Makalah Kedawung Dikumpul TGL 20 Juni
Makalah Kedawung Dikumpul TGL 20 Juni
PENDAHULUAN
Kedawung (Parkia timoriana Merr) merupakan salah satu anggota tumbuhan marga
Parkir yang tergolong dalam suku Mimosaceae. Jenis ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai obat penyakit perut seperti kembung, kolera, radang usus, juga cacingan, cacar air.
Ekstrak bijinya mengandung 3 komponen senyawa sterol (kampesterol, sitosterol, dan
stigmasterol) yang dapat dipakai sebagai kontrasepsi. Daun dan pepagannya dapat dipakai
sebagai obat luar untuk bisul dan luka. Gerusan polongnya yang dicampur dengan air dipakai
sebagai sampo (Kalsom dan Zuhud, 2001).
Pemanfaatan biji kedawung sebagai obat tradisional oleh masyarakat jawa sangat
beragam dan pada umumnya sebagai bahan campuran untuk pengobatan yang terikat dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan atau mengatasi sembeli. (Hadad, 1993)
Kedawung (Parkia timoriana) merupakan kelompok sepuluh bahan baku yang terbanyak
dibutuhkan industri jamu di jawa. Kedawung dengan biji hitam bulat lonjong dan gepeng mirip
biji petai ini berkhasiat sebagai obat pencernaan. Industri jamu sering memasukkan kedawung
sebagai bahan dasar racikan. Kedawung juga termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat
langka di Indonesia dengan status kelangkaan dan terancam menuju kepunahan. Hasil
inventarisasi dan analisis vegetasi kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) jawa timur
yang dilakukan sejak tahun 1993 hingga 2006, menunjukkan bahwa jumlah populasi kedawung
hanya tiga individu anakan dan 136 individu pohon dewasa. (Zuhud, 2007).
Kelangkaan kedawung di alam juga akibat permintaan bahan baku biji kedawung oleh
industri jamu yang mencapai 170 ton per tahun. Semua biji kedawung selalu dijual habis ke
penanam biji kedawung di habitat hutan alamnya. Padahal pohon kedawung mulai berbuah
sekitar umur 20 tahun selain itu biji kedawung sangat sukar berkecambah tanpa bantuan manusia,
bahkan persentase perkecambahan kedawung di alam juga sangatlah kecil. Oleh karenanya agar
pohon kedawung tidak menjadi tanaman yang langka atau bahkan sampai punah, maka
diperlukan suatu upaya untuk mempertahankan kelestarian jenis kedawung melalui perbanyakan
benih kedawung. (Zuhud, 2007).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Parkia
Pemanfaatan biji Kedawung sebagai obat tradisional oleh masyarakat Jawa sangat
beragam dan pada umumnya sebagai bahan campuran untuk pengobatan yang terkait dengan
pencernaan (Hadad et al., 1993). Dalam dosis kecil dapat digunakan untuk melancarkan
pencernaan atau mengatasi sembelit.
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nama jenis kedawung yang tepat
pada saat ini sesuai dengan hasil revisi terakhir yaitu Parkia timoriana. Populasi tegakan
pohon kedawung di alam sudah jarang ditemukan dan pada umumnya telah berumur tua,
demikian pula untuk Petir. Status taksonomi Petir (P. intermedia) dapat dibedakan dengan
kedua jenis lainnya (Kedawung dan Petir) berdasarkan karakter morfologi dan anatomi
serta dukungan hasil analisis fenetiknya. Dukungan data sitologi dan DNA masih
diperlukan untuk membuktikan anggapan P. Intermedia merupakan hibrid alami antara P.
timoriana dan P. speciosa yang dilaporkan peneliti sebelumnya.
3.2 Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode skarifikasi yang
lebih baik senyawa kimia, mekanik dan lain-lainnya guna mengetahui metode skarifikasi
mana yang lebih mampu meningkatkan perkecambahan biji kedawung (Parkia
timoriana).
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Kalsom, Yusuf dan EAM Zuhud. 2001. Suatu analisis kadawung. Taman Nasional Meru Betiri.
Jawa Timur
Hadad EAW, O Taryono, SD Udin dan MSD Rasita. 1993. Pemanfaatan Meniran dan
Kedawung dalam obat tradisional. Jawa barat.
Zuhud EAM. 2007. Bio-Ekologi Tumbuhan Obat Kedawung (Parkia timoriana (DC.) Merr. Di
Hutan alam Taman Nasional Meru Betiri