan Ada SOP monitoring , ada bukti
oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung monitoring yang dilakukan oleh
jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin Pimpinan Puskesmas dan Penanggung
bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin
dengan perencanaan operasional. bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan operasional.
EP 4 4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi
terhadap perencanaan operasional jika ada SOP untuk melakukan revisi thd Lengkapi SOP untuk melakukan revisi thd
diperlukan berdasarkan hasil monitoring perencanaan operasional, tapi kurang perencanaan operasional, terutama pada langkah2
pencapaian kegiatan dan bila ada perubahan lengkap nya.
kebijakan pemerintah.
Jumlah
Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai
dengan Peraturan Perundangan dan Pedoman
dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi sudah ada SK jenis-jenis pelayanan, ada
kebutuhan dan harapan masyarakat lampiran tentang jenis2 pelayanan
EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dan ada brosur, leaflet, poster dll yang
memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan Puskesmas tentang jenis2
pelayanan
disediakan tersebut.
Jumlah
Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas
program maupun lintas sektoral mendapat Ada rekam bukti pemberian informasi
informasi yang memadai tentang tujuan, baik lintas program maupun lintas
sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan sektoral tentang tujuan, sasaran, tugas
Puskesmas pokok, fungsi dan kegiatan Puskesmas
EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi
yang jelas dan tepat berkaitan dengan program ada hasil evaluasi dan tindak lanjut
kesehatan dan pelayanan yang disediakan oleh terhadap penyampaian informasi kepada
Puskesmas kepada masyarakat dan pihak masyarakat, sasaran program, lintas
terkait. program dan lintas sektor.
Jumlah
1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna
pelayanan Ada akses /penunjuk arah ke Puskesmas,
EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi ada kemudahan untuk memperoleh
kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh pelayanan yang dibutuhkan (proses
pelayanan pelayanan tidak berbelit)
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ada jadwal pelayanan, dan bukti
ditentukan. pelaksanaan sesuai jadwal yang
ditentukan
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam mekanisme kerja dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan memudahkan akses pelayanan memudahkan akses thd
terhadap masyarakat. masyarakat,
Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi
kemudahan akses masyarakat terhadap ada SOP komunikasi dg masyarakat, ada
pelayanan. rekam bukti pelaksanaan komunikasi
(lisan, tulisan, dan umpan balik,
penyuluhan)
Ep 6 6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola
dan pelaksana untuk membantu pengguna ada media komunikasi (penyuluhan,
pelayanan dalam memperoleh pelayanan sesuai konsultasi, melalui WA, FB, ) dan ada
kebutuhan spesifik pengguna pelayanan. kotak saran, survey, dll
Jumlah
Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan ada jadwal pelaksanaan kegiatan (dalam
Puskesmas. gedung dan luar gedung)
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati
bersama.
ada bukti pertemuan untuk membahas
jadwal di Puskesmas, jika ada perubahan
jadwal terutama untuk diluar gedung (UKM)
perubahan jadwal disepakati melalui Buat SOP dan panduan Kesepakatan jadwal
pemberitahuan baik lewat telp/SMS atau WA
ke Kader , tapi SOP dan panduan
kesepakatan jadwal belum dibuat
Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam
Ada SOP Koordinasi dan integrasi
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya peyelenggaraan pelayanan, ada bukti
Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga pelaksanaan koordinasi melalui
terjadi efisiensi dan menjamin keberlangsungan minilokakarya lintas sector dan lintas
pelayanan. program
EP 8 8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan
untuk memperoleh bantuan konsultatif jika sudah ada bk harian konsultasi, tapi belum sebaiknya semua karyawan memiliki buku harian
untuk semua karyawan konsultasi
membutuhkan
EP 9 9. Ada mekanisme yang mendukung koordinasi
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan Ada SOP Koordinasi dlm pelaksanaan
program pelayanan di Puskesmas
EP 10 10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib
administrasi, dan dukungan tehnologi sehingga Sudah ada SOP tentang penyelenggaraan
pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, masing-masing upaya, SOP dan panduan
tidak terjadi penyimpangan maupun tertib admistrasi
keterlambatan.
EP 11 11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari
pimpinan Puskesmas ada dukungan dari Pimpus kepada semua
pelaksanaan kegiatan program di Puskesmas,
(ada surat tugas, ada SPJ, dll)
Jumlah
Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima
keluhan dan umpan balik dari pengguna
pelayanan, maupun pihak terkait tentang ada SOP komunikasi dgn masyarakat, ada
pelayanan dan penyelenggaraan Upaya bukti umpan balik
Puskesmas.
EP 2 2. Keluhan dan umpan balik direspons, ada bukti respons dari umpan balik , ada
diidentifikasi, dianalisa, dan ditindaklanjuti identifikasi, ada hasil analisa dan tindak
lanjut (ada hasil survey, pertemuan, kotak
saran, keluhan, dsb)
EP 3 3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap Ada tindak lanjut sebagai tanggapan
keluhan dan umpan balik. terhadap keluhan dan umpan balik
Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian
kinerja yang dilakukan oleh Pimpinan ada SOP untuk monitoring kinerja, ada
Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya panduan untuk monitoring kinerja
Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk
meningkatkan kinerja pelaksanaan Upaya Penilaian kinerja (PKP) sudah ada tapi kurang lengkapi penilaian kinerja UKM dan UKP
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas lengkap
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan ada indikator untuk penilaian kinerja, tapi lengkapi indikator penilaian kinerja, sebaiknya
penilaian kinerja kurang lengkap berkoordinasi dengan UKM dan UKP
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan
cakupan Upaya Puskesmas untuk mencapai sudah ada tahapan cakupan upaya
indikator dalam mengukur kinerja Puskesmas Puskesmas utk mencapai indikator dlm lengkapi tahapan cakupan upaya Puskesmas, untuk
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Dinas mengukur kinerja, tp blm lengkap semua indikator kinerja baik UKM atau UKP
Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan
secara periodik untuk mengetahui kemajuan
lengkapi monitoring dan penilaian kinerja untuk
dan hasil pelaksanaan penyelenggaraan Upaya sdh ada dilakukan monitoring dan penilaian mengetahui kemajuan dan hasil pelaksanaan
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas kinerja tapi belum lengkap penyelenggaraan upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan
Jumlah
Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis sudah dilakukan analisis thd penilaian
kinerja, tapi belum diumpanbalikkan pada lakukan umpan balik hasil analisis penilaian kinerja
dan diumpan balikkan pada pihak terkait kepada pihak2 terkait
pihak2 terkait untuk perbaikan
EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan
dengan acuan standar atau jika dimungkinkan sebaiknya sebelum melakukan kaji banding, buat
sudah dilakukan kaji banding, tapi rencana rencana dan intrumen kaji banding dari hasil analisis
dilakukan juga kajibanding dan instrumen kaji banding kurang lengkap data kinerja.
(benchmarking)dengan Puskesmas lain
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk
memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan ada tindak lanjut penilaian kinerja dalam
lengkapi tindak lanjut penilaian kinerja dalam bentuk
Puskesmas bentuk upaya perbaikan kinerja, tapi belum perbaikan kinerja
lengkap
EP 4 4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk sudah dilakukan pemanfaatan data penilaian
kinerja untuk perencanaan (RUK) , tapi lengkapi pemanfaatan data penilaian kinerja untuk
perencanaan periode berikutnya membuat perencanaan (RUK) tahun berikutnya
belum lengkap
EP 5 5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Ada Laporan penilaian kinerja dan tindak
lanjut kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari
Kabupaten/Kota
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Pu
Puskesmas : KEMARAYA
Kabuaten/Kota : KENDARI
Tanggal : 4-8 NOVEMBER 2018
Surveior : BERLIANA, SKM. M.Si
EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata
ruang daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio
jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan
kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku
Jumlah
KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang
permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal
atau unit kerja yang lain.
EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan
lingkungan yang sehat.
Jumlah
KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan
kebutuhan pelayanan
EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan
kenyamanan.
EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan
orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia
lanjut
Jumlah
KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
prasarana Puskesmas
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
prasarana Puskesmas
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana
Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
Jumlah
KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai
jenis pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
peralatan medis dan non medis
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan
medis dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non
medis yang perlu dikalibrasi
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan
izin memiliki izin yang berlaku
Jumlah
KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas
EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan
penanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.
Jumlah
KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai
dengan kebutuhan dan pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap
jenis tenaga yang dibutuhkan
EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan
tenaga sesuai dengan yang dipersyaratkan
EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga
yang bekerja di Puskesmas
EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,
keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain
dipenuhi
Jumlah
KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab Program/Upaya Puskesmas
EP 3 3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada
posisi-posisi yang ada pada struktur
Jumlah
KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi
Puskesmas
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan karyawan memahami tugas,
tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan
Program/Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian
tugas
Jumlah
KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi
Puskesmas secara periodik
EP 2 2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/
penyempurnaan struktur
Jumlah
KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi
sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan.
EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas
dan karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai
dengan kompetensi, pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap
pengelola dan pelaksana pelayanan
Jumlah
KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan Pelaksana kegiatan yang baru untuk mengikuti
orientasi dan pelatihan.
EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan
baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan
tersedia kurikulum pelatihan orientasi.
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun
Pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau
kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat
lain.
Jumlah
KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan
Puskesmas
EP 2 2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata
nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana
pelayanan, dan masyarakat
EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai
dan tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan
tujuan relevan dengan kebutuhan dan harapan
pengguna pelayanan
EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja
Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata
nilai Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Puskesmas mengarahkan dan mendukung
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka.
EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya
Puskesmas yang efektif.
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang
dibakukan.
Jumlah
KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan pelaksana kegiatan untuk memfasilitasi
kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi
peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas
oleh Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah
tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari
visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun
strategi pelayanan.
EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung
jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan
apabila meninggalkan tugas.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik
dari pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk
perbaikan kinerja dan tindak lanjut.
Jumlah
KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas diidentifikasi.
EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.
EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak
terkait dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau
panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan
untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas
untuk pengendalian dokumen dan pengendalian
rekaman pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun
pedoman dan prosedur.
Jumlah
KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi
internal di semua tingkat manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.
EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi
dan membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan
didokumentasikan.
EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap
rekomendasi hasil komunikasi internal.
Jumlah
KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas.
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan,
untuk mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah
KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual
dan penanggung jawab yang jelas
EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring
fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai
rencana.
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan
EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan
terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah
KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
dalam pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari
perencanaan anggaran, penggunaan anggaran
maupun monitoring penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran
dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.
EP 5 5. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian
kinerja pengelola keuangan Puskesmas.
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.
Jumlah
KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola
keuangan.
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar,
peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang
disusun sesuai dengan rencana operasional.
EP 4 4. Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan
dan hasilnya ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang
harus tersedia di Puskesmas.
EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan,
dan retrieving (pencarian kembali) data.
EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses
menjadi informasi.
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dan berhak memperoleh informasi.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pengelolaan data dan informasi.
Jumlah
KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna
Puskesmas.
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak yang terkait tentang hak dan kewajiban
mereka.
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan
Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak
dan kewajiban pengguna.
Jumlah
KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1. Ada peraturan internal yang disepakati bersama
oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana dalam melaksanakan
Upaya Puskesmas dan kegiatan Pelayanan
Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi,
misi, tata nilai, dan tujuan Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola
Kontrak / Perjanjian Kerja Sama
EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama
yang jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama
ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran
dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil
yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator
dan standar kinerja, masa berlakunya
Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, proses kalau terjadi
perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan
hubungan kerja.
Jumlah
KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada
pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan
indikator dan standar kinerja.
EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan
evaluasi
Jumlah
KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris
Puskesmas.
EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan
Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan maupun
untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan
peralatan Puskesmas.
EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan
sesuai program kerja.
EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan
peralatan yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan
Puskesmas.
EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas
sesuai dengan program kerja.
EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik
roda empat maupun roda dua.dan roda empat
EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai
program kerja
EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
Jumlah
B.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).
Sudah dilakukan kajian terhadap struktur organisasi
Puskesmas secara periodik, ada bukti pertemuan pada
minilok, tp krg lengkap
Hasil kajian ditindaklanjuti, tp krg lengkap
ada Persyaratan kompetensi Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program, dan Pelaksana kegiatan yang
merupakan bagian dari uraian tugas atau dituangkan dalam
SK Kepala Puskesmas
ada SK visi misi mengacu pada visi misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas,
REKOMENDASI
lengkapi hasil monitoring terhadap fungsi prasarana Puskesmas
KRITERIA 3.1.2.
EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
Puskesmas.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas
dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun
dan dilakukan pertemuan tinjauan manajemen yang
membahas kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang
perlu dilaksanakan.
EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan
EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen
ditindaklanjuti dan dievaluasi.
Jumlah
KRITERIA 3.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan memahami tugas dan
kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Puskesmas.
EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 3.1.4.
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan
untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai
sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang
ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen
mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program
dan kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan
rekomendasi dari hasil audit internal.
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah
dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 3.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari
pengguna tentang kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum
pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa
kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum
pemberdayaan masyarakat dianalisis dan ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 3.1.6.
EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang
dikumpulkan secara periodik untuk menilai peningkatan
kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat
adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan
pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.
EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.
EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif,
dan tindakan preventif.
Jumlah
KRITERIA 3.1.7.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas menyusun rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan pelaksana menyusun instrumen kaji
banding.
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana
kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi
peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam
bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding,
tindak lanjut dan manfaatnya.
Jumlah
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Ada notulen rapat, pertemuan penyusunan kebijakan mutu dan tata
nilai, tapi isi notulen raapat kurang lengkap
ada Bukti pertemuan penggalangan komitmen, ada Pernyataan
komitmen bersama, tapi notulen rapat pertemuan kurang lengkap
ada identifikasi pihak2 terkait, bukti keterlibatan intas sektor dan
lintas program dalam peningkatan mutu dan kinerja, tapi kurang
lengkap
ada bukti pengumpulan data kinerja, tapi sebagian belum di analisis,
dan belum ada bukti tindak lanjut dalam perbaikan kinerja
ada dilakukan tindak lanjut thd temuan dan rekomendasi hasl audit
internal, tapi kurang lengkap
Sudah ada SK indikator mutu dan kinerja, ada indikator mutu dan
kinerja yang dikumpulkan secara periodik.
