8047 Laporan Asuhan Keperawatan 2 Pada Ibu Bersalin (Moni Armini, 3.2
8047 Laporan Asuhan Keperawatan 2 Pada Ibu Bersalin (Moni Armini, 3.2
M
DENGAN G3P2002 UK 38 MINGGU 5 HARI T/H
DI RUANG DARA RSUD MANGUSADA
TANGGAL 3 – 4 NOVEMBER 2020
OLEH :
P07120018047
3.2 / DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Karena rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan yang berjudul “Laporan Asuhan
Keperawatan Pada Ibu bersalin”.
Saya menyadari betul bahwa baik isi maupun penyajian materi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saya meminta kritik dan saran sebagai penyempurnaan makalah ini,
sehingga dikemudian hari materi ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan pembuatan laporan asuhan keperawatan ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian ............................................................................................ 3
B. Penyebab ….......................................................................................... 4
C. Patofisiologi …..................................................................................... 7
D. Penatalaksanaan …............................................................................... 8
A. Pengkajian ........................................................................................... 13
C. Intervensi ............................................................................................. 24
D. implementasi …................................................................................... 28
E. Evaluasi …........................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
dalam kehidupan. Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif
dari serviks, kelahiran bayi dan kelahiran plasenta merupakan proses
alamiah. Persalinan alamiah yang dialami perempuan merupakan
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup di luar kandungan
melalui beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks,
serta adanya kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa
adanya penyulit
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk
menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam
proses persiapan menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani
berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai persiapan
menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.Persalinan
dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka
dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara
lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi),
maupun kedua atau lebih (multi).
Wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa
rasa nyeri, Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu
merasa sakit dan merasa nyaman. Saat ini hingga 50% persalinan di
seluruh rumah sakit di Indonesia memilih melakukan operasi cectio
caesarea, tingginya operasi caesar disebabkan para ibu primigravida yang
hendak bersalin lebih memilih operasi cectio caesarea karena tidak kuat
1
dan tidak ingin mengalami nyeri persalinanpada saat kala 1 menurut
penelitian.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui konsep persalinan pada ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana proses persalinan pada ibu hamil
2. Untuk megetahui perawatan persalinan pada ibu hamil
C. Manfaat
a. Bagi penulis
Memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis memperluas
wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai studi pustaka dan bahan bacaan ilmiah dan
kerangka konsep perbandingan untuk pengembangan kualitas ilmu
kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan yang akhirnya menimbulkan kesadaran untuk
mendeteksi dini masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong murni.
d. Bagi Lahan Praktik / Nakes Meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kebidanan ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37- 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2007).
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang
kita alami dalam tingkat yang berbeda. Bagi ibu hamil kecemasan
kerapkali datang menghampirinya, kecemasan tersebut beraneka ragamnya
tergantung dari individu tersebut.. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pengambilan keputusan, usia ibu
hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman
mendapat keguguran sebelumnya.
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu
hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan mudah cemas dapat
menyebabkan kelahiran premature yang mengakibatkan terjadinya
hambatan intelektual, perkembangan motorik, perkembangan bicara dan
perkembangan emosi. Untuk itu calon ibu yang cemas dalam keadaan
hamil maka harus dicari sumber kecemasannya agar tidak membebani.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ibu hamil yaitu faktor biologis
maupun psikis dimana keduanya saling mempengaruhi. Faktor biologis
meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta kelancaran dalam
melahirkan bayinya. Sedang faktor psikis meliputi kesiapanmental ibu
hamil selama kehamilannya sampai kelahiran dimana Ia dihadapkan pada
3
keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain seperti
masalah keguguran, penampilan, maupun masalah kemampuan melahirkan
B. Penyebab
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Pada awal bulan atau kisaran satu sampai hampir dua bulan biasanya
belum ada kecemasan yang muncul pada seorang ibu hamil, hal ini terjadi
4
karena mereka masih diliputi perasaan gembira karena kehamilannya,
namun ketika menginjak akhir bulan kedua sampai bulan ketiga mulailah
muncul kecemasan, kecemasan yang terjadi juga beragam ada yang karena
mendapat informasi baik dari media maupun dari orang lain bahwa
trimester pertama adalah rawan keguguran hal ini membuat mereka
menjadi cemas, mereka berpikir asupan gizi untuk janinnya kurang, dan
beragam kecemasan lain yang muncul di trimester pertama. Beberapa ibu
hamil yang berada pada trimester kedua mulai bisa menikmati
kehamilannya, sehingga jarang kecemasan yang muncul. Pada trimester
akhir khususnya menjelang persalinan kerapkali ibu mulai merasan
kecemasan lagi, gambaran dan pertanyaan seperti apakah calon bayinya,
sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang
sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini. Dengan
semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan pertama,
wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan pertama,
timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala sesuatunya adalah
pengalaman baru.
a. Faktor fisiologis
Faktor psikologis yang dimaksud adalah kontraksi. Gerakan
otot ini menimbulkanrasa nyeri karena saat itu otot-otot rahim
memanjang dan kemudian memendek. Serviks juga akan melunak,
menipis dan mendatar, kemudian tertarik. Saat itulah kepala janin
menekan mulut rahim dan membukannya. Jadi, kontraksi
merupakan bagian dari upaya membuka jalan lahir.
Intensitas rasa nyeri dari pembukaan satu sampai
pembukaan sepuluh akan bertambah tinggi san semakin sering
sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan bayi terhadap
struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan jalan lahir
5
bagian bawah. dari tak ada pembukaan sampai pada pembukaan 2
bisa berlangsung sekitar 8 jam. Rasa sakit pada pembukaan 3 cm
sampai selanjutnya rata-rata 0,5-1cm perjam.
Maka lama dan frekuensi nyeri makin sering dan makin
bertambah kuat sampai mendekati proses persalinan.
b. Faktor Psikis
Rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi
rasa nyeri. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang
nyeri persalinan, karena ambang batas rangang nyeri setiap orang
berlainan dan subyektif sekali. Ada yang merasa tidak sakit hanya
perutnya yang terasa kencang. Adapula yang merasa tidak tahan
mengalami rasa nyeri. Beragam respon itu merupakan suatu
mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri yang dirasakan
6
yaitu ketika darah sukar membeku menyebabkan kelainan
perdarahan pasca melahirkan.
C. Patofisiologi
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan penurunan
kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot – otot rahim
yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus dan menjadikan
dilatasi atau penipisan pada serviks, hal inilah yang menyebabkan nyeri
bagian perut pada ibu hamil cukup bulan dimana nyeri akan langsung
menyebar kebagian punggung dan paha lalu hal tersebutlah yang akan
menjadi factor pencetus kecemasan pada ibu hamil dan keluarganya
7
2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )
Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan penurunan
kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot – otot rahim
yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus dan menjadikan
dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul persalinan spontan dari
persalinan spontan akan menimbulkan luka yang disebut dengan luka
episiotomy dan hal inilah yang akan menimbulkan nyeri melahirkan
D. Penatalaksanaan
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Penatalasanaan yang dapat diberikan untuk mengurangi ataupun
mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu menjelang persalinan :
8
penyakitnya.
b. Memberikan dukungan social antara lain :
1) Dukungan emosional agar pasien merasakan nyaman, dihargai,
dicintai, dan diperhatikan.
2) Dukungan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
penerimaan pasien terhadap sakitnya.
3) Dukungan material untuk memberikan bantuan atau kemudahan
akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan pasien (Nursalam
&Kurniawati, 2013)
Penatalaksanaan ansietas menurur (SIKI 2016) yaitu
menggunakan intervensi utama (terapi relaksasi
1) mengidentifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang
mengganggu kemampuan kognitif
2) meniptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang, nyaman, jika memungkinkan
3) menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
4) menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5) mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbing)
9
b. Stimulasi cutaneus di daerah punggung akan menstimulasi
mekanoreseptor yakni neuron beta-A suatu neuron yang lebih tebal,
dan lebih cepat melepaskan neurotransmitter penghambat impuls nyeri.
Beberapa teknik stimulasi cutaneus yakni: self massage (effleurage),
massage dengan bantuan (counter pressure, rubbing, deep back),
stimulasi termal (kompres panas/dingin, mandi dengan shower, mandi
rendam), transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
c. Komponen dari stimulasi mental terdiri dari: imagery, distraksi,
meditasi, aromaterapi. Kegiatan ini merupakan upaya untuk
melepaskan endorphin. Pengeluaran endorphin alami dari tubuh
berlangsung disaat tubuh mengalami rileks
Penatalaksanaan nyeri melahirkan menurut (SIKI 2016) yaitu
menggunakan intervensi utama (manajemen nyeri
1) mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) mengindentifikasi skala nyeri
3) mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
4) memonitor efek samping penggunaan analgetik
5) memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri ( mis. TENS, hipnosis, akupresure, Terapi musik,
biofeadback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,terapi bermain)
6) mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, cahaya, kebisingan)
7) memberikan fasilitasi istirahat tidur
8) menjelaskan strategi meredakan nyeri
9) menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
10) menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11) menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
12) menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik napas dalam)
10
13) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
11
normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10
menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam.
Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara
menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg
diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg diberikan per sublingual
atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia
oksitosin.
2. Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat
dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio
uteri dapat dilakukan reposisi uterus.
3. Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan
hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dapat dilakukan
eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan mengeluarkan
bekuan darah atau jaringan sisa.
4. Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat
diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor
pembekuan darah dan sel darah merah.
12
1)
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN Penanggung
Jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn.D
ALASAN KUNJUNGAN
a. Keluhan Utama : Klien datang dari rujukan bidan dengan keluhan nyeri
pada perutnya
14
b. Keluhan saat dikaji : Ibu klien mengatakan nyeri pada bagian perutnya
c. Riwayat keluhan
Ny. M G3P2002 berusia 30 tahun hamil 38 minggu 5 hari datang ke RSUD
Mangusada pada tanggal 3 November pukul 09.00 WITA dengan keluhan perut
mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan
mules dirasakan sejak 04.30 WITA. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : Kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit,
Suhu: 37ºC. Hasil palpasi : Leopold I, TFU 34 cm teraba bokong, Leopold II
punggung kiri, Leopold III kepala sudah masuk PAP, dan Leopold IV divergen.
DJJ 144x/ menit. Hasil pemeriksaan dalam : portio tebal, selaput ketuban utuh,
pembukaan serviks 2 cm.
KALA II
Pukul 02.25 pasien mengeluh kontraksi semakin kuat, pasien tidak kuat
ingin meneran. Kontraksi 3 x dalam 10 menit selama 50 detik. DJJ: 162x/menit,.
Pembukaan lengkap, presentasi belakang kepala, penyusupan kepala molage
berjauhan, kepala janin menonjol di perineum. Pasien dipersiapkan untuk
dipimpin meneran, pasien diposisikan litotomi
Pukul 03.00 seorang bayi laki laki lahir dengan berat 3500 gram, panjang
50 cm, lingkar kepala 35 cm, bayi menangis kuat AS 9/10
15
A. RIWAYAT OBSTETRI DANGINEKOLOGI
a. Riwayat Menstruarsi:
Menarche :umur 12 tahun Siklus: teratur (V) tidak ()
Banyaknya: 2-3 kali ganti pembalut/ hari Lama : 4-6 hari
Keluhan : Biasa nyeri pada hari pertama haid
HPHT : 05 Februari 2020
b. Riwayat pernikahan
Menikah: 1 kali Lama : 5 tahun
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No Th Umu Peny je penolo Peny lasera infeks Perda Jeni BB Pj
r ulit n ng ulit si i rahan s
keha is Kel
mila ami
n n
1 2016 39 Tidak SC Dokter Tidak Tidak Tidak Tidak P 2,9 51
minggu ada ada ada ada ada kg cm
2 2018 39 Tidak SC Dokter Tidak Tidak Tidak Tidak L 3,0 52
minggu ada ada ada ada ada kg cm
16
e. Riwayat keluarga berencana
a. AkseptorKB : ibu menggunakan kb Jenis: suntik Lama: 3
b. Masalah :-
B. RIWAYATPENYAKIT
1. Klien : klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi saat persalinan
2. Keluarga :klien mengatakan di keluarganya ada yang memiliki riwayat
hipertensi
C. POLA KEBUTUHANSEHARI-HARI
1. Bernafas :Selama proses persalinan terjadi peningkatan frekuensi
pernafasan
2. Nutrisi(makan/minum) : Klien mengatakan setelah proses persalinan
selesai klien merasa sangat lapar dan haus
3. Eliminasi
- BAB : klien mengatakan BAB sebanyak 1 kali/ hari, dengan kosistensi
padat, warna kuning khas feses, dan tidak ada bercak darah
- BAK : klien mengatakan BAK sebanyak ± 7 kali/hari, warna kuning
jernih, bau khas
