MK.FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO
SKOR NILAI:
Nama Mahasiswa
Aprida Hutagalung NIM: 5193331002
Rajab Nasution NIM: 5192131007
M.Irsyad Awaludin NIM: 5193131003
Wira Rizki Dianda Siregar NIM: 5193131029
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kelayakan penyelenggaraan pendidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari
dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar, instruktur,
tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun
teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat
cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau
lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang tidak
dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya
dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun
dengan tenaga kependidikan (kepala sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan,
tenaga administrasi) mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen
pendidikan nasional. Isu klasik yang selalu muncul selama ini ialah : usaha apa
yang paling tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan? Oleh karenanya penting untuk memahami
terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga kependidikan tersebut.
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan
bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang
menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian
hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan tugas dan
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana Kelayakan penyelenggaraan
pendidikan disekolah SMK TR SINAR HUSNI MEDAN melalui para siswa?” yang
meliputi:
1.Sikap atau respons yang diberikan siswa
2. Perencanaan yang dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan oleh guru
3. Tanggung jawab oleh guru
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban atas
pertanyaan Bagaimana kinerja tenaga pendidik di SMK TR Sinar Husni
MEDAN melalui para dewan guru, dan bantuan dari kepala sekolah?”
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Para siswa di sekolah dapat melaksanakan kegiatan belajar yang sesuai dan
tepat juga dengan keefektifan di lingkungan sekolah
2. Para guru mengetahui keluh kesah yang dihadapi oleh siswa/i dan juga
mengubah hal yang belum sesuai dengan lingkungan sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aliran-AliranFilsafat Pendidikan Berlandaskan Pancasila
1. Definisi Filsafat Pendidikan Pancasila
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat
penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 yang di dalamnya
diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebag
ai satu sistem pengajarannasional. Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan
pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatunegara (Rapar; 1988).Demikian
juga dengan Indonesia, pendidikan selain sebagai sarana transfer ilmu
pengetahuan,sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi
bangsa kepada generasiselanjutnya. Suatu bangsa menjadi kuat serta menguasai
bangsa-bangsa lainnya dengan sistem pendidikannya yang kuat demikian juga
sebaliknya sistem pendidikan yang lemah akan menjadikansuatu bangsa tidak
berdaya (Tadjab; 1994). Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti
ideologi suatu bangsa yang dianutnya.Filsafat adalah berfikir secara mendalam
dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran,filsafat pendidikan
adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan
filsafat,apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau
dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang
menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karenanyasistem pendidikan nasional
Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitasPancasila.
Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam
sistem pendidikan. Nasional yang bertumpu
dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup danfolosofi tertentu, inilah
dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutannasional
dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara
Pancasila
2. PandanganFilsafat Pendidikan tentang Pendidikan
B. Subject Survey
Siswa
KEVIN H MAULANA
RAHMAT KHAUQ
AHMAD DINULLAH
GALIH FIKRI
ADRIANSYAH AZHARI
MUSLIM
M. FAZRI
MUHAMMAD ALFANDI
ARIF RIZKY
MUHAMMAD IQBAL
D. Instrumen Survey
1. Ratio luas pekarangan sekolah dengan jumlah peserta didik
2. Ratio Jumlah Guru dan Murid
3. Gedung dan Peralatan Sekolah
4. Perilaku Siswa saat istirahat
B. Pembahasan
Pembahasan di lapangan dengan cara menanyakan kepada siswa dan guru
tentang permasalahan di sekolah
a. Observasi bengkel
5. Kondisi alat alat yang tersedia di bengkel sesuai dengan job yang akan di
kerjakan
6. Bagaimana kondisi alat berupa tang yang ada di bengkel anda layak pakai atau
tidak
7. Bagaimana kondisi alat berupa obeng di bengkel kerja anda memadai atau tidak
8. Bagaimana kondisi alat berupa Palu/Martil di bengkel kerja anda memadai atau
tidak
9. Bagaimana kondisi alat berupa BOR di bengkel kerja anda memadai atau tidak
10. Bagaimana kondisi alat berupa gergaji di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
11. Bagaimana kondisi alat berupa pisau di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
12. Bagaimana kondisi alat berupa Solder listrik di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
13. Bagaimana kondisi alat berupa TESTPEN di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
14. Bagaimana kondisi alat berupa Multimeter di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
15. Bagaimana kondisi alat berupa Merger di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
16. Bagaimana kondisi alat berupa Tang Ampere di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
17. Bagaimana kondisi alat berupa KWH Meter 1 fasa di bengkel kerja
anda memadai atau tidak
18. Bagaimana kondisi alat berupa MCB di bengkel kerja anda
memadai atau tidak
b. Observasi siswa
1. Metode pembelajaran yang mudah di mengerti
2. Guru yang masuk memberikan materi sesuai kurikulum
3. Siswa tidur-tidur dikelas pada saat jam pelajaran kosong
4. Bullying di sekolah masih ada
5. Bolos di kelas
6. Jika ada permasalahan di kelas di selesaikan dengan cara diskusi
7. Lapangan olahraga memadai
8. kebebasna kepada siswa untuk mendokerasi kelasnya
C. Temuan Lapangan
Siswa mudah bosan apabila metode pembelajaran itu
monoton, siswa sering main game dan tidur-tiduran di kelas pada saat guru di
kelas
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi yang dilaksanakan di SMK TR HUSNI MEDAN tentang
kelayakan penyelenggaraan pendidikan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai
berikut:
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang
belum terpecahkan, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Peranan guru sangat dominan dalam membentuk kerakter siswa sehingga
harus dapat menempatkan dirinya sebagai panutan yang dapat memberi teladan
yang baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan
masyarakat.
2. Guru lebih mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa
aktif belajar dan mempraktikkan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam
mata pelajaran. Pendidikan karakter harus didukung semua pihak yang
berkepentingan terhadap pendidikan karakter agar dapat mewujudkan generasi
yang berkarakter dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://kopite-geografi.blogspot.com/2013/05/filsafat-pendidikan-
pancasila.html