Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

TRADISI HALAL BIL HALAL DAN MUDIK LEBARAN DI INDONESIA


(PENGAMBILAN HUKUM MENGGUNAKAN METODE URF)

Dosen Pengampu :

Dr. Syarial Dedi

Disusun oleh :

Ainalmardhiaturrahman

Institut Studi Islam Negeri Curup

Prodi Hukum Keluarga Islam

2019
TRADISI HALAL BIL HALAL DAN MUDIK LEBARAN IED FITRI DI
INDONESIA

1. Masalah
Tradisi Halal bil Halal dan mudik lebaran telah menjadi sebuah tradisi dan
kebiasaan masyarakat Indonesia. Tradisi ini lazim dilaksanakan oleh masyarakat
Indonesia ketika hari raya Ied Fitri. Hanya tradisi ini tidak ada penetapan dalil yang
kuat dalam kitab Alquran dan assunnah.
2. Teori Urf
a. Pengertian urf secara bahasa
Secara bahasa urf bermakna khoir, ihsan dan rifqun yang semuanya bermakna
kebaikan
b. Pengertian urf secara istilah
Secara istilah, urf bermakna

‫ما اعتاد الناس وساروا عليه يف أمور حياهتم ومعامالهتم من قول أو فعل أو ترك‬
Apa yang menjadi kebiasaan manusia dan mereka melewati kehidupan dan
muamalat mereka dengan hal itu, baik berupa perkataan, perbuatan atau hal
yang ditinggalkan. Atau dengan kata lain urf adalah bentuk bentuk muamalah
dan telah berlangsung dalam tempo yang lama di tengah masyarakat. Urf
merupakan salah satu sumber hokum yang diambil oleh Madzhab Hanafy dan
Maliky yang berada di luar lingkup nash.
c. Perbedaan urf dengan adat
 Adat memiliki cakupan makna yang lebih luas. Adat dilakukan secara
berulang ulang tanpa melihat adat itu baik atau buruk
 Adat mencakup kebiasaan pribadi seperti kebiasaan jam tidur
seseorang, makan dan mengkonsumsi jenis makanan tertentu
 Adat muncul dari sebab alami seperti cepatnya anak menjadi baliigh
di daerah tropis, cepatnya tanaman berbuah di daerah tropis. Adat
dapat muncul dari haw nafsu dan kerusakan akhlak seperti suap,
pungli dan korupsi. Korupsi telah membudaya dan dilakukan berulang
ulang. Sedangkan urf tidak terjadi pada individu, akan tetapi
berhubungan dengan orang banyak
 Kebiasaan mayoritas suatu kaum dalam perkataan atau perbuatan. Urf
bagian dari adat, karena adat lebih umum dari urf. Suatu urf harus
berlaku kepada mayoritas orang di daerah tertentu, bukan tradisi
pribadi atau perorangan
 Urf bukan kebiasaan alami, tetapi muncul dari praktik mayoritas umat
yang telah mentradisi, contoh : harta bersama, konsinyasi, urbun, dll
d. Pembagian Urf
Urf pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu :
 Urf shohih (baik/benar) : sebuah kebiasaan atau tradisi yang tidak
bertentangan dengan dalil Al-quran dan as-sunnah.
Urf shohih terbagi menjadi 2, yaitu :
 Urf umum : urf yang telah disepakati masyarakat di seluruh
negeri
 Urf khusus
 Urf fasid (rusak/buruk) : sebuah kebiasaan atau tradisi yang
bertentangan dengan dalil Al-quran dan as-sunnah.
3. Hukum Halal bil halal dan tradisi mudik lebaran memakai metode ‘urf
a. Halal bil halal dan mudik merupakan sebuah kebiasaan atau tradisi yang
mengandung makna silaturrahim dan tidak bertentangan dengan dalil Alqur’an
dan As-sunnah
b. Hokum Halal bil halal dan tradisi mudik adalah mubah jika diambil dengan
metode urf sohih karena pada hakikatnya mengandung makna silaturrahim yang
sangat dianjurkan oleh Allah SWT.
c. Hukum halal bil halal dan tradisi mudik adalah mubah selama di dalamnya tidak
terdapat kemaksiatan kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai