Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PEMBIMBING:
Supiati, S.Kep.,Ns

OLEH :
NADI
NPM. 2014901110057

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER

A.Definisi B.Etiologi C.Tanda dan gejala


Penyakit Jantung Koroner Etiologi penyakit jantung koroner adalah Menurut
merupakan kelainan pada adanya penyempitan, penyumbatan, atau (Anwar,2014) tanda
satu atau lebih pembuluh kelainan pembuluh arteri koroner. dan gejala PJK :
darah arteri koroner dimana Penyempitan atau penyumbatan pembuluh
terdapat penebalan dalam darah tersebut dapat menghentikan aliran • Nyeri dada
dinding pembuluh darah darah ke otot jantung yang sering ditandai • Perubahan EKG
disertai adanya plak yang dengan nyeri. Dalam kondisi yang parah, • Sesak nafas
mengganggu aliran darah ke kemampuan jantung memompa darah • Diaphoresis
otot jantung yang akibatnya dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem • Pusing
dapat mengganggu fungsi pengontrol irama jantung dan berakhir dan • Kelelahan
jantung (AHA, 2015). berakhir dengan kematian (Hermawatirisa, • Mual dan muntah
2014).

B.Gambaran klinik 2.Imfark Miokard Akut


Merupakan PJK yang sudah masuk
Menurut (Saparina,2010)
dalam kondisi gawat. Pada kasus ini 4.Kematian mendadak
,gambaran klinik adanya
disertai dengan nekrosis miokardium Kematian mendadak
penyakit jantung koroner dapat
(kematian otot jantung) akibat terjadi pada 50% PJK
berupa :
gangguan suplai darah yang kurang. yang sebelumnya tanpa
1.Angina Penderita infark miokardium akut diawali dengan keluhan.
Gejala yang khas pada angina sering didahului oleh keluhan dada Tetapi 20% diantaranya
pectoris adalah nyeri dada terasa tidak enak (chest discomfort) adalah berdasarkan
seperti tertekan benda berat atau selain itu penderita sering mengeluh iskemia miokardium akut
terasa panas ataupun seperti rasa lemah dan kelelahan. yang biasanya didahului
diremas. Rasa nyeri sering 3.Payah Jantung dengan keluhan beberapa
menjalar kelengan kiri atas atau Payah jantung disebakan oleh adanya minggu atau beberapa
bawah bagian medial, keleher, beban volume atau tekanan darah yang hari sebelumnya.
daerah maksila hingga kedagu berlebihan atau adanya abnormalitas
atau ke punggung, tetapi jarang dari sebagian struktur jantung.
menjalar ketangan kanan.

F.Daftar Pustaka
D.Faktor resiko AHA.(2015). Heart Disease and stroke -At-a-Gilance
E.Pemeriksaan Anwar TB(2014).Faktor Resiko Penyakit jantung
Menurut (Boud,2016) ada penujang Koroner. Medan: Bagian Ilmu Gizi Fakultas
dua factor resiko PJK: kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Mendiagnosis PJK dapat Digitized by USU digital library.
1.Faktor resiko yang tidak dilakukan dengan Boud, F. B. (2016).Risk Factors for Coronary Artery
dapat diubah memperhatikan hasil Disease, emedicine mescape, diakses 17 Mei
pemeriksaan 2018
• Usia Hermawatirisa, dkk. (2014), ‗Faktor risiko dominan
Elektrokardiogram
penyakit jantung koroner di Indonesia‘, Buletin
• Genetik (EKG) dan Angiografi Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 3, hh. 153-
• Jenis kelamin untuk mengetahui 164.
adanya penyumbatan Nurarif. A.H dan Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan
2.Faktor resiko dapat diubah Keperawatan Berdasarkankan Diagnosis Medis
pada pembuluh darah
seperti merokok, hipertensi, NANDA NIC-NOC Jilid 1. Jogjakarta:
koroner (National Heart,
kolesterol, diabetes mellitus, Medaiction
Lung and Bood Institute, Saparina.(2010).Faktor Risiko yang Berhubungan
aktivitas fisik, dan obesitas.
2014). Dengan Penyakit Jantung Koroner Pada Usia
Dewasa Madya (41-60 tahun)‘, Unnes Journal
of Public Health, Vol. 4, No. 2, hh. 117-123.
Pathway: Penyakit Jantung Koroner
Lipid & diet Obesitas Aktivitas Merokok DM Hipertensi Alkohol Jenis kelamin Riwayat keluarga
fisik

Hiperglikemia CO darah Gula Tekanan


meningkat Konsumsi
darah darah
berrlebih
meningkat tinggi
merusak
Endometrium merusak merusak
endotel
rusak endotel endotel

Trombosit menempel pada endotel

Merangsang Hipoksia miokard Penyempitan arteri koroner


pelepasan
bradikinin pH sel menurun Aliran darah terganggu

Asam laktat Oksigenasi jaringan terganggu O2 ke perifer


Impuls cortex
meningkat menurun
serebri
Oksigenasi ke miokard menurun

Asidosis respiratori Sianosis,


Interpretasi nyeri CRT > 2
Kontraksi miokard menurun
(angina pectoris) detik
Mengganggu pusat
nafas CO menurun
MK: Ketidakefektifan
MK: Nyeri Mekanisme kompensasi perfusi jaringan perifer
akut Dispnea, RR pertahanan curah jantung &
Nadi meningkat
meningkat perfusi perifer terganggu

MK: Ketidakefektifan MK:Penurunan curah Retensi Na & air Edema MK: Kelebihan volume
pola nafas jantung cairan
Intervensi keperawatan (NANDA, 2015)

2.Penurunan curah jantung


1.Nyeri akut NOC: Tanda-tanda vital dalam batas
normal,dapat mentoleransi aktivitas, tidak
NOC: Skala nyeri berkurang, rileks dan
ada kelelahan, tidak ada penurunan
nyaman, mampu mengontrol nyeri
kesadaran
NIC:
NIC:
-Monitor TTV
- Monitor TTV
-Lakukan pengkajian nyeri PQRST
- Monitor bunyi jantung
-Berikan posisi nyaman
- Catat adanya disritmia jantung
-Observasi reaksi dari ketidaknyamanan
- Anjurkan untuk menurunkan stress
-Ajarkan Teknik nonfarmakologis
- Evaluasi adanya nyeri dada
-Kolaborasi pemberian analgetic
- Kolaborasi dengan dokter

3.Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer 4.Ketidakefektifan pola nafas


NOC: Tekanan sistol dan diastole dalam NOC: Jalan nafas paten,suara nafas
rentang normal,tingkat kesadaran baik bersih,tanda vital normal
NIC: NIC:
-Monitor adanya tromboplebiltis -Monitor TTV
-Batasi Gerakan pada kepala,leher,dan -Identifikasi pasien perlunya pemasangan
punggung alat jaln nafas buatan
-Monitor adanya paretese -Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
-Instruksikan keluarga untuk nafas tambahan
mengobservasi kulit jika ada laserasi -Monitor respirasi, status o2
-Kolaborasi pemberian analgetik -Lakukan fisioterapi jika perlu
-Kolaborasi dengan dokter
5.Kelebihan volume cairan
NOC:Terbebas dari edema,efusi,anasarca,distensi
vena jugularis
NIC:
-Monitor TTV
-Catat secara akurat intake dan output
-Tentukan kemungkinan factor resiko dari
ketidakseimbangan cairan
-Monitor adanya distensi leher,edema perifer, dan
penambahan BB
-Kolaborasi dengan dokter

Banjarmasin, Mei 2021


Preseptor Clinik Mahasiswa

Supiati, S.Kep.,Ns Nadi, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai