Anda di halaman 1dari 7

SMALL GRUP DISCUSSION

SKENARIO 1

“Akibat susu basi”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar 3.5 Emergency Nursing

Disusun Oleh:

Melania Nurul Majidah

4002180073

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DHARMA HUSADA BANDUNG

Juni, 2021
Skenario 1
Akibat Susu Basi
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya pukul 07.00 WIB
dengan keluhan mual dan muntah ibu klien mengatakan anaknya muntah muntah dari
kemarin siang sepulang sekolah ibu klien mengatakan jumlah muntah tidak terhitung lain
juga mengalami diare dan merasa kram perut lain juga mengatakan tidak nafsu makan karena
mual saat dikaji kalian terlihat lemah bibir kering turgor kulit lambat saat diidentifikasi
makanan atau minuman terakhir yang dikonsumsi sebelum mual muntah ibu klien
mengatakan klien meminum susu kotak saat dilihat tanggal expired sudah terlewat hasil
pemeriksaan Lab natrium 130 mEq / L
kata kunci : bibir kering turgor kulit lambat
STEP 1
1.Hasil pemeriksaan lab: natrium (wardah)
2. Turgor kulit (Reni)
3. IGD (Reski)
4. Expired (Melania)
5. Kram perut (Yulyani)
6. Diare (Riska)

Jawaban :
1. pemeriksaan yang berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elektrolit & mineral) dalam
darah. Nilai normal nya 135 - 145 mEq/L (yulyani)
2. Tingkat kelenturan kulit (Dayu)
3. Instalasi Gawat Darurat (dwi)
4. Kadaluwarsa (arif)
5. Nyeri di bagian perut terasa kaku dan tegang (Melania)
6. buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan
frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (fadil)

STEP 2
1. Pertolongan pertama pada pasien keracunan? (wardah)
2. Gejala apa saja yang biasanya timbul pada seseorang yang mengalami keracunan? (reni)
3. Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan pada pasien dalam kasus tersebut? (reski)
4. Termasuk kategori triase apa pasien dengan kondisi tersebut? (yulyani)
5. Bagaimana kriteria derajat dehidrasi? (Melania)
6. Bagaimana cara menilai turgor kulit ?(dayu)
7. Nutrisi Apa saja yg harus di berikan pada pasien yg mengalami keracunan?(Arif)

STEP 3
1.
a. Perbanyak minum air putih bila penderita mengalami mual muntah terus-menerus (fadil)
b. Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan memberi korban minum air
putih atau susu sesegera mungkin. Jangan beri jus buah atau asam cuka untuk menetralkan
racun.
c. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang korban untuk muntah.
d. Usahakan korban untuk muntah dengan wajah menghadap ke bawah dengan kepala
menunduk lebih rendah dari badannya agar tak tersedak.
e. Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat.
f. Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut korban bila ia dalam
keadaan pingsan. Jangan berusaha memuntahkannya jika tidak tahu racun apa yang ditelan.
g. Jangan berusaha memuntahkan korban bila menelan bahan-bahan seperti pembersih toilet,
cairan antikarat, cairan pemutih, sabun cuci, bensin, minyak tanah, tiner serta cairan pemantik
api. (Reski)

2. Mual,muntah,diare berair, nyeri perut dan keram, demam (Riska)


3. Pemeriksaan mikrobiologi yang terdiri dari kultur feses dan tes darah, pemeriksaan natrium
(Na) (iyul)
4. kategori merah,pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area
ressitasi)yg butuh pertolongan segera (arif)
5. Warna urine menjadi lebih pekat atau gelap. Jumlah dan frekuensi buang air kecil
menurun. Mulut kering dan lengket. Mudah mengantuk dan cepat lelah. (dwi)
6. Menilai turgor kulit dapat dilakukan dengan mencubit sedikit kulit perut, jika kulit tidak
segera kembali setelah dilepaskan, artinya turgor kulit menurun. (dwi)
7. BRAT
Banana(pisang)
Rice (nasi)
Applesauce (saus apel)
Toast (roti panggang) (wardah)
STEP 4
Pertanyaan :
1. jelas
2 tambahkan waktu normal turgot kulit kembali kesemula
3 jelas
4 jelas
5 jelas
6 jelas

