Anda di halaman 1dari 33

BEHAVIORAL EVENT

INTERVIEW
Materi Pelatihan B.E.I. di Jakarta
(Peserta: Ir. Benny Waluyo, M.M.)
Apa B.E.I ?

Behavioral Event Interview adalah teknik wawancara


dengan cara menggali informasi mengenai perilaku
seseorang yang pernah dilakukannya secara nyata.
BEI akan mendorong individu tersebut untuk bercerita
secara logis mengenai pengalaman yang berupa
perilaku-perilaku yang pernah dilakukan.

Editor: desita
Tujuan BEI

 Mengetahui apa sebenarnya yang dilakukan


orang dalam berbagai situasi kritis yang mereka
hadapi, bukan apa yang mereka akan mereka
lakukan
 Mengidentifikasi gambaran situasi-situasi yang
paling kritis yang telah pernah alami dalam bekerja
seperti situasi atau jenis tugas apa yang dilakukan,
siapa yang terlibat, apa yang dilakukan waktu itu,
dan apa yang sedang dicapai sehingga dapat
diketahui karaterisitik dari orang tersebut yang
sesungguhnya

Editor: desita
Kapan Harus Menggunakan B.E.I

 Dapat digunakan oleh staf SDM dan manajer


 Dapat digunakan secara efisien dalam merger,

restrukturisasi perusahaan atau outplacement.


 Penggunaan teknik BEI dalam implementasinya
diintegrasikan dengan standar kompetensi yang
ingin diukur.

Editor: desita
Prinsip B.E.I. Yang Efektif

Harus memenuhi 3 prinsip :


1. Ketepatan (accuracy)
2. Keberimbangan (equity)
3. Keyakinan (buy in)

Editor: desita
Kelebihan B.E.I.

 Merupakan cara yang paling efektif untuk mengidentifikasi


kompetensi yang diharapkan dibandingkan dengan metode
lain (survei, sistem pakar, observation, panel).
 Mempunyai tingkat kepresisian yang ditinggi tentang
bagaimana kompetensi diungkapkan.
 Metode BEI dapat dengan tepat memperlihatkan
bagaimana seorang pekerja bertindak dalam mengahadapi
asuatu masalah.
 Bebas dari perbedaan rasial, jenis kelamin, kultur.
 Dapat memberikan gambaran yang sangat spesifik tentang
tingtkah laku kerja yang efektif maupun yang tidak efektif
yang merupakan masukan yang sangat berharga bagi sistem
seleksi dan pelatihan yang dikembangkan perusahaan.

Editor: desita
Kelemahan B.E.I

 Waktu dan Biaya. Metode BEI memerlukan waktu yang lama


dan biaya yang mahal.
 Pewawancara ahli. Pewawancara mesti dilatih terlebih
dahulu agar bisa menghasilkan kualitas penelitian yang
diharapkan.
 Kehilangan beberapa aspek kerja. Karena metode BEI hanya
berfokus pada situasi-situasi kritis yang dijumpai pekerja maka
BEI kemungkinan beberapa aspek pekerja yang kurang
penting tapi masih relevan dengan pekerjaan.
 Tidak praktis untuk menganalisis untuk jenis pekerjaan yang
banyak, waktu yang lama, biaya yang lama dan persyaratan
keahlian yang ketat akan membuat metode BEI tidak praktis
untuk menganalisis jumlah perkerjaan yang banyak

Editor: desita
Kompetensi Dalam B.E.I.

From Strategic Planning to HR Management Program

Strategic Business Organization HR Management


Planning Competency Design Program

 Struktur
 Job Evaluation
Organisasi
 Visi & Misi  Performance
 Job
 Strategi & Competency Evaluation
Description
Sasaran Profile  Career
 Position
Usaha Planning
Description
 Dll
 KPI

Editor: desita
From Business Competencies to Position Competencies

Strategic Business
Management Competencies

Organizational Unit/Division
Function Competencies

Position/Job Position
Function Competencies

Editor: desita
A. Definisi Kompetensi

Adalah persyaratan yang dibutuhkan agar seseorang dapat


mengerjakan tugas-tugas pekerjaannya dengan berhasil.

Integrasi/gabungan dari:
- Pengetahuan dan keterampilan,
- Perilaku,
- Sikap dan kepribadian.

Kompetensi

Pengetahuan &
Perilaku
keterampilan Sikap & Kepribadian
(Kompetensi Perilaku)
(Kompetensi Teknis)

Editor: desita
B. Kompetensi Teknis

•Menyusun Neraca
Pengertian : • Menyususn strategi pemasaran
Pengetahuan & • Menyusun program IT
Keterampilan • Merakit mesin kendaraan
• Merumuskan paket gaji & tunjangan

Hasil pendidikan sekolah, kursus,


pelatihan dan pengalaman di
pekerjaan

Editor: desita
Struktur Kompetensi Teknis

Nama
Kompetensi

Definisi

Area
Pengetahuan

Editor: desita
Contoh Kompetensi Teknis

Nama Kompetensi : RISET PEMASARAN


Definisi Kompetensi :
Menguasai proses pengumpulan, pencatatan dan
penganalisaan data mengenai pelanggan, pesaing, dan
situasi pasar secara sistematik untuk kepentingan
peningkatan dan pengembangan pasar

Area Pengetahuan :
 Merumuskan permasalahan riset
 Menyusun desain penelelitian Bisa di
 Mengumpulkan dan menganalisa data outsourcing-kan
 Merumuskan hasil temuan riset
 Menterjemahkan hasil riset kepada strategi pemasaran
Editor: desita
C. Kompetensi Perilaku

• Ketekunan
• Komunikasi
• Kepemimpinan
Perilaku/aksi • Fokus terhadap pelanggan
• Pengambilan keputusan

Hasil dari pembangunan


karakter pribadi, pelatihan,
pengalaman dalam pekerjaan

Editor: desita
Struktur Kompetensi Perilaku

Editor: desita
Contoh Kompetensi Perilaku

Nama Kompetensi : Fokus Pada Pelanggan


Definisi Kompetensi :
Menjadikan pelanggan sebagai fokus perilaku pelayanan dengan
cara berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya;
mengembangkan dan menjaga hubungan yang produktif dengan
pelanggan

Perilaku Inti :
 Berusaha untuk memahami pelanggan
 Mendidik pelanggan
 Membangun hubungan kemitraan
 Berupaya untuk memenuhi kebutuhan serta menyelesaikan masalah
pelanggan
 Melakukan evaluasi dan mendapatkan umpan balik dari pelanggan

Editor: desita
D. Sikap & Kepribadian
• Motivasi/minat terhadap
pekerjaan
• Bakat/kemampuan alami
Motivasi, bakat, berkaitan dengan pekerjaan
tipe kepribadian •Tipe kepribadian yang sesuai
dengan pekerjaan

Hasil dari faktor ektrinsik (luar


diri) dan faktor intrinsik (dalam
diri)

Editor: desita
Wawancara berbasis kompetensi akan membantu
pewawancara dalam :
 Memberi pedoman dalam pengumpulan data
(wawancara)
 Menganalisa kekuatan dan kelemahan kandidat

 Memastikan pengambilan keputusan yang


obyektif, adil dan tepat

Editor: desita
Manfaat Pendekatan Kompetensi

 Proses wawancara lebih terfokus


 Memastikan informasi yang dibutuhkan
terkumpul dan di evaluasi secara konsisten
dan adil
 Menghindari pewawancara dari
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan
 Menjamin kandidat mampu melaksanakan
pekerjaannya

Editor: desita
Langkah-Langkah
Pelaksanaan B.E.I.

Editor: desita
A. Ruang Lingkup B.E.I.
Paska -
Pra - Wawancara Wawancara
Wawancara

Menyiapkan Mencatat jawaban Melaksanakan


pedoman kandidat dan evaluasi & integrasi
wawancara mengobservasi data
bahasa tubuh
kandidat
Mengambil
keputusan
diterima/ditolak
Editor: desita
B. Tahap Pra Wawancara
 Menyusun profil kompetensi dari posisi yang akan diisi
 Job Analysis
 Job Requirement/Competency Profiling
 Menyusun Pedoman Wawancara
 Daftar persiapan (Preparation Check List)
 Garis besar untuk membuka wawancara
 Tinjauan latar belakang (Background Review)
 Daftar pertanyaan yang diajukan
 Penutup wawancara
 Instruksi Paska-Wawancara
 Tabel cakupan dimensi

Editor: desita
C. Tahap Wawancara
Melaksanakan wawancara berdasar pedoman
wawancara
 Membuka wawancara

 Proses wawancara :

- Menguraikan tujuan dan rencana wawancara


- Mengajukan pertanyaan terencana
- Mengajukan pertanyaan lanjutan
Mencatat jawaban kandidat dan mengobservasi
bahasa tubuh kandidat
 Merekam proses wawancara (audio visual)

 Mencatat secara tertulis

Editor: desita
Jenis Informasi yang Dibutuhkan

Ada 3 jenis informasi yang harus digali pewawancara


dari kandidat, yakni :
 Pekerjaan/riwayat

pendidikan/sertifikasi/keterampilan
 Pengalaman spesifik (penting)

 Minat/keinginan

Editor: desita
D. Tahap Paska Wawancara
1. Menyusun catatan hasil wawancara secara sistematik
- Menyempurnakan/memperbaiki catatan hasil wawancara
2. Melaksanakan evaluasi dan evaluasi terhadap hasil
wawancara serta memberikan penilaian
 Melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil
wawancara serta memberikan penilaian
 Melaksanakan diskusi bersama pewawancara lain untuk
mendapatkan kesepakatan mengenai penilaian hasil
wawancara atas kandidat
3. Mengambil keputusan diterima/ditolak
- Menetapkan keputusan bersama mengenai diterima atau
ditolaknya kandidat

Editor: desita
Teknik wawancara
Berbasis Kompetensi

Editor: desita
A. Proses Wawancara
Pembukaan Isi Wawancara Penutupan

Menyapa Kandidat Menyalakan alat perekam & Memeriksa catatan hasil


pedoman wawancara wawancara

Menjelaskan tujuan wawancara :


• Agar pewawancara & kandidat Menanyakan latar belakang Memberi informasi mengenai
saling kenal kandidat tahap seleksi selanjutnya
• Untuk mengetahui latar belakang
& pengalaman kandidat
Mengajukan pertanyaan
Mengakhiri wawancara
perilaku terencana
Menguraikan rencana wawancara :
- Meninjau seluruh
Mencatat jawaban kandidat &
pekerjaan/pengalaman kandidat
mengobservasi bahasa tubuh
- Mengajukan pertanyaan untuk
kandidat
mendapat informasi spesifik
mengenai kandidat
Editor: desita
C. Konsep STAR
STAR (Situation/Task, Action, dan Result)
Situation (situasi) atau Task (tugas)
S/T merupakan latar belakang atau alasan mengapa kandidat
melakukan suatu tindakan
Action (tindakan)
Action adalah apa yang telah dilakukan atau diucapkan kandidat
sebagai tanggapan atas suatu S/T dan bagaimana ia melakukan
atau mengucapkannya
Result (hasil)
Result merupakan dampak dari Action yang dilakukan kandidat.
Result menggambarkan perubahan yang diakibatkan oleh action
dari orang itu dan apakah action itu efektif dan sesuai.

Editor: desita
D. Jenis-Jenis STAR
1. STAR Lengkap
adalah STAR yang ditampilkan oleh kandidat yang lengkap menyebutkan
situasi atau tugas yang dikerjakan, bagaimana kandidat mengerjakannya,
serta bagaimana hasilnya. STAR yang lengkap mengindikasikan secara
jelas seberapa kompeten atau seberapa tinggi kompetensi yang dimiliki
kandidat.
2. STAR Palsu
adalah pernyataan yang terlihat hebat namun tidak ada isinya.
Jawabannya kabur,meyatakan pendapat, bersifat teoritis atau
berwawasan masa depan. Disebut palsu karena sepertinya memberi Anda
informasi perilaku yang Anda butuhkan, namun sesungguhnya tidak.
Ada 3 jenis STAR palsu, yakni :
a. Pernyataan kabur
b. Pendapat/opini
c. Pernyataan teoritis atau berwawasan masa depan

Editor: desita
Contoh-contoh pernyataan STAR Palsu

Pernyataan Kabur (masih bisa ditindaklanjuti dengan pertanyaan lanjutan)


• Saya selalu meluangkan waktu agar mengetahui apa yang
diinginkan pelanggan, dan saya telah berhasil membuat banyak
pelanggan gembira dengan cara itu.
Pendapat/Opini
• Menurut saya, saya adalah seorang pekerja keras
Pernyataan Teoritis/berwawasan masa depan
• Saya akan mengerahkan seluruh staf saya untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut tepat pada waktunya

Editor: desita
Lanjutan......

3. STAR Parsial
Ketika kandidat memberikan informasi STAR, seringkali mereka
memberikannya dengan tidak lengkap, misalnya ada S/T dan
Action namun tidak disertai dengan Result. Atau, ada S/T dan Result
namun Actionnya kabur. Setiap kali kandidat gagal menguraikan
bagian dari STAR atau menguraikannya namun kabur sehingga
Anda tidak memahami sepenuhnya, berarti Anda telah memperoleh
STAR parsial dan harus menindaklanjuti untuk mengisi informasi
yang hilang.

Editor: desita
E. Sikap Pewawancara
1. Building Report
Contoh perilaku :
 Mengurangi dampak informasi negatif yang akan dicari

 Mengurangi dampak informasi negatif atau informasi sensitif


yang telah diberikan kandidat
2. Menggunakan pertanyaan perilaku terencana
 Menghindari pertanyaan yang bersifat teoritis

 Menghindari penggunaan pertanyaan yang


menjurus/mengarahkan
3. Mengajukan pertanyaan tindak lanjut
 Menanyakan/meminta Situasi/Tugas (S/T)
 Menanyakan/meminta Tindakan (A)
 Menanyakan/meminta Hasil (R)

Editor: desita
Proses
Rekrutmen
& Seleksi Prinsip
Karyawan B.E.I.
Kompetensi
Wawancara
Teknik
Wawancara Evaluasi &
Integrasi
Data

Editor: desita

Anda mungkin juga menyukai