Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LISTIYANI

NIM : 041705475

Tugas 1 MANAJEMEN SDM

Soal:

1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh


sejauhmana fungsi-fungsi manajemen SDM diikutsertakan dalam proses
perencanaan startegik organisasi. Dalam proses perencanaan strategik
tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara fungsi manajemen SDM
dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan masing-masing
keempat level integrasi tersebut! (Skor 50)

2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu


cara sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi
pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan
pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi analisis jabatan menjadi dua jenis,
yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan berbasis
kompetensi. Tolong sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan
berbasis tugas! (Skor 50)

JAWAB :

1. Ada empat level keterkaitan integrasi antara fungsi SDM dengan fungsi
manajemen strategik. Keempat level keterkaitan tersebut digambarkan
sebagai berikut :
 Keterkaitan Administratif
Merupakan level integrasi yang paling rendah. Perhatian fungsi SDM
difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki
waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu SDM keluar. Di
sini ada fungsi perencanaan bisnis stratejik perusahaan, tetapi tanpa
masukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada
level integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari
komponen proses manajemen stratejik apapun baik pada formulasio
stratejik mauoun pada implementasi stratejik. Departemen SDM
hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan administrative yang tidak ada
kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.
 Keterkaitan Satu arah (One Way)
Paada level ini, fungsi perencanaan bisnis stratejik perusahaan
mengembangkan rencana stratejik dan kemudian mereka
informasikan mengenai rencana tersebut kepada fungsi SDM. Pada
level integrasi ini sering menghasilkan rencana stratejik yang
perusahaan tidak bisa mengimplementasikan secara berhasil.
 Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)
Pada keterkaitan dua arah ini mengijinkan adanya pertimbangan isu-
isu SDM selama proses pformulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam
tiga langkah berurutan. Pertama, tim perencana stratejik
menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam
strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian
eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam
strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada
tim perencana stratejik. Akhirnya setelah keputusan stratejik diambil
perencana startejik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang
akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan
putusan stratejik tersebut.
 Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integrative merupakan pertalian yang dinamis serta
banyak segi dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi
sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan anggota
integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan
integratif memiliki funsi SDM yang telah menyatu dengan proses
formulasi dan implementasi strategi.

Sumber referensi: BMP 4214/MODUL2/HAL 2.42-2.44

2. Analisis jabatan berbasis tugas


Menurut Mathis dan jackson pengertian tugas adalah aktivitas pekerjaan
yang khusus dan dapat diidentifikasi yang mencakyp gerakan-gerakan yang
dapat diamati. Proses analisis jabatan berdasarkan pendekatan tugas
dikemukakan oleh Dessles dalam Iswanto (2007) dengan langkah-langkah
sebagi berikut :
 Langkah 1: Mengindentifikasi untuk apa informasi yang akan
disampaikan dalam suatu jabatan dan menentukan apa dan
bagaimana data akan dikumpulkan, Beberapa metode pengumpulan
data seperti wawancara, kuesioner dan penilain jabatan akan
bermanfaat untuk menyusun data jabatan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif.
 Langkah 2: Mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan
organisasi, bagan proses dan deskripsi jabatan. Bagan organisasi
menunjukkan pembagian tugas secara umum, hubungan antara satu
tugas dengan tugas yang lain serta kesesuain suatu tugas dalam
struktur organisasi secara keseluruhan. Bagan tersebut
mengindentifikasi judul setiap posisi, garis hubungan kerja,
pelaporan serta komunikasi dalam organisasi. Bagan proses
memberikan gambaran lebih rinci tentang alur kerja dibandingkan
dengan bagan organisasi secara umum serta menunjukkan arus
masukkan dan keluaran dari jabatan yang sedang dianalisis.
 Langkah 3: Memilih tugas-tugas yang mewakili jabatan dalam
organisasi untuk dianalisis. Hal ini dilakukan apabila terdapat banyak
jabatan yang serupa untuk dianalisis dan tentu membutuhkan waktu
Yang relative lebih lama.
 Langkah 4 : Menganalisis jabatan yang sebenarnya melalui
pengumpulan data pada tugas-tugas tertentu, persyaratan perilaku,
kondisi kerja, sifat manusia dan kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan tugas.
 Langkah 5: Mengkaji informasi dengan pemengang jabatan.
Informasi analisis jabatan perlu diverifikasi dengan pelaksana tugas
termasuk supervisinya. Hal ini akan membantu memperjelas
kebenaran dan kelengkapan informasi.
 Langkah 6: Mengembangkan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan
sebagai tindak lanjut dari proses analisis jabatan. Informasi yang
diperoleh dari hasil analisis jabatan, selanjutnya dimanfaatkan
sebagai dasar aktivitas manajemen SDM yang meliputi rekrutmen
dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
pengembangan jalur karier dan kompensasi. Informasi dari analisis
jabatan juga dapat digunakan untuk mendesain ulang jabatan dan
evaluasi produktivitas organisasi serta kepuasan kerja karyawan.

Sumber referensi: BMP EKMA4214/MODUL 4/ HAL 4.6-4.7

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai