Disusun Oleh:
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak
asasi setiap orang untuk keberlangsungan hidupnya.Makanan merupakan unsur
terpenting dalam menentukan derajat kesehatan seseorang, makanan juga dapat
menjadi sumber penularan penyakit (Priyanto, 2008).
Penyakit dapat menular melalui makanan dan minuman yang dikenal
dengan food borne disease(keracunan makanan) yang disebabkan oleh
mikroorganisme.Interaksi mikroba terhadap manusia dapat memberikan kerugian,
contohnya Clostridium perfringens dan Bacillus cereus dan yang memberikan
keuntungan adalah Lactobacillus bulgaricus serta Rhyzopus oryzae. Escherichia coli
dan bakteri kelompok Coliform merupakan indikator adanya kotoran atau senyawa
yang tidak baik terdapat pada air, makanan, dan susu (Pelczar, 2008
Penyelenggaraan makanan terutama makanan khusus di rumah sakit harus
optimal dan sesuai dengan mutu pelayanan standar kesehatan, serta indikasi
pasien. Penyelenggaraan makanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan (tidak
saniter dan higienis) selain memperpanjang proses perawatan, juga dapat
menyebabkan timbulnya infeksi silang atau infeksi nosokornial (Infeksi yang
didapatkan di rumah sakit) yang diantaranya dapat melalui makanan. Selain
timbulnya infeksi nosokornial, penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang tidak
memenuhi standar kesehatan juga dapat menyebabkan keracunan makanan
(Kemenkes,2018
Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP) atau analisis
bahaya dan titik kendali kritis merupakan suatu sistem manajemen yang digunakan
untuk melindungi makanan dari bahaya biologi, kimia, dan fisik. Sistem tersebut
diterapkan sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya yang diperkirakan dapat
terjadi, dan bukan merupakan reaksi dari munculnya bahaya. Jadi sistem ini
merupakan Tindakan pencegahan sebelum bahaya muncul. (Rauf. 2013)
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industry pangan adalah untuk
mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan
guna memenuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian
mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan
didistribusikan. Oleh karena itu, dengan diterapkannya HACCP akan mencegah
risiko complain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu,
HACCP juga dapat berfungsi sebagai alat promosi perdagangan di era pasar global
yang memiliki daya saing kompetitif. (Husni. 2018.
B. TUJUAN
Mengetahui penerapan HACCP pada menu Nugget Lele mulai dari tahap
penerimaan hingga tahap pendistribusian di Instalasi Gizi RS UNS
C. MANFAAT
1. Bagi Instalasi Gizi RS UNS
Sebagai bahan saran serta informasi yang dapat dijadikan acuan untuk
memperbaiki sistem penyelenggaraan makanan rumah sakit melalui
pengawasan kualitas makanan.
2. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan serta wawasan terkait pengawasan mutu
melalui pengolahan makanan di RS UNS
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PRODUK
TABEL 1. DESKRIPSI PRODUK
Perlu proses
Bahan baku Bahaya pengendalian Pengendalian
?
Biologi: Pengukusan
E.Coli, Shigella dan YA Penyortiran 1
Salmonella
Lele Fisik: Penyortiran 1
Kotoran, darah, lumpur, YA Pencucian 1, 2
sisa duri
Kimia: -
Kimia: -
-
Biologi: kapang,
Biologi: pengukusan
serangga
Tepung terigu Kimia: pemutih, aflatoksin YA -
Fisik: kerikil, benda Fisik: penyortiran 10
asing, debu
Biologi: Pengukusan
YA
E.coli, B.cereus, kapang Penyortiran 11
Fisik: Penyortiran 11
Tepung sagu Kerikil, debu, logam, YA
benang, serangga
Kimia: Penyortiran 11
YA
Logam berat, mikotoksin
Tepung Biologi: kapang,
Biologi: Pengukusan
Maizena serangga YA
Kimia: pemutih, aflatoksin -
Fisik: kerikil, benda Fisik: penyortiran 12
asing, debu
Tepung Panir Biologi: kapang, Biologi : Pengukusan
serangga -
Kimia : Pemutih,
YA
aflatoksin Fisik : penyortiran 13
Kimia : pengupasan
Kimia: Pestisida
YA 1
Fisik: pengupasan 1,
penyortiran 2,
Fisik:Tanah, debu
pencucian 3
Kimia: pemutih
YA -
11. bahan
Fisik Kerikil, debu,
logam, benang,
serangga
Kimia Logam berat,
mikotoksin
14. Penyortiran Fisik adanya kerikil, Fisik SOP, bahan
12 benda asing, makanan sesuai
debu spesifikasi.
15. Penyortiran Fisik adanya kerikil, Fisik SOP, bahan
13 benda asing, makanan sesuai
debu spesifikasi.
16. Penyortiran Fisik adanya kotoran, Fisik SOP, bahan
14 debu makanan sesuai
spesifikasi.
17. Penimbangan Fisik Adanya Peralatan secara
2 kotoran, debu berkala
dibersihkan
Biologi Aspergillus Fisik, Gunakan alas
Niger, Bacillus biologi yang bersih
Cereus, jamur/ untuk
Penimbangan
18. kapang penimbangan
3 Fisik Tanah, kotoran,
kulit
Kimia Residu
pestisida
21. Penimbangan Fisik Adanya Peralatan secara
4 kotoran, debu berkala
dibersihkan
22. Penimbangan Fisik Adanya Peralatan secara
5 kotoran, debu berkala
dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
23. Penimbangan Fisik Debu, ulat, Fisik, Gunakan alas
6 kotoran biologi yang bersih
Biologi B.cereus,
untuk
Clostridium
penimbangan
perfringens
Kimia Pestisida
25. Penimbangan Fisik Adanya Peralatan secara
7 kotoran, debu berkala
dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
26. Penimbangan Fisik adanya kotoran, Fisik Peralatan secara
8 debu berkala
dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
27. Penimbagan Fisik Adanya Fisik Peralatan secara
9 kotoran, debu berkala
dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
28. Penimbangan Fisik Adanya Peralatan secara
10 kotoran, debu berkala
dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
29. Penimbangan - - Fisik Gunakan alas
11 Biologi yang bersih dan
tidak bersih dari
bahan
sebelumnya
30. Penimbangan Fisik Adanya Fisik Peralatan secara
12 kotoran, debu, berkala
kerikil dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
31. Penimbangan Fisik Adanya Fisik Peralatan secara
13 kotoran, debu, berkala
kerikil dibersihkan.,
menggunakan
alas saat
menimbang
32. Penimbangan Biologi Bakteri koliform Fisik Peralatan secara
14 Kimia Antioksisdan berkala
dan pewarna dibersihkan.,
Fisik Debu, pasir menggunakan
alas saat
menimbang
33. Penimbangan Biologi Salmonella, Fisik Dilakukan
15 streptococci, S. secara berhati-
aureus hati saat
Fisik Pecahan penimbangan,al
cangkang, at dan
kotoran lingkungan
bersih
34. Pengupasan Fisik terdapat tanah, Fisik Peralatan
1 kerikil dibersihakan
secara berkala
35. Pengupasan Fisik Kulit, kotoran, Fisik, Gunakan
2 tanah biologi dengan alat
yang bersih
36. Pengupasan Fisik Kulit, kotoran, Fisik, Gunakan
3 tanah biologi dengan alat
yang bersih
37. Pencucian 1 Fisik Kotoran, darah, Biologi Cuci dengan air
lumpur, sisa , fisik besih, tidak
duri berwarna, tidak
berbau, air
bertekanan 50
psi dan mengalir
38. Pencucian 2 Fisik Kotoran Biologi Cuci dengan air
, fisik besih, tidak
berwarna, tidak
berbau, air
bertekanan dan
mengalir
39. Pencucian 3 Fisik Terdapat tanah, Fisik Menggunakan
kerikil air mengalir dan
bertekanan 15
psi
40. Pencucian 4 Fisik Kotoran, tanah Biologi Cuci dengan air
Kimia Residu
, fisik besih, tidak
pestisida berwarna, tidak
berbau, air
bertekanan dan
mengalir
42. Pencucian 5 Fisik Kotoran, tanah Kimia, Cuci dengan air
kimia pestisida fisik besih, tidak
berwarna, tidak
berbau, air
bertekanan dan
mengalir
43. Pencucian 6 Fisik Debu, ulat, Biologi Cuci dengan air
kotoran , fisik besih, tidak
Kimia Pestisida
berwarna, tidak
berbau, air
bertekanan dan
mengalir
45. Penghalusan Fisik Kotoran, debu fisik Dilakukan
secara berhati-
hati saat
penghalusan
,alat dan
lingkungan
bersih
46. Pencampuran Biologi E.Coli, Shigella, Biologi Penggunaan
S. aureus Fisik APD,
Fisik Benda asing pembersihan
(duri, rambut, alat secara
kotoran, teratur
cangkang)
47. Pencetakan Fisik debu, kotoran, Fisik Pencucian alat
karat secara berkala
serta
penggantian alat
jika sudah
berkarat
48. Pengukusan Biologi S.aureus Biologi Pengukusan
sampai matang
(1000C, 30
menit)
49. Pemotongan Biologi E. coli Biologi Penggunaan
Fisik Debu, kotoran, Fisik APD, Pencucian
karat alat secara
berkala serta
penggantian alat
jika sudah
berkarat
50. Pembaluran Biologi E.Coli, Shigella, Biologi Penggunaan
Fisik S. aureus Fisik APD, Pencucian
Benda asing alat secara
(duri, rambut, berkala serta
kotoran, penggantian alat
cangkang) jika sudah
berkarat
51. Penggorenga Biologi E.Coli,, S. Fisik Pemantauan
n Fisik aureus Suhu 720C
Debu,kotoran Alat yang
digunakan
bersih,
pembersihan
secara berkala
52. Penyimpanan Biologi S.aureus Biologi Suhu
Fisik Debu,kotoran Fisik penyimpanan
70°C(hangat)
Pembersihan
pada alat
penyimpanan.
53. Pemorsian Biologi S.aureus Biologi Penggunaan
Fisik Debu,kotoran Fisik APD untuk
penjamah
makanan.
Wadah yang
digunakan bersih
TABEL 5. DIAGRAM CCP
1. Lele
Apakah terdapat potensi bahaya pada ikan lele
P.1.a
YA (B,F)
YA (CCP)
YA (CCP)
2. Telur
Apakah terdapat potensi bahaya pada telur?
P.1.a
YA (B,F)
YA (penyortiran 9, pengukusan)
YA (CCP)
YA (CCP)
3. Tepung terigu
Ya (Penyortiran 10 = CCP)
Ya (Pengukusan = CCP)
4. Tepung Maizena
Ya (Penyortiran 12 = CCP)
Apakah pengukusan dapat mengurangi
bahaya biologi sampai batas yang diterima?
P. 2b
Ya (Pengukusan = CCP)
3. Tepung sagu
YA (B, F, K)
YA (penyortiran 11)
YA (CCP)
4. Tepung panir
Ya (Penyortiran 13 = CCP)
Ya (Pengukusan = CCP)
5. Gula
Ya (penyortiran 5)
Ya (Penyortiran 5 = CCP)
6. Garam
Ya (penyortiran 7)
Ya (Penyortiran 7 = CCP)
7. Jahe
Ya (Pengupasan 1 = CCP)
Ya (Pencucian 3 = CCP)
Ya (Pengukusan = CCP)
8. Kunyit
Apakah terdapat potensi bahaya pada jahe?
P.1.a
Ya (Pengupasan 3 = CCP)
Ya (Pencucian 5 = CCP)
Apakah pengukusan dapat mengurangi
bahaya biologi sampai batas yang diterima?
P. 2c
Ya (Pengukusan = CCP)
9. Bawang putih
YA (B, K, F)
YA (CCP)
YA (CCP)
YA (B, F, K)
YA (penyortiran 6, pencucian 6)
YA (CCP)
YA (CCP)
YA (B,K,F)
YA (penyortiran 14 = CCP)
YA (Penggorengan = CCP)
YA (B,K,F)
YA(Penyortiran 8)
YA (penyortiran 8 = CCP)
1. Pencampuran
3. Pengkukusan
4. Pemotongan
5. Pembaluran
6. Penggorengan
Apakah tahap penggorengan dapat
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas yang
dapat diterima?
YA (penggorengan= CCP)
7. Penyimpanan
8. Pemorsian
pengukusan Biologi
Suhu 720C
selama 15 detik
(untuk mencapai
titik tengah
bahan
Tidak terdapat
Penyortiran 10 Fisik debu, kerikil, dan
benda asing
Suhu 720C
Tepung terigu
selama 15 detik
pengukusan Biologi (untuk mencapai
titik tengah
bahan)
Tidak terdapat
Penyortiran 12 Fisik debu, kerikil, dan
benda asing
Suhu 720C
Tepung maizena
selama 15 detik
Pengukusan Biologi (untuk mencapai
titik tengah
bahan)
Sesuai
Fisik, Kimia,
Tepung sagu Penyortiran 11 spesifikasi
Biologi
tepung
Pengukusan Suhu 720C
selama 15 detik
(untuk mencapai
titik tengah
Biologi bahan)
Tepung Penyortiran 8
panir Sesuai
spesifikasi
Fisik tepung dan tidak
ada kerikil atau
benda asing
lainnya
Tidak terdapat
sisa kulit dan
bahan kimia
Fisik, kimia lainnya
Pengupasan 2
Suhu 720C
selama 15 detik
Biologi (untuk mencapai
pengukusan
titik tengah
bahan
TABEL 9. MONITORING
POT. MONITORING
BATAS APA BAGAIMA FREQUE SIAPA
CCP BAHA
KRITIS NA NSI
YA
Penyortira Fisik, Sesuai sesuai Pemeriksa Kontinyu QC
n1 Kimia, spesifikasi spesifika an secara
Biologi si (lele langsung
segar)
Fisik, Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC
Penyortira Sesuai
Kimia, spesifika an secara
n3 spesifikasi
Biologi si langsung
Tidak Kerikil, Pemeriksa Kontinyu QC
terdapat serangg an secara
Penyortira
Fisik kerikil, a, dan langsung
n5
serangga, benda
benda asing asing
Fisik, Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC
Penyortira Sesuai
Kimia, spesifika an secara
n6 spesifikasi
Biologi si langsung
Sesuai Sesuai Pemeriksa kontinyu QC
Pernyortira spesifikasi, spesifika an secara
Fisik
n7 kemasan si langsung
tidak rusak
Tidak ada bahan Pemeriksa Kontinyu QC
bagian yang rusak, an secara
Penyortira rusak, tidak terdapat langsung
Fisik
n8 terdapat tanah,
tanah dan kotoran
kotoran.
Tidak ada bahan Pemeriksa kontinyu QC
bagian yang rusak, an secara
Penyortira rusak, tidak terdapat langsung
Fisik
n9 terdapat tanah,
tanah dan kotoran
kotoran
Tidak debu, Pemeriksa Kontinyu QC
terdapat kerikil, an secara
Penyortira
Fisik debu, kerikil, dan langsung
n 10
dan benda benda
asing asing
Fisik, Sesuai Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC
Penyortira
Kimia, spesifikasi spesifika an secara
n 11
Biologi tepung si tepung langsung
Tidak debu, Pemeriksa Kontinyu QC
terdapat kerikil, an secara
Penyortira
Fisik debu, kerikil, dan langsung
n 12
dan benda benda
asing asing
Tidak debu, Pemeriksa kontinyu QC
terdapat kerikil, an secara
Penyortira
Fisik debu, kerikil, dan langsung
n 13
dan benda benda
asing asing
Tidak ada Bahan Pemeriksa Kontinyu QC
bagian yang rusak, an secara
Penyortira rusak, tidak terdapat langsung
Fisik
n 14 terdapat tanah
tanah dan dan
kotoran. kotoran
Tidak Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC
terdapat darah, an secara
Pencucian Kotoran, lumpur langsung
Fisik
2 darah, bersih
lumpur
bersih
Tidak tanah, Pemeriksa Kontinyu QC
terdapat kerikil, an secara
tanah, kerikil, kulit jahe langsung
Pencucian
Fisik kulit jahe
3
yang sudah
dikupas tidak
menempel
Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC
Kotoran,
tanah, an secara
tanah, sisa
Pencucian Fisik, sisa langsung
kulit,
4 kimia kulit,
pestisida
pestisida
larut
larut
Tidak tanah, Pemeriksa kontinyu QC
terdapat kerikil an secara
tanah, kerikil, langsung
Pencucian
fisik kulit jahe
5
yang sudah
dikupas tidak
menempel
Kotoran, Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC
Pencucian Fisik, debu, debu, an secara
6 Kimia pestisida pestisida langsung
bersih
Masih Pemeriksa Kontinyu QC
Pengupas Fisik, Tidak
terdapat an secara
an 1 kimia terdapat kulit
kulit langsung
Sudah tidak Masih Pemeriksa Kontinyu QC
Pengupas
Fisik ada kulit terdapat an secara
an 2
yang tersisa kulit langsung
Suhu 720C Suhu Monitor Kontinyu QC
selama 15 mencap Suhu
pengukusa detik (untuk ai 720C
Biologi
n mencapai selama
titik tengah 15 detik
bahan)
Suhu Monitor Kontinyu QC
mencap Suhu
Penggoren Suhu 720C,
Biologi ai 720C
gan 15 detik
selama
15 detik
TINDAKAN
MONITORING VERIFIKASI
POTENSI BATAS KOREKSI
CCP
BAHAYA KRITIS APA BAGAIMA FREQUE SIAP
NA NSI A
sesuai Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
Penyortiran Sesuai
F,K,B spesifikasi an secara spesifikasi, barang harian
1 spesifikasi
Lele langsung dikembalikan
Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
Penyortiran Sesuai
F,K,B spesifikasi an secara spesifikasi, barang harian
3 spesifikasi
langsung dikembalikan
Tidak Kerikil, Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
terdapat serangga, an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran
F kerikil, dan benda langsung dikembalikan
5
serangga, asing
benda asing
Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
Penyortiran Sesuai
F,K,B spesifikasi an secara spesifikasi, barang harian
6 spesifikasi
langsung dikembalikan
Penyortiran F Tidak Kerikil, Pemeriksa kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
7 terdapat serangga, an secara spesifikasi, barang harian
kerikil, dan benda langsung dikembalikan
serangga, asing
benda asing
Tidak ada bahan Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
bagian yang rusak, an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran rusak, tidak terdapat langsung dikembalikan
F
8 terdapat tanah,
tanah dan kotoran
kotoran.
Bahan Pemeriksa kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
Tidak rusak, dan an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran terdapat terdapat dikembalikan
F
9 kotoran pada kotoran di
cangkang bagian
cangkang
Tidak debu, Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
terdapat kerikil, dan an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran
F debu, kerikil, benda asing langsung dikembalikan
10
dan benda
asing
Sesuai Sesuai Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
Penyortiran
F,K,B spesifikasi spesifikasi an secara spesifikasi, barang harian
11
tepung tepung langsung dikembalikan
Penyortiran F Tidak debu, Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
terdapat kerikil, dan an secara spesifikasi, barang harian
debu, kerikil, benda asing langsung dikembalikan
12
dan benda
asing
Tidak debu, Pemeriksa kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
terdapat kerikil, dan an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran
F debu, kerikil, benda asing langsung dikembalikan
13
dan benda
asing
Tidak ada Bahan Pemeriksa Kontinyu QC Jika tidak sesuai Review catatan
bagian yang rusak, an secara spesifikasi, barang harian
Penyortiran rusak, tidak terdapat langsung dikembalikan
F
14 terdapat tanah dan
tanah dan kotoran
kotoran.
Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC Jika terdapat kotoran, Pengamatan secara
Tidak
darah, an secara darah, lumpur visual
terdapat
lumpur langsung dilakukan pencucian
Pencucian 2 F Kotoran,
bersih ulang menggunakan
darah, lumpur
air mengalir yang
bersih
bertekanan
Pencucian 3 F Tidak tanah, Pemeriksa Kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
terdapat kerikil, kulit an secara tanah, kerikil visual
tanah, kerikil, jahe langsung dilakukan pencucian
kulit jahe ulang menggunakan
yang sudah air mengalir
dikupas tidak
menempel
Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
tanah, sisa an secara tanah, sisa kulit visual
Kotoran,
kulit, langsung kotoran, dilakukan
tanah, sisa
Pencucian 4 F, K pestisida pencucian ulang
kulit,
larut menggunakan air
pestisida larut
mengalir dan
bertekanan
Tidak tanah, Pemeriksa kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
terdapat kerikil, kulit an secara tanah, kerikil visual
tanah, kerikil, kunyit langsung dilakukan pencucian
Pencucian 5 F kulit kunyit ulang menggunakan
yang sudah air mengalir
dikupas tidak
menempel
Pencucian 6 F, K Kotoran, Kotoran, Pemeriksa Kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
debu, debu, an secara tanah,kotoran, debu visual
pestisida pestisida langsung dilakukan pencucian
bersih ulang menggunakan
air mengalir dan
bertekanan
Masih Pemeriksa Kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
Pengupasa Tidak
F, K terdapat an secara kulit, dilakukan visual
n1 terdapat kulit
kulit langsung pengupasan ulang
Sudah tidak Masih Pemeriksa Kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
Pengupasa
F ada kulit yang terdapat an secara kulit, dilakukan visual
n2
tersisa kulit langsung pengupasan ulang
Masih Pemeriksa kontinyu QC Jika masih terdapat Pengamatan secara
Pengupasa Tidak
F,K terdapat an secara kulit, dilakukan visual
n3 terdapat kulit
kulit langsung pengupasan ulang
0
Suhu 72 C Suhu Monitor Kontinyu QC Jika Suhu < 720C, Pengukuran suhu
selama 15 mencapai Suhu Dilakukan dan waktu
detik (untuk 720C penyesuaian suhu
pengukusan B
mencapai titik selama 15 dan waktu dihitung
tengah detik dari awal
bahan)
Suhu Monitor Kontinyu QC Jika Suhu < 720C, Pengukuran suhu
mencapai Suhu Dilakukan dan waktu
Penggoreng Suhu 720C,
B 720C penyesuaian suhu
an 15 detik
selama 15 dan waktu dihitung
detik dari awal
DAFTAR PUSTAKA
Husni, A. and M.P. Putra. 2018. Pengendalian Mutu Hasil Perikanan. Yogyakarta: UGM Press
Kemenkes, 2018. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Buku ajar Gizi. Jakarta
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: UI Press
Priyanto, dan Batubara,L., 2008, Farmakologi Dasar, 77-78, Leskonfi, Jakarta.
Rauf, Rusdin. 2013. Sanitasi Pangan & HACCP.Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal : 64