Anda di halaman 1dari 53

MINI RISET

MK. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO

Skor Nilai :

JUDUL
ANALISIS BUTIR TES PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Disusun Oleh : Kelompok 2

NAMA : 1. Egia Prananta Pinem (5193331008)


2. Budi Salman (5191131001)
3. Annisa Harahap (5192431004)
4. David Nixon Simanjuntak (5193131019)
5. Wira Rizki Dianda Siregar (5193131029)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. SAHAT SIAGIAN, M.Pd


Mata Kuliah : EVALUASI HASIL BELAJAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Desember 2020
EXCECUTIVE SUMMARY

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu keterampilan mengkritik,


keterampilan memberi saran, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis, keempat–
empatnya merupakan catur tunggal.
Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu mendapat perhatian
pada buku buku makalah serta karangan lain nya selama ini kita hanya membaca tanpa
mengetahui bagimana kaalimat kalimat dann kosa kata yang digunakan.
Tetapi walaupun begitu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu
buat menyimak tiga kali sebanyak waktu untuk membaca, sedikit sekali perhatian
diberikan untuk melatih orang menyimak.
Setiap keterampilan itu sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan
lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir. Mula mula pada masa kecil
kita belajar menyimak bhasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca dan menulis.
Mengkritik dan berbicaraa kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca
dan menulis dipelajari disekolah. Keempat keterampilan terssebut pada dasarnya
merupakan satu kesatuan atau catur tunggal.
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan prsoes-proses
berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang Mencerminkan pikirannya. Semakin
terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan cerdas pula jalan pikirannya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan.
Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset (MR)
Evaluasi Hasil Belajar dengan baik dan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tela berkontribusi sehingga Mini
Riset ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susuanan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Mini Riset (MR) Evaluasi Hasil Belajar ini
dapat memberikan sedikit ilmu terhadap pembaca.

Medan, Desember 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY...............................................................................................2

KATA PENGANTAR..........................................................................................................3

DAFTAR ISI.........................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5

1.1. Latar Belakang.........................................................................................................5

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................5

1.3. Tujuan......................................................................................................................6

BAB II KERANGKA TEORI.............................................................................................7

2.1. Pengertian Pendidikan ( Pendidikan Menengah Kejuruan )....................................7

2.2. Pengertian Belajar...................................................................................................8

2.3. Proses Pembelajaran................................................................................................8

2.4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran..............................................................9

2.5. Alat Ukur Evaluasi yang Digunakan.....................................................................10

2.6. Penyusunan Butir Soal..........................................................................................11

2.7. Analisis Butir Soal.................................................................................................13

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................16

3.1. Identitas Sekolah Yang Diteliti.............................................................................16

3.2. Materi Yang Di Tes...............................................................................................16

BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................17

4.1. Soal Pilihan Berganda...........................................................................................17

4.1.1. Tingkat Kesukaran.........................................................................................18

4.1.2. Daya Pembeda...............................................................................................20

4.1.3. Validitas Test (Objective Test)......................................................................23

4.1.4. Menentukan Signifikansi...............................................................................27

4.1.5. Reabilitas Pilihan Berganda...........................................................................30

4.1.6. Kriteria Penyebaran Soal................................................................................31

iii
4.2. Uraian....................................................................................................................35

4.2.1. Tingkat Kesukaran Soal.................................................................................36

4.2.2. Daya Pembeda Essaytest................................................................................37

4.2.3. Validitas Essay Test.......................................................................................41

4.2.4. Reabilitas (Essaytest).....................................................................................46

4.2.5. Menentukan Signifikansi...............................................................................48

BAB V PENUTUP..............................................................................................................49

5.1. Kesimpulan............................................................................................................49

5.2. Saran......................................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................51

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran. Untuk


mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan proses analisis
dari evaluasi. Manfaat dari analisis evaluasi untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Karena itu
begitu pentingnya guru mengadakan analisis butir soal (distraktor, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan kualitas soal), validasi dan reliabilitas instrument.

Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisah dari upaya apapun yang
terprogram. Melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan tugas pokok seorang
evaluator dalam manajemen sekolah, namun tidak berati hanya evaluator saja yang
harus memahami model-model evaluasi program pembelajaran tetapi para pendidik dan
calon pendidik serta praktisi lain.

Hasil dari proses penilaian perlu dilakukan analisis, untuk melihat validitas dan
efektivitas instrument, serta untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan proses
pembelajaran. Ada tiga sasaran pokok ketika guru melakukan analisis terhadap hasil
belajar, yaitu terhadap guru, siswa dan prosedur pembelajaran. Fungsi analisis untuk
guru terutama untuk mendiagnosis keberhasilan pembelajaran dan sebagai bahan untuk
merevisi dan mengembangkan pembelajaran dan tes. Bagi siswa, analisis diharapkan
berfungsi mengetahui keberhasilan belajar, mendiagnosa mengoreksi kesalahan
belajar, serta Memotivasi siswa belajar lebih baik.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis soal berupa validitas, daya
beda, indeks kesukaran, dan reliabilitas yang berguna sebagai pedoman bagi
pendidikan dalam melakukan analisis soal terutam untuk soal objektif.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas, rehabilitas,
signifikansi pada soal ?

Mini Riset Kelompok 2 | 1


2) Bagaimana cara menghitung daya pembeda, tingkat kesukaran, rehabilitas dan
validitas pada soal?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini agar dapat memahami cara menentukan
daya pembeda validitas, dan tingkat kesukaran pada soal, sehingga dengan mengetahui
hal tersebut dapat diketahui apakah soal yang di tes sudah memenuhi syarat penulisan
butir soal yang sudah di tetapkan.

Mini Riset Kelompok 2 | 2


BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Pendidikan ( Pendidikan Menengah Kejuruan )

Pada dasarnya pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003)


adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang dirinya dan masyarakat.

Pengertian pendidikan menengah kejuruan berdasarkan pedoman dalam Sistem


Pendidikan Nasional merupakan “ pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis – jenis pekerjaan tertentu ( UU No. 2
Tahun 1989 Bab IV Pasal 11 Ayat 3 ). Pendidikan kejuruan merupakan sub system
pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri
untuk memasuki lapangan kerja atau dapat dikatakan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan wahana pendidikan yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk
dapat bekerja guna menopang kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa atau peserta didik secara
khusus untuk memasuki lapangan kerja guna menopang kehidupannya.

Secara jelas misi dan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan disebutkan dalam PP
No. 29 Tahun 1990, antara lain :

1. Mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja atau lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional.
2. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja
atau dunia industry pada masa sekarang dan masa yang akan dating.
4. Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan
kreatif.

Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian. Salah satunya adalah


program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Tujuan Program Keahlian Teknik

Mini Riset Kelompok 2 | 3


Instalasi Tenaga Listrik secara umum mengacu pada isi UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan Pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap
kompeten dalam :

1. Perawatan dan perbaikan motor Listrik ( Electrical engine ).


2. Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga ( power train ).
3. Perawatan dan perbaikan chasis dan Perangkat Listrik.
4. Perawatan dan perbaikan system Kelistrikan ( Electrical wiring system ).

2.2. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi melalui
latihan dan pengalaman dan dapat diamati secara langsung sehingga apabila mengalami
suatu masalah dapat memahami maknanya dan menyelesaikannya dengan sadar dan
bertujuan.

2.3. Proses Pembelajaran

Dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, berbagai komponen pendidikan


yang penting terlibat di dalamnya. Guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, interaksi, dan
penilaian hasil belajar adalah komponen utama pendidikan yang menyatu dalam suatu
kegiatan pembelajaran yang menyeluruh ( S. Hamid Hasan dan Asmawi Zainul 1992 /
1993 : 7 ).

Setiap komponen pendidikan saling menunjang dan berinteraksi membangun


bentuk nyata proses pembelajaran dalam suatu system pendidikan. Muhibbin Syah
( 1995 : 132 ) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran dan pencapaian hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh :

1. Faktor internal ( factor dari dalam siswa ), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.
2. Faktor eksternal ( factor dari luar siswa ), yakni kondisi di sekitar siswa, seperti
guru, lingkungan belajar, fasilitas fisik, dan lain – lain.

Mini Riset Kelompok 2 | 4


3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi – materi pelajaran.

2.4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa


mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi
adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang
dicapai seorang siswa sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi
dan assessment ada pula kata lain yang searti dalam dunia pendidikan kita, yakni tes,
ujian, dan ulangan ( Muhibbin Syah 1995 : 141 ).

Pengertian tes menurut Muhibbin Syah ( 1995 : 141 ) ialah alat ukur yang
banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar –
mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran.
Sementara itu, istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil pembelajaran
para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti ulangan semester dan mid
semester.

Ada beberapa tujuan dilakukannya evaluasi, seperti dikemukakan oleh


Muhibbin Syah ( 1995 : 142 ) yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu
kurun waktu proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas
kognitifnya ( kemampuan kecerdasan yang dimilikinya ).
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar mengajar ( PBM ).

Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi – fungsi


sebagai berikut :

1) Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport.
2) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

Mini Riset Kelompok 2 | 5


3) Fungsi diagnostic untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan
program remedial teaching ( pengajaran perbaikan ).
4) Sumber daya BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan
dan penyuluhan ( BP ).
5) Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan dating yang meliputi
pengembangan kurikulum, metode, dan alat – alat PBM.

( Muhibbin Syah 1995 : 143 ).

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengadakan evaluasi, guru akan
mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan
social, sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik sehingga mereka lebih dapat
terarah menjadi lebih baik.

2.5. Alat Ukur Evaluasi yang Digunakan

Pemilihan alat ukur evaluasi ini harus disesuaikan dengan metode yang
digunakan. “ Alat ukur evaluasi yang berhubungan dengan hasil belajar mengajar dan
belajar disebut achievement test atau tes hasil belajar “ ( Ngalim Purwanto 1992 : 33 ).
Tes hasil belajar ini digunakan untuk menilai hasil – hasil pelajaran yang telah
diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

Sumadi Suryabrata ( 1997 : 2 ) dalam salah satu bukunya mengemukakan tahap


– tahap dalam merencana dan menyusun tes sehingga menjadi tes yang baik. Empat
tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan spesifikasi tes

Mencakup hal – hal penting yaitu : menentukan tujuan, penyusunan kisi – kisi soal,
memilih tipe – tipe soal, merencanakan taraf kesukaran soal, merencanakan banyak
sedikitnya soal dan merencanakan jadwal penerbitan soal.

2. Penulisan soal

Soal ditulis setelah penyusunan kisi – kisi soal tes ( pengembangan spesifikasi tes )
selesai. Ada baiknya jika dibiasakan menulis soal setelah pokok bahasan selesai
diajarkan. Ini dimaksudkan untuk menghindari penumpukan pekerjaan menulis soal
menjelang evaluasi dilaksanakan. Jumlah soal yang ditulis sebaiknya juga lebih
banyak dari jumlah yang tercantum pada kisi tes.

Mini Riset Kelompok 2 | 6


3. Penelaahan soal

Setelah soal – soal yang direncanakan dalam kisi tes selesai ditulis, maka soal –soal
itu perlu ditelaah untuk menimbang apakah soal – soal itu telah memenuhi syarat –
syarat yang ditentukan. Syarat – syarat yang dituntut misalnya : apakah soal
tersebut jelas mengukur jenjang kemampuan yang sesuai dengan tujuan
instruksional khusus atau tujuan evaluasi ( kesahihan isi dan susunan ).

4. Pengujian butir – butir soal secara empiric

Administrasi tes bentuk akhir untuk tujuan – tujuan pembakuan ; biasanya


dilakukan pada tes bentuk obyektif yang dapat dipakai berulang – ulang.

2.6. Penyusunan Butir Soal

Soal merupakan suatu alat penilaian di SMK. Alat penilaian yang baik yang
digunakan sebagai alat ukur menurut Suharsimi Arikunto ( 1997 : 56 ) harus memenuhi
syarat – syarat yaitu valid, reliable, memiliki tingkat kesukaran yang cukup, dan
mempunyai daya pembeda yang baik. Selain itu alat penilaian juga harus praktis,
objektif, dan ekonomis dalam penyusunannya.
Bentuk soal yang digunakan dalam penilaian berdasarkan pada tujuan yang
akan dicapai. Biasanya digunakan bentuk soal pilihan ganda dan uraian dalam berbagai
penilaian.
1. Butir soal pilihan ganda

Butir soal jenis ini intinya menghadapkan sejumlah alternative jawaban


kepada siswa, umumnya antara 3 sampai 5 alternatif untuk setiap soal dan tugas
siswa yaitu memilih salah satu di antara alternative tersebut berdasarkan sesuatu
dasar pertimbangan tertentu. Kemungkinan jawaban yang benar dinamakan key
atau kunci, sedangkan jawaban yang salah bertujuan mempersulit proses
pencapaian jawaban yang benar disebut pengecoh atau distraktor.

Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana yang dikutip oleh Suke Silverius


( 1991 : 73 ), penyusunan butir soal pilihan ganda adalah :
a) Pernyataan atau pertanyaan pada pokok soal ( stem ) harus dirumuskan secara
jelas.

Mini Riset Kelompok 2 | 7


b) Menghindari pertanyaan yang bersifat negative ataupun negative ganda, jika
terpaksa digunakan maka harus dicetak miring, digarisbawahi, atau ditulis
seluruhnya dengan huruf besar.
c) Pokok soal berisi materi yang diperlukan saja sehingga tidak menngaburkan
maksud soal itu.
d) Setiap butir soal hanya ada satu jawaban benar atau yang paling benar.
e) Tidak memberikan petunjuk untuk jawaban yang benar.
f) Pokok soal tidak menggunakan kata – kata yang sifatnya tidak tentu, seperti :
kebanyakan, sering kali.
g) Butir soal yang satu tidak bergantung pada jawaban butir soal yang lain.
h) Jawaban yang benar tersebut di antara a, b, c, d, dan e secara acak.
i) Option harus logis, baik dari segi isi maupun dari hubungannya dengan stem.
j) Option homogeny, baik dari segi isi atau materi maupun panjang pendeknya
pernyataan.
k) Jika optionnya bilangan maka diurutkan dari kecil ke besar atau besar ke kecil.
l) Menghindari penggunaan option dengan kata “ semua jawaban di atas benar “, “
semua jawaban di atas salah “, atau sejenisnya.
m) Option harus logis dan pengecoh harus berfungsi.

2. Butir soal uraian

Butir soal jenis ini bersifat umum dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memberikan jawaban yang bebas, sesuai pendapat dan kreativitasnya
serta sikap kritisnya bila menanggapi sesuatu hal. Maka dari itu penilaiannya sangat
subjektif, tergantung dari kemampuan, kepekaan, kecermatan, kejujuran, dan
kondisi pemeriksa tes.

Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana dikutip oleh Suke Silverius


( 1991 : 71 ), penyusunan soal bentuk uraian adalah :

a) Menggunakan kata tanya atau perintah “ jelaskan “, “ mengapa “, “ uraikan “, “


bandingkan “, “ tafsirkan “, “ hitunglah “, “ berilah tanggapan “, dan “ buktikan
“.
b) Soal dirumuskan dengan kalimat sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan
bahasa siswa.

Mini Riset Kelompok 2 | 8


c) Kalimat dalam soal dirumuskan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
d) Menggunakan kata – kata yang tidak menimbulkan salah penafsiran.
e) Menghindari kata – kata yang dapat menyinggung perasaan siswa.
f) Waktu yang disediakan sesuai dengan banyaknya butir soal.
g) Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih butir soal yang akan
dikerjakan.
h) Mempersiapkan kunci jawaban atau criteria jawaban sebagai pedoman
penskoran.
i) Memberikan petunjuk pengerjaan yang jelas.

2.7. Analisis Butir Soal

Penilaian hasil belajar pada akhir semester merupakan komponen proses


pembelajaran yang penting. Dari hasil belajar ini guru dapat mengambil kesimpulan
apakah siswa telah mencapai tingkat KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah
ditetapkan untuk tiap semester. Penilaian ialah proses interpretasi hasil pengukuran
untuk mengambil keputusan.

Alat pengukuran hasil belajar yang baik mengukur sesuai dengan kemampuan
siswa yang sebenarnya, sehingga diperlukan alat ukur yang baik. Soal yang baik harus
valid, reliable, objektif, praktis, dan ekonomis. Selain itu masing – masing soal juga
harus memenuhi syarat daya beda, taraf kesukaran, dan distribusi jawaban seperti yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 1997 : 211 ).

Analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui validitas empiris maupun


validitas isi yang berupa kebenaran konsep, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda serta kebenaran konstruksinya yang dilakukan dengan cara memperbaiki,
menyeleksi, mengganti, atau merevisi.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa suatu soal dikatakan baik jika
memenuhi syarat validitas, reliabilitas, obyektivitas, praktibilitas, dan ekonomis. Soal
yang baik juga memenuhi syarat daya pembeda, taraf kesukaran, distribusi jawaban,
dan kesalahan baku pengukuran. Keterangan dari masing – masing maupun butir yang
baik adalah sebagai berikut :

1. Validitas

Mini Riset Kelompok 2 | 9


Suatu soal disebut valid jika soal tersebut betul – betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
M p −M q
r pbi = √ pq
st
Soal bentuk uraian :

r xy =
∑ xy
Nδxδy

2. Reliabilitas
Suatu soal dikatakan reliable apabila soal tersebut memberikan hasil yang
relative tetap, walaupun dipergunakan berulang – ulang pada subjek yang sama,
soal dapat mengukur secara konsisten. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :

∑ p(1− p)
KR−20=
k
k−1[1−
( SD) ² ]
Soal bentuk uraian :

n ∑ vi
α=
n−1
1− (
Vtest )
3. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal merupakan kemampuan suatu butir dalam
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan
rendah. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
( BA −BB )
DP= ( jika jumlah siswa dalam BA = jumlah siswadalam BB )
0,5 N
BA BB
DP= − ( jika jumlah siswa dalam BA ≠ jumlah siswadalam BB )
nA nB
Soal bentuk uraian :
mean atas−mean bawah
DP=
skor maksimum dari soal

4. Tingkat Kesukaran

Mini Riset Kelompok 2 | 10


Butir soal juga harus memenuhi taraf kesukaran tertentu. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
jumlah peserta yang menjawab benar
TK=
jumlah siswa yang mengikuti tes
Soal bentuk uraian :
mean
TK=
skor maksimum dari soal
jumlah skor pada soal
mean=
jumlah siswa yang mengikuti tes

5. Kesalahan baku pengukuran


Semakin mendekati nol maka semakin konsisten suatu tes. Rumusnya
adalah
KBP=SD √ 1−Koef . Reliabilitas

6. Penyebaran jawaban soal


Penyebaran jawaban adalah distribusi jawaban siswa dalam hal menentukan
pilihan jawaban pada soal bentuk objektif. Paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes.
Lebih banyak dipilih oleh kelompok yang belum paham materi.
Ada beberapa rumus lagi yang diperlukan dalam menentukan syarat – syarat di
atas, rumus tersebut adalah
1. Mencari Standar Deviasi ( Std / SD )

(x i−x́ )2
n
Std= ∑

i=1 n−1
2. Menentukan Signifikansi
Z=r √ n−1( jika jumlah peserta lebihdari 30 orang)
n−2
t=r
√ 1−r ²
( jika jumlah peserta kurang dari30 orang)

Mini Riset Kelompok 2 | 11


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Identitas Sekolah Yang Diteliti

Dalam penelitian ini, identitas sekolah yang saya teliti adalah :

- Nama Sekolah : SMK N 9 MEDAN

- Alamat sekolah : Jln. Patriot No. 15 Medan

- Kelas penelitian : XII TITL 1

- Tanggal penelitian : 27 Desember 2020

- Jumlah siswa : 22 orang

- Waktu tes : 60 menit

3.2. Materi Yang Di Tes.

Pokok bahasan yang dites kepada siswa dengan berpatokan terhadap KI dan KD.
Kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan soal tersebut adalah materi yang
membahas tentang sistem suspensi dan pemindah tenaga. Jumlah soal yang dites terhadap
siswa tersebut terdiri dari 30 butir soal pilihan berganda dan 5 butir soal Esay tes. Banyak
siswa yang mengikuti tes tersebut adalah sebanayak 22 orang.

Mini Riset Kelompok 2 | 12


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Soal Pilihan Berganda

Mini Riset Kelompok 2 | 13


NAMA SISWA ITEM SOAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Alvan Yandika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
2 AZMI FAUZAN 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
3 ALFREDO TARIGAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
4 ANDIKA YOSI PRATAMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
5 ARI PRATAMA 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
6 ASRIADI TANJUNG 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
7 CHANDWIKI SAPUTRA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
8 DAVID EDY 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
9 EGO PRANATA TARIGAN 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
10 FERRI IRAWAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 HAFIZ WINATA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
12 HEPPY KRISTIANZA 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
13 JUFRI SIREGAR 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0
14 MUHAMMAD FICKRY 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
15 MUHAMMAD VICKRY PRADANA 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0
16 RAFRANDO 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
17 REH MALEM SARAGIH 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0
18 RENALDY 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
19 RYO FATAH NUR IKHLAS 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
20 SUHENDRA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
21 YOHANNES HUTAJULU 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
22 YUDHA ANTAWA PUTRA 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1
Σ 12 16 16 13 7 17 13 18 13 16 13 11 14 8 20 10 13 12 17 22 12 14
p 0,55 0,73 0,73 0,59 0,32 0,77 0,6 0,82 0,59 0,73 0,59 0,5 0,64 0,36 0,909 0,45 0,591 0,545 0,77 1 0,55 0,64
q 0,45 0,27 0,27 0,41 0,68 0,23 0,4 0,18 0,41 0,27 0,41 0,5 0,36 0,64 0,091 0,55 0,409 0,455 0,23 0 0,45 0,36
pq 0,25 0,2 0,2 0,24 0,22 0,18 0,2 0,15 0,24 0,2 0,24 0,25 0,23 0,23 0,083 0,25 0,242 0,248 0,18 0 0,25 0,23
Σpq 5,88

4.1.1. Tingkat Kesukaran

jumlah peserta yang menjawab benar


Tingkat kesukaran soal=
jumlah siswa yang mengikuti tes
Maka :
12
1. TK¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22

16
2. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22

16
3. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22

13
4. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

7
5. TK ¿ =0,31 ( Soalini tergolong Sedang )
22

17
6. TK ¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

13
7. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

Mini Riset Kelompok 2 | 14


18
8. TK ¿ =0,81 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

13
9. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

16
10. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22

13
11. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

11
12. TK ¿ =0,5 ( Soalini tergolong Sedang )
22

14
13. TK ¿ =0,63 ( Soal ini tergolong Sedang )
22

8
14. TK ¿ =0,36(Soalini tergolong Sedang)
22

20
15. TK ¿ =0,90 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

10
16. TK ¿ =0,45(Soalini tergolong Sedang)
22

13
17. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

12
18. TK ¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22

17
19. TK ¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

22
20. TK ¿ =1 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

12
21. TK ¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22

14
22. TK ¿ =0,63 ( Soal ini tergolong Sedang )
22

Mini Riset Kelompok 2 | 15


18
23. TK ¿ =0,81 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

11
24. TK¿ =0,5 ( Soalini tergolong Sedang )
22

17
25. TK¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

19
26. TK¿ =0,86 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

18
27. TK¿ =0,81 ( Soal ini tergolong Mudah )
22

13
28. TK¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22

7
29. TK¿ =0,31(Soal ini tergolong Sedang)
22

21
30. TK¿ =0,95(Soalini tergolong Mudah)
22

KESIMPULAN:
1. Soal yang tergolong mudah berjumlah 13 atau 43,33% dari jumlah soal
2. Soal yang tergolong sedang berjumlah 17 atau 56,66% dari jumlah soal
3. Soal yang tergolong sulit berjumlah 0 dari jumlah soal

4.1.2. Daya Pembeda

( BA−BB )
daya pembeda= ( jika benar atas=benar bawah)
0,5 N
BA BB
daya pembeda= = ( jikabenar atas ≠ benar bawah )
nA nB
jumlah skor keseluruhan ×100 431× 100
mean= = =68,41
banyaknya siswa yang mengikuti ujian × jlh soal 21 ×30

siswa yang tergolong kelompok atas:

Mini Riset Kelompok 2 | 16


1. Alvan Yandika
2. Azmi Fauzan
3. Alfredo Tarigan
4. Andika Yosi Pratama
5. David Edi
6. Ferri Irawan
7. Heppy Kristianza
8. Renaldy
9. Ryo Fatah Nuriklas
10. Suhendra
Siswa yang tergolong kelompok bawah:
1. Ari Pratama
2. Asriadi Tanjung
3. Chandwiki Saputra
4. Ego Pranata
5. Hafiz Dinata
6. Jufri Siregar
7. Muhammad Fikry
8. M. Fikry Pradana
9. Rafrando
10. Reh Malen Saragih
11. Yohannes Hutajulu
12. Yuda Antawa Putra

Dari data tersebut dapat dicari daya pembeda sebagai berikut:


BA BB 8 4 96−40 56
DP1 ¿ − = − = = =0,46 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 9 7 108−70 56
DP2 ¿ − = − = = =0,31 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 10 6 120−60 60
DP3 ¿ − = − = = =0,5 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 5 96−50 46
DP4 ¿ − = − = = =0,38 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120

Mini Riset Kelompok 2 | 17


BA BB 3 4 36−40 −4
DP5 ¿ − = − = = =−0,033 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 9 8 108−80 28
DP6 ¿ − = − = = =0,23 Soal ini diperbaiki
NA NB 10 12 120 120
BA BB 5 8 60−80 −20
DP7 ¿ − = − = = =0,16 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 9 9 108−90 19
DP8 ¿ − = − = = =0,15 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 7 4 84−40 44
DP9 ¿ − = − = = =0,36 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 7 96−70 26
DP10 ¿ − = − = = =0,21 Soal ini diperbaiki
NA NB 10 12 120 120
BA BB 6 5 72−50 22
DP11¿ − = − = = =0,18 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 4 96−40 0
DP12¿ − = − = = =0 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 7 96−70 26
DP13¿ − = − = = =0,21 Soal ini diperbaiki
NA NB 10 12 120 120
BA BB 5 4 60−40 20
DP14¿ − = − = = =0,16 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 10 10 120−100 20
DP15¿ − = − = = =0,16 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 3 5 36−50 −14
DP16¿ − = − = = =−0,11 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 3 9 36−90 −54
DP17¿ − = − = = =−0,45 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 4 96−40 56
DP18¿ − = − = = =0,46 Soal ini diterima/baik
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 9 96−90 6
DP19¿ − = − = = =0,05 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 10 12 120−120 0
DP20¿ − = − = = =0 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 4 8 48−80 −32
DP21¿ − = − = = =−0,26 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 7 6 84−60 24
DP22¿ − = − = = =0,2 Soal ini diperbaiki
NA NB 10 12 120 120

Mini Riset Kelompok 2 | 18


BA BB 10 8 120−80 40
DP23¿ − = − = = =0,33 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 4 7 48−70 −22
DP24¿ − = − = = =−0,18 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 8 9 96−90 6
DP25¿ − = − = = =0,05 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 7 12 84−120 −36
DP26¿ − = − = = =−0,3 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 10 8 120−80 40
DP27¿ − = − = = =0,33 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 4 9 48−90 −58
DP28¿ − = − = = =−0,35 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120
BA BB 5 2 60−20 40
DP29¿ − = − = = =0,33 Soal ini diterima
NA NB 10 12 120 120
BA BB 10 11 120−110 10
DP30 ¿ − = − = = =0,08 Soal ini dibuang
NA NB 10 12 120 120

n
Std= √∑ i=1
¿¿¿¿¿

X1¿ ¿ ¿
X2¿ ¿ ¿
X3¿ ¿ ¿
X4¿ ¿ ¿
X5¿ ¿ ¿
X6¿ ¿ ¿
X7¿ ¿ ¿
X8¿ ¿ ¿
X9¿ ¿ ¿
X10¿ ¿ ¿
X11¿ ¿ ¿
X12¿ ¿ ¿

Mini Riset Kelompok 2 | 19


X13¿ ¿ ¿
X14¿ ¿ ¿
X15¿ ¿ ¿
X16¿ ¿ ¿
X17¿ ¿ ¿
X18¿ ¿ ¿
X19¿ ¿ ¿
X20¿ ¿ ¿
X21¿ ¿ ¿
X22¿ ¿ ¿

Std ¿ √ 91,61
¿ 9,57

4.1.3. Validitas Test (Objective Test)

Mp−Mq
r pbi = √ pq
St

Mp−Mq 20,66−17,69 2,76


rpbi 1= √ pq ¿ √ 0,54.0,46= × 0,49=0,14
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20−17,83 2,17


rpbi 2= √ pq ¿ √ 0,72 ×0,27= × 0,19=0,43
St 9,57 9,57

Mp−Mq 18,93−7,57 11,36


rpbi 3= √ pq ¿ √ 0,72 ×0,27= ×0,22=1,18 × 0,22=0,26
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20−9,82 10,18


rpbi 4 = √ pq ¿ √ 0,59 × 0,31= ×0,45=1,06 ×0,45=0,47
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20,42−12,34 8,08


rpbi 5= √ pq ¿ √ 0,31 × 0,69= × 0,38=0,84 ×0,38=0,32
St 9,57 9,57

Mini Riset Kelompok 2 | 20


Mp−Mq 19,88−17,8 2,08
rpbi 6= √ pq ¿ √ 0,77 × 0,23= ×0,17=0,03
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,38−10,29 9,09


rpbi 7= √ pq ¿ √0,59 ×0,41= × 0,31=0,29
St 9,57 9,57

Mp−Mq 17,44−18,5 −1.06


rpbi 8= √ pq ¿ √ 0,81× 0,19= × 0,17=−0,01
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20,69−17,55 3,14


rpbi 9= √ pq ¿ √0,59 ×0,41= × 0,31=0,10
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20,06−17,66 2,4


rpbi 10= √ pq ¿ √ 0,72× 0,28= ×0,23=0,05
St 9,57 9,57

Mp−Mq 18,30−20,88 2,58


rpbi 11= √ pq ¿ √ 0,59 × 0,41= × 0,24=0,06
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,63−10,57 9,06


rpbi 12= √ pq ¿ √ 0,05 × 0,95= × 0,94=0,44
St 9,57 9,57

Mp−Mq 21, 35−16 5,35


rpbi 13= √ pq ¿ √ 0,63 ×0,37= × 0,29=0,84
St 9,57 9,57

Mp−Mq 22,62−11,18 11,44


rpbi 14= √ pq ¿ √ 0,36× 0,64= × 0,38=0,45
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,7−16,5 3,2


rpbi 15= √ pq ¿ √0,90 × 0,10= ×0,09=0,02
St 9,57 9,57

Mp−Mq 2,22−10,25 −8,03


rpbi 16= √ pq ¿ √ 0,45 ×0,55= × 0,36=−0,30
St 9,57 9,57

Mini Riset Kelompok 2 | 21


Mp−Mq 17,38−22,33 −4,95
rpbi 17= √ pq ¿ √ 0,59 × 0,41= × 0,31=−0,16
St 9,57 9,57

Mp−Mq 20,33−18,3 2,03


rpbi 18= √ pq ¿ √ 0,54 × 0,46= ×0,33=0,07
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,70−18,4 1,3


rpbi 19= √ pq ¿ √ 0,77 ×0,23= ×0,20=0,02
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,40−0
rpbi 20= √ pq ¿ √ 1 ×0=0,02
St 9,57

Mp−Mq 19,08−19,8 −0,72


rpbi 21= √ pq ¿ √ 0,54 × 0,46= ×0,33=−0,36
St 9,57 9,57

Mp−Mq 18,64−20,75 −2,11


rpbi 22= √ pq ¿ √ 0,63× 0,37= ×0,23=−0,05
St 9,57 9,57

Mp−Mq 21,17−31,75 −10,58


rpbi 23= √ pq ¿ √ 0,81 × 0,19= × 0,17=−0,18
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,27−19,54 −0,27


rpbi 24= √ pq ¿ √ 0,5× 0,95= ×0,67=−0,01
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,29−19,8 −0,51


rpbi 25= √ pq ¿ √ 0,77 × 0,23= × 0,20=−0,01
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,21−20,66 −1,45


rpbi 26= √ pq ¿ √0,86 × 0,14= ×0,34=−0,05
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,88−17,25 2,63


rpbi 27= √ pq ¿ √0,81 ×0,19= × 0,39=0,10
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,15−19,77 −0,62


rpbi 28= √ pq ¿ √ 0,59 × 0,41= ×0,49=−0,03
St 9,57 9,57

Mini Riset Kelompok 2 | 22


Mp−Mq 21,42−18,46 2,76
rpbi 29= √ pq ¿ √ 0,31 ×0,69= × 0,46=0,13
St 9,57 9,57

Mp−Mq 19,61−15 4,61


rpbi 30= √ pq ¿ √ 0,95 ×0,05= × 0,21=0,10
St 9,57 9,57
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel nilai r untuk N=24 adalah 0,404 sehingga dapat disimpulkan:
Nomor Soal Nilai r Validitas
1 0,14 Tidak valid
2 0,43 Tidak valid
3 0,26 Tidak valid
4 0,47 Tidak valid
5 0,32 Tidak valid
6 0,03 Tidak valid
7 0,29 Tidak valid
8 -0,04 Tidak valid
9 0,10 Tidak valid
10 0,05 Tidak valid
11 -0,06 Tidak valid
12 0,44 Tidak valid
13 0,84 Tidak valid
14 0,45 Tidak valid
15 0,02 Tidak valid
16 -0,30 Tidak valid
17 -0,16 Tidak valid
18 0,07 Tidak valid
19 0,02 Tidak valid
20 2,02 Valid
21 0,36 Tidak valid
22 -0,05 Tidak valid
23 -0,18 Tidak valid
24 -0,01 Tidak valid
25 -0,01 Tidak valid
26 -0,05 Tidak valid
27 0,10 Tidak valid
28 -0,03 Tidak valid
29 0,13 Tidak valid
30 0,10 Tidak valid

Mini Riset Kelompok 2 | 23


4.1.4. Menentukan Signifikansi

Untuk menentukan di terima tidaknya (signifikansi) suatu butir soal ditentukan dengan
menggunakan tabel t bila n≤ 30.
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

n−2
t¿ r √ 1−r 2

maka:

n−2 22−2
t 1=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,14
1−0 , o 196
¿0,11× 4,51=0,63

n−2 22−2
t 2=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,43
1−0,1849
¿0,43× 4,95=2,12

n−2 22−2
t 3=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,26
1−0,06
¿0,26× 4,61=1,19

n−2 22−2
t 4=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,47
1−0,22
¿0,47× 8,45=3,97

n−2 22−2
t 5=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,14
1−0 , o 196
¿0,11× 4,51=0,63

n−2 22−2
t 6=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,03
1−0,0009
¿0,03× 4,47=0,13

Mini Riset Kelompok 2 | 24


n−2 22−2
t 7=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,14
1−0,0841
¿0,29× 4,68=1,35

n−2 22−2
t 8=r
√ 1−r 2 ¿−0,01

1−0 , o 001
¿-0,1× 4,49=−0,04

n−2 22−2
t 9=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,10
1−0,01
¿0,10× 4,49=0,44

n−2 22−2
t 10=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,05
1−0,0025
¿0,05× 4,49=0,22

n−2 22−2
t 11=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,06
1−0,0036
¿0,06× 4,49=0,26

n−2 22−2
t 12=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,44
1−0,1936
¿0,44×5=2,2

n−2 22−2
t 13=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,84
1−0,7056
¿0,84× 8,30=6,97

n−2 22−2
t 14=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,45
1−0,2025
¿0,45×5,03=2,26

n−2 22−2
t 15=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,02
1−0,0004
¿0,02× 4,49=0,08

n−2 22−2
t 16=r
√ 1−r 2 ¿−0,30

1−0,09
¿-0,30× 4,68=−1,40

n−2 22−2
t 17=r
√ 1−r 2 ¿−0,16

1−0,0256
¿-0,16× 4,53=−0.72

Mini Riset Kelompok 2 | 25


n−2 22−2
t 18=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,07
1−0,0049
¿0,07× 4,49=0,31

n−2 22−2
t 19=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,02
1−0,0004
¿0,02× 4,49=0,08

n−2 22−2
t 20=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,02
1−4,0804
¿0,02×−2,54=−5,14

n−2 22−2
t 21=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,02
1−4,0804
¿0,02×−2,54=−5,14

n−2 22−2
t 22=r
√ 1−r 2 ¿−0,05

1−0,0025
¿-0,05× 4,49=0,22

n−2 22−2
t 23=r
√ 1−r 2 ¿−0,18

1−0,0324
¿-0,18× 4,56=−0,82

n−2 22−2
t 24=r
√ 1−r 2 ¿−0,01

1−0,0001
¿−¿0,01× 4,49=−0,04

n−2 22−2
t 25=r
√ 1−r 2 ¿−0,01

1−0,0001
¿−¿0,01× 4,47=−0,04

n−2 22−2
t 26=r
√ 1−r 2 ¿−0,05

1−0,9975
¿−¿0,05× 4,47=−0,22

n−2 22−2
t 27=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,10
1−0,0100
¿0,10× 4,36=0,43

Mini Riset Kelompok 2 | 26


n−2 22−2
t 28=r
√ 1−r 2 ¿−0,03

1−0,0009
¿-0,03× 4,47=−0,13

n−2 22−2
t 29=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,13
1−0,0169
¿0,13× 4,51=0,58

n−2 22−2
t 30=r
√ 1−r √
2 ¿ 0,10
1−0,01
¿0,10× 4,49=0,44

Mini Riset Kelompok 2 | 27


4.1.5. Reabilitas Pilihan Berganda

Mini Riset Kelompok 2 | 28


NAMA SISWA ITEM SOAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Alvan Yandika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
2 AZMI FAUZAN 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
3 ALFREDO TARIGAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4 ANDIKA YOSI PRATAMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
5 ARI PRATAMA 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
6 ASRIADI TANJUNG 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0
7 CHANDWIKI SAPUTRA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
8 DAVID EDY 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
9 EGO PRANATA TARIGAN 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
10 FERRI IRAWAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
11 HAFIZ WINATA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1
12 HEPPY KRISTIANZA 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0
13 JUFRI SIREGAR 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
14 MUHAMMAD FICKRY 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
15 MUHAMMAD VICKRY PRADANA 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
16 RAFRANDO 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0
17 REH MALEM SARAGIH 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
18 RENALDY 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
19 RYO FATAH NUR IKHLAS 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
20 SUHENDRA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
21 YOHANNES HUTAJULU 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
22 YUDHA ANTAWA PUTRA 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
Σ 12 16 16 13 7 17 13 18 13 16 13 11 14 8 20 10 13 12 17 22 12
p 0,55 0,73 0,73 0,59 0,32 0,77 0,6 0,82 0,59 0,73 0,59 0,5 0,64 0,36 0,909 0,45 0,591 0,545 0,77 1 0,55 0
q 0,45 0,27 0,27 0,41 0,68 0,23 0,4 0,18 0,41 0,27 0,41 0,5 0,36 0,64 0,091 0,55 0,409 0,455 0,23 0 0,45 0
pq 0,25 0,2 0,2 0,24 0,22 0,18 0,2 0,15 0,24 0,2 0,24 0,25 0,23 0,23 0,083 0,25 0,242 0,248 0,18 0 0,25 0
Σpq 5,88

k S 2 X −∑ pq
KR-20 =
k−1 [ S2 X ]
(∑ Xi)2
∑ Xi 2−
s2x = n
n−1

( 431)2
8657−
= 22
22−1
8657−8443,681
=
21
213,319
=
21
= 10,158

k S 2 X −∑ pq
KR-20 =
k−1 [ S2 X ]
30 10,158−5,88
=
30−1 [
10,158 ]
= 1,034 (0,42)
= 0,435
= 0,44 (dibulatkan)

Mini Riset Kelompok 2 | 29


Kriteria tingkat reliabilitas menurut Guilford (Ruseffendi,1991b:191):
α ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 ¿ α ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,40 ¿ α ≤ 0,70 reliabilitas sedang
0,70 ¿ α ≤ 0,90 reliabilitas tinggi
0,90 ¿ α ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

Kesimpulan:

Dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,44. Dapat di nyatakan bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan
berganda tersebut Sedang.

4.1.6. Kriteria Penyebaran Soal


Indeks Pengecoh bekerja dengan baik jika dipilih oleh 5 % dari jumlah peserta.

1. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 12 1 5 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
2. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 1 3 0 16
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
3. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 16 4 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
4. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 7 2 2 1 10
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
5. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 12 0 8 2 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
6. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 16 3 1 1 1
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
7. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 13 2 6 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
8. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 18 4 0 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
9. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 8 13 0 1
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
10. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 1 16 0 5
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

Mini Riset Kelompok 2 | 30


11. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 1 2 13 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
12. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 4 11 2 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
13. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 2 1 3 14
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
14. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 8 8 1 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
15. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 0 20 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
16. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 10 4 3 1 4
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
17. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 4 13 3 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
18. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 2 12 6 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
19. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 17 2 3 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
20. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 0 0 22 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

21. Alternatif Jawaban A B C D E


Distribusi Jawaban 4 2 12 2 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
22. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 14 2 3 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
23. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 18 1 1 1 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
24. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 9 11 2 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
25. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 3 17 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
26. Alternatif Jawaban A B C D E

Mini Riset Kelompok 2 | 31


Distribusi Jawaban 19 1 0 1 1
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
27. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 0 2 1 18
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
28. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 13 3 1 4 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
29. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 3 8 2 2 7
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
30. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 1 0 0 21
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

Mini Riset Kelompok 2 | 32


4.2. Uraian

No Responden 1 2 3 4 5 Xt Xt2
1 Alvian Yandika 30 20 15 10 10 85 7225
2 Azmi fauzan 30 5 10 10 10 65 4225
3 Alfredo tarigan 15 10 15 10 10 60 3600
4 Andika yesi pratama 30 20 15 15 10 90 8100
5 Ari Pratama 30 10 10 10 10 70 4900
6 Assiadi Tanjung 15 20 0 10 10 55 3025
7 Chandwiki Saputra 30 20 15 20 10 95 9025
8 David Edi 30 20 15 10 10 85 7225
9 Ego Pranata 15 10 15 10 10 60 3600
10 Ferri Irawan 30 20 15 15 10 90 8100
11 Hafiz Dinata 15 20 0 5 0 40 1600
12 Heppy Kristianta 15 20 15 10 0 60 3600
13 Jufri Siregar 15 15 15 10 10 65 4225
14 Muhamma Fikri 30 20 15 15 10 90 8100
15 M. Fikri Pradana 15 20 0 5 0 40 1600
16 Rafrando 15 20 10 0 10 55 3025
17 Reh Malen Saragih 30 10 15 10 10 75 5625
18 Renaldy 30 10 15 10 10 75 5625
19 Ryo Fatah Nuriklas 15 20 10 0 10 55 3025
20 Suhendra 30 10 15 15 10 80 6400
21 Yohannes Hutajulu 15 20 15 0 10 60 3600
22 Yuda Antawa Putra 15 10 15 10 10 60 3600
1510 109050
2280100

Jumlah skor pada soal


X́ =
jumlah siswa yang mengikuti test

¿ 85+65+ 60+90+70+55+ 95+85+60+ 90+40+ 60+65+90+ 40+55+75+75+55+ 80+60+60


1510
¿
22
¿ 68,63

Mini Riset Kelompok 2 | 33


4.2.1. Tingkat Kesukaran Soal

jumlah skor pada soal


MEAN¿
jumlah siswa yang megikuti test

Mean
TK ¿
skor maksimum dari soal

495 22,5
1. Mean ¿ 22 =22,5 TK¿ 30 =0,75(Mudah)
350 15,90
2. Mean ¿ 22 =15,90 TK ¿ 20 =O, 79( Mudah)
265 12,04
3. Mean ¿ 22 =12,04 TK ¿ 15 =0,80( Mudah)
210 9,54
4. Mean ¿ 22 =9,54 TK ¿ 25 =0,38 (Sedang)
190 8,63
5. Mean ¿ 22 =8,63 TK ¿ 10 =0,86(Mudah)

X −¿=68,63 ¿

B A

1 95

A ¿ 1,4,5,7,8,10,14,17,18,20
B¿ 2,3,6,9,11,12,13,15,16,19,21,22

Mini Riset Kelompok 2 | 34


Jadi dapat disimpulkan bahwa yang termasuk siswa kelompok atas ada 10 orang yaitu:
1. Alvan yandika 6. Ferri Irawan
2. Andika Yosi Pratama 7. Muhammad Fikri
3. Ari Pratama 8. Reh Malen Saragih
4. Chandwiki saputra 9. Renaldy
5. David Edi 10. Suhendra
Sedangkan Siswa yan tergolong kelompok bawah ada 12 orang yaitu:
1. Azmi Fauzan 7. Jufri Siregar
2. Alfredo Tarigan 8. M. Fikri Pradana
3. Asriadi Tanjung 9. Rafrando
4. Ego Pranata 10. Ryo Fatah Nuriklas
5. Hafiz Dinata 11. Yohannes Hutajulu
6. Heppy Kristianza 12. Yuda Antawa Putra

4.2.2. Daya Pembeda Essaytest

Dalam mencari nilai Daya Pembeda pada soal esai dilakukan dengan mengurangkan
Mean Batas Atas dengan Mean Batas Bawah kemudian dibagikan dengan skor maksimun
dari soal tersebut.

Jumlah skor pada soal


Mean Atas¿ jumlah siswadalam kelompok atas

Jumlah skor pada soal


Mean Bawah ¿ Jumlah siswa dalam kelompok bawah

Mean atas−Mean bawah


DP ¿ skor maksimum dari soal

Dalam menentukan siswa mana yang termasuk batas atas dan batas bawah adalah
dengan mencari terlebih dahulu nilai rata-rata (mean) dari semua soal. Kemudian
mengelompokkannya berdasarkan nilai tersebut. Nilai yang di atas rata-rata termasuk
dalam kelompok Batas Atas, sedangkan nilai yang dibawah rata-rata termasuk dalam
kelompok Batas Bawah.

Mini Riset Kelompok 2 | 35


300 195 30−16,25
1. Mean atas ¿ =30, Mean bawah ¿ =16,25DP¿ =0,45( Diterima)
10 12 30
2. Mean atas

160 190 16−15,83


¿ =16 , Mean bawah= =15,83 DP= =0,0085 ( Dibuang )
10 12 20
145 120 14,5−10
3. Mean atas ¿ =14,5 , Mean bawah= =10 DP= =0,3 ( Diterima )
10 12 15
130 90 13−7,5
4. Mean atas ¿ =13 , Mean bawah= =7,5 DP= =0,22 ( Diperbaiki )
10 12 25
100 90 10−7,5
5. Mean atas ¿ =10 , Mean bawah= =7,5 DP= =0,25(Diperbaiki)
10 12 10
Kesimpulan:
Dari lima soal yang di ujikan, ada satu soal yang dibuang yaitu nomor 2, baru dua soal di
terima yaitu nomor 1 dan 3 dan dua soal yan perlu diperbaiki yaitu nomor 4 dan 5

n
Std¿
√∑
i=1
¿¿¿¿ x̌=68,63

X 1 =¿ ¿

X 2 =¿ ¿

X 3 =¿ ¿

X 4=¿ ¿

X 5 =¿ ¿

X 6 =¿ ¿

X 7 =¿ ¿

Mini Riset Kelompok 2 | 36


X 8=¿ ¿

X 9=¿ ¿

X 10=¿ ¿

X 11 =¿ ¿

X 12=¿ ¿

X 13=¿ ¿

X 14 =¿ ¿

X 15=¿ ¿

X 16 =¿ ¿

X 17 =¿ ¿

X 18=¿ ¿

X 19=¿ ¿

X 20 =¿ ¿

X 21=¿¿

X 22=¿¿

Mini Riset Kelompok 2 | 37


Maka Std dapat di peroleh:
Std ¿ √ 257,46
Std ¿ 16,045

4.2.3. Validitas Essay Test

Untuk menghitung hasil dari validitas essay test dapat digunakan dengan rumus:
N ∑ XY −( ∑ X ) (∑ Y )
rxy =
√{ N ∑ X 2−( ∑ X ¿¿¿ 2 } {N ∑ Y 2−¿ ¿
A. Menghitung kolerasi biserial soal ke-1

N0 X1 X12 Y Y2 X1Y
1 30 900 85 7225 2550
2 30 900 65 4225 1950
3 15 225 60 3600 900
4 30 900 90 8100 2700
5 30 900 70 4900 2100
6 15 225 55 3025 825
7 30 900 85 7225 2550
8 30 900 85 7225 2550
9 15 225 60 3600 900
10 30 900 90 8100 2700
11 15 225 40 1600 600
12 15 225 65 4225 975
13 15 225 65 4225 975
14 30 900 90 8100 2700
15 15 225 40 1600 600
16 15 225 55 3025 825

Mini Riset Kelompok 2 | 38


17 30 900 75 5625 2250
18 30 900 75 5625 2250
19 15 225 55 3025 825
20 30 900 80 6400 2400
21 15 225 60 3600 900
22 15 225 60 3600 900
∑X21= ∑Y2= ∑
N=22 ∑X1= 495 12375 ∑Y=1505 107875 X1Y=35925

rxy = 22 ( 35925√) −¿ (¿495


¿
) (1505)

45375
= (27225)(108225)
45375
= 2946425625
= 7,22

B. Menghitung kolerasi biserial soal ke-2

N0 X2 X22 Y Y2 X1Y
1 20 400 85 7225 1700
2 5 25 65 4225 325
3 10 100 60 3600 600
4 20 400 90 8100 1800
5 10 100 70 4900 700
6 20 400 55 3025 1100
7 20 400 85 7225 1700
8 20 400 85 7225 1700
9 10 100 60 3600 600
10 20 400 90 8100 1800
11 20 400 40 1600 800
12 20 400 65 4225 1300
13 15 225 65 4225 975
14 20 400 90 8100 1800
15 20 400 40 1600 800
16 20 400 55 3025 1100
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 20 400 55 3025 1100
20 10 100 80 6400 800
21 20 400 60 3600 1200
22 10 100 60 3600 600
N=22 ∑X2= ∑X22= ∑Y=150 ∑Y2= ∑

Mini Riset Kelompok 2 | 39


350 6150 5 107875 X2Y=23675

rxy = 22 ( 23675√) −¿ (¿350


¿
) (1505)

−5900
= (13130)(108225)
−5900
= 1420994250
= −5,40

C. Menghitung kolerasi biserial soal ke-3

N0 X3 X32 Y Y2 X3Y
1 15 225 85 7225 1275
2 10 100 65 4225 650
3 15 225 60 3600 900
4 15 225 90 8100 1350
5 10 100 70 4900 700
6 0 0 55 3025 0
7 15 225 85 7225 1275
8 15 225 85 7225 1275
9 15 225 60 3600 900
10 15 225 90 8100 1350
11 0 0 40 1600 0
12 15 225 65 4225 975
13 15 225 65 4225 975
14 15 225 90 8100 1350
15 0 0 40 1600 0
16 10 100 55 3025 550
17 15 225 75 5625 1125
18 15 225 75 5625 1125
19 10 100 55 3025 550
20 15 225 80 6400 1200
21 15 225 60 3600 900
22 15 225 60 3600 900
∑X23= ∑Y2= ∑
N=22 ∑X3= 265 3775 ∑Y=1505 107875 X3Y=19325

Mini Riset Kelompok 2 | 40


rxy = 22 ( 19325√) −¿ (¿265
¿
) (1505)

26325
= (12825)(108225)
26325
= 1387985625
= 1,16

D. Menghitung kolerasi biserial soal ke-4

N0 X4 X42 Y Y2 X4Y
1 10 100 85 7225 850
2 10 100 65 4225 650
3 10 100 60 3600 600
4 15 225 90 8100 1350
5 10 100 70 4900 700
6 10 100 55 3025 550
7 20 400 85 7225 1700
8 10 100 85 7225 850
9 10 100 60 3600 600
10 15 225 90 8100 1350
11 5 25 40 1600 200
12 10 100 65 4225 650
13 10 100 65 4225 650
14 15 225 90 8100 1350
15 5 25 40 1600 200
16 0 0 55 3025 0
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 0 0 55 3025 0
20 15 225 80 6400 1200
21 0 0 60 3600 0
22 10 100 60 3600 600
∑X24= ∑Y=150 ∑Y2= ∑
N=22 ∑X4= 210 2550 5 107875 X4Y=14700

Mini Riset Kelompok 2 | 41


rxy = 22 ( 14700√) −¿ (¿210
¿
) (1505)

7350
= (12000)(108225)
26325
= 1298700000
= 1,24

E. Menghitung kolerasi biserial soal ke-5

N0 X5 X52 Y Y2 X5Y
1 10 100 85 7225 850
2 10 100 65 4225 650
3 10 100 60 3600 600
4 10 100 90 8100 900
5 10 100 70 4900 700
6 10 100 55 3025 550
7 10 100 85 7225 850
8 10 100 85 7225 850
9 10 100 60 3600 600
10 10 100 90 8100 900
11 0 0 40 1600 0
12 0 0 65 4225 0
13 10 100 65 4225 650
14 10 100 90 8100 900
15 0 0 40 1600 0
16 10 100 55 3025 550
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 10 100 55 3025 550
20 10 100 80 6400 800
21 10 100 60 3600 600
22 10 100 60 3600 600
∑X25=
N=22 ∑X5= 190 2000 ∑Y=1505 ∑Y2= 107875 ∑ X5Y=14250

rxy = 22 ( 14250√) −¿ (¿190


¿
) (1505)

Mini Riset Kelompok 2 | 42


27550
= (7900)(108225)
27550
= 854977500
= 1,94

4.2.4. Reabilitas (Essaytest)

2
∑ xi
2
Si =
∑ Xi −2
( )
N
n

4952
12375−
22 12375−11137,5 1237,5
Si12= = = =247,5
5 5 5

3502
6150−
22 6150−5568,18 581,82
Si22= = = =116,364
5 5 5

2652
3775−
22 3775−3192,04 582,96
Si32= = = =116,592
5 5 5

2102
2550−
22 2550−2004,54 545,46
Si 42= = = =109,092
5 5 5

Mini Riset Kelompok 2 | 43


1902
1900−
22 1900−1640,90 259,1
Si52= = = =51,82
5 5 5

Maka Si totalnya dapat diperoleh:


Si2 =Si 12+ Si 22+ Si 32+ Si 42 + Si52

¿ 247,5+116,364 +116,592+109,092+51,58

¿ 641,37

2
∑ Xt
2
St =
∑ Xt − 2
( N )
n

( 1510 ) 2
109050−
22
¿
5
2280100
109050−
= 22
5
109050−103640,9
= 5

= 1081,82

n ∑ vi
α=
n−1
1−(V test )
5 641,37
(
= 5−1 1− 1081,82 )
= 1,25 (1-0,59)
= 1,25 (0,41)
= 0,5125

Mini Riset Kelompok 2 | 44


4.2.5. Menentukan Signifikansi

Untuk menentukan diterima tidaknya (signifikansi) suatu butir soal di tentukan dengan
menggunakan tabek t bila n≤ 30.

n−2
t=r
√ 1−r 2

22−2 20
t 1=7,22
√ 1−7,22
=7,22

−6,22
=( 7,22 ) (−1,79 )=−12,92

22−2 20
t 2=−5,40
√ 1− −5,40
( )
=−

6,40
=(−5,40 )( 1,77 )=−9,558

22−2 20
t 3=1,16
√ 1−1,16
=1,16

−0,16
= (1,16 )(−11,18 )=−12,97

22−2 20
t 4=1,24
√ 1−1,24
=1,24

−0,24
=( 1,24 ) (−9,12 ) =−11,31

22−2 20
t ❑=1,94
√ 1−1,94
=1,94

−0,94
=( 1,94 )(−4,61 )=−8,94

Mini Riset Kelompok 2 | 45


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan adanya


penggunaan metode pembelajaran yang baik, guru hendaknya mampu untuk
merencanakan kegiatan belajar yang baik dengan cara memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Dalam pemilihan
metode, guru harus mengkaji kesesuaian antara prilaku yang diharapkan dengan
tujuan metode pembelajaran. Metode dipakai sesuai dengan tujuan, kondisi, jenis dan
fungsinya, waktu dan tempat serta anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya
saat dilaksanakannya kegiatan. Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan
siswa dalam menerima dan memahami materi yang akan disampaikan. Dengan
metode yang tepat pun, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa
diminimalisasikan. Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan
tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan kondisi siswa-siswa di kelas, untuk
itu seorang guru diharapkan mampu mengembangkan kreativitas guru untuk
menrapkan dan mengembangkan berbagai macam bentuk metode pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir, daya analsis dan hasil belajar
siswa di sekolah.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan


siswa di sekolah dalam proses pembelajaran dapat memberikan kemampuan
pemahaman konsep yang baik pada siswa, serta terhadap materi-materi pembelajaran,
sehingga akan dapat melatih siswa dan dapat mengembangkan skill belajar siswa di
sekolah, serta sikap ilmiah para siswa. Dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil

Mini Riset Kelompok 2 | 46


belajar siswa di sekolah, memberikan bukti nyata adanya kemampuan guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran yang terlihat dari kemampuan guru dalam
menerapkan metode pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran, serta
pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang
tepat serta sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dalam setiap kegiatan
pembelajaran di sekolah.

5.2. Saran

Mini riset ini telah disusun dengan cukup baik dan tercantum survey penelitian
serta pembahasannya dengan cukup jelas. Saran dari kami adalah

Guru sebaiknya didalam mengajar menggunakan media pembelajaran dalam


mengajar untuk memudahkan siswa dalam belajar dan penggunaan media pembelajaran
akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat menumbuhkan
minat siswa untuk belajar. Dalam mengembangkan suatu media pembelajaran
hendaknya melakukan persiapan terlebih dahulu seperti rancangan media yang akan
dibuat serta menyiapkan buku panduan sesuai dengan media pembelajaran yang akan
dibuat sehingga tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Mini Riset Kelompok 2 | 47


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Roestiyah (1989). Didaktik Metodik. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Roestiyah NK., (2001). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mini Riset Kelompok 2 | 48

Anda mungkin juga menyukai