Anda di halaman 1dari 13

1

Numeric Rating Scale (NRS) sebagai Penilaian Nyeri Kepala Pada Pasien

Hipertensi sedang dan berat di Ruang Dahlia RSUD Ungaran

Oleh: Syakib

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu

pembunuh diam – diam (silent killer) di antara pembunuh lainnya seperti

diebetes, hiperkolestrolimia, dan osteoporosis. Tekanan sistol (tekanan darah

saat jantung menguncup) > 140 mmHg dan tekanan diastol (tekanan darah saat

jantung mengembang) > 90 mmhg yang didapatkan lewat pengukuran dua kali

secara berurutan menegakan diagnosis hipertensi (Smeltzer & Bare, 2015).

Data World Health Organization WHO 2015 sedikitnya sejumlah 972 juta

kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 mendatang

atau sekitar 29% dari total penduduk dunia yang menderita hipertensi, dimana

333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara berkembang

termasuk di Indonesia dan penyakit hipertensi telah membunuh 9,4 juta

penduduk di dunia setiap tahunnya (WHO, 2015).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), di Indonesia

penderita hipertensi diatas 18 tahun sebanyak 69, 5%, hipertensi lebih tinggi
2

terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 36,9% sedangkan penderita hipertensi

laki-laki sebanyak 31,3%. Prevalensi hipertensi di Indonesia berada pada urutan

10 teratas yang dapat menyebabkan kematian pada semua kelompok umur

dengan stroke sebagai penyebab kematian nomor satu (Riskesdas, 2018).

Penderita hipertensi di Jawa Tengah pada tahun 2018 berjumlah 1.377.356

kasus (Profil Kesehatan Jateng, 2018). Hasil pengamatan penulis ketika praktik

klinik di Ruang Dahlia RSUD Ungaran selama 3 minggu, jumlah pasien yang

dirawat sebanyak 15-20 orang.

Klasifikasi hipertensi sedang dan berat menurut WHO adalah sebagai

berikut : tekanan darah ≥ 160/≥100 mmHg dikategorikan hipertensi sedang,

tekanan darah ≥ 180/≥110 mmHg dikategorikan hipertensi berat. Salah satu

gejala dari hipertensi sedang dan berat adalah Nyeri kepala, kadang-kadang

disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial

(Wijaya & Putri 2014). Nyeri kepala karena hipertensi ini dikatagorikan sebagai

nyeri kepala intrakranial yaitu jenis nyeri kepala migren dimana nyeri kepala

tipe ini sering diduga akibat dari venomena vascular abnormal. Walaupun

mekanisme yang sebenarnya belum diketahui, nyeri kepala ini sering ditandai

dengan sensasi prodromal misal nausea, pengelihatan kabur, auravisual, atau

tipe sensorik halusinasi (Hall, 2012).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marcella et al dengan judul The

Relationship Between Blood Pressure and Pain mengatakan bahwa individu

yang mengalami nyeri akut dan kronis berpotensi untuk terjadi peningkatan
3

tekanan darah hal itu dikarenakan aktivasi sistem saraf simpatis, yang

meningkatkan melibatkan perubahan kompensasi jangka pendek atau jangka

panjang dalam kardiovaskular seperti terjadi peningkatan tekanan darah dan

sistem somatosensori, yang cenderung mempertahankan fungsi fisiologis yang

memadai terhadap ketidakseimbangan dibuat oleh nyeri , sinyal nyeri akut oleh

trauma jaringan dan sensitisasi menghambat perilaku normal, seperti

melakukan aktifitas sehari-hari.

Menurut standar pelaksanaan nyeri Joint Commission on Accreditation of

Health Organization (JCAHO) nyeri memerlukan pengkajian awal yang

sistematis dan pengkajian kembali yang berkelanjutan untuk semua pasien.

Kualitas dan kegunaan setiap alat pengkajian akan bergantung pada

kemampuan orang yang mengkaji dan pengkajian nyeri harus berkelanjutan

dilakukan secara individu dan dicatat sehingga semua petugas kesehatan yang

terlibat akan memahami keluhan nyeri pasien.

Pengkajian nyeri meliputi berbagai aspek salah satu nya yaitu intensitas

nyeri, kualitas nyeri. Lokasi nyeri, dan kapan waktu nyeri di rasakan yang

merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh

individu. Pengukuran nyeri sangat subjektif dan individual, dan kemungkinan

nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang

berbeda. Pengukuran subjektif nyeri dapat dilkukan dengan menggunakan

berbagai alat pengukur nyeri seperti Numerik Ratting Scale (NRS). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Diah et al 2018 dengan judul Perbandingan


4

validitas skala ukur nyeri VAS dan NRS terhadap penilaian nyeri didapatkan

hasil bahwa skala NRS lebih efektif digunakan pada pasien yang mengalami

nyeri.

Hasil survei yang dilakukan oleh penulis di Ruang Dahlia pada tanggal

02 sampai 20 September 2019 bahwa perawat diruangan belum melakukan

pengkajian nyeri secara komprehensif pada pasien nyeri. Khususnya pada

pasien hipertensi dengan nyeri kepala.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis tertarik melakukan

penelitian/ Karya ilmiah tentang “Numeric Rating Scale (NRS) sebagai

Penilaian Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi sedang dan berat di Ruang

Dahlia RSUD Ungaran”.

B. Analisa Kontek dan Perbedaan

Analisa kontek dan perbedaan pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Analisa Kontek

Analisa kontek pada karya ilmiah ini yaitu Penilaian Nyeri Kepala Pada

Pasien Hipertensi dengan Menggunakan Numeric Rating Scale (NRS)

merupakan alat ukur nyeri yang unidimensional yang berbentuk horizontal

dari 1 – 10 menunjukkan nyeri berat. Pengukuran nyeri dilanjutkan dengan

menganjurkan pasien menyebutkan angka dimana skala nyeri dirasakan,

selanjutnya di interpretasikan langsung. Berikut gambar pengkajian

Numeric Rating Scale (NRS).


5

Keterangan:
0 = tidak ada nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-10 = nyeri berat

2. Analisa perbedaan

Analisa perbedaan pada karya ilmiah ini yaitu diskusi dengan perawat di

Ruang Dahlia secara informal dengan hasil bahwa alasan mereka belum

menerapkan tindakan tersebut dikarenakan beberapa perawat diruangan

tersebut belum melakukan tindakan pengkajian NRS secara spesifik

tindakan tersebut ditambah beban kerja dalam menyelesaikan asuhan

keperawatan yang membuat mereka tidak mempunyai waktu yang banyak

dalam menerapkan tindakan tersebut.

C. Analisa Masalah

Analisa masalah pada karya ilmiah ini adalah kurangnya keterampilan sebagian

perawat yang ada di ruang Dahlia mengenai penilaian nyeri kepala pada pasien

hipertensi dengan menggunakan numeric ratting scale (NRS).

1. Tingkat Individu
6

Masalah pada tingkat individu yaitu terdapat belum semua perawat ruangan

melakukan pengkajian atau memonitor nyeri kepala pada pasien hipertensi

sedang dan berat dengan menggunakan numeric ratting scale (NRS).

2. Tingkat Tim

Masalah pada tingkat Tim adalah Belum optimalnya dalam melakukan

diskusi antara perawat mengenai intervensi-intervensi yang terbaru tentang

cara pengkajian nyeri kepala pada pasien hipertensi sedang dan berat.

3. Tingkat Organisasi

Masalah pada tingkat organisasi adalah belum optimalnya perawat ruangan

dalam melakukan pengkajian nyeri numeric ratting scale (NRS).

4. Hasil Penilaian

Hasil Observasi Hasil yang Diharapkan


Belum semua perawat ruangan Perlu semua perawat ruangan
melakukan pengkajian atau melakukan pengkajian atau
memonitor nyeri kepala pada memonitor nyeri kepala pada
pasien hipertensi sedang dan berat pasien hipertensi sedang dan berat
dengan menggunakan numeric dengan menggunakan numeric
ratting scale (NRS) ratting scale (NRS) dengan
efisien
Belum optimalnya dalam Melakukan Diskusi mengenai
melakukan diskusi antara perawat intervensi-intervensi yang terbaru
mengenai intervensi-intervensi serta melibatkan perawat yang
yang terbaru tentang pengkajian mengikuti pelatihan mengenai
nyeri kepala pada pasien adanya intervensi yang terbaru
hipertensi sedang dan berat.

Belum optimalnya perawat Diharapkan dengan Hasil ini


ruangan dalam melakukan perawat diruangan bisa optimal
pengkajian nyeri numeric ratting dalam melakukan pengkajian
scale (NRS). Nyeri menggunakan numeric
ratting scale (NRS).
7

Apa yang Dibutuhkan ?


Perlu semua perawat dalam melakukan pengkajian atau memonitor nyeri
kepala pada pasien hipertensi sedang dan berat dengan menggunakan
numeric ratting scale (NRS) dengan efisien

D. Sasaran

Sasaran pada karya ilmiah adalah perawat penyakit dalam di Ruang Dahlia

RSUD Ungaran

E. Definisi Masalah

Definisi Masalah pada karya ilmiah ini adalah kurangnya keterampilan serta

minat perawat dalam melakukan pengkajian nyeri kepala pada pasien hipertensi

sedang dan berat dengan menggunakan numeric ratting scale (NRS) karena

perawat belum optimal atau belum menyeluruh dalm melakukan pengkajian

nyeri NRS serta tidak melibatkan perawat lain yang sudah mahir atau sering

melakukan pelatihan mengenai adanya intervensi keperawatan terbaru. Karya

ilmiah ini diharapkan dapat membantu perawat dalam melakukan pengkajian

nyeri kepala pada pasien hipertensi sedagng dan berat dengan menggunakan

numeric ratting scale (NRS).

F. Pertanyaan

Pertanyaan dalam karya ilmiah ini adalah Apakah numeric ratting scale (NRS)

dapat diterapkan untuk mengkaji atau menilai nyeri kepala pada pasien hipertensi

sedang dan berat?


8

G. Tujuan

Tujuan pada karya ilmiah ini adalah diharapkan hasil karya ilmiah ini bisa

dijadikan bahan referensi dalam melakukan melakukan pengkajian nyeri kepala

pada pasien hipertensi sedang dan berat dengan menggunakan numeric ratting

scale (NRS) di Ruang Dahlia RSUD Ungaran.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Literatur Review

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1. Diah Perbandingan validitas Analisis univariat nyeri
2. Merdekawati skala ukur nyeri VAS responden dengan
Dasuki dan NRS terhadap menggunakan skala VAS
3. Heny Melany penilaian nyeri banyak yang nyeri sedang
41 orang, NRS lebih
banyak yang nyeri berat
yaitu 37 orang. Analisis
bivariat menggunakan uji
kappa dengan p-value
(0,00) < α (0,05),
sensitivitas VAS (85,4%),
NRS (93%), spesifitas
VAS (45,9%), NRS
(31,7%), akurasi VAS
(50%), NRS (50%). NRS
lebih baik digunakan
sebagai alat ukur untuk
menilai nyeri dikarenakan
nilai sensitivnya lebih
besar dari skala ukur nyeri
VAS. Perawat sebaiknya
menggunakan skala ukur
NRS.
1. Moomina Siauta Penurunan Nyeri Kepala Instrumen pengukuran
2. Selpina Embuai Penderita Hipertensi tingkat nyeri
3. Hani Tuasikal Menggunakan Relaksasi menggunakan numeric
Handgrip rating scale (NRS).
Analisis yang digunakan
adalah uji t. Hasilnya rata-
rata untuk tingkat nyeri
mengalami penurunan
pada hari ke 1 dengan
signifikansi 0,001 (<0.05).

1. Ani Astuti Pengaruh Terapi Musik Pengukuran skala nyeri


10

2. Diah Klasik Terhadap peneliti menggunakan


Merdekawati Penurunan Tingkat Skala lembar instrumen berupa
Nyeri lembar instrumen berupa
garis skala nyeri Numeric
Rating Scale (NRS)
sebagai alat pengukuran
intensitas nyeri.
1. Marcella Sacc The Relationship individu yang mengalami
2. Michele Meschi Between Blood Pressure nyeri akut dan kronis
3. Giusepp and Pain berpotensi untuk terjadi
Regolisti, peningkatan tekanan darah
hal itu dikarenakan
aktivasi sistem saraf
simpatis, yang
meningkatkan melibatkan
perubahan kompensasi
jangka pendek atau jangka
panjang dalam
kardiovaskular seperti
terjadi peningkatan
tekanan darah dan sistem
somatosensori, yang
cenderung
mempertahankan fungsi
fisiologis yang memadai
terhadap
ketidakseimbangan dibuat
oleh nyeri , sinyal nyeri
akut oleh trauma jaringan
dan sensitisasi
menghambat perilaku
normal, seperti melakukan
aktifitas sehari-hari.

B. Metode Telusuri Jurnal


11

Metode Telusur Artikel Jurnal pada karya ilmiah ini yang digunakan sebagai

bahan masukan bagi rumah sakit terkait berupa pengkajian nyeri kepala pada

pasien hipertensi dengan menggunakan numeric ratting scale (NRS) didapatkan

dari beberapa akses pencarian, diantaranya adalah PubMed dan Google. Dalam

mencari jurnal penelitian tersebut, penulis menerapkan beberapa kriteria baik itu

kriteria inklusi maupun eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

a. Jurnal terpublikasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( > 2015)

b. Jurnal yang digunakan sudah terindeks dan terdaftar pada jurnal nasional

maupun internasional.

c. Jurnal terpublikasi dalam bentuk full text

2. Kriteria Eksklusi

a. Jurnal peneltian terpublikasi dalam bentuk abstrak dan tidak terindeks

pada jurnal nasional maupun internasional

Kata kunci yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelusuran

jurnal ilmiah diantaranya adalah penilaian nyeri kepala menggunakan Numeric

ratting scale (NRS). Dari pencarian tersebut penulis mendapatkan 4 buah jurnal

penelitian yang penulis gunakan sebagai dasar Acuan dalam memberikan

masukan kepada rumah sakit terkait mengenai adanya intervensi yang terbaru

yaitu berupa pengkajian nyeri kepala pada pasien dengan hipertensi. Berikut

adalah alur penulis dalam mendapatkan jurnal penelitian tersebut

1) Pengamatan fenomena permasalahan di Ruang


12

2) Menganalisa permasalahan tersebut

3) Melakukan pencarian hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan di

lapangan dengan menggunakan situs pencarian internet

4) Membuka situs pencarian jurnal (PubMed, Google Scolar)

5) Menentukan kata kunci (penilaian nyeri kepala menggunakan numeric

ratting scale NRS)

6) Menentukan jurnal penelitian yang sesuai tema karya ilmiah yang dilakukan

C. Hasil Telusuri Jurnal

Berdasarkan hasil analisis semua jurnal yang didapatkan, menunjukan

bahwa NRC efektif digunakan dalam melakukan pengkajian pada pasien nyeri.

D. Kesimpulan

Dari hasil Review Jurnal diatas bahwa NRS efektif digunakan dalam

melakukan pengkajian pada pasien nyeri karena NRS dapat di sajikan dalam

horizontal maupun vertikal. Alat ini telah menunjukan sensitifitas terhadap

pengobatan dalam intentitas nyeri dan berguna untuk membedakan intensitas

nyeri. Penilaian nyeri terhadap pasien dengan gangguan kognitif ringan dan pada

lansia mungkin lebih baik menggunakan NRS yang mencakup angka lebih besar

dan kata isyarat.


13

DAFTAR PUSTAKA

Ani A, Diah M. 2016. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat
Skala Nyeri. Jurnal Ipteks Terapan. Vol 10. No 3

Diah, Merdekawati D, Heny M. 2018. Perbandingan validitas skala ukur nyeri VAS
dan NRS terhadap penilaian nyeri. Jurnal Riset Informasi Kesehatan, Vol. 7.
No. 2.

Marcella S, Michele M, Giusepp R. 2013. The Relationship Between Blood


Pressure and Pain. The Journal of Clinical Hypertension Vol 15. No 8

Moomina S, Selpina E, Hani T. 2020. Penurunan Nyeri Kepala Penderita Hipertensi


Menggunakan Relaksasi Handgrip. Borneo Nursing Journal. Vol 2 No 1.

Profil Kesehatan Jateng, 2018. Penderita Hipertensi Di Jawa Tengah.

RISKESDAS, 2018. Riset Kesehatan Dasar; Riskesdas. Jakarta: Balitbang


Kemenkes.

Smeltzer & Bare, 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta. EGC

WHO, 2015. Data Hipertensi di dunia. Diakses tanggal 10 Januari 2020 dari
http;//www.hypertension.org

Wijaya, S & Putri, M. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai