Anda di halaman 1dari 232

BAB.I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)


Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Wahyu Primawati M.AP

Kriteria.1.1.1. Elemen Penilaian FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI


1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang Adanya SK yang ditetapkan Kepala Puskesmas
disediakan berdasarkan prioritas tentang Jenis-jenis pelayanan yang disediakan di
puskesmas (baik UKM maupun UKP), ada bukti hasil
rekap kebutuhan masyarakat(SMD) dan IKM, tetapi
belum tampak analisanya (dari analisa kebutuhan
harapan masyarakat)

EP 2 2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan Adanya informasi melalui leaflat, rapat linsek, tetapi
jadwal pelayanan. tidak ada bukti pemberian leaflat

EP 3 3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan ada upaya menjalin komunikasi dg masyarakat, Programkan (buat KAK) dan lakukan upaya untuk
masyarakat. namun tidak terprogram dan tidak menggunakan menjalin komunikasi dengan masyarakat dengan
mekanisme yang jelas mekanisme yang mudah dipahami masyarakat

EP 4 4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan Ada dokumen ttg hasil identifikasi kebutuhan dan Lakukan identifikasi ttg kebutuhan dan harapan
masyarakat yang dikumpulkan melalui survei atau harapan masyarakat, namun masih survey IKM yang masyarakat yang dikumpulkan melalui survei atau
kegiatan lainnya. dipadukan dengn kebutuhan harapan masyarakat kegiatan lainnya.
EP 5 5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun Dalam penyusunan RUK dan RPK Puskesmas belum Lakukan analisis kebutuhan masyarakat: yang meliputi
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan informasi kebutuhan masyarakat analisis kinerja, analisis epidemiologi, analisis thd
melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang (penyusunan RUK 2017 tidak sesuai dengan adanya outbreak, analisis hasil SMD dan MMD,
bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, permenkes 44 th 2016) analisis hasil survey pelanggan, dan analisis hasil
kuratif, dan rehabilitatif. pertemuan dg masyarakat dan lintas sector

Ep 6 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pernah dilakukan penyelarasan kebutuhan dan Lakukan penyelarasan kebutuhan dan harapan
Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara harapan masyarakat dengan visi, misi, tupoksi masyarakat dengan visi, misi, tupoksi Puskesmas dan
kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, Puskesmas (Tim PTP belum memahami tugasnya), dalam Notulen rapat/Lokmin: Ka Pusk menjelaskan
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas namun bukti kegiatan tidak lengkap kembali tentang visi, misi, & tupoksi Puskesmas

Jumlah

Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara aktif Pengguna pelayanan diikutsertakan untuk
untuk memberikan umpan balik tentang mutu, memberikan umpan balik tentang mutu, kinerja
kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan
Puskesmas Puskesmas
EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan Ada SOP identifikasi kebutuhan dan tanggapan masy
masyarakat tentang mutu pelayanan thd mutu pelayanan.

EP 3 3. Ada upaya menanggapi harapan masyarakat Ada dokumen ttg identifikasi umpan balik Lakukan identifikasi dan respon thd umpan balik
terhadap mutu pelayanan dalam rangka memberikan masyarakat, namun tidak ada upaya respon thd respon masyarakat
kepuasan bagi pengguna pelayanan. tsb
Jumlah

Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan Belum dilakukan identifikasi peluang perbaikan dan Lakukan pertemuan di Puskesmas untuk
upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan pengembangan penyelenggaraan upaya Puskesmas, mengidentifikasi peluang perbaikan bisa pada tingkat
ditanggapi untuk perbaikan yang dibahas hanya dari IKM dan kotak saran puskesmas atau pada tiap unit pelayanan atau masing-
masing UKM, membahas permasalahan dan proses
tindak lanjut (sesuai siklus PDCA) , Hasil identifikasi
peluang perbaikan dan tindak lanjutnya, juga
berdasarkan masukan sektor dan analisis kebutuhan
masyarakat.

EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam pengembangan Muncul inovasi belum berdasar analisa indikator Lakukan perbaikan program (UKM)/pelayanan (UKP)
pelayanan, dan diupayakan pemenuhan kebutuhan kinerja, langsung minta program/layanan, misal dengan metode PDCA, hasil-hasil perbaikan inovatif
sumber daya Program Promkes (video elektronik, fb,wa,safari dapat berupa perubahan mekanisme kerja atau
promkes sehat)...KIA/KB:penyuluhan Caltin dikantor penggunaan tehnologi untuk perbaikan mutu kinerja
KUA, kesling(pembentukn kader jumantik, ODF), pelayanan
posy remaja putri.

EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan dalam Ada audiovisual untuk UKM, UKP belum.(belum Tetapkan SOP perbaikan mekanisme kerja
pelayanan untuk memperbaiki mutu pelayanan semua upaya perbaikan mutu pelayanan mempunyai program/pelayanan (melalui siklus PDCA) dan
dalam rangka memberikan kepuasan kepada mekanisme kerja yang jelas dan memanfaatkan manfaatkan teknologi diterapkan dalam pelayanan
pengguna pelayanan. tehnologi) untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam rangka
memberikan kepuasan kepada pengguna pelayanan.

Jumlah

Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) belum disusun 1.lakukan penyusunan Rencana lima tahunan ,
berdasarkan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, berdasarkan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, diterjemahkan dalam RUK Puskesmas melalui analisis
melalui analisis kebutuhan masyarakat. melalui analisis kebutuhan masyarakat. (Tim PTP kebutuhan masyarakat baik UKP maupun UKM secara
belum paham uraian tugasnya dan program kerjanya) keseluruhan, 2. Ada Tim
Perencana Tingkat Puskesmas harus menguasai tugas
dan programnya mengacu pada permenkes 44 th 2016.
3.Dokumen RUK bandingkan dengan
Renstra Puskesmas (sesuai/tidak). Rencana lima
tahunan Puskesmas mengacu SPM Kabupaten dan
Renstra pencapaian SPM Kab. (Ada proses informasi
Renstra Kab).

EP 2 2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Ada RPK bulann ,RPK sesuai dg DPA
Puskesmas sesuai dengan anggaran yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk tahun
berjalan.
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara Ada kegiatan maupun dokumen (notulen rapat
lintas program dan lintas sektoral. penyusunan) perencanaan Puskesmas yang dilakukan
secara lintas program dan lintas sektoral

EP 4 4. RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi RUK dan RPK (DPA) Puskesmas BELUM Usahakan RUK dan RPK (DPA) merupakan rencana
dari berbagai Upaya Puskesmas. merupakan rencana terintegrasi dari Upaya UKM dan terintegrasi dari berbagai Upaya Puskesmas.
UKP.(Puskesmas ada batasan2 RPK dari dinas
kesehatan dan u th 2017 sdh ditentukan dinas
kesehatan)

EP 5 5. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan RUK dan RPK Puskesmas sebagian belum merupakan Upayakan dan dokumentasikan proses penyesuaian
Kegiatan (RPK) dengan Rencana Usulan kegiatan rencana terintegrasi dari Upaya Puskesmas dan antara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan
(RUK) dan Rencana Lima Tahunan Puskesmas. rencana lima tahunan pencapaian SPM Puskesmas Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima
(rencana Lima Tahunan masih belum lengkap Tahunan Puskesmas.
analisanya).

Jumlah
Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Ada SOP ttg monitoring. (MINLOK bulanan, laporan Lakukan monitoring untuk menjamin bahwa pelaksana
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya hasil kegiatan sebagian besar hanya membahas UKM) melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana namun Penanggung jawab Upaya Puskesmas belum operasional. melalui: Minlok bulanan, pertemuan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan memahami esensi dan makna monitoring. masing-masing PJ Puskesmas, telaah terhadap laporan
operasional. bulanan, supervisi Ka Puskesmas thd PJ/pelaksana atau
supervisi PJ thd pelaksana kegiatan

EP 2 2. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring keputusan bpt lahat no 545/KEP/KES/XII/2010 ttg
dan menilai proses pelaksanaan dan pencapaian hasil indikator standar pelayann minimal dinas kesehatan
pelayanan. kab lahat th 2010 sd 2015, (64 point) SK kapus no
445/04/admen/KES/2017 penetapan indikator mutu
dan kinerja di UPT pkm merapi II (39 item)

EP 3 3. Ada mekanisme untuk melaksanakan monitoring Ada SOP monitoring, namun hanya sebagian Lakukan monitoring dari Pimpinan Puskesmas dan
penyelenggaraan pelayanan dan tindaklanjutnya baik ditemukan dokumen analisis thd hasil monitoring dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas sehingga mampu
oleh Pimpinan Puskesmas maupun Penanggung tindaklanjutnya. melaksanakan monitoring untuk menjamin bahwa
jawab Upaya Puskesmas. pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan operasional.

EP 4 4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi terhadap Ada SOP ttg revisi rencana berdasar hasil monitoring, Lakukan Revisi rencana berdasarkan hasil monitoring
perencanaan operasional jika diperlukan berdasarkan tetapi belum ditemukan dokumen yang menunjukkan Revisi rencana, program kegiatan, pelaksanaan
hasil monitoring pencapaian kegiatan dan bila ada adanya revisi rencana, program kegiatan, pelaksanaan program berdasar hasil monitoring.Mekanisme (tata
perubahan kebijakan pemerintah. program cara) untuk melakukan revisi agar dimuat dalam
kebijakan kepala puskesmas) untuk semua program
UKM maupun UKP.

Jumlah

Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai dengan Ada SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang
Peraturan Perundangan dan Pedoman dari disediakan oleh Puskesmas (yang mengacu juga pada
Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan permenkes 75 th 2014)
dan harapan masyarakat
EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis Pengguna tahu jenis-2 layanan dan memanfaatkan Sosialisasikan jenis jenis pelayanan puskesmas kepada
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dan namun beberapa masyarakat yang ditanya sebagian sasaran program, pasien, keluarga pasien: secara
memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang menjawab hanya Puskesmas untuk berobat walaupun langsung maupun dapat berupa poster, leaflet, brosur,
disediakan tersebut. sudah sosialisasi melalui pembagian leaflat dsbnya, lakukan juga umpan balik.

Jumlah

Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas program Kegiatan pemberian informasi lintas program dan dokumentasikan kegiatan pemberian informasi kpd
maupun lintas sektoral mendapat informasi yang lintas sektor ttg tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi, masyarakat dan pihak terkait (lintas program & lintas
memadai tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, dan keg. Puskesmas, TIDAK terdokumentasi dg baik sektoral) ttg tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi dan
fungsi dan kegiatan Puskesmas walaupun pernah diberikan informasi kegiatan Puskesmas

EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi yang Pernah dilakukan informasi dan sosialisasi, namun Lakukan evaluasi dan tindak-lanjut thd proses
jelas dan tepat berkaitan dengan program kesehatan belum pernah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut thd penyampaian informasi dan sosialisasi, agar
dan pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas proses penyampain informasi kepada masyarakat dan masyarakat dan pihak terkait mendapat informasi yang
kepada masyarakat dan pihak terkait. pihak terkait jelas dan tepat terkait dg program kesehatan dan
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas.

Jumlah

1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna Akses masyarakat thd pengelola & pelaksana
pelayanan pelayanan memadai, mudah dijangkau, jarak paling
jauh 18 km, ke Puskesmas naik (angkot), motor, mobil
EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi Puskesmas telah berupaya mempermudah akses
kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh masyarakat pengguna thd petugas dan pelayanan
pelayanan Puskesmas, ada Pustu, Poskesdes, 8 Polindes dan
aktivitas 42 Posyandu petugas bisa diakses oleh
pelayann, alur belum dibahas

EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan. Belum dibuat evaluasi Jadwal pelayanan dan bukti Evaluasi ketepatan pelaksanaan pelayanan terhadap
pelaksanaan layanan, walaupun menurut penjelasan jadual, ada bukti evaluasi ketepatan pelayanan terhadap
sudah dilakukan tetapi tidak ada bukti jadual dan tindak lanjutnya.
dokumentasinya
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam Belum sepenuhnya memanfaatkan tehnologi informasi Lakukan evaluasi perbaikan mekanisme kerja atau
penyelenggaraan pelayanan memudahkan akses dalam kemudahan mekanisme layanan. penggunaan tehnologi terhadap hasil evaluasi akses
terhadap masyarakat. dalam bentuk perubahan mekanisme kerja atau
penggunaan tehnologi

Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi Adanya strategi komunikasi untuk memfasilitasi
kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan. kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan,ada
komunikasi dari perangkat desa dan kader, dg bidan
desa lesan ke kades,surat, telp, WA

Ep 6 6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola dan Ada komunikasi masyarakat pengguna dg perangkat
pelaksana untuk membantu pengguna pelayanan desa, kader dan petugas Puskesmas, namun dilakukan
dalam memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan terbatas melalui komunikasi langsung, telfon (media
spesifik pengguna pelayanan. komunikasi :kotak saran, call center (081377801781)

Jumlah

Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan
Puskesmas. Puskesmas
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati bersama. Proses penyusunan jadwal belum melibatkan masukan lakukan rapat dimasing masing kelurahan/desa untuk
dari masy, jadwal dari pemegang program menyepakati jadual kegiatan dengan masyarakat.
(Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan disamping
berdasarkan PERDA ttg jam kerja dan jam pelayanan,
juga mempertimbangkan asupan masyarakat)

EP 3 3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan Belum pernah dilakukan kegiatan evaluasi thd Lakukan dan dokumentasikan kegiatan evaluasi
rencana yang disusun pelaksanaan kegiatan apa sesuai dengan jadwal terhadap semua pelaksanaan kegiatan apakah sesuai
dengan jadwal yang direncanakan.
Jumlah

Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam Ada SOP koordns dan integrasi, walaupun blm
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas implikatif
dengan pihak terkait, sehingga terjadi efisiensi dan
menjamin keberlangsungan pelayanan.
EP 2 2. Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan ada SOP ttg pendokumentasian prosedur dan lakukan pendokumentasian prosedur dan pencatatan
kegiatan didokumentasikan. pencatatan kegiatan, namun tidak ditemukan kegiatan. (Ketentuan tata naskah dan
implementasi SOP tsb. pendokumentasian dokumen dan rekam kegiatan)
sesuai hirarki dokumen.

EP 3 3. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah Ada SOP ttg kajian dan TL thd masalah-2 spesifik. Review/revisi SOP dan lakukan kajian terhadap
spesifik yang ada dalam proses penyelenggaraan Namun hanya sebagian disosialisasikan - masalah-masalah spesifik yang ada dalam proses
pelayanan dan Upaya Puskesmas, untuk kemudian diimplementasikan- ditemukan hasil kajian thd penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas,
dilakukan koreksi dan pencegahan agar tidak masalah-2 spesifik penyelenggaraan program dan untuk kemudian dilakukan koreksi dan pencegahan
terulang kembali pelayanan Pusk. agar tidak terulang kembali (tindak lanjutnya dengan
bukti pelaksanaan upaya perbaikan yang
berkesinambungan dengan siklus PDCA.)

EP 4 4. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah yang Ada SOP ttg kajian dan TL thd masalah-2 potensial. Review/revisi SPO dan lakukan kajian terhadap
potensial terjadi dalam proses penyelenggaraan Namun belum ditemukan hasil kajian thd masalah-2 masalah-masalah yang potensial terjadi dalam proses
pelayanan dan dilakukan upaya pencegahan. potensial pelaksanaan program dan pelayanan Pusk. penyelenggaraan pelayanan dan dilakukan upaya
pencegahan.
EP 5 5. Penyelenggara pelayanan secara konsisten Pernah dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan Lakukan dan dokumentasikan kegiatan monitoring
mengupayakan agar pelaksanaan kegiatan dilakukan kegiatan dan pelayanan Puskesmas tetapi hanya ada pelaksanaan kegiatan dan pelayanan Puskesmas, serta
dengan tertib dan akurat agar memenuhi harapan dan sebagian tindak lanjutnya.
kebutuhan pelanggan.
EP 6 6. Informasi yang akurat dan konsisten diberikan Pemberian informasi kpd masy, keg. program dan Lakukan dan dokumentasikan secara konsisten
kepada pengguna pelayanan dan pihak terkait. pelayanan Puskesmas tidak terdokumentasikan dg pemberian informasi kepada masyarakat baik kegiatan
baik. Belum dievaluasi apakah pemberian informasi program dan pelayanan Puskesmas. Hasil evaluasi
sesuai kebutuhan dan konsisten. pemberian informasi harus sesuai kebutuhan dan
konsisten.

EP 7 7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja untuk Walaupun sdh ada perbaikan alur kerja pelaksanaan
meningkatkan efesiensi agar dapat memenuhi program dan pelayanan Puskesmas, namun kegiatan
kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan ini tidak semua terdokumentasikan dg baik,

EP 8 8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan untuk Ada kemudahan konsultasi untuk PJ maupun Rekam kegiatan harus ada bukti kegiatan konsultasi
memperoleh bantuan konsultatif jika membutuhkan pelaksana, namun bukti pelaksanaan konsultasi oleh kepada penanggung jawab oleh pelaksana dalam
kapus , sebag besar ttg akredts, ttp yg konsul tdk pelaksanaan program dan pelayanan
punya bukti
EP 9 9. Ada mekanisme yang mendukung koordinasi ada SOP koordinasi dalam pelaksanaan program
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
EP 10 10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib Ada SOP ttg prosedur kerja, tertib administrasi, dan
administrasi, dan dukungan tehnologi sehingga dukungan tehnologi sehingga pelaksanaan pelayanan
pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, minimal dari kesalahan, tidak terjadi penyimpangan
tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan. maupun keterlambatan. (SOP UKP dan UKM ,,juga
SOP tertib administrasi), walaupun belum impikated.

EP 11 11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari Ada bukti dukungan Kepala Pusk bagi
pimpinan Puskesmas pelaksana( kegiatan dihadiri melalui rapat2 baik
Jumlah linprog n linsek)

Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima Adanya SOP keluhan dan umpan balik dari
keluhan dan umpan balik dari pengguna pelayanan, masyarakat, pengguna pelayanan, media komunikasi
maupun pihak terkait tentang pelayanan dan yang disediakan untuk menyampaikan umpan balik.
penyelenggaraan Upaya Puskesmas. Ada SK penetapan pengelola keluhan dan umpan
balik masyarakat pengguna dan panduan komunikasi
terhadap masyarakat

EP 2 2. Keluhan dan umpan balik direspons, ada (petugas byk menelpon drpd melayana px:
diidentifikasi, dianalisa, dan ditindaklanjuti kesepakatn tdk pegang hp, pelanggan belm tahu syarat
berobt gratis, petugas krg ramah dan cuek: petugas ,
rujukan jangan dipersulit, obat mhn dilengkapi

EP 3 3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap ada bukti tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan
keluhan dan umpan balik. balik.
EP 4 4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut evaluasi nya,,komitmen sdh dilaksanakan
keluhan/umpan balik.
Jumlah

Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian Ada SOP ttg penilaian kinerja oleh Pimpinan dan
kinerja yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas Penanggung jawab
dan Pelanggung jawab Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan puskesmas
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan Belum fokus pada peningkatan kinerja Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan
kinerja pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan kinerja pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas pelayanan Puskesmas
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan Penilaian kinerja mengikuti SK kepala puskesmas, Lengkapi semua indikator untuk melakukan penilaian
penilaian kinerja dan (sebagian) indikator kinerja yang ditetapkan untuk kinerja
penilaian kinerja
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan Ka Puskesmas menetapkan tahapan pencapaian 1.Kepala Puskesmas menetapkan tahapan pencapaian
cakupan Upaya Puskesmas untuk mencapai indikator, namun belum dipahami indikator kinerja, Penanggung jawab Upaya
indikator dalam mengukur kinerja Puskesmas sesuai Puskesmas, dan pelaksana harus memahaminya
dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan 2.RUK yang memuat data dan
Kabupaten/Kota analisis penilaian kinerja.(Pemanfaatan hasil penilaian
kinerja untuk perencanaan puskesmas)

EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan Belum ada rencana monitoring dan penilaian kinerja Buat rencana, laksanakan dan dokumentasikan
secara periodik untuk mengetahui kemajuan dan secara periodik kegiatan monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan
hasil pelaksanaan penyelenggaraan Upaya secara periodik untuk mengetahui kemajuan dan hasil
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas pelaksanaan penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas

Jumlah

Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis dan Ada hasil penilaian kinerja, namun tidak ada Lakukan analisis dan distribusikan (diumpan balikkan)
diumpan balikkan pada pihak terkait dokumentasi didistribusi pada pihak-2 terkait, hanya hasil penilaian kinerja Puskesmas kepada pihak terkait
sebagian UKM saja
EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan dengan kaji banding pkm bandar jaya (tiba2 ada indikator Lakukan analisis data kinerja dengan melakukan
acuan standar atau jika dimungkinkan dilakukan yang mjd instrumen yg ditanyakan k perbandingan data kinerja terhadap standar
juga kajibanding (benchmarking)dengan Puskesmas (kajibanding dengan Puskesmas lain)
lain

EP 3 3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk mash berfokus u UKM dibagikan ke seluruh program Lakukan identifikasi hasil dari kaji banding penilaian
memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan dan layanan,,, kinerja untuk program/layanan yang bermasalah yang
Puskesmas digunakan untuk memperbaiki kinerja Puskesmas.
EP 4 4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk belum sesuai,,u perbaikan masuk RUK Pembuatan RUK yang memuat data dan analisis
perencanaan periode berikutnya penilaian kinerja untuk perencanaan puskesmas UKP.
UKM dan ADMEN
EP 5 5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya belum des PKP 2016 belum dikirim ke dinas (PKP
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum disosialisasikan , DO g tahu)

Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajem
Puskesmas : Merapi II
Kabuaten/Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Wahyu Primawati M.AP

KRITERIA 2.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Puskesmas yang
mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata ruang


daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku

Jumlah

KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang
permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal atau
unit kerja yang lain.
EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan
lingkungan yang sehat.

Jumlah

KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan
kebutuhan pelayanan

EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan


kenyamanan.

EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan orang


dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia lanjut

Jumlah

KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap


prasarana Puskesmas

EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan


prasarana Puskesmas

EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana


Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring

Jumlah

KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis
pelayanan yang disediakan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap


peralatan medis dan non medis
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan
medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis
dan non medis

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring

EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non


medis yang perlu dikalibrasi

EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan izin


memiliki izin yang berlaku
Jumlah

KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas

EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas

EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan penanggung


jawab sesuai dengan yang ditetapkan.

Jumlah

KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan
kebutuhan dan pelayanan yang disediakan

EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap


jenis tenaga yang dibutuhkan

EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga


sesuai dengan yang dipersyaratkan
EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga yang
bekerja di Puskesmas

EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,


keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain dipenuhi

Jumlah

KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
Program/Upaya Puskesmas
EP 3 3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada
posisi-posisi yang ada pada struktur

Jumlah

KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan
yang berkait dengan struktur organisasi Puskesmas
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan karyawan memahami tugas, tanggung
jawab dan peran dalam penyelenggaraan Program/Upaya
Puskesmas.

EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas

Jumlah

KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi
Puskesmas secara periodik

EP 2 2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/


penyempurnaan struktur

Jumlah

KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi sebagai
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan.
EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas dan
karyawan sesuai dengan standar kompetensi.

EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun


berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai dengan
kompetensi, pendidikan, pelatihan, keterampilan dan
pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan

EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap


pengelola dan pelaksana pelayanan

Jumlah

KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana
kegiatan yang baru untuk mengikuti orientasi dan
pelatihan.

EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan baru


baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan tersedia
kurikulum pelatihan orientasi.
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana
kegiatan untuk mengikuti seminar atau kesempatan untuk
meninjau pelaksanaan di tempat lain.
Jumlah

KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan, Upaya/Kegiatan Puskesmas
EP 2 2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata nilai
dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan
masyarakat

EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai dan


tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan tujuan
relevan dengan kebutuhan dan harapan pengguna
pelayanan
EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja
Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Puskesmas mengarahkan dan mendukung Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan untuk


mencapai tujuan yang ditetapkan.

EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya


Puskesmas yang efektif.

EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang


dibakukan.
Jumlah

KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi peran


serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat dalam
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.

Jumlah
KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Puskesmas oleh Pimpinan
Puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan pelayanan
tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas, maupun strategi pelayanan.

EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian wewenang


dari Pimpinan dan/atau Penanggung jawab Upaya
Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan apabila
meninggalkan tugas.

EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik dari


pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan
kinerja dan tindak lanjut.

Jumlah

KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas
diidentifikasi.
EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.
EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau
panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan
untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.

EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas


untuk pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman
pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun pedoman
dan prosedur.
Jumlah

KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal
di semua tingkat manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.

EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan


membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.

EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan


didokumentasikan.

EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi


hasil komunikasi internal.
Jumlah

KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.

EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap


gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, untuk
mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah
KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual dan
penanggung jawab yang jelas

EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring


fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai rencana.

EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan

EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan terhadap


pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan

Jumlah

KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam
pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari perencanaan
anggaran, penggunaan anggaran maupun monitoring
penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran dalam
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.

EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.

EP 5 5. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian


kinerja pengelola keuangan Puskesmas.
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.
Jumlah

KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan

EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola


keuangan.
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar, peraturan
yang berlaku dan rencana anggaran yang disusun sesuai
dengan rencana operasional.
EP 4 4. Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan
hasilnya ditindaklanjuti.
Jumlah

KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang harus
tersedia di Puskesmas.

EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan


retrieving (pencarian kembali) data.

EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses menjadi


informasi.

EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi informasi


kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan berhak
memperoleh informasi.

EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pengelolaan data dan informasi.

Jumlah

KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna
Puskesmas.
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang terkait tentang hak dan kewajiban mereka.
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan
Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak dan
kewajiban pengguna.
Jumlah

KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1. Ada peraturan internal yang disepakati bersama oleh
pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana dalam melaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan Pelayanan Puskesmas.

EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi,


tata nilai, dan tujuan Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola
Kontrak / Perjanjian Kerja Sama
EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama yang
jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama ada
kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan
tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang
melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar
kinerja, masa berlakunya Kontrak/Perjanjian Kerja Sama,
proses kalau terjadi perbedaan pendapat, termasuk bila
terjadi pemutusan hubungan kerja.

Jumlah

KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak
ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan indikator
dan standar kinerja.

EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan


evaluasi
Jumlah

KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris
Puskesmas.
EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas
yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan
Puskesmas.
EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai
program kerja.

EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan peralatan


yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas.

EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai


dengan program kerja.
EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda
empat maupun roda dua.

EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program


kerja

EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.


Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).

FAKTA DAN ANALISIS


Di Kec Merapi barat ada 1 puskesmas rawat inap pkm upt merapi II th
2014, dulunya PUSTU puskesmas merapi,m jd pkm induk th 1992 ,
1996 mjd pkm rawat inap merapi.

Pendirian Puskesmas sesuai dan mempertimbangkan tata ruang


daerah, rehab terakhir 2008
Jumlah penduduk 19.983, wilayah kerjanya 228 m2,

Izin operasioanl dari bupati Lahat, no 445/126/KEP/KES/2016

Bangunan Puskesmas adalah bangunan permanen.

Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja


yang lain.
Memenuhi persyaratan bangunan Puskesmas, penataan ruang
pelayanan Rawat Jalan dan manajemen, memenuhi persyaratan
bangunan ruang rawat inap

Ketersediaan pelayananan sesuai dg syarat minimal saryankes, akses


mudah bagi pengguna layanan, jarak tempuh paling jauh 18 km ( naik
angdes atau motor sekitar 25 menit)
Ada Denah Puskesmas yang menunjukkan Kemudahan akses,
pertimbangan keamanan dan kenyamanan

Sudah ada fasilitas kursi roda untuk mengakomodasi disabilitas,


tempat bermain anak masih bercampur dengan R tunggu, dan orang
usia lanjut didahulukan
Prasarana air, pakai sumur gali ttp blm pernah di cek kualitas air,
listrik PLN, genset.,instalasi IPAL belum ada, alat suntik MOU dg
dinas kesehatan, ada Apar

Dilaksanakan pemeliharaan prasarana, namun belum terprogram/


terjadwal.ada dokumentasi kegiatan pelaksanaan, untuk
listrik..pengusulan cek listrik ke dinas kesehatan
Program kerja tidak ada, ada catatan kartu yang ditempel didinding ,
dilakukan penjadwalan kebersihan tetapi kenyataannya masih ada
yang kotor.
Uji fngsi sudah dilakukan, namun belum ada mekanisme jelas
monitoring pemeliharaan yg ditetapkan.
Belum ada bukti tindak lanjut hasil monitoring

Peralatan medis dan non medis yang tersedia belum sepenuhnya


sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan

Ada jadwal pemeliharaan dilaksanakan sesuai laporan adanya masalah


dari petugas, tetapi sebulan sekli dimonitor
Dilakukan monitoring pemeliharaan peralatan tidak didokumentasikan
dg baik
Monitoring fungsi belum dilakukan, petugas memahami proses
monitoring fungsi peralatan, namun belum ada mekanisme jelas
monitoring fungsi yg ditetapkan

Belum dilakukan tindak lanjut thd hasil monitoring

Alat sudah di kalibrasi , 13 jenis

tidak ada alat yang memerlukan ijin khusus(TDD)

Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan (SKM)


Pengangkatan oleh Bupati, no:821.2/34/KEP/BKP SDM/2017 sesuai
prasyarat: sebagai sarjana tenaga kesehatan (SKM)

Uraian tugas Kepala Puskesmas, tidak mencakup kegiatan


pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Ada dokumen profil kepegawaian dan persyaratan Kepala


Puskesmas.anwar musadat SKM M.SI

Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan


pelayanan yang disediakan

Ada SK Ka Puskesmas persyaratan kompetensi tetapi belum lengkap


untuk tiap jenis tenaga dan jenis pelayanan

Ada usulan tgl 6 sept 2016 (drg, perawat, perawt gigi, bidan, analis,
farmasi dan pekarya)belum ada jawabn surat..........
Ada uraian tugas untuk setiap tenaga yang bekerja di Puskesmas,
tugas pokok saja.

Dokter mempunyai SIP, dari 12 bidan ada SIKB, 6 perawat


mempunyai SIK.

Ada stuktur organisasi Puskesmas berdasarkan Sk kadinkes


no,440/454/KES/2016
Ada SK Ka Puskesmas ttg penetapan Penanggung jawab program
Puskesmas, (struktur organisasi sesuai permenkes 75)
ada SOP komunikasi dan koordinasi, namun tidak jelas dan lebih
kearah koordinasi lintas sektoral, media yang digunakan minilok /
rapat koordinasi LS

Tugas pokok aja, per profesi....supir g ada, ada uraian tugas poliklinik
gigi
Belum semua Pimpinan , Penanggung jawab upaya dan karyawan
Puskesmas memahami tupoksi dan peran masing-masing

Belum dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas

Belum pernah dilakukan upaya menyusun struktur organisasi


Puskesmas, langsung ada surat dari dinas( SK kadis no
440/454/KES/2016
Sudah ada upaya menyusun struktur organisasi Puskesmas Merapi II,
belum dilakukan tindak lanjut berupa telaah staf ke Dinkes Kab Lahat

Ada Persyaratan kompetensi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab


program, dan Pelaksana kegiatan.
rencana pengembangan pengusulan u pelatihan kapus ttg manajemen
14 sept, ada jawabn kadis tgl 18 sept diprioritaskan, tetapi belum ada
pemetaan kompetensi, belum ada rencana pengembangan pengelola
Puskesmas dan karyawan sesuai standar kompetensi.

Pola ketenagaan Puskesmas belum berdasarkan kebutuhan


kompetensi, berdasar ABK
File kepegawaian semua pegawai di Puskesmas lengkap.

ada beberapa bukti pelaksanaan rencana pengembangan kompetensi


(STTPL, sertifikat pelatihan, dsb)

Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut penerapan hasil pelatihan

Ada SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban mengikuti program


orientasi bagi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program dan
pelaksana kegiatan yang baru.

- Ada Kerangka acuan program orientasi


- ada laporan orientasi, namun tidak jelas
- tidak semua petugas yang melakukan orientasi membuat laporan.

Ada SOP untuk mengikuti seminar, pendidikan dan pelatihan tetapi


tidak jelas

Ada SK Kepala Puskesmas tentang visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas
Ada SOP ttg Komunikasi visi, misi, dan tata nilai Puskesmas kepada
Pelaksana Pelayanan dan masyarakat, tetapi tujuan pkm belum ada

Tidak ada SOP ttg peninjauan kembali tata nilai dan tujuan Puskesmas

Tidak ada SOP ttg penilaian kinerja, namun tidak mencerminkan


penilaian kesesuaian terhadap visi, misi, tujuan, tata nilai Puskesmas

Ada SOP ttg pengarahan Pimpinan Puskesmas dlm pelaksanaan tugas


dan tanggung jawab, namun tidK JELAS dokumen pelaksanaan
pengarahan.

Ada SOP ttg penilaian kinerja, namun tidak jelas mekanisme


penulusuran kinerja Puskesmas

Ada stuktur organisasi tiap program yang mencerminkan hubungan


kerjasama tim

Ada SOP ttg pencatatan pelaporan dan dokumennya, namun tidak


jelas langkah-langkah prosedurnya

Diberikan uraian tugas penanggung jawab program Puskesmas,


namun tidak mencakup fasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Ada SOP n SK pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan


berwawasan kesehatan dan upaya Puskesmas.

Ada SOP komunikasi dg sasaran program dan masy.ttg


penyelenggaraan program dan kegiatan Pusk. Implementasi dalam
rapat koordinasi dan mini lokakarya.
Dilakukan kajian secara periodik terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Puskesmas, namun masih belum dilakukan
secara maksimal

Ada SK & SOP ttg Pendelegasian Wewenang, dengan kriteria yang


jelas dalam pendelagasian wewenang dari Pimpinan dan/atau
Penanggung jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan
apabila meninggalkan tugas, namun belum diimplementasikan.

Ada SOP umpan balik (pelaporan) dari pelaksana kpd Penanggung


jawab program dan pimpinan Puskesmas, namun belum mencakup
upaya perbaikan kinerja dan tindak-lanjutnya

Ada identifikasi pihak-2 terkait dlm penyelenggaran program dan


kegiatan, (muspika,lurah, dinas pendidikn , UPT KB, KUA, kader,
dinas pertanian
Ada uraian singkat peran dari masing-2 pihak terkait (stake holder)
Ada SOP komunikasi dan koordinasi dg pihak-pihak tekait, namun
belum ada bukti kegiatannya
Ada SOP evaluasi peran pihak terkait, namun belum pernah dilakukan
evaluasi peran pihak terkait dan tindak lanjutnya

adanya Panduan (manual) mutu Puskesmas, Pedoman Pelayanan


Puskesmas, Pedoman/Kerangka acuan Penyelenggaraan Program ,
tetapi belum semua dipahami oleh petugas
Adanya Pedoman dan panduan kerja penyelenggaraan untuk masing-
masing Upaya Puskesmas.(hanya sebagian)

Adanya SOP pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan


Puskesmas.

Ada SK, Pedoman, dan SOP pengendalian dokumen dan rekaman


pelaksanaan kegiatan, belum lengkap

Ada SOP ttg Penyusunan Pedoman dan Prosedur/mekanisme kerja


dan kerangka acuan

Komunikasi internalApel pagi, apel siang, lokmin, WA, klas bidan

Ada SOP komunikasi internal namun tidak implementatif (komunikasi


internal hanya dimaknai sbg pelaksanaan rapat koordinasi staf

Komunikasi internal dilakukan sebagai sarana penyampaian perintah


kerja, melalui rapat staf/koordinasi/LOKMIN LINPROG

Belum semua komunikasi internal didokumentsikan, walaupun


sebagian ada bukti di Minlok, (bidan desa terlambat mengumpulkn
lap>dipanggil, kehadiran jarang masuk, terlambat(dipanggil))

Sebagian belum dilakukan tindak lanjut rekomendasi hasil komunikasi


internal.

Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap gangguan/dampak


negatif terhadap lingkungan (pengelolaan B3)
Ada SK Kapus dan pedoman/ panduan manajamen resiko (Analisa
pelaksanaan manajemen risiko: identifikasi risiko, analisis risiko
pencegahan risiko.

Dilakukan kajian dan tindak lanjut terhadap ganggung/dampak negatif


thd lingkungan dan pencegahannya.
jaringan 17, jejaring 4 (klinik, DPS 2)

Ada Program pembinaan jaringan, jadual dan penanggung jawab tiap


kegiatan pembinaan (mou dg klinik jannah, mou dokter belum),
namun belum dilakukan untuk jejaring.

Pernah dilakukan pembinaan thd jaringan (Pustu, Poskesdes dan


klinik), dalam bentuk rapat konsultasi di Puskesmas

Pernah dilakukan tindaklanjut kegiatan pembinaan thd jaringan


(Pustu, Poskesdes)

Sebagian ada kegiatan pembinaan thd jaringan (Pustu, Poskesdes)


yang pernah dilakukan namun tidak didokumentasikan dg baik

Kepala Puskesmas melibatkan pengelola anggaran dalam


perencanaan, penggunaan dan monitoring penggunaan anggaran,
walaupun ada bendahara yang belum masuk tim PTP (RUK)

Bendahra JKN :darmawati, bend BOK sariyanti, jamsoskes:devita


dengan uraian tugas yang jelas
Ada panduan peggunaan anggaran Dokumen Eksternal : Pedoman
Pengelolaan Keuangan (sesuai dengan dana yg tersedia di Puskesmas
misalnya BOK, Jamsoskes(klaim 2000 RJ,RI tgt paket , JKN,,

BOK: monev BKU dan SPJ, monev 1 kali seth, JKN:lap realiss
diperiksa dari inspektorat

Pelaksanaan audit penilaian kinerja pengelola keuangan dari Kapus ,


dinas kesehatan dan inspektorat
hasil dari inspektorat::selisih lebih adalah admin bank

JKN sk BPT dari.no 368/kpts/kes/2015 ttg pemnfaatn dana......., BOK


SK dari kepala dinas, jamsoskes: surat tugas dari kapus
JKN uraian tugas sesuai dari permenkes no 21 th 2016,
dilakukan sesuai dengan petunjuk Tehnis Pengelolaan Anggaran BOK
th 2017, JKN

LPJ:BKU, KAS tunai, lap realiss penggunan dana jkn, surt pertangg
jwbn kapus, jamsoskes(hanya lap realisasi)

Audit 1 th sekl, kapus sebln sekl(BOK,JKN)jamsoskes 1 th sekl dari


kapus

Dilakukan identifikasi data di Puskesmas, walupun belum lengkap dan


belum diolah menjadi data informasi yang tersedia di Puskesmas.

Ada SOP ttg pengumpulan, penyimpanan, dan retrieving (pencarian


kembali) data, namun tidak implementatif, sulit dipahami oleh Tim
Pengelola data

Ada SOP analisis data namun tidak implementatif, tidak sinkron dg


output/hasil kegiatan

Aada SOP pelaporan dan distribusi informasi namun tidak


implementatif, belum pernah melakukan distribusi informasi

Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut pengelolaann data dan


informasi.

Ada SK Ka Puskesmas ttg hak dan kewajiban sasaran program dan


pengguna pelayanan
Ada sosialisasi ttg hak dan kewajiban sasaran program dan
pasien/pengguna jasa. (MMD, lokmin linsek, pembagian leaflet),
tetapi tidak didokumentasikan dengan baik
SK Ka Puskesmas dan SOP untuk memenuhi hak dan kewajiban
pengguna.

Peraturan internal ada, seragam kerudung, ketentuan perilaku


kedisiplinan apel pg dan siang, jumat bersih, namun petugas ada yang
tidak bisa menyebutkan apa peratutran internal yang ada di Puskesmas

Ada Peraturan internal karyawan namun belum sesuai dengan visi,


misi Puskesmas. (belum punya tata nilai dan tujuan)

Ada petugas pengelola kontrak/MoU/Perjanjian Kerjasama dg pihak


ketiga
Ada dokumen MOU dg UPT Dinas pendidikn

Dalam MoU Kerjasama dg pihak ketiga ada kejelasan, kegiatan yang


harus dilakukan, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak,
personil yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan masa
berlakunya MOU.

Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada dokumen


kontrak. (dokumen kontrak MOU kerja sama)
Sebagian ada monitoring dan evaluasi semua yang MOU dengan
puskesmas

Belum ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan evaluasi

Ada Penanggung jawab barang inventaris Puskesmas.(p markoni)

Ada daftar inventaris ter-update

Pemeliharaan sarana/prasarana dan peralatan dilaksanakan, namun


belum terprogram dg baik
Bukti pelaksanaan program pemeliharaan tidak lengkap

Ada pengelolaan tempat penyimpanan dan gudang

Ada kegiatan kebersihan lingkungan dilaksanakan, namun belum


terprogram dg baik, tetp belum per bulan
PJ nya petugas kesling, tp tidak pernah di monitor.(Bukti pelaksanaan
kebersihan lingkungan tidak lengkap)
Belum sesuai,program kerjanya, tidak tampak untuk program
perawatannya( kendaraan roda 4 dan 2)

Ada bukti pelaksanaan perawatan kendaraan, hanya mobil Puskesmas


Keliling, mobil ambulance (suzuki dan kijng),9 motor(bidan desa dan
petugas gizi)
Ada dokumen pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
rekomendasi

Segera dikaji ulang dan diperhatikan untuk pasien yang


sakit dan sehat, supaya tidak tertular penyakit
Susun program pemeliharaan prasarana Puskesmas,
jadwalkan dan dokumentasikan kegiatannya

Tetapkan mekanisme yang jelas monitoring


pemeliharaan prasarana, serta dokumentasikan
kegiatannya
Tetapkan mekanisme yang jelas monitoring fungsi
prasarana, serta dokumentasikan kegiatannya
Buat dan laksanakan tindak lanjut hasil monitoring

lakukan analisa dan usulan kebutuhan peralatan medis


dan non medis yang sesuai dengan jenis pelayanan yang
disediakan

Susun program pemeliharaan peralatan, dengan jadwal


yang jelas
Dokumentasikan kegiatan monitoring pemeliharaan
peralatan
Lakukan kegiatan monitoring fungsi peralatan sesuai
ketentuan dan dokumentasikan

Lakukan tindak lanjut thd hasil monitoring


Revisi uraian tugas Kepala Puskesmas, mencakup keg.
pembangunan berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Lakukan dan konsultasikan dengan Dinas Kesehatan


untuk Persyaratan kompetensi untuk tiap jenis tenaga
yang ada di Puskesmas

Buat dan lengkapi uraian tugas untuk tiap tenaga


yang ada baik ASN maupun tenaga kontrak by name
Buat SK alur komunikasidan koordinas dan dalam
lampiran SK Kepala Puskesmas tentang penetapan
penanggung jawab, diatur alur pertanggung jawaban
dan pelaporan, dan mekanisme pengarahan,
komunikasi dan koordinasi antar posisi dalam struktur
dan antara penanggung jawab dengan pelaksana,
lengkapi dengan SOP

Lakukan sosialisasi dengan tujuan seluruh karyawan


harus memahami tugas, tanggung jawab dan peran
dalam penyelenggaraan Program/Upaya Puskesmas

Lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas


terhadap seluruh karyawan yang ada di Puskesmas.

Lakukan kajian terhadap struktur organisasi Puskesmas


secara periodik

Hasil upaya menyusun struktur organisasi Puskesmas


Merapi II sesuai Permenkes 75 th 2014, diusulkan
sebagai telaah staf ke Dinkes Kab Lahat
Buat pola ketenagaan, pemetaan kompetensi, rencana
pengembangan kompetensi Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program, dan pelaksana kegiatan

Lakukan secara jelas waktunya untuk pengembangan


kompetensi petugas secara bergiliran dan prioritas.
(lengkapi bukti untuk seluruh tenaga profesi ttg
pelaksanaan rencana pengembangan kompetensi
(STTPL, sertifikat pelatihan, dsb)

Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap penerapan


hasil pelatihan kepada pengelola maupun pelaksana
pelayanan, baik sosialisasi maupun workshop

Lakukan pelaksanaan kegiatan orientasi secara runtun,


lengkapikurikulum materinya, dan dilanjutkan sampai
membuat laporan ke kepala puskesmas.