Ada Rencana kaji banding dan jadwal kaji banding. Tapi hanya sekali
dalam setahun dan belum ada rencana kaji banding kembali
buat perencanaan audit untuk satu thn, audit I dan audit II, untuk
melihat perbaikan kinerja sdh dilakukan atau belum
lengkapi bukti tindak lanjut hasil pengukuran indikator dan hasil-
hasil pelaksanaan tindak lanjut dalam bentuk perbaikan
lakukan tindak lanjut dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan
tindakan preventif
buat jadwal rencana kaji banding untuk beberapa kali dlm setahun,
terutama untuk capaian kinerja pelayanan yang kurang dr target ,
kaji banding tidak harus datang ke Pusk lain, bisa dgn meminta
data, sebaiknya kaji banding dilakukan tdk hanya pada 1 Puskesmas
(form spt contoh yg diberikan)
lakukan kaji banding dan hasil kaji banding dianalisis kaji banding
untuk mengidentifikasi peluang perbaikan
lakukan tindak lanjut hasil kaji banding thd kinerja, jika sdh
dilakukan kaji banding terutama untuk peningkatan kinerja
EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai
masukan untuk penyusunan kegiatan.
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik
didokumentasikan dan dianalisis.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik
dari masyarakat maupun sasaran oleh Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan
dengan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan
rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap
perbaikan rencana maupun pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.
EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas
melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai
dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
yang kompeten.
EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
diinformasikan kepada sasaran.
EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang
menjadi sasaran.
EP 2 2. Informasi tentang kegiatan disampaikan
kepada lintas program terkait.
EP 3 3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada
lintas sektor terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan
informasi yang disampaikan kepada sasaran,
lintas program, dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi
penyampaian informasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
masyarakat.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode
dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau
sasaran.
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi
dengan jelas kepada masyarakat.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat
dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses
masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi
perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan
UKM
Jumlah
KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang
direncanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu,
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak
lanjut yang dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.6
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat/sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap keluhan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi
umpan balik kepada masyarakat atau sasaran
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.
Jumlah
KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan.
Jumlah
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
Ada kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat/sasaran kegiatan UKM. instrumen yang
digunakan untuk analisis kebutuhan masyarakat (sumber dari
PHBS dan PIS-PK)
Ada bukti catatan hasi identifikasi dan hasis analisis dengan
menghitung manual dari 3 Kelurahan masing -masing 150
keluarga
Ada kerangka acuan kegiatan program UKM yang ditetapkan
oleh kepala Puskesmas mengacu pada pedoman dan hasil
analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok
masyarakat, dan individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
Ada pelaksanaan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat,
kelompok masyarakat, dan sasaran.dicheck saat wawancara
lintas sektor/tokoh masyarakat ada sosialisai dan komunikasi
di saat minilok linsek, tetapi kurang ada bukti dokumen tiap-
tiap pelaksana UKM
Ada SOP koordinasi dan komunikasi lintas program dan lintas
sektor terkait. ada bukti diilakukan komunikasi dan koordinasi
kegiatan UKM yang dilakukan saat minlok Puskesmas dan
minlok linsek. saat observasi lapangan jelas selalu dilakukan
komunikasikan dan koordinasi dalam melaksanakan kegiatan
posyandu, dan saat wawancara dengan linsek rata-ratalinsek
yang hadir dapat menyapaikan bahwa kegiatan UKM tersebut
telah dikomunikasikan dan dikoordinas. namun perlu dibuat
dokumen bukti pelaksanaan sepeti dokumen minlok
puskesmas,linsek maupun dokumen tiap UKM
Rencana kegiatan untuk tiap-tiap program UKM disusun
berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dari hasil
SMD, MMK, kotak saran, tatap muka dengan masyarakat. ada
dokumen bukti dilakukannya analisis dengan motode analisis
yang sesuai sehingga dapat mengeluarkan jenis-jenis kegiatan
UKM dan jenis kegiatan juga sesuai panduan yang kemudian
diusulkan menjadi bahan penyusunan RUK Puskesmas.
Ada hasil dokumen hasil identifikasi umpan balik ada catatan
hasil. Dibuat dalam matrik tentang lanjut terhadap hasil
identifikasi umpan balik.
Bukti pelaksanaan pembahasan, hasil pembahasan, tindak
lanjut pembahasan dilakukan saat minlok linsek namun dalam
dokumen belum menggambarkan pembahasan hasil
identifikasi umpanbalik dan rencana tindak lanjut.
Ada bukti pembahasan rencana perbaikan pelaksanaan
kegiatan tetapi tidak semua sesuai dengan hasil indenifikasi
masalah atas hasil umpan balik
Ada bukti tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan yang
dilakukan seperti tempat pelaksanaan kelas ibu hamil yang
awalnya di puskesmas di rencanakan dan dibahas untuk
dilakukan di posyandu namun tidak ada data di umpan balik
Tidak kuat bukti adanya pembahasan program inovatif
melalui forum-forum komunikasi dengan masyarakat, sasaran
kegiatan UKM, lintas program, dan lintas sektor.
Ada bukti pelaksanaan program inovasi namun tidak ada bukti
dilakukan monitoring dan evaluasi baik saat pembahasan di
minlok puskesmas maupun minlok linsek termasuk tidak ada
bukti monitoring di PJ UKM
Program inovasi yang dibuat telah dilakukan dan dievaluasi,
melalui hasil capaian pelayanan bulanan (laporan bulanan)
namun belum ada bukti dilakukaan penyampaian hasil
evaluasi ke lintas program dan lintas sektor terkait.
Karena pelaksana UKM belum buat kegiatan dan jadwal
sesuai kegiatan berdasar uraian tugas maka pengukuran
ketepatan pelaksanaan kegiatan UKM hanya melalui jadwal
kegiiatan UKMl luar gedung seperti pelaksanaan posyandu.
Ada bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
kegiatan tiap-tiap UKM luar gedung terhadap pelayanan di
posyandu bahwa pelaksanaan nya rutin dan tepat waktu
FAKTA DAN ANALISIS
Ada penyampaian informasi kepada masyarakat, kelompok
masyarakat dan sasaran kegiatan UKM melalui pertemuan
minlok lintas sektor dan ada dokumen bukti UANG namun
isinya harus konsisten.ada penyampaian informasi melaui
media TV ke pengunjung puskesmas.
Ada disampaikan informasi tentang kegiatan kepada lintas
program terkait melalui pertemuan minlok puskesmas tetapi
belum kuat bukti tertulis dalam notulen pertemuan puskesmas
maupun dalam rekaman buku/notulen tiap pelaksana UKM.
Check pada saat wawancara pimpinan bagaimana proses
penyampaian informasi yaitu dilakukan saat minlok dan saat
apel pagi. ada disampaiakan melaui media TV
Ada bukti penyampaian informasi kepada lintas sektor terkait
dengan menggunakan media komuniksi yang telah ditetapkan
kapus hanya perlu dibuat bukti telah dilakukan oleh tiap
pemberi informasi ke tiap sasaran pelayanan UKM namun
harus disertai rekaman dokumen dalam buku kegiatan tiap
UKM
Ada bukti evaluasi tentang pemberian informasi kepada
sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait dilakukan
saat minilok Puskesmas dan linsek tetapi UANG kurang
memberikan informasi. Buat evaluasi saat pasien/sasara
berkunjung maupun petugas yang berkunjung.
Ada bukti tindak lanjut terhadap evaluasi penyampaian
informasi hanya saat minlok Puskesmas dan linsek sehingga
hasilnya sangat tidak mewakili sasaran
Ada hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam
pelaksanaan program, dan tindak lanjutnya seperti hasil
evaluasi informasi melalui penyuluhan dengan cara membuat
kuis pre dan post mengukur pengetahuan ibu ibu hamil,
metode pemeriksaan ANC, metode pengukuran status gizi
anak, dll
Ada alur dan tahapan kegiatan UKM Puskesmas, alur
pelayanan dalam gedung seperti alur pelayanan ibu hamil baru
danlama, alur pelayanan integrasi KIA, alur pelayanan luar
gedung sistim pelayanan lima posyandu. dan bukti
penyampaian informasi kepada masyarakat melalui papan
informasi kegiatan UKM di Puskesmas, penyampaian jadwal
kegiatan UKM langsung ke sasaran saat kunjungan ke
puskesmas maupun saat lakukan layanan luar gedung, ada
penyebaran jadwal posyandu ke tiap posyandu, saat
kunjungan ke jaringan/posyandu ada tersediah jadwal
posyandu.
Ada hasil evaluasi terhadap akses. Tetapi pengkajiannya
umum seperti tercapainya kunjungan.
Ada bukti tindak lanjut terhadap akses seperti jika terjadi
penundaan kegiatan posyandu maka ada pemberitahuan
langsung kader ke petugas pengelolah posyandu melalui WA,
kader menyampaiakan langsung ke pengelolah agar tetap
terlaksana diwaktu lain.
Ada dokumen bukti penyampaian informasi tentang waktu
dan tempat pelaksanaan, termasuk jika terjadi perubahan
jadwal yang termuat dalam buku kerja, tiap pelaksana UKM,
bukti evaluasi kegiatan UKM di akhir bulan maka dapat
diketahui kegiatan UKM apa yang tidak terlaksana dan saat
minilok puskesmas, minlok linsek disampaiakan
penyampaian informasi kepada pihak terkait tentang waktu
dan tempat pelaksanaan kegiatan, termasuk jika terjadi
perubahan seperti memberikan surat pemberitahuan kepada
sekolah mengenai perubahan waktu maupun tempat kegiatan
imunisasi anak sekolah.
Ada dibuat SOP tentang penyusunan jadual dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan kesepakatan
bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkait tetapi
tidak ada bukti rekaman dilakukan kesepakatan
Ada bukti dan hasil pelaksanaan monitoring ketepatan waktu,
sasaran, dan tempat di sebagian pelaksana UKM melalui
sebagian buku kegiatan harian pelaksana UKM
Ada bukti dan hasil pelaksanaan evaluasi ketepatan waktu,
sasaran, dan tempat pelaksanaan berupa pemenuhan
kegiatantiap UKM yang telah dijadwalkan seperti terpenuhi
pelayanan posyandu sesuai jadwal, tempat dan sasaran,
pelayanan, ada peningkatan kunjungan pelayanan UKM di
Puskesmas dari bulan kebulan hampir dikatakan tercapai
target
Ada bukti dibuat tindak lanjut terhadap hasil evaluasi seperti
Lakukan pertemuan pembahasan dengan sasaran untuk
menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan,
membahas sasaran saat pelaksanaan kegiatan
ada analisis masalah dan hambatan, rencana tindak lanjut
tetapi tidak mencerminkan siklus PDCA.yang ada hanya ada
masalah, pemecahan masalah, RTL, TL
Ada hasil identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan
kegiatan seperti ketidaktepatan waktu, tepat dan sasaran,
kemungkinan risiko lingkunagan saat kegiatan UKM dan telah
dibuat rencana untuk mengatasi masalah hanya untuk
beberapa kegiatan dan ketika dicari bukti di pelaksana belum
terekam dalamcatatan kegiatan padahal dari hasil wawancara
linsek ada banyak hambatan dalam pelayanan UKM telah
dibuat rencan tindak lanjut saat pertemuan langsung linsek
maupun pertemuan saat kegiatan di lapangan
Ada pelaksanaan tidak lanjut terhadap masalah dan hambatan
saat pelaksanaan kegiatan UKM namun belum diikuti dengan
bukti dokumennya
Ada hasil evaluasi mengukur keberhasil;an TL atas maslah
namun sebaiknya buat sesuai masalah dan sesuai hambatan
dan RTL,TL lakukan monitoring dengan menngunakan alat
yang tepat, dan banding indikator capaian agar dapat
menyimpulkan suatu hasil/evaluasi
FAKTA DAN ANALISIS
Ada SK Kepala Puskesmas tentang media komunikasi yang
digunakan untuk menangkap keluhan masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM
Ada SK Kepala Puskesmas tentang media komunikasi yang
digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap keluhan
yang disampaikan.
Ada dilakukan analisis terhadap keluhan dilakukan oleh PJ
dan pelaksana UKM. tetapi berupa hasil evaluasi kinerja.
Belum tergambar analisis permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.dengan pendekatan siklus PDCA
Ada hasil Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana melakukan tindak lanjut terhadap
keluhan tetapi identifikasi hanya untuk beberapa kegiatan
UKM dantidak dibuat dokumen bukti dengan benar sebaiknya
lakukan identifikasi permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan kemudian lakukan analisis dengan
metode yang sesuai,buat RTL dan TL sesuai RTL untuk tiap
kegiatan UKM
Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan dan
umpan balik dari pengguna pelayanan, maupun pihak terkait
tentang pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas
melalui SK No. 440/SK/017/PKM-HJM/2018, Bukti
penyampaian informasi tentang umpan balik dan tindak lanjut
terhadap keluhan.disampaikan sat minlok, rakor TPPKK (tim
penggerak PKK ),padahal ada metode dancara lainyang dapat
difungsikan untuk memberikan informasi tepat sasaran
Ada hasil pengumpulan data berdasarkan indikator yang
ditetapkan untuk tiap UKM. Tetapi jika dikaji untuk jenis
layanan sesuai uraian tugas masing-masing pelaksana UKM
maka hal ini belum tersediah
Ada hasil analisis terhadap capaian indikator tetapi tidak
dilakukan oleh tiap pelaksana UKM
Bukti pelaksanaan tindak lanjutat atas masalah yang ada tetapi
perlu ada rekaman implementasi di tiap pelaksana dan
rekaman monitoriing dengan mengunakan alat yang tepat
Ada dokumentasi hasil analisis dan tindak lanjut terhadap
capaian kinerja dibuat dalam matriks tetapi perlu dimasukan
pembandinya dan tulis angka kesenjangannya agar diketahu
terjadi atau tidak terjadi perbaikan
an (PPBS)
REKOMENDASI
buat dokumen peretamuan, pengarahan,pembinaan kader
persiapan survei
Susun kuesioner sesuai pedoman yang digunakan segbagai
acuan
Buat identifikasi berdasar pedoman, golongkan sesuai kegiatan
seperti;promkes,KIA KB dst
buat bukti sosialisasi saat pertemuan minlok pruskesmas, minlok
linsek dan dokumen sosialisasi oleh tiap pelaksana UKM
Lakukan komunikasi dan koordinasi sesuai SOP dan gunakan
media yang telah ditetapkan,tiap kegiatan ada dibuat rencana
kerja, setiap implementasi kegiatan dibuat dokumen bukti.
Buat kuesioner-konsisten berdasar referensi dan pedoman tiap
UKM sehingga Rencana Kegiatan untuk tiap-tiap program UKM
yang menjadi bahan penyusunan RUK Puskesmas diusulkan
didasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat.
REKOMENDASI
Lakukan dan laksanakan umpan balik sesuai KA. Lakukan oleh
Kepala Puskesmas, PJ maupun tiap pelaksana diseratai bukti-
bukti.
Buat catatan dokumen hasil identifikasi dan hasil analisis di saat
minlok legkapi UANG dan saat pertemua ada bukti catatan
pertemuan di tiap pelaksana UKM.
lakukan pembahasan terhadap hasil analisis umpan balik tidak
hanya di saat minlok linsek tetapi juga dapat disampaikan
langsung kesasaran tiap UKM. buat catatan, dokumen secara
konsisten saat minlok maupun tiap pelaksana.
Buat rencana perbaikan sesuai masalah yang ada saat identifikasi
Buat tindak lanjut dari hasil evaluasi sesuai hasil identifikasi
berdasar umpan balik
REKOMENDASI
Tiap pelaksana UKM harus memiliki pedoman sebagai dokumen
baik dokumen regulasi maupun non regulasi untuk menjadi
perlindungan dalamimplementasi/penerapan kegiatan dan jika
mungkin menjadi panduan jika terjadi perubahan regulasi.
buat kajian terhadap tidak tercaainya target yang terkait dengan
kegiatan inovasi, ada dokumen di pelaksana dan PJ UKM.
Buat catacan dokumentasi sesuai hasil pembahasan program
inovasi tersebut saat peretmuan dan untuk pelaksana UKM yang
programnya dibuat iniovasi maka harus ada catatan hasil
pembahasan program tersebut
Pelaksana kegiatan UKM yang ada terkait dengan program
inovasi buat rencanakan kegiatan,l aksanakan kegiatan sesuai
rencana dan lakukan monitoring dan evaluasi terhadap program
inovasi tersebut, buat dokumentasi.
Selain ada laporan ke dinas kesehatan, lakukan dan sampaiak
hasil evaluasi kegiatan UKM yang telah dibuat program inovasi
ke lintas sektor dan lintas program
REKOMENDASI
Buat rencana kerja dan jadwal kerja tiap-tiap UKM
Setiap pelaksana kegiatan UKM harus dapat membuktikan
legitimasi kompetensinya dan ada kejelasan rencana kegiatan
buat jadwal kegiatan
Buat bukti jadwal dan pelaksanaan kegiatan tiap UKM dan
diinformasikan kepada sasaran.
Pelaksana UKM tetapkan kegiatan dan jadwalnya baru
laksanaan kegiatan agar dapat dinilai kesuaian dan
ketidaksesuaian kegiatan berdasar jadwal yang ditetapkan.
Pelaksana UKM tetapkan kegiatan dan jadwalnya baru
laksanaan kegiatan baik pelayanan dalam maupun luar gedung
agar dapat dinilai kesuaian dan ketidaksesuaian kegiatan
berdasar jadwal yang ditetapkan untuk selanjutnya dibuat
evaluasi dan tindak lanjut.
REKOMENDASI
Berikan informasi kepada masyarakat, kelompok masyarakat
dan sasaran tentang kegiatan UKM saat minlok linsek maupun
saat kunjungan ke sasaran/ pelayanan luar gedung dan saat
sasasaran berkunjung/ kunjungan dalam gedung dan buat
dokumen bukti penyampaian informasi di buku kegiatan tiap
UKM.
Saat peretmauan buat dokumen UANG dan khusus catatan
notulen dengan benar sesuai tujuan pertemuan dan tiap
pelaksana punya dokumen
Buat bukti penyampaian informasi kepada lintas sektor terkait
Melalui buku kegiatan tiap UKM dan PJ .
Buat bukti penyampaian informasi kepada lintas sektor terkait
oleh tiap pelaksana UKM di buku kegiatan agar medak untuk
dievaluasi. Buat evaluasi saat pasien/sasara berkunjung maupun
petugas yang berkunjung.
Lakukan tindak lanjut terhadap evaluasi penyampaian informasi
oleh tiap pelaksanaUKM saat kunjungan dalammaupu luar
gedung dan buat catatan dokumen
REKOMENDASI
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas
pastikan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang mudah
diakses oleh masyarakat. Dengan cara memberikan informasi
melalui media komunikasi yang ditetapkan
Setiap kegiatan UKM menggunakan lebih dari 1 metode sesuai
sasaran dan jenis layanan
Buat alur pelayanan untuk tiap kegiatan UKM yang terintegrasi
termasuk pelayanan terkait UKM dan UKP
Buat pengkajian evaluasi akses secara keseluruhan oleh tiap
pelaksna UKM berdasar jadwal kegaiatn dan hasil rekaman
kegiatan di buku kerja tiap UKM dan PJ.
Buat bukti tindak lanjut terhadap evaluasi akses untuk tiap
pelaksanaUKM baik kegiatan dalam maupun luar gedung.
Buat catattan, dokumen di buku kegiatan tiap pelaksana UKM
dan PJ UKM
REKOMENDASI
Lakukan kesepakatan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
dengan masyarakat dan/atau sasaran sesuai kelompok sasaran
UKM bukan sajadi saat linsek.
Buat rekaman seperti UANG saat pertemuan, tatan dalam buku
kegiatan tiap UKM
PJ UKM wajib membuat catatan rekaman kegiatan bulanan
tentang ketepatan waktu, sasaran, dan tempat yang diperoleh
langsung saat monitoring maupun diperoleh dari buku kegiatan
tiap UKM
PJ dan tiap pelaksana mempunyai rekaman kegiatan dalambuku
kegiatan selain hasil yang berupa laporan bulanan program
PJ dan pelaksana UKM buat rekaman hasil pelayanan bulanan
jejaring dan jaringan. Pembahasan ulang tentang ketidaktepatan
waktu, ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan saat minilok
Puskesmas,dan minilok linsek
REKOMENDASI
Buat identifikasi masalah sesuai dengan akar masalah seperti
jika masalah ketidak tepatan waktu kunjungan posyandu balita
maka identifikasi apakah akibat aktifitas kerja orang yang
mengantar anak ke posyandu bertentangan dengan waktu
posyandu, jika masalah sasaran; untuk meningkatkan cakupan
ASI esklusif apakah penyulihan, konseling telah melibatkan
bapak dll
Buat rincian hasil identifikasi dari suatu masalah, cari apa
hambatanya apakah karena akses; waktu,tempat,biaya, tenaga,
pengetahuan danketerampilan. Atau hambatan karena sasasaran
tidak tepat kemudian buat rencana tindaklanjut atas hambatan
yang dekat dengan penyelesaian masalah.
tiap kegiatan pembahasan baikkelompok maupun indifidu harus
dibuat catatanrekaman dokumen bilaperlu diberi gambar
kegiatan.
Buat rekaman kegiatan mengatasi masalah sesuai yang telah
diidentifikasi.
Basil evaluasi harus dibuktikan dengan pekaman hasil
monitoring atas semua RTL dan TL, ada pembanding (hasil
sebelum dan sesuadah dan didokumentasikan baik PJ, pelaksana
UKM bila perlu ada di tim audit, mutu, ada dibahas saat RTM
maupun minlok Puskesmas dan linsek
REKOMENDASI
Identifikasi kesesuaian media komunikasi dengan sasaran tiap
UKM
Identifikasi kesesuaian media komunikasi dengan sasaran tiap
UKM
buat identifikasi masalah dan analisis masalah dengan
pendekatan PDCA
Lakukan identifikasi hambatan dan masalah untuk tiap UKM
dalam bentuk matriks didukung dengan data rekaman kegiatan
dari tiap pelaksana UKM
gunakan media komunikasi sesuai yang ditetapkan yang
disesuaikan dengan sasaran
REKOMENDASI
Gunakan referensi sesuai, kaji dan lakukan identifikasi sebelum
ditetapkan apakah sudah sesuai dengan jenis kegiatan UKM
yang telah ditetapkan baik kegiatan esensial maupun
pengembangan
sediakan dokumen berupa pedoman tiap UKM dan lakukan
identifikasi indikator tiap kegiatan UKM selain SPM Dinkes
Kota seperti contoh dikatakan capaian pelayanan neonatal 100 %
jika terpenuhi indikator pengukuran yaitu lahirditolong nakesdi
faskes, mendapat VitK, Hb0,dll.sehingga semua pelaksana UKM
harus mengtahui memahami dan melakukan kegiatan sesuai
tujuan.
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas
lakukan analisis terhadap capaian indikator untuk tiap pelaksana
UKM
Buat tindaklanjut anaisis dengan menggunakan alat yang sesuai
agar dapat diperoleh hasilyang sesuai dan buat rekaman catatan
baik PJ maupun pelaksana
Buat ctatan rekaman kegiatan di PJ dan pelaksana
BAB.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Pu
Puskesmas Kemaraya
Kab./Kota Kendari
Tanggal 04 - 08 November 2018
Surveior Magdalena Paunno,S.SiT.,MPH
KRITERIA 5.1.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan
kompetensi Penanggung jawab UKM
Puskesmas sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan
persyaratan kompetensi.
EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil
analisis kompetensi tersebut untuk
peningkatan kompetensi Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas maupun
Pelaksana yang baru ditugaskan untuk
mengikuti kegiatan orientasi.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka
acuan kegiatan orientasi untuk Penanggung
jawab maupun Pelaksana yang baru
ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab
dan Pelaksana yang baru ditugaskan
dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah
KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai
dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut
dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran,
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian
informasi yang diberikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait untuk memastikan informasi tersebut
dipahami dengan baik.
Jumlah
KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang
tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan
pedoman yang berlaku.
EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang disepakati dan pada
waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
kegiatan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan
lintas sektor terkait yang disepakati bersama
dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM
Puskesmas.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana merencanakan upaya pencegahan
dan minimalisasi risiko.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan
akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan,
dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan
kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
yang mewajibkan Penanggung jawab dan
Pelaksana UKM Puskesmas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dan
sasaran dalam survei mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi dengan masyarakat
dan sasaran, melalui media komunikasi yang
ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.
Jumlah
KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi
dalam RUK Puskesmas.
EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi
dalam RPK Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik
pada RUK maupun RPK yang bersumber dari
APBN, APBD, swasta, dan swadaya
masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas
disusun oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.
Jumlah
KRITERIA 5.2.2.
EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat (community
health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat,
dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
sasaran dalam penyusunan RUK.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran.
Jumlah
KRITERIA 5.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan
prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas, lintas program dan lintas
sektor terkait berdasarkan hasil monitoring,
dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat atau sasaran.
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang
jelas.
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
didokumentasikan.
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas.
EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab,
dan kewenangan.
EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas
integrasi.
EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada
pengemban tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas
program terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap pelaksana
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas, Kepala Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Jumlah
KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian
sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
penangung jawab dan pelaksana.
EP 3 3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
dilakukan perubahan terhadap uraian tugas,
maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
EP 4 4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari
Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai
hasil kajian.
Jumlah
KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas program
mengidentifikasi peran masing-masing lintas
program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas sektor mengidentifikasi
peran masing-masing lintas sektor terkait.
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka acuan.
EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor
dilakukan melalui pertemuan lintas program
dan pertemuan lintas sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
dan prosedur komunikasi dan koordinasi
program.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi kepada pelaksana,
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
kepada lintas program terkait, lintas sektor
terkait, dan sasaran.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan,
kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-
format dokumen yang digunakan
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan dikendalikan
sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil
pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap
peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana
kegiatan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
monitoring.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring
dievaluasi setiap tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur evaluasi
kinerja.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap
UKM Puskesmas tersebut dievaluasi setiap
tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan monitoring
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk
perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan.
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut
perbaikan didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan arahan kepada pelaksana untuk
pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan kajian secara periodik terhadap
pencapaian kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama pelaksana melakukan tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut
didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil
penilaian kinerja bersama dengan Kepala
Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan penilaian kinerja
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penilaian kinerja.
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja
paling sedikit dua kali setahun.
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
didokumentasikan, dan dilaporkan.
Jumlah
KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka
acuan.
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran
dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana,
lintas program dan lintas sektor terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan aturan, tata
nilai dan budaya dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang disepakati bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami aturan tersebut.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut jika pelaksana
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan tersebut.
.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
SK penetapan Penanggung jawab UKM
Ada hasil analisis kompetensi para penanggung
jawab/koordinator program UKM tetapi tidak dilakukan
identifikasi.
Rencana peningkatan kompetensi ada tetapi harus
berdasar hasil analisis. Tetapi identifikasi lingkup
kompetensi sesuai UU dan permenkes, perlu dikaji
tentang tingkat pendidikan, pengalaman kerja/lamakerja,
riwayat pelatihan sesuai profesi juga terkait layanan
kesehatan lain
Ada kerangka acuan program orientasi yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas.
Ada kerangka acuan kegiatan orientasi , bukti
pelaksanaan orientasi , laporan pelaksanaan orientasi.
Tetapi tidak sesuai dengan KA, saat ditanyakan pada
penanggung jawab dan pelaksana bagaimana kegiatan
orientasi yang dia ikuti jawabannya dialukan sesuai
kegiatan yang terjadwal.sementara yang melakukan
orientasi masing-masing tugasnya berbeda, yaitu ada
tenaga kliing servis ada TU dan tenaga UKM
Belum dibuat laporan dari tiap pelaksana orientasi
Ada bukti pembinaan baru dilakukan satu kali
Penanggung jawab UKM Puskesmas ada
mengkomunikasikan tujuan, tahapan pelaksanaan
kegiatan, penjadwalan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait saat minlok puskesmas dan minlok linsek
tetapi UANG harus dilengkapi dan PJ UKM harus
membuat dokumen
Ada dilakukan koordinasi lintas program dan lintas
sektor terkait dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
terbukti saat cross chek wawancara linsek dan saat ke
posyandu banyak komunikasi banyak kegiatan yang
dilakukan bersama puskesmas seperti ABRI dengan
program kesehatan lingkungan, ibu persit dengan
program deteksi kanker serviks dan kanker payudara dan
peserta lain hanya pelaksana UKM perlu membuat
rekaman dokumen
Ada bukti adanya kesepakatan peran lintas program dan
lintas sektor yang dibahas pada lokmin lintas program
dan lokmin lintas sektor
Ada bukti hasil evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas
sektor yang dilkukan saat kegiatan UKM terutama
koordinasi kegiatan bersama tim kesahatan di lapangan
seperti pelayanan kontraspsi ABRI dan puskesmas,
kesehatan lingkungan Polri dan Puskesmas, PKK
posyandu dan Puskesmas .
Ada rencana pencegahan dan minimalisasi risiko seperti
meminamalkan risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat seperti limbah pelayanan kontrasepsi,
imunisasi, cedera alat timbang bayi dan balita UKM
Lakukan upaya pencegahan yang tepat sesuai yang
direncanakan
Ada hasil evaluasi terhadap upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko Ada terdeteksi dengan baik
hipertensi dalam kehamilan. Tidak ada
Ada bukti laporan bulanan puskesmas tetapi tidak ada
laporankejadian risiko
ada rencana, kerangka acuan, SOP pemberdayaan
masyarakat.
Ada dokumentasi pelaksanaan SMD dtetapi tidak ada
bukti keterlibatan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi tetapi saat
pertemuan perencanaan SMD ada diundang linsek.
Ada SK komunikasi dengan masyarakat dan sasaran
UKM Puskesmas Ada bukti pelaksanaan komunikasi
dengan masyarakat hanya melalui minlok puskesmasdan
minilok linsek
Tidak ada kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
yang bersumber dari swadaya masyarakat serta
kontribusi swasta.
Tidak semua program UKM dibuat kerangka acuan
kegiatan
Ada Jadwal kegiatan UKM puskesmas dan tetapi belum
dibuat jadwal kegiatan untuk tiap-tiap pelaksana UKM
Ada jadwal kegiatan UKM Puskesmas tetapi tidak ada
kejelasan bahwa jadwal pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran.masyarakat/sasaran melalui pertemuan. saat
menanyakan penanggung jawab/koordinator UKM
bagaimana proses penyusunan jadual pelaksanaan
kegiatan UKM, bagaimana mangakomodasi usulan dari
masyarakat hasinya bahwa disusun jadwal langsung saat
minilok.
Bukti pelaksanaan lokakarya mini bulanan dan lintas
sektor untuk melakukan penyesuaian rencana kegiatan
berdasar hasil monitoring dengan memasukan rencana
kegiatan inovasi
SOP perubahan rencana kegiatan namun belum ada
revisi terhadap perencanaan operasional
danjikadiperlukan akan dilakukansesuai SOP
Ada dokumentasi tetapi berupa evaluasi hasil b kegiatan
UKM
Kegiatan yang dilakukan monitoring berupa evalusi
kegiatan UKM didokumentasikan
Ada uraian tugas pelaksana yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas tetapi masih kekurangan dokumen eksternal
seperti UU, permenkes, pedoman program
penyelenggara UKM dan masih berlaku ganda uraian
tugas.
Ada uaraian tugas yang berlaku ganda seperti 3 pelaksan
mempunya uraian tugas yanga persis sama
untukbeberaka kegiatan. Dan sulit untukmembuat beda
atara tanggung jawab dan kewenangan.
Kelengkpan isi uraian tugas tiap karyawan yang berisi
pokok dan tugas integrasi
Bukti pelaksanaan sosialisasi uraian tugas yang
dilakukan saat lokmin puskesmas. Ketika dicheck
pemahaman tugas hasilnya kurang paham.
ada bukti pendistribusian uraian tugas tanda
tanganpenerima
Ada bukti pelaksanaan sosialisasi/penyampaian
informasi tentang uraian tugas pada lintas program
berupa pertemuan tetapi bisa dilakukan per program
yang terkait
Ada hasil monitoring tetapi berupa tidak memonitor
suatu prosedur berdasar SOP sehingga tidak
memperoleh informasi penyimpangan dalam suatu
prosedur tindakan.
Tidak ada bukti tindak lanjut jika terjadi penyimpangan
terhadap para pelaksana dalam pelaksanaan uraian tugas,
pendampingan, pembinaan karena sulit diukur dalam
pelakksanan kegiatan
Uraian tugas masih berlaku sesuai SK kapus,
Tidak ada SK perubahan Uraian tugas karena PJ dan
pelaksana akan melakukan kajian ulang uraian tugas
diakhir tahun .
Ada uraian peran lintas program untuk tiap program
Puskesmas.
Ada uraian peran lintas sektor untuk tiap program
Puskesmas. Ada dibuat keterkaitan tiap UKM
Lda kerangka acuan program memuat peran lintas
program dan lintas sektor.
Ada pelaksanaan pertemuan lintas program dan lintas
sektor. Tetapi bukti UANG kurang
Ada bukti pelaksanaan komunikasi lintas program dan
lintas sektor terkait seperti kegiatan UKM luar gedung
deteksi kanker servik dan kanker payudara dilaksanakan
oleh TNI, jambanisasi oleh TNI, saat ditanyakan
bagaimana proses koordinasi dan komunikasi yaitu
dengan cara menyurat,melaului telepon, saat wawancara
linsek disebutkan bahwa tiap sektor terkait lain
Bukti penanggung jawab UKM Puskesmas dan
melakukan kegiatan terkait kesehatan maka selalu
pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap kegiatan
dikumunikasikan ke puskesmas sebagai penanggung
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas kepada lintas
jawab wilayah kerjanya hanya butuh dokumen nya
program terkait, lintas sektor terkait, dan sasaran seperti
ada kegiatan bulan pemberian vitamin A maka dibangun
komunikasi dan koordinasi antar keluaarga maupun
koordinasi dengan kader. tetapi harus dibuat dalam
Ada hasil evaluasi, rencana tindak lanjut, dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan koordinasi lintas program
dan lintas sektor.
Ada Peraturan, kebijakan, prosedur yang dibuat untuk
pengendalian dokumen
Ada SOP Pengendalian dokumen eksternal tetapi belum
konsisten melakukan
Ada bukti penyimpanan dan pengendalian arsip
perencanaan dan penyelenggaraan UKM Puskesmas.
Tetapi belum tertatah baik
Ada SOP monitoring,tetapi tidak ada jadwal monitoring
dana ada bukti pelaksanaan monitoring ada
monitoringdilakukan untuk sebagian kegiatan UKM
Penanggung jawab UKM belum sepenuhnya
memahami kebijakan dan prosedur monitoring.
Ada haasil monitoring berupa hasil evaluasi.saat beranya
pada penanggung jawab bagaimana pelaksanaan
monitoring dilakukan tidak sesuai SOP monitoring
Belum dilakukan evaluasi kegiatan UKM berdasar
prosedur monitoring dievaluasi setiap tahun.
Penanggung jawab UKM kurang memahami kebijakan
dan prosedur evaluasi kinerja.
Ada Bukti, hasil evaluasi kinerja.dicapai melalui
kegiatan bulanan. tidak ada hasil evaluasi untuk tiap
program UKM saat. ditanyakan pada para penanggung
jawab bagaimana pelaksanaan evaluasi kinerja
dilakukan.jawabannya dilakukan saat minlok puskesmas
Belum ada hasil evaluasi terhadap kebijakan dan
prosedur evaluasi UKM Puskesmas.karena akan
dilakukan saat akhir tahun tetapi prosedurnya telah
disiapkan
Ada hasil dan bukti tindak lanjut hasil monitoring
pelaksanaan kegiatan tiap program UKM.
Ada hasil monitoring dan tindak lanjut perbaikan
didokomunikasikan saat minlok puskesmas dan minlok
linsek
Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja tiap-
tiap kegiatan UKM dilakuka setiap bulan saat praminlok
dan saat minlok Puskesmas ada UANG tetapi perlu
dilengkapi sesuai tujuan pertemuan,tersediah dokumen
di PJ dan pelaksana UKM
Ada bukti pelaksanaan tindak lanjut.tetapi perlu terekam
implementasi di buku kegiatan PJ dan pelaksana UKM
Ada dokumentasi hasil kajian dan pelaksanaan tindak
lanjut dalam matriks
Pelaksanaan pertemuan penilaian kinerja bukan hanya
saat minlok Puskesmas dan linsek tetapi juga melalui
RTM .
Belum dibuat tindak lanjut hasil penilaian kinerja hanya
arahan untuk peningkatan kinerja sesuai standar dan ada
laporan yang dibuat setiap bulan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Bukti komunikasi hak dan kewajiban sasaran.saat
ditanya ke sasaran tentang pemahaman hak dan
kewajiban makahasilnya sasaran ibu hamil dapat
menyebutkan hak dan kewajibannya dengan baik tetapi
tiap pelaksana UKM tidak memiliki bukti telah
dikomunikasikan informasi hak dankewajiban ke
sasararn
FAKTA DAN ANALISIS
Ada SK memuat aturan, tata nilai, budaya dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas
Sosialisasi aturan internal dan tata nilai. Hingga semua
pelaksana memahaminya dan mudah untuk
diimplemenatasi ke masing-masing petugas terutamake
sasaran pelayanan tiap UKM.
Bukti penilaian perilaku karyawan dalam melaksanakan
aturan/tata nilai dkaitkan dengan evaluasi karyawan
terhadap uraian tugas pada .pengamatan selama survei
lakukan juga observasi bagaimana aturan tata nilai
diterapkan hasil sangat memuaskan dan Bagaimana
penilaian kinerja tiap-tiap karyawan dalam melaksankan
aturan/tata nilai dalam pelaksanaan tugas kapus
menilainga melalui makna implementasi tata nilai dana
turan puskesmas
Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan tindak
lanjut jika pelaksana melakukan tindakan yang tidak
sesuai dengan aturan tersebut yaitu dilakukan setiap
akhir tahun
kesmas (KMPP).
REKOMENDASI
buat sampul dokumen, yang cap terkendali hasil foto copi
buat sampul dokumen, yang cap terkendali hasil foto copi
buat identifikasi baru kemudian lakukan analisis
saat analisis gunakan alat petunjuk analisis
REKOMENDASI
buat kegiatan orientasi sesuai dengan KA dan buat laporan
ditiap kegiatan/bagian yang dilakukan orientasi.
Tiap orientasi wajib membuat laporan di akhir kegiatan
ditujukanke pimpinan puskesmas.
REKOMENDASI
Lengkapi isi KA
tiap pelaksana UKM harus penyampaian informasi kepada
sasaran, pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait
dan buat catatan dokumen untuk menjadi bahan evaluasi
selain dokumen di minlokpuskesmas, dan minlok linsek
buat evaluasi bukan hanya saat minilok puskesmasdan
minilok linsek karena yang hadir sangat sedikit tidak dapat
mewakili sasaran pelayanan UKM maka harus ngambil data
hasil penyampaian informasi dari tiap pelaksana UKM.
REKOMENDASI
Buat pembinaan berdasar hasil identifikasi masalah
Buat bukti pembinaan berdasar hasil identifikasi masalah
untuk itu tiap pelaksana UKMsetelah memperoleh SK
dilengkapi uraian tugas itu maka buatlah rencana kerja,buat
jadwal kerja, siapkan pedomanyang beerlaku, buat prosedur
dan ceklisnya, buat buku kerja yang dikoordinir oleh PJ
UKM
buat jadwal pelaksanaan pembinaan.
Buat pertemuan lengkapi catatan dokumennya berupa
UANG, ada catatan dokumen di PJ dan pelaksana UKM
Buat dokumen bukti pelaksanaan koordinasi lintas program
dan lintas sektor.
Bukti hasil evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor.
REKOMENDASI
Buat hasil identifikasi risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat akibat pelaksanaan kegiatan UKM.
Hasil analisis risiko disusun bersasar kegiatan tiap UKM
yang berpedoman kepada dokumen bukti berupa SOP
Buat rencana upaya pencegahan dan minimalisasi risiko
sesuai masalah
gunakan SOP disesuaikan dengan penanganan. Masalah
Hasil evaluasi terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi
risiko
Laporan bukan hanya bentuk laporan akhir ke dinas
kesehatan tetapi juga ada bukti mulai dari identifikasi,
analisis, rencana analisis, intervensi pencegahan, melaukan
evalusi dan mengeluarkan laporan harus ada di catatan
dokumen pelaksana UKM
REKOMENDASI
SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban Penanggung jawab
UKM Puskesmas dan pelaksana untuk memfasilitasi peran
serta masyarakat.
Libatkan masyarakat dalam survey mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas.
Buat komunikasi dengan masyarakat dan sasaran, melalui
media komunikasi yang ditetapkan bukan hanya saat minlok
puskesmas dan linsek dan saat pelaksanaan kegiatan baik
sasasar kelompok maupunin indifidu, kelompok dan
masyarakat, kegiatan dalam gedung dan luar gedung. buat
dokumen bukti.
usahakan advokasi ke tokoh masyarakat untuk membiayai
kegiatan UKM bersumber dari swadaya masyarakat serta
kontribusi swasta.
REKOMENDASI
Masukan kegiatan yang sudah ditetapkan pembiayaannya
selama 1 tahun melalui swdaya masyarakat di RPK.
Susun kerangka acuan untuk tiap kegiatan UKM
Buat jadwal kegiatan untuk tiap pelaksana UKM berdasar
uraian tugas.
REKOMENDASI
Buat kelompokan hasil instrumen pengkajian
Buat tersusun sesuai instrumen kajian kebutuhan masyarakat
Buat pembahasan lengkapi UANG pertemuan dan dokumen
tiap pelaksa UKM
Lakukan pertemuan penyusunan RPK yang salah satu
agendanya adalah pembahasan hasil kajian kebutuhan
masyarakat sebagai dasar penyusunan RPK. Harus dihadiri
oleh masyarakat, tokoh agama, lintas sektor lain, stakeholder
dengan agenda yang jelas. buat dokumen rekaman kegiatan.
Buat jadwal pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan
usulan masyarakat/sasaran.
REKOMENDASI
untuk monitoring kegiatan UKM perlu
dilakukansesuaimekanisme, ada SK jenis kegiatan, SK uraian
tugas, rencana kerja, jadwal panduan, kerangka
acuan,SOP,daftar tilik, lembar observasi,
Lakukan monitoring sesuai dengan panduan, SOP monitoring
Lengkapi UANG, buat catatan dalam buku kegiatan
pelaksana UKM
Buat pertemuan untuk membahas kegiatan untuk
mengesuaikan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat
Suda dibuat SOP perubahan kegiatan
Lakukan dokumentasi hasil monitoring.
Tidak ada perubahan rencana kegiata,hanya menuiapkan jika
terjadi perubahan.
REKOMENDASI
buat uraian tugas sesuai peraturan, pedoman
Dokumen uraian jabatan pelaksana tidak boleh ganda.
Buat kelengkapan isi uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan, uraian tugas tiap pelakksana berbeda
Kelengkpan isi uraian tugas tiap karyawan yang berisi pokok
dan tugas integrasi
Berikan sosialisasi berulang ke pelaksana dan buat simulasi
agar memjadi lebih pahamagarmudah dilaksanakan
Buat dokumen gambar/foto, masing-masing pelaksana
menulis dalam bukukegiatan tiap UKM.
Buat sosialisasi per pelaksana program yang terintegrasi bukti
pelaksanaan sosialisasi/penyampaian informasi tentang
laporan
REKOMENDASI
Buat kelengkapan kegiatan sesuai uraian tugas agar dapat
dijadikan alat monitor.
Buat monitoring dengan menggunakan kelengkapan
kebutuhan pelaksanaan tugas
Buat monitoring sesuai ketentuan SOP dangunakan alat untuk
mengukut ketepatantindakan sehingga jika terjadi
penyimpangan dapat diketahui
Buat monitoring dengan menggunakan kelengkapan
kebutuhan pelaksanaan tugas agar dapat diketahui
kelemahan kekurangan agar dapardiakaukan perbaikan terus
menerus.
