Anda di halaman 1dari 8

ISOLASI MIKROB

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ANALISIS MIKROBIOLOGI

Oleh:
Meita Ayu Puspitasari
181810401009

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat


kecil, serta memiliki jumlah populasi yang sangat besar dan kompleks.
Mikroorganisme dapat dijumpai pada bagian tubuh manusia, makan
hewan, udara, air, tanah dan masih banyak lagi. Proses kehidupan tidak
lepas dengan peranan mikroorganisme, seperti pemanfaatan
mikroorganisme sebagai penghasil enzim atau zat lainnya. Proses
tersebut memerlukan tahapan isolasi untuk mendapatkan isolat
mikroorganisme dari habitat aslinya dan diperbanyak jumlahnya di dalam
suatu wadah atau media. Menurut Jutono (1972), proses isolasi
mengharapkan bahwa hasil akhirnya akan didapatkan sebuah kultur
murni.
Isolasi merupakan proses untuk memisahkan suatu organisme dari
habitat asli untuk dikulturkan dalam suatu media untuk mendapatkan
kultur murni. Metode isolasi sangat beragam, seperti metode taburan,
metode tuang, metode goresan, metode sebaran dan metode tusukan.
Proses isolasi juga dilengkapi dengan tahap pengenceran sampel
mengguanakn suatu larutan pengencer. Berdasarkan uraian diatas, maka
praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik isolasi dan
berbagai metode isolasi mikroba.
BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
- Petridish steril
- Batang bengkok
- Bunsen
- Ose
- Tabung reaksi
- Vorteks
- Mikropipet (ukuran 100-1000 dan 50-200 )
- Mikrotip
2.1.2 Bahan
- Tanah 1 gr
- Media CMC agar
- Media Skim Milk Agar (SMA)
- Media Soluble Starck Agar
- Larutan garam fisiologis 0,85%, 9 mL
- Alkohol 70%

2.2 Langkah kerja


Disterilkan tangan dan area kerja menggunakan alkohol 70%
I
Diletakkan bunsen secara berhadapan, lalu dinyalakan bunsen
I
Diambil 1 gram tanah yang telah ditimbang dan dimasukkan pada garam
fisiologis 0,85%, 9 mL untuk pengenceran seri pertama (10 -1)
I
Divorteks tabung reaksi berisi sampel
I
Diambil 1000 dari seri pengenceran pertama (10-1) lalu dimasukkan ke
dalam tabung reaksi baru yang telah berisi garam fisiologis sebagai seri
pengenceran kedua (10-2)
I
Divortex kembali
I
Dilakukan pengenceran bertingkat pada sampel dengan larutan garam
fisiologis 0,85% hingga diperoleh seri pengenceran kelima (10-5)
I
Divortex kembali seri pengenceran yang akan dimasukkan ke dalam
media
I
Diambil 100 dari masing-masing seri pengenceran menggunakan
mikropipet
I
Dimasukkan larutan ke dalam masing-masing media, yaitu media CMC,
SMA dan Soluble Starck Agar secara spread plate
I
Diratakan larutan menggunakan batang bengkok sampai kesat
I
Diinkubasi pada suhu 30oC
I

Hasil
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

(Gambar 1. Metode Spread plate)


Sumber: Zoom record praktikum teknik analisis mikrobiologi, 2021.

3.2 Pembahasan
Mikroorganisme dapat ditemukan di lingkungan bebas, seperti di
lingkungan air tanah, udara dan beberapa substrat bahan pangan,
tumbuhan dan hewan. Mikroorganisme dapat dibedakan berdasarkan
jenisnya, yaitu bakteri, khamir, kapang, aktinomisetes, dan lainnya.
Mikrooganisme di muka bumi ini memiliki populasi yang sangat beragam
dengan jumlah yang sangat banyak. Mikroorganisme dapat diisolasi
langsung dari habitat aslinya (Ulfa et al., 2017).
Isolasi mikroorganisme merupakan proses pengambilan mikrob dari
medium atau habitat asalnya dan menumbuhkannya pada medium
buatan, sehingga diperoleh kultur murni. Isolasi dalam prinsipnya adalah
memisahkan suatu jenis mikrob tertentu dengan mikrob lainnya dari
habitat aslinya yang terdiri dari berbagai macam jenis. Proses isolasi
mikroorganisme memerlukan beberapa tahap penanaman untuk
memperoleh isolat murni yang tunggal. Isolat yang terdiri dari koloni
tunggal kemudian diperbanyak untuk sebuah tujuan penelitian tertentu.
Isolasi galur murni harus dilakukan secara bertingkat dengan tahap
pengenceran dan penanaman pada media selektif tertentu (Mikdarullah
dan Nugraha, 2017).
Isolasi biakan murni mikrob dapat dilakukan dengan cara
pengenceran, penuangan (pour plate), penggesekan atau penggoresan
(streak plate) dan penyebaran (spread plate). Isolasi biakan murni mikrob
dapat ditumbuhkan pada media padat. Metode isolasi yang digunakan
dalam praktikum ini adalah metode sebaran (spread plate). Metode ini
didasarkan pada teknik menanam inokulum dengan menyebarkan
suspensi mikrob di permukaan medium dan berfungsi untuk memperoleh
kultur murni. Inokulum yang berada didalam tabung reaksi diambil
menggunakan mikropipet dan dituangkan pada medium agar dalam
petridish dan diratakan menggunakan batang bengkok steril. Sebaran
dilakukan dengan memutar petridish dengan sudut 90 o lalu diratakan
kembali menggunakan batang bengkok kembali untuk memastikan bahwa
inokulum tersebar secara merata (Arini, 2017).
Isolasi mikrob menggunakan metode spread plate diawali dengan
pengenceran sampel tanah. Tahap pengenceran berfungsi untuk
mengurangi konsentrasi mikrob di dalam inokulum. Larutan garam
fisiologis dengan konsentrasi 0,85% digunakan sebagai larutan pengencer
yang memiliki kandungan NaCl di dalamnya (Alfiyanti dan Putri, 2020).
Larutan ini berfungsi sebagai larutan penyangga pH agar sel mikrob tidak
rusak pada saat proses isolasi yang dapat diakibatkan oleh menurunnya
pH lingkungan. Larutan garam fisiologis merupakan garam NaCl yang
memiliki keseimbangan kepekatan larutan yang sama dengan kepekatan
cairan tubuh (isotonik). Garam fisiologis juga memiliki sifat yang mampu
memecah membran sel mikroba karena memiliki tekanan osmotik yang
tinggi. NaCl di dalam garam fisiologis bersfiat hidroskopis, sehingga dapat
menyerap air dari bahan (Afrianto dan Liviawaty, 2019).

BAB 4. KESIMPULAN

Isolasi mikroorganisme merupakan proses pengambilan mikrob dari


medium atau habitat asalnya dan menumbuhkannya pada medium
buatan, sehingga diperoleh kultur murni. Metode isolasi yang sering
digunakan adalah metode sebaran (spread plate) yang didasarkan pada
teknik menanam inokulum dengan menyebarkan suspensi mikrob di
permukaan medium dan berfungsi untuk memperoleh kultur murni. Isolasi
mikrob menggunakan metode spread plate diawali dengan pengenceran
sampel yang berfungsi untuk mengurangi konsentrasi mikrob di dalam
inokulum.
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E., dan E. Liviawaty. 2019. Potensi Mikroba Probiotik Dari Ikan
Nila Mati Masal Di Waduk Cirata. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
10(2): 96-101.
Alfiyanti, E., dan D.H. Putri. 2020. Precision of enumeration technique for
count of the number of bacterial cells with the spread plate method.
Serambi Biologi. 5(1): 7-10.
Arini, L.D.D. 2017. Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri
pada Susu Segar dan sebagai Upaya Menjaga Kesehatan. IJMS:
Indonesian Journal On Medical Science. 4(1): 199-132.
Jutono. 1972. Dasar-Dasar Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Departemen
Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM.
Mikdarullah, dan A. Nugraha. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik Dari
Sumber Air Panas Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa
Akuakultur. 15(1): 11-14.
Ulfa, A., E. Suarsini, dan M.H. Irawati. 2017. Pengembangan Buku Ajar
Mikrobiologi Tentang Bioreduksi Merkuri Bagi Mahasiswa Pendidikan
Biologi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan.
2(1): 42-49.

Anda mungkin juga menyukai