Anda di halaman 1dari 8

Riko Triawan Syahputra

20/457521/EE/07474

UAS AUDIT INTERNAL

A) ESSAY

1) Asersi: Penyajian dan pengungkapan

Risiko: Tidak patuh dengan ketentuan yang ada

Prosedur audit: Melakukan pengecekan peraturan yang dilanggar, yaitu: Pasal 69 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM), Peraturan Bapepam dan LK
Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan
Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 30 tentang Sewa.

Dokumen yang dibutuhkan: Bukti kontrak kerjasama sewa antara PT. GI dan PT. BA

2) PT. GI terbukti melakukan pelanggaran Peraturan OJK dan PSAK karena mencatat
nilai kerja sama penyewaan Aset kepada PT. BA

Kondisi:
Berdasarkan hasil investigasi yang telah dilakukan oleh OJK, PT GI terbukti melakukan
pelanggaran Peraturan OJK dan PSAK karena mencatat nilai kerja sama penyewaan Aset kepada
PT. BA selama 5 tahun sebagai pendapatan tahun 2018. PT GI menyewakan tanah dan
bangunannya kepada PT BA dengan nilai sewa sebesar Rp10 miliar untuk kurun waktu 5 tahun,
mulai tahun 2018 sampai dengan 2022.

Kriteria:
Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM), Peraturan
Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten dan Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa.

Sebab:
PT. GI mencatatkan nilai kerja sama penyewaan tanah dan bangunan kepada PT. BA selama 5
tahun (2018-2022) senilai Rp10 miliar pendapatan tahun 2018.

Akibat:
Pendapatan PT. GI yang tercatat di laporan keuangan tahun 2018 tersebut berasal dari piutang
sewa kepada PT. BA senilai Rp10 miliar. Hal tersebut tentunya akan berisiko bagi perusahaan
ketika mencatat piutang sebagai pendapatan karena ada resiko piutang tak tertagih yang
membuat perusahaan kehilangan nilai sewa tersebut.

Rekomendasi:
Pihak manajemen PT. GI sebaiknya tidak mencatatkan piutang sewa sebagai pendapatan,
dikarenakan:
1) Tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Pasal 69 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM), Peraturan Bapepam dan LK
Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan
Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 30 tentang Sewa.

2) Piutang masih mempunya resiko gagal bayar (piutang tak tertagih), yang mana jika hal
tersebut terjadi maka akan merugikan perusahaan.

B) LAPORAN HASIL AUDIT

1) Divisi rumah makan pada bulan april 2017 mendapatkan pasokan sayuran dari 3
penyedia yang berbeda dalam kurun waktu yang sama selama 14 hari.
Kondisi:
Divisi rumah makan pada bulan april 2017 mendapatkan pasokan sayuran dari 3 penyedia yang
berbeda dalam kurun waktu yang sama selama 14 hari. Hal tersebut terjadinya karena penyedia
sayuran yang lama kontraknya habis, sedangkan 3 penyedia sayuan yang baru walaupun
semuanya sudah dikontrak namun belum diyakini kualitas barangnya.
Kriteria:
Sebelum melakukan kontrak dengan penyedia jasa sayuran, divisi rumah makan harus meminta
tester barang secara free selama setidaknya 5 hari.
Sebab:
Kontrak dengan supplier sebelumnya sudah habis.
Akibat:
1) Pihak manajemen akan melakukan pemborosan biaya dan kesulitan melakukan kontrol
terhadap kualitas sayuran jika Saufika HR mempunyai 3 supplier sayuran berbeda

2) Kualitas sayuran dari supplier baru belum terbukti baik. Hal tersebut bisa berakibat dengan
kualitas makanan yang dihasilkan oleh Saufika HR.
Rekomendasi:
1) Sesuai peraturan dari manajemen, pihak divisi rumah makan harus meminta
tester barang secara free selama setidaknya 5 hari untuk bisa benar-benar memastikan kualitas
sayuran dari supplier yang baru

2) Sebelum kontrak dengan supplier lama habis, sebaiknya divisi rumah makan sudah siap
dengan supplier baru yang telah teruji kualitas sayurannya. Hal tersebut bertujuan untuk
memastikan pasokan bahan baku aman.

2) Pada bulan agustus 2017 kepala divisi perhotelan memberikan potongan harga paket
meeting kepada pemerintah daerah setempat sejumlah 20%.
Kondisi:
Pada bulan agustus 2017 kepala divisi perhotelan memberikan potongan harga paket meeting
kepada pemerintah daerah setempat sejumlah 20%. Berdasarkan SOP yang disusun manajemen,
pemberian potongan harga khusus untuk paket meeting bisadiberikan paling banyak sejumlah
15% dari harga resmi (published rate). Menurut kepala divisi perhotelan, pemberian discount
sejumlah tersebut dilakukan karena paket meeting tersebut hanya berjumlah 10 orang, sehingga
tidak berpengaruh siginifikan pada operasional.
Kriteria:
Pemberian potongan harga khusus untuk paket meeting bisa diberikan paling banyak sejumlah
15% dari harga resmi (published rate).
Sebab:
Kepala divisi perhotelan memberikan dikson harga paket meeting kepada pemerintah daerah
setempat sejumlah 20%, yang mana angka tersebut melebihi dari batas maksimal yang telah
ditetapkan manajemen yaitu 15%.
Akibat:
Pendapatan divisi perhotelan berkurang. Hal tersebut bisa berdampak kepada margin profit yang
didapat semakin menipis.
Rekomendasi:
Kepala divisi perhotelan sebaiknya tetap mematuhi peraturan manajemen dalam pemberian
diskon paket meeting yaitu maksimal 15%. Hal tersebut bertujuan agar margin profit yang
diterima pihak hotel tidak terlalu kecil.

3) Terdapat pengangkatan staf paruh waktu (part timer) oleh kepala divisi taman
permainan yang bekerja sebagai pengawas permainan bagi anak-anak.
Kondisi:
Terdapat pengangkatan staf paruh waktu (part timer) oleh kepala divisi taman permainan yang
bekerja sebagai pengawas permainan bagi anak-anak. Berdasarkan ketentuan, setiap
pengangkatan pegawai tetap atau paruh waktu harus dilakukan oleh manajer bidang administrasi
umum. Kepala divisi berdalih bahwa pengangkatan part timer tersebut hanya memberikan
kesempatan kepada para siswa SMA sebagai bagian dari PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Kriteria:
Setiap pengangkatan pegawai tetap atau paruh waktu harus
dilakukan oleh manajer bidang administrasi umum.
Sebab:
Kepala divisi melakukan pengangkatan pegawai part timer untuk memberikan kesempatan
kepada para siswa SMA sebagai bagian dari PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Akibat:
Memungkinkan terjadinya miss komunikasi antara bidang administrasi umum dan bidang taman
permainan. Hal tersebut terjadi karena kepala divisi taman permainan melakukan pengangkatan
staff tanpa koordinasi dengan manajer bidang administrasi umum.
Rekomendasi:
Sebaiknya kepala divisi taman permainan tetap mengikuti SOP dari perusahaan bahwa setiap
pengangkatan pegawai tetap atau paruh waktu harus dilakukan oleh manajer bidang administrasi
umum. Hal tersebut agar memudahkan dalam urusan administrasi pegawai perusahaan.

C) PENGADAAN BARANG DAN JASA

1)

N NAMA PAKET REALISASI NILAI


O ANGGARAN RISIKO
1 Renovasi Ruang Organ dan Ruang Sidang 1.756.097.000 3
2 Perbaikan Rumah Dinas Blok L2 1.097.000.000 3
3 Pengadaan Jasa Kebersihan Jalan Lingkungan 730.055.980 1
Kampus
4 Pengadaan Subscription Software 941.820.000 2
5 Renovasi Ruang Kerja Direktorat SDM 895.168.000 2
6 Pengadaan Dental Simulator untuk Fakultas 1.049.400.000 3
Kedokteran Gigi
7 Renovasi Pengembangan Gedung Margono 6.020.000.000 3
Soeradji FKG
8 Pengadaan Portable Photosyntesis System 1.367.300.000 3
9 Pengadaan Alat Laboratorium untuk Pusat 1.808.400.000 3
Teknologi Manufaktur di Universitas Gadjah Mada
10 Pengadaan Langganan Jurnal dan Publikasi 2.176.697.600 3
Internasional Paket Profesional 3

Skor:

1: Low 2: Moderat 3: High

2) a) Kertas kerja audit setidaknya dapat menunjukkan apakah suatu catatan akuntansi sudah
cocok dengan laporan keuangan atau laporan lain sudah sesuai dengan standar auditing yang
diterapkan atau belum. Sementara isi dari kertas audit sendiri, dapat berisikan dokumen yang
menunjukkan hal-hal berikut ini, diantaranya:
1. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni memeriksa pekerjaan apakah
sudah sesuai rencana dan telah disupervisi dengan baik.
2. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni cukup memahami struktur
pengendalian intern agar dapat melakukan perencanaan audit dan penentuan sifat, saat,
serta ruang lingkup pengujian yang telah dijalankan.
3. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan ketiga yakni mendapat bukti audit, telah
melakukan pengaplikasian prosedur audit, serta melakukan pengujian yang memberi
bukti yang cukup kompeten sebagai dasar memadai dalam pernyataan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.

Syarat kertas kerja audit yang baik yaitu:


1.Lengkap
2.Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun kesalahan penyajian informasi
3.Didasarkan pada fakta dan argumen yang rasional
4.Disajikan secara sistematis, rapi, dan mudah dipahami
5.Memuat hal penting dan relevan dengan pemeriksaan
6.Mempunyai tujuan yang jelas
7.Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang
8.Dalam setiap kertas kerja audit harus mencantumkan kesimpulan dan komentar atau catatan
reviewer
b)
1. Tahap persiapan pengadaan barang/jasa pemerintah meliputi kegiatan:
a. Perencanaan Pengadaan barang/jasa pemerintah
Perencanaan pengadaan barang /jasa pemerintah merupakan tahap awal kegiatan yang
peranannya sangat strategik dan menentukan.
b. Pembentukan Panitia Pengadaan atau Penunjukan Pejabat Pengadaan
Panitia pengadaan/pejabat pengadaan merupakan unsur pelaksana pengadaan yang
personilnya harus memahami tatacara pengadaan, substansi pekerjaan dan bidang lain yang
diperlukan. Panitia pengadaan/pejabat pengadaan diangkat oleh PA/KPA.
c. Penetapan sistem pengadaan yang dilaksanakan penyedia barang/jasa
dengan mempertimbangkan jenis, sifat, dan nilai barang/jasa serta kondisi lokasi,
kepentingan masyarakat dan jumlah penyedia barang/jasa yang ada, panitia/pejabat
pengadaan bersama dengan PPK terlebih dahulu harus menetapkan sistem pengadaan
terlebih dahulu
d. Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan
Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan disesuaikan dengan waktu yang diperlukan &
memperhatikan alokasi waktu yang diperlukan untuk tiap tahapan proses pengadaan.
Jadwal pengadaan mulai dari pengumuman s/d penunjukan penyedia barang/jasa.
e. Penyusunan Harga Perhitungan Sendiri (HPS)
Penyusunan HPS oleh panitia/ personel yg memahami dan disahkan oleh PPK dan harus
diperhitungkan penggunaan produksi dalam negeri
f. Penyusunan Dokumen Pengadaan barang/jasa pemerintah
1) Dokumen pemilihan penyedia jasa yang meliputi :
a) Surat Undangan;
b) KAK yang sudah disetujui PPK;
c) Rencana kerja dan syarat;
d) Konsep kontrak;
2) Dokumen prakualifikasi yang berupa formulir isian yang memuat data administrasi
keuangan, personil dan pengalaman kerja.
2. Tahap pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah meliputi kegiatan:
a. Pemilihan penyedia barang/jasa
Pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya pada prinsipnya dilakukan melalui
pelelangan Umum. Selain pelelangan umum, pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah
dapat juga dilakukan melalui pelelangan terbatas, pemilihan langsung dan penunjukan
langsung.
b. Penyusunan dan penandatanganan kontrak Kegiatan terakhir pada proses pelelangan adalah
penandatanganan kontrak pekerjaan, yang meliputi nilai pekerjaan, hak dan kewajiban kedua
belah pihak, serta waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditentukan secara pasti.
Penandatanganan kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
diterbitkan surat keputusan penetapan penyedia barang/jasa.
c. Pelaksanaan kontrak/penyerahan barang/jasa
Setelah penandatangan kontrak, PPK segera melakukan pemeriksaan lapangan bersama
dengan penyedia barang/jasa dan membuat berita acara keadaan lapangan/serah terima
lapangan. Barang/jasa yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam
dokumen lelang. Penyerahan dapat dilakukan secara bertahap atau menyeluruh dan diakhiri
dengan penyerahan final setelah masa pemeliharaan selesai.

Anda mungkin juga menyukai