MAKALAH
(CPOB)
Disusun oleh
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya serta izinNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Makalah ini disusun dengan judul ” CPOB’’ untuk memenuhi tugas mata
kuliah TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit. Salah satu
farmasi saat ini sudah berkembang pesat dalam rangka memenuhi obat-
suatu industri farmasi untuk menjamin mutu obat jadi. CPOB bertujuan
seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu. Ruang lingkup CPOB edisi
2. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
CPOB, yang biasa disebut CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik).
CPOTB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikan bahwa obat
mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan dipersyaratkan dalam izin
edar dan Spesifikasi produk. Salah satu cakupan dari CPOTB adalah
bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum
diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan
fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain.
semua fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat
Control (QC) dan juga dilakukan oleh In Process Control pada setiap proses
produksi cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin
bermutu tinggi.
2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian
dalam produk tersebut. Mutu obat tergantung pada bahan awal, bahan
atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
AntioksidanPendapar
terapetik atau efek lain yang diharapkan. Sebagian besar zat aktif yang
sediaan. Zat aktif yang larut air membentuk sediaan larutan dalam air, zat
Kelarutan obat akan berpengaruh pada volume injeksi, jika mudah larut
maka volume yang diberikan kecil. Sedangkan zat tidak larut dalam
kedua pembawa tersebut dibuat sediaan suspense atau dengan
kosolven.Jika zat aktif tidak larut dalam air ada beberapa alternatif yang
atau larutan minyak yaitu dengan mencaribentuk garam dari zat aktif,
aktif adalah :
atau farmakologi.
pemberian
yang terjadi akan memfalitasi pelrut dari alkohol, aldehid, keton dan
amin.Syarat air untuk injeksi menurut USP, yaitu :Harus dibuat segar dan
sering digunakan dalam obat suntik secara besarbesaran adalah air untuk
karbonorganik tidak boleh lebih dari 0,5 mg per liter.Klorin tidak boleh
lebih dari 0,5 ppm.Ammonia tidak boleh lebih dari 0,1 ppm.Nitrat tidak
noleh lebih dari 0,2 ppm.Logam berat (Cu, Fe, Pb) tidak boleh lebih dari
tembaga), juga tidak boleh mengandung ion Ca, Ck, NO3, SO4,
bebas pirogen.Aqua steril pro injeksi adalah air untuk injeksi yang
mendidihkan air selama 20-30 menit dan pada saat pendinginannya dialiri
larutan steril dan isotonic natriumklorida dalam air untuk obat suntik.
digunakan jika berupa cairan dan tetap jernih kalau didinginkan pada
suhu 10oC dan bilangan iodium tidak lebih dari 140.Olea neutralisata ad
harus netral secara fisiologis dan dapat diterima tubuh dengan baik.
Persyaratan untuk tingkat ini adalah tingkat kemurnian yang tinggi dan
cair pada rentang suhu yang cukup lebarg)Mempunyai titik didih yang
bercampur dengan air atau cairan tubuh Jenis pelarut non air dan air yang
Bertujuan untuk meningkatkan kelarutan suatu zat aktif yang kurang larut
parenteral adalah harus tetap jernih bila didinginkan sampai 10oC untuk
pendingin.Jenis pembawa non air yang tidak dapat bercampur dengan air
dari tumbuhan, seperti minyak kacang, biji kapas, jagung, wijen, kenari,
pada suhu kamar dan tidak boleh menjadi tengik. Untuh mencegah
Gossypii, Ol. Sesami (minyak wijen), Ol. Terebinthinae, Ol. Maydis, Ol.
propinoat.
titik beku besar, yaitu tekanan osmosenya lebih tinggi dari serum
darah,sehingga menyebabkan air keluar dari sel darah merah melintasi
isotonic dalam 100 ml larutana = turunnya titik beku air akibat zat
pembantuisotonis.
osmotic sama seperti 1 gram bahan obat dnegan syarat bahwa baik
isotonic yang dicari (ml)w = masa bahan obat (g) dan larutan yang
dibuatE = ekuivalensi natrium klorida111,1 = volume larutan isotonic
sebuah molekul NaCl terbentuk 2 (dua) ion. Jadi faktor disosiasi NaCl =
glukosa dan gliserin = 1 ; untuk asam lemah dan basa lemah = 1,5 dan
untuk asam kuat dan basa kuat =1,8Ma= bobot molekul zat.a, b, c,.... dan
larutan isotonis dapat dihitug dari NaCl 0,9% b/v tersebut, yaitu:=
dalam suasana sangat asam atau sangat basa dapat digunakan untuk
dengan zat aktif atau obat yang sifatnya asam (prokain adrenalin).
Campuran kering tersebut baru dilarutkan dalam air pro injeksi secara
adalah 7,4 yang sesuai dengan pH darah, tetapi hal tersebut tidak selalu
pH larutan). Dapar yang ideal memiliki kapasitas dapar yang cukup untuk
tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri.sehingga mikroba
enceran dari zat uji dengan enceran endotosin baku, dan jumlah
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum
sendiri adaah untuk mengetahui sampai seberapa jauh proses hasil produk
dan jasa yang dibuat sesuai dengan standar yanag ditetapkan perusahaan.
Inpeksi diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua aspek,
mulai dari pengadaan bahan sampai dengan produk jadi dan penetapan
diri hendaklah dilakukan secara independen dan rinci oleh petugas yang
www.scribd.com/aspek/cpob www.ilmufarmasi.com/aspek-aspek-cpob