4. GerakBadan : Klien mengatakan enggan untuk bergerak karena merasa
nyeri pada perutnya dan klien merasa lemas
5. Istrirahattidur : klien mengatakan biasanya tidur siang selama 1 jam, dan
tidur malam hari selama 7-8 jam
6. Berpakaian : klien mengatakan mengganti pakaiannya 2 hari sekali
sedangkan pakaian dalamnya diganti setiap hari
7. RasaNyaman : Klien mengatakan merasa nyaman berada disamping suami
dan keluarganya
8. KebersihanDiri : klien mengatakan mandi 2 kali sehari setiap pagi dan
sore hari serta klien tampak bersih
9. RasaAman : klien mengatakan merasa aman saat suaminya ada didekatnya
10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain : klien mengatakan biasa
mengikuti arisan dan kegiatan PKK dan berbincang- bincang dengan
17
tetangga sekitar rumahnya
11. Ibadah : klien beragama hindu dan rajin bersembahyang setiap sore selesai
mandi sore
12. Produktivitas : Klien mengeluh perut mules dan berkontraksi, serta tidak
kuat ingin mengeran dan mengejan
13. Rekreasi : klien mengatakan setiap 2 minggu sekali sering diajak jalan-
jalan oleh suami dan keluarga
14. Kebutuhan belajar : klien mengatakan masih tetap belajar karena
profesinya sebagai guru yang menuntut pembaharuan ilmu
D. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum :
GCS : 15
Tingkatkesadaran : Compos Mentis
Tanda –tandavital : : TD : 130/90 mmHg, N : 92 x/ menit, RR : 25 x/
menit T : 370 C
BB : 80 Kg TB: 160 Cm LILA: 24 cm
Head toe toe:
Kepala
Wajah :simetris
Pucat (V)
Cloasma ( - )
sklera : ikterik
konjungtiva: normal
18
Areola: hiperpigmentasi
Putting : (menonjol/tidak )
Tanda dimpling/retraksi : -
Pengeluaran ASI :Ibu klien mengatakan asi sudah keluar dan lancar
Jantung : normal Paru:normal
Abdomen
Linea: Nigra Striae : Lipide
Pembesaran sesuai UK : pembesaran perut sesuai kehamilan
Lukabekasoperasi :+
Ballottement : +
Leopold I : Kepala / bokong/kosong TFU:
34cm (2 jari dibawah prosesus xifoideus
Leopold II : Kanan : punggung/ bagian kecil/
bokong / kepala Kiri: punggung / bagian kecil/bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala /bokong/kosong
LeopoldI V : Bagian terbawah sudah masuk PAP
(konvergen/divergen/sejajar)
19
Hasil VT :2 cm
Hemoroid :-
Ekstremitas Atas
Oedema : -
Varises : -
Bawah :
Oedema : -
Varises : -
Refleks : baik
F. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboraturium :
Pemeriksaan USG :-
20
persalinan ketika melahirkan, dan untuk mengendalikan perdarahan
setelah melahirkan.
2. RL 500 ml 20 Tpm
Diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh.
III.RENCANA KEPERAWATAN I
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
21
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 3 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL:
Nove LABEL LABEL: Terapi Relaksasi Terapi
mber : Tingkat (I.09326) Relaksasi
2020 Ansietas Observasi : (I.09326)
Ansietas
(L.09093) a. Identifikasi a. Agar pasien
19.30 (D.0080)
Setelahdilak penurunan dapat
WIT Ansietas
ukanasuhan tingkat energi, mengetahui
A berhubu
keperawatan ketidakmampua hal apa yang
ngan
selama 1x 2 n dapat
dengan
jam, berkonsentrasi, membuatnya
kekhawa
makatingkat atau gejala lain cemas
tiran
ansietasmen yang
mengala
urundengan mengganggu
mi
kriteriahasil: kemampuan
kegagala
perilaku kognitif b. Indicator
n
gelisah derajat
menurun Terapeutik : ansietas
2. perilaku b. Ciptakan misalnya
tegang lingkungan pasien dapat
menurun tenang dan tanpa merasa tidak
3. pucat gangguan terkontrol di
menurun dengan rumah, kerja/
4. tremor pencahayaan dan masalah
menurun suhu ruang, pribadi. Stress
5. nyaman, jika dapat terjadi
frekuensi memungkinkan sebagai akibat
nafas gejala fisik
menurun kondisi juga
6. tekanan reaksi lain
darah c. Agar pasien
menurun merasa aman
22
c. Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama d. Untuk
Edukasi : membantu
d. Demonstrasikan pasien
dan latih teknik melakukan
relaksasi (mis. teknik
napasdalam, relaksasi
peregangan, atau secara
imajinasi mandiri
terbimbing)
23
DO: Klien
sudah tidak
gelisah
22.50 3. Menggunakan nada DS: - Moni
suara lembut dengan Armin
DO: Klien
irama lambat dan i
tampak tenang
berirama
V. EVALUASI KALA I
Tgl / Jam No Evaluasi
Dx
3 1 S : Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang
November O : Klien sudah tidak gelisah, tegang dan pucat lagi
2020
A : Tujuan tercapai masalah teratasi sebagian
23.00
P : Lanjutkan itervensi ( a,b,d)
24
KALA II
A. DATA FOKUS KALA II
Ibu mengatakan ingin mengedan
B. ANALISIS DATA KALA II
C. RENCANA KEPERAWATAN II
25
(D.0079) asuhan durasi, frekuensi, frekuensi,
keperawatan kualitas, kualitas,
Nyeri
selama 1 x 1 intensitas nyeri intensitas nyeri
Melahirk
jam 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
an
diharapkan skala nyeri rentang skala
berhubun
tingkat nyeri 3. Identifikasi nyeri pasien
gan
menurun faktor yang 3. Mengetahui
dengan
dengan memperberat dan faktor yang
pengelua
kriteria memperingan memperberat
ran janin
hasil: nyeri dan
dibuktika
1. Keluhan 4. Monitor efek memperingan
n dengan
nyeri samping nyeri
klien
menuru penggunaan 4. Mengetahui
mengelu
n analgetik dampak
h nyeri
2. Meringi samping
pada
s b. Terapeutik penggunaan
daerah
menuru 1. Berikan teknik analgetik
vaginany
n non farmakologis terhadap nyeri
a, klien
3. Gelisah untuk
tampak
menuru mengurangi rasa b. Terapeutik
meringis,
n nyeri ( mis. 1. Memberikan
klien
TENS, hipnosis, tindakan
tampak
akupresure, pendukung
gelisah,
Terapi musik, dalam
lemah
biofeadback, meredakan
dan
terapi pijat, nyeri
pucat
aromaterapi, 2. Menjaga dan
teknik imajinasi merawat
terbimbing, keadaan
kompres lingkungan
hangat/dingin,ter pasien
api bermain) 3. Memberikan
26
kenyamanan
2. Kontrol
terhadap pasien
lingkungan yang
c. Edukasi
memperberat
1. Memberikan
rasa nyeri (mis.
tindakan dalam
Suhu ruangan,
meredakan
cahaya,
nyeri
kebisingan)
2. Mengetahui
3. Berikan fasilitasi
penyebab, lama
istirahat tidur
dan pemicu
c. Edukasi
respon nyeri
1. Jelaskan strategi
3. Mengajarkan
meredakan nyeri
pasien cara
2. Jelaskan
mengetahui
penyebab,
respon nyeri
periode, pemicu
secara mandiri
nyeri
4. Membantu
3. Anjurkan
pasien
memonitor nyeri
mengurangi rasa
secara mandiri
nyeri
4. Anjurkan
5. Memberikan
menggunakan
tindakan
analgetik secara
pendukung atau
tepat
latihan dalam
5. Anjurkan teknik
meredakan rasa
nonfarmakologis
nyeri
untuk
mengurangi rasa
d. Kolaborasi
nyeri (teknik
1. Melakuakan
napas dalam)
kolaborasi
dengan apoteker
d. Kolaborasi dalam
27
1. Kolaborasi pemberian obat
pemberian analgetik
analgetik, jika
perlu
D. IMPLEMENTASI KALA II
28
regular. Vulva
vagina terbuka,
perineum menonjol
03.10 6) Mengajarkan pasien Ds : - Moni
untuk mengedan
Do : Pasien tampak Armini
dengan benar
mengedan tiap ada
his
E. EVALUASI KALA II
KALA III
A. DATA FOKUS KALA III
B. ANALISIS DATA KALA III
29
- keluar darah
berwarna hitam klienkelihangan
Klien
pada saat darah normal
mengeluh
250 ml,
plasenta keluar
tremor pada keluardarahberw
- tampak tali kaki dan arnahitampadasa
atplasentakeluar
pusat menggigil
memanjang
pada muara
vagina
- tekanan darah
kembali normal
:120/ 80 mmHg
- denyut nadi
membaik : 80
x/ menit
30
an asuhan 2. Monitor perdarahan
berhubu keperawatan hematokrit/ 2. Mengetahui
ngan selama 1 x hemoglobin nilai
dengan 10 menit , sebelum dan hematokrit/h