Buat/susun SOP untuk mengikuti seminar, pendidikan


dan pelatihan, dimana khusus pelatihan ketrampilan
juga mencakup implementasi ketrampilan dalam tugas
sehari-hari
SOP tentang komunikasi visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas harus dipahami seluruh karyawan.

Lakukan peninjauan ulang tata nilai dan tujuan


penyelenggaraan program dan pelayanan, libatkan
seluruh karyawan

Buat/susun SOP ttg penilaian kinerja yang


mencerminkan penilaian kesesuaian terhadap visi,
misi, tujuan, tata nilai Puskesmas

Lengkapi - dokumentasikansegala kegiatan pengarahan


Pimpinan Puskesmas dlm pelaksanaan tugas kepada
Penanggung jawab upaya puskesmas dan pelaksana

Lakukan penilaian kinerja (Kebijakan dan SOP


penilaian kinerja, misalnya melalui supervisi, laporan
bulanan, laporan tribulan, dsb)
Aplikasikan organisasi pada tiap-tiap UKM dan unbit-
unit pelayanan UKP terstruktur, lengkapi bukti bukti
penilaian efektivitas struktur yang ada
lakukan pencatatan dan pelaporan pada semua kegiatan

review dan revisi uraian tugas & tanggung jawab


Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan pelaksana kegiatan untuk memfasilitasi
kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Review dan revisi SOP dan lakukan kajian secara
periodik thd akuntabilitas Penanggungjawab Upaya
Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas untuk
mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai dan tidak
menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan
Puskesmas, maupun strategi pelayanan.

Lakukan pendelegasian Wewenang, dengan kriteria


yang jelas dalam pendelagasian wewenang dari
Pimpinan dan/atau Penanggung jawab Upaya
Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan apabila
meninggalkan tugas

review dan revisi SOP umpan balik (pelaporan) dari


pelaksana kpd Penanggung jawab program dan
pimpinan Puskesmas yang bisa digunakan upaya
perbaikan kinerja dan tindak-lanjutnya

Lakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi


dengan pihak-pihak terkait.
Lakukan evaluasi pelaksanaan koordinasi, pembinaan
dan komunikasi melalui lokakarya nmini thd peran
pihak terkait dalam penyelenggaraaan upaya puskesmas
.
Lengkapi dan laksanakan pengendalian dokumen dan
rekaman pelaksanaan kegiatan,

Review/revisi dan implementasikan SOP komunikasi


internal

Dokumentasikan pelaksanaan komunikasi internal baik


dengan kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun
pelaksana.

Lakukan pencatatan segala bentuk rekomendasi hasil


komunikasi internal.
Susun program pembinaan terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual dan
penanggung jawab yang jelas

Maksmalkan pembinaan terhadap jejaring Puskesmas

Bukti pelaksanaan semua kegiatan pembinaan jaringan


dan jejaring harus ada,Lakukan tindak lanjut terhadap
hasil pembinaaan,
Catat dalam notulen Rekam kegiatan evaluasi dan bukti
tindaklanjut kegiatan pembinaan jejaring dan jaringan

Kepala Puskesmas harus melibatkan pengelola


anggaran dalam perencanaan, penggunaan dan
monitoring penggunaan anggaran.dalam tim PTP
Lakukan identifikasi data dan informasi yang harus
tersedia di Puskesmas.

Review n revisi SOP ttg prosedur pengumpulan,


penyimpanan, dan retrieving (pencarian kembali) data
agar mudah dipahami dan dilaksanakan oleh Pengelola
Data
Review dan revisi ada SOP ttg analisis data, dimana ada
kejelasan langkah proses perubahan data menjadi
informasi, serta kejelasan pihak terkait
Review/revisi dan laksanakan SOP ttg prosedur
pelaporan dan distribusi informasi kepada pihak-pihak
yang membutuhkan dan berhak memperoleh informasi.

Lakukan analisa dan evaluasi serta tindak lanjut


pengelolaann data pada( demografi, budaya dan
kebiasaan masyarakat, pola penyakit terbanyak,
surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian
kinerja pelayanan, evaluasi dan pencapaian kinerja, data
dan informasi lain yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kementerian Kesehatan. (Sesuai kebutuhan),
sehingga menjadi sebuah informasi yang aktual

Evaluasi umpan balik tentang hak dan kewajiban


sasaran program dan pasien/pengguna jasa
Puskemas.
review/revisi SK ttg peraturan internal, yang disepakati
bersama oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pelaksana (termasuk perilaku
staf) dalam melaksanakan Upaya Puskesmas dan
pahami oleh semua karyawan.

Lakukan evaluasi Peraturan internal karyawan yang


sesuai dengan visi, misi Puskesmas.
Lakukan pelaksanaan monitoring kienrja pihak ketiga.
(Kebijakan dan SOP monitoring kinerja pihak ketiga.
Instrumen monitoring dan evaluasi, dan hasil
monitoring kinerja pihak ketiga.)

Lakukan tindak lanjut dari hasil monitoring dan


evaluasi

Susun dan laksanakan program kerja pemeliharaan


sarana dan peralatan Puskesmas.
Laksanakan dan dokumentasikan kegiatab
pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program
kerja.

Susun dan laksanakan program kerja kebersihan


lingkungan Puskesmas.
Laksanakan dan dokumentasikan kegiatan kebersihan
lingkungan Puskesmas sesuai dengan program kerja.
Lakukan perencanaan pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan perawatan kendaraan, baik roda 4
maupun roda 2.cara perawatan nya tanyakan kepada
yang kompeten, misal dealer sesuai dengan buku
pedoman petunjuk
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Puskesmas : Merapi II
Kab/ Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Wahyu Primawati M.AP

KRITERIA 3.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan
Penanggung jawab manajemen mutu.

EP 2 2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung


jawab Penanggung jawab manajemen mutu.

EP 3 3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja


disusun bersama oleh Penanggung jawab
manajemen mutu dengan Kepala Puskesmas
dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas.

EP 4 4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun


bersama dan dituangkan dalam pedoman
(manual) mutu/Pedoman Peningkatan Mutu dan
Kinerja sesuai dengan visi, misi dan tujuan
Puskesmas.
EP 5 5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan
Puskesmas berkomitmen untuk meningkatkan
mutu dan kinerja secara konsisten dan
berkesinambungan.

Jumlah

KRITERIA 3.1.2.
EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan
kinerja Puskesmas.

EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja


Puskesmas dilakukan sesuai dengan rencana
kegiatan yang tersusun dan dilakukan
pertemuan tinjauan manajemen yang
membahas kinerja pelayanan dan upaya
perbaikan yang perlu dilaksanakan.

EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas


umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan,
hasil audit internal, hasil penilaian kinerja,
perubahan proses penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika
diperlukan, serta membahas hasil pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya, dan
rekomendasi untuk perbaikan

EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan


manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi.

Jumlah

KRITERIA 3.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan
memahami tugas dan kewajiban mereka untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif
dalam peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas.

EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak


terkait untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Puskesmas ditindaklanjuti.

Jumlah

KRITERIA 3.1.4.
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan
digunakan untuk meningkatkan kinerja
Puskesmas.

EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik


terhadap upaya perbaikan mutu dan kinerja
dalam upaya mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja
yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit
internal kepada Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Manajemen mutu dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan
program dan kegiatan Puskesmas.

EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan


rekomendasi dari hasil audit internal.

EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan


masalah dari hasil rekomendasi jika tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 3.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan
dari pengguna tentang kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui
forum-forum pemberdayaan masyarakat untuk
mengetahui bahwa kebutuhan dan harapan
pengguna terpenuhi.

EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-


forum pemberdayaan masyarakat dianalisis dan
ditindaklanjuti.
Jumlah

KRITERIA 3.1.6.
EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang
dikumpulkan secara periodik untuk menilai
peningkatan kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut
sebagai akibat adanya upaya perbaikan mutu
dan kinerja penyelenggaraan pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.

EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.

EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang


tidak sesuai ditindaklanjuti dalam bentuk
koreksi, tindakan korektif, dan tindakan
preventif.
Jumlah

KRITERIA 3.1.7.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas
menyusun rencana kaji banding.

EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan


Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai
dengan rencana kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji
banding dalam bentuk perbaikan baik dalam
pelayanan maupun dalam pelaksanaan program
dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji
banding, tindak lanjut dan manfaatnya.

Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI


Ada SK Ka Puskesmas ttg wakil manajemen
mutu (penanggung jawab manajemen mutu dr
azizah rizki)

Adanya uraian tugas,wewenang dan tanggung Petugas PJ manajemen mutu bisa menjelasan dan
jawab penanggung jawab manajemen mutu ttp memahami uraian tugas,wewenang dan tanggung
petugas tersebut tidak memahami.belum ada jawab penanggung jawab manajemen mutu.
struktur mutu

Ada Pedoman (manual) Mutu yang disusun, Lakukan pelaksanaan lokakarya untuk penyusunan
tetapi belum dipahami , dipedomani oleh kebijakan mutu, pedoman mutu, tata nilai, dan
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab dan penggalangan komitmen bersama untuk
pelaksana peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.

Adanya SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Buat SK Kepala Puskesmas tentang kebijakan
mutu n tata nilai, tetapi proses tidak ada bukti u mutu yang disusun bersama dan dituangkan dalam
penyusunan indikator mutu n tata nilai tdak ada pedoman mutu
(ada indikator mutu yg ditentukan belum berdasar
masalah ( blm dimonitor).

Belum seluruh jajaran karyawan komitmen untuk Seluruh jajaran puskesmas harus komitmen untuk
meningkatkan mutu dan kinerja , tidak hanya meningkatkan mutu dan kinerja , tidak hanya
pernyataan tertulis, foto. Harus dipahami, pernyataan tertulis, foto. Harus dilakukan secara
dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. konsisten dan berkesinambungan.
Belum ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan Lakukan lokakarya bersama seluruh karyawan
kinerja puskesmas dalam penyusunan program mutu puskesmas dan
keselamatan pasien (kaitkan dengan bab VI dan
IX), dan buktinya : Rencana tahunan (program)
perbaikan mutu dan kinerja puskesmas.

Belum dilakukan kegiatan perbaikan mutu dan Lakukan pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja
kinerja Puskesmas, rencana kegiatan yang sesuai sesuai dengan rencana yang disusun, terlaksananya
masalah belum tersusun. upaya perbaikan mutu di tiap unit pelayanan
(Admen, UKM dan UKP) melalui proses PDCA,
dan pelaksanaan pertemuan RTM. (dibahas dalam
Rapat Tinjauan Manajemen)

Sudah pernah melakukan RTM, tetapi kegiatan Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen harus
RTM dalam perbaikan mutu dan kinerja dipahami oleh seluruh petugas sesuai dengan
Puskesmas masih belum optimal. SOP, lakukan sosialisasi tentang RTM, lakukan
sesuai dengan petunjuk (hasil pertemuan dan
rekomendasinya)

Belum paham yang benar tentang rekomendasi Lakukan pertemuan rapat tinjauan manajemen
hasil pertemuan tinjauan manajemen. minimal tiap 6 bulan sekali dan hasil rekomendasi
bisa berupa perubahan struktur organisasi,
perubahan alur dan kebijakan manajemen
lainnya. bukti dan hasil pelaksanaan tindak lanjut
terhadap rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
manajemen

Hampir semua baik kepala Puskesmas, Penanggung Bukti sosialisasi kebijakan, program mutu, dan
jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan peran karyawan dalam peningkatan mutu
TIDAK memahami tugas dan kewajiban utk puskesmas dan keselamatan pasien
meningkatkan mutu/kinerja Puskesmas.
Ada dokumen tetapi tidak ada di cerita proses Lakukan dan dokumentasikan sosialisasi dan
pihak terkait terlibat dan berperan dalam penguatan agar pihak-pihak terkait terlibat dan
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas. berperan aktif dalam peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas.
Tidak ada bukti dokumentasi penetapan Lakukan penjaringan ide baik melalui lokakarya
prosedur tindak-lanjut dan dokumentasikan lintas sektor dan masyarakat, loka karya lintas
Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak program, pertemuan pertuemuan di tiap unit
terkait untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan, dan tindak lanjutnya, Rencana
Puskesmas program perbaikan mutu, dan bukti pelaksanaan.

Belum pernah ada upaya pengumpulan data Lakukan pelaksanaan pengumpulan data kinerja,
kinerja dan digunakan untuk meningkatkan adinalisis, dan ditindak lanjuti untik kegiatan
kinerja Puskesmas, ada sebagian kecil UKM, UKP dan ADMEN
pengumpulan data kinerja tetapi tanpa analisis
untuk menemukan peluang perbaikan

Aada tim audit, ada pelaksanaan , ttp belum Lakukan audit internal secara periodik untuk
sesuai dg yg diharapkan, oleh karena belum upaya perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya
dipahami mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu
dan kinerja yang ditetapkan

Ada laporan hasil audit internal yang pernah Lakukan pelaporan hasil audit internal dan umpan
diilakukan, tetapi tidak jelas balikan pada kepala puskesmas, penangung jawab
mutu dan penanggung upaya puskesmas untuk
mengambil keputusan.

tidak jelas TL dari hasil audit yang dilakukan Segera rekomendasikan hasil temuan dan
rekomendasi audit internal.Laporan tindak lanjut
temuan audit internal.
kalibrasi sudah dilakukan, sphygmomanometer,
dppler, ultrasonograph, electro cardiograph,
suctiun pump, baby incubator.

Ada SOP untuk mendapatkan asupan dari review/revisi SOP untuk mendapatkan asupan dari
pengguna tentang kinerja Puskesmas, namun pengguna tentang kinerja Puskesmas, terutama
belum ada kejelasan prosedur dan unit terkait agar jelas prosedur dan unit terkait
Ada masukan dari masyarakat ttg kebutuhan Lakukan pelaksanaan survei atau kegiatan forum-
dan harapan masyarakat, melalui survey forum pemberdayaan masyarakat
maupun pertemuan rapat di puskesmas tetapi
bukti dinotulen kurang jelas.rekap, blm masuk
ke RUK

IKM yg dianalisa, belum dipahami oleh Lakukan dan dokumentasikan pelaksanaan analisis
sebagian besar karyawan. dan tindak lanjut terhadap asupan dari lintas
sektor, masyarakat, dan pengguna

Ada dokumen ttg penetapan indikator mutu dan Lakukan pelaksanaan pengumpulan data indikator
kinerja Puskesmas, belum berdsar masalh mutu/kinerja puskesmas baik manajerial, ukm, dan
ukp
Ada dokumen ttg penetapan indikator mutu dan Lakukan analisa pelaksanaan upaya perbaikan
kinerja Puskesmas, namun belum dipahami mutu/kinerja untuk peningkatan kinerja
oleh karyawan
Ada SOP ttg tindakan korektif, namun Review dan pahami SOP ttg tindakan korektif
pimpinan Puskesmas belum paham SOP ini agar bisa di implementasikan

Ada SOP ttg tindakan preventif, namun Buat SOP dan lakukan sesuai langkah-langkah
pimpinan Puskesmas belum paham SOP ini tindakan preventif di Puskesmas
Langsung masalah , belum ada indikator yg Bukti pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil
dibandingkan dg standar yang tidak sesuai. Bukti dilaksanakannya upaya
preventif untuk mencegah timbulnya masalah
yang diantisipasi

Kaji banding ke pkm mandarjaya, Lakukan penyusunan rencana kaji banding dengan
pengkajian seluruh datacapaian PKP secara
komprehensif, kaji banding ke Puskesmas lain.

Membuat sendiri2 per masing masing Lakukan identifikasi Instrumen kaji banding
program/upaya, tidak berdasar identifikasi secara rinci dan komprehensif.
masalah
Dilakukan kaji banding dengan cara kirim surt
ada balasan (sesuai rencana)
Ada hasil kaji banding, belum teridentifikasi Lakukan analisis hasil kaji banding dengan tepat
untuk peluang perbaikan sesuai instrumen yang telah dibuat
Disusun rencana tindak lanjut kaji banding, segera lakukan Tindak lanjut setalah dilakukan
baru sebatas keinginan membuat ruang laktasi kaji banding
Belum ada pelaksanaan RTL Lakukan perbaikan yang bisa diterapkan,
dioptimalkan langsung dimplementasikan.

Belum dilakukan evaluasi terhadap lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kaji banding, tindak lanjut dan pelaksanaan kegiatan kaji banding, sehingga
manfaatnya. mempunya daya ungkit.
BAB.IV. Program Puskesmas yang Beror
Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Dyah Poernomo Woelan, M.Kes

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu
yang merupakan sasaran kegiatan.

EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,


kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.

EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai


masukan untuk penyusunan kegiatan.

EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh


Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.

EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan


kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.

EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan


dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM

EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam


rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik
didokumentasikan dan dianalisis.

EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik


dari masyarakat maupun sasaran oleh Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan
dengan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan
rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap


perbaikan rencana maupun pelaksanaan kegiatan.

Jumlah

KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.

EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas


melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah

KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai
dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
yang kompeten.
EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
diinformasikan kepada sasaran.

EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal


yang ditetapkan.

EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap


pelaksanaan kegiatan.
Jumlah

KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang
menjadi sasaran.
EP 2 2. Informasi tentang kegiatan disampaikan
kepada lintas program terkait.
EP 3 3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada
lintas sektor terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan
informasi yang disampaikan kepada sasaran,
EP 5 lintas program,
5. Dilakukan dan lintas
tindak lanjutsektor terkait.
terhadap evaluasi
penyampaian informasi.
Jumlah

KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
masyarakat.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode
dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau
sasaran.
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi
dengan jelas kepada masyarakat.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat


dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses
masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi
perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan
UKM
Jumlah

KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang
direncanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu,
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.

Jumlah

KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak
Jumlah lanjut yang dilakukan.

KRITERIA 4.2.6
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat/sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap keluhan.

EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi
umpan balik kepada masyarakat atau sasaran
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.
Jumlah

KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
ditetapkan.

EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

FAKTA DAN ANALISIS


Ada identifikasi kebutuhan dan harapan melalui SMD bulan
Februari 2017 di 17 desa, jumlah 953 orang (5% jumlah
pnduduk) sasaran : toga toma, kader, KK, Ibu RT, hamil. Hasil
survei berupa keinginan masyarakat terhadap kegiatan tepat
waktu, nyaman, aman. Belum dipakai dalam penyusunan
perencanaan atau RUK 2018
Ada istrumen survei dari masing-masing prgram lebig ke arah
keinginan masyarakat terhadap kegiatan yang aman , naman,
tepat waktu, petugas yang trampil

Analisis baru sampai distribusi frekuensi atau jumlah yang


memilih trampil, aman, nyaman, sikap petugas. Belum dibuat
perencanaan dalam bentuk kegiatan
ada surat keputusan tentang kegiatan hasil identifikasi
kebutuhan ada namun tidak ada lampirannya.

Ada bukti undangan sosialisasi kegiatan di tiap desa bulan


Agustus sd September 2017 , tidak disebutkan jenis
kegiatannya apa

ada Sosialisasi SOP koordinasi dan komunikasi , bukti SOP


tentang koordinasi dan komunikasi

Ada rencana kegiatan program KIA KB, Kesling, Promkes, Gizi,


dan P2P . UKM Pengembangan adalah PTM, Imunisasi, UKS,
Usila, Jiwa Tahun 2017 . Dengan data berasal dari th 2016 .
Belum berdasarkan analisis kebutuhan dan harapan
masyarakat
Pembuatan KAK umpan balik sudah ada namun disusun
belum sesuai dengan pedoman penyusunan dokumen
akreditasi (kemenkes) , PJ dan PL belum paham tentang
pedoman penyusunan KAK.

ada umpan balik dari masyarkat (posyandu, penyuluhan, tidak


mengetahui program kesling, UKK jiwa, yankestrad) . Sudah
dilakukan analisis dengan mencari penyebab dan mencari
alternatif pemecahannya
Belum dilakukan pembahasan tentang pelaksanaan namun
ada pembahasan tentang SOP umpan balik (salah persepsi
yang dibaca kolom 3 dan 4)

belum ada bukti perbaikan rencana kegiatan dan pelaksanaan


kegiatan sesuai hasil umpan balik masyarakat hanya ada
sudah dilakukan penyuluhan untuk pemahaman masyarkat
tentang kesling
Tidak ada tindak lanjut dan evaluasi karena belum dilakukan

ada identifikasi masalah regulasi dari ANC dengan 10 T, gizi


dengan 5 sehat 8 sempurna, imunisasi polio tetes dengan
bivalen oral polio vasin.

ada identifikasi inovasi yaitu Safari Promkes Sehat,


pembentukan kader Jumantik, Antar pulang Pasien
Melahirkan oleh Puskesmas, Penyuluhan catin, Posyandu
Remaja putri, Ruang khusus TB. Namun yang ada KAK hanya
penyuluhan pada Catin

Pembahasan peluang inovatif di Lokmin LS tg 14 Septenber


2016 dan lokmin LP tgl 16 September 2016 tidak ada
notulennya sehingga tidak tahu inovasi yang mana yang
dibahas

belum ada bukti pelaksanaan kegiatan inovasi (laporan belum


dibuat ) hanya sikatkan sudah dilakukan
belum dilakukan evaluasi pada kegiatan inovasi

Sudah ada jadwal kegiatan dari masing-masing program atau


UKM esensial dan pengembangan lengkap dengan nama PJ
program dan pelaksana kegiatannya

ada informasi kegiatan tgl 20 september 2016 kepada


masyarakat. Ada undangan sosialisasi tentang kegiatan yang
dipakai untuk semua EP (hasil identifikasi, umpan balik,
inovasi, jadwal kegiatan)

Ada rekapitulasi jadwal pelaksanaan posyandu yang diundur


posyandu balita, posyandu lansia, kelas ibu jadwal sama, ada
perubahan jadwal disampaikan melalui mesjid
ada rekapitulasi dari evaluasi dan tindak lanjut masing-
masing kegiatan , yang hasilnya merupakan masalah

melalui mesjid, telepon, papan informasi , pertemuan

pertemuan pokja UKM dan rapat lokmin, apel pagi

melalui lokmin LS belum ada bukti notulen nya

belum ada evaluasi tentang penyampaian informasi kepada


masyarakat

Belum ada bukti tindak lanjut dam penyampaian informasi

Semua kegiatan UKM di Puskesmas Merapi II mudah diakses


dan sudah disediakan kepala desa setiap kegiatan lokasinya di
balai Desa

Metode kegiatan sudah ditentukan dari awal berasal kader,


contoh diskusi, tanya jawab, survei
tidak adaa bukti menyampaikan tahapan kegiatan kepada
masyarakat meskipun wawancara dapat menjawab dengan
benar
ada evaluasi akses pada kegiatan yang dilakukan di dusun 3,
dusun 6, dusun 1 akses terlalu jauh dari balai desa. Dibentuk
2 atau 3 tempat pelaksanaan untuk mempermudah
koordinasi dan komunikasi

Informasi tentang pelaksanaan kegiatan dan perubahan


kegiatan disampaikan melalui kader dan jika ada perubahan
disampaikan melalui media komunikasi yaitu mesjid dan
telepon ke kader

Ada SOP tentang penyusunan jadwal, dan tempat pelaksanna


kegiatan dengan cara kesepakatan antar kader, masyarakat
dan PL kegiatan UKM

belum dilakukan monitoring kegiatan tepat waktu, tepat dan


tepat tempat

sudah dilakukan evaluasi kegiatan tepat waktu, tepat sasaran


dan tempat tempat pada kegiatan posyandu , kelas ibu dan
posbindu lansia

tindak lanjutya dengan menginformasikan kepada kader


secara langsung dan informasi ke masyarakat melalui mesjid

ada identifikasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan


kegiatan kelas bumil, balita bayi tidak hadir di posyandu,
lokasi posbindu kurang memadai, jumlah yang hadir di
posbindu tidak sesuai target

Sudah dilakukan analisis dengan mencari penyebab masalah


yaitu karena petugasnya, kader, ibu balita, bumil, karena
mtodenya, jumlah tenaga kurang koordinasi LS.
sudah dibuat rencana tindak lanjut dari masing2
permasalahan sesuai dengan penyebab masalah

bukti tindak lanjut belum ada secara tertulis namun jika


ditanya sudah dilakukan
belum ada evaluasi dari kegiatan tindak lanjut

Ada SK menangkap keluhan melalui media kotak saran dan


kelompok diskusi terarah atau tatap muka tertanggal 29 Juli
2017
Ada SK untuk memberikan umpan balik melalui telepon,
kelompok diskusi terarah, media promkes atau papan
informasi tertanggal 29 Juli 2017

ada keluhan dari masyarakat tentang kelas ibu, petugas giizi


jarang hadir tepat waktu. Petugas kurang ramah, minta
adanya penyuluhan PBHS. Dilakukan analisis dengan menca
penyebab keluhan

ada rencana tindak lanjut untuk mengatasi keluhan namun


bukti pelaksanaan tindak lanjut keluhan belum ada
belum ada penyampaian informasi hasil umpan balik kepada
masyarakat

Ada SK penetapan indikator mutu dan kinerja tgl 4 Juli 2016

ada pengumpulan data cakupan program sesuai PKP 2016


dan PKP Januari sd Juni 2017
Sudah dilakukan analiis cakupan / kinerja th 2016 yang belum
mencapai target adalah pertolongan nakes, SDITTK, desa UCI,
pelayanan jiwa, N/D, ASI Eksklusif, RT sehat, Posyandu
Purnama, Desa siaga Aktif. Hasil PKP 2017 Januari sd Juni
2017 yang tercapai adalah Penyulhan PHBS di RT, Inspeksi
sanitasi sarana air bersih dan sarana pembuangan sampah &
limbah dan peptisida, pemeriksaan peningkatan pada
perumahan, pengawasan pemukiman pendudukan,
pemberdayaan masyarakat dalam perindukan vektor,
akseptor MKET di puskesmas, pemberian Fe pada bumil, PMT
pemulihan balita gizi buruk,

belum ada tindak lanjut yang dilakukan

sudah ada dokumen analisis namun dokumen TL belum ada


an (PPBS)

REKOMENDASI

Susunlah hasil analisis identifikasi dan kebutuhan masyarakat


dalam bentuk kegiatan kemudiaan susun untuk perencanaan
tahun 2018
Lakukan perbaikan pada

Buatlah perencanaan kegiatan program (KAP) sesuai dengan


hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat
Buatlah KAK umpan balik sesuai Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Kemenkes.

Lakukan pembahasan pada hasil umpan balik dari masyarakat


bersamasama kepala puskesmas, PJ UKM, PL UKM bahkan lintas
program lainnya

Lakukan kegiatan sesuai dengan umpan balik masyarakat


dengan bukti adanya KAK dan Laporan kegiatan sehingga dapat
diketahui hasil dari umpan balik tsb

Kemudian buat evaluasi dan tindak lanjut dari pelaksanaan


kegiatan tersebut

Safari Promkes Sehat adalah

Buat notulen dalam pertemuan membahas kegiatan inovatif


yang sebutkan kegiatan inovatif apa, dan siapa saja yang ikut
dalam pembahasanannya

Lakukan pelaksanaan kegiatan inovatif dengan bukti laporan


kegiatan dan buat evaluasi bagaimana pelaksanaan nya
Lakukan pelaksanaan kegiatan inovatif dengan bukti laporan
kegiatan dan buat evaluasi bagaimana pelaksanaan nya

Buatlah notulen dalam pertemuan atau lokmin lintas sektor


yang menyebutkan adanya informasi tentang kegiatan yang ada
di Puskesmas. Lakukan evaluasi bagaimana pelaksanaan nya
kemudian buat tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut
Buatlah notulen yang menyebutkan telah dilakukan penjelasan
tantang alur dan tahapan kegiatan UKM kepada masyarakat

Lakukanlah monitoring dengan intrumen monitoring sesuai


perencanaan dengan ketepatan waktu, sasaran dan tempat
Buatlah laporan tindak lanjut (pemecahan masalah) dalam
bentuk kegiatan esuai dengan penyebab masalah kemudian
lakukan evaluasi dari kegiatan tersebut

RTL yang sudah ada segeralah lakukan tindak lanjut (kegiatan ,


perubahan tingkah laku) sehingga dapat memenuhi keinginan
masyarakat.
Sampaikan hasil kegiatan atau perubahan yang sudah dilakukan
tersebut kepada masyarakat yang telah memberikan umpan
balik
Lakukan tindak lanjut pada kegiatan -kegiatan yang belum
mencapai target, belum sesuai dengan yang diharapkan
kemudian simpan hasilnya dalam arsip dokumentasi
BAB.V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Dyah Poernomo Woelan, M.Kes

KRITERIA 5.1.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan
kompetensi Penanggung jawab UKM
Puskesmas sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan
persyaratan kompetensi.
EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM
Puskesmas.

EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil


analisis kompetensi tersebut untuk
peningkatan kompetensi Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas maupun
Pelaksana yang baru ditugaskan untuk
mengikuti kegiatan orientasi.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka
acuan kegiatan orientasi untuk Penanggung
jawab maupun Pelaksana yang baru
ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab
dan Pelaksana yang baru ditugaskan
dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.

EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi


terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah
KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai
dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut


dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran,
lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian


informasi yang diberikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait untuk memastikan informasi tersebut
dipahami dengan baik.
Jumlah

KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.

EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang


tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan
pedoman yang berlaku.

EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai


dengan jadwal yang disepakati dan pada
waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
kegiatan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan
lintas sektor terkait yang disepakati bersama
dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM
Puskesmas.

EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.

Jumlah

KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana merencanakan upaya pencegahan
dan minimalisasi risiko.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


pelaksana melakukan upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan
akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan,
dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan
kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

Jumlah

KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
yang mewajibkan Penanggung jawab dan
Pelaksana UKM Puskesmas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dan
sasaran dalam survei mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi dengan masyarakat
dan sasaran, melalui media komunikasi yang
ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.

Jumlah

KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi
dalam RUK Puskesmas.

EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi


dalam RPK Puskesmas.

EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik


pada RUK maupun RPK yang bersumber dari
APBN, APBD, swasta, dan swadaya
masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas
disusun oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.
Jumlah
KRITERIA 5.2.2.

EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat (community


health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat,
dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
sasaran dalam penyusunan RUK.

EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab


UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran.
Jumlah

KRITERIA 5.2.3.

EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan


prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas, lintas program dan lintas
sektor terkait berdasarkan hasil monitoring,
dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat atau sasaran.
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang
jelas.
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
didokumentasikan.
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.
Jumlah

KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas.
EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab,
dan kewenangan.

EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas


integrasi.
EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada
pengemban tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas
program terkait.
Jumlah

KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap pelaksana
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas, Kepala Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Jumlah

KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian
sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
penangung jawab dan pelaksana.
EP 3 3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
dilakukan perubahan terhadap uraian tugas,
maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
EP 4 4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari
Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai
hasil kajian.
Jumlah

KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


bersama dengan lintas program
mengidentifikasi peran masing-masing lintas
program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas sektor mengidentifikasi
peran masing-masing lintas sektor terkait.
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka acuan.

EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor


dilakukan melalui pertemuan lintas program
dan pertemuan lintas sektor.
Jumlah

KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
dan prosedur komunikasi dan koordinasi
program.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi kepada pelaksana,
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
kepada lintas program terkait, lintas sektor
terkait, dan sasaran.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Jumlah

KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan,
kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-
format dokumen yang digunakan
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan dikendalikan
sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil
pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.
Jumlah

KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap
peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana
kegiatan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur


monitoring.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring
dievaluasi setiap tahun.

Jumlah

KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur evaluasi
kinerja.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap


UKM Puskesmas tersebut dievaluasi setiap
tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan monitoring
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk
perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan.
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut
perbaikan didokumentasikan.
Jumlah

KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan arahan kepada pelaksana untuk
pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan kajian secara periodik terhadap
pencapaian kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama pelaksana melakukan tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut
didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil
penilaian kinerja bersama dengan Kepala
Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan penilaian kinerja
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penilaian kinerja.
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja
paling sedikit dua kali setahun.
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
didokumentasikan, dan dilaporkan.
Jumlah

KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka
acuan.
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran
dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana,
lintas program dan lintas sektor terkait.

Jumlah

KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan aturan, tata
nilai dan budaya dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang disepakati bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami aturan tersebut.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan tindak lanjut jika pelaksana
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan tersebut.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
najemen Upaya Kesehatan Masyarakat

FAKTA DAN ANALISIS


Ada SK persaratan kompetensi bagi PJ UKM tertanggal 2
Juli 2017 menurut pendidikan D3 kesehatan

Ada SK penetapanan PJ UKM yaitu Azizah Desty, Amkeb


yang artinya merangkap sebagai PJ - UKM esensial dan
PJ - UKM Pengembangan
ada analisis komptensi bagi PJ UKM dan PJ program dan
sudah sesuai dengan perrsaratan kompetensi
pendidikan kecuali Noptri Yana masih SPK diusulkan
peningkatan komptensi ke D3

Sudah ada usulan peningkatan komptensi Noptri Yana


(PL PTM) No 800/902/kes/2017 tertanggal 25
September 2017

SK kebijakan Kepala Puskesmas tentang kewajiban


mengikuti program orientasi bagi PJ UKM dan PL UKM
baru tertanggal 12 Juli 2016

Sudah ada KAK kegiatan orientasi bagi PL UKM promkes


dan Gizi selama 1 minggu dengan sistematika
penyusunan KAK sesuai pedoman penyusunan
dokumen akreditasi)

ada kegiatan orientasi bagi PL promkes tgl 14 sd 19 Juli


2016 dari Sari ke Denny dan PL Gizi dari Azizah Desti
kepada Yana Anista pada tgl 14 sd 19 Agustus 2016.

hasil evaluasi nya PL promkes masih bingung dengan


tugas dalam program Promkes,. Direncanakan agar
terus mengikuti kegiatan Promkes .
ada SK tentang tujuan sasaran dan tata nilai Puskesmas
yaitu MERAPI DUA yang diartikan Menarik, Empati,
Ramah, Apresiatif, Profesional, Ikhls, Disiplin, Untuk
Keselamatan, Adil

Ada pertemuan lintas program pada tgl 26 Agustus 2016


dengan staf puskesmas . Dan kepada Lintas Sektor pada
17 Nopember 2016 , namun belum ada bukti notulen
lokmin

belum ada evaluasi penyampaian informasi belum


dilakukan

ada KAK pembinaan bagi PL UKM dengan pembinaan


meliputi masalah pelaksanaan kegiatan, rencana usulan
kegiatan masing-masing program dan rencana
pelaksanaan kegiatan untuk bulan berikutnya

Ada pembinaan bagi PL UKM setiap bulan tanggal 8


dengan bukti adanya notulen setiap pertemuan dengan
membahas tentang masalah, RTL. Tertulis pembinaan
pembuatan KAK, SOP dan laporan kegiatan namun hasil
penyusunan dokumen tidak dicek kembali

ada jadwal pembinaan PL UKM yang dilakukan setiap tgl


8 setiap bulan mulai Oktober 2016 sd Agustus 2017

belum ada bukti tentang adanya informasi tentang


penjelasan tentang tujuan kegiatan dan tahapan
kegiatan, namun sudah ada informasi tentang jadwal
kegiatan kepada LP dan LS

Koordinasi LP melalui apel pagi, pertemuan UKM


sebelum lokmin, lokmin LP. Kemudian koordinasi
dengan LS melalui lokmin tribulan
Ada kejelasan peran kecamatan polsek koramil dinas
pendidikan UPT KB, KUA, kepala desa. Ada peran
masing-masing program mulai dari KIA, Gizi, Promkes,
Kesling, P2, Jiwa Lansia, UKK, Yankestrad, PTM, UKS

Evaluasi tentang koordinasi dan komunikasi belum


dilakukan

asap fogging terhirup menyebabkan sesak nafas, jangka


panjang kerusakan saraf , sakit perut, penurunan sistem
kekebalan tubuh. Lingkungan /tanaman tercemar

Menggunakan APD (sarung tangan, masker, baju


pelindung , sepatu. Dibuat Kerangka Acuan kegiatan
upaya pencegahan risiko Fogging Desa Merapi

Belum dilakukan implementasi kegiatan pencegahan


minimalisasi kegiatan fogging

belum ada evaluasi

Selama ini belum dilakukan kegiatan fogging sehingga


belum ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan
SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan pelaksana untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat tertanggal 12 Juli
2016

ada SOP tentang SMD dan KAK pemberdayaan


Masayarkat

Ada kegiatan SMD yang dilakukan oleh pelaksana


program (PL) dari semua program dalam survei
kebutuhan dan harapan masyarkat dengan tidak
melibatkan PL untuk hadir.

Dilakukan pada saat ada kegiatan posyandu melalui


telpon dan wa dan langsung pelaksanaan posyandu
balita, posbindu

Ada bantuan dana dari Gubenur untuk osyandu di


seluruh desa (3.5 juta)dan ada bantuan dari PT Merapi
untuk kegiatan Posyandu untuk 4 desa saja sebesar 300
ribu/bulan)

RUK tahun 2018 belum dibuat. Ada RUK 2017 namun


pembuatan RUK belum sesuai dengan PMK No
44/2016 . Yang ada hanya kegiatan , transport kegiatan,
besarnya biaya.

Ada RPK tahun 2017 belum dengan jenis kegiatan dari


masing2 UKM (belum sesuai dengan PMK No 44/2016)

Sumber dana kegiatan di Puskesmas berasal dari BOK,


BPJS, CSR, Bantuan Gubernur

Belum semua pelaksana kegiatan membuat KAK , hanya


ada 53.

Jadwal sudah ada yang disusun oleh PL UKM masing-


masing
Ada Kajian kebutuhan dan harapan masyarkat tahun
2018 yang sudah dilakukan melalui SMD dengan jumlah
sasaran 953 responden yang terdiri dari toma, toga, KK,
bumil, kader, ibu RT

Belum ada pembahasan hasil kajian kebutuhan dan


harapan masyarakat pada RUK

Belum ada pembahasan hasil kajian kebutuhan dan


harapan masyarakat pada RPK

Jadwal pelaksanaan dibuat oleh masing-masing PL UKM


jika ada perubahan akan diskusikan dengan masyarakat

Belum malakukan monitoring pelaksanaan kegiatan


karena PJ dan PL UKM belum paham . Yang dilakukan
adalah melihat hasil capaian PKP tribulan : tercapai atau
tidak tercapai

belum ada pembahasan kerena belum dilakukan


monitoring sehingga tidak ada TL berupa rencana
kegiatan
Belum ada pembahasanan tentang hasil perubahan
rencana kegiatan

Belum ada dokumentasi hasil monitoring maupun


dokumentasi perubahan rencana kegiatan

Ada SK tentang uraian tugas PJ UKM dengan uraian


tugas nya tertanggal 12 Juli 2016

Ada SK tentang uraian tugas PL - UKM dengan uraian


tugas nya tertanggal 12 Juli 2017
Ada uraian tugas dari PJ UKM dan PL UKM yang
digabung menjadi satu atau tidak dipisahkan . Kemudian
tugas berisi tanggungjawab dan wewenang

Uraian tugas tidak dibedakan antara tugas pokok dan


tugas integrasi
Ada bukti sosialisasi uraian tugas pada semua PL - UKM
tertanggal 13 Juli 2016 kemudian langsung dilakukan
pendistribusian kepada yang bersangkutan yaitu PJ UKM
dan PL UKM

Kepala puskesmas belum melakukan monitoring


terhadap uraian tugas dari PJ UKM

Monitoring dilakukan PJ UKM kepada PL UKM dengan


melakukan ceklist pada seluruh uraian tugas dari PL
-UKM namun tidak berdasarkan POA atau waktu
pelaksanaan monitoring (Januari sd Juni 2017) . Semua
dimonitoring dan semua dinyatakan sesuai . Tidak ada
periode monitoring uraian tugas
tidak ada tindak lanjut dari monitoring karena belum
dilakukan

tidak ada tindak lanjut karena semua uraian tugas


dinyatakan sudah dikerjakan

Ada SK Kajian ulang uraian tugas yang dilakukan 1 tahun


sekali sejak SK diberlakukan yaitu tgl 15 Juli 2016

Belum dilakukan kajian ulang uraian tugas meskipun


sudah 1 tahun dari tanggal 15 Juli 2016 karena PJ - UKM
belum paham
Tidak ada revisi karena tidak dilakukan kajian ulang
uraian tugas

Tidak ada SK perubahan uraian tugas baru hasil dari


kajian ulang

Sudah ada identifikasi peran lintas program dan lintas


sektor sesuai dengan peran masing-masing

Ada peran lintas program r secara umum namun tidak


diuraikan pada setiap kegiatan program (UKM )

Ada peran lintas sektor secara umum namun tidak


diuraikan pada setiap kegiatan program (UKM )
KAK yang sudah disusun belum ada peran LP dan peran
LS

ada bukti daftar hadir , undangan, notulen lokmin LP


dan LS yang menyebutan ada komunikasi LP dan LS

ada SK komunikasi dan koordinasi Program tertanggal


26 Juli 2016

komunikasi dengan LP dilakukan melalui telpon, wa,


pertemuan pokja UKM, melalui apel pagi. Komunikasi
dengan LS dilakukan melalui telpon, wa, pertemuan Lokmin
LS dan Rakor di desa atau di kecamatan

ada pertemuan koordinasi lintas program melalui


pertemuan pokja UKM yang dilakukan oleh PJ - UKM
setiap tanggal 8 . Dengan LS melalui Lokmin LS dan
rakorcam atau rakosdes. ada kegiatan lokmin LP tgl
4,9,24,12,4,7,17,2 Agustus 2017. Pertemuan lokmin LP
adalah : 17 April. 17 Mei. 10 Agustus. 18 September

belum ada evaluasi pada koordinasi lntas program


karena belum paham

Ada SK dan SOP tentang pengelolaan dan pelaksanaan


masing-masing UKM

Dokumen peraturan, kebijakan , prosedur (SOP) sudah


dikendalikan namun dokumen KAK ada yang belum
dikendalikan
Belum semua dokumen eksternal tersimpan dalam
almari akreditasi sehingga belum terdokemumentasikan
dan belum terkendali
hanya membuat laporan sesuai permintaan dinkes
kabupaten, bukan laporan sesuai format laporan dan
belum tersimpan

Ada SK tentang monitoring pengelolaan dan


pelaksanaan UKM

Sudah ada SOP tentang monitoring yang disusun


bersama PJ UKM dan PL UKM melalui pertemuan
hasil wawancara dengan PJ UKM paham dengan
monitoring namun tidak paham jika harus
menggunakan instrumen monitoring
belum dilakukan sesuai prosedur monitoring sehingga
hasilnya tidak sesuai

Belum dilakukan evaluasi kebijakan dan prosedur


monitoring meskipun sudah 1 tahun sejak SK ditetapkan

sudah ada SK tentang evaluasi kinerja tanggal 1 Agustus


2016
sudah ada SOP tentang evaluasi kinerja

PJ UKM sudah paham tentang evaluasi kinerja ,


buktinya ada evaluasi kegiatan yang dilakuakn rutin
setiap bulan bersama pelaksana kegiatan

Belum dilakukan evaluasi pada kebijakan (SK) dan pada


prosedur (SOP) evaluasi kinerja
Kepala puskesmas dan PJ belum melakukan monitoring
pada proses pelaksanaan kegiatam

belum ada tindak lanjut karena belum dilakukan


monitoring sesuai prosedur sehingga belum ada
perbaikan kinerja
tidak ada laporan hasil monitoring dan tindak lanjutnya

ada pembinaan dari PJ UKM kepada PL UKM melalui


pertemuan pokja UKM dengan cara membahas
pemnyebab masalah, melaukan pertemuan lokmin

ada bukti pengumpulan data sesuai PKP yang dibahas


rutin setiap bulan pada pertemuan pokja dan lokmin.