Pertanyaan :
1 jelas
2 tambahan gejala
3 tambahan pemeriksaan
4 jelas
5 tambahan
6 jelas
7 tambahan penjelasan

STEP 5
Lo : pertanyaan nomor 2,3,5,7
Konsep : "konsep umum mengenai keracunan"

STEP 6
Kata-kata sulit
2. Ketika dicubit kulit akan kembali pada posisi semula selama kurang dari 3 detik, Bila kulit
kembali normal pada kurang dari 1 detik turgor kulit baik, 2-5 detik turgor agak kurang,5-9
turgor kurang,dan bila lebih dari 10 detik turgor jelek.
Pertanyaan
2. Gejala klinis yang kerap dialami oleh penderita dapat berupa mual, demam, sakit kepala,
muntah, dehidrasi, sakit perut, lemas atau diare. Selain itu, tidak sedikit kasus keracunan
makanan yang berujung pada kematian.(U.S. Food & Drugs Administration, 2020
Tanda dan gejala yang ditimbulkan dari keracunan makanan meliputi :
• Mual muntah
• Diare dengan atau tanpa disertai darah
• Nyeri perut
• Demam
• Lemas
• Nyeri kepala
• Nyerti otot
Gejala keracunan
Demam,keringat dingin,malaise,anoreksi,nyeri kepala,artralgia,mialgia,dapat perburukan
menjadi artritis,endokraditis,dan gangguan neurologis
Berbagai gejala ini dapat muncul tak lama atau beberapa jam setelah mengonsumsi
makanan yang terkontaminasi. Pada beberapa kasus, gejala dapat timbul dalam hitungan hari
hingga minggu setelahnya.
3.
 Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap sampel urine, darah, feses, sekret atau kerokan
kulit yang bisa dilakukan melalui pemeriksaan secara mikroskopis, pembiakan,
maupun pengecatan

 Pemeriksaan umum seperti pemeriksaan darah lengkap dan mikroskopik feses dapat
dilakukan untuk mengarahkan penyebab keracunan makanan. Adanya eritrosit dan
leukosit pada feses mengindikasikan bahwa patogen berada di kolon
 Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan radiografi abdomen dapat dilakukan untuk mencari komplikasi seperti
toksik megacolon