trauma maka setelah emoglobin
jaringaN tingkat kehilangan
perdarahan darah
menurun b. Terapeutik
b. Terapeutik
dengan 1. Pertahankan
criteria bed rest selama 1. Mengurangi
31
pemberian terjadinya
produk darah kekurangan
darah
32
x/ menit (60-
100x/menit)
03. 16 2. Pertahankan bed rest DS: - Moni
selama perdarahan Armini
DO: Klien
tampak
nyaman
03. 18 3. Batasi tindakan DS: - Moni
invasif, jika perlu Armini
DO: Klien
tampak
kooperatif
03.20 4. Anjurkan segera DS: - Moni
melapor Armini
DO: Klien
tampak
kooperatif
33
KALA IV
A. DATA FOKUS KALA IV
B. ANALISIS DATA KALA IV
34
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Septe LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03.25 han
(L.02017) 1. Monitor tanda
WIT (D.0012) 1. Mengetahui
Setelahdilak dan gejala
A 1. Resiko tanda dan
ukanasuhan perdarahan
Perdarah gejala
keperawatan 2. Monitor
an perdarahan
selama 1 x 2 hematokrit/
dibuktik 2. Mengetahuini
jam, hemoglobin
an lai
makatingkat sebelum dan
dengan hematokrit/he
perdarahan setelah
komplik moglobin
menurunden kehilangan
asi pasca
gankriteriah darah
partum
asil: b. Terapeutik
( atoni b. Terapeutik
- Perdaraha 3. Pertahankan
uterus ) 3. Mengurangi
n vagina bed rest selama
menurun perdarahan terjadinya
35
perdarahan perdarahan
4. Menghindari
bertambah
buruknya
d. Kolaborasi perdaraha
5. Kolaborasi
pemberian obat
d. Kolaborasi
pengontrol
5. Mengontrol
perdarahan
perdarahan
6. Kolaborasi
6. Menghindar
pemberian
i terjadinya
produk darah
kekurangan
darah
D. IMPLEMENTASI KALA IV
36
tekanan darah
kembali normal :
120/ 80 mmHg
(denyut nadi
membaik : 80 x/
menit (60-
100x/menit)
03.30 2. Pertahankan DS: - Moni
bed rest selama Armini
DO: Klien tampak
perdarahan
nyaman
E. EVALUASI KALA IV
37
Tgl / Jam No Dx Evaluasi
4 November 1 S : klien mengatakan sudah mengerti dengan
2020 penjelasan yang diberikan petugas
04. 00 O : klien kelihangan darah normal 300 ml, rahim
tampak berkontraksi, tekanan darah kembali
normal :120/ 80 mmHg , denyut nadi membaik :
80 x/ menit, klien tampak bahagia dengan
kelahiran anaknya
A : tujuan tercapai masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien
38
Denpasar 3 November 2020
Mengetahui Pembimbing
Klinik / CI Mahasiswa
Clinical Teacher / CT
NIP : 196211081985122000
39
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu bersalin. Terdapat kala pada proses persalinan antara lain Kala I ( Ansietas
menjelang persalinan ), Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang
ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita
alami dalam tingkat yang berbeda. Kala II ( Nyeri Melahirkan ), Nyeri persalinan adalah
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi
dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan dan kelahiran. Kala III
dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan), Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal
dari robekan pada vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan saat persalinan
dan setelah keluarnya plasenta. Pada lembar pengkajian dikaji sesuai teori, pada analisis
data hasil pengkajian dikelompokkan berdasarkan DS dan Do lalu dibulatkan menjadi
suatu masalah sesuai SDKI label, rencana keperawatan sesuai dengan SIKI label serta
Tujuan sesuai dengan SLKI label. Implementasi sesuai dengan pengkajian, evaluasi pada
laporan kasus ini tujuan tercapai masalah teratasi serta tujuan tercapai masalah teratasi
sebagaian.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang paper diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bias untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan paper yang telah dijelaskan.
40