Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN PADA Ny.

M
DENGAN G3P2002 UK 38 MINGGU 5 HARI T/H
DI RUANG DARA RSUD MANGUSADA
TANGGAL 3 – 4 NOVEMBER 2020

OLEH :

NI KADEK MONI ARMINI

P07120018047
3.2 / DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Karena rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan yang berjudul “Laporan Asuhan
Keperawatan Pada Ibu bersalin”.
Saya menyadari betul bahwa baik isi maupun penyajian materi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saya meminta kritik dan saran sebagai penyempurnaan makalah ini,
sehingga dikemudian hari materi ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan pembuatan laporan asuhan keperawatan ini.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, 3 November 2020

Ni Kadek Moni Armini

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Tujuan …............................................................................................. 2
C. Manfaat ….......................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian ............................................................................................ 3
B. Penyebab ….......................................................................................... 4
C. Patofisiologi …..................................................................................... 7
D. Penatalaksanaan …............................................................................... 8

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ........................................................................................... 13

B. Diagnosa Keperawatan ….................................................................. 19

C. Intervensi ............................................................................................. 24

D. implementasi …................................................................................... 28

E. Evaluasi …........................................................................................... 34

BAB IV PENUTUP

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal
dalam kehidupan. Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif
dari serviks, kelahiran bayi dan kelahiran plasenta merupakan proses
alamiah. Persalinan alamiah yang dialami perempuan merupakan
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup di luar kandungan
melalui beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks,
serta adanya kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa
adanya penyulit
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk
menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam
proses persiapan menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani
berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai persiapan
menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.Persalinan
dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka
dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara
lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi),
maupun kedua atau lebih (multi).
Wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa
rasa nyeri, Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu
merasa sakit dan merasa nyaman. Saat ini hingga 50% persalinan di
seluruh rumah sakit di Indonesia memilih melakukan operasi cectio
caesarea, tingginya operasi caesar disebabkan para ibu primigravida yang
hendak bersalin lebih memilih operasi cectio caesarea karena tidak kuat

1
dan tidak ingin mengalami nyeri persalinanpada saat kala 1 menurut
penelitian.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui konsep persalinan pada ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana proses persalinan pada ibu hamil
2. Untuk megetahui perawatan persalinan pada ibu hamil

C. Manfaat
a. Bagi penulis
Memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis memperluas
wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai studi pustaka dan bahan bacaan ilmiah dan
kerangka konsep perbandingan untuk pengembangan kualitas ilmu
kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan yang akhirnya menimbulkan kesadaran untuk
mendeteksi dini masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong murni.
d. Bagi Lahan Praktik / Nakes Meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
kebidanan ibu bersalin dengan presentasi bokong murni.

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37- 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2007).
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang
kita alami dalam tingkat yang berbeda. Bagi ibu hamil kecemasan
kerapkali datang menghampirinya, kecemasan tersebut beraneka ragamnya
tergantung dari individu tersebut.. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pengambilan keputusan, usia ibu
hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman
mendapat keguguran sebelumnya.
Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu
hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan mudah cemas dapat
menyebabkan kelahiran premature yang mengakibatkan terjadinya
hambatan intelektual, perkembangan motorik, perkembangan bicara dan
perkembangan emosi. Untuk itu calon ibu yang cemas dalam keadaan
hamil maka harus dicari sumber kecemasannya agar tidak membebani.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ibu hamil yaitu faktor biologis
maupun psikis dimana keduanya saling mempengaruhi. Faktor biologis
meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta kelancaran dalam
melahirkan bayinya. Sedang faktor psikis meliputi kesiapanmental ibu
hamil selama kehamilannya sampai kelahiran dimana Ia dihadapkan pada

3
keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain seperti
masalah keguguran, penampilan, maupun masalah kemampuan melahirkan

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )


Nyeri melahirkan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang
berhubungan dnegan persalinan
Nyeri persalinan adalah pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2004). Terdapat
pernyataan yang sama dari Arifin (2008) bahwa nyeri persalinan
merupakan pengalaman subyektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin
selama persalinan.
Nyeri persalinan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain.
Nyeri persalinan adalah bagian dari proses normal, dapat diprediksi
munculnya 13 nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat
akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara
intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir.

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )


Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal dari robekan pada
vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan saat persalinan.
Selain itu, perdarahan juga bisa terjadi selama proses pelepasan plasenta.
Sesaat setelah bayi lahir, kontraksi pada rahim akan memicu lepasnya
plasenta.

B. Penyebab
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Pada awal bulan atau kisaran satu sampai hampir dua bulan biasanya
belum ada kecemasan yang muncul pada seorang ibu hamil, hal ini terjadi

4
karena mereka masih diliputi perasaan gembira karena kehamilannya,
namun ketika menginjak akhir bulan kedua sampai bulan ketiga mulailah
muncul kecemasan, kecemasan yang terjadi juga beragam ada yang karena
mendapat informasi baik dari media maupun dari orang lain bahwa
trimester pertama adalah rawan keguguran hal ini membuat mereka
menjadi cemas, mereka berpikir asupan gizi untuk janinnya kurang, dan
beragam kecemasan lain yang muncul di trimester pertama. Beberapa ibu
hamil yang berada pada trimester kedua mulai bisa menikmati
kehamilannya, sehingga jarang kecemasan yang muncul. Pada trimester
akhir khususnya menjelang persalinan kerapkali ibu mulai merasan
kecemasan lagi, gambaran dan pertanyaan seperti apakah calon bayinya,
sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang
sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini. Dengan
semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan pertama,
wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan pertama,
timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala sesuatunya adalah
pengalaman baru.