 Pemeriksaan Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi dapat dlakukan jika hasil pemeriksaan awal seperti
pemeriksaan darah dan feses tidak menunjukkan hasil yang konklusif. Pemeriksaan
endoskopi dari kolon atau kolonoskopi dengan biopsi dapat membantu membedakan
antara infeksi dengan kasus non-infeksi seperti kanker, kolitis iskemik, atau penyakit
inflamasi saluran cerna
5. Cara terbaik untuk menentukan derajat dehidrasi adalah persentase kehilangan volume
cairan yang bisa dihitung dari selisih berat badan sebelum sakit dan berat badan saat sakit
dibagi dengan berat badan sebelum sakit. Namun data berat badan sebelum sakit masih sulit
diperoleh terutama di negara-negara berkembang termasuk juga Indonesia (Freedman et al.,
2008).
7. BRAT
Banana(pisang) : tinggi kalium, yang dapat membantu menggantikan elektrolit
yang hilang.
Rice (nasi) : mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat,
dan tanpa banyak tambahan bumbu
Applesauce (saus apel) : saus apel adalah cara yang bagus untuk menenangkan perut.
Saus apel mengandung lebih sedikit serat daripada mengonsumsi langsung buah apel.
Kandungan pektin dalam saus apel bisa membantu mengatasi diare akibat keracunan
makanan.
Toast (roti panggang) : rendah serat yang mudah dicerna usus ketika sedang
meradang.
Keempat jenis makanan ini hambar dan relatif mudah dicerna, beberapa orang percaya
makanan ini dapat mengurangi gejala sakit perut, seperti mual, diare, dan muntah dan
mendorong pemulihan yang lebih cepat. Banyak dokter menyarankan diet ini karena sangat
ideal untuk membantu seseorang pulih.
Konsep umum mengenai keracunan
1. Definisi
Racun adalah bahan yang jika tertelan, terhirup, teresap ke dalam kulit
(misalnya, dari tanaman), atau tersuntikan (misalnya, dari sengatan serangga), bisa
menyebabkan penyakit, kerusakan, dan kadang-kadang kematian (Jones & Bartlett,
2007).
Keracunan makanan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu
zat atau makanan ke dalam tubuh melalui mulut yang mengakibatkan bahaya bagi
tubuh (Junaidi, 2011).Keracunan makanan adalah suatu penyakit yang terjadi setelah
menyantap makanan yang mengandung racun, berasal dari bahan beracun yang
terbentuk akibat pembusukan makanan dan bakteri (Junaidi, 2011).
2. Etiologi
Penyebab keracunan makanan adalah kuman Clostridium botulinum yang
hidup dengan kedap udara (anaerobik), yaitu di tempat-tempat yang tidak ada
udaranya (Junaidi, 2011). Keracunan makanan dapat disebabkan oleh
pencemaran bahan-bahan kimia beracun, kontaminasi zat-zat kimia, mikroba,
bakteri, virus dan jamur yang masuk ke dalam tubuh manusia (Suarjana, 2013).
3. Manifestasi klinis
Akibat keracunan makanan bisa menimbulkan gejala pada sistem saraf dan
saluran cerna. Suarjana (2013) menyatakan tanda gejala yang biasa terjadi pada
saluran cerna adalah sakit perut, mual, muntah, bahkan dapat menyebabkan
diare. Tanda gejala yang biasa terjadi pada sistem saraf adalah adanya rasa
lemah, kesemutan (parastesi), dan kelumpuhan (paralisis) otot pernafasan
(Arisman, 2009).
4. Patofisiologi
Makanan yang telah terkontaminasi toksik atau zat racun sampai
dilambung akan mengadakan perlawanan diri terhadap benda atau zat asing yang
masuk kedalam lambung dengan gejala mual,lalu lambung akan berusaha
membuang zat tersebut dengan cara memuntahkannya. Karena seringnya muntah
maka tubuh akan mengalamidehidrasi akibat banyaknya cairan tubuh yang
keluar bersama dengan muntahan. Karena dehidrasi yang tinggi maka lama
kelamaan akanlemas dan banyak mengeluarkan keringat dingin.Banyaknya cairan
yang keluar, terjadinya dehidrasi keluarnya keringat dingin akan merangsang
kelenjar hipofisisanterior untuk mempertahankan homeostatis tubuh dengan
terjadinya rasa haus. Apabila rasa haus tidak segera diatasi maka dehidrasi berat
tidak dapat dihindari, bahkan dapat menyebabkan pingsan sampai kematian.
5. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium: Pada pemeriksaan laboratorium biasanya dilakukan tes
darah, tes urin, tes kondisi tinja, dan pemeriksaan parasit. Tes-tes ini bertujuan
untuk mengetahui jenis organisme penyebab terjadinya keracunan.
2. Gas Darah Arteri: Hipoventilasi akan menyebabkan peningkatan PCO2
(hiperkapnia).
3. Uji Fungsi Ginjal: Beberapa toksin mempunyai efek nefrotoksik.
4. Osmolalitas Serum: Perhitungan osmolalitas serum terutama bergantung pada
natrium serum, glukosa serum serta nitrogen urea darah.
5. Elektrokardiogram: Pelebaran lama kompleks QRS yang lebih besar dari 0,1
detik adalah khas untuk takar lajak antidepresan trisiktik dan kuinidin.
6. CT-Scan: fotopolos abdomen mungkin berguna, karena beberapa tablet,
khususnya besi dan kalium, dapat berbentuk radiopaque.

Anda mungkin juga menyukai