belum ada bukti adanya tindak lanjut setelah


pelaksanaan kegiatan selesai dikerjakan

Ada bukti analisis data bulanan dan 6 bulanan (data


PKP) namun belumada dokumen tindak lanjut

Setiap bulan pada pertemuan lokmin lintas program


yang diikuti seluruh PJ UKM dan PL UKM

Penilaian kinerja melalui PKP dilakukan setiap 6 bulan


sekali,

dilakukan perrtemuan kinerja namun belum ada bukti


secara tertulis
belum ada bukti tertulis adanya tindak lanjut dari hasil
penilaian kinerja (PKP)
SK ham dan kewajiban

belum ada bukti natulen pada masing3 pr

Ada SK tentang aturan, tata nilai , budaya dalam


pelaksanaan UKM Puskesmas tertanggal 11 Juli 2016

PJ UKM dan PL UKM belum semua paham tentang Tata


Nilai pUkesmas
belum ada bukti PJ dan PL melaksanaan tata nilai

belum ada tindak lanjut


REKOMENDASI
Buatlah notulen setiap kali mengadakan pertemuan dengan
lintas program dan lintas sektor, tulis secara lengkap isi dari
pertemuan tersebut

Lakukan evaluasi setelah penyampaian informasi dengan


bukti secara tertulis sehingga bisa dilakukan tindak lanjut
dari hasil evaluasi tersebut

Buatlah catatan atau notulen pada setiap kegiatan secara


rinci apa bahasan dalam pertemuan tersebut. Dalam
pembinaan yang dilakukan PJ kepada PL informasikan
tentang pembinaan tentang tujuan kegiatan & tahapan
kegiatan
Lakukan evaluasi setiap melakukan komunikasi maupun
koordinasi dengan LP dan LS sehingga dapat dilakukan tindak
lanjut

Lakukan kegiatan upaya pencegahan atau melakukan


minimalisasi kegiatan fogging dengan beberapa kegiatan
upaya pencegahan sehingga dapat meminimalisasi resiko
yang kemungkinan akan terjadi

Lakukan evaluasi terhadap kegiatan fogging sebagai upaya


pencegahan terhadap terjadinya risiko
Lakukan kegiatan SMD yang melibatkan kader mulai dari
penyusunan KAK - pelaksanaan SMD sampai evaluasi

Buatlah RUK 2018 sesuai hasil identifikasi kebutuhan dan


harapan masyarakat kemudian susun RUK sesuai dengan
Permenkes no 44 th 2017

susun RPK sesuai dengan Permenkes no 44 th 2017

Semua UKM esensial dan UKM pengembangan harus


membuat KAK . Buat kerangka acuan kegiatan pada masing-
masing program yang belum selesai dibuat
Lakukan pembahasan hasil kajian kebutuhan dan harapan
masyarakat pada penyusunan RUK 2018

Lakukan pembahasan hasil kajian kebutuhan dan harapan


masyarakat sebagai dasar dalam pembuatan RPK

Lakukan monitoring pada setiap kegiatan UKM dengan


menggunakan instrumen monitoring sesuai dengan prosedur

Lakukan pembahasan pada hasil monitoring yang telah


dilaksanakan, Kemudian perbaiki rencana kegiatan (KAK
yang telah ada) supaya hasil monitoring
Lakukan Pembahasan perubahan rencana kegiatan sesuai
prosedur

Dokumentasikan hasil monitoring dan hasil perubahan


monitoring

Buat uraian tugas tiap-tiap staf (PL - UKM) dengan


menyebutkan nama, jabatan dan uraian tugasnya. Uraian
tugas pokok berisi tanggungjawab sebagai petugas dan tugas
yang diberi wewenang dari kepala Puskesmas

Buatkan uraian tugas integrasi yaitu tugas yang dilakukan


bersama dengan lintas program

Lakukan monitoring uraian tugas pada PJ UKM , yang


dilakukan oleh kepala puskesmas

Lakukan monitoring uraian tugas PL UKM dengan periode


waktu (Jan sd Juni 2017) sesuai dengan jadwal
(perencanaan) yang sudah dibuat dengan kriteria : dilakukan
atau tidak dilakukan
Jika sudah ada hasil dari monitoring pada PJ - UKM , maka
buatlah tindak lanjutnya

Lakukan monitoring pada PL - UKM sesuai perencanaan nya ,


sesuai periode waktunya, kemudian buatlah tindak lanjut
sesuai hasil monitoring

Lakukan kajian ulang pada uraian tugas sesuai periode waktu


yaitu setelah 1 tahun yang jatuh pada tgl 15 Juli 2017

Lakukan revisi pada Uraian Tugas setelah dilakukan kajian


ulang kemudian buatlah SK penetapan Uraian tugas baru
sesuai hasil kajian uraian tugas tersebut
Buatlah KAK dengan memasukkan peran LP dan LS sesuai
dengan jenis kegiatannya. (contoh : KAK Penyuluhan
Kesehatan Gigi pada siswa SDN Budiluhur, maka peran LP
UKS apa ....tulis). Peran LS yaitu guru UKS ...apa..tulis)

Lakukan evaluasi setiap mengadakan rapat, pertemuan atau


lokakarya mini (lokmin) dan tulis dalam buku notulen

Buat KAK pada semua kegiatan UKM kemudian lakukan


pengendalian dokumen KAK tersebut dengan memberikan
tanda kendali
Kumpulan semua dokumen eksternal kemudian simpan
dalam almari dokumen dan lakukan pengendalikan dokumen
tsb dengan memberi tanda kendali
Seluruh laporan kegiatan harap didokumentasikan dengan
baik, rinci, dan lakukan pengendalian dengan memberi tanda
kendali

Buatlah instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan

Lakukan monitoring sesuai prosedur dengan instrumen


monitoring yang dilakukan pada saat kegiatan berlangsung .

Lakukan evaluasi kebijakan (SK)dan prosedur monitoring


(SOP) apakah masih sesuai dengan kondisi yang ada sekarang

Lakukan evaluasi pada Kebijakan (SK) dan prosedur evaluasi


kinerja (SOP) kemungkinan ada perubahan pada SK dan SOP
Evaluasi kinerja
Kepala Puskesmas dan PJ UKM, segeralah melakukan
monitoring pada proses kegiatan UKM dengan menggunakan
instrumen monitoring
Setelah dimonitoring, lakukan tindak lanjut sesuai hasil
monitoring tsb

Lakukan dokumentasi atau buat laporan hasil monitoring,


hasil tindak lanjut monitoring
yak

Lakukan survei penilaian tata nilai dengan menggunakan


instrumen yang isi instrumen mencerminkan tata nilai tsb

Lakukan tindak lanjut setelah dilakukan implementasi atau


survei dari tata nilai
BAB. VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Lahat
Tanggal : 25 sd 27 september 2017
Surveior : drg. Dyah Poernomo Woelan, M.Kes

KRITERIA 6.1.1.
EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.

EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas


memberikan peluang inovasi kepada pelaksana,
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk
masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi
kinerja.

EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait


memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja.

EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait


berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja.
EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja.
Jumlah

KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Jumlah

KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan.

EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan


kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.

Jumlah

KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja
setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
erja Upaya Kesehatan Masyarakat

FAKTA DAN ANALISIS


Ada komitmen seluruh staf dan lintas sektor untuk peningkatan
mutu pelayanan tgl 2 Agustus 2016. isi dari peningkatan kinerja
adalah 1. Melakukan evaluasi kegiatan dan analisis, 2. hasil
dikomunikasikan dan dikoordinasikan, 3. ada Tindak lanjut

ada SK Peningkatan kinerja tertanggal 12 Agustus 2016

Ada SK tentang aturan, tata nilai , budaya dalam pelaksanaan


UKM Puskesmas tertanggal 11 Juli 2016
wawancara dengan PJ UKM dan PL UKM menunjukan belum
mengerti perbaikan kinerja dan tata nilai yang telah ditetapkan

belum ada rencana perbaikan perbaikan kinerja yang


hubungannya dengan mutu

Sudah ada peluang inovatif yang berasal dari Toma ( yaitu Safari
Promkes Sehat dan Antar Pulang Pasien Melahirkan). Ada yang
berasal dari PL Kesling yaitu pembentukan kader jumantik .
Kegiatan Penyuluhan Catin (dari PJ Reproduksi & KAI) , Posyandu
Remaja Putri (PJ KIA & PL Gizi). namun bukti pelaksanaan hanya
pada Penyuluhan Kesehatan pada Catin

pertemuan pembahasan PKP tgl 3 Desember 2016, dan 1 Juli


2017 untuk PKP bulan Januari sd Juni 2017
Indikator kinerja yang digunakan adalah SPM dan PKP dan ada
buktinya yang dievaluasi setiap lokmin bulanan

Komitmen yang sudah dilakukan adalah melakukan evaluasi


kinerja rutin setiap bulan, ada komunikasi lintas program dan
lintas sektor melalui lokmin. Yang belum dilakukan adalah belum
melakukan tindak lanjut hasil dari pelaksanaan kegiatan
Masing-masing program (UKM) belum semua mempunyai
perencanaan perbaikan kinerja sehingga tidak ada kegiatan
perbaikan kinerja, hanya program KIA dengan penyuluhan Catin
yang sudah berjalan

Pertemuan evaluasi kinerja mulai dari pertemuan pokja UKM


rutin setiap bulan dilanjutkan dengan pertemuan lokmin,
namun bukti nya / notulennya masih belum lengkap

sesuai dengan wawancara dengan Lintas sektor ada bebrapa


kegiatan merupakan saran inovatif yang berasal dari Toma yaitu
Safari Promkes Sehat dan Antar Pulang Pasien Melahirkan) dan
kegiatan Penyuluhan Catin (dari PJ Reproduksi & KUA),

KUA ikut terlibat dalam perencanaan kegiatan inovatif dan


pelaksanaan yaitu kegiatan Penyuluhan Catin . Kegiatan lainnya
belum ada buktinya atau belum ada laporan kegiatannya

Belum ada kegiatan dan belum ada pertemuan yang membahas


tentang Survei Perbaikan Kinerja dengan sasaran Toma, LSM
dan masyarakat .
Belum ada kegiatan dan belum ada pertemuan yang membahas
tentang Survei Perbaikan Kinerja dengan sasaran Toma, LSM
dan masyarakat .

Belum ada KAK dan pelaksanaan kegiatan untuk perbaikan


kinerja yang melibatkan Toma, LSM, masyarakat

Ada SK tentang dumentasi kegiatan peningkatan kinerja tgl 2


Agustus 2017 (perlu direvisi untuk UKM ,

hasil wawancara sudah ada perbaikan hasil kegiatan penyuluhan


catin namun belum dibuat laporan secara sistematika.

Sudah ada bukti sosialisasi kegiatan penyuluhan catin yang


dibuktikan dengan hadirnya KAU pada saat wawancara LS pada
hari terakhir , namun kegiatan yang lain belum dilaksanakan

Ada Kerangka acuan Kaji banding ke Puskesmas Bandar Jaya


dengan tujuan khusus untuk melihat pertolongan persalinan di
fasyankes.
Belum ada instrumennya kaji bandding yang sesuai dengan
tujuan khususnya.

ada kaji banding ke puskesmas Bandar jaya tgl 25 Agustus 2017


untuk mengetahui kegiatan Persalinan Fasyankes
Belum ada hasil evaluasi dari kegiatan kaji banding yang sudah
dilakukan pada tgl 25 Agustus 2016 yang lalu.
Belum ada evaluasi karena tidak ada kegiatan implementasi
dari hasil kaji banding
REKOMENDASI

Lakukan peningkatan pemahaman tentang upaya perbaikan


kinerja dan makna dari tat nilai Puskesmas kepada seluruh PL
UKM dan PJ UKM

Susunlah kerangka acuan perbaikan kinerja yang berhubungan


dengan perbaikan mutu

Lakukan kegiatan inovatif tersebut mulai dengan penyusunan KAK


kemudian pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut. Semua
harus terdokumentasi dengan baik
Lakukan tindak lanjut dari semua kegiatan yang sudah dilakukan
sesuai dengan komitmen yang dibuat

Rencana perbaikan kinerja melalui kegiatan inovatif segera


laksanakan mulai dari perencanaan duengan membuat KAK
kemudian laksanakan dengan membuat laporan kegiatan dan
lakukan tindak lanjut setelah dievaluasi

Buat notulen setiap kali Pertemuan Pokja, Lokmin LP dan Lokmin


LS yang ditulis secara lengkap sesuai dengan proses kegiatan tsb

Buat KAK kegiatan Safari Promkes Sehat, Kagiatan Antar Pulang


Pasien Melahirkan, Kegiatan Posyandu Remaja, Pembentukan
Kader Jumantik. Kemudian buat laporan hasil kegiatan dan buat
evaluasi setelah selesai kegiatan. Jika ada yang belum tercapai,
maka lakukan tindak lanjut

Lakukan survei perbaikan kinerja dengan sasaran toma, LSM dan


masyarakat, kemudian lakukan pembahasan. Setelah itu buat KAK
dan laksanakan kegiatan perbaikan kinerja
Lakukan survei perbaikan kinerja dengan sasaran toma, LSM dan
masyarakat, kemudian lakukan pembahasan. Setelah itu buat KAK
dan laksanakan kegiatan perbaikan kinerja

Lakukan dokumentasi dengan membuat laporan setelah selesai


kegiatan perbakan kinerja (kegiatan inovatif, kegiatan hasil survei
dengan toma, LSM), kegiatan hasil kaji banding.

Buat notelen sosialisasi dengan benar yang bisa dipakai sebagai


bukti adanya kegiatan lintas program/lintas sektor

Lakukan perbaikan KAK Kaji banding dengan tujuan khusus sesuai


dengan kegiatan yang akan dilakukan yaitu Pertolongan persalinan
di Fanyankes
Susunlah instrumen kaji banding seuai dengan maksud tujuan
untuk peningkatan kinerja dari program yang belum sesuai target
atau prosedur.

Lakukanlah identifikasi peluang-peluang dari hasil kaji banding


yang akan diimplementasikan di Puskesmas . Buatlah KAK sesuai
dengan hasil kaji banding

Lakukan implementasi dari hasil kaji banding tersebut dan buatlah


laporan hasil dari Kaji Banding
Lakukan evaluasi pada kegiatan kaji banding yang sudah dilakukan
tgl 25 Agusutus 2017
Lakukan evaluasi setelah melakukan implementasi hasil kaji
banding tentang kegiatan Persalinan Fasyankes.
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorien
Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Kab. Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Tanggal : 25 - 27 September 2017
Surveior : dr. Papilaya Johan MARS

KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran.
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.

EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti


prosedur tersebut.

EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur


yang ditetapkan.
EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa
pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.

EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak


puas

EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat


pendaftaran.
Jumlah

KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran

EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi


pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif,
jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas

EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama


dengan fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain

Jumlah

KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing

EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang


terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien

EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di


ruang pendaftaran

EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,


ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan

EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di


ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan

EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak


dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah
KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas

EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh


informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis

EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di


Puskesmas berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah

KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani

EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi


atau membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.

EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.

Jumlah

KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan

EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang


kompeten untuk melakukan kajian

EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada


standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu

Jumlah

KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus
dicatat dalam rekam medis
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan

EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas


kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah

KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
kriteria ini.

EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi


kebutuhan.

EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat


stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah

KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan

Jumlah

KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
yang memadai untuk melakukan pengkajian
awal pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas

Jumlah

KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan/atau rencana asuhan
dengan kebijakan dan prosedur

EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi


ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah

KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah

KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien

EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan


tahapan waktu yang jelas
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan
EP 6 6. Rencana layanan tersebut
didokumentasikan dalam rekam medis

EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga


memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan

EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/


keluarga pasien untuk dirujuk

EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas


kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah

KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Jumlah

KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.

EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.

EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan


tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah

KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.

EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor


sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
layanan
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
medis
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)

EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur


penanganan pasien berisiko tinggi
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.

Jumlah

KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
Jumlah

KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis
Jumlah

KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut

EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien


ditindaklanjuti

EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan


dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan

EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


menjamin kesinambungan pelayanan
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah

KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah

KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
jelas
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien

EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi


lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
Jumlah

KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan

EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan


melakukan pembedahan minor merencanakan
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.

EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan


melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan

EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam


rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah

KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca
EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan

Jumlah

KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler

EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,


makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status
gizi dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien

EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang


pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan

EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku


mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan
khusus

Jumlah
KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.

EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk


merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor

EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat


dalam rekam medis
Jumlah

KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut

EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk


menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah

KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian informasi
tersebut
Jumlah

KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang
dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan

EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan


SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).

FAKTA DAN ANALISIS


Ada SOP prosedur pendaftaran
Bagan alur pendaftaran tersedia dan ditempelkan didinding ruang
tunggu pasien
Dari penelusuran, petugas mengetahui dan mengikuti prosedur
tersebut dan pada saat dilakukan simulasi petugas dapat
menjalankannya sesuai SOP.

Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur yang ditetapkan

Ada SOP untuk mengetahui kepuasan pelanggan, caranya yaitu


form survei yang telah diisi oleh pasien dimasukkan ke dalam kotak
saran dan dikumpulkan serta dianalisa secara periodik. Disediakan
juga nomor SMS /WA dimana pasien dapat memberikan
masukannya . Nomor telpon SMS /WA ditempelkan didinding
ruang tunggu pasien. Dicoba menghubungi nomornya melalui
WA/SMS dan ditelpon ternyata tidak aktif. Digunakan juga buku
keluhan pasien ditiap unit layanan.

Hasil survei dicatat pada logbook dan dianalisa serta ditindak


lanjuti setiap minggu. Sudah dilakukan tindak lanjut terhadap
asupan dari para pasien.

SOP identifikasi pasien tersedia dan dilaksanakan sesuai SOP

Tersedia media informasi di tempat pendaftaran berupa leaflet,


brosur dan banner juga stiker jam pelayanan yang diberikan.

Ada komunikasi dan informasi yang diberikan oleh petugas sesuai


dengan kebutuhan pasien saat pasien mendaftar untuk berobat

Tersedia SOP penyampaian informasi tentang tarif, jenis pelayanan,


rujukan dan informasi lain yang dibutuhkan dan ditempelkan
didinding yang dapat diakses oleh pelanggan
Dari penelusuran dan wawancara dengan pelanggan didapatkan
keterangan bahwa mereka mendapatkan informasi dan tanggapan
yang baik dari petugas dan saat ini sudah sangat berubah
dibandingkan 1 tahun yang lalu.

Informasi mengenai RS rujukan terdekat ditempel di ruang tunggu

Ada MoU antara Puskesmas Merapi 2 dengan RSUD Lahat juga


dengan RS DKT tingkat 4 Lahat. MoU masih berlaku hingga 31
Desember 2017.

Informasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga ada dalam


bentuk banner juga ditempelkan didinding ruang tunggu. Petugas
belum aktif menyampaikan hal ini kepada semua pelanggan /
pasien.

Petugas pendaftaran belum menyampaikan hak dan kewajiban


pasien secara utuh kepada semua pelanggan

Semua pelanggan belum menandatangani bukti bahwa sudah


memahami hak dan kewajibannya, dan belum dilakukan hal seperti
ini. Dokumentasi hal ini tidak dapat dibuktikan.

Petugas pendaftaran adalah lulusan SMA 1 orang , D3 Akper 2


orang , D3 Akbid 2 orang semuanya belum pernah dilatih.
Semuanya bertugas di informasi , pendaftaran dan rekam medik
secara bergantian sesuai jadwal. Belum ada tenaga D3 Rekam
Medik

Ada SK persyaratan kompetensi petugas pendaftaran namun masih


ada petugas yang tidak memenuhi kompetensinya.

Dari hasil penelusuran dan wawancara pelanggan/pasien, petugas


pendaftaran bekerja dengan efisien, ramah dan responsif terhadap
kebutuhan pasien. Ada perubahan / peningkatan dalam pelayanan
yang diberikan dibandingkan sebelumnya.

Dari pengamatan dilapangan dan wawancara dengan perawat di


Poli Umum , setelah mendaftar, petugas mengantarkan rekam
medis / kartu pasien ke unit pelayanan yang dituju sesuai SOP
koordinasi, namun untuk pasien yang akan dilayani oleh unit
layanan yang berbeda belum ditetapkan tata cara penanganannya.

Pengumuman tentang hak dan kewajiban pasien ditempelkan di


pintu masuk gedung dan sosialisasi kepada karyawan dibuktikan
melalui kegiatan rapat yang didokumentasikan dengan foto
kegiatan.
SK dan SOP alur pelayanan tersedia

Pada pengamatan /penelusuran petugas pendaftaran memberi


informasi tentang alur pelayanan klinis saat pasien mendaftar di
tempat pendaftaran. Saat wawancara dengan pasien masih
sebagian besar pasien belum memahami apa yang dijelaskan
petugas.

Tersedia papan pengumuman / banner tentang jenis dan jadwal


pelayanan di puskesmas

Ada MoU antara Puskesmas Merapi 2 dengan RSUD Lahat juga


dengan RS DKT tingkat 4 Lahat. MoU masih berlaku hingga 31
Desember 2017.

Tersedia identifikasi hambatan fisik, bahasa dan budaya dan


penghalang yang menyebabkan terhambatnya pelayanan yang
diberikan. Hambatan bahasa dan budaya belum didentifikasi secara
maksimal dan belum diterapkan. Hambatan Fisik telah disiapkan
bagi pasien dengan menggunakan kursi roda /disabilitas maupun
lansia.