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )


Rasa nyeri saat persalinan merupakan hal yang normal terjadi.
Penyebabnya meliputi faktor fisiologis dan psikis

a. Faktor fisiologis
Faktor psikologis yang dimaksud adalah kontraksi. Gerakan
otot ini menimbulkanrasa nyeri karena saat itu otot-otot rahim
memanjang dan kemudian memendek. Serviks juga akan melunak,
menipis dan mendatar, kemudian tertarik. Saat itulah kepala janin
menekan mulut rahim dan membukannya. Jadi, kontraksi
merupakan bagian dari upaya membuka jalan lahir.
Intensitas rasa nyeri dari pembukaan satu sampai
pembukaan sepuluh akan bertambah tinggi san semakin sering
sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan bayi terhadap
struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan jalan lahir

5
bagian bawah. dari tak ada pembukaan sampai pada pembukaan 2
bisa berlangsung sekitar 8 jam. Rasa sakit pada pembukaan 3 cm
sampai selanjutnya rata-rata 0,5-1cm perjam.
Maka lama dan frekuensi nyeri makin sering dan makin
bertambah kuat sampai mendekati proses persalinan.

b. Faktor Psikis
Rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi
rasa nyeri. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang
nyeri persalinan, karena ambang batas rangang nyeri setiap orang
berlainan dan subyektif sekali. Ada yang merasa tidak sakit hanya
perutnya yang terasa kencang. Adapula yang merasa tidak tahan
mengalami rasa nyeri. Beragam respon itu merupakan suatu
mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri yang dirasakan

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )


Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat
penyebab, yaitu:

 Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat


berkontraksi atau disebut atonia uteri, menyebabkan darah yang
keluar dari uterus tidak dapat berhenti secara alamiah. Hal ini
menyebabkan darah yang keluar semakin banyak dan harus
mendapatkan pertolongan.
 Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu
besar, atau karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak
sesuai dengan aturan dapat menyebabkan kontraksi terlalu kuat dan
robeknya jalan lahir.
 Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus
dapat menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir.
 Faktor pembekuan darah, perdarahan yang banyak dapat
menyebabkan hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk
membantu penutupan luka. Selain itu, pengidap kelainan hemofilia,

6
yaitu ketika darah sukar membeku menyebabkan kelainan
perdarahan pasca melahirkan.

Selain itu perdarahan persalinan juga dapat disebabkan oleh 2 faktor:

 Perdarahan pascamelahirkan primer lebih banyak disebabkan otot


rahim yang lemas (atonia uteri). Selain itu, retensi plasenta, luka
robek pada rahim, leher rahim atau vagina, serta gangguan
pembekuan darah juga dapat membuat seorang wanita mengalami
perdarahan pascamelahirkan primer, yang terjadi dalam 24 jam
pertama pascamelahirkan.

 Sementara perdarahan pascamelahirkan sekunder, yaitu perdarahan


yang terjadi setelah 24 jam setelah persalinan, lebih banyak
disebabkan karena peradangan pada rahim (endometritis).
Penyebab ini yang paling banyak mengakibatkan kematian
ibu pada hari kedua hingga kesepuluh pascamelahirkan. Di
samping endometritis, retensi plasenta juga dapat menyebabkan
perdarahan pascamelahirkan sekunder. Selain plasenta, kantong air
ketuban yang masih tersisa dalam rahim dapat menyebabkan
perdarahan pascamelahirkan. Sebagian plasenta atau kantong air
ketuban yang masih tersisa di dalam rahim tersebut membuat
rahim tidak bisa berkontraksi secara normal untuk menghentikan
perdarahan.

C. Patofisiologi
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan penurunan
kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot – otot rahim
yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus dan menjadikan
dilatasi atau penipisan pada serviks, hal inilah yang menyebabkan nyeri
bagian perut pada ibu hamil cukup bulan dimana nyeri akan langsung
menyebar kebagian punggung dan paha lalu hal tersebutlah yang akan
menjadi factor pencetus kecemasan pada ibu hamil dan keluarganya

7
2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )
Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan penurunan
kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot – otot rahim
yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus dan menjadikan
dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul persalinan spontan dari
persalinan spontan akan menimbulkan luka yang disebut dengan luka
episiotomy dan hal inilah yang akan menimbulkan nyeri melahirkan

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )


Kehamilan aterm atau cukup bulan akan menimbulkan penurunan
kadar progesterone, peningkatan oksitosin, keregangan otot – otot rahim
yang bias menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus dan menjadikan
dilatasi atau penipisan pada serviks dan timbul persalinan spontan dari
persalinan spontan akan dilanjutkan dengan pengeluaran plasenta, jika
terjadi masalah dalam pengeluaran plasenta bias menyebabkan atonia uteri
sehingga uterus tidak dapat berkontraksi setelah persalinan dan
pengeluaran plasenta maka hal inilah yang menyebablan resiko perdarahan
pada persalinan

D. Penatalaksanaan
1. Kala I ( Ansietas menjelang persalinan )
Penatalasanaan yang dapat diberikan untuk mengurangi ataupun
mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu menjelang persalinan :

a. Memfasilitasi pasien dengan menggunakan strategi koping berupa :


1) Teknik kognitif yang berupa upaya untuk membantu penyelesaian
masalah, memberikan harapan yang realistis, dan mengingatkan
pasien agar bisa bersyukur atas keadaan yang dialami.
2) Teknik perilaku yang dilakukan dengan cara mengajarkan perilaku
yang mampu mendukung kesembuhan pasien, seperti dengan
control dan mematuhi minum obat secara teratur, mengonsumsi
nutrisi secara seimbang, istirahat dan aktivitas teratur, dan
menghindari konsumsi atau tindakan yang dapat menambah parah

