Anda di halaman 1dari 5

AKREDITAS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU

PELAYANAN RUMAH SAKIT


Rizky Asmaul Husnah/ 181101085

Rizkyasmaulhusnah03@gmail.com

ABSTRAK
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dalam membuat,melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan di rumah
sakit sebagai acuan dalam melayani pasien (UU No.44 Th.2009). Untuk menjaga mutu
pelayanannya rumah sakit juga menetapkan standar pelayanan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh perawat, salah satu standar pelayanannya tersebut tertuang didalam Standar
Prosedur Operasional (SPO). Rumah sakit wajib melakukan akreditasi dalam upayanya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akreditas rumah sakit Memnag sudah jadi
keharusan. Dengan rumah sakit yang terakreditas pelayanan kesehatan mempunyai mutu
yang baik.

Kata Kunci : Akreditas, Mutu pelayanan, Perawat

LATAR BELAKANG pelayanan terbaik untuk pelanggan.


Undang-Undang Republik Indonesia
Rumah sakit sebagai institusi
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
penyedia jasa pelayanan kesehatan harus
Sakit (UU RS) Pasal 29 menjelaskan
selalu mengikuti perkembangan teknologi
bahwa setiap rumah sakit mempunyai
di era global ini, sehingga harus
kewajiban memberi pelayanan kesehatan
berkompetisi secara sehat dengan rumah
yang aman, bermutu, antidiskriminasi,
sakit lain untuk menciptakan mutu
dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar Kajian ini dibuat untuk
pelayanan rumah sakit.1 Mutu pelayanan meningkatkan untuk meningkatkan
kesehatan adalah menunjuk pada tingkat pelayanan dirumah sakit untuk dapat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang mengurus akreditas rumah sakit.
di satu pihak dapat menimbulkan
METODE
kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata Kajian ini menggunakan metode
penduduk, serta di pihak lain tata cara kualitatif yang artinya berlandaskan pada
penyelenggaraannya sesuai dengan kode konsep teori dalam beberapa buku dan
etik dan standar pelayanan profesi yang jurnal mengenai akreditas sebagai upaya
telah ditetapkan (Azwar, 2010). peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

Akreditasi menurut Permenkes HASIL


Nomor 46 Tahun 2015 Akreditasi
merupakan proses pengamatan yang Rumah sakit wajib melakukan

dilakukan terhadap pelayanan kesehatan akreditasi dalam upayanya meningkatkan

yang berpartisipasi untuk memenuhi mutu pelayanan kesehatan, akreditas

kriteria dan standar akreditasi yang telah rumah sakit Memnag sudah jadi

ditentukan. Akreditasi ini dilaksanakan keharusan. Dengan rumah sakit yang

oleh lembaga akreditasi yang terakreditas pelayanan kesehatan

professional.Tujuan utama akreditasi mempunyai mutu yang baik.

adalah untuk pembinaan peningkatan


PEMBAHASAN
mutu, kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap sistem Rumah sakit mempunyai tugas
manajemen, sistem manajemen mutu dan memberikan pelayanan kesehatan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, perorangan secara paripurna dalam
serta penerapan manajemen risiko dan membuat,melaksanakan dan menjaga
bukan sekedar penilaian mendapatkan standar mutu pelayanan di rumah sakit
sertifikat akreditasi. sebagai acuan dalam melayani pasien
(UU No.44 Th.2009). Dalam
TUJUAN
penyelenggaraan tersebut, maka rumah satu standar pelayanannya tersebut
sakit harus melakukan upaya peningkatan tertuang didalam Standar Prosedur
mutu pelayanan umum dan pelayanan Operasional (SPO). Semua tindakan yang
medis, melalui akreditasi, sertifikasi dilakukan oleh perawat baik itu tindakan
ataupun proses peningkatan mutu lainnya mandiri keperawatan maupun tindakan
(Pedoman penyelenggaraan pelayanan di kolaborasi dengan unit lain tertuang
rumah sakit, Depkes RI 2008). didalam Standar Prosedur Operasional
(SPO). Mutu pelayanan keperawatan
Setelah lulus akreditasi,rumah
adalah suatu kondisi yang
sakit diharapkan untuk tetap menjaga
menggambarkan tingkat kesempurnaan
konsistensi dan komitmen terhadap mutu
dari penampilan suatu produk pelayanan
pelayanan khususnya di bidang pelayanan
keperawatan yang diberikan secara
dan asuhan keperawatan melalui praktek
komprehensif (bio-psiko-sosial-spiritual)
keperawatan yang benar sesuai standar.
pada individu yang sakit maupun yang
Hal ini di dukung oleh adanya peraturan
sehat yang dilakukan berdasarkan standar
UU No.38 Tahun 2014 tentang
yang telah ditetapkan dengan tujuan akhir
keperawatan. Keperawatan sering disebut
terciptanya kepuasan pelanggan.
sebagai ujung tombak dari pelayanan
yang ada di rumah sakit, sebagai KESIMPULAN
pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat
Akreditas rumah sakit adalah
selama 24 jam memberikan pelayanan
untuk pembinaan peningkatan mutu,
kepada pasien yang dirawat inap,
kinerja melalui perbaikan yang
sehingga perawat memegang peranan
berkesinambungan terhadap sistem
yang cukup dominan dalam rangka
manajemen, sistem manajemen mutu dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis,
ataupasien.
serta penerapan manajemen risiko dan
Untuk menjaga mutu bukan sekedar penilaian mendapatkan
pelayanannya rumah sakit juga sertifikat akreditasi.
menetapkan standar pelayanan yang harus
dilaksanakan oleh seluruh perawat, salah SARAN
Jika rumah sakit sudah Departemen Kesehatan RI. (2008).
terakreditas maka pelayanan kesehatan Panduan Nasional Keselamatan
harus bermutu sehingga klien dapat Pasien Rumah Sakit (Patient
terpenuhi kebutuhannya. Safety). Edisi 2. KKP-RS.

Darliana, D. (2016). Hubungan


Pengetahuan Perawat dengan
Upaya Penerapan Patient Safety
DAFTAR PUSTAKA di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Dr, Zainoel
A, Arniti dkk. (2019). Gambaran
Abidin Banda Aceh. Idea
Kepatuhan Perawat terhadap
Nursing Journal. 7 (1), 62-63.
SPO Mutu Pelayanan Pasca
Akreditasi dalam Upaya Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
Peningkatan Produktifitas dan Keselamtan pasien di RSUD
Efisiensi di Rumah Sakit Islam Solok. Jurnal Kesehatan
Jakarta Sukapura. Proceeding of Masyarakat. 6 (2), 74-77.
The URECOL, 731-739.
Ismainar, H. (2019). Keselamatan
Azwar, A. (2010). Pengantar Pasien di Rumah Sakit.
administrasi kesehatan, edk 3, Yogyakarta : Deepublish.
Binarupa Aksara, Tangerang.
KARS. (2012) Panduan penyusunan
Dedi., Uus., Fitriyani. (2013). Analisis dokumen akreditasi.
Manajemen Mutu Pelayanan
Kementerian Kesehatan Republik
Kesehatan pada Rumah Sakit
Indonesia (2009) Undang-
Islam Karawang. ,Jurnal
Undang Republik Indonesia Nomor
Manajemen, vol. 10, no. 3.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Deswani. (2009). Konsep Dasar Indonesia.
Keperawatan. Jakarta Timur: CV
Trans Medika. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2014) Peraturan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Indonesia.

Simamora, R. H. “Buku Ajar


Keselamatan Pasien Melalui
Timbang Terima Pasien Berbasis
Komunikasi Efektif: SBAR.”
(2018).

Widiastuti N.M., N.M Sri Nopiyanti.,


Nangku Karmya.(2015).
Perbedaan Kepuasan Pasien
Jaminan Kesehatan Nasional
pada Empat Jenis Fasilitas
Kesehatan Tingkat
pertama.Publich Health and
Preventive Medicine Archieve,
Volume 3, Nomor 2.

Yusuf, M. (2017). Penerapan Patient


Safety Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Patient Safety
Implementation In Ward Of Dr.
Zainoel Abidin General Hospital.
Jurnal Ilmu Keperawatan 5 (1), 1-
6.

Anda mungkin juga menyukai