Telah dilakukan perbaikan jalan masuk ke Puskesmas bagi


penyandang catat yang harus menggunakan kursi roda dan tersedia
kursi roda yang cukup dipintu masuk puskesmas. Kamar mandi dan
toilet pasien di ruang rawat inap belum dilengkapi dengan tempat
pegangan bagi pasien yang membutuhkannya agar pasien tidak
jatuh.
Belum semua dilaksanakan

SOP pengkajian awal sudah tersedia

Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang kompeten

SOP pelayanan medis, SOP keperawatan dan asuhan keperawatan,


SOP asuhan kebidanan/persalinan tersedia
SOP Pengkajian yang menjamin tidak terjadi pengulangan yang
tidak perlu belum dibuat.

SOP kajian awal sudah tersedia dan dilengkapi dengan detail apa
saja yangharus dicatat didalam rekam medik, tetapi belum
dilakukan pencatatan oleh sebagian besar petugas layanan klinis.

Pelaksanaan kajian awal sudah dilakukan namun belum secara


optimal dilakukan karena masih ditemukan berkas RM yang tidak
lengkap.

Belum optimal koordinasi yang dilakukan dengan petugas


kesehatan lain

SOP Triase ada dan saat ditelusur sudah dilakukan sesuai prosedur

Belum semua Petugas Ruang UGD kompeten, masih banyak belum


memiliki sertifikat pelatihan BCLS, ACLS, BHD dan lain - lain.
Dokter yang bertugas sudah mengikuti ATLS dan EKG.

Proses pelaksanaan triase di gawat darurat sudah dilaksanakan.


Telah tersedia petunjuk pemisahan pasien sesuai urgensi kegawat
daruratannya.

SOP rujukan pasien emergensi tersedia tetapi belum dilaksanakan


sesuai urutannya. Pemahaman para petugas belum maksimal.

Pelayanan klinis sudah dilakukan oleh tenaga yang memiliki


kompetensi yang dipersyaratkan.

Sudah ada tim antar profesi bila dibutuhkan

SOP pendelegasian wewenang tersedia.


Bukti sertifikat kompetensi petugas tersedia

Persyaratan peralatan klinik dan daftar inventaris peralatan


klinis di Puskesmas tersedia

Ada SOP pemeliharaan alat dan SOP sterilisasi alat di poli umum,
KIA, Persalinan dan rawat inap.

Sterilisasi alat sudah sesuai dengan SOP dan sudah ada petunjuk
sterilisasi di ruang UGD yang dijadikan sebagai pusat proses
sterilisasi oleh semua unit, hanya belum memadai untuk menjamin
proses sterilisasi dilakukan dengan baik dan benar. Kalibrasi alat
sterilisasi sudah dilakukan dan berakhir pada bulan Oktober 2017.

SK dan SOP rencana layanan medis dan rencana layanan terpadu


tersedia

Sebagian besar petugas sudah menerapkan rencana layanan


terpadu

Belum dilakukan evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana


terapi

Belum dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi ketidak


sesuaian antara rencana layanan dengan kebijakan dan prosedur

Belum dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan tindak lanjut

Rencana layanan belum melibatkan pasien


belum semua rencana layanan disusun untuk setiap pasien dengan
kejelasan tujuan yang ingin dicapai

Rencana layanan belum semuanya mempertimbangkan tata nilai


budaya setempat

Sudah ada SK dan SOP tentang diperbolehkannya pasien memilih


tenaga kesehatan/ profesi kesehatan, namun prosedur belum
dijalankan sesuai yang dipersyaratkan

Lebih dari setengah petugas yang kompeten telah melakukan


kajian SOAP

Ada SOAP dengan pentahapan waktu rencana layanan ditulis


secara rinci

Rencana layanan belum semua sudah ditulis di rekam medis dan


tidak konsisten.

Belum semua resiko yang mungkin terjadi dipertimbangkan sejak


dari awal ( 6 dari 10 sampel yang diambil belum memenuhi
ketentuan )

Belum semua efek samping dan risiko pengobatan disampaikan( 7


dari 10 sampel memenuhi ketentuan )

Belum semua rencana layanan sudah didokumentasikan ( dari 10


sample RM untuk dinilai hanya 5 yang memenuhi ketentuan )

Semua rekam medis yang diambil untuk ditelusur belum terbukti


dilakukan pendidikan/penyuluhan pasien.

Ada bukti pelaksanaan inform consent di Poli Umum, dan


Laboratorium serta ruang UGD.

Ada form inform consent

Ada SOP inform consent

Dokumentasi pelaksanaan informed consent di rekam medis telah


dilakukan di semua unit yang ditentukan, hanya pengisian
kelengkapannya belum dilaksanakan secara konsisten.( 5 dari 10
BRM sampling )
Belum dilakukan evaluasi terhadap informed consent yang dibuat

Ada SOP rujukan

Pelaksanaan rujukan sudah dilakukan namun belum berdasarkan


kebutuhan pasien karena pemahaman tentang SOP yang masih
kurang.

Sudah ada SOP persiapan rujukan namun belum dilaksanakan


sesuai prosedur karena masih kurangnya pemahaman setiap
petugas untuk prosedur ini.

Sudah dilakukan komunikasi dengan fasilitas rujukan, tetapi


belum terdokumentasi hasil komunikasi di Rekam Medis.

Penyampaian informasi tentang rujukan sudah dilakukan. Dalam


simulasi petugas di UGD sudah melakukannya dengan baik dan
benar.

Belum semua Informasi tentang alasan rujukan, sarana dan tujuan


rujukan serta kapan dirujuk ditulis dalam rekam medis

Perjanjian kerjasama dengan RS Rujukan sudah dilakukan yaitu


dengan RSU Lahat dan RS DKT tingkat 4 Lahat. Kerjasama akan
berakhir pada 31 desember 2017.

Formulir Resume Medis pasien sudah tersedia di UGD namun baru


dilakukan pada sebagian kecil pasien yang dirujuk ( 2 dari 10 BRM
sampiling ). Tidak ada bukti Resume Medis pasien yang disimpan di
rekam medis.

Isi resume klinis telah memuat kondisi pasien, namun belum


konsisten dilaksanakan
Memuat tindakan yang telah dilakukan tetapi belum konsisten
dilaksanakan.
Belum semua resume Medis pasien mencantumkan kebutuhan
pasien lebih lanjut.
Bukti monitoring kondisi pasien selama rujukan sudah ada, laporan
monitoring bisa dibuktikan bahwa rujukan dimonitor oleh staf yang
kompeten karena tanda tangan dan nama petugas t elah
dicantumkan

Kompetensi petugas monitoring pasien sesuai dengan kondisi


pasien.

Pedoman dan SOP layanan klinis tersedia

Belum secara keseluruhan penerapan rencana layanan mengacu


pada pedoman dan prosedur yang berlaku ( < 80 % )

Layanan dilakukan sesuai prosedur

Layanan diberikan sesuai rencana layanan

Baru sebagian layanan yang diberikan ditulis / didokumentasikan


dalam rekam medis ( < 80 % )
Perubahan layanan belum disesuaikan dengan kondisi pasien dan
tidak tercatat di Rekam medik pasien.

Perubahan layanan belum dicatat dalam rekam medis.

Informasi sebelum memberikan inform consent tidak disampaikan


kepada sebagian besar pasien ( 5 dari 10 BRM sampling tdk ada
catatannya )

Ada daftar kasus kasus gawat darurat/beresiko tinggi

Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan pasien gawat darurat


dan sudah disosialisasi.

Sudah tersedia kebijakan dan prosedur penanganan pasien risiko


tinggi namun belum memenuhi kriteria

Tersedia pelayanan Gawat Darurat 24 Jam dan ada kerjasama


dengan RS lainnya apabila perlu dirujuk pasiennya.
SOP panduan kewaspadaan universal tersedia dan sudah
dilaksanakan

Telah ada SK Kepala Puskesmas dan SOP penggunaan dan


pemberian obat dan atau cairan

Catatan pemberian obat/cairan infus pada rekam medis telah


ditulis dengan lengkap

Telah tersedia indikator pemantauan dan penilaian pelaksanaan


layanan klinis

Belum ada pemantauan dan penilaian terhadap layanan klinis.

Data belum tersedia untuk mengetahui pencapaian tujuan dan


hasil pelaksanan layanan klinis.

Belum dilakukan analisa

Belum dilakukan tindak lanjut terhadap hasil analisis perbaikan


layanan klinis.

SK identifikasi dan penanganan keluhan sudah ada

SOP identifikasi dan penanganan keluhan ada, namun belum


dilaksanakan dengan maksimal dilapangan

SOP tindak lanjut keluhan pasien telah dibuat, namun belum


dilengkapi denga tata cara pengumpulan data keluhan pasien
/keluarganya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebagian keluhan pasien yang ditindaklanjuti telah


didokumentasikan
SK Kepala Puskesmas mewajibkan penulisan lengkap dalam rekam
medik, baik anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa, pemeriksaan
lab, pengobatan maupun konsultasi internal. Namun pada saat
telusur masih juga ditemukan ketidak patuhan dalam menulis hal
hal tersebut sesuai SK dan SOP. Temuan ini dapat ditemukan
disemua layanan klinis.

SK dan SOP sudah untuk menjamin kesinambungan pelayanan


belum dibuat.

Masih ada pelaksanaan yang tidak sesuai dengan SOP

Ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban pasien yang


didlmnya memuat hak untuk menolak atau tdk melanjutkan
pengobatan. Ada SOP tentang penolakan pasien untuk tdk
melanjutkan pengobatan.

Sudah dilaksanakan oleh petugas puskesmas tetapi belum


disampaikan kepada semua pasien.

Sudah dilaksanakan oleh petugas puskesmas, sesuai SK dan SOP.


Pemberitahuan belum dilakukan kepada semua pasien.

Petugas sudah memberikan informasi terkait pemberitahuan


alternatif pengobatan kpd pasien, namun belum untuk semua
pasien

Ada SK tentang jenis anestesi lokal dan sedasi yang dapat


dilakukan oleh petugas di puskesmas

Ada SK tentang penunjukan tenaga kesehatan yang mempunyai


kewenangan melakukan sedasi dan anestesi lokal

Ada SOP tentang pemberian anestesi lokal dan sedasi. Petugas


telah melakukannya sesuai SOP.
Petugas setelah memberikan anestesi lokal, disuruh untuk
menunggu sebentar bila tidak ada kejadian akibat anestesi baru
pasien disuruh pulang. Tapi petugas tidak melakukan pencatatan
monitoring dan berapa lama waktunya.

Tidak semua teknik pemberian anestesi lokal atau sedasi tercantum


dalam rekam medis pasien yang menjalaninya.

Proses kajian dilakukan sebelum pembedahan.

Ada SOP pembedahan minor dan rencana asuhan keperawatannya.


Pada telusur bukti rencana pembedahan minor tidak ditulis pada
RM

Petugas memberikan penjelasan ttg resiko, manfaat , komplikasi


potensial dan alternatif lain kpd pasien. Namun tidak ditulis dalam
rekam medis.

Ada persetujuan pembedahan dari pasien tapi tdk disertai dengan


penandatanganan inform concern

SOP tentang langkah langkah penanganan bedah minor ada tetapi


dalam wawancara dengan petugas /perawat belum dipahami
dengan baik.
Ada laporan / catatan operasi yang ditulis dalam Rekam Medik
tetapi belum dilakukan untuk semua pasien.

Monitor post operasi dilakukan dan ditulis secara lengkap/periodik


dalam RM

Belum terstruktur aspek penyuluhan kesehatan kepada


pasien/keluarganya.

Ada SOP ttg penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga,


namun belum memenuhi semua aspek yang dipersyaratkan.
Ada panduan penyuluhan pada pasien dan keluarga. Ada media
informasi berupa TV LCD, leaflet, poster yang berkaitan dengan
penyuluhan kesehatan, namun belum dilaksanakan.

Belum secara menyeluruh dilakukan penilaian efektifitas


penyampaian informasi kesehatan kepda pasien dan keluarga.

SOP pemesanan, penyiapan, distribusi dan pemberian makanan


sudah ada. Namun belum dilaksanakan sesuai SOP nya.

Pada penelusuran di ruang rawat inap, semua pasien yang dirawat (


3 orang )sudah dicatat menu makanannya oleh petugas gizi.

Pesanan makanan disesuaikan dengan permintaan dokter yang


merawat pasien dan tercatat di Rekam Medis (SOAP).

Variasi menu makanan telah dsiapkan untuk setiap minggu dan


akan diubah pemberian untuk setiap harinya. Pasien dapat
memberikan pilihan makanan sesuai seleranya tetapi sesuai
dengan instruksi dokter yang tercatat di Rekam medis.

Bagi pasien yang akan membawa makanan dari luar diberikan


penyuluhan oleh petugas gizi dan ada bukti pelaksanaannya

Makanan disiapkan sesuai dengan pemesanan yang setiap pagi


diambil oleh petugas gizi di ruang rawat inap maupun PONED.
Bahan makanan dibeli secukupnya dan disimpan didalam lemari es.
Suhu lemari es dikontrol dengan baik agar bahan makanannya tidak
membusuk.

Disimpan sesuai ketentuan dan kontaminasi bisa dikurangi. Dalam


penyajian dan distribusi makanan ditutup dengan plastik dan
diletakan pada tempat makan yang bersih.

Pada penelusuran makanan didistribusikan tepat waktu dan


memenuhi permintaan pasien. Wawancara dengan pasien rawat
inap, pasien mengakui bahwa makanan yang diberikan sesuai
dengan jadwalnya dan masih panas/hangat makanannya.
Pasien yang dirawat dengan Diabetes maupun Hipertensi
mendapat makanan sesuai denga instruksi dokter yang merawat
dan tercatat di Rekam Medis.

Kerjasama yang baik antara dokter dan petugas gizi terhadap


pasien yang dirawat dilaksanakan sejak awal

Ada monitor respons pasien terhadap asuhan gizi yang dilakukan


oleh petugas gizi, namun tidak konsisten dicatat di rekam medis
pasien
Tidak semua ada catatan tentang respons pasien terhadap asuhan
gizi didalam rekam medis.

SOP pemulangan pasien sudah dibuat.

Telah dibuat SK Ka Puskesmas untuk para dokter yang akan


merawat pasien.

Kriteria pemulangan pasien dan tindaklanjutnya sudah dibuat .

Tindak lanjut terhadap umpan balik untuk pasien yang dirujuk


kembali sudah dilakukan namun belum ada buktinya di Rekam
Medis pasien.

Prosedur dan alternatif penanganan pasien yg memerlukan tindak


lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan telah dibuat.

Sudah diberikan informasi kepada pasien saat dipulangkan atau


dirujuk tentang tindak lanjut di rumah. Ada bukti pelaksanaannya.

Pemahaman pasien terhadap informasi yang diberikan ditanyakan


lagi oleh petugas setelah disampaikan. Informasi diberikan juga
kepada keluarganya.

Belum dilakukan evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan


penyampaian informasi.
Telah dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien selama
proses rujukan namun belum dilakukan kepada semua pasien
rujukan.

Pemberian informasi tentang pilihan sarana rujukan kepada


pasien / keluarga sudah dilakukan tetapi belum kepada semua
pasien rujukan / keluarganya. Tidak ada bukti informasi ini sudah
diberikan.

Rujukan sudah dilaksanakan sesuai SOP.

Sebagian besar ( >80 % ) bukti persetujuan rujukan dari pasien/


keluarga tersedia / ada.
sien (LKPP).

REKOMENDASI

Nomor telpon yang diberikan kepada pasien agar pasien dapat


memberikan asupannya baik berupa SMS/WA agar selalu aktif untuk
menerima asupan dari pasien.

Sebaiknya informasi tentang jumlah tempat tidur yang kosong di


perawatan diinformasikan dengan pengumuman di pendaftaran atau
ditempelkan di dinding.
Agar Petugas lebih aktif menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien/
keluarga.

Informasi mengenai hak dan kewajiban pasien/keluarga harus disampaikan


pada seluruh pelanggan secara utuh

Diupayakan agar pelanggan / pasien yang datang berobat dapat


memberikan bukti bahwa mereka sudah memahami hak dan
kewajibannya.

Petugas pendaftaran harus mendapatkan pelatihan tentang service


excellent agar dapat melayani pasien dengan maksimal. Sebaiknya direkruit
tenaga D3 Rekam Medik.

Usulan tenaga diprioritaskan untuk diterima dan kompetensi staf dipenuhi.

SOP perlu diperbaiki untuk memenuhi mekanisme koordinasi petugas di


ruang pendaftaran dengan unit lain/terkait.

Sebaiknya selain foto kegiatan dibuatkan pula notulen rapat sosialisasi


kepada karyawan dan siapa yang melakukan sosialisasi tersebut.
Penjelasan kepada pasien harus lebih terarah dan fokus agar pasien lebih
memahami apa yang dijelaskan.

Kendala bahasa dan budaya perlu disiapkan untuk melayani pasien lebih
baik lagi.

Segera dibuatkan tempat pegangan bagi pasien di toilet/kamar mandi


ruang perawatan agar pasien tidak mudah jatuh.

Segera dilakukan tindak lanjut terhadap semua rencana identifikasi kendala


bahasa , budaya dan penghalang lain.
Segera dibuat SOP pengkajian yang menjamin tidak terjadi pengulangan
yang tidak perlu.

Pengkajian yang dilakukan terhadap informasi yang dibutuhkan harus


dicatat dalam rekam medis.

Lakukan pengkajian terhadap semua unit layanan.

Koordinasi antar petugas kesehatan dalam pelayanan perlu diperhatikan


untuk dilaksanakan secara optimal agar pelayanan kepada pelanggan lebih
cepat, tepat dan berhasil.

Semua petugas/ perawat Ruang Tindakan sebaiknya mengikuti pelatihan


BHD, BTCLS. Untuk para dokter dapat mengikuti training ACLS dan GELS.
Bagi yang belum agar dapat mengikutinya.

SOP dilaksanakan sesuai yang sudah ditetapkan dan lakukan simulasi untuk
lebih memantapkan pelaksanaannya saat menerima pasien gawat darurat.
Ruang khusus untuk sterilisasi sebaiknya disiapkan agar tidak mengganggu
pelayanan di UGD yang saat ini mpat sterilisasi alat medikdigunakan
sebagai t

Setiap petugas harus membuat rencana layanan dan layanan terpadu

Lakukan evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi

Lakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi

Lakukan evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi

Pasien harus dilibatkan dalam menyusun rencana layanan klinis.


Semua rencana layanan harus disusun untuk setiap pasien disertai dengan
bukti

Tata nilai budaya pasien harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan


rencana layanan

Prosedur pemilihan tenaga kesehatan oleh pasien agar dilaksanakan


dengan konsisten

Seluruh petugas yang kompeten harus bisa melakukan kajian SOAP

Rencana harus ditulis di RM dan konsisten melaksanakannya.

Dalam rekam medis harus ditulis hal-hal yang berkaitan dengan risiko klinis

Dalam rekam medis harus ditulis hal-hal yang berkaitan dengan risiko klinis

Semua rencana layanan harus didokumentasikan dalam rekam medis

Semua rekam medis harus terisi dengan bukti dilakukan


pendidikan/penyuluhan kepada pasien

Pengisian informed consent disetiap tindakan kepada pasien harus


lengkap dan jelas.
Lakukan evaluasi terhadap informed consent

Pelaksanaan rujukan harus berdasarkan kebutuhan pasien. Selalu


menawarkan ke pasien apakah perlu dirujuk atau tidak dan dituliskan
didalam informed consent dan tersimpan dengan aman di Rekam Medis
pasiennya.

Pemahaman tentang SOP ini perlu ditingkatkan lagi sehingga pelaksanaan


SOP nya lebih maksimal. Lakukan simulasi bila pasien emergensi masih
kurang.

Hasil komunikasi dengan pihak rujukan perlu dicatat dalam rekam medis
atau log -book tersendiri. Bukti penerimaan pasien ditempat rujukan
harus diminta dan diarsipkan di Puskesmas.

Semua alasan pasien dirujuk , sarana dan tujuan serta kapan ditujuk harus
ditulis pada rekam medis.

Semua pasien yang dirujuk harus ada resume medisnya dan harus
diarsipkan di Rekam Medis.

Konsisten mengisi kondisi pasien didalam resume medis perlu dilakukan.

Konsisten mengisi tindakan lain yang dilakukan ke pasien didalam resume


medis.
Resume Medis pasien harus terisi kebutuhan pasien akan pelayanan lebih
lanjut.
Penerapan rencana layanan harus mengacu pada pedoman yang sudah
ditetapkan

Semua layanan yang diberikan kepada pasien harus didokumentasikan


dalam rekam medis

Perubahan layanan harus dicaatat dalam rekam medis.

Perubahan layanan harus dicaatat dalam rekam medis.

Semua pasien / keluarga harus memperoleh informasi sebelum


memberikan persetujuan mengenai tindakan yang akan dilakukan.

Kebijakan dan prosedur penangnanan pasien berisiko tinggi harus


disiapkan dan dipahami oleh petugas.
Segera dilaksanakan pemantauan terhadap indikator yang telah ditetapkan
baik kualitatif maupun kuantitatif

Data yang dibutuhkan untuk mengetahui pencapaian tujuan dan hasil


pelaksanaan layanan klinis perlu disediakan baik kuantitatif maupun
kualitatif.

Data yang telah dikumpulkan dilakukan analisa terhadapnya

Segera dilakukan tindak lanjut hasil analisis.

Pemahaman SOP identifikasi dan penanganan keluhan pasien / keluarga


perlu dipahami dengan jelas agar penerapannya di lapangan benar.

SOP harus dilengkapi dengan tata cara pengumpulan data keluhan pasien /
keluarga yang jelas agar memberikan hasil analisa yang valid.

Perlu didokumentasikan semua keluhan pasien dan tindak lanjutnya


Setiap petugas harus melakukan kegiatannya sesuai dengan SK dan SOP
yang telah dibuat.

SOP yang menjamin kesinambungan pelayanan segera dibuatkan.

ikuti SOP untuk semua tindakannya

Perlu disampaikan kepada semua pasien

Pemberitahuan harus disampaikan kepada semua pasien

Pemberitahuan harus disampaikan kepada semua pasien


Harus ada bukti monitoring berupa pencatatan vital sign dan berapa lama
waktu tunggunya.

