(i)
TEORI DAN PRAKTIK
(ii)
MBS KONTEMPORER
MBS
KONTEMPORER
TEORI DAN PRAKTIK
(iii)
TEORI DAN PRAKTIK
MBS KONTEMPORER
Teori dan Praktik
Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I
170 + x Hlm (16x23cm)
Hvs 70 gram, 12 Pt, Times News Roman
(iv)
MBS KONTEMPORER
Prakata Penerbit
(v)
TEORI DAN PRAKTIK
Apa yang diperbaharui oleh Dr. Lukman Hakim dalam buku ini.
Sejujurnya harus dikatakan, memang tidak begitu banyak. Sekalipun
tidak banyak, ia sangat penting. Manakala banyak penelitian lebih
diarahkan pada penemuan teori dan langkah strategik secara umum, di
buku ini Dr. Lukman Hakim berbicara lebih practical. Konsep MBS
kerap ditulis sebatas penjelasan umum hasil dari penafsiran teori, di sini
Dr. Lukman Hakim mencaba lebih luas lugas memperkenalkan alat alat
manajemen yang terbaik dalam praktik MBS yang meliputi
penyelenggara sekolah, sarana-prasaran, hingga masyarakat pengguna.
Dalam buku ini, penelitian sederhana yang ia capai tidak
bersifat matematis, ia mengadakan survery dan analisis yang mendalam
terhadap beberapa masalah penting dari beberapa sampel kemudian
mengelaborinya dengan berbagai teori untuk kemudian menghasilkan
praktik MBS yang bisa diaplikasikan di lingkungan manapun.
Wajar jika kemudian kami menganggap Dr. Lukman Hakim
telah mendedikasikan keilmuannya untuk memberikan sumbangsih
bagi kemajuan lembaga pendidikan berupa Manajemen Berbasis
Sekolah Kontemporer khusunya dalam buku ini. Dengan merujuk pada
kesiapan sekolah menghadapi berbagai perubahan dan kecanggihan
tekhnologi yang sering dating tiba-tiba dan mengejutkan. Dr. Lukman
Hakim membangun konsep konsep fundamental MBS Kontemporer
dari mulai membangun paradigm baru yang lebih bisa membius. Ia
memulai dari kekhawatiran, lantas ia membangun visi yang lebih
komprehensip, semuanya ia tulis secara sistematik dan berimbang.
Beberapa lompatan kecil dalam pemikirannya pada buku ini bisa kita
anggap sebagai seni manajemen kontemporer yang ia gagas.
PENERBIT
(vi)
MBS KONTEMPORER
Pengantar Penulis
Rasa Syukur yang dalam kehadirat Allah SWT Penulis haturkan
semoga dengan sampainya buku ini ke tangan pembaca, maka akan
sampai pula, apa yang ingin penulis sampaikan dan apa yang penulis
temukan. Buku ini, tentunya hadir sebagai tanggung jawab moral untuk
terus memberikan sumbang pemikiran bagi kemajuan lembaga
pendidikan khusunya bagi kemajuan sistem manajemen di sekolah.
Dalam dua tahun terakhir, kesibukan memberikan mata kuliah
manajemen pendidikan ditambah membaca kecenderungan
perkembangan lembaga pendidikan yang selalu penulis ikuti membuat
penulis ingin berbagai pemikiran tentang bagaimana penerapan
manajemen sekolah menghadapi peruabahan kulktur dan kemajuan
tekhnologi saat ini. Ini mencakup bagaimana Manajemen dimaksud
bisa bertahan dan memiliki kekuatan untuk menjawab dinamika yang
terjadi. Bahwa MBS dimodifikasi secar terus menerus merupakan suatu
keharusan, namun perubahan yang terus menerus tentunya akan
bermuara pada kesiapan sumberdaya.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sudah tentu tidak asing
lagi, namun MBS Kontemporer yang mesti dinamis dalam menangkap
perubahan perilaku budaya dan kemajuan ilmu pengetahuan tekhnologi
mesti dipersiapkan. Tidak ada hal yang baru, hanya perlu pematangan
di beberapa sisi dan penguatan di sisi lain.
` Akhirnya saya berharap semoga buku ini berguna sebagai bahan
pengayaan. Segala kritik yang konstruktif sangat saya harapkan untuk
kebaikan ilmu pengetahuan di masa datang.
PENULIS
(vii)
TEORI DAN PRAKTIK
(viii)
MBS KONTEMPORER
DAFTAR ISI
Prakata Penerbit……………………………………………………………. v
Sambutan Penulis …………………………………………………………. vi
Daftar Isi ………………………………………………………………………... ix
BAGIAN PERTAMA
Sejarah dan Perkembangan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 1
A. Sejarah Lahirnya MBS ……………………………………………….. 1
B. Latar Belakang Pentingnya MBS di Indonesia ……………. 4
C. Perkembangan dan Hambatan MBS …………………………… 15
D. Era Millenium, Era Perubahan …………………………………… 19
BAGIAN KEDUA
Mengenal Lebih Dalam Konsep MBS ……………………………… 23
A. Landasan Filosofi dan Yuridis MBS …………………………… 23
B. Kajian Teoritis MBS ………………………………………………….. 28
C. MBS sebagai Model …………………………………………………… 37
BAGIAN KETIGA
MBS KONTEMPORER DALAM MANJEMEN PENDIKAN,
SUATU PENDEKATAN ……………………………………………………. 49
A. Membangun Paradigma Baru MBS …………………………… 59
B. Teori dan Konsep MBS Kontemporer……………………….. 69
C. Manajemen Pendidikan dalam Desentralisasi………….... 74
D. MBS Kontemporer Sebagai Gagasan Persiapan………….. 81
(ix)
TEORI DAN PRAKTIK
BAGIAN KEEMPAT
PENYELENGGARA SEKOLAH SEBAGAI PELAKSANA ….99
A. Kepala Sekolah; Fungsi dan Peran dalam MBS ….. 99
B. Mengoptimalkan Fungsi Guru dan Kayawan …….. 111
C. Partisipasi Siswa dan Orang Tua Siswa…………….. 115
D. Pelibatan Masyarakat Sekolah ………………………… 116
BAGIAN KELIMA
APLIKASI MBS DI SEKOLAH .……………………………………123
A. Perkembangan MBS di Sekolah ………………………… 123
B. Contoh Praktis Penerapan MBS di Sekolah ………. 128
C. Praktik Ideal MBS Kontemporer………………........... 134
D. Delapan Pilar Pendidikan Nasional ………………..... 145
E. Ikhtiar lain Menyangkut Pendidikan ……………….. 148
BAGIAN KEENAM
PENUTUP ; MBS KONTEMPORER, SUATU MODEL
MANAJEMEN PENDIDIKAN TANGGUH……………………. 153
(x)
MBS KONTEMPORER
.BAGIAN PERTAMA
Sejarah dan Perkembangan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
1 1
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/manajemen-berbasis-sekolah-di-
amerika.html Diakeses tanggga 22 Juli 2019 Pukul 01.03 wib
(2)
MBS KONTEMPORER
3
Umaedi, Hadiyanto, Siswantari, Materi pokok manajemen berbasis sekolah; Cet.21;
Edisi.1, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016 Hal 5.10
(4)
MBS KONTEMPORER
(7)
TEORI DAN PRAKTIK
(9)
TEORI DAN PRAKTIK
(10)
MBS KONTEMPORER
(12)
MBS KONTEMPORER
5
Mulyana E, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Strategi dan Implementasi, Bandung
: Rosda Karya, 2004, hal.65.
(13)
TEORI DAN PRAKTIK
(14)
MBS KONTEMPORER
6
Mulyasa, E. 2009. Managemen Berbasis sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
7
Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah : Teori, Model dan Implementasi.
Jakarta : PT. Grasindo. Hal.108
(16)
MBS KONTEMPORER
(17)
TEORI DAN PRAKTIK
8
Onisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Konsep, Strategi, dan
Implementasi, Alfabeta Bandung, 2011 Hal 118.
(20)
MBS KONTEMPORER
9
Mulyasa, E. (2013). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
(21)
TEORI DAN PRAKTIK
(22)
MBS KONTEMPORER
BAGIAN KEDUA
Mengenal Lebih Dalam Model
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
10
Dr. Umaedi, M.Ed. dkk Manajemen Berbasis Sekolah, Modul 1, UT , Jakarta 2010
(23)
TEORI DAN PRAKTIK
(24)
MBS KONTEMPORER
11
Nurkolis, Manajemen Berbais Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2006 Hal
(25)
TEORI DAN PRAKTIK
(26)
MBS KONTEMPORER
12
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep Strategi, dan lmplementasi.
Bandung: Remaja Rosda Karya. Hal. 22.
(27)
TEORI DAN PRAKTIK
13
School-based decision-making and management / edited by Judith D. Chapman.
London ; New York : Falmer Press, 1990.
(28)
MBS KONTEMPORER
14
Nurkholis Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi , Jakarta: PT.
Gramedia, Widiasarana Indonesia, 2003
(29)
TEORI DAN PRAKTIK
mempunyai kata dasar basis atau dasar. Ketiga, kata sekolah merujuk
pada lembaga tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Bertolak dari arti ketiga istilah itu, maka istilah Manajemen Berbasis
Sekolah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan
dengan pengelolaan sumber daya yang berdasar pada sekolah itu
sendiri dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Slamet PH dalam Nurkholis 15 mendefinisikan manajemen
berbasis sekolah bertolak dari kata manajemen, berbasis dan sekolah.
Menurut Slamet manajemen berarti koordinasi dan penyerasian
sumber daya melalui sejumlah input manajemen untuk mencapai
tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, berbasis artinya
―berdasarkan pada‖ atau ―berfokuskan pada‖, sedangkan sekolah
merupakan organisasi terbawah dalam jajaran Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang bertugas memberikan ―bekal
kemampuan dasar‖ kepada peserta didik atas dasar ketentuan-
ketentuan yang bersifat legalistik (makro, meso, mikro) dan
profesional-listik (kualifikasi, untuk daya manusia).
Atas dasar itu pula, Slamet menyimpulkan bahwa MBS adalah
pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan
secara otonom (mandiri) oleh sekolah melalui sejumlah input
manajemen untuk mencapai tujuan sekolah dalam kerangka
pendidikan nasional, dengan melibatkan semua kelompok
kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan (partisipatif). Kelompok kepentingan
tersebut meliputi kepala sekolah dan wakil-wakilnya, guru, siswa,
konselor, tenaga administratif, orang tua siswa, tokoh masyarakat,
para profesional, wakil pemerintahan, wakil organisasi pendidikan.
15
Ibid
(30)
MBS KONTEMPORER
16
Wohlstetter, Priscilla and Susan Albers Mohram, 1996. Assesment of scholl based
management: studies of education reform. U.S Department of Education Office of
Education Research and Improvement.
17
Dorothy Myers dan Robert Stonehill, School based Management, Office of Research
Education: Cunsumer Guide, 1993
18
Ogawa, R. T.; and Kranz, J. "What Do We Know About School-Based Management?
A Case Study of the Literature--A Call for Research." edited by W. H. Clune and J. F.
Witte. New York: The Falmer Press, 1990
(31)
TEORI DAN PRAKTIK
19
Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta, 2008, hal.9.
(32)
MBS KONTEMPORER
20
Umaedi, Hadiyanto dan Siswantari, 2008. Manajemen Berbasis Sekolah.
Jakarta: Universitas Terbuka
(33)
TEORI DAN PRAKTIK
(34)
MBS KONTEMPORER
(36)
MBS KONTEMPORER
21
Ibtisam Abu Duhou, School-Based Management, Penerjemah Noryamin Aini, dkk,
(Jakarta : Logos, 2002), Hal. 16
(37)
TEORI DAN PRAKTIK
22
Candoli, Site-Based Management in Education : How to Make It Work in Your
School, (Lancaster : Technomic Publishing Co, 1995), hal. xi
23
Fasli Jalal dan Dedi Supriadi (ed) Reformasi Pendidikan Dalam Otonomi Daerah,
(Yogyakarta : Adicita Karya Nusa, 2001), hal. 122
(39)
TEORI DAN PRAKTIK
(40)
MBS KONTEMPORER
tetapi pemerintah pusat tidak lepas tangan begitu saja namum masih
ikut serta dalam penyusunan kurikulum pendidikan nasional dan
menetapkan anggaran agar terjadi pemerataan standar pendidikan di
seluruh tanah air.
MBS akan efektif diterapkan jika para pengelola pendidikan
mampu melibatkan stakeholders terutama peningkatan peran serta
masyarakat dalam menentukan kewenangan pengadministrasian, dan
inovasi kurikulum yang dilakukan oleh masing-masing sekolah.
Inovasi kurikulum lebih menekankan kepada peningkatan kualitas
dan keadilan, pemerataan, bagi semua peserta didik yang didasarkan
atas kebutuhan peserta didik dan masyarakat lingkungannya.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional Pola Baru
Manajemen Pendidikan Masa Depan yaitu sekolah memiliki
wewennag lebih besar dalam pengelolaan lembaganya, pengambilan
keputusan dilakukan secara partisipasif dan partisipasi masyarakat
semakin besar, sekolah lebih luwes dalam mengelola lembaganya,
pendekatan profesionalisme lebih diutamakan daripada pendekatan
birokrasi pengelolaan sekolah lebih desentralistik, perubahan
didorong dari motivasi diri sekolah, Iebih mengutamakan teamwork,
lebih mengutamakan pemberdayaan dan struktur organisasi lebih
datar.
Jadi, konsep pengembangan manajemen masa depan
menginginkan perubahan yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif guna perbaikan manajemen sebelumnya yang dirasa
belum membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satu upayanya
adalah pembentukan MBS yang memberikan keleluasaan dari masing
masing sekolah untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Pada akhirnya, hal yang harus difahami bahwa sebagai model
pengelolaan baru, MBS memiliki potensi besar bagi keberlangsungan
dunia pendidikan yang menawarkan model manajemen baru yang
(41)
TEORI DAN PRAKTIK
(42)
MBS KONTEMPORER
24
Ibtisam Abu Duhou, School-Based Management, Penerjemah Noryamin Aini, dkk,
(Jakarta : Logos, 2002), Hal. 23
(44)
MBS KONTEMPORER
(48)
MBS KONTEMPORER
BAGIAN KETIGA
MBS KONTEMPORER DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN ; SUATU PENDEKATAN
25
Mulyana E, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Strategi dan Implementasi,
Bandung : Rosda Karya, 2004, hal.86
(49)
TEORI DAN PRAKTIK
(50)
MBS KONTEMPORER
(51)
TEORI DAN PRAKTIK
(52)
MBS KONTEMPORER
(53)
TEORI DAN PRAKTIK
(54)
MBS KONTEMPORER
26
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (Prenadamedia Group, 2015), hal.
66-67.
(55)
TEORI DAN PRAKTIK
27
Savina Salim, Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(http://www.academia.edu/4420199/Pengembangan_Sumber_Daya_Manusia.
(56)
MBS KONTEMPORER
(57)
TEORI DAN PRAKTIK
(58)
MBS KONTEMPORER
28
Mulyana E, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Strategi dan Implementasi,
Bandung : Rosda Karya, 2004, hal.97
(60)
MBS KONTEMPORER
29
Ibid.
(61)
TEORI DAN PRAKTIK
30
Mulyana E, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Strategi dan Implementasi,
Bandung : Rosda Karya, 2004, hal.121
(62)
MBS KONTEMPORER
(63)
TEORI DAN PRAKTIK
(64)
MBS KONTEMPORER
a. Prinsip Ekuifinalitas
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang
berasumsi bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk
mencapai suatu tujuan. MBS menekankan area fleksibilitas sehingga
sekolah harus dikelola oleh warga sekolah menurut kondisi mereka
masing-masing. Karena begitu banyaknya beban pekerjaan sekolah
dan adanya persaingan/ kompetisi antar, baik karena perbedaan
sarana prasarana, komunitasnya, maupun capaian akademik, sekolah
tak lagi bisa dijalankan dengan mekanisme konvensional.
Sekolah harus mampu berbagai solusi dari semua
permasalahan sekolah secara efektif dan efesien berasarkan
kebutuhan lingkungan.
31
Suryosubroto …….Halaman 197-198
(65)
TEORI DAN PRAKTIK
b. Prinsip Desentralisasi32
Prinsip desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa
pengelolaan sekolah dan aktivitas pengajaran tak dapat dielakkan dari
kesulitan dan permasalahan. Pendidikan adalah masalah yang rumit
dan kompleks sehingga memerlukan desentralisasi dalam
pelaksanaannya.
c. Prinsip Kemandirian
Setiap sekolah berusaha mencapai tujuan pelaksanaan
pendidikannya berdasarkan kebijakan yang telah dibuat dan
disepakati, namun masing-maing sekolah memiliki cara yang berbeda
untuk mencapainya. MBS memberikan kesempatan bagi sekolah
untuk melakukan pengelolaan secara mandiri dan dengan kebijakan
sendiri. Sekolah memiliki otoritas sendiri untuk mengembangkan
tujuan pengajaran, strategi pengelolaan, pendayagunaan sumber daya
manusia, strategi problem solving, yang dilakukan melalui diskusi
terbuka bersama stakeholder tanpa intervensi pihak lain.
d. Prinsip Inisiatif Manusia33
Perspektif sumber daya manusia menekankan bahwa orang
adalah sumber daya berharga di dalam organisasi sehingga poin utama
manajemen adalah mengembangkan sumber daya manusia di dalam
sekolah untuk berinisitatif. Berdasarkan perspektif ini maka MBS
bertujuan untuk membangun lingkungan yang sesuai untuk warga
sekolah agar dapat bekerja dengan baik dan mengembangkan
potensinya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat
diukur dari perkembangan aspek sumber daya manusianya. Prinsip ini
juga mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis,
32
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004,
hal.19.
33
Nanang Fattah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah,
Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004, hal.26-27
(66)
MBS KONTEMPORER
(67)
TEORI DAN PRAKTIK
34
Depdiknas (2007)
35
Depdiknas, 2001. Panduan Monitoring dan Evaluasi dalam Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Dikmenum.
(68)
MBS KONTEMPORER
36
Dewi Widiyastuti, Makalah, 2019 https:// afidburhanuddin. wordpress.com/2014/01/18
/konsep-dan-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah/ di akses tanggal 12 Juli 2019
(69)
TEORI DAN PRAKTIK
(70)
MBS KONTEMPORER
(71)
TEORI DAN PRAKTIK
dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik
secara lisan maupun secara tulisan.
(dari berbagai sumber, pembagian manajemen secara umum)
(74)
MBS KONTEMPORER
(76)
MBS KONTEMPORER
(77)
TEORI DAN PRAKTIK
(79)
TEORI DAN PRAKTIK
(80)
MBS KONTEMPORER
(81)
TEORI DAN PRAKTIK
(82)
MBS KONTEMPORER
(84)
MBS KONTEMPORER
(85)
TEORI DAN PRAKTIK
bawahan, staf dan staf lainnya, guru dan anak didik, dan antar
lembaga sekolah dengan lembaga vertikal.
2. Memetakan kelemahan administratif seperti tidak tersedianya
pencatatan data base sekolah yang baik dan up to date,
3. Memetakan penyebab kelemahan kualitas lulusan berupa tidak
adanya evaluasi yang terstruktur dalam upaya meningkatkan
kualitas lulusan
4. Memetakan masalah berupa isu yang berkembang di masyarakat
akan keberadaan sekolah yang dianggap tidak menjalankan
manajemen pelayanan yang baik.
5. Mengajak masyarakat secara bersama berpartisipasi dalam
sumbang saran pengembangan sekolah kedepan lewat model
manajemen partisipatif MBS
Beberapa contoh pemetaan masalah diatas dapat dilakukan
pihak sekolah manakala melihat situasi atau gejala mulai buruknya
manajemen sekolah. Selanjutnya, pimpinan atau kepala sekolah dapat
membentuk tim khusus untuk menginventarisir masalah manajemen
pelayanan yang terjadi untuk kemudian membuat langkah-langkah
taktis perbaikan manajemen antara lain :
1. Membentuk tim khusus yang bertugas mengurai persoalan
manajemen pelayanan dan meneliti model pelayanan yang akan
diterapkan.
2. Melakukan perbaikan sumberdaya sementara yang dapat
mengantisipasi tidak meluasnya persoalan manajamen sekolah
yang buruk
3. Melakukan studi perbandingan ke lembaga lembaga yang
dianggap memiliki prestasi manajemen yang baik untuk
diaplikasikan ke sekolah.
4. Membangun komunikasi kepada para pihak terutama komite
sekolah untuk secara bersama membangun model pelayanan
manajemen yang baik dan prima.
(89)
TEORI DAN PRAKTIK
(90)
MBS KONTEMPORER
(91)
TEORI DAN PRAKTIK
Konstruksi Berpikir
Perbaikan Manajemen Sekolah
Memetakan kelemahan
Manajemen sekolah secara umum
Memetakan kelemahan
administratif pelayanan sekolah
(92)
MBS KONTEMPORER
(93)
TEORI DAN PRAKTIK
(95)
TEORI DAN PRAKTIK
(96)
MBS KONTEMPORER
1. MENEMU-KENALI MASALAH,
MENDISKUSIKAN DAN MENCARI SOLUSI
PENYELESAIAN
(97)
TEORI DAN PRAKTIK
(98)
MBS KONTEMPORER
BAGIAN KEEMPAT
PENGELOLA SEKOLAH SEBAGAI
PELAKU UTAMA PROGRAM MBS
38
Miftah Thoha, 1983, Perilaku Organisasi, Jakarta : Rajawali, Hlm. 255.
39
Ralph M. Stogdill, 1974, Handbook Of Leadership, (New York : The Free Press),
Hlm. 15.
(99)
TEORI DAN PRAKTIK
40
Mukhtar, dkk Memaksimalkan Kinerja Sekolah, KSP- Jambi, 2017 Halman 7
41
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala
Sekolah (Bandung: Alfabeta. 2014), hal. 49.
(100)
MBS KONTEMPORER
42
Mukhtar, dkk Memaksimalkan kinerja Sekolah
(101)
TEORI DAN PRAKTIK
Gaya Kepemimpinan
Lias Hasibuan mengungkapkan, salah satu hal yang harus
dimiliki oleh seorang pimpinan adalah melakukan inovasi terhadap
lembaganya, yakni sebuah upaya melakukan terobosan-terobosan
baru yang positif yang menjadikan lembaganya lebih baik dan lebih
maju. Inovasi dapat diartikan sebagai suatu proses di mana suatu
objek atau praktik baru dimunculkan ke permukaan dan diadopsi oleh
individu atau kelompok. Proses ini berawal dari adanya temuan
43
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Op. Cit., hal. 184.
(102)
MBS KONTEMPORER
44
Lias Hasibuan, Kurikulum & Pemikiran Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press,
2010), hal. 64.
45
Sri Rahmi, Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi: Ilustrasi di
Bidang Pendidikan (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014), hal. 60.
(103)
TEORI DAN PRAKTIK
46
Muspawi, dkk, Menjadi Pemimpin Inovatif., KSP-Jambi 2017 hal. 61.
(104)
MBS KONTEMPORER
47
Ibid
(105)
TEORI DAN PRAKTIK
48
Sondang P Siagian Manajemen Sumber daya Manusia, Bumi Aksara 2002 -314
(106)
MBS KONTEMPORER
49
Ibid Hal. 11
(107)
TEORI DAN PRAKTIK
50
Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, strategi dan. Implementasi.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(108)
MBS KONTEMPORER
53
Mulyasa, E, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal 126
54
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah, Ridho FKIP diakes 16 April 2016 jam
19.00 wib.
(110)
MBS KONTEMPORER
55
Paul Suparno, Dkk. Reformasi Pendidikan, Cet-9 Kanisius Yogyakarta , 2002
56
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Grasindo Jakarta,
2003
(111)
TEORI DAN PRAKTIK
(112)
MBS KONTEMPORER
(113)
TEORI DAN PRAKTIK
(114)
MBS KONTEMPORER
1. Peranserta Siswa
Partisipasi dan peran siswa pada prinsipnya sangat dibutuhkan
dalam kesuksesan program MBS. Menarik untuk dicermati bahwa
siswa bisa bertindak sebagai subjek sekaligus objek pendidikan dalam
pelaksanaan pendidikan khususnya dalam implementasi MBS.
Siswa merupakan sumber data utama dalam mencari dan
memetakan masalah yang terjadi pada sekolah. Dari siswa, pihak
pengelola dapat menemukan masalah, banyak peneliti mewawancarai
siswa untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan siswa terhadap
sekolah. Demikian juga pihak pengelola, baik guru maupun kepala
sekolah dapat mengembangkan program MBS dengan menerima
aspirasi langsung dari siswa peserta didik. Ketika kepala sekolah
menerima aspirasi dari guru olah raga agar segera memperbaiki
lapangan olahraga yang mulai tidak baik lagi, kepala sekolah bisa
mencari tahu kebenaran kebutuhan kepada siswa yang menggunakan
sarana olah raga dimaksud untuk mengetahui kebenaran kebutuhan
itu. Hanya siswa yang benar-benar tahu, butuh tidaknya perbaikan.
Sebagai subjek pelaku MBS, peran siswa lebih mmenarik lagi.
Pda bagia ntertentu, siswa lah yang dijadikan peluru untuk
meningkatkan citra sekolah, baik dalam prestasi akademik maupun
dalam prestasi kegiatan olahraga, kegiatan seni, kegiatan keagamaan
dan kegiatan positif lainnya. Siswa melalui OSIS melakukan banyak
program ekstra yang bermanfaat, mereka berkreasi, berinovasi,
sementara guru dan tenaga sekolah lainnya mendampingi dan
membuat program pengembangan. Dalam hal ini, kepala sekolah
harus bisa menggali potensi siswa nya lebih dalam lagi.
(115)
TEORI DAN PRAKTIK
57
Mailia Dina HR https://slideplayer.info/slide/2802006/ diakses 11 Juni 2019
(116)
MBS KONTEMPORER
58
Sumber : *Yuwono, Teguh. 2001. Manajemen Otonomi Daerah : Membangun
Daerah Berdasar Paradigma Baru. Semarang: Clyapps Diponegoro University, 2001
(117)
TEORI DAN PRAKTIK
59
*Suryono, Agus. 2001. Teori dan Isi Pembangunan. Malang: Universitas Negeri
Malang. UM Press
60
*Handayani, Suci. 2006. Perlibatan Masyarakat Marginal Dalam Perencanaan dan
Penganggaran Partisipasi (Cetakan Pertama). Surakarta: Kompip Solo
(118)
MBS KONTEMPORER
64
Siti Irene A.D., (2011).Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
65
ibid
(120)
MBS KONTEMPORER
(121)
TEORI DAN PRAKTIK
(122)
MBS KONTEMPORER
BAGIAN KELIMA
APLIKASI MBS DI SEKOLAH
66
https://mbscenter.or.id/site/page/id/528
(123)
TEORI DAN PRAKTIK
67
https://mbscenter.or.id/site/page/id/385/page_action/viewdetail
(126)
MBS KONTEMPORER
68
Syaiful Sagala Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Strategi memenangkan
persaingan mutu, Rakasta Samasta, Jakarta,2004
(127)
TEORI DAN PRAKTIK
(128)
MBS KONTEMPORER
(129)
TEORI DAN PRAKTIK
(131)
TEORI DAN PRAKTIK
(132)
MBS KONTEMPORER
(133)
TEORI DAN PRAKTIK
Sumber : Fokus on School : The Future Organization of Education Service for Student,
Departement of Education, Queensland, Australia.
(134)
MBS KONTEMPORER
(136)
MBS KONTEMPORER
(138)
MBS KONTEMPORER
(139)
TEORI DAN PRAKTIK
(140)
MBS KONTEMPORER
(143)
TEORI DAN PRAKTIK
69
Nurkolis, 2003. Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta :
Grasindo.
(144)
MBS KONTEMPORER
(145)
TEORI DAN PRAKTIK
(147)
TEORI DAN PRAKTIK
2. Kinerja.
Menurut Bernardin dan Russel kinerja adalah catatan tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu
selama kurun waktu tertentu. Armstrong mengemukakan bahwa
kinerja harus didefinisikan sebagai hasil pekerjaan. Selain itu Edwin
Locke mengemukakan bahwa secara historis, kinerja didefinisikan
sebagai serangkaian pernyataan tugas yang berasal dari deskripsi
pekerjaan, kemudian dinilai untuk mengetahui sejauh mana mereka
melaksanakan tugas tersebut.70
Supardi menjelaskan secara lebih luas. Ia mendefinisikan
kinerja sebagai hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi
atau ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya
dan sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan.71
Peneliti lain, yakni Mangkunegara telah menjelaskan kinerja
dan pencapaiannya. Ia menjelaskan bahwa factor yang mempengaruhi
kinerja dalam organisasi tediri atas dua, yaitu faktor individu dan
faktor lingkungan organisasi. Secara psikologis, individu yang normal
adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi
70
Edwin Locke, Handbook of principles of Organizational Behavior (Chippenham, Wiltshire:
Antony Rowe Ltd, 2009), hal. 86.
71
Supardi, Kinerja Guru (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), hal. 46-47.
(149)
TEORI DAN PRAKTIK
72
Michel Amstrong and Anggela Baron, Organizational Behavior, (New Jersey. Prentice Hall,
2000), hal. 16-17
73
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manjemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: RajaGrafindo. 2009), hal. 563.
(150)
MBS KONTEMPORER
(151)
TEORI DAN PRAKTIK
(152)
MBS KONTEMPORER
BAGIAN KELENAM
PENUTUP
MBS KONTEMPORER, SUATU MODEL
MANAJEMEN PENDIDIKAN TANGGUH
(154)
MBS KONTEMPORER
(155)
TEORI DAN PRAKTIK
(156)
MBS KONTEMPORER
(157)
TEORI DAN PRAKTIK
(158)
MBS KONTEMPORER
(159)
TEORI DAN PRAKTIK
(160)
MBS KONTEMPORER
(161)
TEORI DAN PRAKTIK
(162)
MBS KONTEMPORER
(163)
TEORI DAN PRAKTIK
(164)
MBS KONTEMPORER
DAFTAR PUSTAKA
(166)
MBS KONTEMPORER
(167)
TEORI DAN PRAKTIK
https://www.academia.edu/29773859/Landasan_Filosofis_Manajemen_Berbasis_Sekola
h http://repository.ut.ac.id/4170/1/IDIK4012-M1.pdf
https://vhocket.wordpress.com/2012/03/22/konsep-dan-penerapan-fungsi-fungsi-
manajemen-pendidikan-di-lembasa-pendidikan/
http://www.anekamakalah.com/2012/05/fungsidanprinsipmanajemenpendidikan.html
http://www.pdfsearch.com/MBS
http://nayukpuspita-ap.bloespot.com/201/01/penerapan-funqsi-manajemen-dalam.html,
accessed 16 Februari 2012.
http://www.tokoblog.net/2010/08/manajemen-pendidikan.html, accessed 16 Februari
2012.
www. Internet. Manajemen berbasis sekolah: Di acses 17 April 2016 jam 20.30 Wib.
www. Internet. Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah, Ridho FKIP Di
acses 16 April 2016 jam 19.00 wib.
http://immakhasanah.blogspot.com/2013/03/makalah-desentralisasi-pendidikan.html.
http://wayanmegayana.blogspot.com/2011/12/fungsi-managemen-yang.html.
http://agusputraas.blogspot.com/2010/10/desentralisasi-pendidikan.html
https://kepompong.xyz/strategi-implementasi-mbs/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/03-peningkatan-mutu-berbasis.html, diakses tgl 14
April 2016
www: kharisalmumtaz.blogsport.co.id/2015/manajemen-pendidikan-berbasis-madrasah
http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/12/latar-belakang-munculnya-mbs/ diakses
pada tanggal 15 Oktober 2012
http://dahare.blogspot.com/2012/06/pengembangan-manajemen-berbasis-sekolah.html
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/manajemen-berbasis-sekolah-di-
amerika.html Diakeses tanggga 22 Juli 2019 Pukul 01.03 wib
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/manajemen-berbasis-sekolah-di-
amerika.html Diakeses tanggga 22 Juli 2019 Pukul 01.03 wib
(http://www.academia.edu/4420199/Pengembangan_Sumber_Daya_Manusia.
https://slideplayer.info/slide/2802006/ diakses 11 Juni 2019
(169)
TEORI DAN PRAKTIK
BIODATA PENULIS
Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I., Lahir di Sarolagun Pada 17
Maret 1970. Gelar Sarjana S1 diperolehnya dari IAIN STS Jambi
(Sekarang UIN) pada tahun 1995, S2 diperolehnya di tempat yang sama
pada tahun 2004 dan pendidikan S3 ditempuh di Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) dan memperoleh gelar Doktor pada tahun 2012 dengan
disertasi berjudul ―Pengaruh Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja, dan
Pengetahuan Manajerial terhadap Efektivitas Kerja. (Studi Kausal
Terhadap Kepala Madrasah Tsanawiyah di Jambi).
Dr. Lukman Hakim telah menulis setidaknya lima buku buku
bidang manajemen pendidikan. Bebrapa karya penerlitiannya juga
diterbitkan oleh bebrapa jurnl nasional maupn internasional/ Saat ini ia
bekerja sebagai Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) STS Jambi, dan menjabat sebagai Wakil Dekan
Fakultas Ilmua Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Beberapa kali
dipercaya mengadakan lawatan ke negeri tetangga antara lain Singapura,
Malaysia, Thailand dan Bruunai Darussalam dalam rangka Dinas
Pendamping dari UIN STS Jambi dan mengunjungi Arab Saudi program
TPHD yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jambi. Suami dari Nuriza Laila
dan Ayah dari lima orang putra putri.
(170)
MBS KONTEMPORER
(171)
TEORI DAN PRAKTIK