REKOMENDASI
Bukti pelaksanaan kajian ulang thd uraian tugas dan Hasil
tinjauan ulang.
Belum waktu revisi atau tidak ada masalah yang ditemuakan
dalam pelaksanaan tugas.
Lakukan monitong uraian tugas secara periodik sesuai
ketentuan atau jika ada masukan dari PJ dan pelaksana
REKOMENDASI
Lengkapi UANG pertemuan,buat rekaman catatan dokumen
tiap pelaksana UKM
Uraian peran lintas program untuk tiap program Puskesmas.
Uraian peran lintas sektor untuk tiap program Puskesmas.
Kerangka acuan program memuat peran lintas program dan
lintas sektor.
buat dokumen pertemuan UANG dengan benar
REKOMENDASI
Buat bukti pelaksanaan kegiatan puskesmas yang melakukan
komunikasi kepada pelaksana, lintas program terkait, dan
lintas sektor terkait.
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana lakukan
koordinasi untuk tiap kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas kepada lintas program terkait, lintas sektor terkait,
dan sasaran dan buat dokumen
Buat evaluasi untuk tiap pelaksana UKM dalam pelaksanaan
koordinasi pelaksanaan kegiatan.
REKOMENDASI
Buat pengendalinan dokumen eksternal UKM sesuai
Peraturan, kebijakan, prosedur
Buat epnyimpanan dan pengendalian arsip perencanaan dan
penyelenggaraan UKM Puskesmas sesuai prosedur
REKOMENDASI
Buat monitoring sesuai SOP monitoring,,buat Jadwal
monitoring dan bukti pelaksanaan monitoring untuk tiap
program UKM)
Upayakan agar penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur monitoring.
Buat monitoring sesuai dengan SOP
Hasil evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur monitoring.
REKOMENDASI
Penanggung jawab UKM Puskesmas perlu memahami
kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja.
Buat evaluasi kinerja secara bukan hanya untuk
capaianindikator kinerja tetapi juga untuk mengkajikualitas
layanan (prose) seperti apakah penerapan asuhan
pemeriksaan kehamilan sudah sesuai dengan SOP,dll
Lakukan evaluasi kinerja di akhir tahun
REKOMENDASI
agar terlaksana monitoring maka PJ dan tiap pelaksana UKM
membuat rencana kerja sesuai uraian tuga, dibuat jadwal
kerja, buku kegiatan, punya pedoman, buat SOP, ceklist,
lembar observasi agar alat-alat ini dapat digunakan saat
melakukan monitoring
Buat hasil monitoring ditindaklanjuti untuk perbaikan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
Dokumentasi hasil monitoring dan tindak lanjut
didokumentasikan
REKOMENDASI
siapkan dan gunakan alat seperti lembar jadwal pelaksanaan
kegiatan, SOP asuhan untuk menjadi alat arahan PJ terhadap
ketidak sesuaian prosedur yang mungkin terjadi. arahan
dilakukan
PJ dan pelaksana mempunyai kesepakatan yang terjadwal
untuk dilakukan pengkajian kinerja secara periodik.
Buat catatan/dokumen bukti tindaklanjut, ada catatan di ketua
mutu,tim audit dan timmanajemen risiko
Siapkan dokumen berupalaporan baikbagi pelaksana maupun
laporan rutin bulanan dan mungkin laporan khusus atas
tindakan tertentu.
Lakukanpertemua sesuai ketentuan dan buat dokumen
REKOMENDASI
Tiap pelaksana dan ketua pokja mengetahui indikator kinerja
Bukti pelaksanaan pertemuan penilaian kinerja: lokmin
penilaian kinerja semester/rapat tinjauan manajemen/lokmin
evaluasi kinerja tahunan
Buat tindak lanjut melalui koordinasi dan komunikasi lintas
program dan lintas sektor terkait untuk upaya peningkatan
kinerja
REKOMENDASI
Tiap pelaksa lakukan dan komunikasi hak dan kewajiban
sasarannya dan buat dokumen .
REKOMENDASI
Kapus, PJ danpelaksa UKM menjalankan, menjadikan aturan
dantata nilai tersebut menjadi budaya kerja
Penanggung jawab UKM Puskes maselakukan tindak lanjut
jika pelaksana melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan tersebut.
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MD
Puskesmas Kemaraya
Kab./Kota Kendari
Tanggal 04 - 08 November 2018
Surveior Magdalena Paunno,S.SiT.,MPH
KRITERIA 6.1.1.
EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan peluang inovasi kepada pelaksana,
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk
masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.
Jumlah
KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi
kinerja.
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja.
EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja.
EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan
kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.
Jumlah
KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja
setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).
Ada SK kebijakan peningkatan kinerja UKM
Ada SK Kepala Puskesmas tentang tata nilai dalam pengelolaan
dan pelaksanaan kegiatan.
Ada pemahaman tentang program perbaikan mutu dan kinerja dan
pemahaman terhadap tata nilai dalam pelaksanaan kegiatan UKM saat
pelaksana UKM melakukan simulasi penerapan tata nilai dalam
penyelenggaraan UKM belum maksimal
Ada dibuat rencana perbaikan kinerja dalam bentuk matrik. rencana
program mutu dan kinerja yang memuat rencana program peningkatan
mutu dan kinerja UKM
Ada bukti-bukti memberikan peluang inovasi kepada pelaksana, lintas
program, dan lintas sektor terkait untuk perbaikan kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan UKM Puskesmas namun belum tercermin terbentuk
kegiatan inovasi dibahas dengan pendekatan PDCA.
Ada pertemuan lokmin linsek dan lokmin bulanan tetapi UANG tidan
memuat tentang pembahasan kinerja dan upaya perbaikan kinerja
Ada indikator penilaian kinerja sesuai SK mengacu pada SPM Dinkes
Kota Kendari. Tetapi perlu juga perlu adaindikator kinerja tiap UKM
berdasar uraian tugas sesuai pedoman tiap UKM.
Ada bukti-bukti pembagian peran lintas program dan ada peretemuan
membahas kinerja dan ada matriks penyebab tidak tercapaianya
kinerja .ada identifikasi masalah tetapi tidak terlalu spesifik. Saat
pelaksanaan tidak ada bukti dokumen kerja di tiap UKM. untuk bukti
evaluasi PJ terhadap pelaksana juga tidak didokumentasikan sehingga
tidak lanjut juga tidak spesifik masalah.
Bukti adanya pertemuan penyusunan rencana perbaikan kinerja dan
tindak lanjutnya berdasar hasil analisis kinerja
Bukti kegiatan PDCA yang dilakukan oleh masing-masing program
UKM
Bukti pelaksanaan lokmin lintas program dan lintas sektor
Notulen rapat lokakarya mini, perhatikan usulan-usulan yang
disampaikan dalam rapat lintas sektor UANG
Ada bukti-bukti keteribatan lintas program dan lintas sektor dalam
lokakarya mini monitoring dan penilaian kinerja dan tindak lanjutnya
Bukti bukti keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam
kegiatan perbaikan kinerja UKM, lengkapi UANG
Ada bukti pelaksanaan survei, ada kuesioner survei kepuasan
pelanggan disediakan di tiap ruang pelayanan puskesmas, ada metode
analisis dan hasil yang diperoleh tetapi sampel sangat sedikit dan
dilakukan sekali
Ada pelaksanaan pertemuan dengan tokoh masyarakat, untuk
memberikan masukan perbaikan kinerja UKM tetapi dokumennya
UANG belum sesuai
Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam perencanaan perbaikan
kinerja dilakukan saat minlok linsek tetapi UANG dilengkapi
Ada saat wawancara linsek disampaikan keterlibatan tokoh
masyarakat, dan sasaran dalam pelaksanaan perbaikan kinerja UKM,
ada dalam pertemuan linsek namun dokumen pendukung tidak
tersedia baik di PJ maupun pelaksana UKM.
Ada bukti menetapkan kebijakan dan prosedur
pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja.puskesmas. Ada
disediakan sebagian pedoman atau panduan kerja
penyelenggaraan untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas. Tetapi di UKM perlu melengkapi
pedoman.
ada dibuat dokumentasi perbaikan kinerja melalui penilaian
capaian kinerja pengusunana rencana perbaikan, pelaksanaan
perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan kinerja tetapi
tidak ada bukti monitoring oleh PJ dan tiap pelaksana
Tidak ada bukti kegiatan perbaikan kinerja namun tidak ada
bukti disosialisasikan kepada pelaksana, lintas program dan
lintas sektor terkait.
Ada pertemuan menyususnan rencana kaji banding, buat surat ke
puskesmas tujuan, merencanakan kegiatan selain kegiatan UKM
tetapi juga kaju banding akreditasi.
Ada matrik instrumen kaj ibanding tetapi tidak ada isinya hanya
kegiatan yang akan dilakukan kajibanding
Ada bukti bukti pelaksanaan kajibanding berupa gambar kegatan,
foto daftar hadir tetapi tiap pelaksana yang mengikutikaji
banding tidak ada catatan kegiatan
Hasil pelaksanaan kaji banding tidak dapat melakukan
identifikasi peluang perbaikan karena ketidaklengkap instrumen
saat pelaksanaan kaji banding (instrumen paint utama saja)
Ada rencana tindak lanjut tetapi tidak tetapi tidak ditujukan
untuk keningkatan kinerja UKM apa.
Instrumen tidak dapat digunakan untuk melakukan evaluasi
karena kuesioner terdiri dari poind - poind besar.
Belum ada evalausi dari tindak lanjut hasil kaji banding
).
REKOMENDASI
Lakukan perbaikan mutu UKM dan di antara unit pelayanan baik
Manajemen, UKM dan UKP gunakan pendekatan proses PDCA
sebagai alat, dalam pelaksanaan pertemuan buat pembahasan yang
spesifik terhadap masalah, buat pembagian peran untuk melakukan
pekerjaan, siapkan alat untuk implementasi pekerjaan, lakukan
monitoring dengan alata dan lakukan evaluasi sesuai pelaksanaan
kegiatan agar jika terjadi masalah tidak tercapai kinerja maka akan
mundak menentukan RTL dan TL.
Bunakan panduan dalam penilaian kinerja walaupun dilakukan
setiap bulan.
Lengkapi SOP sosilisasi visi, misi tujuan dan tata nilai
PJ dan pelaksana UKM Puskesmas melakukan paham upaya
perbaikan kinerja dan tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
Susun rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.
Berikan peluang inovasi kepada pelaksana, lintas program, dan
lintas sektor terkait untuk perbaikan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
REKOMENDASI
awali pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian
kinerja kemudian lakukan pertemuan membahas hasil kinerja
puskesmas dan upaya perbaikan dan dokumen nya harus sesuai
Lalakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja yang ditetapkan
untuk masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan Kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Dan jika mungkin gunakan pedoman
tiap UKM
Tunjukan komitmen komitmen untuk meningkatkan kinerja secara
berkesinambungan.
Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan Pelaksana
menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil monitoring
dan penilaian kinerja.
Lakukan perbaikan kinerja secara berkesinambungan.
REKOMENDASI
Lakukan sesuai dengan panduan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi kinerja.
Berikan kesempatan ke lintas program dan lintas sektor dalam
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan kinerja.
Lakukan pertemuan buat prossedur pertemuan yang baik libatkan
peran masing-masing
Lintas program dan lintas sektor terkait tunjukan peran aktif dalam
pelaksanaan perbaikan kinerja.
REKOMENDASI
kuesioner yang telah disediakan diserahkan ke tiap sasaran yang
dilayanai dengan sesekali menunggu agar lebih banyak sampel
yang diperoleh. Dibuat perhitungan/analisis sesuai ketentuan
waktu berdasar SK yang ditetapkan, gunakan metode yang mudah.
Lakukan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja,buat catatan dokumen
Buat bukti dokumen keterlibatan tokoh masyarakat saat
pertemuan, lakukan peretmuan selain saat linsek.
Libatankan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Buat dokumen
REKOMENDASI
Lengkapi pedoman UKM sesuai dengan jenis layanan UKM
Perbaikan kinerja didokumentasikan sesuai prosedur yang
ditetapkan. Seperti monitoring suatu prosedur maka harus
disiapkan SOP dengan ceklis penerapan SOP,dll.
sosialisasikan kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait tentang kegiatan perbaikan kinerja
REKOMENDASI
Buat perencanaan dengan melibatkan seluruh pelaksana
puskesmas, mulai dari identifikasi kegiatan yang akan dilakukan
kaji banding sampai pelaksanaan evaluasi hasil kaji banding,
tetapkan jenis kegiatan UKM yang perlu ditingkatkan capaiannya.
Buat instrumen yang sesuai dengan kegiatan UKM yang akan
dibuat kaji banding
Buat catatan kegiatan dibanding dengan kegiatan yang sama
dilakukkan di tempat kaji banding agar diperoleh peluang dibuat
intervensiperbaikan.
Buat instumen sesuai kegiatan yang akan diupayakan peningkatan
capaian dan dapat diukur
Buat tujuan di awal kegiatan kaji banding, buat pencapain
Buat instrumen yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
kajibanding
Lakukan evalausi terhadap hasil tindak lanjut kaji banding
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorien
Puskesmas : KEMARAYA
Kab./Kota : KENDARI, SULTRA
Tanggal : 4-8 NOVEMBER 2018
Surveior : dr. MUHAMMAD NATSIR, MPH
KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi
pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif,
jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah
KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di
ruang pendaftaran
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan
EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah
KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di
Puskesmas berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah
KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
atau membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.
Jumlah
KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada
standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Jumlah
KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus
dicatat dalam rekam medis
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah
KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
kriteria ini.
EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
kebutuhan.
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah
KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
Jumlah
KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
yang memadai untuk melakukan pengkajian
awal pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas
Jumlah
KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan/atau rencana asuhan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah
KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah
KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan
tahapan waktu yang jelas
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan
EP 6 6. Rencana layanan tersebut
didokumentasikan dalam rekam medis
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah
KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/
keluarga pasien untuk dirujuk
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah
KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Jumlah
KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah
KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor
sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
layanan
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
medis
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah
KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien berisiko tinggi
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
Jumlah
KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
Jumlah
KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis
Jumlah
KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti
EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah
KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah
KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
jelas
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
Jumlah
KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor merencanakan
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah
KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca
EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
Jumlah
KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler
EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status
gizi dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan
khusus
Jumlah
KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat
dalam rekam medis
Jumlah
KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut
EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah
KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian informasi
tersebut
Jumlah
KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang
dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien
Jumlah
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).
Media informasi di tempat pendaftaran berupa hak dan
kewajiban, jenis dan jadwal pelayanan, faskes rujukan
Belum dilakukan evaluasi penyampaian informasi di tempat
pendaftaran
Ada SOP penyampaian informasi namun belum memastikan
pemahanan pasien dan tersedia media informasi
Ada tanggapan petugas sesuai kebutuhan ketika pelanggan
butuh informasi
MOU dengan rumah sakit rujukan di Kendari diwakili dinas
kesehatan kota
Ada MOU dengan RS di Kendari tetang rujukan pasien
Tidak ada bukti penyampaian langsung oleh petugas
pendaftaran
Pemenuhan hak dan kewajiban pasien/keluarga selama proses
pendaftaran belum sepenuhnya dilakukan
Ada bukti soialisasi tentang hak dan kewajiban pasien kepada
pasien dan keluarga namun tidak untuk petugas
Tidak ada bukti pelatihan petugas pendaftaran untuk
memperhatikan hak-hak pasien/ keluarga pasien
Ada persyaratan kompetensi petugas pendaftaran
Ada SOP pendaftaran sehingga petugas`bisa bekerja efisien
Tidak ada SOP koordinasi petugas di ruang pendaftaran
dengan unit-unit terkait
Tidak ada bukti sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien
kepada pasien dan pada petugas
Ada SOP alur pelayanan pasien
Ada SOP namun tidak ada bukti petugas menjelaskan alur
pelayanan pasien
Ada daftar jenis pelayanan di puskesmas berserta jadwal
pelayanan
Ada MOU dengan rujukan lain selain rujukan pasien
Sudah dilakukan identifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang saat pendaftaran
Tindak lanjut untuk mengatasi atau membatasi hambatan
dilakuakan dengan mengidentifikasi petugas yang mampu
mengatasi hambatan yang ada
Ada upaya yang telah dilaksanakan.
Sudah disusun SOP kajian awal namun tidak memuat kajian
sosial
Sudah disusun persyaratan kompetensi pemberi layanan kajian
awal namun petugasny tidak memenuhi syarat
Ada SOP pelayanan klinis dan SOP asuhan keperawatan
namun belum semua diagnosis mengacu standar
Kajian belum dilakukan dengan baik sehingga tidak menjamin
tidak terjadinya pengulangan
Belum dilakukan identifikasitentang apa yang harus dicatat
dalam rekam medis
Tidak ada formulir kajian awal yang memuat informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian keperawatan
Tidak ada bukti dilakukannya koordinasi dengan petugas
kesehatan
Ada SOP triase namun petugasbelum terlatih menggunakan
SOP triase
Ada kerangka acuan pelatihan petugas gawat darurat
Ada prioritas berdasarkan urgensi kebutuhan.
Ada SOP rujukan emergensi yang memuat proses stabilisasi
Ada persyaratan kompetensi dan pola ketenagaan namun tidak
sesuai dengan petugas yang ada
Ada tim kesehatan antar profesi namun belum ditetapkan
tugas masing-masing anggota tim
Ada SOP pendelegasian wewenang namun tidak
dilakukan`secara tertulis tiap waktu pendelegaian
Petugas yang diberi kewenangan belum memiliki sertifikat
pelatihan yang memadai
Ada daftar peralatan dan ruangan yang memadai untuk
melakukan pengkajian awal
Belum dilakukan kalibrasi alat ukur
Ada SOP pemeliharaan sarana dan SOP sterilisasi namun tidak
ada dokumen pemeliharaan rutin
Ada SOP penyusunan rencana layanan medis dan rencana
layanan terpadu
Ada SOP penyusunan rencana layanan medis dan rencana
layanan terpadu
Tidak ada bukti dilakukannya evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dengan prosedur, tidak ada SOPaudit klinis
Tidak ada bukti dilakukannya tindak lanjut ketidaksesuaian
antara rencana layanan dengan prosedur
Tidak ada bukti dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil tindak lanjut.
Ada bukti keterlibatan keluarga dalam menyusun rencana
layanan
Rencana layanan sudah disusun dengan kejelasan tujuan yang
ingin dicapai
Penyusunan rencana layanan sudah mempertimbangkan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
Ada SK tentang hak pasien memilih tenaga kesehatan bila
memungkinkan
Ada SOP layanan terpadu tapi belum terlihat pelayanan
dengan pendekatan tim
Rencana layanan sudah disusun mempertimbangkan tahapan
waktu
Ada bukti pelaksanan rencana layanan dengan
mempertimbangkan sumber daya
Ada bukti assesmen risiko pengobatan saat dilakukan
penyusunan rencana layanan
Ada bukti penyampaian informasi efek samping dan risiko
pengobatan
Ada bukti pendokumentasian rencana layanan klinis dalam
SOAP rekammedis
Edukasi belum didokumentasikan dalam rekam medis
Ada bukti pemberian informed consent
Tidak ada SOP evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan informed consent.
Ada SOP rujukan dan tersedia Mou dengan faskes rujukan
Ada bukti pelaksaaan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien
Ada SOP mempersiapkan pasien/ keluarga pasien untuk
dirujuk
Tidak ada bukti dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
Ada bukti penyampaian Informasi tentang rujukan dengan
cara yang mudah dipahami oleh pasien
Informasi mencakup alasan rujukan, tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan tidak termuat dalam rekam medis
Ada MOU dengan faslitas`rujukan yang diwakili Dinas
Kesehatan secara kolektif
Ada bukti pengiriman resume klinis pasien yang dirujuk
Resume klinis sudah memuat kondisi pasien.
Resume klinis sudah memuat prosedur dan tindakan-tindakan
lain yang telah dilakukan
Resume klinis belum memuat kebutuhan pasien akan
pelayanan lebih lanjut
Ada bukti dilakukannya monitoring saat rujukan namun belum
jelas petugas pendamping rujukannya
Belum semua petugas pendamping rujukan sesuai persyaratan
kompetensi
Ada SOP layanan klinis
Penyusunan dan penerapan rencana layanan sudah mengacu
pada pedoman dan prosedur
Tidak ada bukti pelaksanaan audit pelaksanaan SOP klinis
Pelaksanaan layanan sesuai dengan rencana layanan
Layanan yang diberikan kepada pasien sudah
didokumentasikan dalam bentuk SOAP
Perubahan rencana layanan sudah dilakukan berdasarkan
perkembangan pasien.
Tidak ada bukti pencatatan perubahan dalam rekam medis
Pasien memperoleh informasi sebelum memberikan
persetujuan mengenai tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Ada daftar kasus-kasus gawat darurat dan berisiko tinggi yang
biasa terjadi di puskesmas
Ada SK dan SOP penanganan pasien gawat darurat
(emergensi)
Ada SK dan SOP penanganan pasien berisiko tinggi
Ada MOU denganrumah sakit untuk pelayanan gawat darurat
24 jam
Ada SOP kewaspadaan universal
Ada SK dan SOP penggunaan dan pemberian obat/cairan
intravena
Ada catatan dalam rekam medis pemberian cairan intravena
sesuai SOP
Sudah ditetapkan indikator untuk memantau dan menilai
layanan klinis amun tidak memuat semua layanan
Belum dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
layanan klinis
Belum dilakukan monitoring dan evaluasi
Tidak ada bukti dokumen dilakukannya analisis terhadap
indikator yang dikumpulkan
Tidak ada bukti dilakukannya tindak lanjut hasil analisis untuk
perbaikan layanan klinis
Ada SK untuk mengidentifikasi keluhan pasien tapi belum ada
SOP identifikai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan
asuhan
Ada SOP penanganan dan tindaklanjut keluhan
Tidak ada bukti tindaklanjut keluhan pasien
Ada bukti dokumentasi keluhan dan tindak lanjut keluhan
pasien namun belum lengkap
Tidak ada SK dan SOP untuk menghindari pengulangan yang
tidak perlu dalam pelaksanaan layanan
Tidak ada SK dan SOP untuk menjamin kesinambungan
pelayanan
Ada bukti dilakukannya perpaduan layanan klinis dan
pelayanan penunjang
Ada SK tentang hak pasien untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
Ada bukti pemberitahuan kepada pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan menolak melanjutkan
pengobatan.
Ada bukti pemberitahuan kepada pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab berkaitan dengan keputusan menolak
melanjutkan pengobatan.
Tidak ada bukti pemberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Ada SK tentang jenis-jenis anestesi lokal dan sedasi di
Puskesmas
Ada SK tentang tenaga kesehatan yang berwenang memberi
anestesi lokal dan sedasi, namun dalam pelaksanaannya tidak
sesuai dengan SK
Ada SOP pemberian anestesi lokal dan sedasi
Tidak ada bukti pelaksanaan monitoring status fisiologis
selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
Ada bukti pencatatan dalam rekam medis pemberian anestesi
lokal namun tidak mencantumkan dosis dan cara
pemberiannya
Tidak ada catatan dalam rekam medis pelaksanaan kajian
sebelum dilakukan pembedahan minor
Bukti SOAP pembedahan minor dan rencana asuhan
pembedahan
Tidak ada bukti penjelasan risiko, manfaat dan penjelasan
komplikasi potensial dan alternatif kepada pasien/keluarga
pasien
Ada SOP pembedahan
Tidak semua tindakan operasi dituliskan dalam rekam medis
Tidak semua pelaksanaan pembedahan dilakukan monitoring
status fisiologi pasien selama dan segera setelah pembedahan
Tidak semua pelaksanaan penyuluhan/pendidikan
pasien/keluarga tidak tercatat dalam rekam medis
Ada penyuluhan kesehatan mencakup informasi mengenai
penyakit, penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika di
Puskesmas .
Tersedia metode penyuluhan berupa liflet dan lembar balik
serta alat peraga
Tidak ada bukti dilakukannya evaluasi efektifitas penyampaian
informasi
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
Ada SOP pemulangan dan tindak lanjut pasien
Ada SK penanggung jawab pemulangan dan tindak lanjut
Ada kriteria pemulangan dan tindak lanjut pasien
Ada SOP umpan balik rujukan,
Ada SOP alternatif penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan
Ada bukti pemberian informasi mengenai tindak lanjut
layanan saat pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke sarana
kesehatan yang lain
Tidak ada bukti bahwa petugas mengetahui bahwa informasi
yang disampaikan dipahami oleh pasien
Tidak ada bukti dokumen dilakukannya evaluasi terhadap
penyampaian informasi
Ada SOP trasportasi pasien yang memuat tentang identifikasi
transportasi, saranan medis dan petugas kompoten yang
mendampingi keluarga selama proses rujukan.
Pasien/keluarga diberi kesempatan memilih tempat layanan
rujukan jika memungkinan
Ada kriteria pasien yang boleh dirujuk sesuai dengan SOP
rujukan
Ada bukti pelaksanaan persetujuan rujukan
sien (LKPP).
REKOMENDASI
Tempatkan SOP ditempat yang mudah dibaca pasien
Lakukan sosialissi dan pemantauan kepatuhan menggunakan SOP
pendaftaran dan alur pendaftaran
Tingkatkan sosialisasi bagan alur supaya pelanggan mengetahui
Lakukan analisis kotak kepuasan selanjutnya tindaklanjuti dengan
survey kepuasan
Dokumentasikan bukti dilakukannya tindak lanjut ketidakpuasan
pelanggan
Pastikan identifikasi dengan menggunakan dua identitas tetap, nama
dua kata
Lakukan dan dokumentasikan pelaksanaan evaluasi penyampaian
informasi di tempat pendaftaran
Sampaikan hak dan kewajiban pasien di tempat pendaftaran karena
tidak semua pasien bisa membaca, selanjutnya dokumentasikan
pelaksanaannya
Tingkatkan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien kepada
petugas
Dokumentasiakan bukti plaksanaan sosialisasi tentang hak dan
kewajiban pasien kepada petugas
Jadwalkan dan dokumentasian bukti pelatihan petugas pendaftaran
Buat SOP koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit-unit
terkait
Tingkatkan sosialisasi hak dan kewajiban pasien kepada petugas dan
kepada pasien
Jelaskan alur pelayanan kepada pasien untuk menjamin perolehan
informasi tahapan dan prosedur layanan klinis
Lengkapi SOP kajian awal sehingga memuat kajian sosial
Tempatkan petugas kajian awal sesuai persyaratan kompetensi
pemberi layanan kajian awal
Lakukan pemantauan keepatuhan menggunakan SOP pelayanan klinis
dan SOP asuhan keperawatan supaya mengacu standar
Lakukan pengkajian ssuai prosedur sehingga menjamin tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu
Lakukan identifikasi tentang dibutuhkan dalam pengkajian harus
dicatat dalam rekam medis minimal keluhan utama, riwayat penyakit
terdahulu, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi obat
Lengkapi formulir kajian awal sehingga memuat tentang informasi
yang dibutuhkan untuk kajian medis, kajian keperawatan
Lakukan dan dokumentasikan bukti dilakukannya koordinasi dengan
petugas kesehatan
Tingkatkan pemahaman petugas terhadap SOP triase
Sesuaikan petugas dengan persyaratan kompetensi dan pola
ketenagaan
Tetapkan dan sosialisasikan tugas masing-masing anggota tim
Buat surat pendelegasian kepada petugas setiap diberi pendelegasian
Rencanakan pelatihan bagi petugas yang diberikan pelimpahan
wewenang
Koordinasi dengandinkes kabupaten untuk pelaksanaan kalibrasi alat
ukur
Dokumentasikan bukti pemeliharaan rutin peratan kesehatan
Tingatkan sosialisasi layanan klinisldan rencana layanan terpadu
kepada petugas
Lakukan dan dokumentasikan bukti evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan buat prosedur audit klinis
Lakukan dan dokumentasikan bukti tindak lanjut ketidaksesuaian
antara rencana layanan dengan prosedur
Lakukan dan dokumentasikan bukti evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
Tingkatkan koordinasi antar profesi dalam pelayanan terpadu
Dokumentasikan bukti assesmen risiko pengobatan saat dilakukan
penyusunan rencana layanan atau saat kajian awal
Dokumentasikan bukti penyampaian informasi efek samping dan
risiko pengobatan ke dalam rekam medis
Dokumentasikan bukti edukasi ke dalam rekam medis
Buat daftar tindakan yang memerlukan IC
Buat SK dan Panduan pemberian informed consent
Buat SOP evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan informed
consent lakukan audit pelaksanaan IC
Dokumenntasikan bukti dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
Dokumentasikan bukti pemberian informasi mencakup alasan
rujukan, tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus dilakukan tidak
termuat dalam rekam medis
Lengkapi resume klinis yang memuat kebutuhan pasien akan
pelayanan lebih lanjut
Tetapkan persyaratan kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai
dengan kondisi pasien.
Sesuaikan persyaratan kompetensi staf yang melakukan monitor.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan audit pelaksanaan SOP klinis
Dokumentasikan perubahan dalam rekam medis
Tetapkan indikator mutu untuk semua unit layanan klinis
Lakukan pemantau dan menilai pelaksanaan layanan klinis
lakukan monitoring dan evaluasi hasil pengukuran
Dokumentasikan bukti dilakukannya analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
Dokumentasikan bukti dilakukannya tindak lanjut hasil analisis untuk
perbaikan layanan klinis
Buat SOP identifikai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan
asuhan
Dokumentasikan tindaklanjut keluhan pasien
Dokumentasi keluhan dan tindak lanjut keluhan pasien
Buat SK dan SOP untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
Buat SK dan SOP untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Dokumentasikan pemberianinformasi tentang tanggung jawab
berkaitan dengan keputusan menolak melanjutkan pengobatan.
Informasikan pasien dan keluarganya tentang tersedianya alternatif
pelayanan dan pengobatan.
Tenaga kesehatan pemberi anastesi lokal dan sedasi adalah
dokter,dokter gigi, perawat, perawat gigi dan bidan yang mendapat
pelimpahan wewenang dari dokter dan dokter gigi
Dokumentasikan bukti pelaksanaan monitoring status fisiologis
selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
Dokumentasikan pemberian anastesi dalam rekam medis mencakup
jenis anastesi, dosis dan cara pemberian
Dokumentasikan pencatatan ke dalam rekam medis pelaksanaan
kajian sebelum dilakukan pembedahan minor
Dokumentasikan seluruh tentang risiko, manfaat, komplikasi
potensial, dan alternatif kepada pasien/keluarga pasien
Pastikan semua pelaksanaan opersai tercatat dalam rekam medis
Pastikan dan dokumentasikan pelaksanaan monitoring status
fisiologi pasien selama dan segera setelah pembedahan
Dokumentasikan pelaksanaan penyuluhan/pendidikan pasien/keluarga
dalam rekam medis
Lakukan dan dokumentasikan bukti evaluasi efektifitas penyampaian
informasi
\
Dokumentasika bukti bahwa petugas mengetahui bahwa informasi
yang disampaikan dipahami oleh pasien
Dokumentasikan bukti dilakukanyna evaluasi terhadap penyampaian
informasi
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layana
Puskesmas : KEMARAYA
Kab./Kota : KENDARI, SULTRA
Tanggal : 4-8 NOVEMBER 2018
Surveior : dr. MUHAMMAD NATSIR, MPH
KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen
EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan
laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)
EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium
EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di
laboratorium
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien
Jumlah
KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai
ambang kritis untuk setiap tes
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
dicatat di dalam rekam medis pasien
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring
Jumlah
KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia
EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi
sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label
secara lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi
berkala seperlunya
Jumlah
KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan
dilakukan tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah
KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program
keselamatan di Puskesmas
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan
pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan
EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah
KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan
dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat
Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah
KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep
EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang
menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur
EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak
menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)
EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan
obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah
KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat
EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan
persyaratan
EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi
penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang
kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
kebijakan dan prosedur.
Jumlah
KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah
KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.
Jumlah
KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan
bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti
secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah
KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari
program keselamatan di Puskesmas, dan
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau
peralatan khusus untuk mengurangi risiko
(seperti apron timah, badge radiasi dan yang
sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk
prosedur baru dan bahan berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing
peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak
lanjut
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah
KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau
dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah
KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi
metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan.
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.
Jumlah
KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)
EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan
yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal
Jumlah
KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi
Jumlah
KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
berkas rekam medis dengan kejelasan masa
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah
KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan
rekam medis
Jumlah
KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas
dipantau secara rutin.
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah
listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan berbahaya
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.
Jumlah
KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang
perlu disterilkan
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi
Jumlah
KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah
KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.
EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kewenangan
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang
mencakup sertifikasi dan lisensi
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah
KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
secara berkala
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Jumlah
KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi
kewenangan khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).
Ada persyaratan kompotensi tenaga pemberi layanan
laboratorium
Petugas laboratorium sudah sesuai persyaratan kompetensi
DIII analis laboratorium.
Ada persyaratan kompetensi petugas yang melakukan
interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
Ada SK dan SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan spesimen
Ada SOP semua pemeriksaan laboratorium di puskesmas
Tidak ada SOP pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan laboratorium
Tidak ada SOP penilaian ketepatan penyerahan hasil
Ada SK dan SOP pemeriksaan di luar jam kerja
Ada SK dan SOP untuk pemeriksaan yang berisiko tinggi.
Ada SOP kesehatan dan keselamatan kerja dan APD bagi
petugas laboratorium
Ada SOP penggunaan APD namun belum dilakukan
pemantauan terhadap kepatuhan penggunaan APD
Ada SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
Ada SOP pengelolaan reagen di laboratorium
Belum dilakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap
pengelolaan limbah medis
Ada SK penetapan waktu penyampaian hasil pemeriksaan
Tidakada bukti pengukuran ketepatan waktu melaporkan
hasil pemeriksaan yang urgen
Tidak ada bukti pelaksanan pemantauan waktu penyerahan
hasil laboratorium
Tidak ada bukti proses kolaboratif untuk menyusun
prosedur pelaporan hasil yang kritis dan pemeriksaan
diagnostik
Semua pemeriksaan yang dilakukan ditetapkan nilai ambang
kritisnya
Ada SOP pelaporan hasil kritis serta ditetapkan oleh siapa
dan kepada siapa hasil yang kritis dari pemeriksaan harus
dilaporkan
SOP tidak penetapan apa yang dicatat di dalam rekam ,
Tidak ada bukti dilakukannya monitoring terhadap
penyampaian hasil kritis
Ada SK tentang reagensia esensial dan bahan lain yang
harus tersedia di puskesmas
Ada SK tentang reagensia esensial dan bahan yang harus
tersedia namun tidak mencantumkan kapan dinyatakan habis
Ada SOP penyimpanan dan distribusi reagensia
Tidak ada panduan tertulis untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat dan presisi
Tidak semua reagensia dan larutan diberi label secara
lengkap dan akurat, terutama yang mudah terbakar
Ada SK rentang nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan
laboratorium
Rentang nilai rujukan sudah disertakan dalam form laporan
hasil pemeriksaan
Ada bukti rentang nilai dalam form hasil pemeriksaan luar
Tidak ada bukti dilakukannya evaluasi tentang nilai ambang
Ada SK dan SOP pengendalian mutu pelayanan
laboratorium
Tidak ada SOP kalibrasi atau validasi alat ukur oleh pihak
yang kompeten
Belum pernah dilakukannya kalibrasi atau validasi
Tidak aada bukti perbaikan penyimpangan
Belum pernah mengikuti pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium
Tidak ada SOP rujukan spesimen dan pasien bila
pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan di Puskesmas
Tidak ada bukti dokumen dilakukannya pemantapan mutu
internal
Ada kerangka acuan keselamatan/keamanan laboratorium
Menjadi bagian dari program keselamatan di Puskesmas
Ada SOP pelaporan program keselamatan dan pelaporan
insiden
Ada SK dan SOP tentang penanganan dan pembuangan
bahan berbahaya
Belum dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut
risiko keselamatan di laboratorium
Tidak ada bukti dokumen diberikannya orientasi untuk
prosedur dan praktik keselamatan/keamanana pasien
Tidak ada bukti pelatihan /pendidikan untuk prosedur baru
dan penggunaan bahan berbahaya yang baru maupun
peralatan yang baru kepada staf laboratorium
Ada SOP penilaian dan pengendalian penyediaan dan
penggunaan obat
Ada SOP penyediaan dan penggunaan obat
Ada SK penanggung jawab pelayanan obat
Ada SK dan SOP penyediaan obat-obat yang menjamin
ketersediaan obat
Ada SK tentang pelayanan obat 24 jam yang mencantumkan
siapa yang mengelola obat di persalinan
Ada daftar formularium obat Puskesmas
Belum dlakukan tindaklanjut hasil evaluasi ketersediaan
obat dibandingkan dengan formularium
Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian
peresepan dengan formularium.
Ada SK tentang persyaratan petugas yang berhak
memberikan resep
Ada SK tentang petugas yang berhak menyediakan obat
Tidak ada bukti pelaksanaan pelatihan bagi petugas yang
diberi wewenang menyediakan obat
Ada SK dan SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan
obat
Ada SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang
kadaluwarsa kepada pasien
Pengawasan penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kota Kedari secara periodik
Ada SK peresepan psikotropika dan narkotika
Tidak ada pasien rawat inap
Obat-obatan psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya disimpan dalam lemari dua kunci dan han
Ada SOP penyimpanan obat
Penyimpanan obat sudah sesuai dengan persyaratan
Ada SOP pelabelan obat yang mencakup nama, dosis, cara
pemakaian obat dan frekuensi penggunaannya
Ada SOP pemberian informasi penggunaan obat
Ada bukti pemberian penjelasan tentang kemungkinan
terjadi efek samping obat
Ada bukti penjelasan penyimpanan obat di rumah
Ada SK dan SOP penanganan obat yang kadaluwarsa/rusak
Ada bukti pengelolaan obat kadaluwarsa/rusak namun
dilakukan pemusnhan`sendiri
Ada SOP pelaporan efek samping obat
Tidak ada bukti dokumentasi pencatatan efek samping obat
dalam rekam medis
Tidak ada SOP pencatatan, pemantauan, dan pelaporan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan KTD
Tidak ada bukti pendokumentasian KTD dan
tindaklanjutnya
Ada SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC
Belum ada laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Ada SK penanggung jawab tindakan lanjut pelaporan
Belum ada laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Ada SK dan SOP penyediaan obat emergensi di unit-unit
kerja untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi
Ada SK dan SOP penyimpanan obat emergensi namun tidak
mencantumkan cara penyimpananya
Ada SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit
kerja namun belum ilakukam monitoring secara berkala
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
Ada SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminologi dengan ICD-X
Ada standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi
penyakit
Ada pembakuan singkatan yang digunakan dalam pelayanan
sesuai dengan standar nasional dan singkatan lokal
Ada SK dan SOP tentang akses petugas terhadap informasi
medis
Tidak ada ketetapan tentang pemberian hak akses kepada
praktisi kesehatan yang boleh mengakses
Tidak ada bukti sosialisasi akses petugas terhadap informasi
Ada SOP menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi
rekam medis
8
Ada SK pelayanan rekam medis bagi setiap pasien
Ada SK pelayanan rekam medis tentang pengkodean,
penyimpanan, dan dokumentasi untuk memudahkan petugas
menemukan rekam pasien
Tidak ada SK dan SOP penyimpanan berkas rekam medis
dengan kejelasan masa retensi
Ada SK tentang isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas asuhan
Tidak ada bukti dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
Ada SOP menjaga kerahasiaan rekam medis
Belum dilakukan pemantauan kondisi fisik lingkungan
Puskesmas secara rutin.
Belum dilakukan pemantauan instalasi listrik, ventilasi dan
gas
Ada SOP penanganan kebakaran dan ada APAR
Ada SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
sarana dan peralatan
Tidak ada bukti dokumen pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat
Tidak ada bukti dokumentasi pelaksanaan dan tindak lanjut
inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan yang
telah dilakukan.
Ada SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya namun belum dibuat
panduannya
Ada SK dan SOP pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
Belum ada bukti dilakukannya pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan SOP bahan berbahaya
Belum ada bukti dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan SOP penanganan limbah
berbahaya
Belum ada rencana program untuk menjamin lingkungan
fisik yang aman
Ada SK penanggung jawab pengelola keamanan lingkungan
fisik puskesmas
Rencana program keamanan lingkungan fisik puskesmas
belum memuat pendidikan dan pelatihan petugas
Belum ada buki dilakukannya monitoring, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
Ada SK dan SOP memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi dan mengatur alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
Ada SOP sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan
Belum dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
prosedur secara berkala
Ada SOP penanganan bantuan peralatan
Ada daftar inventarisasi peralatan yang ada di Puskesmas
Ada SK penanggung jawab pengelola alat ukur dan
dilakukan kalibrasi peralatan
Tidak ada SOP kontrol peralatan, testing, dan perawatan
secara rutin
Tidak ada bukti pemantauan peralatan sudah dilakukan dan
didokumentasikan
Ada SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak namun
tidak menjamin keberlangsungan pelayanan
Sudah dilakukan penghitungan kebutuhan tenaga klinis
dengan persyaratan kompetensi dan kualifikasi.
Ada SOP penilaian kualifikasi tenaga untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kewenangan
Tidak ada SOP kredensial, tim kredensial
Belum ada pemetaan untuk meningkatkan kompetensi
tenaga klinis agar sesuai persyaratan dan kualifikasi
Ada SOP penilaian kinerja petugas yang memberikan
pelayanan klinis dan belum dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut
Belum ada bukti dokumentasi dilakukannya analisis dan
tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
Ada SK tentang keterlibatan petugas pemberi layanan klinis
berperan aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan klinis
Ada bukti penyampaian informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan
Dukungan dari manajemen Puskesmas bagi tenaga
kesehatan untuk mengikuti peendidikan baru berupa
pemberian izin dan usulan ke dinas
Belum ada bukti dilakukannya evaluasi penerapan hasil
pelatihan di tempat kerja.
Pendokumentasian pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan belum dilakukan secara khusus
Ada uraian tugas tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
Tidak ada SK tentang penetapan persyaratan khusus jika
tidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan
menjalankan wewenang dalam pelayanan klinis
Belum dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan uraian tugas dan wewenang
linis (MPLK).