Cantumkan secara detail teknik anastesi lokal dan sedasi

Agar ditulis pada RM ttg rencana pembedahan dan asuhan pembedahan

Semua penjelasan dicatat didalam Rekam Medik

Pasien diminta untuk menandatangani inform concent.

Pemahaman tentang prosedur pembedahan perlu dipahami dengan baik


dan benar.

Setiap kegiatan operasi catatannya harus terdokumentasi di rekam medik


pasien

Penyuluhan kepada pasien dan keluarga harus dilaksanakan sebagai bagian


dari upaya layanan klinis untuk mengubah perilaku.

Aspek yang dipersyaratkan harus tertulis dalam pedoman / materi


penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kepada pasien dan keluarga harus dilaksanakan dengan
konsisten dengan jadwal yang teratur.

Agar dilakukan penilaian efektifitas penyuluhan yang sudah dilakukan

Laksanakan sesuai SOP yang sudah dibuat


Peran petugas gizi dalam merencanakan pemberian asuhan gizi perlu
ditingkatkan lagi

Semua monitor asuhan gizi pasien yang dirawat dicatat didalam rekam
medis pasien.

Catatan tentang asuhan gizi pasien harus dapat dibuktikan didalam rekam
medis pasien.

Tindak lanjut terhadap umpan balik untuk pasien yang dirujuk kembali
harus tercatat di rekam medis pasien.

Lakukan evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan penyampaian informasi


kepada pasien.
Identifikasi kebutuhan pasien saat dirujuk dilakukan kepada semua pasien
rujukan.

Pemberian informasi tentang pilihan sarana rujukan harus disampaikan


kepada semua pasien / keluarganya secara konsisten.

Bukti persetujuan rujukan dari pasien / keluarga harus ada untuk semua
pasien yang dirujuk.
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan

Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Kab. Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Tanggal : 25 - 27 September 2017
Surveior : dr. Papilaya Johan MARS

KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan
laboratorium yang dapat dilakukan di
Puskesmas
EP 2 2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan
dan jam buka pelayanan

EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh


analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman

EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan


laboratorium dilakukan oleh petugas yang
terlatih dan berpengalaman
Jumlah

KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen

EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan


laboratorium

EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala


terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)

EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan


keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium

EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap


penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja

EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan


berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di
laboratorium

EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut


terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.

EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam


kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien
Jumlah

KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai
ambang kritis untuk setiap tes
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
dicatat di dalam rekam medis pasien
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring
Jumlah

KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia

EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi


sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label
secara lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi
berkala seperlunya
Jumlah

KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan
dilakukan tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya


pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah

KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program
keselamatan di Puskesmas
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan
pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan

EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis


tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah

KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat

EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan


dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat
Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah

KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep

EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang


menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat

EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak


terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur

EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak


menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)

EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan


obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat

Jumlah

KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat

EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan


persyaratan

EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai


dengan label obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi
penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien

EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang


kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan

EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang


penyimpanan obat di rumah
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak

EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai


kebijakan dan prosedur.
Jumlah

KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat

EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD


ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah

KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.

Jumlah

KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi

EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan


bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti


secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah

KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari
program keselamatan di Puskesmas, dan
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau
peralatan khusus untuk mengurangi risiko
(seperti apron timah, badge radiasi dan yang
sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk
prosedur baru dan bahan berbahaya
Jumlah

KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan

EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing


peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak
lanjut
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah

KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat
Jumlah

KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau
dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah

KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.

EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi


metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan.
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.
Jumlah
KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)

EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan


yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal

Jumlah

KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi
Jumlah

KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
berkas rekam medis dengan kejelasan masa
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah
KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan

EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut


kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis

EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan


rekam medis
Jumlah

KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas
dipantau secara rutin.
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah
listrik/api apabila terjadi kebakaran

EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,


pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan

EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan


perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya

EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan


tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan berbahaya

EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan


tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya

Jumlah

KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman

EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung


jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.
Jumlah

KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang
perlu disterilkan

EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap


pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi

Jumlah

KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah

KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.
EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kewenangan
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang
mencakup sertifikasi dan lisensi
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah

KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
secara berkala
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Jumlah

KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas

EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang


memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus

EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi


kewenangan khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

FAKTA DAN ANALISIS

Ada SK jenis pemeriksaan Laboratorium, SOP pemeriksaan lab,


dan brosur pelayanan laboratorium.

Petugas di laboratorium ada 2 orang yaitu Perawat dan tidak


berkompeten sesuai yang dipersyaratkan dan belum pernah
mengikuti pelatihan tentang laboratorium. Bekerja berdasarkan
pengalaman pernah bertugas di Laboratorium Puskesmas.
Pemeriksaan yang dilakukan hanya dengan menggunakan stik.

Petugas yang bertugas di laboratorium adalah seorang perawat


yang tidak memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dan
belum pernah mengikuti pelatihan tentang laboratorium dan
tidak berpengalaman.

Hasil interpretasi laboratorium dilakukan oleh yang bersangkutan


yang tidak kompeten.

Ada SK dan SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,


pengambilan dan penyimpanan spesimen, petugas dapat
memperagakan prosedur permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan spesimen sesuai dengan
SOP

Ada SOP pemeriksaan laboratorium dan petugas belum dapat


melakukan prosedur pemeriksaan laboratorium tersebut secara
keseluruhan karena tidak berkompeten.
Ada SOP pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan
laboratorium tetapi belum dilaksanakan.

Belum dilakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahan


hasil laboratorium.
Bila ada pasien rawat inap yang akan diperiksa darahnya maka
petugas laboratorium akan dipanggil untuk melakukan
pemeriksaan

Ada SOP pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi. Petugas


dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan laboratorium yang
berisiko tinggi, dalam hal ini saat pengambilan sputum, namun
tidak menjelaskan dengan tepat dan jelas apakah yang
bersangkutan memberikan pengarahan yang baik tentang
pengeluaran sputum yang benar oleh pasien

Ada SOP kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas. Petugas


dapat memperagakan penggunaan APD sesuai prosedur ketika
melakukan pemeriksaan berisiko tinggi, namun untuk
keselamatan petugas dalam penanganan bahan berbahaya
belum dipahami oleh petugas.

Ada SOP penggunaan alat pelindung diri, SOP pemantauan


terhadap penggunaan alat pelindung diri. Petugas dapat
memberikan penjelasan dan dapat menunjukkan catatan tentang
pemantauan terhadap penggunaan APD dan prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja, namun tidak dilakukan secara konsisten

Sudah ada SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan


limbah hasil pemeriksaan laboratorium, namun belum
disosialisasi dan dilaksanakan.

Ada SOP penggelolaan reagen. Petugas belum dapat menjelaskan


prosedur pengelolaan reagen sesuai SOP sehingga dapat terjadi
kesalahan pengambilan reagen yang sudah expired.

SOP pengelolaan limbah medis cair dari laboratorium belum ada


sehingga belum bisa dilakukan pemantauan dan tindak lanjut.

Ada SK tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan


laboratorium, ada SK tentang waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium untuk pasien urgen (cito). Petugas
yang ditanyakan dapat menjelaskan tentang penetapan waktu
baik hasil yang regular maupun yang cito
Ada SOP pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan
laboratorium untuk pasien urgen/gawat darurat. Petugas belum
melakukan pemantauan terhadap waktu penyampaian hasil
pemeriksaan lab cito tersebut.

Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium belum memenuhi


waktu yang ditetapkan.

Belum dilakukan proses koloboratif dalam menyusun hasil


laboratorium dan pelaporannya

Sudah ditetapkan nilai kritis untuk setiap jenis pemeriksaan /


test yang dilakukan di laboratorium.

SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium kritis belum


tersedia

Tidak ada pencatatan hasil laboratorium yang kritis di rekam


medis

Tidak ada proses monitor

Ada SK dan SOP penetapan reagentia esential yang harus


tersedia di laboratorium

Ada SK tentang kapan harus melakukan order stik pemeriksaan


laboratorium, namun dalam penelusuran tidak terdokumentasi
apa yang sudah dilakukan khususnya dalam pengadaan stik
pemeriksaan.

Ada SK dan SOP penyimpanan dan distribusi reagentia , namun


dalam pelaksanaannya tidak ada dokumentasi / pencatatan

Belum ada panduan untuk evaluasi reagentia , namun dari hasil


penelusuran tidak ditemukan reagen yang expired.

Bukti pelabelan dibuat lengkap dan akurat


Ada SK rentang nilai hasil pemeriksaan laboratorium

Ada format laporan hasil pemeriksaan laboratorium yang


memuat rentang nilai namun belum disertakan dalam catatan
klinis

Belum ada pasien yang membawa hasil pemeriksaam


laboratorium luar tetapi sudah ditetapkan rentang nilainya

Belum dibuat SOP sehingga belum bisa dilakukan evaluasi.

Tersedia SK dan SOP Pengendalian mutu Laboratorium

Tersedia SOP Kalibrasi, namun belum dilakukan kalibrasi dan


tidak ada bukti kalibrasinya.

Semua alat pemeriksaan di laboratorium belum dilakukan


kalibrasi karena dana yang belum tersedia

Tidak dilakukan perbaikan saat terjadi penyimpangan

PME belum dilakukan karena anggaran / dana belum dicairkan.


Surat pengajuan pelaksanaan PME sudah dikirim ke Dinas
Kesehatan.

Tersedia SOP rujukan laboratorium

Pemahaman petugas tentang PMI dan PME belum ada

Tersedia kerangka acuan program keselamatan/keamanan


laboratorium
Tersedia kerangka acuan program keselamatan/ keamanan
laboratorium

Tersedia SOP pelaporan program keselamatan dan pelaporan


insiden.

Tersedia SK dan SOP tentang penanganan dan pembuangan


bahan berbahaya

Belum dilaksankan manajemen resiko, identifikasi risiko, analisis


dan tindak lanjut risiko

Tersedia SOP orientasi prosedur dan praktik keselamatan, hanya


belum bisa dibuktikan

Sudah lama tidak dilaksanakan pelatihan dan pendidikan untuk


prosedur baru

Tersedia SOP Penilaian, pengendalian, penyediaan dan


penggunan obat, pengendalian obat sdh mempunyai sistem
yang baku ( FIFO & FEFO ). Petugas Farmasi dapat menjelaskan
dengan benar sistem yang digunakan. Stock opname sudah
dilakukan secara konsisten setiap bulan, sekaligus
memperhatikan expired obat. Dinas Kesehatan Kabupaten
diberikan Laporan Pemakaian dan Laporan permintaan obat
( LPLPO )

Tersedia penyediaan dan penggunaan obat

Tersedia SK penanggung jawab pelayanan obat

Tersedia SK dan SOP tentang penyediaan obat yang menjamin


ketersediaan obat

Ada permintaan obat dari UGD utk digunakan di Persalinan,


Rawat inap dan UGD sendiri. Dikontrol seminggu 2 kali oleh
penanggung jawab Farmasi.
Tersedia formularium di Puskesmas

Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan


obat di apotek/ loket obat dibandingkan dengan
formularium.
Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian
peresepan dengan formularium.

Tersedia SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi


resep. Resep dikeluarkan oleh dokter sedangkan bagi yang
mendapat delegasi wewenang menggunakan Surat Permintaan
Obat ( SPO )

Tersedia SK tentang persyaratan petugas yang berhak


menyediakan obat

Petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat belum


sesuai dengan kompetensinya.

Tersedia SK dan SOP Peresepan, pemesanan dan pengelolaan


obat

Tersedia SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat


kadaluarsa

Tidak ada bukti pengawasan oleh Dinas Kesehatan

Tersedia SK dan SOP peresepan obat psikotropika dan narkotika.


Kedua obat disimpan dalam lemari yang sama dengan 2 kunci
yang berbeda dan dipegang masing - masing oleh kepala
Puskesmas dan Penanggung jawab Farmasi.

semua obat yang dibawa oleh pasien rawat inap ditelaah oleh
dokter yang merawat dan bila dapat digunakan akan disampaikan
kepada petugas farmasi
Lemari narkotika belum memenuhi persyaratan dimana hanya
mempunyai 1 kunci dan dapat diakses langsung oleh petugas
Farmasi saja. Seharusnya terkunci dengan 2 kunci dengan 2
lemari dimana 1 lemari berada didalam lemari yang lain sesuai
dengan persyaratan dan dipegang oleh 2 orang yaitu Kepala
Puskesmas dan penanggung jawab Farmasi.

Terdapat SOP Penyimpanan obat

Penyimpanan dilakukan sesuai dengan persyaratan

Tersedia SOP Pemberian obat kepada pasien dan pelabelan.


Penyerahan obat sdh dilakukan dengan benar sesuai SOP.

Tersedia SOP pemberian informasi penggunaan obat namun


belum diikuti dengan langkah - langkah pembuktian bahwa
informasi obat sudah diberikan dan pasien sudah memahaminya
baik cara penggunaan, penyimpanan dan pelaporan efek
samping obatnya.

Belum dilakukan pemberian penjelasan tentang kemungkinan


terjadi efek samping obat dan belum dicatat bukti penjelasannya.

Belum dilakukan penjelasan tentang penyimpanan obat dirumah.

Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan obat yang


kadaluarsa

Tersedia bukti pelaksanaan obat kadaluwarsa / rusak yang dikirim


ke Dinas kesehatan untuk dimusnahkan.

Tersedia SOP pelaporan efek samping obat

Efek samping obat tidak terdokumentasikan di rekam medis


Belum ada kebijakan dan prosedur untuk mencatat, memantau,
dan melaporkan bila terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat

Belum dilaksanakan pencatatan kejadian kejadian efek samping


obat.

Ada SK dan SOP KNC

Kejadian KNC dalam pemberian obat tidak dicatat dan dilaporkan

Ada SK penunjukkan staf farmasi untuk melaporkan kejadian

Tidak ada informasi pelaporan dan bukti perbaikan

Ada SK dan SOP penyediaan obat-obatan emergensi di unit kerja


tetapi belum ada daftarnya. Ditelusur sudah tersedia disemua
unit sesuai SK namun tidak dalam kemasan yang mudah diakses
bila diperlukan dan akan sulit diambil obatnya bila segera
diperlukan.

Ada SK dan SOP penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan


namun belum dilaksanakan secara maksimal dan ditentukan cara
penyimpanannya agar tidak dicuri .

Ada SOP monitoring penyediaan obat emergensi tetapi belum


ada hasil monitoring dan tindak lanjut sesuai SOP
Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology


Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology


Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology

Tidak Dapat Dinilai ( TDD ) karena tidak ada pelayanan Radiology


Ada SK tentang kode klasifikasi diagnosis yang digunakan ( ICD
X ).

Sudah dibuat standarisasi kode klasifikasi yang disusun


Puskesmas.

Belum tersedia daftar singkatan - singkatan yang digunakan


dalam pelayanan sesuai standar nasional atau lokal.

Ada SK dan SOP tentang akses rekam medis

Petugas rekam medis paham akan kebijakan dan SOP rekam


medis dan sudah dijalankan dengan benar

Bukti sosialisasi ada pada notulen briefing

Petugas rekam medis belum paham akan kerahasiaan isi Rekam


Medik. Belum dibuat buku peminjaman rekam medik yang berisi
persyaratan peminjaman dan siapa yang berhak meminjam dan
kapan harus dikembalikan. SOP ini belum dijalankan dengan
benar.

SK rekam medik dan metode identifikasi ada. Ketentuan dalam


SK dengan pelaksanaan dilapangan sudah tersedia

SK sistim pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis


sudah ada. Pada penelusuran dilapangan ditemukan beberapa
rekam medik tidak pada tempatnya di rak. Hal ini akan
memperlambat pengambilan rekam medik pasien yang lain.

SOP penyimpanan rekam medis ada. Pelaksanaan dilapangan


sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
Ada SK tentang isi rekam medis, pelaksanaan dan kepatuhan
pengisian rekam medis secara lengkap belum dilakukan.
Persyaratan isi rekam medik sesuai yang ditetapkan belum
dikerjakan ( > 80 % ).

Belum dibuat SOP penilaian kelengkapan dan ketepatan isi


rekam medis. Belum dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekaman sesuai SOP dimana harus
sebanyak 10 % jumlah pasien yang datang setiap harinya.

Telah tersedia prosedur untuk menjaga kerahasiaan Rekam


Medik.

SOP pemantau lingkungan fisik belum ada. Pemantauan sudah


dilakukan dan pencatatannya lengkap.

SOP pemeliharaan pemantauan sistim instalasi listrik, air, ventilasi


gas dan sistim lain belum ada .

SOP penanggulangan kebakaran sudah tersedia dan sudah


dilakukan simulasi dengan Dinas Kebakaran . Peletakan APAR
sudah sesuai dengan ketentuan namun tidak dilengkapi ceklist
pemeliharaan APAR dan kapan dilakukan penggantian isi dari
APAR. Tata cara penggunaan APAR sudah ditempelkan didinding
disamping alat APAR. Jumlah APAR yang tersedia masih kurang
dan perlu ditambahkan 1 buah APAR lagi.

SK dan SOP pemeliharaan dan perbaikan ada namun belum


dilaksanakan

Bukti pelaksanaan pemantauan tidak ada

Dokumen pelaksanaan pemantauan belum ada


Sudah ada dibuat SK tentang kebijakan inventarisasi barang,
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya,
tetapi SOP nya belum jelas pelaksanaannya.

SK kebijakan dan pengendalian pembuangan limbah berbahaya


dan SOP sudah tersedia, namun staf layanan klinis belum
mengetahuinya karena belum disosialisasikan.

SOP pemantauan sudah ada, namun belum dilaksanakan secara


kontinyu.

Belum dilakukan pemantauan , evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan kebijakan.

Belum tersedia program keamanan lingkungan fisik puskesmas.

SK penanggung jawab pengelolaan fisik puskesmas belum ada.

Belum dibuat rencana program yang berisi perencanaan


,pendidikan,pelatihan petugas, pemantauan dan evaluasi .

Bukti pelaksanaan program, evaluasi dan tindak lanjut tidak ada.

Ada kebijakan berupa SK dan SOP memisahkan alat yang bersih


dan yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut serta alat alat yg
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya.
Ada SOP untuk sterilisasi alat yang dibuat oleh puskesmas
namun sebagian staf layanan klinis belum mengetahuinya.

Belum dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur


secara berkala.

SOP penangan bantuan peralatan ada, persyaratan fisik dan


petugas belum memenuhi kriteria yang seharusnya.

Inventarisasi peralatan klinis sudah dilakukan namun masih ada


peralatan yang rusak dan tidak berfungsi belum dilakukan
penentuan apakah perlu di perbaiki atau dihapus dari daftar
inventaris.
Tersedia SK penanggung jawab pengelola alat ukur namun
alat ukur belum dikalibrasi.

Ada sistem pencatatan untuk kontrol peralatan, testing dan


perawatan tetapi belum dilaksanakan.

Belum dilakukan pemantauan.

Ada SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak tetapi belum
dilaksanakan.

Telah dilakukan perhitungan kebutuhan tenaga klinis dan sudah


ada polanya tetapi belum sesuai.

SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan


kewenangan sudah ada, namun belum dilakukan penilaian
sesuai yang dipersyaratkan.

SOP kredensial dan tim kredensial belum tersedia.

Belum ada upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga klinis


agar sesuai persyaratan dan kualifikasi.
Evaluasi kinerja tenaga kesehatan dilakukan secara berkala
(setiap bulan).

Belum dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi

Sudah ada SK tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan dan


namun belum berperan aktif.

Belum tersedia informasi mengenai peluang pendidikan dan


pelatihan bagi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

Tidak ada dukungan dari puskesmas untuk memanfaatkan


peluang tersebut (dalam bentuk izin untuk meninggalkan tugas
terkait kegiatan tersebut)

Belum ada SOP evaluasi hasil mengikuti pendidikan dan


pelatihan.

Belum ada pendokumentasian pelaksanaan kegiatan pelatihan


yang dilakukan oleh tenaga kesehatan .

Belum tersedia uraian tugas dan wewenang setiap tenaga


kesehatan.

SK tentang pemberian kewenangan jika tidak tersedia tenaga


kesehatan yang memenuhai persyaratan sudah dibuat.

Belum ada penilaian kredential yang dilakukan oleh tim


kredensial.
Sudah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
uraian tugas dan wewenang bagi tiap tenaga kesehatan namun
tidak didokumentasikan
linis (MPLK).

REKOMENDASI

Segera direkruit seorang tenaga D3 Analis Kimia untuk memenuhi


kompetensi sebagai seorang penanggung jawab/petugas di laboratorium.

Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga laboratorium yang terlatih dan


berpengalaman

Tenaga kompeten dibutuhkan untuk menginterpretasi hasil pemeriksaan


laboratorium

Pelatihan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium perlu diberikan kepada


petugas laboratorium saat ini.

Lakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan prosedur


tersebut

Evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahan hasil laboratorium segera


dilakukan.
Perlu dijelaskan hingga pasien mengerti bagaimana cara mengeluarkan
sputum yang benar, dan memastikan bahwa yang dikeluarkan adalah
sputum dan bukan air liur

Pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan kerja dan bagaimana


penanganan bahan berbahaya perlu ditingkatkan.

Pemantauan harus dilakukan secara periodik

Segera dilaksanakan SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun juga


limbah medis cair lainnya karena belum tersedia IPAL.

Perlu dilakukan pemisahan pada reagens yang kadaluwarsa, dan


menempatkan/memberikan label dengan warna khusus reagensia yang
mendekati expired agar dapat menjadi perhatian

Lakukan pemantauan secara berkala terhadap pengelolaan limbah bila


SOP telah dibuat.
Segera melakukan pencatatan dan pelaporan dalam rangka pemantauan
terhadap waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium untuk
pasien urgen atau gawat darurat

Buat segera dokumentasi hasil pemantauan terhadap hasil pemeriksaan


laboratorium dalam kerangka waktu

Harus segera dilakukan proses koloboratif antara dokter, perawat dan


petugas Laboratorium untuk menentukan hasil laboratorium kritis demi
keselamatan pasien

Segera dibuatkan Prosedur penetapan siapa dan kepada siapa hasil


pemeriksaan kritis dilaporkan.

Lakukan pencatatan hasil laboratorium yang kritis setelah ditetapkan di


rekam medis pasien

Perlunya kesinambungan penilaian hasil monitoring dan ditindaklanjuti


dalam rapat

Dokumentasi pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan dengan baik dan


benar.

Lakukan dokumentasi untuk semua kegiatan ini.

Segera dibuat panduan untuk evaluasi reagentia untuk menjaga mutu


reagentia ( tidak expired ). Disarankan dicatat suhu didalam lemari
penyimpanan secara konsisten
Harus dicatat dalam catatan klinis pasien di rekam medis

Hasil laboratorium dari luar harus ada rentang nilai pemeriksaannya.

Segera dibuat SOP untuk mengevaluasi penggunaan rentang nilai hasil


pemeriksaan untuk perbaikan kedepan.

Lakukan kalibrasi alat di laboratorium bila dana telah tersedia.

Disarankan untuk segera dilakukan kalibrasi alat agar validitas hasil


pemeriksaan mencapai mutu yang diharapkan.

Lakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan

Bila dana tersedia disarankan untuk dilakukan kegiatan PME

Perlu dilakukan pelatihan dan penataran bagi petugas laboratorium


Laksanakan manajemen resiko, identifikasi risiko, analisis dan tindak
lanjut risiko

Bukti pelaksanaan program orientasi harus dibuat

Segera laksanakan pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru


Perlu dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat di
Apotek/loket obat dibandingkan dengan formularium

Segera dilakukan evaluasi dan tindaklanjut kesesuaian peresepan dengan


formularium

Sebaiknya direkruit petugas yang sesuai untuk kompetensinya di


apotek/farmasi.

Sebaiknya Dinas Kesehatan melakukan pengawasan terhadap


penggunaan dan pengelolaan obat di Puskesmas.
Segera dibuat lemari untuk penyimpanan obat Narkotika/psikotropika
sesuai yang dipersyaratakan yaitu lemari yang besar berisikan lemari kecil
dan masing- masing mempunyai kunci tersendiri. Kedua kuncinya
dipegang oleh 2 orang berbeda yaitu Penanggung jawab Farmasi dan
Kepala Puskesmas. Didalam lemarinya harus tersedia kartu stok obat
yang berisikan obat dan sesuai jumlahnya.

Disarankan untuk mencatat secara konsisten suhu lemari es bagi obat


dengan penyimpanan pada suhu tertentu. Perlu penambahan 1 unit AC
di gudang obat agar setiap pelaksanaan service AC suhu ruangan tetap
terjaga karena AC dapat digunakan bergantian.

Lakukan pembuktian bahwa informasi penggunaan obat sudah dilakukan


dan pasien sudah memahami apa yang dijelaskan.

Perlu diberikan penjelasan tentang efek samping obat kepada pasien dan
diminta tanda tangan pasien/ keluarganya sebagai bukti bahwa sdh
dilakukan penjelasan. Tanda tangan diberikan pada bagian belakang
resepnya dan ditabulasi tiap hari pada loogbook yang disiapkan.

Penjelasan penyimpanan obat dirumah perlu dilakukan agar obat bisa


terjaga mutunya dan tidak digunakan oleh orang lain

Disarankan untuk menggunakan label berwarna disetiap kemasan obat


sesuai expired datenya dengan warna yang berbeda untuk
mempermudah mengetahui kapan obat tersebut expired.

Efek samping obat dicantumkan di rekam medis


Segera dibuat kebijakan dan prosedur untuk mencatat, memantau dan
melaporkan bila ada efek samping.

Setiap kejadian efek samping obat perlu dicatat dan ditindak lanjuti
kepada Team Mutu

Kejadian KNC dalam pemberian obat harus dicatat dan dilaporkan tepat
waktu

Harus ada informasi pelaporan dan bukti perbaikan

Daftar obat-obatan emergensi harus disiapkan dan ditulis dilabelin pada


kit emergency dengan jumlah dan expired date. Setiap kali ada
penggunaan obatnya maka segera dilengkapi kembali.

Diterbitkan tata cara obat emergency disimpan, dijaga dan dilindungi


agar tidak dicuri atau disalah gunakan.

Harus dilakukan monitoring dan tindak lanjut


Agar dilakukan sosialisasi dan monitoring serta evaluasi atas kepatuhan
penulisan singkatan yang telah disiapkan.

Perlu dilakukan sosialisasi SOP ini untuk meningkatkan pemahaman


petugas.

Peletakan berkas rekam medik harus sesuai dengan pengaturan dan


tepat pada nomornya.
Kepatuhan pengisian berkas rekam medis dengan semua yang sudah
ditetapkan agar dapat dikerjakan dengan konsisten

Agar dilakukan penilaian terhadap pengisian RM sesuai yang


dipersyaratkan baik jumlah maupun kelengkapan pengisian Rekam
Medik. Kegiatan penilaian ini dilakukan setiap hari.

Segera dibuat SOP pematauan lingkungan dan dibuat jadwal


pemantauannya.

Segera dibuat SOP pemeliharaan dan pemantauan sistem instalasi listrik,


air, ventilasi gas dan sistem lainnya.

Ceklist pemeliharaan alat APAR disiapkan ditempat yang ditentukan juga


kapan pengulangan pengisian busa APAR dilakukan. Tambahkan 1 buah
APAR lagi untuk ditempatkan di ruang Perawatan dan sekitarnya.

SOP yang sudah tersedia agar dijalankan dengan konsisten

Segera disiapkan bukti pemantauan

Pelaksanaan pemantauan harus didokumentasikan.


SOP tentang Kebijakan inventarisasi, pengelolaan dan penyimpanan d
segern penggunaan bahan berbahaya sudah dibuat namun belum
disossialisasoa dibuat dan disosialisasikan.

Sosialisasi SOP ini agar lebih dipahami oleh staf puskesmas.

SOP pemantauan segera dilaksanakan dan dimonitor pelaksanaannya.

Setelah dinuat SOP pemantauan perlu dilakukan evaluasi dan tindak


lanjutnya.

Segera dibuatkan program keamanan lingkungan mencakup


perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas,
pemantauan dan evaluasi .

SK penanggung jawab pengelolaan fisik puskesmas segera dibuat.

Segera dibuatkan program keamanan lingkungan mencakup


perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas,
pemantauan dan evaluasi .

Program yang dibuat harus di monitoring , dievaluasi dan dilakukan


tindak lanjut.
Sosialisasi SOP ini agar diketahui oleh seluruh staf klinis

Lakukan pemantauan dan didokumentasikan.

Petugas yang berkaitan dengan operasionalisasi alat segera disiapkan

Segera ditentukan klasifikasi alat yang sudah terpakai agar bisa


ditindaklanjuti keberadaannya.

Segera dilakukan kalibrasi bagi alat yang belum dikalibrasi.

Lakukan kontrol peralatan , testing dan perawatan secara rutin sesuai


dengan ketentuan yang ditetapkan.

Lakukan pemantauan .

SOP harus dilaksanakan dan didokumentasikan

Pola ketenagaan diperbaiki sesuai persyaratan

Dilakukan penilaian sesuai yang dipersyaratkan

SOP segera dibuat.

Lakukan upaya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan sesuai


persyaratan dan kualifikasi.
Harus dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi.

Tenaga Kesehatan harus berperan aktif dalam meningkatkan mutu


layanan klinis.

Harus disiapkan informasi yang diberikan secara berkala untuk karyawan


puskesmas mengikuti pendidikan atau pelatihan

Perlu adanya dukungan dari pimpinan puskesmas untuk kegiatan ini.

SOP evaluasi segera dibuat dan setiap dilakukan evaluasi penerapan hasil
pendidikan atau pelatihan perlu ada bukti pelaksanaannya.

Dokumentasi dilakukan kepada semua tenaga kesehatan yang dilatih atau


mengikuti pendidikan

Segera dibuat uraian tugas dan wewenang setiap tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan yang diberi kewenangan khusus perlu dinilai oleh Tim
Kredensial
Evaluasi dan tindak lanjut harus didokumentasikan.
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Kesela

Puskesmas : Merapi II
Kab./Kota : Kab. Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Tanggal : 25 - 27 September 2017
Surveior : dr. Papilaya Johan MARS

KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Adanya peran aktif tenaga klinis dalam
merencanakan dan mengevaluasi mutu
layanan klinis dan upaya peningkatan
keselamatan pasien.

EP 2 2. Ditetapkan indikator dan standar mutu


klinis untuk monitoring dan penilaian mutu
klinis.

EP 3 3. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan


pelaporan mutu klinis dilakukan secara
berkala.
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.

EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi


terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).
EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
dilakukan analisis dan tindak lanjut.

EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam


pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan
ditindaklanjuti.

EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya


untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya
peningkatan keselamatan pasien direncanakan,
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti

Jumlah

KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
dalam penyusunan indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan

Jumlah

KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan upaya keselamatan pasien.

EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.

EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan


sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti

Jumlah

KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi
EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
memahami pentingnya peningkatan mutu dan
keselamatan dalam layanan klinis
EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menetapkan pelayanan prioritas yang
akan diperbaiki
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis melaksanakan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis sesuai dengan rencana

EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan
dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan
proses pelayanan
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan
yang jelas

EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan


dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati bersama
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan
pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
indikator keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah

KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai

EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan


mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan
tenaga profesi kesehatan yang terkait

Jumlah

KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dikumpulkan secara periodik

EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien didokumentasikan
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dianalisis untuk menentukan rencana
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien

Jumlah

KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung
jawab tim
EP 4 4. Ada rencana dan program peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun

Jumlah

KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan secara teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan
untuk menetapkan masalah mutu layanan
klinis dan masalah keselamatan pasien
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah

EP 4 4. Ditetapkan program-program perbaikan


mutu yang dituangkan dalam rencana
perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya
EP 6 6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan yang
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan

EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil


pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan indikator-indikator
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
untuk menilai adanya perbaikan
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian terhadap
keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi dan komunikasi tersebut
EP 4 4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).

FAKTA DAN ANALISIS

Ada SK yang di dalamnya ada pengaturan tentang kewajiban


tenaga klinis. Petugas kesehatan dilibatkan dalam perencanaan
dan evaluasi. Ada pertemuan Tim Mutu dengan petugas
kesehatan di unit pelayanan untuk berperan dalam pertemuan
dan pelayanan klinis dalam rangka peningkatan mutu

Belum dilakukan pertemuan antara kepala Puskesmas, tim


mutu dan penanggungjawab unit untuk membicarakan
penentuan prioritas indikator. Penetapan prioritas indikator
mutu klinis di Puskesmas belum dilakukan.

Belum dilakukan pengumpulan data indikator mutu klinis


sehingga belum bisa dilakukan analisis dan belum dilaporkan.

Belum dilakukan evaluasi secara periodik terhadap hasil


monitoring dan penilaian mutu klinis.

Telah dilakukan identifikasi atas : Kejadian tidak diharapkan


( KTD ), Kejadian tidak cedera ( KTC ), Kondisi Potensial Cedera
( KPC ), maupun Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) tetapi belum
dilakukan di semua unit pelayanan.

Sudah ada SK penanganan KTD, KPC, KNC dan KPC serta


format dan pelaporan tetapi belum disosialisasi sehingga
pemahaman masih kurang.

Ada bukti analisa dan tindak lanjut insiden KTD, KNC, KPC. Tapi
tidak konsisten dilakukan. Saat ditanyakan kepada ketua tim
mutu yang bersangkutan turut terlibat dalam analisis dan
penentuan rencana tidak lanjut terhadap insiden yang terjadi

Ada panduan manajemen risiko, ada bukti identifikasi, analisis


dan tindak lanjut risiko klinis, dan dievaluasi. dilakukan tiap 3
bulan, ada sk ttg penerapan manajemen risiko klinis. FMEA
Belum dilakukan.

Sudah dilakukan analisis risiko dan upaya untuk meminimalkan


risiko pelayanan klinis tetapi belum semua unit pelayanan
dianalisis.
Belum tersedia data KTD, KTC, KPC dan KNC dari semua unit
layanan sehingga belum bisa dilakukan analisa.

Sudah dilakukan evaluasi terhadap perilaku petugas dalam


klinis yang mencerminkan budaya keselamatan dan budaya
mutu tetapi belum ke semua petugas

Sudah ada upaya penerapan budaya mutu dan keselamatan


pasien tetapi belum maksimal.

Belum ada penyusunan indikator perilaku tenaga klinis dalam


kegiatan peningkatan mutu

SK Tim Mutu sudah ada namun belum meliputi Admen dan


UKM.

Tersedia kerangka acuan ,perencanaan program peningkatan


mutu klinis dan keselamatan pasien, terdapat bukti
pelaksanaan.

Baru sebagian Program kegiatan tersebut dilakukan sesuai


rencana dan dievaluasi serta ditindaklanjuti

Belum ada bukti penetapan pelayanan prioritas dengan kriteria


pemilihannya yang jelas Tim untuk memutuskannya dan tidak
ada notulennya.

Tersedia dokumentasi penggalangan komitmen, pelaksanaan


sosialisasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien, namun
notulen sosialisasi belum ada dan belum dipahami secara
menyeluruh oleh staf klinis.
Sebagian besar petugas pemberi layanan klinis tidak memahami
tentang peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis menetapkan


pelayanan prioritas yang akan diperbaiki. Notulen kegiatan ini
tersedia.

Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis telah


menyusun rencana perbaikan pelayanan prioritas, namun
sasarannya belum jelas.

Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis belum


melaksanakan kegiatan perbaikan pelayanan klinis sesuai
dengan rencana.

Evaluasi pelaksanaan kegiatan perbaikan klinis belum


dilakukan.

Ada Panduan Praktik Klinis dan SOP layanan klinis

Sudah ada bukti pembahasan SOP pelayanan klinis dan telah


dibuat standar/prosedur layanan klinis dengan referensi yang
jelas ( Permenkes no 5 thn 2014 )
Ada dokumen eksternal yang menjadi acuan dalam
penyusunan standar pelayanan klinis.
Ada SOP tentang prosedur penyusunan layanan klinis namun
belum dipahami oleh seluruh staf yang terlibat
Penyusunan pedoman/SOP layanan klinis sudah sesuai
prosedur.

Ada SK tentang indikator mutu layanan klinis tetapi proses


penetapannya tidak bisa dibuktikan.

Ada SK tentang sasaran keselamatan pasien namun dalam


penetapannya tidak melalui rapat yang membahasnya. Notulen
rapat tdk ada.

Belum dilakukan pengukuran mutu layanan klinis sehingga


monitoring dan evaluasinya belum dapat dilakukan
Belum dilakukan pengukuran terhadap indikator keselamatan
pasien sebagaimana tercantum dlam pokok pikiran

Telah ditetapkan target mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien yang akan dicapai tetapi tidak ada notulen rapatnya dan
bukti kegiatan pelaksanaan penetapannya.

Belum disiapkan target yang rasional dengan metode


pengukurannya.

Semua tenaga profesi kesehatan dilibatkan dalam proses


penetapan target. Bukti pelaksanaan ada.

Belum dilakukan pengumpulan data mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien secara periodik sesuai prioritas unit layanan
yang ditetapkan.

Tidak ada bukti dokumentasi pengumpulan data layanan klinis

Belum ada bukti analisis dan penyusunan rencana peningkatan


mutu.

Ada SK tentang peningkatan mutu puskesmas dan


keselamatan pasien dan telah memuat kewajiban semua pihak
yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu.

Ada SK tim peningkatan mutu pelayanan klinis tetapi uraian


tugas dan program kerja tidak lengkap dan belum
disosialisasikan kepada semua anggota tim

Ada uraian tugas dari masing masing penanggungjawab tetapi


sebagian besar ( 5 dari 8 anggota ) yang belum memahami
tugasnya
Belum ada rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien .

Belum dilakukan monitoring mutu layanan klinis dan


keselamatan secara teratur

Belum dilakukan analisis, kesimpulan dan rekomendasi,


monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.

Belum dilakukan analisis penyebab masalah karena masalah


belum ada.

Belum ditetapkan program- program perbaikan mutu yang


dituangkan dalam rencana perbaikan mutu.

Tidak ada rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien yang dilakukan secara berkesinambungan

Ada SK penanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan


perbaikan yang direncanakan tetapi belum disosialisasikan

Ada SK penanggung jawab untuk memantau pelaksanaan


kegiatan perbaikan yang direncanakan tetapi belum
disosialisasikan

Belum ada tindak lanjut terhadap hasil pemantauan upaya


pemantauan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.

Petugas belum melakukan pencatatan peningkatansetelah


pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.

Belum dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan


menggunakan indikator - indikator mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien untuk menilai adanya perbaikan.

Belum ada hasil perbaikan sehingga belum ditindaklanjuti

Belum dilakukan pendokumentasian terhadap keseluruhan


upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Telah ditetapkan kebijakan dan prosedur distribusi informasi
dan komunikasi hasil - hasil peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien

Belum dilakukan sosialisasi proses dan hasil kegiatan


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
kepada semua petugas

Evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi hasil kegiatan


peningkatan mutu layanan klinis belum dilakukan.

Pelaporan hasil peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten belum
dilakukan .
ntan Pasien (PMPK).

REKOMENDASI

Segera lakukan pertemuan antara Kepala puskesmas dan Tim mutu serta
jajaran layanan klinis untuk menetapkan indikator mutu klinis. Undangan dan
notulen rapat disiapkan sebagai bukti proses pelaksanaannya.

Segera dilakukan pengumpulan data indikator mutu klinis dan lakukan analisis
secara berkala.

Segera dilakukan evaluasi secara periodik terhadap hasil monitoring dan


penilaian mutu klinis.

Lakukan kegiatan ini disemua unit

Sosialisasi perlu dilakukan lagi untuk meningkatkan pemahaman petugas.

Analisis dilakukan di semua unit layanan prioritas secara konsisten

FMEA segera bisa dilakukan untuk salah satu unit yang diprioritaskan.

Analisis dilakukan di semua unit layanan prioritas


Segera lakukan pengumpulan data KTD, KTC, KPC dan KNC dari semua unit
layanan klinis.

Semua petugas harus dilakukan evaluasi perilakunya

Penerapan budaya mutu dan keselamatan pasien harus dilakuakan secara


berkesinambungan dan konsisten serta menyeluruh.

Segera dilakukan penyususnan indikator perilaku tenaga klinis dengan kajian


yang benar.

SK Tim mutu perlu diubah agar dapat meliputi ke tiga POKJA yang ada.

Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan sesuai rencana , dievaluasi dan


ditindaklanjuti secara menyeluruh

Lakukan penetapan pelayanan yang diprioritaskan dalam rapat dan ada


notulennya.

Pelaksanaan sosialisasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien harus


dilengkapi dengan adanya notulen. Pemahaman perlu diukur agar
peningkatan mutu dan keselamatan pasien menjadi budaya di semua staf
puskesmas.
Seluruh petugas pemberi layanan klinis harus memahami pentingnya
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.

Rencana perbaikan pelayanan klinis harus berdasarkan data sebelumnya


sehingga sasaran yang disusun menjadi lebih jelas.

Segera kepala puskesmas dan tenaga klinis melaksanakan kegiatan perbaikan


pelayanan klinis sesuai dengan rencana.

Semua kegiatan harus dievaluasi secara konsisten

Sosialisasi SOP perlu dilakukan secara konsisten agar pemahaman akan


terwujud pada setaip petugas.

Siapkan bukti penetapan indikator mutu layanan klinis

Seharusnya dilakukan pada setiap rapat penentuan sasaran keselamatan ada


bukti notulennya.

Lakukan pengukuran terhadap indikator - indikator yang ditetapkan kemudian


dilakukan analisanya dan tindaklanjutnya.
Lakukan pengukuran terhadap indidkator keselamatan pasien sebagaimana
tercantum dalam pokok pikiran.

Setiap melakukan kegiatan berupa penetapan target mutu harus disertai


bukti pelaksanaannya berupa notulen rapat dan undangan pelaksanaannya.

Tetapkan target yang rasonal dan siapkan cara pengukurannya yang


disampaikan kepada setiap petugas layanan klinis ( sosialisasi )

Semua tenaga profesi kesehatan harus dilibatkan dalam proses penetapan


target

Segera lakukan pengmpulan data mutu klinis

Dokumentasikan data yang dikumpulkan

Bukti analisis dan data untuk penyusunan rencana peningkatan mutu harus
lengkap

Sosialisasikan semua uraian tugas yang telah ditetapkan kepada semua


anggota tim.

Tugas dari masing - masing penanggung jawab harus dilaksanakan dengan


baik dan benar.
Rencna dan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien segera
dibuat dengan proses yg benar.

Segera dilakukan pengumpulan data monitoring layanan klinis dan


keselamatan pasien secara teratur.

Dilakukan analisis, kesimpulan dan rekomendasi,mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien secara menyeluruh yang sudah dikumpulkan.

Analisis masalah segera dilakukan bila data sudah dikumpulkan dan sudah
diketahui masalahnya.

Program perbaikan mutu segera dibuat

Segera dibuatkan rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien yang dilakukan secara berkesinambungan

Lakukan sosialisasi terhadap apa yang sudah ditetapkan

Lakukan sosialisasi terhadap apa yang sudah ditetapkan

Lakukan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan upaya peningkatan mutu


layanan dan keselamatan pasien.

Segera dilakukan pencatatan peningkatan mutu setelah pelaksanaan kegiatan


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.

Lakukan evluasi terhadap hasil penilaian.

Ditindaklanjuti bila sudah ada hasil perbaikannya

Segera dilakukan pendokumentasian terhadap keseluruhan upaya


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Segera lakukan sosialisasi proses dan hasil kegiatanpeningkatan mutu

Evaluasi terhadap pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan

Pelaporan hasil peningkatan mutu layanan klinis segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai