Usaha Peternakan Sapi Potong di NTT apabila dibandingkan dengan SK. DITJEN
PETERNAKAN NO. 777/KPTS/DJP/DEPTAN/1982 yaitu ;
1. Lokasi
Untuk lokasi mayoritas peternak di NTT masih melakukan pemeliharaan dengan ternak
digembalakan di padang pengembalaan, hal ini karena para peternak masih melakukan
pemeliharan dengan cara-cara tradisional sehingga kecil kemungkinan terjadi pertentangan
dengan ketertiban dan kepentingan umum.
2. Bangunan
Di NTT peternak sapi potong cendrung belum memelihara ternak dengan sistem
perkandangan sehingga infrastruktur-infrastruktur penunjang juga masih jarang di temukan di
NTT.
3. Bibit
Peternak di NTT masih banyak yang belum paham dengan masalah pembibitan ternak,
karena masih banyak peternak yang melakukan pemotongan pada sapi betina yang produktif,
sehingga populasi ternak cendrung menurun.
Ketiga hal menjadi masalah utama di NTT, musim kemarau yang lebih panjang dari musim
penghujan membuat daerah ini kering dan gersang, masyarakat khususnya peternak di NTT
sangat kesulitan Air jika musim kemarau melanda, begitu juga untuk pakan, peternak di NTT
banyak yang belum memahami teknologi pengolahan pakan yang ada, sehing pakan yang
begitu melimpah di musim hujan tidak dimanfaatkan untuk persediaan di musim kemarau,
Lahan juga menjadi kendala utama dalam hal ini, masih banyak padang penggembalaan yang
mengalami kerusakan, ini dikarenakan pengetahuan peternak yang masih minim dalam
mengelola dan memperbaiki vegetasi di padang penggembalaan.
5. Kesehatan Hewan
6. Pencemaran/Kelestarian Lingkungan