Laporan Akhir Filtrasi PDF
Laporan Akhir Filtrasi PDF
Kelompok 10 – JUMAT
ANGGOTA KELOMPOK
1 Indira Octafiona (1606871373)
2 Lulus Ridho Pangudi (1706104400)
3 Muhammad Reza Fauzi (1606871480)
4 Wulan Silvia R. (1606907884)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat, rahmat, hidayah, dan karunia yang telah diberikan-Nya, makalah
Praktikum Unit Operasi Proses Modul: Filtrasi dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Tak lupa kami mengucapkan rasa syukur kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah, terutama kepada Bapak
Muhammad Ibadurrohman, S.T., M.T., Ph.D. (DIC). sebagai dosen yang telah
membimbing penulis selama proses pembelajaran Modul: Filtrasi ini berlangsung,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah Praktikum Unit Operasi Proses Modul: Filtrasi dibuat untuk
menyelesaikan laporan Praktikum Unit Operasi Proses dengan topik yaitu filtrasi.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna serta menambah pengetahuan bagi
penulis dan juga semua pihak yang membacanya.
Penulis menyadari dan memohon maaf apabila dalam menyusun dan
menulis makalah Praktikum Unit Operasi Proses Modul: Filtrasi masih terdapat
kekurangan, baik dalam segi bahasa penulisan maupun isi dari setiap materi yang
dibahas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran terhadap
makalah ini agar penulis dapat mengevaluasi dan menjadikan penulis untuk
menjadi lebih baik dalam masa yang akan mendatang.
i UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR ISI
ii UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
1 UNIVERSITAS INDONESIA
2
1.3. Tujuan
1. Untuk melakukan uji coba (test) filtrasi pada tekanan konstan dengan
menggunakan Filter Press kecil agar metoda uji coba dapat dikuasai;
dan untuk observasi mekanisme pemisahan solid liquid
2. Untuk menguji persamaan (filtrasi dari) Ruth dan Lewis, dan
menentukan konstanta-konstanta yang ada dalam persamaan tersebut
3. Untuk mengukur/ menentukan jumlah filtrat per unit waktu, pada
filtrasi larutan slurry pada tekanan konstan
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 2
TEORI DASAR
3
4
tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan
partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu
aliran cairan kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus
(steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam
saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan
beroperasi.
2.2 Klasifikasi Filtrasi
Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan diklasifikasikan
menjadi Penyaring gaya berat (gravity filters), Penyaring tekanan (Pressure
filters), Penyaring vakum (Vacuum filters), Penyaring sentrifugal
(Centrifugal filters).
2.2.1 Penyaring gaya berat (gravity filters)
Gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir
dengan cara memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat
perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir
• Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
• Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-
lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir
secara laminer.
• Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar
dan mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
UNIVERSITAS INDONESIA
5
UNIVERSITAS INDONESIA
6
UNIVERSITAS INDONESIA
5
UNIVERSITAS INDONESIA
8
filtrasi. Filtrasi dapat dianggap dimulai dengan penahanan sama dengan nol,
berarti belum terbentuk cake. Dalam hal ini perlu dihitung suatu besaran Ve
(volum ekivalen), ialah volum filtrat yang menghasilkan cake yang
mempunyai penahanan sama dengan filter cloth (media filter primer) serta
saluran-saluran dalam filter yang dipakai untuk penyaringan.
Cake dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
2.3.1 Compressible Cake
Cake yang mengalami perubahan struktur dalam oleh adanya tekanan
(ruang berpori dalam cake mengecil, tahanan filtrasi makin besar). Hal ini
mengakibatkan proses filtrasi menjadi semakin sulit. Peristiwa ini terjadi
terutama bila bahan yang disaring berbentuk koloidal.
2.3.2 NonCompressible Cake
Cake yang tidak mengalami perubahan struktur walaupun diadakan
penekanan terhadapnya. Dalm praktek, jenis ini tidak ada, tapi untuk
mempermudah perhitungan, diadakan pendekatan dengan memakai rumus-
rumus yang berlaku untuk non compressible cake.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Filtrasi
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak
faktor–faktor yang saling berkaitan yang akan mempengaruhi pula kualitas air
hasil filtrasi, efisiensinya, dan sebagainya. Faktor–faktor tersebut adalah debit
filtrasi, kedalaman media, ukuran dan material, konsentrasi kekeruhan, tinggi
muka air, kehilangan tekanan, dan temperatur.
2.4.1 Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter
secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna,
akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara
butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara
permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring.
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran
menyebabkan partikel–partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
UNIVERSITAS INDONESIA
5
UNIVERSITAS INDONESIA
10
UNIVERSITAS INDONESIA
5
𝑉𝑓 𝑚
( ) = 𝐾 . ∆𝑃 . 𝑡
𝐴
dengan: n, m, dan K adalah konstanta yang ditentukan oleh percobaan.
Jika dimisalkan sebagai C kemudian kedua ruas diubah menjadi bentuk
logaritma, maka persamaan Lewis menjadi:
m . log Vf = log C + log t
log t = m.log Vf - log C
𝑦= 𝑎 𝑥 𝑏
Dari bentuk tersebut maka dapat diplot grafik antara log Vf sebagai
sumbu-x dan log t (waktu) sebagai sumbu-y. Persamaan Lewis juga dapat
ditulis sebagai:
𝑉𝑓 𝑚 . ∆𝑃−𝑛
𝑡=
𝐾 . 𝐴𝑚
Jika (Vfm / K.Am) dimisalkan sebagai β dan persamaan diubah ke
dalam bentuk logaritma maka bentuknya menjadi :
log t = -n log ΔP + log β
𝑦= 𝑎 𝑥 𝑏
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 3
DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Uji coba filtrasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah uji coba
pemisahan solid liquid dengan pengaruh tekanan konstan yang diatur dengan
filter press kecil. Persamaan Ruth dan Lewis untuk perhitungan filtrasi yang
digunakan untuk menentukan konstanta-kontanta pada persamaan tersebut.
Praktikum filtrasi juga memiliki tujuan untuk menentukan jumlah filtrat per
unit waktu pada filtrasi larutan slurry dengan tekanan yang konstan.
7 UNIVERSITAS INDONESIA
8
PENGOLAHAN DATA
Persamaan Routh
Persamaan Ruth dinyatakan sebagai berikut.
𝑉𝑓2 + 2 𝐽 𝑉𝑓 = ℎ 𝑡 (3.1)
Dengan :
J : hambatan intrinsic cake
h : driving force (melibatkan pressure drop)
Vf : total volume filtrat
t : waktu
dengan J dan h adalah konstanta yang akan ditentukan melalui pengolahan data
percobaan. Persamaan Ruth tersebut menyatakan hubungan antara waktu tertentu
pada proses filtrasi t (detik) dengan total volume filtrate Vf (cm3) yang terkumpul
selama waktu t detik yang terjadi pada ΔP yang konstan. Persamaan tersebut
dibagi dengan Vf h pada kedua ruas sehingga menjadi:
𝑡 1 2𝐽
= ℎ 𝑉𝑓 + (3.2)
𝑉𝑓 ℎ
Dengan :
J : hambatan intrinsic cake
h : driving force (melibatkan pressure drop)
Vf : total volume filtrat
t : waktu
𝑡 1 2𝐽
= 𝑉𝑓 +
𝑉𝑓 ℎ ℎ
(3.3)
↓ ↓ ↓
𝑦 𝑚𝑥 𝑏
UNIVERSITAS INDONESIA
9
Data hasil percobaan diolah dan diplot sesuai dengan persamaan di atas dengan Vf
sebagai sumbu x dan t/Vf sebagai sumbu y.
UNIVERSITAS INDONESIA
10
y = 0.000036x + 0.526415
R² = 0.599760
0.6
0.55
0.5
0 500 1000 1500 2000 2500
Sehingga diperoleh
1
𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = = 0,000036
ℎ
Maka,
𝒄𝒎𝟔
𝒉 = 𝟐𝟕. 𝟕𝟕𝟕, 𝟕𝟖
𝒔
Persamaan garis 𝑦 = 0,000036𝑥 + 0,526415 memotong sumbu y saat y =
0,526415 yang merupakan nilai dari 2J/h, sehingga
ℎ
𝑱 = 0,526415 = 𝟕. 𝟑𝟏𝟏, 𝟑𝟏𝟗 𝒄𝒎𝟑
2
Pada saat ΔP = 1 psia
ΔP = 1 psia
x (Vf) y (t/Vf)
t (s) Vf (cm3)
UNIVERSITAS INDONESIA
11
Sehingga diperoleh
1
𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = = 0,000143
ℎ
UNIVERSITAS INDONESIA
12
Maka,
𝒄𝒎𝟔
𝒉 = 𝟔𝟗𝟗𝟑, 𝟎𝟎𝟕
𝒔
Persamaan garis 𝑦 = 0,000143𝑥 + 0,172011 memotong sumbu y saat y =
0,172011 yang merupakan nilai dari 2J/h, sehingga
ℎ
𝑱 = 0,172011 = 𝟔𝟎𝟏, 𝟒𝟑𝟕𝟏 𝒄𝒎𝟑
2
Pada saat ΔP = 1,5 psia
UNIVERSITAS INDONESIA
13
Sehingga diperoleh
1
𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = = 0,000118
ℎ
Maka,
𝒄𝒎𝟔
𝒉 = 𝟖𝟒𝟕𝟒. 𝟓𝟕𝟔
𝒔
Persamaan garis 𝑦 = 0,000118𝑥 + 0,217719 memotong sumbu y saat y =
0,217719 yang merupakan nilai dari 2J/h, sehingga
ℎ
𝑱 = 0,217719 = 𝟗𝟐𝟐, 𝟓𝟑𝟖𝟏 𝒄𝒎𝟑
2
h dan j Rata-rata dari Ketiga Tekanan
Dengan demikian, diperoleh data h dan j dari ketiga tekanan.
UNIVERSITAS INDONESIA
14
𝒄𝒎𝟔
̅ = 𝟏𝟒𝟒𝟏𝟓, 𝟏𝟐
𝒉
𝒔
𝒋̅ = 𝟐𝟗𝟒𝟓, 𝟎𝟗𝟖 𝒄𝒎𝟑
Persamaan Lewis
Persamaan Lewis digunakan untuk mengetahui nilai t(s) dan Vf akumulasi (ml),
bentuk persamaan lewis yang telah di linearisasi adalah sebagai berikut:
𝑉𝑓 𝑚
( ) = 𝐾(∆𝑃)𝑛 ∙ 𝑡
𝐴
Dengan mengalikan kedua ruas dengan Am, persamaan dapat disederhanakan
menjadi,
𝑉𝑓𝑚 = 𝐾 𝐴𝑚 (∆𝑃)𝑛 ∙ 𝑡
𝑉𝑓𝑚 = 𝐶 ∙ 𝑡
dimana m, n, dan K adalah konstanta yang akan dicari nilainya. Untuk
memudahkan perhitungan, persamaan dibuat ke dalam bentuk log sebagai berikut.
log 𝑡 = 𝑚 ∙ log 𝑉𝑓 − log 𝐶
UNIVERSITAS INDONESIA
15
2.5
1.5
1
2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6
UNIVERSITAS INDONESIA
16
y = 1.3811x - 1.6146
3 R² = 0.9693
2.5
1.5
1
2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6
UNIVERSITAS INDONESIA
17
P = 1.5 psi
UNIVERSITAS INDONESIA
18
y = 1.4774x - 1.9112
3 R² = 0.9802
2.5
1.5
1
2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6
Untuk mendapatkan nilai K, nilai m diambil dari rata-rata gradien dari setiap
variasi tekanan. Kemudian, masih dibutuhkan nilai konstanta n untuk memenuhi
persamaan Lewis; maka persamaannya diubah bentuk menjadi :
𝑉𝑓𝑚
𝑡= (∆𝑃)−𝑛 = 𝛽(∆𝑃)𝑛
𝐾 𝐴𝑚
log 𝑡 = −𝑛 log ∆𝑃 + log 𝛽
Log t dan log P yang digunakan berada pada nilai Vf = 1000 ml sebagai basis.
Dengan melakukan interpolasi terhadap t, diperoleh data sebagai berikut:
UNIVERSITAS INDONESIA
19
Kemudian data tersebut kita plot menjadi grafik, dengan log P sebagai nilai x dan
log t sebagai nilai y.
2.75
2.7
2.65
2.6
2.55
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 4
ANALISIS
18 UNIVERSITAS INDONESIA
19
UNIVERSITAS INDONESIA
20
valve yang gunanya adalah untuk mengatur banyaknya aliran slurry dari
reservoir tank menuju filter chamber, dan secara tidak langsung dapat
mengatur tekanan aliran slurry menuju filter chamber yang tekanannya dapat
diketahui dengan menggunakan pressure gauge. Pada rangkaian alat filtrasi
juga terdapat filtrate delivery valve, yaitu valve untuk mengatur banyaknya
aliran air hasil filtrasi yang dikeluarkan, yang diatur agar tidak terlalu banyak
maupun tidak terlalu sedikit (sampai membentuk tetesan).
Tabel 4.1 Data Praktikum pada Tekanan 0,5 psia, 1 psia, dan 1,5 psia
ΔP = 0,5 psia ΔP = 1 psia ΔP = 1,5 psia
t (s) Vf (cm3) t (s) Vf (cm3) t (s) Vf (cm3)
120 230 120 420 120 580
240 450 240 820 240 720
360 670 360 1210 360 1040
UNIVERSITAS INDONESIA
21
UNIVERSITAS INDONESIA
22
UNIVERSITAS INDONESIA
23
UNIVERSITAS INDONESIA
24
UNIVERSITAS INDONESIA
25
𝑉𝑚
𝛽 = 𝐾 𝑓𝐴𝑚 maka 𝑡 = 𝛽(∆𝑃)−𝑛
𝑝
UNIVERSITAS INDONESIA
26
𝑉𝑓 1.307039
( ) = 0.213373∆𝑃0.5183 𝑡
𝐴
Nilai m dan n merupakan hubungan eksponensial antara perubahan
tekanan terhadap waktu dengan volume filtrat per satuan luas. Selisih m
dan n yang besar menandakan bahwa dibutuhkan penyesuaian yang cukup
besar untuk volume filtrat dengan perubahan tekanannya. Pangkat dari
delta P berupa nilai n menunjukkan pula besar hambatan pada filter cake.
Sementara itu, nilai K melambangkan permeabilitas dari filter cake.
Dengan nilai K yang didapat sebesar 0.213373, maka dapat dikatakan
permeabilitas cake tidak besar, dengan asumsi viskositas fluida yang
melewatinya konstan.
Berdasarkan grafik hubungan log Vf vs log t dapat disimpulkan
bahwa nilai log Vf berbanding lurus (linear) dengan log t, peningkatan
volume konstan dengan penambahan waktu.
UNIVERSITAS INDONESIA
27
ulang kembali susunan frame dan filter primer sehingga memakan waktu
yang cukup lama.
UNIVERSITAS INDONESIA
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan filtrasi, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan
yaitu :
1. Filtrasi merupakan proses pemisahan zat padat terhadap zat cair dari
suatu campuran slurry dengan menggunakan media porous. Filtrasi
yang digunakan pada percobaan ini adalah tipe filtrasi tekanan, karena
driving force pada filtrasi ini adalah perbedaan tekanan dari pompa.
2. Filter primer dalam percobaan ini adalah cake yang terbentuk dan
menumpuk di media filter (plat dan frame). Pada awal filtrasi, filtrasi
terjadi di media filter sekundernya, yaitu plat dan frame.
3. Semakin tinggi tekanan yang digunakan maka volume filtrat akan
semakin banyak dan jumlah cake yang dihasilkan juga semakin banyak
dikarenakan apabila ditambahkan tekanannya maka laju alir yang
dihasilkan juga semakin besar. Namun, menyebabkan massa cake yang
terbentuk semakin banyak dalam rentang waktu yang sama sehingga
jumlah cake pada media filter akan memperlambat laju alir volumetrik
filtrat.
4. Semakin lama waktu filtrasi penambahan volume (ΔV) akan semakin
berkurang karena ketebalan filter cake (h) yang semakin bertambah.
5.2. Saran
Berikut beberapa saran guna mengambangkan praktikum modul Filtrasi :
1. Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap pressure gauge dan juga filter
cloth karena dapat menghambat proses percobaan.
2. Pengecekan kejernihan larutan filtran merupakan hal yang wajib
karena apabila hasil filtran keruh kemungkinan terjadi kesalahan
pemasangan unit filtrasi.
27 UNIVERSITAS INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
28 UNIVERSITAS INDONESIA