Bab 2 Bismillah Aacc
Bab 2 Bismillah Aacc
TINJAUAN PUSTAKA
A. Game Puzzle
1. Pengertian game puzzle
Berbagai cara sebenarnya banyak memberikan arti dan manfaat dalam
dunia anak. Salah satunya yaitu permainan puzzle. Dina dalam Ernawati dkk
(2016) menjelaskan bahwa media pembelajaran puzzle merupakan permainan
mengasah otak melalui pencarian.
Puzzle meupakan metode menyusun potongan-potongan gambar
menjadi gambar yang utuh. Gambar asalah sesuatu yang diwujudkan secara
visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran
(Nursalam,2011).
Menurut jamil (2016) permainan puzzle adalah meningkatkan
kemampuan kerjasama kelompok, meningkatkan kemampuan anak mengenali
suatu benda, melatih dan meningkatkan daya analisis anak sekolah dasar
terhadap suatu masalah. Dengan media puzzle siswa dapat belajar secara
nyaman melalui permainan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan materi pelajaran. Puzzle dapat memberikan kesempatan belaja yang
banyak, selain untuk menarik minat anak dan membina semangat belajar
dalam permainan.permainan, dalam kegiatan belajar mengajar dengan media
puzzle siswa dapat mencoba memecahkan masalah dengan kreativitas siswa.
Puzzle dapat dilakukan dirumah dan disekolah yang diberikan oleh guru.
Puzzle yang digunakan dalam penelitian ini adalah jigsaw puzzle. Jigsaw
puzzle adaalah puzzle yang merupakan kepingan-kepingan puzzlenya berupa
bentuk binatang dan lainnya. Jenis jigsaw puzzle merupakan jenis puzzle yang
paling sederhana dan mudah dilakukan oleh anak seusia sekolah dasar.
Penggunaan puzzle sebagai alat bermain mempunyai keunggulan disbanding
alat permainan lain karena bias merangsng perkembangan kognitif,
motoric,stimulus anak.
3. Manfaat game puzzle
manfaat permainan puzzle adalah menambah kreativitas siswa,
keaktifan siswa dalam belajar materi yang disampaikan, dan
menghidupkan rasa ingin tahu siswa sehingga pengetahuan siswa akan
bertambah. Puzzle memiliki banyak manfaat,antara lain (jamil,2016) :
a. Meningkatkan ketrampilan kognitif
Ketrampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan untuk
Mempelajari dan memecahkan masalah , melalui puzzle anak-anak akan
berusaha memecahkan masalah yaitu menyusun gambar menjadi utuh.
b. Meningkatkan ketrampilan motoric halus
Anak-anak dapat melatih tangan dan mata untuk mencocokan
kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi suatu gambar.
Kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot kecilnya
c. Melatih kemampuan nalar dan daya ingat, meningkatkan kemmpuan
berpikir, dn membuat anak belajar berkonsentrasi.
Melalui permainan puzzle anak dapat menyelesaikan dimana
tangan,kaki dan lainnya sesuai dengan logika. Ssat bermain puzzle Anak
akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dengan mengelola untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan
gambar tersebut (soetjiningsih, 2010)..
d. Melatih kesabaran
Puzzle dapat melatih kesabaran, ketekunan dan memerlukan waktu
untuk berpikir anak dalam menyelesaikan sesuatu dan berpikir sebelum
dilakukan. Dengan melakukan permainan puzzle anak bias belajar melatih
kesabarannya dalam menyelaikan permainan puzzle.(Nursalam, 2011)
e. Memperluas pengetahuan
Dalam permainan puzzle anak belajar banyak hal, mulai dari
warna,angka, huruf dan bentuk. Pengethauan yang diperoleh dari cara ini
biasanya mengesankan bagi anak dibandingkan yang dihafalkan.anak
dapat belajar konsep dasar binatang, alam sekita, buah-buahan, alphabet
dan lain-lain (soetjiningsih, 2010).
f. Meningkatkan ketrampilan sosial
Teka teki dapat dilakukan lebih dari satu orang dan jika teka teki
dimainkan dalam bentuk kelompok maka diperlukan diskusi untuk
menyelesaikan masalah. Dalam kelompok anak saling mendukung, saling
membantu dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.
4. Tata cara game puzzle
1) Tata cara menyusun puzzle
a. Pilih area permukaan datar dank eras misalnya meja.
b. Tuangkan isi kotak puzzle ke area.
c. Susun semua kepingan tepi gambar.
d. Mengurutkan keeping-keping potongan berdasarkan tab dan blank
Tab adalah keeping potongan yang memiliki bagian menganjur
dan blank adalah pasangannya.
e. Salah satu metode paling popular adalah menyusun keeping
menjadi beberapa kelompok warna. Waktu penerapan metose ini
bergantung kepada desain dan kerumitan puzzle
f. Setelah anda mengelompokan semua keeping potongan
berdasarkan warna, susun kelompok-kelompok warna puzzle
tersebut.
g. Taruh bagian puzzle yang dirangkai di lokasi puzzle lengkap akan
berbeda
h. Teruskan mengisi kekosongan puzzle
i. Teruskan sampai menyelesaikan puzzle tersebut.
B. Mitigasi bencana
a. Pengertian mitigasi bencana
4. Pemberdayaan masyarakat
Kondisi masyarakat didaerah yang terkena musibah pasca bencana
biasanya akan menjadi bingung akibat memburuknya keaadan pasca
bencana, akibat kehilangan harta benda yang mereka miliki. Sehingga
banyak diantara mereka yang patah arah dalam menentukan hidup
selanjutnya. Hal ibi bias menolong membangkitkan keadaan tersebut
adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu
mendapatkan fasilitas dan skill yang dapat menjadi bekal bagi mereka.
Perawat dapat melakukan pelatihan ketrampilan yang difasilitasi dan
berkolaborasi dengan istansi dalam bidang itu. Sehingga diharapkan
masyarakat disekitar daerah bencana akan mampu membangaun
kehidupan kedepan lewat kemampuan yang dimilikinya.
Untuk mewujudkan tindakan diatas, menurut Mespa (2012) perlu
adanya beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang perawat,
diantaranya adalah perawat harus memiliki skill keperawatan yang baik,
perawat harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian, perawat harus
memahami managemensiaga bencana. Peran perawat dalam managemen
siaga bencana adalah sebagai berikut:
a. Peran perawat pada fase pre-impact
1. Perawat menjadi pendidik dan pelatih bagi tenaga kesehatan dalam
penanggulangan ancaman bencana
2. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan,
organisasi lingkungan, palang merah Indonesia, serta lembaga-
lembaga masyarakat dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi ancaman bencana
3. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk
meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menaggapi bencana.
b. Peran perawat dalam fase impact
1. Bertindak cepat
2. Perawat seharusnya tidak menjanjikan dengan maksud
memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.
3. Berkonsentrasi penuh
4. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan
c. Peran perawat dalam fase post impact
1. Bencana tentu menberikan bekas khususnya bagi keadaan fisik,
fisikologi korban.
2. Stess fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga tejadi
post traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom
dengan 3 kriteria utama.
3. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang bekerja
sama dengan unsure lintas sektor menangani masalah kesehatan
masyarakat .
3. Gas beracun
gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup
dalam tubuh. Gas tersebut antara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF,
H2SO4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.
Mitigasi Bencana :
Tindakan mitigasi bencana:
a. Pengertian mitigasi bencana
1) Penelitian/pengkajian karakteristik bencana
b. Tindakan mitigasi bencana
2) Pengkajian/analisis resiko bencana
c. Manfaat mitigasi bencana
3) Internalisasi PB dalam muatan local pendidikan
4) Pembentukan organisasi atau satuan gugus
tugas bencana
Mitigasi
Simulasi game bencana
puzzle gunung
meletus
Efendi & Makhfudi F. (2009). Keperawatan Kesehtan Komunitas: Teori dan Praktik
Dalam Keperawatn . Jakarta: salemba medika.
Nursalam. (2011). Puzzle, melatih kemampuan dasar anak uisa 3-6 tahun. Jakarta :
Depdiknas.
Sya’ban, Jamil. (2016). Permainan cerdas dan kreatif. Jakarta: penebar plus