Makalah Vakum
Makalah Vakum
Oleh
WINISARI CITRA ANTARA
J1A018114
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Penyimpanan Vakum“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Pengolahan dan Pengemasan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.
Nazaruddin, MP, sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknik Pengolahan dan Pengemasan.
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................9
PEMBAHASAN............................................................................................................9
BAB IV........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat interaksi antara cara pengemasan, jenis bahan pengemas, dan lama
penyimpanan terhadap peningkatan total mikroba aerob dan penurunan tekstur, serta
terdapat hubungan interaksi antara cara pengemasan dan lama penyimpanan terhadap
kadar TVN, aroma dan penerimaan keseluruhan, namun tidak terdapat interaksi cara
pengemasan, jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap kadar air dan total
mikroba anaerob. Metode penyimpanan vakum sangat efektif untuk menyimpan
makanan, namun metode ini tidak cocok untuk jenis makanan yang mudah hancur seperti
misalnya sereal dan keripik. Alternatif dari penyimpanan makanan tersebut bisa
dilakukan dengan cara memasukkan nitrogen kedalam kemasan. Pengemasan vakum akan
bermanfaat untuk penyimpanan jangka panjang. Oleh karena itu, apabila makanan akan di
olah atau digunakan untuk beberapa hari kedepan, pengemasan vakum tidak perlu
dilakukan.
Penyimpanan vakum atau pengemasan hampa udara adalah metode penyimpanan dan
penyajian suatu produk, biasanya berupa makanan dengan tujuan agar makanan dapat
bertahan. Penyimpanan dalam waktu yang lebih lama untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme. Pengemasan yang kedap udara akan menghilangkan oksigen, melindungi
makanan dari kerusakan fisik dan rasa dengan membatasi pertumbuhan bakteri aerobik atau
jamur, dan mencegah penguapan dari komponen atau unsur yang mudah menguap. Salah satu
teknik untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas sensori suatu produk pangan
adalah dengan pengemasan vakum (Astawan,2015).
Salah satu metode yang efektif untuk memperpanjang umur simpan produk adalah
menggunakan pengemasan plastik secara vakum. Pengemasan vakum merupakan salah satu
aplikasi teknologi pengemasan dengan menggunakan kantong plastik vakum (vacuum pack).
Penyimpanan vakum di dalam kemasan plastik akan menyebabkan produk di dalamnya
terlindung dari pertukaran gas atau air dari luar, mencegah masuknya serangga dan binatang
kecil lainnya dalam wadah selama penyimpanan, mencegah pertumbuhan kapang dan
timbulnya panas yang mengurangi kelebihan uap air walaupun tidak dapat menghentikan
produk asam hasil fermentasi anaerobik. Polyetilen merupakan jenis plastik tipis yang banyak
digunakan dalam industri pengemasan fleksibel (Renate, 2012).
Pengemasan vakum pada prinsipnya adalah pengeluaran gas dan uap air dari produk
yang dikemas. Sedangkan, pengemasan non vakum dilakukan tanpa mengeluarkan gas dan
uap air yang terdapat dalam produk. Oleh karena itu pengemasan vakum cenderung menekan
jumlah bakteri, perubahan bau, rasa, serta penampakan selama penyimpanan, karena pada
kondisi vakum, bakteri aerob yang tumbuh jumlahnya relatif lebih kecil dibanding dalam
kondisi tidak vakum. Total pertumbuhan mikroba pada kondisi non vakum lebih tinggi
dibanding dengan yang dikemas vakum pada lama masa simpan, yaitu kenaikan hanya satu
siklus loguntuk kemasan vakum begitu juga untuk kemasan non vakum meningkat satu siklus
log (Adawiyah, 2016).
Prinsip pengemasan vakum adalah mengeluarkan semua udara dari dalam kemasan,
kemudian ditutup rapat sehingga tercipta kondisi tanpa oksigen dalam kemasan tersebut.
Ketiadaan oksigen dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak dan reaksi-
reaksi kimia, sehingga memperpanjang masa simpan produk yang dikemas. Pengemasan
dengan alat pengemas bertekanan yaitu dengan memasukkan gas nitrogen ke dalam
pengemas sehingga bahan di dalamnya lebih tahan/tidak rusak karena adanya tekanan, yaitu
dengan memasukkan pengemas yang telah berisi bahan pangan ke dalam alat pengemas
bertekanan. Ujung terbuka pengemas dikaitkan dan diletakkan tepat pada bagian sealer, lalu
penutup alat diturunkan. Gas nitrogen dialirkan, kemudian alat dinyalakan. Tunggu hingga
sealing selesai. Hasil akhirnya adalah kemasan yang berbentuk gembung karena saat di-seal
gas masih ada dalam kemasan (Pratama, 2016).
BAB III
PEMBAHASAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka dan pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengemasan adalah suatu cara atau suatu perlakuan pengamanan terhadap bahan atau
produk agar bahan atau produk tersebut baik yang belum maupun yang sudah mengalami
pengolahan sampai ketangan konsumen dengan selamat.
2. Medote penyimpanan vakum bertujuan untuk menyimpan bahan pangan lebih lama dalam
keadaan segar.
3. Pengemasan menggunakan vakum adalah pengemasan yang menghilangkan
oksigen dan membatasi pertumbuhan bakteri aerobik yang menyebabkan kebusukan
serta enjaga kualitas sensori suatu produk pangan.
4. Dari hasil penelitian bahwa pada perlakuan yang dikemas vakum lebih tahan
lama dan pertumbuhan bakteri lumayan lambat sehingga rasa bahan pangan
tetap terjaga dibandingkan dengan yang dikemas dalam bentuk non vakum
pertumbuhan bakteri lebih cepat sehingga rasa yang di hasilkan berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R., Widyastuti, S., & Werdiningsih, W. (2017). Pengaruh Pengemasan Vakum
Terhadap Kualitas Mikrobiologis Ayam Bakar Asap Selama Penyimpanan. Pro Food,
2(2), 152-157.
Astawan, M., C.C. Nurwitri., Suliantari, dkk., 2015. Kombinasi Kemasan Vakum dan
Penyimpanan Dingin Untuk Memperpanjang Umur Simpan Tempe Bacem. Jurnal
Pangan. 24 (2): 125-134.
Pratama, M., E. Warsiki, dan L. Haditjaroko., 2016. Kinerja Label Untuk Memprediksi Umur
Simpan Pempek Pada Berbagai Kondisi Penyimpanan. Jurnal Teknologi Industri
Pertanian. 26 (3) : 321-332.
Renate, D. (2012). Pengemasan Puree Cabe Merah dengan Berbagai Jenis Plastik yang
Dikemas Vakum. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian, 14(1), 80-89.