Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING TIMBANG TERIMA

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG KENANGA


RSUD MUHAMMAD SANI TAHUN 2020

A. Pendahuluan
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat terwujud dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift,
yaitu dalam bentuk timbang terima pasien.
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaiakan dan menerima laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilaksanakan atau belum dilaksanakan dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga berkesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh tim keperawatan kepada tim
keperawatan pada shift selanjutnya dengan dipimpin oleh kepala ruang secara
tertulis atau lisan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui perkembangan pasien dengan cara mengkomunikasikan
keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
2. Tujuan Khusus
Tujuan timbang terima adalah sebagai berikut;
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan klien
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan keperawatan
pada klien

1
c. Menyampaikan permasalahan keperawatan klien yang masih ada dan
yang sudah terselesaikan.
d. Menyampaikan hal-hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya
e. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
f. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
g. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
h. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar
anggota tim perawat.
i. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan

C. Pelaksanaan Timbang Terima


Hari / Tanggal : Sabtu, 28 Maret 2020
Jam : 13.00 WIB
Topik : Role Play Timbang Terima
Tempat : Ners Station Praktik Manajemen Ruang Kenanga RSUD
Muhammad Sani

A. Nama Kegiatan
Timbang terima

B. Sasaran
Menindaklanjuti permasalahan yang belum tercapai untuk dilanjutkan dinas
selanjutnya sesuai dengan planing dan kondisi pasien sampai kondisi klien
membaik dan diperbolehkan pulang.

C. Peserta
Kepala Ruangan Kenanga, perawat penanggung jawab shift dan Perawat
Pelaksana yang sedang bertugas di ruangan Kenanga. Kelompok II mahasiswa
program ners stase manajeman keperawatan

2
Metode
1. Role Play
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

D. Media
1. Status Pasien
2. Alat Tulis
3. Sarana dan Prasarana Perawatan

E. Pengorganisasian
Kepala Ruang : Intan Susilawati, S. Kep
PP 1 : Nofriany, S. Kep
PP 2 : Fitria Samjaya, S. Kep
PJ Shif 1 : Juliana, S. Kep
PJ Shif 2` : Desri Silaen, S. Kep

Pembimbing : 1. Sri Muharni, Ners, M. Kep (Preseptor Akademik)


2. Ns. Siti Rusnawati, S. Kep. M.Kep (Preseptor
Klinik)

F. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2020 jam 14.00 WIB seluruh perawat
shift pagi dan sore serta kepala ruang berkumpul di Nurse Station untuk
melakukan timbang terima
2. Sesi I di Nurse Station
Kepala ruang memimpin jalannya timbang terima, kemudian dilanjutkan
timbang terima oleh perawat penanggung jawan shift dan perawat
pelaksana yang jaga pagi dan sore.

3
3. Sesi II di Ruang Perawatan Pasien
Kepala ruangan menyapa pasien dan memperkenalkan diri dan
menerangkan kepada pasien bahwa saat ini sedang melakukan pergantian
shift jaga. Perawat menanyakan nama pasien sambil mengecek gelang
identitas serta memperkenalkan perawat yang akan bertugas pada shift
selanjutnya. Perawat shift sore menanyakan keluhan pasien sambil
mengecek keadaan umum pasien dan perlatan medis yang terpasang.

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana prasarana telah dipersiapkan
b. Peserta telah siap dengan tugas masing-masing (Karu, PJ Shift dan
Perawat Pelaksana).
c. Proposal dibuat satu hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Timbang terima dipimpin oleh Karu dan diikuti oleh tim perawatan
pagi dan sore.
b. Tim pagi mengoperkan kepada tim sore
c. Timbang terima sesi I dilaksanakan di Nurse Station, kemudian ke
ruang perawatan dan kembali lagi ke Nurse Station lagi
d. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan dan
intervensi yang belum dan sudah dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
b. Setiap perawat mengetahui perkembangan pasien
c. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik

4
Lampiran Materi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SISTEM TIMBANG TERIMA

A. Pengertian
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien.

B. Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
perawat pada shift berikutnya.
b. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan
dengan keadaan klien yang sebenarnya.
c. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
2. Bagi Pasien
a. Mengetahui perkembangan dari kesehatan klien
b. Mendapatkan pelayanan yang komprehensif
c. Mengetahui program/ rencana therapi yang akan dilakukan

C. Metode Pelaporan
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung
kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan
kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan rencana
keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat
kemudian dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.

5
D. Prosedur
1. Kedua kelompok dinas sudah siap.
2. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan
serta hal-hal yang penting lainnya selama masa perawatan (tanggung jawab)
3. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
a. Rekapitulasi klien : jumlah pasien lama, baru, pindahan, pasien
pulang, pasein meninggal, jumlah asien tindakan operasi,
pemeriksaan diagnostik non operatif dan pasien yang di konsulkan.
b. Kesiapan pasien yang akan dilakukan tindakan operatif
 Kesiapan inform concent hasil konsultasi, dll, kesiapanfisik
dan mental : KU dan TTV
 Kesiapan pemeriksaan penunjang seperti hasil darah/lab,
radiologi (Ro, CT Scan, USG dll) serta EKG.
c. Kondisi pasien yang perlu di perhatikan:
 Data subjektif keluhan yang dirasakan pasien : tidak bisa
tidur, sakit kepala, sesak nafas dll
 Data objektif TTV
 Terapi oral dan parenteral yang diberikan
d. Pasein dengan perhatian khusus (HCU)
e. Alat medik tang terpasang pada tubuh pasien
f. Hasil pemerikasaan abnormal
g. Masalah yang terkait dengan tim kesehatan (keluhan terhadap
perawat, dokter, dll)
h. Masalah yang terkait dengan ketersediaan obat, alkes fasilitas dll.
i. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan (secara umum)
j. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
k. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.

6
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas.
6. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat
dan padat.
7. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan atau tulisan.
Timbang terima yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan
klien secara kontinu dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat,
kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat. Ketentuan
dalam timbang terima itu adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift
2. Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab
3. Diikuti perawat yang akan berdinas
4. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis,
menggambarkan keadaan klien saat ini dan tetap menjaga kerahasiaan klien
6. Timbang terima yang dilakukan harus berorientasi pada permasalahan
keperawatan, rencana, tindakan dan perkemabangan kesehatan klien
7. Timbang terima di kamar pasien menggunakan volume suara yang
cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia
bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan
secara langsung di dekat pasien
8. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station

7
E. Tugas/peran
1. Kepala ruang
Kepala ruang memimpin/memfasilitasi jalannya timbang terima dengan
membuka pre konferen kemudian menyerahkan kepada ketua tim di ruang
ners station.

2. Perawat Penanggung Jawab Shif


PJ Shift menyerahkan pada perawat pelaksana yang jaga malam untuk
menyampaikan identitas pasien, jumlah pasien, masalah keperawatan dan
tindakan yang dilakukan serta program lain jika ada di ners station.

3. Perawat pelaksana
Perawat pelaksana yang sift jaga malam menyampaikan Identitas pasien
dan diagnosa medis, masalah keperawatan yang masih muncul, tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan (secara umum), intervensi
kolaboratif yang telah dilaksanakan, rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan dalam kegiatan operatif, pemerikasaan
laboratorik/pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk konsultasi atau
terhadap prosedur yang tidak rutin dijalankan, prosedur rutin yang biasa
dilakukan tidak perlu disampaikan di ruang perawatan klien.

8
F. Alur dan Mekanisme Timbang Terima
1. Alur Timbang Terima

Klien

Diagnosa Medis/ Diagnosa


Masalah Kolaboratif Keperawatan

Rencana Tindakan

Telah Dilakukan Belum Dilakukan

Perkembangan /
Keadaan Klien

MASALAH :
Teratasi keseluruhan
Sebagian
Belum Teratasi
Terdapat Masalah Baru

2. Mekanisme Timbang Terima

Kepala Ruang
Membimbing, mengarahkan dan menyelesaikan masalah (problem solving)

Diskusi di Nurse Station (Karu, PJ Shif, PP) kondisi klien bersifat rahasia

Timbang terima disamping Klien, Karu, PP,  Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai