Anda di halaman 1dari 8

Jurnal THT - KL Vol.10, No.1, Januari - April 2017, hlm.

37 - 44

PERAN SITOKIN PADA OTITIS MEDIA EFUSI

Angie Rennatha A.S., Artono

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN 1. Etiopatogenesis OME


Otitis media efusi (OME) adalah proses Etiopatogenesis OME bersifat
inflamasi pada telinga tengah ditandai adanya multifaktorial, dugaan yang sering dikemukakan
kumpulan sekret dengan membran timpani yang pada mekanisme terjadinya OME adalah gangguan
intak.1 Sekret dapat berupa serous atau mukoid fungsi tuba Eustachius, alergi, infeksi virus, otitis
yang menetap selama 3 bulan atau lebih. Proses media yang belum sembuh sempurna dan disfungsi
tersebut dapat berlangsung akut, subakut atau imun lokal akibat adanya bakteri patogen yang
kronis. Istilah lain yang sering dipakai adalah menetap.1,4,5
kronik otitis media sekretorik, kronik otitis media Gangguan fungsi tuba Eustachius dapat
serosa, dan glue ear.2 disebabkan karena adanya hiperplasi adenoid,
Angka kejadian OME pada anak yaitu rhinitis kronis, tonsillitis kronis, tumor nasofaring,
sekitar 5 – 10 % anak yang menderita otitis media dan defek palatum.6 Hal tersebut dapat
akut (OMA) dengan terapi antibiotik yang tidak mengakibatkan terganggunya mekanisme aerasi ke
adekuat.3 Dampak yang ditimbulkan akibat OME telinga tengah sehingga rongga telinga tengah akan
sering dihubungkan dengan penurunan mengalami tekanan negatif.
pendengaran, keterlambatan perkembangan bicara Tekanan negatif pada telinga tengah
dan bahasa, hingga perubahan struktur membran menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler
timpani dan tulang pendengaran, serta mukosa dan kemudian terjadi transudasi serta infiltrasi sel
telinga tengah.3,4 inflamasi dan sekresi kelenjar yang pada akhirnya
Faktor penyebab dari patogenesis OME akan terdapat penumpukan sekret di telinga
belum diketahui secara pasti. Banyak faktor yang tengah.4
terlibat dan beberapa teori telah menjelaskan hal Alergi bukan hanya dapat menyebabkan
tersebut diantaranya yaitu adanya disfungsi tuba obstruksi tuba Eustachius karena udem tetapi juga
Eustachius, reaksi alergi, disfungsi imun lokal dapat meningkatkan aktivitas sekresi pada mukosa
akibat adanya bakteri patogen atau komponen telinga tengah sebagai organ target. Selain itu
bakteri yang menetap.3 adanya aspirasi bakteri nasofaring yang terdapat
Beberapa mediator inflamasi telah pada sekret alergi yang masuk ke dalam telinga
diidentifikasi pada OME, meliputi komponen tengah dapat menjadi penyebab terjadinya OME.6
koagulasi, fibrinolitik dan sistem komplemen, Infeksi virus pada saluran nafas atas dapat
imunoglobulin serta kompleks imun.1 penelitian masuk ke mukosa telinga tengah sehingga timbul
terakhir menunjukkan bahwa sitokin terlibat dalam peningkatan aktivitas sekresi di dalam telinga
proses inflamasi dan reaksi imun pada berbagai tengah.6 Terapi antibiotik yang tidak adekuat pada
penyakit termasuk OME.1,5 OMA dapat menonaktifkan infeksi tetapi tidak
Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas dapat sembuh sempurna. Pada kasus tersebut dapat
peran sitokin pada etiopatogenesis OME. muncul infeksi tingkat rendah yang dapat memicu
mukosa untuk memproduksi sekret lebih banyak,

37
Peran Sitokin pada... (Angie Rennatha A.S., Artono)

serta terjadi peningkatan jumlah sel goblet dan 3. Proses Inflamasi pada
kelenjar mukus.6 Telinga Tengah
Endotoksin merupakan komponen utama
2. Mediator Inflamasi pada OME dari membran luar bakteri Gram negatif yang
Latar belakang molekuler patologi OME mempunyai peran penting dalam infeksi yang
masih belum jelas. Bakteri, virus dan reaksi alergi disebabkan oleh bakteri Gram negatif. Endotoksin
terlibat sebagai stimulus awal dari inflamasi pada terdeteksi pada efusi telinga tengah bersama
telinga tengah.4 dengan sitokin utama TNF-α dan IL-1β.
Sejumlah studi yang dilakukan selama Endotoksin bisa juga dikeluarkan dalam bentuk
beberapa kurun waktu terakhir menunjukkan aktif selama kematian mikroorganisme yang
bahwa virus dan bakteri berinteraksi secara dihasilkan dari mekanisme imun host atau
substansial. Pada infeksi saluran nafas yang pengobatan antibiotik (gambar 1).10
disebabkan oleh virus ditemukan korelasi antara
kadar sitokin fase akut dengan jumlah virus di Endotoksin yang diidentifikasi dalam
nasofaring, jumlah hitung jenis leukosit dan derajat efusi telinga tengah dari pasien dengan OME
beratnya penyakit di telinga tengah. Peningkatan kronis dan pada efusi menetap yang muncul setelah
kolonisasi bakteri di nasofaring terjadi pada infeksi OMA. Endotoksin tidak mudah dieliminasi oleh
virus. Hal tersebut diyakini menjadi penyebab sistem pertahanan lokal dan akan menetap pada
patogenesis OME.7 telinga tengah meskipun telah diberikan
Mikroba dapat melepas endotoksin dan pengobatan antibiotik yang efektif hingga 3
eksotoksin, keduanya memacu pelepasan mediator bulan.10,11
proinflamasi. Mediator inflamasi tersebut akan Endotoksin lebih sering ditemui pada
menimbulkan proses inflamasi dan mengkatifkan telinga tengah daripada keberadaan bakteri
imunitas seluler di mukosa telinga tengah. patogen. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Mediator yang terbentuk saat proses inflamasi di endotoksin sendiri tanpa adanya bakteri hidup
telinga tengah adalah TNF-α, IL-1, IL-6, IL-8, dapat menimbulkan inflamasi dan perubahan
sedangkan imunitas seluler yang terlibat yaitu patologis di telinga yang dibuktikan pada penelitian
makrofag dan neutrofil.8,9 eksperimental oleh Krekorian dkk yang dikutip
Simrinova yaitu meneliti endotoksin dari bakteri
patogen Haemophilus influenza
Gambar 1. Rangkaian proses dan Klebsiella pneumonia dapat
inflamasi di jaringan telinga tengah menyebabkan perubahan
yang dipicu oleh endotoksin. 10 histopatologi yang sama di telinga
tengah. Perubahan tersebut
meliputi adanya limfosit-T,
makrofag dan neutrofil pada
mukosa dan submukosa, udem
interstisial, penebalan epitel
dengan udem intraseluler,
hiperplasia sel goblet serta
disfungsi transport sistem
mukosiliar yang menghasilkan
akumulasi efusi dalam rongga
telinga tengah.10,11
Analisis mediator
molekul endotoksin pada OME
secara in vivo yang dilakukan De

38
Jurnal THT - KL Vol.10, No.1, Januari - April 2017, hlm. 37 - 44

Maria dkk dikutip oleh Simrinova menunjukkan (Gambar 1).10,11,13


sebagai berikut: 1) konsentrasi TNF-α yang tinggi Endotoksin bakteri memprovokasi
hingga 200 pg / ml dalam cairan telinga tengah dan produksi TNF-α dan IL-1β oleh sel khususnya
ekspresi IL-1β RNA di mukosa telinga tengah, 2) makrofag di mukosa telinga tengah. Selanjutnya
endotoksin menimbulkan perubahan patologis di TNF-α dan IL-1β memicu dua proses molekul
telinga tengah, seperti ekstravasasi pembuluh darah penting yaitu sekresi sitokin sekunder IL-8 yang
dan akumulasi efusi yang secara signifikan diperankan oleh sel goblet dan sel endotel serta
dilemahkan oleh TNF-α binding protein dan meningkatkan regulasi ekspresi ICAM-1 pada
reseptor antibodi anti-IL-1.10 Temuan ini endotelium vaskular, epitel dan mungkin pada
menunjukkan endotoksin memicu produksi TNF- APC. Sekresi IL-8 memicu kemotaksis
α dan IL-1β di telinga tengah serta menimbulkan polymorphonuclear neutrophil (PMN) yang telah
anggapan bahwa TNF-α dan IL-1β adalah mediator diaktifkan oleh mediator awal pada proses
endotoksin yang menginduksi inflamasi pada inflamasi yaitu histamin, platelet-activating factor
telinga tengah yang dibuktikan dari penelitian (PAF), dan leukotrien dari aliran darah ke
dengan hasil adanya korelasi yang signifikan secara permukaan sel endotel. Interaksi antara reseptor
statistik antara konsentrasi endotoksin bakteri dan ICAM-1 pada sel endotel dan ligan LFA-1 pada
sitokin utama dalam sampel efusi.10,11 neutrofil aktif akan mengikat neutrofil ke
Molekul adhesi yaitu interseluler (ICAM- permukaan endotel dan memfasilitasi migrasi
I) dan vaskuler (VCAM-1) juga terdeteksi dalam neutrofil berikutnya dari aliran darah ke dalam
sampel efusi dengan disertai adanya endotoksin mukosa yang terinfeksi (Gambar 1). Interaksi
dan sitokin primer, namun konsentrasinya tidak antara ICAM-I dan ligan LFA-1 serta Mac-1
secara langsung berkorelasi dengan endotoksin memperkuat ikatan sel imunokompeten dengan
atau TNF-α dan IL-1β. Namun pada penelitian in APC, yang merupakan prasyarat untuk pengenalan
vitro yang dilakukan oleh Van de Stolpe dkk antigen dan imunostimulasi berikutnya di telinga
dikutip Simrinova ditemukan bahwa TNF-α dan tengah.10
IL-1β, serta endotoksin bakteri dapat menstimulasi
ekspresi ICAM-I di epitel telinga tengah. ICAM-I 4. Sitokin yang Berperan pada
merupakan molekul spesifik di permukaan sel yang Inflamasi OME
diekspresikan oleh sel epitel, sel endotel dan Sitokin adalah peptida yang diproduksi
antigen presenting cell (APC) dan menjadi tempat sebagai respon terhadap rangsang mikroba dan
ikatan pada leukosit yang beredar serta tempat antigen lainnya dan berperan sebagai mediator
akumulasi leukosit pada inflamasi. Reseptor LFA- pada reaksi imun dan inflamasi. Sekresi sitokin
1 (Iymphocyte function associated molecule-1) dan terjadi cepat dan hanya sebentar. Kerjanya sering
Mac-1 (membrane attack complex-1) adalah ligan pleiotropik yaitu satu sitokin bekerja terhadap
untuk ICAM-I. Ketiga molekul, ICAM-I, LFA-1 berbagai jenis sel dan menimbulkan berbagai efek.
dan Mac-1 adalah penanda proses inflamasi yang Sitokin sering berpengaruh terhadap sintesis dan
sedang berlangsung.10 efek sitokin yang lain.8,9
Berdasarkan penelitian tersebut maka Produk sitokin yang berhubungan dengan
dinyatakan bahwa ada hubungan langsung antara inflamasi adalah TNF-α, IL-1, IL-6, dan IL-8.
stimulus eksternal dari peradangan telinga tengah Sitokin proinflamasi tersebut dilepaskan oleh
dan endotoksin bakteri dengan stimulus internal makrofag jaringan yang telah diaktifkan.7,8,9
yaitu sitokin primer dalam inflamasi meliputi TNF-
α dan IL-1β, serta ICAM-1 yang diekspresikan 4.1 Produk sitokin
pada permukaan sel selama proses inflamasi. Fakta 4.1.1 TNF-α
ini membuktikan bahwa awal rangkaian induksi TNF-α merupakan sitokin proinflamasi
endotoksin pada proses inflamasi di telinga tengah yang pertama kali teridentifikasi pada OME.
dimediasi oleh sitokin pro-inflamasi primer Konsentrasi TNF-α berkaitan dengan usia, pada

39
Peran Sitokin pada... (Angie Rennatha A.S., Artono)

anak yang usia nya lebih tua mempunyai level dan mengumpulkan sel inflamasi, serta dapat dianggap
konsentrasi TNF-α yang tinggi. Anak yang sebagai sitokin utama pada OME., 2) TNF-α
mengalami timpanostomi berulang juga memiliki berkorelasi dengan jumlah sel inflamasi dan
level TNF-α yang tinggi daripada anak yang akan keberadaan molekul sel adhesi pada otitis media.
10,11
menjalani timpanostomi untuk pertama kalinya. Di mukosa telinga tengah, TNF-α merangsang
TNF-α diduga menjadi marker untuk ekspresi RANTES yang merupakan salah satu
kejadian OME, karena meskipun TNF-α terdeteksi mediator inflamasi sedang berlangsung. Oleh
pada semua tipe otitis media tetapi tingkat TNF-α karena itu, TNF-α juga merupakan mediator
9,11
selalu tinggi pada tipe kronis. Peran TNF-α pada peradangan yang sedang berlangsung di telinga
patogenesis OME diteliti melalui studi in vitro dan tengah., 3) TNF-α meningkatkan regulasi ekspresi
10
in vivo. gen musin dan sekresi lendir di telinga tengah dan
Studi in vitro yang dilakukan Schousboe mungkin memainkan peran penting dalam
dkk dikutip oleh Simrinova menunjukkan bahwa patogenesis glue ear., 4) TNF-α menyebabkan
TNF-α meningkatkan regulasi ekspresi dari perubahan histopatologi berat pada jaringan telinga
RANTES dan menstimulus sekresi mucous tengah dan dapat menyebabkan terjadinya OME
glycoprotein (MGP).10 kronis., 5) TNF-α adalah salah satu sitokin utama
Pada studi in vivo oleh Lin dkk yang dalam otitis media yang disebabkan oleh bakteri
dikutip Simrinova dengan menggunakan dua jenis patogen baik gram positif dan gram negatif, dan
model hewan. Model pertama, rekombinan TNF- juga berperan pada OME karena virus.9,10
α langsung disuntikkan ke dalam telinga tengah Sitokin proinflamasi TNF-α adalah salah
hewan percobaan dan selanjutnya dianalisa satu mediator utama dalam peradangan telinga
perubahan immunohistopatologi. Dalam model tengah (Gambar 2) yang mengatur banyak proses
kedua, proses TNF-α yang berhubungan dengan patologi molekul di telinga tengah dan dapat
otitis media dianalisis setelah injeksi bakteri atau dianggap sebagai sitokin kunci yang terlibat dalam
endotoksin ke dalam telinga tengah hewan etiologi OME.10,11
10
percobaan.
Injeksi TNF-α transtimpani
dalam penelitian yang dilakukan
Catanzaro dkk dikutip oleh Simrinova
menginduksi OME tipe akut pada
kelinci percobaan dan dalam model
tikus. Pada efusi selular inflamasi
mengeluarkan 67% limfosit dan
meningkat dalam waktu 24 jam
setelah injeksi TNF-α. TNF-α yang
telah menimbulkan OME juga
disertai dengan perubahan
histopatologi seperti subepitel udem,
infiltrasi ditandai neutrofil dan
meningkatnya permeabilitas
mikrovaskuler di telinga tengah.9,10
Penelitian tentang TNF-α
pada manusia dengan OME
menghasilkan kesimpulan berikut: 1)
TNF-α diproduksi pada tahap awal
Gambar 2. Alur sitokin proinflamasi pada OME.10
peradangan oleh mukosa telinga
tengah dan dalam tahap akhir dengan

40
Jurnal THT - KL Vol.10, No.1, Januari - April 2017, hlm. 37 - 44

4.1.2 IL-1 secara in vivo yang diteliti oleh Watanabe dkk


Fungsi utama IL-1 yaitu mediator dikutip Simrinova dengan melalui dua pendekatan.
inflamasi yang merupakan respon terhadap infeksi Dalam pendekatan pertama, rekombinan IL-1β
dan rangsangan lain. Bersama TNF berperan pada (RIL-1β) disuntikkan ke hewan percobaan melalui
imunitas nonspesifik. Sumber utama IL-1 adalah transtimpani. Analisis perubahan patologis di
fagosit mononuklear yang diaktifkan. Protein IL-1 telinga tengah didapat hasil sebagai berikut. RIL-
dibedakan dalam dua bentuk IL-1α dan IL-1β yang 1β (100 U) tidak menghasilkan efusi signifikan
masing-masing diatur oleh gen yang berbeda. Gen dalam kelinci percobaan normal. Namun, pada
untuk IL-1β diduga terletak pada 2q14.8,9 percobaan dengan menggunakan murine (sejenis
Interleukin-1β sebagai mediator inflamasi tikus) dengan OME, RIL-1β (100 ng)
utama, diproduksi oleh makrofag yang telah menimbulkan OME dalam waktu tiga hari setelah
diaktifkan. IL-1β ada pada semua tipe otitis media. injeksi.10
Efusi akut (purulen) mengandung level IL-1β Pada pendekatan kedua, IL-1β dianalisis
paling tinggi dibandingkan serous dan mukoid.7,10,11 pada otitis media yang dipicu oleh injeksi patogen
Pada fase akut, konsentrasi IL-1β pada bakteri ke telinga tengah hewan percobaan, dengan
OME dengan adanya bakteri patogen 3 kali lebih hasil sebagai berikut: 1) IL-1β adalah sitokin
tinggi daripada yang telah mendapat terapi proinflamasi awal yang terdeteksi pada OME,
antibiotik. IL-1β juga dideteksi pada OME dengan tampak kurang dari 1 jam setelah inokulasi
infeksi virus. Hal tersebut membuktikan bahwa IL- pneumokokus pada model chinchilla dengan OME.
1β sebagai mediator pada OME.12,13 Tingkat IL-1β meningkat dua kali yaitu pada 6 jam
Penelitian yang dilakukan Juhn dkk setelah inokulasi yaitu sebelum cukupnya
dikutip oleh Simrinova tentang IL-1β pada OME akumulasi sel inflamasi, serta pada 24 jam yaitu
telah menemukan korelasi sebagai berikut: 1) IL- ketika akumulasi sel inflamasi telah tinggi., 2)
1β berkorelasi terbalik dengan usia anak-anak. Konsentrasi IL-1β pada OME berkorelasi secara
Pada kelompok yang lebih muda memiliki tingkat signifikan dengan jumlah neutrofil, menunjukkan
IL-1β lebih tinggi dibandingkan kelompok yang bahwa IL-1β mengaktifkan neutrofil dan
lebih tua., 2) Tingginya tingkat IL-1β pada efusi menginduksi peningkatan regulasi sekresinya
purulen berkorelasi dengan tingginya tingkat total sendiri dengan mengaktifasi neutrofil dalam
kolagenase., 3) Analisis immuno-sitologi dari efusi peradangan telinga tengah. Korelasi antara
menunjukkan tingkat IL-1β tertinggi pada neutrofil konsentrasi IL-1β dan jumlah makrofag dan
kaya efusi., 4) Pada efusi yang terdapat IL-1β di limfosit kurang signifikan dibandingkan dengan
dalamnya juga ditemukan TNF-α, IL-6, dan IL-8., neutrofil., 3) Korelasi yang signifikan antara
5) Secara statistik mempunya korelasi yang tingkat IL-1β dan tingkat TNF-α, IL-6, IL-8 dan
signifikan antara konsentrasi IL-1β dengan TNF- dinamika sekresi sitokin pada penelitian otitis
α, IL1-β dengan IL-6, IL-1β dengan IL-8.10 media, menunjukkan bahwa IL-1β bisa
Temuan ini memberikan bukti tidak meningkatkan pengaturan sekresi TNF-α, IL-6 dan
langsung untuk berbagai proses molekuler, serta IL-8 pada peradangan telinga tengah.10
membuktikan bahwa IL-1β dapat memberikan Studi tentang IL-1β yang dilakukan pada
stimulus selama peradangan di telinga tengah manusia dengan OME telah menghasilkan
(Gambar 2), berperan meningkatkan regulasi kesimpulan berikut: 1) IL-1β adalah produk sitokin
primer bersama dengan TNF-α sedangkan sekresi paling awal dalam peradangan telinga tengah, yang
sitokin proinflamasi sekunder adalah IL-6 dan IL- diproduksi oleh sel di telinga tengah mukosa dan
8, dapat mengaktivasi neutrofil di zona peradangan, kemudian di akumulasi oleh sel inflamasi. IL-1β
serta mengaktifasi fibroblas dengan meningkatkan bersama dengan TNF-α diakui sebagai sitokin
pengaturan sekresi kolagenasi berikutnya.10,12 utama pada OME., 2) IL-1β menginduksi sekresi
Peran IL-1β pada OME telah dipelajari sitokin proinflamasi pada jaringan telinga tengah

41
Peran Sitokin pada... (Angie Rennatha A.S., Artono)

dan merangsang jalur sitokin proinflamasi pada telinga tengah., 3) Sekresi IL-6 selama peradangan
proses inflamasi di telinga tengah (Gambar 2 )., 3) telinga tengah berada di bawah kendali pro-
IL-1β mengaktifkan neutrofil dan limfosit pada inflamasi sitokin IL-1β utama dan TNF-α. IL-6
proses inflamasi telinga tengah dan meningkatkan dapat dianggap sebagai sitokin sekunder pada
infiltrasi sel inflamasi ke telinga tengah., 4) IL-1β peradangan telinga tengah (Gambar 2)., 4) IL-6
terlibat dalam otitis media yang disebabkan oleh terlibat dalam otitis media dirangsang oleh bakteri
bakteri patogen baik Gram positif dan Gram patogen dan virus.10
negatif.10 Secara umum, IL-6 adalah pengatur
Secara umum, IL-1β dapat dianggap proses peradangan yang sedang berlangsung di
sebagai mediator inflamasi akut dan kronis di telinga tengah berhubungan dengan tahap awal
telinga tengah. Hal tersebut berkaitan dengan tahap OME. Namun, IL-6 dapat melakukan diferensiasi
awal penyakit dan otitis media tipe akut. Namun, makrofag untuk osteoklas dan dengan demikian
IL-1β dapat menginduksi aktivasi fibroblas dan berpartisipasi dalam proses remodeling tulang yang
proliferasi, pertumbuhan osteoklas pada jaringan mengarah ke pengembangan timpanosklerosis dan
telinga tengah, dengan perubahan patologis perubahan ke tahap kronis.10,12,13
berikutnya seperti fibrosis dan erosi tulang serta
dapat berkontribusi pada patogenesis OME tipe 4.1.4 IL-8
kronis.12,13 IL-8 telah diidentifikasi pada semua tipe
otitis media termasuk OME. Konsentrasi IL-8
4.1.3 IL-6 dalam otitis media akut secara signifikan lebih
IL-6 telah diidentifikasi di OME kronis, tinggi daripada di OME kronis. IL-8 terdeteksi
bersama dengan sitokin proinflamasi primer IL-1β dalam proporsi yang tinggi pada analisa cairan
dan TNF-α. IL-6 juga terdeteksi pada OME akut. efusi yaitu mencapai 100%, dan biasanya
mRNA untuk IL-6 juga ada pada OME dan menunjukkan nilai konsentrasi rata-rata tertinggi
jaringan mukosa yang terinfeksi virus.10,11,13 dari sitokin proinflamasi lainnya. Pada cairan efusi
Studi IL-6 dalam efusi telinga tengah yang sama, konsentrasi IL-8 4.805 pg/mg,
yang diteliti Yellon dkk dikutip oleh Simrinova sedangkan konsentrasi IL-1β dan TNF-α adalah
mengungkapkan bahwa: 1) Tingkat IL-6 lebih 4.075 pg/mg dan 163 pg/mg. Namun, ada korelasi
tinggi pada anak-anak., 2) Tingkat IL-6 di otitis yang signifikan antara konsentrasi IL-8 dan
media akut lebih tinggi dibandingkan dengan otitis konsentrasi IL-1β dan TNF-α pada efusi yang
media kronis, dan keberadaan IL-6 dalam spesimen menunjukkan bahwa IL-1β dan TNF-α dapat
biopsi berkorelasi positif dengan keberadaan menginduksi hipersekresi IL-8 pada OME.10,14
makrofag dan sel B., 3) Konsentrasi IL-6 pada Pentingnya IL-8 dalam etiologi OME
OME berkorelasi dengan konsentrasi IL-1β dan telah terbukti dengan in vivo dan in vitro model
TNF-α.11 yang dilakukan Johnson dkk dikutip Simrinova.
Pengamatan ini menunjukkan partisipasi Injeksi IL-8 transtimpani pada manusia dengan
IL-6 dalam regulasi tahap akut dan inflamasi OME sebanyak 25 mug / ml menyebabkan
berkelanjutan pada telinga tengah. Konsentrasi IL- peradangan telinga tengah. Peradangan
6 dalam cairan telinga tengah berkorelasi secara berkembang dalam 8 jam pertama setelah injeksi
signifikan dengan jumlah sel inflamasi terutama IL-8 dan disertai dengan penebalan lapisan epitel
makrofag dan limfosit, serta sitokin primer (IL-1β dan infiltrasi sel inflamasi ke dalam ruang
dan terutama TNF-α). Penelitian tentang IL-6 pada subepitel.10
manusia dengan OME memberikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian IL-8 pada
berikut: 1) IL-6 adalah mediator peradangan telinga OME dapat dibuat kesimpulan: 1) IL-8 adalah
tengah yang diproduksi oleh sel pada mukosa mediator peradangan telinga tengah yang terakhir
telinga tengah dan oleh akumulasi sel inflamasi., diproduksi oleh sitokin proinflamasi lainnya (IL-
2) IL-6 mengaktifkan sel B dalam peradangan 1β, IL-6 dan TNF-α) dengan mengakumulasikan

42
Jurnal THT - KL Vol.10, No.1, Januari - April 2017, hlm. 37 - 44

sel inflamasi dan sel pada mukosa telinga tengah., RINGKASAN


2) IL-8 adalah faktor kemotaksis utama untuk Otitis media efusi merupakan suatu
neutrofil pada inflamasi telinga tengah dan proses inflamasi pada telinga tengah ditandai
bertanggung jawab untuk akumulasi neutrofil pada adanya kumpulan sekret dengan membran timpani
OME., 3) Sitokin proinflamasi primer (IL-1β dan yang intak. Sekret dapat berupa serous atau mukoid
TNF-α) dapat mengontrol ekspresi dan sekresi IL- yang menetap selam 3 bulan atau lebih.
8 selama proses inflamasi telinga tengah. Oleh Patofisiologi OME multifaktorial
karena itu IL-8 dapat dianggap sebagai sitokin meliputi disfungsi tuba Eustachius, reaksi alergi,
sekunder pada peradangan telinga tengah (Gambar disfungsi imun lokal akibat adanya bakteri patogen
2)., 4) IL-8 berpartisipasi dalam respon imun lokal atau komponen bakteri yang menetap.
pada telinga tengah terhadap virus dan bakteri.10 Mediator inflamasi yang terlibat
Secara umum, IL-8 adalah mediator berdasarkan beberapa penelitian dalam kurun
proses inflamasi yang berlangsung di telinga waktu terakhir yaitu sitokin proinflamasi meliputi
tengah dan bertanggung jawab untuk infiltrasi sel TNF-α, IL-1β, IL-6 dan IL-8. Sitokin tersebut
inflamasi ke dalam jaringan telinga tengah dan mengatur proses molekuler yang menyebabkan
akumulasi sel inflamasi pada OME.10,12,14 perubahan patologis di telinga tengah dalam tahap
Penelitian tentang sitokin proinflamasi awal dari penyakit seperti: jaringan infiltrasi sel
pada manusia dengan OME menunjukkan bahwa inflamasi, hipersekresi musin, akumulasi efusi pada
keempat sitokin TNF-α, IL-1β, IL-6 dan IL-8 telinga tengah.
diproduksi dalam jaringan telinga tengah sebagai
respon adanya bakteri patogen dan virus, serta
berpartisipasi dalam stimulasi dan regulasi proses
molekuler yang menyertai peradangan OME
(Gambar 2).10,11,13,14

43
Peran Sitokin pada... (Angie Rennatha A.S., Artono)

DAFTAR PUSTAKA proinflammatory cytokine TNF-alpha,


IL-1beta, IL-6, and IL-8 in the
1. Cannel SS, Balkany TJ. Infection of the
pathogenesis of the otitis media with
ear. In: Lee KJ ed. Essential
effusion. European Cytokine Network.
otolaryngology head and neck surgery.
2002; 13: 161-72
Ninth edition. New York: Mc graw hill;
2008. p.304-41 11. Smirnova NG, Birchall JP, Pearson JP.
TNF-alpha in otitis media with effusion.
2. Pai S, Sanjay R, Parikh SR. Otitis media.
Cytokine. 2000; 12: 1732-6
In: Lawlani AK ed. Current diagnosis and
treatment in otolaryngology head and 12. Skotnicka B, Hassman E.
neck surgery. Third edition. New York: Proinflammatory and immunoregulatory
Mc graw hill; 2012. p.674-81 cytokine in middle ear effusion.
International Journal of Pediatric
3. Johnson MD, Fitzgeral JE, Leonard G,
Otorhinolaryngology. 2008; 72:13-7
Burleson JA, Kreutzer DL. Cytokines in
experimental otitis media in effusion. 13. Samuel EA. Burrows A, Kerschner JE.
Laryngoscope. 1994; 104: 191-6 Cytokine regulation in human middle ear
epithelial model. 2007. Avalilable from
4. Ceng AT, Young M. Middle ear effusion
www.elsevier.com/locate/issn. Accessed
in children. Indian J Pediatr. 1997; 64:
July 5, 2012
755-61
14. Pospiech L, Jawaska M, Kubacka.
5. Skotnicka B, Hassman E.
Interleukine-8 in otitis media with
Proinflammatory and immunoregulatory
effusion. Auris Naris Larynx. 2000; 27:
cytokines in middle ear effusion. Eur
213-7
Arch Otorhinolaryngology. 2000; 257:
323-6
6. Dhingra PL, Dhingra S. Disorder of
middle ear. In: Dhingra D. Disease of ear
nose and throat. Fifth edition. New Delhi:
Elsevier; 2010. p. 69-74
7. Kentjono WA. Mikrobiologi dan
imunologi otitis media. Dalam: Mulyarja,
Soedjak S, Kentjono WA, Wisnubroto,
Hernomo SS, Harmadji S dkk ed. Otitis
media dan permasalahannya serta
kemajuan implantasi koklea. Surabaya:
PKB V; 2006. hal. 23-37
8. Subowo. Sitokin dalam sistem imun.
Dalam: Subowo ed. Imunobiologi. Edisi
2. Jakarta: Sagung seto; 2009. hal. 121-
46
9. Baratawijaya KG. Sitokin. Dalam:
Rengganis ed. Imunologi dasar. Edisi 8.
Jakarta: Balai penerbit FKUI. hal. 217-56
10. Smirnova MG, Kiselev SE, Gruchef NV,
Bircho JP, Pearson JP. Role of

44

Anda mungkin juga menyukai