Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

MUSIK UNTUK ANAK USIA DINI

Kamtini. S.Pd/ Anada Leo Virganta,M.Pd

DI SUSUN OLEH:

Nama : Siti Nurhayatun

Nim :1185013002

Reg :Pg.Paud A 2018

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

UNIMED 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kami hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical book report ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kamtini S,Pd, M.Pd/Anada Leo
Virganta,M.Pd selaku dosen mata kuliah Musik Untuk Anak Usia Dini yang telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan tugas critical book report ini.
Saya berharap dengan saya membuat Critical Book Report ini dapat membantu, juga
memberikan wawasan baru pada para pembaca mengenai tentang Bermain pada anak usia dini
yang dapat lebih menunjang cara berfikir dan berkreatifitas dengan baik. Semoga hasil Critical
Book Report ini dapat dipahami dengan baik juga dapat digunakan dalam pengajaran di kelas
PAUD, kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata-kata yang kurang
berkenan,saya berharap mendapatkan kritik atau saran yang membangun untuk lebih baik
kedepannya.

Medan,September 2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.I Rasionalisai Critical Book Report ...................................................................................... 4

1.2 Tujuan Critical Book Report .............................................................................................. 4

1.3 Manfaat Critical Book Report ............................................................................................ 4

BAB II RINGKASAN BUKU ................................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 11

3.1 Kelebihan Buku ................................................................................................................. 11

3.2 Kekurangan Buku .............................................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 12

4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 12

4.2 Saran .................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memeberikan pengajaran musik di sekolah disadari oleh penguasaan pengetahuan dan
keterampilan dalam musik, dan harus pula mengetahui alas an mengapa anak-anak harus
mendapatkan pengajaran itu.

Semenjak adanya manusia di bumi ini dengan peradabannya yang sangat primitive
sampai dengan kebudayaannya yang sangat canggih sekarang ini musik hamper selalu digunakan
untuk bermacam-macam upacara. Bahkan untuk merayakan atau memperingati peristiwa penting
dalam kehidupan pribadi seseorang pun hamper selalu diisi dengan musik. Dunia disekeliling
kita hampir dipenuhi oleh musik. Rupanya musik sudah menjadi bagian dari kehidupan ini. Salah
satu fungsi pendidikan adalah memeperkenalkan anak kepada kehidupan lingkungannya. Itulah
sebabnya kita harus memberikan pengajaran musik kepada anak-anak.

Disamping itu lazim pula bagi setiap orang untuk mengungkapkan perasaan melalui
bentu-bentuk seni. Musik merupakan salah satu bentuk seni sebagai bahasa emosi yang bersifat
universal. Orang dapat mengungkapkan emosinya melalui musik. Kemampuan untuk
mengungkapkan emosi melalui musik ini merupakkan keterampilan yang unik terhadap
perasaan.

1.2 Tujuan
1. Menyelesaikan tugas Critical Book Report Pendidikan Kesenian Musik
2. Mengetahui pokok-pokok yang terdapat dalam Critical Book Report Pendidikan
Kesenian Musik
3. Mengetahui pentingnya mempelajari Pendidikan Kesenian Musik
1.3 Manfaat
1. Mengetahui identitas buku Pendidikan Kesenian Musik di perguruan tinggi
2. Mengetahui materi dalam buku Pendidikan Kesenian Musik di perguruan tinggi
3. Mengetahui materi yang tersajikan di buku dan mengetahui materi yang tidak tersajikan
yang seharus nya di sajikan
4. Mengetahui Kelebihan dan kelemahan buku.
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 RINGKASAN BAB I ISI / MATERI PROGRAM PENDIDIKAN MUSIK

Bab 1 membahas tentang bagaimana anak-anak menanggapi musik. Anak-anak


menanggapi musik dengan inuisinya, tetapi tingkat mutu tanggapannya itu tergantung kepada
tingkat pengetahuan dan pengertiannya tentang unsur-unsur musik dan susunannya yang
membeentuk musik itu, tingkat keterampilan yang dikuasainya untuk menyajikan musik, dan
jumlah pembendaharaan komposisi musik atau lagu yang dimilikinya. Pemahaman yang
bermakna tentang pengajaran musik, karena unsur-unsur musik inilah yang harus ditanamkan,
dipupuk, ditingkatkan dan dikembangkan dalam pengajaran musik. Dengan demikian jawaban
atas pertanyaan apa yang harus diberikan dalam pengajaran musik telah diperoleh, yaitu unsur-
unsur musik yang esensial yang secara kesatuan membentuk sebuah komposisi musik atau lagu.

Unsur-unsur musik itu terdiri atas beberapa kelompok yang secara bersama membentuk
sebuah lagu atau komposisi musik. Semua unsur musik itu berkaitan erat dan sama-sama
mempunyai peranan penting dalam sebuah lagu, meskipun dalam pengajaran musik pembahasan
musik kita memusatkan perhatian ini kita anggap seolah-olah terpisah-pisah. Setiap kali
pembahasan musik kita memusatkan perhatian kepada unsur musik saja. Akan tetapi karena
semua unsur itu berkaitan erat, maka dalam membahas sebuah unsur musik mungkin pula kita
akan menyinggung unsur yang lain. Urutan pengelompokan unsur-unsur musik itu dapat
berbeda-beda sesuai dengan pandangan orang yang menyusunnya. Pada dasarnya unsur-unsur
musik itu dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu unsur-unsur pokok yang terdiri atas
irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan unsur-unsur ekspresi yang terdiri atas tempo,
dinamik, dan warna nada.

Pengalaman musik ialah penghayatan suatu lagu melalui kegiatan mendengarkan,


bernyanyi, bermain musik, bergerak mengikuti musik, membaca musik, sehingga anak-anak
mendapat gambaran menyeluruh tentang ungkapan lagu tersebut. Pengalaman musik dengan
pengamatan yang sadar akan meninggalkan perbendaharaan bermacam-macam unsur musik
yang kaya ini akan mendorong anak untuk menciptakan pola-pola irama dan pola melodi baru
mulai dari tingkat yang sederhana mungkin. Tanpa memiliki perbendaharaan unsur-unsur musik
yang sulit ini bagi kita untuk mengharapkan kreativitas anak dalam pengajaran musik.

Bernyanyi merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Oleh sebab itu bernyanyi merupakan kegiatan yang penting di sekolah. Anak-anak menyenangi
kegiatan bernyanyi, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Pada
mulanya anak sering mendengar senandung atau nyanyian ibunya waktu mengendong dan
menidurkannya, atau lagu bermain-main dari saudara-saudaranya di rumah. Di samping itu
siaran radio dan siaran televisi sering pula mendengarkan musik, yang semuanya memperkaya
pengalaman musik anak itu. Anak-anak senang sekali meniru-niru apa yang didengar dan
dilihatnya.

2.2 RINGKASAN BAB II DASAR-DASAR TEKNIK BERNYANYI

Bab 2 menjelaskan tentang bagaimana teknik dasar bernyanyi. Bernyanyi adalah suatu
bentuk kegiatan seni bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia
melalui suarnya. Suara itu adalah bunyi yang dihasilakn oleh selaput suara yang bergetar, yang
terletak dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh aliran udara pernafasan dari paru-paru. Suara
digunakan manusia untuk berbicara sehari-hari. Aliran udara yang diperlukan untuk berbicara
tidak memerlukan teknik pernafasan yang khusus. Akan tetapi untuk bernyanyi diperlukan
uadara yang lebih banyak dari jumlah udara untuk berbicara biasa, karena suara yang dihasilakn
harus penuh, pada umumnya lebih panjang serta dengan gema yang indah. Udara yang lebih
banyak itu dapat menggetarkan selaput suara dengan teratur tetapi tetap hemat.

Untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bernyanyi diperlukan teknik


bernyanyi yang melibatkan bagian-bagian dalam dari badan, pusat saraf, jaringan otot, paru-paru,
selaput suara, ekspresi wajah, sinar mata, semuanya bekerja dengan refleks. Badan merupakan
alat musik bagi seorang penyanyi, sama halnya dengan alat musik seperti biola bagi seorang
pemain biola. Oleh karena itu seorang penyanyi haruslah menjaga dan merawat alat musiknya ini
agar tetap sehat dan kuat.

Seorang penyanyi hendaknya dapat menyelami maksud pikiran dan perasaan isi
pengarang lagu,sehingga ia dapat menghayatinya dalam ungkapan pikiran daan dan perasaannya
sendiri. Suatu nyanyian yang baik, yang diungkapkan dengan imbangan perasaan yang
sempurna, akan menggugah perasan pendengar, walaupun pendengar itu sendiri tidak dapat
melahirkan ungkapan seperti itu melalui alat yang sama. Nyanyian yang dapat menggugah
perasaan ini akan membuai si pendengar, memberi kepuasan kepada jiwa mereka, dan akan
meninggalkan kesan yang mendalam.

Walaupun ungkapan pikiran dan perasaan manusia melalui lagu-lagu itu banyak sekali
macam ragam tingkat kejiwaannya, agar lebih mudah dipahami, lagu-lagu wajib yang kita
nyanyikan kita kelompokkan atas dua mavam ungkapan secara garis besar lebih dulu. Kelompok
tersebut terdiri dari kelompok lagu-lagu perjuangan yang harus dinyanyiakn dengan ungkapan
yang gagah dan bersemangat, dan kelompok lagu-lagu yang harus dinyanyikan dengan ungkapan
yang tersambung halus.

Pada umumnya semua orang dapat bernyanyi. Suara yang belum baik dapat diperbaiki
dengan mempelajari teknik bernyanyi, beusaha mencari resonansi yang tepat, berlatih dengan
tekun, sampai dapat menghasilakn suara yang bermutu baik. Mempelajari teknik bernyanyi
antara lain adalah mempelajari cara mengatur penggunaan resonantor ddalam badan bernyanyi.
Resonantor dalam badan itu dapat dikelompokkan atas tiga bagian, yaitu rongga dada sebagai
resonansi bawah, rongga mulut dan kerongkongan sebagai resonantor tengah, dan semua rongga
di atas rongga mulut dan kerongkongan di dalam kepala sebagai resonantor atas. Sesuai dengan
kerja yang lebih banyak pada salah satu kelompok resonantor ini maka suara yang dihasilkan
akan menjadi tiga kelompok pula, yaitu suara register tengah, suara register kepala, dan register
dada.

2.3 RINGKASAN BAB III PEMBAHASAN UNSUR-UNSUR MUSIK

Bab 3 membahas tentang apa saja pembahasan unsur-unsur yang terdapat dalam musik.
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam seni. Irama dalam musik
terbentuk dari perpaduan sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu
atau panjang pendeknya., membentuk pola irama yang bergerak menurut pulsa salam ayunan
birama. Gerak pulsa ini berkaitan pula dengan kecepatan yang disebut tempo.Bagian-bagian dari
irama itu bermakna bagi kita jika kita telah mengalami serta menghayatinya dalam lagu.

Melodi ialah susunan rangkaian nada ( bunyi dengan grtaran teratur) yang terdengar
berurutan serta berirama,dan mengungkapkan suatu gagasan. Bunyi adalah peristiwa getaran.
Getaran bunyi dapat cepat dapat pula lambat. Jika suatu sumber bunyi bergetar dangan cepat
maka bunyi yang dihasilkannya tinggi, umpamanya bunyi gerincingan. Jika grtaran sumber
bunyi itu lambat, maka bunyi yang kedengaran rendah, umpamanya bunyi tambur besar.

Nada ialah bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi yang bergetar dengan
kecepatan getar yang teratur. Kecepatan getar sumber bunyi ini dinamakan frekuensi, dapat
diukur dengan menghitung jumlah getarnya dalam satu detik.

Harmoni atau paduan nada ialah bunyi nyanyian atau permainan musik yang
menggunakan dua nada atau lebiih, yang berada tinggi nadanya dan kita dengar serentak. Dasar
harmoni ini adalah trinada atau akor.

Trinada atau akor ialah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada
dengan nada terts dan kuinnya, atau dari salah satu nada dengan tertsnya dan berikutnya terts
nada dari nada yang baru, sehingga dikatakan juga dikatakan terts bersusun. Trinada atau akor
diberi nomor dengan angka romawi sesuai dengan tingkat dasarnya dalam tangga nada. Angka
romawi besar menunjukkan trinada/akor Mayor, dan angka romawi kecil menunjukkan
trinada/akor minor.

Bentuk/struktur lagu ialah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu
lagu sehingga menghasilakn suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan
lagu ini mencakup pengulangan suatu bagian ( repetisi), pengulangan dengan macam-macam
perubahan (variasi, sekuens), atau penambahan bagian baru yang berlainan atau berlawanan (
kontras), denggan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya.
Untuk memudahkan pengertian kita, struktur musik ini dapat diperbandingkan dengan struktur
bahasa yang sudah kita kenal.

Ekspresi dalam musik ialah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua
nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam
pengelompokan frase ( phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi.

Tempo ialah kecepatan suatu lagu, dan perubahan-perubahan kecepatan lagu itu. Untuk
menuliskannya dipakai tanda-tanda atau istilah tempo. Istilah-istilah ini menggunakan bahasa
Itali, tetapi sekarang sudah menjadi istilah musik yang resmi dipakai secara umum.
2.4 RINGKASAN BAB IV PRNGAJARAN MUSIK DI SEKOLAH DASAR MELALUI
KEGIATAN PENGALAMAN MUSIK

Pengajaran musik ialah pengajaran tentang kemampuan bermusik dengan memahami arti
dan makna dari unsur-unsur musik yang membentuk sutau lagu atau komposisi musik, yang
disampaikan kepada murid melalui kegiatan-kegiatan pengalaman musik. Unsur-unsur musik
sebagai materi pengajaran musik itu merupakan suatu kesatuan yang berkaitan erat, membentuk
sebuah lagu atau komposisi musik. Untuk kepentingan pembahasan materi pengajaran musik,

Kegiatan pengalaman musik merupakan kegiatan belajar aktif dengan menggunakan


lagu-lagu atau komposisi musik sebagai bahan pengajaran. Lagu-lagu yang dipilih haruslah yang
berisi materi pengajaran yang akan dibahas sesuuai dengan tingkat perkembangan dan
kematangan murid, dan yang secara uum disenangi oleh murid-murid. Setelah murid mengalami
dan menghayati lagu atau komposisi musik yang digunakan barulah kita membahas materi
pengajaran yang terdapat didalam lagu, yaitu yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok
bahasan yang akan dipelajari.

Calon guru musik dianjurkan untuk sebanyak mungkin menghadiri dan mengamati
guru-guru yang telah berhasil baik dalam pengajaran musik. Perhatikanlah faktor-faktor yang
telah berhasil baik dalam pengajaran musik. Akan tetapi haruslah diingat bahwa tidak mungkin
cara guru yang telah berhasil itu ditiru bulat-bulat secara keseluruhan. Pribadi manusia itu
berbeda-beda. Tidak ada dua manusia yang sama betul di atas dunia ini. Calon guru dapat meniru
cara-cara yang telah membawa keberhasilan itu,yang sesuai denggan pribadinya. Gunakanlah
segi kekuatan yang dipunyai, dan janganlah takut-takut menggunakan cara-cara sendiri yang
sesuai dengan kekuatan pribadi itu, asal dalam pelaksanaannya selalu mengarah kepada tujuan
yang ingin dicapai.

Anak-anak memiliki kebutuhan sosial dan kebutuhan emosi yang berbeda-beda. Anak
kecil masih egosentris,mungkin belum dapat menikmati kegiatan-kegiatan musik yang dilakukan
bersama-sama. Anak yang nlebih besar mempunyai kebutuhan sosial yang lebih tinggi, dan
mmenyenangi kegiatan-kegiatan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama. Guru musik
haruslah selalu memperhatikan kebutuhan sosial anak yang berbeda-beda ini, dan berusaha untuk
memenuhinya. Pengajaran musik yang ideal mengunakan unsur-unsur musik yang terdapat
dalam lagu yang digunakan sebagai bahan untuk pengalaman musik seperti irama, melodi,
harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi, untuk dianalisis sampai memperoleh kesimpulan
pada tingkat berpikir abstrak, melambangkan, dan menuliskan notasinya.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku

1. Judul buku : Pendidikan Kesenian 1 ( Musik)


2. Judul buku : Pendidikan Kesenian 1 ( Musik)
3. Pengarang : Jamalus Hamzah Busroh
4. Penerbit : unimed press
5. Tahun Terbit : 2009
6. Kota Terbit : Jakarta
7. Tebal Buku : 165 Halaman
2. Kelebihan buku
1. Buku ini telah terperinci dengan baik
2. EYD buku ini sudah sesuai dengan EYD yang disempurnakan
3. Kekurangan Buku
1. Didalam buku tersebut terdapat kata-kata yang sulit untuk dipahami oleh pembacanya
2. Tampilan kertas yang digunakan kurang menarik
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Jadi disimpulkan bahwa buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan dan buku ini dapat
diterima oleh masyarakat luas. Dan buku ini telah dapat digunakan sebagai bahan referensi
dalam bahan pengajaran di perguruaan tinggi. Tetapi, buku ini masih perlu diperbaiki dalam
pemilihan Cover karena hal ini dapat meningkatkan keinginan membaca baik di kalangan pelajar
maupun kalangan umum.
4.2 Saran
Sebaiknya penggunaan bahasa asing di barengi dengan artinya agar pembaca mudah
mengetahui arti dari kata tersebut. Dan akan lebih baik jika dicantumkan beberapa gambar
ilustrasi di dalam keteragan-keterangan buku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Jamalus Busroh,2009 Pendidikan Kesenian Musik, Jakarta:Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai