Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP HIDUP DENGAN ODHA DAN FAMILY CENTERED PADA ODHA

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh kelompok 7 :

Elpi Ulandari 19320012

M Faisal Firdaus 193200

Riri Anjeli 193200

FAKULTAS KEDOTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan

karunianya sehingga makalah tentang ‘Prinsip Hidup Dengan Odha Dan Family Centered

Pada Odha’ ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada satu halangan apapun.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas kelompok

mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan I yang diberikan oleh Dosen

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi yang masih dalam proses

pembelajaran pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat positif kami harapkan untuk memperbaiki pembuatan maupun

penulisan makalah dimasa yang akan mendatang.

Lampung, 17 maret 2021


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang definisi dari ODHA ?

2. Apa saja hak asasi manusia bagi ODHA ?

3. Apa saja prinsip hidup dengan ODHA ?

4. Pemberdayaan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

5. Apa itu family centered pada ODHA ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari ODHA

2. Untuk mengetahui hak asasi manusia bagi ODHA

3. Mengetahui apa saja prinsip hidup dengan ODHA

4. Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

5. Mengetahui apa itu family centered pada ODHA


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ODHA

ODHA merupakan singkatan dari orang dengan HIV/AIDS. HIV sendiri adalah human

immunodefficiency virus yakni suatu penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami

penurunan daya tahan tubuh, sehingga tubuh menjadi sangat rentan dengan berbagai macam

penyakit. Sedangkan aids merupakan acquired immuno defficiency syndrome yakni tahapan

lanjutan setelah seseorang terinfeksi virus HIV. Hingga saat ini banyak masyarakat yang

mengucilkan odha, bukan hanya secara psikis tetapi mental mereka juga terkena dampaknya

karena di kucilkan ditempat tinggalnya dan tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan

normal seperti dulu.

2.2 Hak Asasi Manusia Dalam Konteks HIV

1. Sebelum terinfeksi atau tidak

a) Informasu dan keterampilan melindungi diri dari penularan

b) Konseling sebelum menjalani tes HIV

c) Memberikan persetujuan atau tidak sebelum menjalani tes HIV

d) Tes dan hasilnya dirahasiakan

2. Hidup dengan HIV/AIDS

a) Hak untuk tidak dibedakan serta persamaan hukum. Hukum HAM internasional

menjamin perlindungan yang sama dihadapan hukum dari diskriminasi atas dasar

apapun, seperti ras, warna kulit, bahasa, agama, politik atau pendapat, asal-usul dan

status lainnya termasuk HIV

b) HAk untuk hidup


c) Hak untuk mendapatkan standar kesehatan fisik dan mental tertinggi yang bisa

dicapai

d) Hak atas privasi

e) Hak untuk bekerja

f) HAk untuk bergerak atau berpindah tempat

g) Hak untuk menikah dan membangun keluarga

h) Hak untuk mengakses pendidikan

i) Hak untuk berkumpul

j) Hak untuk mengikuti program asuransi

3. Saat dan setelah meninggal

a) Hak untuk jenazahnya diperlakukan dengan bermartabat

b) Hak untuk mendapatkan pelayanan dan penguburan yang layak

c) Hak untuk tidak dibocorkan identitaasnya

d) Hak bagi keluarganya untuk tidak diganggu

e) Hak untuk mendapatkan santunan dan pension yang menjadi haknya

2.3 Prinsip hidup dengan ODHA

1. Prinsip Hidup Dengan Odha

Hidup dengan ODHA artinya menghilangkan segala batasan antara pasien dengan orang

yang merawatnya, jika hal ini dilakukan dapat membantu pasien HIV untuk bangkit dari

keterpurukan yang dialaminya. AIDS pada ODHA dapat ditekan apabila tubuh ODHA

sehat, dan kesehatan ini secara langsung juga dipengaruhi oleh mental ODHA.

Oleh karena diskriminasi terhadap ODHA menjadi sumber dari segala bentuk

kesewenangan dan kekerasan yang di alami ODHA, Segala Bentuk

Diskriminasi Terhadap Perempuan. Diskriminasi terhadap ODHA merupakan


diskriminasi terhadap kelompok yang tidak dibenarkan oleh UU Ham.

Berkenaan dengan pemajuan dan perlindungan Ham, termasuk tentunya ODHA kita

perlu mengenali asas-asas dasar UU Ham sebagai berikut :

Pertama, Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan

tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan

demipeningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan

sertakeadilan.

(pasal 2) Kedua, Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia

yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.Setiap orang berhak

atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta

mendapatkepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum. Setiap orang

berhak atasperlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia, tanpa

diskriminasi.

(Pasal 3) Ketiga, Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,

pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui

sebagaipribadi dan tetap butuh berinteraksi sosial guna mematangkan kisi-kisi sosial

kepribadiannya dalam bermasyarakat. Akan tetapi interaksi Odha dengan yang lain tetap

memerlukan ilmu baik dari sisi medis maupun psikospirit agar interaksi yang berjalan

tidak menjadi interaksiyang negatif terutama bagi Odha sendiri. Odha agar dapat

berinterksi kembali di tengah-tengah kehidupan, kesehatannyaharus tetap dijaga,

dan ini membutuhkan perhatian bagi orang-orang yang ada disekitarnya.


2. Prinsip hidup dengan ODHA saat dirumah

a) Tidak mengucilkan ODHA dalam ruangan tertutup

ODHA atau pasien HIV yang mana ada kemungkinan besar telah mengindap

penyakit AIDS pada tubuhnya ada kalanya dikunci dalam ruangan tertutup karena

anggota keluarga yang takut untuk tertular atau ditulari penyakit yang sedang

dialami ODHA. Namun perlu diketahui bahwa cara yang dilakuan ini tidak akan

pernah menyelesaikan masalah atau menyembuhkan penyakit yang dialami oleh

anggota keluarga yang sedang menderita penyakit HIV/AIDS dan justru akan

berdampak sebaliknya yang mana tubuh pasien mengalami penurun kesehatan yang

drastis.

Membiarkan anggota keluarga yang merupakan pasien HIV untuk tetap dapat

bergerak bebas dalam rumah ataupun bersosialiasi dengan anggota keluarga lainnya

akan membantu meningkatkan kepercayaan diri pasien. Anggota keluarga juga ada

baiknya tidak memandang aneh pasien serta menganggap pasien berbeda dengan

yang lainnya. ODHA di dalam tubuh nya hanya memiliki virus HIV yang

melemahkan daya tahan tubuhnya sehingga terkadang dapat menimbulkan dampak

AIDS terhadap kehidupan sosial yang dimilikinya.

b) Mengajak ODHA untuk lebih terbuka

Ada kalanya ODHA akan merasa bahwa dirinya berbeda dengan orang lain

disekitarnya akibat penyakit yang dialaminya, hal ini jika dibiarkan lama kelamaan

akan membuat ODHA menjadi pribadi yang tertutp dan sulit untuk didekati. Jika

melihat situasi ini ODHA sebenarnya membutuhkan seorang atau tempat yang mana

dapat ia percayai untuk mencurahkan isi hati dan pemikirannya. ODHA yang dalam

kehidupan sehari-harinya mengalami tekanan batin akibat banyak hal dan pemikiran
yang dipendamnya sendiri lama kelamaan akan membuat kesehatan mentalnya

menjadi terganggu.

2.4 Pemberdayaan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

Terkait dengan upaya pemberdayaan Odha, secara umum kegiatan yang dilakukanoleh

LSM antara lain :

1. KIE/Kampanye ( poster, stiker, talkshow, media massa, dsb )

2. Konseling

3. Advokasi

4. Pelatihan

5. Diskusi rutin

6. Klinik

Program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia saat ini, telah dilakukan oleh

beberapa pihak, baik dari sektor pemerintah, swasta maupun LSM. Upaya tersebut masih

perlu diimbangi dengan beberapa hal berikut ini, yaitu : 1. Penguatan perspektif

kebijakan kesehatan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia masih

perlu untuk dilakukan; 2. Upaya untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan ilmu

yang sesuai dengan upaya penanggulangan HIV dan AIDS masih tetap perlu untuk

dilakukan, karena hal ini telah terbukti mampu membantu menginisiasi, mengembangkan

serta mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS. 3.

Pemanfaatan pengetahuan bagi semua pihak perlu untuk ditingkatkan, untuk

memperbaiki status kesehatan masyarakat.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.informasibidan.com/2020/03/prinsip-hidup-dengan-odha.html

Anda mungkin juga menyukai