REKOMENDASI
Buat SOP pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan
laboratorium
Lakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahan hasil sesuai
SOP
Lakukan pemantauan terhadap kepatuhan penggunaan APD
Lakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap pengelolaan limbah
medis
Dokumentasikan bukti pengukuran ketepatan waktu melaporkan
hasil pemeriksaan yang urgen
Dokumentasikan pelaksanan pemantauan waktu penyerahan hasil
laboratorium
Lakukan proses kolaboratif untuk menyusun prosedur pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
Tetapkan oleh siapa dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan harus dilaporkan
Lengkapi SOP t penetapan apa yang dicatat di dalam rekam ,
Dokumentasikan dilakukannya monitoring terhadap penyampaian
hasil kritis
Tetapkan batas buffer stok order reagensia esensial dan bahan
Buat panduan tertulis untuk mengevaluasi semua reagensia agar
memberikan hasil yang akurat dan presisi
Labeli reagensia dan larutan secara lengkap dan akurat baik yang
mudah terbakar atau yang beracun
Dokumentasikan bukti dilakukannya evaluasi tentang nilai ambang
terutama saat penggantian alat dan cara pemeriksaan
Buat SOP kalibrasi atau validasi alat ukur oleh pihak yang
kompeten
Lakukan dan dokumentasikan pelaksanaan kalibrasi atau validasi
Lakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan
Koordinasikan dengan DinkesKabupaten untuk mengikuti
pemantapan mutu eksternal
Buat SOP rujukan spesimen dan pasien bila pemeriksaan
laboratorium tidak dilakukan di Puskesmas
Dokumentasikan bukti dilakukannya pemantapan mutu internal
Buat dan dokumentasikan bukti identifikasi, analisis dan tindak
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
Dokumen bukti diberikannya orientasi untuk prosedur dan praktik
keselamatan/keamanana pasien
Dokumentasikan bukti pelatihan /pendidikan untuk prosedur baru
dan penggunaan bahan berbahaya yang baru maupun peralatan yang
baru
Tindak lanjuti hasilevaluasi ketersediaan obat di gudang dengan
formularium obat puskesmas
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian peresepan dengan
formularium.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan pelatihan bagi petugas yang
diberi wewenang menyediakan obat terutama bidan yang bertugas
di persalinan dan pustu
Pemusnahan obat kadaluwarsa/rusak seharusnya dilakukan oleh
dinas kesehatan disertai saksi
Dokumentasi pencatatan efek samping obat dalam rekam medis
Buat SOP pencatatan, pemantauan, dan pelaporan bila terjadi efek
samping penggunaan obat dan KTD
Dokumentasikan kejadian efek samping oba, KTD dan
tindaklanjutnya
Lakukan dan dokumentasikan laporan kesalahan pemberian obat
dan KNC
Dokuentasikan bukti laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Lengkapi SK dan SOP penyimpanan obat emergensi sehingga
memuat penyimpanan yang mudah dijangkau dan terbebas dari
kehilangan
Lakukan monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja secara
berkala
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
TDD
Tetapan tentang pemberian hak akses kepada praktisi kesehatan
yang boleh mengakses informasi rekam medis
Lakukan sosialisasi akses petugas terhadap informasi
Tetapkan SK dan SOP penyimpanan berkas rekam medis dengan
kejelasan masa retensi
Lakukan penilaian dan tindak lanjut kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis
Lakukan pemantauan kondisi fisik lingkungan Puskesmas secara
rutin dan didokumentasikan
Lakukan pemantauan kualitas air seecara berkala mengenai kondisi
fisik dan kimia
Beri pelatihan penanganan kebakaran dan penggunaan APAR bagi
seluruh pengawai puskesmas
Dokumentsikan hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan
alat
Dokumentasi pelaksanaan dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah dilakukan.
Buat panduan inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
Dokumentasikan bukti dilakukannya pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan SOP bahan berbahaya
Dokumentasikan bukti dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan SOP penanganan limbah berbahaya
Susun rencana program untuk menjamin lingkungan fisik yang
aman
Rencanakan pendidikan dan pelatihan petugas pmantau keamanan
lingkungan fisik puskesmas
Dkumentasikan dilakukannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program
Dokumentasikan dilakukannya pemantauan terhadap pelaksanaan
prosedur secara berkala
Lakukan kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara rutin
Lakukan dan dokmentasikan bukti pemantauan peralatan sudah
dilakukan dan didokumentasikan
Perbaiki SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar
menjamin keberlangsungan pelayanan
Buat SOP kredensial yang memuat sertifikasi dan lisensi
Lakukan pemetaan untuk meningkatkan kompetensi tenaga klinis
agar sesuai persyaratan dan kualifikasi
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut penilaian kinerja pelayanan
klinis dan didokumentasikan
Dokumentasikan pelaksanaan analisis dan tindak lanjut terhadap
hasil evaluasi
Tingkatkan dukungan dari manajemen Puskesmas dengan
mendorong staf mengikuti pendidikan
Dokumentasikan bukti dilakukannya evaluasi penerapan hasil
pelatihan di tempat kerja.
Lakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan.
Tetapkan SK tentang penetapan persyaratan khuusus jika tidak
tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan menjalankan
wewenang dalam pelayanan klinis
Bentuk tim untuk melakukan penilaian terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
Dokumentasikan hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan uraian tugas dan wewenang
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Kesela
Puskesmas : KEMARAYA
Kab./Kota : KENDARI, SULTRA
Tanggal : 4-8 NOVEMBER 2018
Surveior : dr. MUHAMMAD NATSIR, MPH
EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).
EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
dilakukan analisis dan tindak lanjut.
EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam
pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya
peningkatan keselamatan pasien direncanakan,
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
dalam penyusunan indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan
Jumlah
KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan upaya keselamatan pasien.
EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi
EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
memahami pentingnya peningkatan mutu dan
keselamatan dalam layanan klinis
EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menetapkan pelayanan prioritas yang
akan diperbaiki
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis melaksanakan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis sesuai dengan rencana
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan
dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan
proses pelayanan
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan
yang jelas
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan
dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati bersama
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan
pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
indikator keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah
KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan
tenaga profesi kesehatan yang terkait
Jumlah
KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dikumpulkan secara periodik
EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien didokumentasikan
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dianalisis untuk menentukan rencana
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung
jawab tim
EP 4 4. Ada rencana dan program peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun
Jumlah
KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan secara teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan
untuk menetapkan masalah mutu layanan
klinis dan masalah keselamatan pasien
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah
EP 4 4. Ditetapkan program-program perbaikan
mutu yang dituangkan dalam rencana
perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya
EP 6 6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan yang
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan
EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan indikator-indikator
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
untuk menilai adanya perbaikan
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian terhadap
keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi dan komunikasi tersebut
EP 4 4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).
Sudah ditetapkan indikator dan standar mutu klinis untuk
dimonitoring
Ada hasil pengumpulan data, namun belum dilakukan
analisis pelaporan mutu klinis secara berkala.
Tidak ada bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring dan penilaian mutu klinis yang dilakukan
pimpinan dan staf.
Belum dilakukan identifikasi dan dokumentasi dengan
cermat terhadap KTD, KFC, KPC, maupun KNC.
Ada SK dan SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
Tidak`ada bukti dokumen dilakukannya analisis dan tindak
lanjut KTD, KTC, dan KNC
Tidak ada bukti identifikasi, analisis dan tindaklanjut risiko
pelayanan klinis
Tidak ada bukti dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
Tidak ada bukti analisis dan tindak lanjut terhadap insiden
keselamatan pasien, dan monitoring serta evaluasi terhadap
tindak lanjut yang dilakukan
Belum ditetapkan perilaku budaya keselamatan dan budaya
perbaikan yang akan dievaluasi dan diperbaiki
Budaya mutu dan keselamatan pasien belum sepenuhnya
tercermin dalam pelayanan klinis
Tidak ada dokumen bukti keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu dlm penyusunan indikator dan
ide-ide perbaikan
Ada rencana program perbaikan mutu dan keselamatan
pasien namun belum mempertimbangkan sumber daya
puskesmas
Tidak ada bukti pertemuan penyusunan program
peningkatan mutu klinis yang melibatkan praktisi klinis
Tidak ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut
program keselamatan pasien
Tidak ada bukti penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P
untuk menentukan area prirotias serta hasil identifikasi
pemilihan area prioritas
Ada bukti dokumentasi penggalangan komitmen dan
pemahaman terhadap peningkatan mutu dan keselamatan
Tidak ada bukti dilakukannya evaluasi pemahaman tenaga
klinis dan manajemen tentang pentingnya peningkatan
mutu dan keselamatan dalam layanan klinis
Ada bukti keterlibatan Kepala Puskesmas bersama tenaga
klinis menetapkan pelayanan prioritas berupa foto namun
tidak dilengkapi notulen pertemuan
Tidak ada bukti proses perencanaan perbaikan pelayanan
prioritas dengan melibatkan pimpinan dan tenaga pemberi
layann klinis
Tidak ada bukti monitoring pelaksanaan perbaikan dengan
melibatkan Kepala Puskesmas dan tenaga klinis perbaikan
pelayanan klinis
Tidak ada bukti dilakukannya evaluasi dan tindak lanjut
terhadap perbaikan
Ada panduan praktik klinis dan SOP layanan klinis
Ada SOP pelayanan klinis dan dokumen eksternal sebagai
acuan permenkes
Ada SK penetapan dokumen eksternal sebagai acuan dalam
penyusunan standar
Ada SOP penyusunan layanan klinis
Tidak ada dokumen proses penyusunan standar
Ada SK tentang indikator mutu layanan klinis
Ada SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien
Tidak ada bukti dokumen monitoring dan tindak lanjut
pengukuran mutu layanan klinis
Tidak ada bukti dokumen monitoring dan tindak lanjut
pengukuran indikator-indikator keselamatan pasien
Ada SK penetapan target mutu dan keselamatan pasien
Ada bukti pertemuan penyusunan indikator dan dasar
penetapan target pada pertemuan tersebut
Ada bukti dokumen keterlibatan tenaga profesi kesehatan
dalam penetapan target
Ada bukti diakukan pengumpulan data mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien namun belum dilakukan secara
periodik
Ada bukti dokumentasi pengumpulan data mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien namun belum periodik
Tidak ada bukti dokumen analisis, penyusunan rencana
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Ada SK peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta
penanggungjawab dan uraian tugas yang jelas
Ada SK tim peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien namun belum berfungsi dengan baik
Ada uraian tugas tapi idak semua anggota tim mengetahui
uraian tugas dan tanggung jawab tim
Belum disusun rencana dan program tim peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
Tidak ada laporan hasil monitoring mutu dan keselamatan
Tidak ada bukti dokumen dilakukannya analisis dan
kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu dan
keselamatan pasien
Tidak ada bukti dokumen analisis penyebab masalah
Rencana program perbaikan mutu tidak didasarkan hasil
analisis masalah
Rencana perbaikan mutu dan keselamatan pasien disusun
belum sepenuhnya mempertimbangkan peluang
keberhasilan dan ketersediaan sumber daya
Tidak ada SK penanggung jawab tiap-tiap kegiatan
perbaikan
Tidak ada SK penanggung jawab memantau perbaikan
Tidak ada bukti dokumen tindak lanjut hasil pemantauan
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Tidak ada bukti dokumen pencatatan peningkatan setelah
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Tidak ada bukti dokumen dilakukannya evaluasi hasil
penilaian dengan menggunakan indikator-indikator mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
Tidak ada bukti dokumen tindak lanjut hasil perbaikan
prosedur pelayanan.
Tidak ada bukti pendokumentasian terhadap keseluruhan
upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Ada SK dan SOP distribusi informasi dan komunikasi hasil
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Tidak ada bukti dokumen sosialisasi hasil kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada semua
petugas kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
Tidak ada bukti dokumen evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi kepada petugas
Tidak ada bukti dilakukannya pelaporan hasil peningkatan
mutu dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
ntan Pasien (PMPK).
REKOMENDASI
Lakukan dan dokumentasikan analisis, dan pelaporan mutu klinis secara
berkala .
Dokumentasikan bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring dan penilaian mutu klinis yang dilakukan pimpinan dan staf.
Lakukan identifikasi dan dokumentasi dengan cermat terhadap KTD,
KFC, KPC, maupun KNC.
Dokumen dilakukannya analisis dan tindak lanjut KTD, KTC, dan
KNC
Dokumentasikan bukti identifikasi, analisis dan tindaklanjut risiko
pelayanan klinis
Dokumentasikan hasil dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya untuk
meminimalkan risiko pelayanan klinis dalam bentuk register risiko
Dokumentasikan bukti analisis dan tindak lanjut terhadap insiden
keselamatan pasien, dan monitoring serta evaluasi terhadap tindak lanjut
yang dilakukan
Tetapkan sasaran perilaku yang punya nilai peningkatan pelayanan dan
dapat diukur dan dimonitor, tetapakan pedoman pelaksnan evaluasi
mandiri dan reekan
Tetepkandan tunjukkkan budaya mutu dan keselamatan pasien dalam
pelayanan klinis sehari-hari
Dokumentasikan bukti keterlibatan tenaga klinis dalam kegiatan
peningkatan mutu dlm penyusunan indikator dan ide-ide perbaikan
Pertimbangkan kemampuan sumber daya puskesmas dalam perencanaan
perbaikan mutu dan keselamatan pasien
Dkumentasikan bukti pertemuan penyusunan program peningkatan
mutu klinis yang melibatkan praktisi klinis
Dokumentasikan bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut program
keselamatan pasien
Dokumentasikan bukti penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P untuk
menentukan area prirotias serta hasil identifikasi pemilihan area
prioritas
Dokumentasikan hasil evaluasi pemahaman tenaga klinis dan
manajemen tentang pentingnya peningkatan mutu dan keselamatan
dalam layanan klinis
Dokumentasikan bukti keterlibatan Kepala Puskesmas sebagai
pengambil kebijakan dalam menetapkan pelayanan prioritas
Dokumentasikan keterlibatan pimpinan dan pemberi layanan dalam
proses perencanaan perbaikan pelayanan prioritas
Dokumentasikan bukti monitoring perbaikan yang melibatkan Kepala
Puskesmas dan tenaga klinis perbaikan pelayanan klinis
Dokumentasikan bukti dilakukannya evaluasi dan tindak lanjut terhadap
perbaikan
Dokumentasikan proses penyusunan standar
Dokumentasikan hasil monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu
layanan klinis
Dokumentasikan hasil monitoring dan tindak lanjut pengukuran
indikator-indikator keselamatan pasien
Lakukan pengumpulan data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
secara periodik
Dokumentasikan bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien secara periodik
Lakukan dan dokumentasikan hasil analisis, penyusunan rencana
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Tingkatkan omitmen tim peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien sehingga bisa berfungsi dengan baik
Sosialisasikan uraian tugas dan tanggung jawab kepada seluruh tim
Susun rencana dan program tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
Dokumentasikan laporan hasil monitoring mutu dan keselamatan
Dokumentasikan hasil analisis dan kesimpulan untuk menetapkan
masalah mutu dan keselamatan pasien
Dokumentasikan hasil analisis penyebab masalah
Rencanakan program perbaikan mutu berdasarkan hasil analisis
masalah
Pertimbangkan peluang keberhasilan dan ketersediaan sumber daya
dalam menyusun rencana perbaikan mutu dan keselamatan pasien
Tetapkan SK penanggung jawab tiap-tiap kegiatan perbaikan
Tetapkan SK penanggung jawab memantau perbaikan
Dokumentasikan hasil tindak lanjut hasil pemantauan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
Dokumentasikan hasil pencatatan peningkatan setelah kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien sebagai
pembanding sebelum dan sesudah perbaikan
Dokumentasikan bukti dilakukannya evaluasi hasil penilaian dengan
menggunakan indikator-indikator mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Dokumentasikan bukti tindak lanjut hasil perbaikan prosedur
pelayanan.
Dokumentasikan keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
Dokumentasikan kegiatan sosialisasi hasil kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada semua petugas kesehatan
Dokumenasikan bukti evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi kepada
petugas
Dokumentasikan bukti dilakukannya pelaporan hasil peningkatan mutu
dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan