Tips Top Secret Kredit
Tips Top Secret Kredit
BERAKHIRNYA PERJANJIAN:
a) Pembayaran.
b) Novasi/pembaharuan Hutang.
c) Kompensasi/ perjumpaan utang.
d) Konfusio/ pencampuran utang.
e) Pembebasan utang.
f) Kebatalan/ Pembatalan.
g) Berlakunya syarat batal.
h) Jangka Waktu berakhir/Kedaluarsa.
i) Dilaksanakannya objek perjanjian.
j) Kesepakatan kedua belah pihak.
k) Pemutusan Kontrak Secara sepihak.
l) Adanya Putusan Pengadilan.
m) Pelunasan utang secara konsinyasi.
n) Musnahnya barang yang terhutang.
PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN
Pemberian kredit bank kepada nasabah harus didasari Perjanjian kredit.perjanjian kredit
harus dibuat dengan memperhatikan asas-asas Hukum Perjanjian dan syarat-syarat
sahnya Perjanjian.
Pemberian kredit bank selain harus didasari kerpacayaan juga harus di dasari Perjanjian
Kredit yang bersifat tertulis dan umum nya di ikat dengan Akta notarill.
UU Perbankan (UU 10/1998) Pasal 8 Ayat (2) secara tegas mensyaratkan keharusan bank
membuat perjanjian Kredit secara tertulis.
Perjanjian Kredit seperti bentuk perikatan lainnya dapat dinyatakan hapus atau berakhir
berdasarkan Pasal 1831 KUH Perdata karena:
1 Surat berharga dan saham yang aktip Gadai KUH Perdata Pasal
Diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia 1150-1160
Atau yang memiliki peringkat Investasi
2 Tanah,Gedung,Rumah Tinggal Hak Tanggungan UU 4/1996/tentang
Hak Tanggungan
3 Mesin yang merupakan satu kesatuan Hak Tanggunan UU 4/1996/tentang
dengan tanah Hak Tanggungan
4 Pesawat udara/Kapal Laut ukuran diatas 20 Hipotek UU 17/2008 tentanf
meter kubik pelayaran dan UU
1/2009 Tentang
Penerbangan
5 Kendaraan bermotor dan persediaan Fidusia UU42/1999 tentang
(inventory) Jaminan Fidusia
6 Resi Gudang Hak Jaminan Atas Resi UU 9/2006 Jo
Gudang UU9/2011 tentang
sistem resi Gudang
SKEMA JAMINAN
Bank membuat perjanjian Kredit (sebagai perjanjian Pokok) dan perjanjian
Gadai (sebagai perjanjian tambahan )
Objek Jaminan Gadai Berupa Hak cipta yang berbentuk nyata / material dan
bersifat benda/tangible (contoh:lukisan,patung,batik tulis,foto,kolase)
Hasil Ciptaan dan sertifikat Hak Cipta sebagai agunan pokok,sehingga tidak
dibutuhkan agunan tambahan
SKEMA JAMINAN
Penjaminan hak Cipta & Hak Paten Via Skema Jaminan Fidusia
Bank membuat perjanjian Kredit (sebagai perjanjian Pokok)
Dan perjanjian jaminan fidusia (sebagai perjanjian tambahan)
RESTRUKTURISASI KREDIT
Kredit Bermasalah
Penjadwalan Kembali
(rescheduling)
Pensyaratan Kembali
(reconditioning)
Penataan Kembali
(restrukturisasi)
Gagal Berhasil
Kualitas Kredit
Hapus Buku)
Membaik
PENYELAMATAN KREDIT
(Rescheduling,Reconditioning,dan
restrukturusasi kredit)
Gagal
Hapus Buku)
Hapus Tagih
Penyelesaian Kredit
Jika restrukturisasi tidak berhasil ,bank dapat membuat program penghapusan kredit
macet(Hapus buku dan Hapus tagih).jika program hapus tagih tidak berhasil ,maka bank
dapat menempuh penyelesaian kredit macet diluar pengadilan maupun di pengadilan.
Penyelesaian di luar pengadilan sebaiknya lebh diutamakan karena dinilai lebih
cepat,lebih murah,dan lebih sederhana,dengan cara ini bank dan debitor masih bisa
menjalin hubungan baik dimasa depan.
Penyelasaian piutang macet atau kredit macet di luar pengadilan dapat di tempuh dengan
menggunakan 10 cara,sebagai berikut:
a) Alternatif penyelesaian Sengketa (APS)
b) Pengambilalihan agunan debitur (asset-settlement)
c) Penjualan piutang macet(cessie)
d) Pembaharuan kredit (novasi)
e) Penggantian kreditor(subrogasi)
f) Pelunasan via penjamin utang
g) Penjualan agunan oleh debitor secara sukarela
h) Pelelangan agunan melalui lelalng sukarela
i) Penjualan agunan dibawah tangan
j) Penjualan agunan melalui parate eksekusi
Informal Formal
Carilah referensi tentang calon debitur dari pihak lain yang selama ini menjalin hubungan bisnis
dengan calon debitor.lakukan peninjauan lapangan untuk melihat kebenaran data calon
debitor,usahanya dan agunannya
Pastikan agunan debitor benar-benar ekonomis,nudah dijual,dan tidak bermasakah secara hukum
Buatlah perjanjian utang –piutang /Perjanjian kredit dengan menggunakan Akta autentik (Akta
Notaris) agar kebih punya kepastian hukum.
Buatlah perjanjian jaminan sesuai jenis objek yang dijaminkan,bisa melalui hak
tanggungan,hipotek,gadai,fidusia,atau resi gudang.Buatlah perjanjian jaminan menggunakan akta
Autentik(Akta Notaris),sehingga mudah mengeksekusi agunan jika debitor wanprestasi.
Untuk keamanan buat pula Akta pengakuan utang melalui Notaris.Akta pengakuan utang ini harus
dibuat tersendiri dan tidak boleh merupakan bagian dari perjanjian Kredit atau Perjanjian jaminan.
Buatlah perjanjian penjamina utang dengan pihak ketiga.penjaminan utang bagi debitor mikro dan
kecil dapat dimintakan ke PT.Askrindo dan Perum Jamkrindo.
PENYELESAIAN PIUTANG MACET
Jika debitor lalai menunaikan kewajiban,maka kreditor harus segera melayangkan surat
peringatan (somasi) pertama hingga ketiga. Kreditor sebaiknya tetap ber-komunikasi dengan
debitor untuk mengetahui latar belakang tindakan debitor.
Jika setelah di somasi tiga kali tidak berhasil,maka kreditor dapat menyelesaikan piutang macet
tersebut melalui jalur non litigasi,(diluar pengadilan) dengan:
a) Mengalihkan utang piutang macet melalui cessie,subrogasi,atau novasi.
b) Mengambil alih agunan milik debitor (asset settlement)
c) Menggunakan alternatif Penyelesaian sengketa (APS) dengan cara
negosiasi,mediasi,konsiliasi,adjudikasi,arbitrase, pendapat mengikat,
d) Meminta pelunasan via penjamin utang
e) Menjual agunan dibawah tangan atau melalui parate eksekusi.
f) Meminta debitor menjual agunan secara sukarela.
g) Melelang agnan debitor melalui lelang sukarela.
Penyelesaian piutang macet via non legitasi harus lebih diutamakan dibanding legitasi.jika biaya
penyelesaian piutang macet ,sangat mahal maka kreditor dapat memilih alternatif melakukan
hapus buku dan hapus tagih.
Dalam Hapus buku,portofolio piutang macet di keluarkan dari pembukuan,namun kreditor tetap
melakukan penagihan, tetapi debitor tetap diwajibkan membayar utang jika kelak mengambil
agunan.hapus tagih umumnya diiringi dengan pemberian potongan (diskon) atas pokok utang dan
penghapusan bunga/denda