8
penyakitnya.
b. Memberikan dukungan social antara lain :
1) Dukungan emosional agar pasien merasakan nyaman, dihargai,
dicintai, dan diperhatikan.
2) Dukungan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
penerimaan pasien terhadap sakitnya.
3) Dukungan material untuk memberikan bantuan atau kemudahan
akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan pasien (Nursalam
&Kurniawati, 2013)
Penatalaksanaan ansietas menurur (SIKI 2016) yaitu
menggunakan intervensi utama (terapi relaksasi
1) mengidentifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang
mengganggu kemampuan kognitif
2) meniptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang, nyaman, jika memungkinkan
3) menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
4) menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5) mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbing)

2. Kala II ( Nyeri Melahirkan )


Penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi adalah metode yang
tidak menggunakan obat serta tidak memerlukan instruksi medis.
Transmisi nyeri dapat di modifikasi atau di blok oleh counterstimulation.
Stimulasi tersebut dapat dilakukan oleh perawat atau bidan dengan
keterampilannya yang dimilikinya. Penatalaksanaan bias dilakukan
dengan, yaitu

a. Teknik relaksasi Prinsip dari teknik ini adalah meningkatkan relaksasi


klien. Relaksasi adalah menjadi dasar dari semua metode termasuk
metode farmakologi.

9
b. Stimulasi cutaneus di daerah punggung akan menstimulasi
mekanoreseptor yakni neuron beta-A suatu neuron yang lebih tebal,
dan lebih cepat melepaskan neurotransmitter penghambat impuls nyeri.
Beberapa teknik stimulasi cutaneus yakni: self massage (effleurage),
massage dengan bantuan (counter pressure, rubbing, deep back),
stimulasi termal (kompres panas/dingin, mandi dengan shower, mandi
rendam), transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS).
c. Komponen dari stimulasi mental terdiri dari: imagery, distraksi,
meditasi, aromaterapi. Kegiatan ini merupakan upaya untuk
melepaskan endorphin. Pengeluaran endorphin alami dari tubuh
berlangsung disaat tubuh mengalami rileks
Penatalaksanaan nyeri melahirkan menurut (SIKI 2016) yaitu
menggunakan intervensi utama (manajemen nyeri
1) mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) mengindentifikasi skala nyeri
3) mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
4) memonitor efek samping penggunaan analgetik
5) memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri ( mis. TENS, hipnosis, akupresure, Terapi musik,
biofeadback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,terapi bermain)
6) mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, cahaya, kebisingan)
7) memberikan fasilitasi istirahat tidur
8) menjelaskan strategi meredakan nyeri
9) menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
10) menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11) menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
12) menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik napas dalam)

10
13) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

3. Kala III dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan )


Penatalaksanaan secara umum pada perdarahan postpartum meliputi

 Penilaian kegawatdaruratan, tanda-tanda syok, dan pemberian oksigen


 Memasang jalur intravena dengan menggunakan jarum besar (ukuran
16 G atau 18 G) untuk resusitasi
 Pemberian cairan kristaloid atau normal saline. Dapat diberikan secara
bolus jika terdapat syok hipovolemik
 Pada pasien PPH primer dengan perdarahan aktif yang masif atau
gejala hipovolemia pada PPH primer dan sekunder, dilakukan
pemeriksaan golongan darah, crossmatch dan darah lengkap, serta
transfusi sesuai protokol
 Memasang kateter urin untuk memantau urine output
 Pada PPH sekunder, persiapkan transfusi darah apabila Hb <8g/dL
atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
 Pantau terus tanda-tanda vital pasien
 Menentukan penyebab atau sumber perdarahan dan mulai dilakukan
tatalaksana khusus
Penatalaksanaan khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan
postpartum, yakni mnemonic 4T yaitu ( Tonus, trauma, tissue, thrombin)
1. Tonus
Pada keadaan gangguan tonus, pemijatan uterus dapat dilakukan untuk
membantu memperbaiki tonus dan menghentikan perdarahan. [19]
Selain itu, obat-obat uterotonika yang merangsang kontraksi uterus
juga dapat digunakan, seperti :

 Oksitosin: Berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari


miometrium agar dapat berkontraksi dengan teratur dan dapat
mengkonstriksi arteri-arteri spiral serta menurunkan aliran darah ke
uterus. Dosis yang direkomendasikan 20 – 40 IU dalam 1 liter

11
normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10
menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam.
 Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara
menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg
diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg diberikan per sublingual
atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia
oksitosin.
2. Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat
dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio
uteri dapat dilakukan reposisi uterus.

3. Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan
hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dapat dilakukan
eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan mengeluarkan
bekuan darah atau jaringan sisa.

4. Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat
diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor
pembekuan darah dan sel darah merah.

Penatalaksanaan resiko pendarahan persalinan menururt (SIKI 2016), yaitu


menggunakan intervensi utama : pencegahan pendarahan

1) memonitor tanda dan gejala perdarahan


2) memonitor hematokrit/ hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan
darah
3) mempertahankan bed rest selama perdarahan
4) membatasi tindakan invasif, jika perlu
5) menjelaskan tanda gejala perdarahan
6) menganjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
7) mengkolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
8) mengkolaborasi pemberian produk darah

12
1)

13
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN PADA Ny.M DENGAN


G3P2002 UK 38 MINGGU 5 HARI DI RUANG DARA
RSUD MANGUSADA TANGGAL 3 – 4 NOVEMBER 2020

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN Penanggung
Jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn.D

Umur : 30 Tahun Umur : 32 Tahun


Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu Alamat : Singaraja
Suku : Bali Status perkawinan : Kawin
Alamat : Singaraja Agama : Hindu
No CM : 256189
Tanggal MRS : 3 November 2020
Tanggal Pengkajian : 3 November 2020
Sumber informasi : Ibu dan suami

ALASAN KUNJUNGAN

a. Keluhan Utama : Klien datang dari rujukan bidan dengan keluhan nyeri
pada perutnya

14
b. Keluhan saat dikaji : Ibu klien mengatakan nyeri pada bagian perutnya
c. Riwayat keluhan
Ny. M G3P2002 berusia 30 tahun hamil 38 minggu 5 hari datang ke RSUD
Mangusada pada tanggal 3 November pukul 09.00 WITA dengan keluhan perut
mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan
mules dirasakan sejak 04.30 WITA. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : Kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit,
Suhu: 37ºC. Hasil palpasi : Leopold I, TFU 34 cm teraba bokong, Leopold II
punggung kiri, Leopold III kepala sudah masuk PAP, dan Leopold IV divergen.
DJJ 144x/ menit. Hasil pemeriksaan dalam : portio tebal, selaput ketuban utuh,
pembukaan serviks 2 cm.

Pukul 19.30 dilakukan pemeriksaan kembali, didapatkan hasil : kesadaran


compos mentis, TD: 100/70 mmHg, RR: 20x/menit, Suhu: 36,8℃. Hasil palpasi :
kontraksi uterus (+) 3x dalam 10 menit selama 25 detik; TFU 32 cm; DJJ
139x/menit. Hasil pemeriksaan dalam: portio tebal, lunak, ketuban utuh,
pembukaan 5 cm, presentasi belakang kepala, penurunan kepala 3/5, tidak ada
penyusupan. Pukul 21.00 : kontraksi 3x dalam 10 menit selama 30 detik, DJJ
141x/menit, nadi 80x/menit

KALA II

Pukul 02.25 pasien mengeluh kontraksi semakin kuat, pasien tidak kuat
ingin meneran. Kontraksi 3 x dalam 10 menit selama 50 detik. DJJ: 162x/menit,.
Pembukaan lengkap, presentasi belakang kepala, penyusupan kepala molage
berjauhan, kepala janin menonjol di perineum. Pasien dipersiapkan untuk
dipimpin meneran, pasien diposisikan litotomi

Pukul 03.00 seorang bayi laki laki lahir dengan berat 3500 gram, panjang
50 cm, lingkar kepala 35 cm, bayi menangis kuat AS 9/10

Dilakukan penatalaksanaan Kala III dengan memberikan oksitosin 1


ampul via IM. Plasenta lahir 03.10 WIB. Tidak terdapat laserasi dan perkiraan
perdarahan ±150cc

15
A. RIWAYAT OBSTETRI DANGINEKOLOGI
a. Riwayat Menstruarsi:
 Menarche :umur 12 tahun Siklus: teratur (V) tidak ()
 Banyaknya: 2-3 kali ganti pembalut/ hari Lama : 4-6 hari
 Keluhan : Biasa nyeri pada hari pertama haid
 HPHT : 05 Februari 2020
b. Riwayat pernikahan
 Menikah: 1 kali Lama : 5 tahun
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No Th Umu Peny je penolo Peny lasera infeks Perda Jeni BB Pj
r ulit n ng ulit si i rahan s
keha is Kel
mila ami
n n
1 2016 39 Tidak SC Dokter Tidak Tidak Tidak Tidak P 2,9 51
minggu ada ada ada ada ada kg cm
2 2018 39 Tidak SC Dokter Tidak Tidak Tidak Tidak L 3,0 52
minggu ada ada ada ada ada kg cm

d. Riwayat kehamilaan saat ini


Status Obstetrikus :

 G3P200 2 UK: 9 bulan


 TP : 12 November 2020
 ANC kehamilan sekarang: Pasien mengatakan rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan tiap bulannya (total kunjungan ANC 9 kali
selama kehamilan. pasien mengatakan mendapatkan imunisasi TT4
dan TT5 pada saat usia kehamilannya 4 bulan dan 5 bulan. Pasien
mengatakan sudah melakukan USG dan hasil pemeriksaan dinyatakan
keadaan janin baik

16
e. Riwayat keluarga berencana
a. AkseptorKB : ibu menggunakan kb Jenis: suntik Lama: 3
b. Masalah :-

B. RIWAYATPENYAKIT
1. Klien : klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi saat persalinan
2. Keluarga :klien mengatakan di keluarganya ada yang memiliki riwayat
hipertensi
C. POLA KEBUTUHANSEHARI-HARI
1. Bernafas :Selama proses persalinan terjadi peningkatan frekuensi
pernafasan
2. Nutrisi(makan/minum) : Klien mengatakan setelah proses persalinan
selesai klien merasa sangat lapar dan haus
3. Eliminasi
- BAB : klien mengatakan BAB sebanyak 1 kali/ hari, dengan kosistensi
padat, warna kuning khas feses, dan tidak ada bercak darah
- BAK : klien mengatakan BAK sebanyak ± 7 kali/hari, warna kuning
jernih, bau khas
4. GerakBadan : Klien mengatakan enggan untuk bergerak karena merasa
nyeri pada perutnya dan klien merasa lemas
5. Istrirahattidur : klien mengatakan biasanya tidur siang selama 1 jam, dan
tidur malam hari selama 7-8 jam
6. Berpakaian : klien mengatakan mengganti pakaiannya 2 hari sekali
sedangkan pakaian dalamnya diganti setiap hari
7. RasaNyaman : Klien mengatakan merasa nyaman berada disamping suami
dan keluarganya
8. KebersihanDiri : klien mengatakan mandi 2 kali sehari setiap pagi dan
sore hari serta klien tampak bersih
9. RasaAman : klien mengatakan merasa aman saat suaminya ada didekatnya
10. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain : klien mengatakan biasa
mengikuti arisan dan kegiatan PKK dan berbincang- bincang dengan

17
tetangga sekitar rumahnya
11. Ibadah : klien beragama hindu dan rajin bersembahyang setiap sore selesai
mandi sore
12. Produktivitas : Klien mengeluh perut mules dan berkontraksi, serta tidak
kuat ingin mengeran dan mengejan
13. Rekreasi : klien mengatakan setiap 2 minggu sekali sering diajak jalan-
jalan oleh suami dan keluarga
14. Kebutuhan belajar : klien mengatakan masih tetap belajar karena
profesinya sebagai guru yang menuntut pembaharuan ilmu

D. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum :

 GCS : 15
 Tingkatkesadaran : Compos Mentis
 Tanda –tandavital : : TD : 130/90 mmHg, N : 92 x/ menit, RR : 25 x/
menit T : 370 C
 BB : 80 Kg TB: 160 Cm LILA: 24 cm
Head toe toe:
 Kepala
Wajah :simetris

Pucat (V)
Cloasma ( - )
sklera : ikterik

konjungtiva: normal

pembesaran limphe node: tidak ada pembesaran kelenjar limfe

pembesarankelenjartiroid: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


telinga :terdapat sedikit serumen
 Dada
Payudara

18
Areola: hiperpigmentasi
Putting : (menonjol/tidak )
Tanda dimpling/retraksi : -
Pengeluaran ASI :Ibu klien mengatakan asi sudah keluar dan lancar
Jantung : normal Paru:normal

 Abdomen
Linea: Nigra Striae : Lipide
Pembesaran sesuai UK : pembesaran perut sesuai kehamilan

GerakanJanin :gerakan janin sudah bisa dirasakan dan aktif

Kontraksi : Ada ( abdomen)

Lukabekasoperasi :+
Ballottement : +
Leopold I : Kepala / bokong/kosong TFU:
34cm (2 jari dibawah prosesus xifoideus
Leopold II : Kanan : punggung/ bagian kecil/
bokong / kepala Kiri: punggung / bagian kecil/bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala /bokong/kosong
LeopoldI V : Bagian terbawah sudah masuk PAP
(konvergen/divergen/sejajar)

Penurunankepala (penurunan bag.terbawah


dengan metode lima jari )
Kontraksi :Ada
DJJ : 142 x / menit
Bising usus : 5 – 35x/ menit

 Genetalia dan perineum:


Kebersihan : Bersih
Pengeluaran : lendir dari jalan lahir
Karakteristik : lendir bercampur darah

19
Hasil VT :2 cm
Hemoroid :-

 Ekstremitas Atas

 Oedema : -

 Varises : -

 CRT : kembali < 2 detik

 Bawah :

 Oedema : -

 Varises : -

 CRT : kembali < 2 detik

 Refleks : baik

F. DATA PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboraturium :

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Hematotologi
Darah Perifer
Lengkap
1. Hameoglobin 10,6 10 – 18 g/dl
2. Leukosit 12,1 4,0 – 11,0 103/ul
3. Trombosit 231 150 – 450 103/ul
4. Hematokrit 33,0 31 – 55 %
5. Eritrosit 4,38 4,76 – 6,95 103/ul
6. Golongan darah B

 Pemeriksaan USG :-

G. DIAGNOSA MEDIS (-)


G3P2002 , UK : 38 minggu, 5 hari TFU : 32 (2 jari dibawah prosesus xifoideus).
H. PENGOBATAN
1. Oksitosin
Digunakan untuk menginduksi persalinan atau memperkuat kontraksi

20
persalinan ketika melahirkan, dan untuk mengendalikan perdarahan
setelah melahirkan.
2. RL 500 ml 20 Tpm
Diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh.

II. ANALISA DATA KALA I


DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Klien mengatakan Hospitalisasi Ansietas
merasa cemas terhadap
persalinannya dan takut
mengalami kegagalan
Kekhawatian
DO :
mengalami kegagalan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tegang
- Klien tampak pucat
Ansietas
- Suara klien bergetar
- Frekuensi napas
meningkat :25 Merasak Tampak
hawatir gelisah
x/menit (12-
20x/menit)
- tekanan darah
meningkat : 130/90
mmHg

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan

III.RENCANA KEPERAWATAN I
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan

21
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 3 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL:
Nove LABEL LABEL: Terapi Relaksasi Terapi
mber : Tingkat (I.09326) Relaksasi
2020 Ansietas Observasi : (I.09326)
Ansietas
(L.09093) a. Identifikasi a. Agar pasien
19.30 (D.0080)
Setelahdilak penurunan dapat
WIT Ansietas
ukanasuhan tingkat energi, mengetahui
A berhubu
keperawatan ketidakmampua hal apa yang
ngan
selama 1x 2 n dapat
dengan
jam, berkonsentrasi, membuatnya
kekhawa
makatingkat atau gejala lain cemas
tiran
ansietasmen yang
mengala
urundengan mengganggu
mi
kriteriahasil: kemampuan
kegagala
perilaku kognitif b. Indicator
n
gelisah derajat
menurun Terapeutik : ansietas
2. perilaku b. Ciptakan misalnya
tegang lingkungan pasien dapat
menurun tenang dan tanpa merasa tidak
3. pucat gangguan terkontrol di
menurun dengan rumah, kerja/
4. tremor pencahayaan dan masalah
menurun suhu ruang, pribadi. Stress
5. nyaman, jika dapat terjadi
frekuensi memungkinkan sebagai akibat
nafas gejala fisik
menurun kondisi juga
6. tekanan reaksi lain
darah c. Agar pasien
menurun merasa aman

22
c. Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama d. Untuk
Edukasi : membantu
d. Demonstrasikan pasien
dan latih teknik melakukan
relaksasi (mis. teknik
napasdalam, relaksasi
peregangan, atau secara
imajinasi mandiri
terbimbing)

IV. IMPLEMENTASI KALA I


Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Paraf /
dx Proses Nama
3 1 1. Mengidentifikasi DS: - Moni
November penurunan tingkat Armin
DO: Klien
2020 energi, ketidakmampuan i
tampak lebih
berkonsentrasi, atau
19.30 tegang
gejala lain yang
mengganggu
kemampuan kognitif

21.00 2. Menciptakan lingkungan DS: Klien Moni


tenang dan tanpa mengatakan Armin
gangguan dengan akan merasa i
pencahayaan dan suhu tenang jika
ruang, nyaman, jika suamainya ada
memungkinkan disampingnya

23
DO: Klien
sudah tidak
gelisah
22.50 3. Menggunakan nada DS: - Moni
suara lembut dengan Armin
DO: Klien
irama lambat dan i
tampak tenang
berirama

23.00 4. Memonstrasikan dan DS: klien Moni


latih teknik relaksasi mengatakan Armin
(mis. napas dalam, akan i
peregangan, atau melakukan
imajinasi terbimbing) latihan lebih
sering
DO: Klien
tampak
kooperatif

V. EVALUASI KALA I
Tgl / Jam No Evaluasi
Dx
3 1 S : Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang
November O : Klien sudah tidak gelisah, tegang dan pucat lagi
2020
A : Tujuan tercapai masalah teratasi sebagian
23.00
P : Lanjutkan itervensi ( a,b,d)

24
KALA II
A. DATA FOKUS KALA II
Ibu mengatakan ingin mengedan
B. ANALISIS DATA KALA II

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Klien mengatakan Proses Persalinan Nyeri
nyeri pada area vaginanya Melahirkan
DO : Pengeluaran Janin
- Klien tampak
meringis
Nyeri Melahirkan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemas
- Klien tampak pucat Klientam
Mengeluh
pakmeri
nyeri
ngis

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri Melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin

C. RENCANA KEPERAWATAN II

No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan


Jam Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL: SIKI LABEL:
Septe LABEL LABEL: Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
mber : Tingkat (I.08238) (I.08238)
2020 Nyeri: a. Observasi a. Observasi
Nyeri
(L.08066) 1. Identifikasi 1. Untuk
02.30 Melahir
Setelah lokasi, mengetahui
kan
diberikan karakteristik, lokasi, durasi,

25
(D.0079) asuhan durasi, frekuensi, frekuensi,
keperawatan kualitas, kualitas,
Nyeri
selama 1 x 1 intensitas nyeri intensitas nyeri
Melahirk
jam 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
an
diharapkan skala nyeri rentang skala
berhubun
tingkat nyeri 3. Identifikasi nyeri pasien
gan
menurun faktor yang 3. Mengetahui
dengan
dengan memperberat dan faktor yang
pengelua
kriteria memperingan memperberat
ran janin
hasil: nyeri dan
dibuktika
1. Keluhan 4. Monitor efek memperingan
n dengan
nyeri samping nyeri
klien
menuru penggunaan 4. Mengetahui
mengelu
n analgetik dampak
h nyeri
2. Meringi samping
pada
s b. Terapeutik penggunaan
daerah
menuru 1. Berikan teknik analgetik
vaginany
n non farmakologis terhadap nyeri
a, klien
3. Gelisah untuk
tampak
menuru mengurangi rasa b. Terapeutik
meringis,
n nyeri ( mis. 1. Memberikan
klien
TENS, hipnosis, tindakan
tampak
akupresure, pendukung
gelisah,
Terapi musik, dalam
lemah
biofeadback, meredakan
dan
terapi pijat, nyeri
pucat
aromaterapi, 2. Menjaga dan
teknik imajinasi merawat
terbimbing, keadaan
kompres lingkungan
hangat/dingin,ter pasien
api bermain) 3. Memberikan

26
kenyamanan
2. Kontrol
terhadap pasien
lingkungan yang
c. Edukasi
memperberat
1. Memberikan
rasa nyeri (mis.
tindakan dalam
Suhu ruangan,
meredakan
cahaya,
nyeri
kebisingan)
2. Mengetahui
3. Berikan fasilitasi
penyebab, lama
istirahat tidur
dan pemicu
c. Edukasi
respon nyeri
1. Jelaskan strategi
3. Mengajarkan
meredakan nyeri
pasien cara
2. Jelaskan
mengetahui
penyebab,
respon nyeri
periode, pemicu
secara mandiri
nyeri
4. Membantu
3. Anjurkan
pasien
memonitor nyeri
mengurangi rasa
secara mandiri
nyeri
4. Anjurkan
5. Memberikan
menggunakan
tindakan
analgetik secara
pendukung atau
tepat
latihan dalam
5. Anjurkan teknik
meredakan rasa
nonfarmakologis
nyeri
untuk
mengurangi rasa
d. Kolaborasi
nyeri (teknik
1. Melakuakan
napas dalam)
kolaborasi
dengan apoteker
d. Kolaborasi dalam

27
1. Kolaborasi pemberian obat
pemberian analgetik
analgetik, jika
perlu

D. IMPLEMENTASI KALA II

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Proses Paraf /


dx Nama
4 1 1) Mengidentifikasilokasi, DS: Klien Moni
karakteristik, durasi,
Novembe mengatakan Armini
frekuensi, kualitas,
r 2020 intensitasnyeri nyerinya berada di
02.30 daerah vagina,
nyeri yang
dirasakan seperti
terbakar dan perih
DO: Klien tampak
lebih tegang
02.35 2) Memberikan teknik DS: - Moni
non farmakologis Armini
DO: Klien tampak
untuk mengurangi rasa
kooperatif dengan
nyeri ( mis. Teknik
mengikuti teknik
nafas dalam )
yang diberikan
02.40 3) Menjelaskan strategi DS: - Moni
meredakan nyeri Armini
DO: Klien tampak
kooperatif
02.50 4) Memberikanfasilitasiist DS: - Moni
irahattidur
DO: Klien tampak Armini
nyaman
02.57 5) Memantau DJJ dan Ds : - Moni
penonjolan vulva dan
Do : DJJ Armini
vagina
141x/menit,

28
regular. Vulva
vagina terbuka,
perineum menonjol
03.10 6) Mengajarkan pasien Ds : - Moni
untuk mengedan
Do : Pasien tampak Armini
dengan benar
mengedan tiap ada
his

E. EVALUASI KALA II

Tgl / Jam No Evaluasi


Dx
4 1 S : Klien mengatakan rasa nyeri pada daerah vaginanya
September sudah berkurang
2020 O : Klien sudah tidak meringis, gelisah, lemas dan pucat
lagi
A : Tujuan tercapai masalah terarasi
P : Pertahankan kondisi pasien

KALA III
A. DATA FOKUS KALA III
B. ANALISIS DATA KALA III

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Klien Retensi Plasenta Risiko Perdarahan
mengeluh tremor
pada kaki dan
menggigil Komplikasi pasca partum ( retensi
plasenta )
DO :
- klien
kelihangan
darah normal
Risiko perdarahan
250 ml

29
- keluar darah
berwarna hitam klienkelihangan
Klien
pada saat darah normal
mengeluh
250 ml,
plasenta keluar
tremor pada keluardarahberw
- tampak tali kaki dan arnahitampadasa
atplasentakeluar
pusat menggigil
memanjang
pada muara
vagina
- tekanan darah
kembali normal
:120/ 80 mmHg
- denyut nadi
membaik : 80
x/ menit

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Resiko perdarahan dibuktikan dengan komplikasi pasca partum (retensi
plasenta)

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA III

No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan


Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 4 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Nove LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03. han
(L.02017) 1. Monitor tanda
10 (D.0012) 1. Mengetahui
Setelah dan gejala
WIT tanda dan
Resiko
dilakukan perdarahan
A gejala
perdarah

30
an asuhan 2. Monitor perdarahan
berhubu keperawatan hematokrit/ 2. Mengetahui
ngan selama 1 x hemoglobin nilai
dengan 10 menit , sebelum dan hematokrit/h
trauma maka setelah emoglobin
jaringaN tingkat kehilangan
perdarahan darah
menurun b. Terapeutik
b. Terapeutik
dengan 1. Pertahankan
criteria bed rest selama 1. Mengurangi

hasil: perdarahan terjadinya

- Perdaraha 2. Batasi tindakan perdarahan

n vagina invasif, jika 2. Menghindari

menurun perlu terjadinya


perdarahan
- Hemoglob
c. Edukasi
in
1. Jelaskan tanda c. Edukasi
membaik
gejala 1. Pasien
- Kognitif perdarahan memahami
meningkat 2. Anjurkan tentang
segera melapor tanda dan
jika terjadi gejala
perdarahan perdarahan
2. Menghindari
bertambah
buruknya
d. Kolaborasi perdaraha
1. Kolaborasi
pemberian obat
d. Kolaborasi
pengontrol
1. Mengontrol
perdarahan
perdarahan
2. Kolaborasi
2. Menghindari

31
pemberian terjadinya
produk darah kekurangan
darah

D. IMPLEMENTASI KALA III

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Paraf /


dx Proses Nama
4 1 1. Monitor tanda dan DS: - Moni
November gejala perdarahan Armini
DO:klien
2020 kelihangan
03. 10 darah normal
250 ml, keluar
darah
berwarna
hitam pada
saat plasenta
keluar, tampak
tali pusat
memanjang
pada muara
vagina,
tekanan darah
kembali
normal :120/
80 mmHg
(90/80 mmHg-
120/80
mmHg),
denyut nadi
membaik : 80

32
x/ menit (60-
100x/menit)
03. 16 2. Pertahankan bed rest DS: - Moni
selama perdarahan Armini
DO: Klien
tampak
nyaman
03. 18 3. Batasi tindakan DS: - Moni
invasif, jika perlu Armini
DO: Klien
tampak
kooperatif
03.20 4. Anjurkan segera DS: - Moni
melapor Armini
DO: Klien
tampak
kooperatif

E. EVALUASI KALA III

Tgl / Jam No Evaluasi


Dx
4 1 S : Klien mengatakan rasa nyeri pada daerah vaginanya
November sudah berkurang
2020 O : Klien sudah tidak meringis, gelisah, lemas dan pucat
03.20 lagi, klien kelihangan darah normal 250 ml, keluar darah
berwarna hitam pada saat plasenta keluar, tampak tali pusat
memanjang pada muara vagina, tekanan darah kembali
normal :120/ 80 mmHg (90/80 mmHg- 120/80 mmHg),
denyut nadi membaik : 80 x/ menit (60-100x/menit)
A : Tujuan tercapai masalah terarasi
P : Pertahankan kondisi pasien

33
KALA IV
A. DATA FOKUS KALA IV
B. ANALISIS DATA KALA IV

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : klien mengeluh Atonia Uterus Risiko
haus Perdarahan
DO : klien kelihangan Komplikasi pasca partum (atoni
darah normal 300 ml, uterus )
rahim tampak
berkontraksi, tekanan
darah kembali
Risiko perdarahan
normal :120/ 80
mmHg (90/80 mmHg-
120/80 mmHg),
denyut nadi membaik :
Klien klienkelihan
80 x/ menit (60- mengeluh gandarah
100x/menit) haus normal 300
ml, rahim
tampak
berkontraksi

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Resiko Perdarahan dibuktikan dengan komplikasi pasca partum ( atoni
uterus )
C. RENCANA KEPERAWATAN IV

34
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
Jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 26 SDKI SLKI SIKI LABEL : SIKI LABEL :
Septe LABEL: LABEL: Pencegahan Pencegahan
mber Resiko Tingkat perdarahan perdarahan
2020 Pendara Perdaraha (I.02067) (I.02067)
n a. Observasi a. Observasi
03.25 han
(L.02017) 1. Monitor tanda
WIT (D.0012) 1. Mengetahui
Setelahdilak dan gejala
A 1. Resiko tanda dan
ukanasuhan perdarahan
Perdarah gejala
keperawatan 2. Monitor
an perdarahan
selama 1 x 2 hematokrit/
dibuktik 2. Mengetahuini
jam, hemoglobin
an lai
makatingkat sebelum dan
dengan hematokrit/he
perdarahan setelah
komplik moglobin
menurunden kehilangan
asi pasca
gankriteriah darah
partum
asil: b. Terapeutik
( atoni b. Terapeutik
- Perdaraha 3. Pertahankan
uterus ) 3. Mengurangi
n vagina bed rest selama
menurun perdarahan terjadinya

4. Batasi tindakan perdarahan


- Hemoglob
invasif, jika 4. Menghindari
in
perlu terjadinya
membaik
perdarahan
- Kognitif c. Edukasi
meningkat
3. Jelaskan tanda c. Edukasi
gejala 3. Pasien
perdarahan memahami
4. Anjurkan tentang
segera melapor tanda dan
jika terjadi gejala

35
perdarahan perdarahan
4. Menghindari
bertambah
buruknya
d. Kolaborasi perdaraha
5. Kolaborasi
pemberian obat
d. Kolaborasi
pengontrol
5. Mengontrol
perdarahan
perdarahan
6. Kolaborasi
6. Menghindar
pemberian
i terjadinya
produk darah
kekurangan
darah

D. IMPLEMENTASI KALA IV

Tgl / Jam No Implementasi Evaluasi Proses Paraf /


dx Nama
4 1 1. Monitor tanda DS: - Moni
November dan gejala Armini
DO: klien
2020 perdarahan
kelihangan darah
03.25 normal 300 ml,
rahim tampak
berkontraksi, klien
kelihangan darah
normal 300 ml,
rahim tampak
berkontraksi,

36
tekanan darah
kembali normal :
120/ 80 mmHg
(denyut nadi
membaik : 80 x/
menit (60-
100x/menit)
03.30 2. Pertahankan DS: - Moni
bed rest selama Armini
DO: Klien tampak
perdarahan
nyaman

03. 35 3. Batasi tindakan DS: - Moni


invasif, jika Armini
DO: Klien tampak
perlu
kooperatif

03.40 4. Jelaskan tanda DS: Klien Moni


gejala mengatakan sudah Armini
perdarahan mengerti tantang
tanda dan gejala
perdarahan yang
dijelaskan
DO: Klien tampak
kooperatif
03. 50 5. Anjurkan DS: - Moni
segera melapor Armini
DO: Klien tampak
kooperatif
04.00 6. Kolaborasi DS: - Moni
pemberian obat Armini
DO: Klien tampak
pengontrol
kooperatif
perdarahan

E. EVALUASI KALA IV

37
Tgl / Jam No Dx Evaluasi
4 November 1 S : klien mengatakan sudah mengerti dengan
2020 penjelasan yang diberikan petugas
04. 00 O : klien kelihangan darah normal 300 ml, rahim
tampak berkontraksi, tekanan darah kembali
normal :120/ 80 mmHg , denyut nadi membaik :
80 x/ menit, klien tampak bahagia dengan
kelahiran anaknya
A : tujuan tercapai masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien

38
Denpasar 3 November 2020

Mengetahui Pembimbing

Klinik / CI Mahasiswa

(………………………..) (Ni Kadek Moni Armini)

NIP : NIM : P07120018047

Clinical Teacher / CT

(Ni Nyoman Hartati, S.Kep.,Ns.,M.BioMed)

NIP : 196211081985122000

39
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu bersalin. Terdapat kala pada proses persalinan antara lain Kala I ( Ansietas
menjelang persalinan ), Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang
ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita
alami dalam tingkat yang berbeda. Kala II ( Nyeri Melahirkan ), Nyeri persalinan adalah
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi
dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan dan kelahiran. Kala III
dan IV ( Resiko Perdarahan Persalinan), Perdarahan setelah melahirkan umumnya berasal
dari robekan pada vagina atau akibat tindakan episiotomi yang dilakukan saat persalinan
dan setelah keluarnya plasenta. Pada lembar pengkajian dikaji sesuai teori, pada analisis
data hasil pengkajian dikelompokkan berdasarkan DS dan Do lalu dibulatkan menjadi
suatu masalah sesuai SDKI label, rencana keperawatan sesuai dengan SIKI label serta
Tujuan sesuai dengan SLKI label. Implementasi sesuai dengan pengkajian, evaluasi pada
laporan kasus ini tujuan tercapai masalah teratasi serta tujuan tercapai masalah teratasi
sebagaian.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang paper diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bias untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan paper yang telah dijelaskan.

40

Anda mungkin juga menyukai